Anda di halaman 1dari 13

Jurnal MJPH, Vol 1 No.

2, Desember 2018

HUBUNGAN KEBERSIHAN PERORANGAN, ALERGI, SANITASI AIR BERSIH


DENGAN KEJADIAN DERMATITIS PADA NELAYAN DI DESA PAMANDATI
KECAMATAN LAINEA KABUPATEN KONAWE SELATAN

THE FACTORS RELATED TO THE INCIDENCE OF DERMATITIS TO FISHERMEN


IN PAMANDATI VILLAGE, LAINEA DISTRICT, SOUTH KONAWE

Niken Kuswary1, Wa Ode Nova Noviyanti2


Program Studi Kesehatan Masyarakat, STIKES Mandala Waluya Kendari
(email :Kuswaryniken@gmail.com)

ABSTRAK
Data dari Puskesmas Pamandati menunjukkan bahwa pada tahun 2015 jumlah penderita
dermatitis sebanyak 422 orang (9,67%), tahun 2016 sebanyak 533 orang (10,92%), dan meningkat pada
tahun 2017 sebesar 555 orang (11,40%). Jumlah kunjungan ke Puskesmas Pamandati pada bulan Januari-
Maret 2018 sebanyak 1,023 orang, 94 orang diantaranya nelayan yang tinggal di desa Pamandati dan
diagnosa menderita dermatitis. Hal ini menunjukkan bahwa kasus dermatitis masih belum sesuai dengan
target Puskesmas yaitu 5%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan
dengan kejadian dermatitis pada nelayan di Desa Pamandati Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe
Selatan.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik observasional dengan rancangan
“Cross Sectional Study”.Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pamandati Kecamatan Lainea Kabupaten
Konawe Selatan.Populasi penelitian ini adalah semua nelayan yang berada di desa pamandati Kecamatan
Lainea Kabupaten Konawe Selatan yang berjumlah 135 orang dengan jumlah sampel 102 orang dan
teknik pengambilan sampel secara proportional simple random sampling. Hasil analisis bivariat
menunjukan variabel kebersihan perorangan memiliki nilai (X2 hitung = 21,063), alergimemiliki nilai (X2
hitung = 9,295) dan sanitasi air bersih memiliki nilai (X2 hitung = 17,195). Dari penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa variabel kebersihan perorangan, alergi dan sanitasi air bersih berhubungan dengan
kejadian dermatitis pada nelayan.

Kata Kunci : Dermatitis, kebersihan perorangan, alergi, sanitasi air bersih.

ABSTRACT
The data from Pamandati Public Health Center shows that the number of dermatitis patients in
2015 was 422 people (9.67%), 533 people (10.92%) in 2016, and increased to 555 people (11.40%) in
2017. The number of visitation to Pamandati Public Health Center in the period of January-March 2018
was 1,023 people, 94 of which were fishermen of Pamandati village and diagnosed with dermatitis. This
means that dermatitis cases has not been in line with the incidence of dermatitis to fishermen in
Pamandati village. This study aims to find out the factors related to the incidence of dermatitis to
fishermen in Pamandati village, Lainea district, South Konawe. This study was an analytic survey with
Cross Sectional Study design, the population was all fishermen in Pamandati village, Lainea District,
South Konawe Regency, with a total was 135 people with a sample was 102 people. The sampling
technique uses proportional simple random sampling. Result of bivariate analysis shows that variabel of
personal hygiene have value of (X2 count = 21.063), allergies variable have a value of (X2 count =
9.295), and clean water sanitation variable have a value of (X2 count = 17.195). From the results it can
be concluded that variables of personal hygiene, allergies and clean water sanitationrelated to the
incidence of dermatitis to fishermen.
.
Keywords : Dermatitis, personal hygiene, allergies, clean water sanitation

1
Jurnal MJPH, Vol 1 No. 2, Desember 2018

PENDAHULUAN kesehatan yang cukup berarti. Berdasarkan data


Salah satu masalah kesehatan yang gambaran kasus penyakit kulit dan subkutan
sering diderita oleh para nelayan adalah lainnya merupakan peringkat ketiga dari
penyakit kulit atau dermatitis.Penyakit sepuluh penyakit utama dengan 86% adalah
dermatitis merupakan salah satu masalah dermatitis diantara 192.414 kasus penyakit kulit
kesehatan masyarakat dan merupakan penyakit di beberapa Rumah Sakit Umum di Indonesia
berbasis lingkungan.Dermatitis dapat tahun 2011 (Kemenkes, 2011)3.
menyebabkan gatal yang tidak tertahankan, Di Sulawesi Tenggara insiden dermatitis
peradangan, dan gangguan tidur. Prevalensi dari terus meningkat dari tahun ke tahun.
semua dermatitis adalah 4,66%, termaksud Berdasarkan data profil kesehatan Provinsi
dermatitis Atopik 0,69%, eczema Nummular Sulawesi Tenggara prevalensi kejadian penyakit
0,17%, dan dermatitis Seboroik 2,82% dermatitis pada tahun 2014 terdapat 7,3%
(Marwali, 2006)1. penderita yang menyebar pada hampir seluruh
Di Amerika Serikat, 90% klaim wilayah Provinsi Sultra, tahun 2015 meningkat
kesehatan akibat kelainan kulit yang menjadi 8,5% dan tahun 2016 menjadi 9,4%
diakibatkan oleh Dermatitis. Konsultasi ke (Dinkes prov. Sultra)4.
dokter kulit sebesar 4-7% di akibatkan oleh Berdasarkan data yang diperoleh dari
dermatitis kontak.dermatitis tangan mengenai Dinas Kesehatan Kab. Konawe Selatan,
2% dari populasi dan 20% wanita akan terkena diperoleh kejadian dermatitis 2 tahun terakhir
setidaknya sekali seumur hidupnya. Anak-anak yaitu pada tahun 2015, terdapat 3.390 pasien
dengan dermatitis sebanyak 30% akan positif (5,7%) yang berobat ke puskesmas, dan tahun
hasil uji tempelnya. Di Skandinavia yang telah 2016 terdapat 4.935 pasien (8,34%) yang
lama memakai uji tempel sebagai standar, maka berobat ke puskesmas (Dinkes Kab. Konsel)5.
insiden Dermatitis lebih tinggi dari pada di Menurut data yang diperoleh dari
Amerika (WHO, 2009)2. puskesmas Pamandati, menunjukkan bahwa
Dermatitis atau penyakit kulit penyakit dermatitis selalu masuk ke dalam
merupakan salah satu penyakit yang paling sepuluh besar penyakit pada tiga tahun terakhir
sering dijumpai pada Negara beriklim tropis, yaitu pada tahun 2015, 2016 dan 2017. Dimana
termasuk Indonesia, prevalensinya pada Negara pada tahun 2015 jumlah penderita sebanyak 422
berkembang dapat berkisar antara 20-80%. orang (9,67%), tahun 2016 jumlah sebanyak
Kejadian penyakit kulit di Indonesia masih 533 orang (10,92%), dan meningkat pada tahun
tergolong tinggi dan menjadi permasalahan 2017 sebesar 555 orang (11,40%). Target

2
Jurnal MJPH, Vol 1 No. 2, Desember 2018

Puskesmas tentang penemuan kasus dermatitis tanda-tanda polimorfi disebut Dermatitis


adalah 5% dari jumlah penduduk. Dan jumlah (Mansjoer, 2001:86)9.
kunjungan ke Puskesmas Pamandati pada bulan Penyakit kulit atau dermatitis dapat
Januari-Maret 2018 sebanyak 1,023 orang, 94 dipindahkan ke orang lain melalui air, dapat
orang diantaranya nelayan yang tinggal di desa juga menyebar langsung dari feses ke mulut
Pamandati dan diagnosa menderita dermatitis atau lewat makanan kotor atau tercemar,
(Data Puskesmas Pamandati)6. sebagai akibat buruknya sanitasi air bersih
Alasan peneliti mengambil penelitian di untuk keperluan kebersihan pribadi
desa Pamandati karena dari 12 (dua belas) desa (Purbowarsito, 2011)10.
yang berada di wilayah kecamatan Lainea, desa Hasil survey pendahuluan yang
Pamandati merupakan desa dengan jumlah dilakukan terhadap 10 (sepuluh) orang nelayan
kunjungan kasus dermatitis terbanyak dalam 3 dari seluruh populasi yaitu 135 nelayan yang
(tiga) bulan terakhir yaitu pada bulan januari- ada di desa Pamandati pada satu bulan terakhir
maret 2018 dengan 90 kasus (19,6%), yang menderita dermatitis, terdapat tujuh orang
dibandingkan dengan desa kaindi sebanyak 37 (70%) memiliki kebersihan perorangan yang
kasus (8,2%) dan Watumeeto sebanyak 41 buruk, dan terdapat enam orang (60%) yang
kasus (9,6%) dalam 3 (tiga) bulan terakhir7. terkena alergi atau gatal-gatal akibat
Kebersihan perorangan adalah suatu terkontaminasi air laut secara terus-menerus,
pengetahuan tentang usaha-usaha kesehatan selanjutnya terdapat 5 (50%) yang memiliki
perorangan unutk dapat memelihara kesehatan sanitasi air bersih yang kurang baik yaitu
diri sendiri, memperbaiki dan mempertinggi sumber air yang digunakan keruh11.
nilai serta mencegah timbulnya penyakit.Oleh
METODE PENELITIAN
karena itu kebersihan diri terutama pada
Penelitian ini menggunakan metode
kesehatan kulit harus diperhatikan oleh setiap
penelitian analitik dengan pendekatan Cross
individu untuk mencegah berbagai macam
Sectional Study, dengan tujuan untuk
penyakit kulit (Syamsunir, 1992)8.
mengetahui hubungan antara variabel
Sebagian besar dermatitis merupakan
independen dengan variabel dependen yaitu
respon kulit terhadap agen-agen, misalnya zat
kejadian dermatitis pada nelayan di desa
kimia, bakteri dan fungus yang banyak terdapat
Pamandati.Penelitian ini dilaksanakan di desa
pada lingkungan fisik disekitar tempat tinggal
Pamandati Kec. Lainea Kab. Konse.Populasi
reaksi tersebut dapat berhubungan dengan
dalam penelitian ini adalah semua nelayan yang
alergi. Banyak penyakit alergi yang disertai

3
Jurnal MJPH, Vol 1 No. 2, Desember 2018

berada di desa pamandati kec.Lainea 46-48 tahun 12 11,7


kab.Konsel yang berjumlah 135 orang.Sampel 49-51 tahun 14 13,7
52-55 tahun 10 9,8
yang diambil dalam penelitian ini adalah
Jenis Kelamin
sebagian nelayan yang berada di desa pamandati Laki-Laki 101 99
yang berjumlah 102 orang. Instrumen atau alat Perempuan 1 1
Pendidikan
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah Tidak sekolah 10 9,8
kuesioner yang berisi daftar pertanyaan tentang SD 47 46,1
variabel independent yang ada dalam penelitian SMP 31 30,4
SMA 14 13,7
serta dokumentasi dengan mengguanakan Sumber : Data Primer 2018
kamera Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dari 102 responden, terdapat 54 responden yang
HASIL PENELITIAN
memiliki kebersihan perorangan baik,
Hasil penelitianmenunjukkan bahwa dari 102
diantaranya terdapat 38 responden (70,4%) yang
responden, terbanyak adalah umur 34-36 tahun
tidak menderita dermatitis dan terdapat 16
dan 37-39 tahun yaitu sebanyak 17 responden
responden (29,6%) yang menderita dermatitis.
(16,7%) dan yang terkecil adalah umur 31-33
Kemudian terdapat 48 responden yang kurang
tahun yaitu sebanyak 7 responden (6,9%).Untuk
memiliki kebersihan perorangan, diantaranya
jenis kelamin responden terbanyak adalah jenis
terdapat 11 responden (22,9%) yang tidak
kelamin laki-laki yaitu sebanyak 101 responden
menderita dermatitis dan terdapat 37 responden
(99%) dan yang terkecil adalah jenis kelamin
(77,1%) yang menderita dermatitis.Hasil uji
perempuan yaitu sebanyak 1 responden (1%).
statistik diperoleh nilai chi square X2 hitung =
Sedangkan untuk pendidikan, responden
21, 063 > nilai X2 tabel = 3,841. Hal ini
terbanyak adalah pendidikan SD yaitu sebanyak
menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha
47 responden (46,1%) dan yang terkecil adalah
diterima, artinya ada hubungan kebersihan
pendidikan tidak sekolah yaitu sebanyak 10
perorangan dengan kejadian dermatitis pada
responden (9,8%).
nelayan di Desa Pamandati Kecamatan Lainea
Tabel 1. Karakteristik Responden
Kabupaten Konawe Selatan. Kemudian nilai Phi
Karakteristik n (71) %
Umur (φ) = 0,474. Hal ini menunjukkan adanya
31-33 tahun 7 6,9 hubungan yang sedang.
34-36 tahun 17 16,7
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
37-39 tahun 17 16,7
40-42 tahun 14 13,7 dari 102 responden, terdapat 82 responden yang
43-45 tahun 12 11,7 tidak mengalami alergi, diantaranya terdapat 46
4
Jurnal MJPH, Vol 1 No. 2, Desember 2018

responden (56,1%) yang tidak menderita memiliki sanitasi air bersih memenuhi syarat,
dermatitis dan terdapat 36 responden (35,3%) diantaranya terdapat 32 responden (72,7%) yang
yang menderita dermatitis. Kemudian terdapat tidak menderita dermatitis dan terdapat 12
20 responden yang mengalami alergi, responden (27,3%) yang menderita dermatitis.
diantaranya terdapat 3 responden (15%) yang Kemudian terdapat 58 responden memiliki
tidak menderita dermatitis dan terdapat 15 sanitasi air bersih tidak memenuhi syarat,
responden (85%) yang menderita diantaranya terdapat 17 responden (29,3%) yang
dermatitis.Hasil uji statistik diperoleh nilai chi tidak menderita dermatitis dan terdapat 41
square X2 hitung = 9,295 > nilai X2 tabel = responden (70,7%) yang menderita
3,841. Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dermatitis.Hasil uji statistik diperoleh nilai chi
dan Ha diterima, artinya ada hubungan alergi square X2 hitung = 17,195 > nilai X2 tabel =
dengan kejadian dermatitis pada nelayan di 3,841. Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak
Desa Pamandati Kecamatan Lainea Kabupaten dan Ha diterima, artinya ada hubungan sanitasi
Konawe Selatan. Kemudian nilai Phi (φ) = air bersih dengan kejadian dermatitis pada
0,327. Hal ini menunjukkan adanya hubungan nelayan di Desa Pamandati Kecamatan Lainea
yang sedang. Kabupaten Konawe Selatan. Kemudian nilai Phi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (φ) = 0,430. Hal ini menunjukkan adanya
dari 102 responden, terdapat 44 responden yang hubungan yang sedang.
Kejadian Dermatitis
Total Hasil Uji Chi
Variabel Tidak menderita Menderita
Square
n % n % n %
Kebersihan Perorangan
Baik 38 70,4 16 29,6 54 100 X2 hitung = 21,063
Kurang 11 22,9 37 77,1 48 100 X2 tabel = 3,841
Alergi
Tidak alergi 46 56,1 36 35,3 82 100 X2 hitung = 9,295
alergi 3 15 17 85 20 100 X2 tabel = 3,841
Sanitas Air Bersih
X2 hitung =
32 72,7 12 27,3 44 100
Memenuhi syarat 17,195
Tidak memenuhi syarat 17 29,3 41 70,7 58 100 X2 tabel = 3,841
Sumber : Data Primer 2018

5
Jurnal MJPH, Vol 1 No. 2, Desember 2018

PEMBAHASAN
1.HubunganKebersihan Perorangan dengan dermatitis, serta responden juga pernah
Kejadian Dermatitis pada Nelayan di Desa memakai baju temannya yang sedang
Pamandati Kecamatan Lainea Kabupaten menderita dermatitis. Hal inilah yang
Konawe Selatan menyebabkan responden menderita penyakit
Hasil univariat menunjukkan bahwa dermatitis walaupun ia memiliki kebersihan
dari 102 responden, terdapat 54 responden perorangan baik13
(52,9%) yang memiliki kebersihan perorangan Selanjutnya juga terdapat 11 responden
baik dan terdapat 48 responden (47,1%) yang (22,9%) yang kurang memiliki kebersihan
kurang memiliki kebersihan perorangan. perorangan namun tidak menderita dermatitis.
Responden yang kurang memiliki kebersihan Hal ini dikarenakan responden tidak pernah
perorangan disebabkan oleh kebiasaan buruk bertukar pakaian dan menjaga jarak dengan
responden dalam kehidupan sehari-harinya penderita dermatitis lainnya, serta melakukan
seperti kebiasaan responden yang mandi kurang pencegahan secara dini seperti melakukan
dari 2 kali dalam sehari, mandi menggunakan pemeriksaan di Puskesmas khususnya
air yang tidak bersih, tidak memisahkan Puskesmas Pamandati dengan rutin sehingga
pakaian khusus untuk kerja dan di rumah, jika terdapat tanda dan gejala penyakit
jarang mencuci tangan sehabis kerja, sering dermatitis sehingga tenaga kesehatan dapat
berinteraksi denga pekerjaan yang membuat mengambil tindakan secara cepat dan tepat
tangan dan kuku kotor, penggunaan handuk untuk mencegah dan memberantas penyakit
secara bersamaan dengan anggota keluarga, dermatitis tersebut agar tidak terjangkit
14
tidak menjemur handuk setelah mandi, handuk penyakit dermatitis .
yang dipakai jarang dibersihkan atau lebih dari Kebersihan perorangan yang kurang dan
2 minggu sekali12. menurunnya daya tahan tubuh menyebabkan
Hasil bivariat menunjukkan bahwa bakteri, virus, jamur dan parasit mudah masuk
masih terdapat 16 responden (29,6%) yang ke dalam tubuh.Pada penyakit kulit yang
memiliki kebersihan perorangan baik namun disebabkan oleh bakteri dan virus, infeksi dapat
menderita dermatitis. Hal ini dikarenakan menyebar keseluruh tubuh melalui aliran
responden memiliki teman yang menderita darah.Sedangkan pada penyakit kulit akibat
penyakit dermatitis sehingga responden sering infestasi parasit yang hidup dirambut dan
melakukan kontak fisik dengan penderita bertelur disana, siklus hidupnya melalui

6
Jurnal MJPH, Vol 1 No. 2, Desember 2018

stadium telur, larva, nimfa dan Ada kecenderungan bahwa responden yang
dewasa.Kelainan kulit yang timbul akibat dari menderita dermatitis karena memiliki buruk
garukan gatal akibat exkret sarcoptes kurang (65,2%), sebaliknya responden yang tidak
lebih sebulan setelah infestasi.Pada saat itu menderita dermatitis sebagian besar memiliki
kelainan kulit menyerupai dermatitis dengan personal hygiene baik (34,8%)17.
ditemukannya papul, vesikel, urtika.Garukan Menurut peneliti bahwa semakin baik
dapat menimbulkan erosi, ekskoriasi, krusta kebersihan perorangan maka akan semakin
dan infeksi sekunder (Ganong, 2006)15. menurunkan risiko terkena penyakit dermatitis
Hasil uji statistik diperoleh nilai chi pada nelayan. Nelayan seharusnya memiliki
square X2 hitung = 21, 063 > nilai X2 tabel = kebersihan perorangan yang baik, karena dapat
3,841, serta nilai Phi (φ) = 0,474 sehingga H0 mempengaruhi produktivitas pekerjaan dan
ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan menjaga kesehatan nelayan, sehingga ada
sedang antara kebersihan perorangan dengan kecenderungan bahwa responden yang
kejadian dermatitis pada nelayan di Desa menderita dermatitis karena memiliki
Pamandati Kecamatan Lainea Kabupaten kebersihan perorangan buruk, sebaliknya
Konawe Selatan. Adanya hubungan sedang nelayan yang tidak menderita dermatitis
maksudnya adalah kebersihan perorangan sebagian besar memiliki kebersihan perorangan
merupakan salah satu penyebab terjadinya baik18.
dermatitis pada nelayan. Oleh sebab itu, salah 2.HubunganAlergi dengan Kejadian
satu cara agar terhindar dari dermatitis adalah Dermatitis pada Nelayan di Desa
dengan menjaga kebersihan diri seperti selalu Pamandati Kecamatan Lainea Kabupaten
mandi seusai kerja, memisahkan antara pakaian Konawe Selatan
kerja dan pakaian dirumah, mandi Hasil univariat menunjukkan bahwa
menggunakan sabun dan menjaga kebersihan dari 102 responden, terdapat 82 responden
kuku dan tangan16. (80,4%) yang tidak mengalami alergi dan
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil terdapat 20 responden (19,6%) yang mengalami
penelitian Cahyawati (2011) bahwa faktor alergi. Responden yang mengalami alergi
personal hygiene ternyata berhubungan dengan disebabkan oleh ada responden mengalami
kejadian dermatitis pada nelayan personal alergi ketika makan kerang, makan udang,
hygiene yang bekerja di TPI, terbukti dari hasil makan kepiting.Selain itu juga responden
uji chi square dengan p = 0,027 (< 0,05).

7
Jurnal MJPH, Vol 1 No. 2, Desember 2018

mengaku sering terkena serangan ubur-ubur secara cepat dengan memberikan obat anti
ketika menangkap ikan19. alergi kepada responden.Hal inilah yang
Mekanisme terjadinya alergi adalah menyebabkan responden tidak menderita
mengikuti respon imun yang diperantarai oleh dermatitis22.
sel (cell-mediated immune respons) atau reaksi Alergi timbul oleh karena pada
hipersensitiv tipe IV.Reaksi hipersensitiv seseorang terjadi perubahan reaksi terhadap
dikulit timbul secara lambat (delayed bahan tertentu. Dermatitis akibat kerja atau
hypersensitivity), umunya dalam waktu 24 jam yang didapat sewaktu melakukan pekerjaan,
setelah terpajan dengan allergen (Djuanda, banyak penyebabnya. Agen sebagai penyebab
2010)20. penyakit kulit tersebut atara lain berupa agen-
Hasil bivariat menunjukkan bahwa agen fisik, kimia, maupun biologis.
masih terdapat 36 responden (35,3%) yang Kebanyakan agen terdapat dalam pekerjaan
tidak mengalami alergi namun menderita industri, akan tetapi paparan terhadap kondisi
dermatitis. Hal ini dikarenakan responden cuaca lazim pada pekerjaan nelayan seperti
menderita dermatitis diakibatkan faktor-faktor yang terjadi pada nelayan yang bekerja di
lain utamanya kebersihan perorangan yang tempat pelelangan ikan Tanjungsari
kurang misalnya penggunaan handuk secara Kecamatan Rembang. Respon kulit terhadap
bersamaan dengan penderita dermatitis yang agen-agen tersebut dapat berhubungan dengan
lain dan penggunaan sanitasi air bersih yang alergi (Manjoer, 2000)23.
tidak memenuhi syarat kesehatan. Selain itu Hasil uji statistik diperoleh nilai chi
juga bisa disebabkan oleh responden sering square X2 hitung = 9,295 > nilai X2 tabel =
berinteraksi atau melakukan kontak fisik 3,841, serta nilai Phi (φ) = 0,327 sehingga H0
dengan penderita dermatitis yang lain sehingga ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan
responden ikut tertular penyakit dermatitis21. sedang antara alergi dengan kejadian dermatitis
Selanjutnya juga terdapat 3 responden pada nelayan di Desa Pamandati Kecamatan
(15%) yang mengalami alergi namun tidak Lainea Kabupaten Konawe Selatan. Adanya
menderita dermatitis.Hal ini dikarenakan hubungan sedang maksudnya adalah alergi
responden langsung memeriksakan diri ke merupakan salah satu faktor penyebab
Puskesmas terdekat yaitu Puskesmas terjadinya dermatitis pada nelayan.Oleh sebab
Pamandati ketika terjadi alergi sehingga pihak itu, jika responden telah mengetahui mengalami
puskesmas langsung memberikan tindakan alergi terhadap makanan dan benda tertentu

8
Jurnal MJPH, Vol 1 No. 2, Desember 2018

yang dapat menjadi alergen, maka sebaiknya dengan pantai.Selain itu juga masih banyak
responden menjauhi makanan dan benda-benda masyarakat yang sering mandi dilaut26.
tersebut agar tidak memicu terjadinya Air bersih adalah air yang secara fisik
dermatitis pada nelayan24. dapat dibedakan melalui indera kita (dapat
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil dilihat, dirasa, dicium, dan diraba): Air tidak
penelitian Cahyawati (2011) bahwa hasil berwarna, harus bening/ jernih., air tidak keruh,
analisis data diperoleh chi-square sebesar 5,584 harus bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah,
dengan probabilitas 0,018 < 0,05 yang artinya busa dan kotoran lainnya., air tidak berasa., Air
bahwa ada hubungan yang signifikan antara tidak berbau seperti bau amis, anyir, busuk,
riwayat alergi dengan kejadian dermatitis pada atau bau belerang. Dengan menggunakan air
nelayan yang bekerja di tempat pelelangan ikan bersih dapat terhindar dari gangguan penyakit
Tanjungsari Kecamatan Rembang25. seperti diare, kolera, disentri, thypus,
3.HubunganSanitasi Air Bersih dengan kecacingan, penyakit mata, penyakit kulit atau
Kejadian Dermatitis pada Nelayan di Desa keracunan selain itu, setiap anggota keluarga
Pamandati Kecamatan Lainea Kabupaten terpelihara kebersihannya. Keberadaan air
Konawe Selatan bersih ini yang sangat penting, maka perlu
Hasil univariat menunjukkan bahwa untuk menjaga kebersihan sumber air bersih27.
dari 102 responden, terdapat 44 responden Hasil bivariat menunjukkan bahwa
(43,1%) yang memiliki sanitasi air besih masih terdapat 12 responden (27,3%) yang
memenuhi syarat dan terdapat 58 responden memiliki sanitasi air bersih memenuhi syarat
(56,9%) yang memiliki sanitasi air besih tidak namun menderita dermatitis. Hal ini
memenuhi syarat. Responden yang memiliki dikarenakan kebiasaan responden yang tidak
sanitasi air besih tidak memenuhi syarat memisahkan pakaian khusus untuk kerja di laut
disebabkan oleh responden sering dan untuk di rumah, pernah bertukar pakaian
menggunakan air yang keruh, berwarna, berbau sesama teman, serta pernah memakai pakaian
dan berasa untuk kebutuhan sehari-hari orang lain yang pernah menderita penyakit
misalnya untuk mandi, mencuci pakaian dan dermatitis. Hal inilah yang menyebabkan
memasak. Hasil observasi peneliti bahwa responden menderita penyakit dermatitis
umumnya masyarakat Desa Pamandati walaupun menggunakan air bersih yang
menggunakan air sumur gali yang berasa memenuhi syarat kesehatan28.
karena letak sumur gali yang berdekatan

9
Jurnal MJPH, Vol 1 No. 2, Desember 2018

Selanjutnya juga terdapat 17 responden terjadinya dermatitis pada nelayan.Oleh sebab


(29,3%) yang memiliki sanitasi air bersih tidak itu, responden harus mengupayakan
memenuhi syarat namun tidak menderita menggunakan air bersih yang memenuhi syarat
dermatitis. Hal ini dikarenakan responden dengan memakai air PDAM yang jelas
melakukan pencegahan secara dini tentang memenuhi syarat kesehatan.Responden juga
timbulnya penyakit dermatitis misalnya: perlu menggunakan air sumur gali yang jauh
memisahkan antara pakaian kerja dengan dari daerah pantai atau menggunakan air hujan
pakaian yang yang digunakan di rumah, mandi pada musim penghujan31.
menggunakan sabun, rutin mencuci pakain Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
serta penggunaan handuk secara sendiri-sendiri penelitian Jesika (2016) bahwa hasil uji
tanpa menggunakan bersama dengan anggota statistik chi square menunjukkan dengan nilai
keluarga yang lain khususnya terhadap pvalue 0,001 dengan demikian nilai p value
penderita dermatitis. Hal inilah yang lebih kecil dari α= 0,05 maka Ho ditolak,
menyebabkan responden tidak menderita artinya ada hubungan jenis sumber air dengan
penyakit dermatitis29 kejadian penyakit Dermatitis32.
Sanitasi air yang buruk berkaitan
KESIMPULAN DAN SARAN
dengan penularan beberapa penyakit infeksi
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
seperti penyakit kulit, diare, kolera, disentri,
dalam penelitian ini maka dapat ditarik
hepatitis A dan E, typhoid fever, dan penyakit
kesimpulan yaitu ada hubungan sedang antara
yang berhubungan dengan malnutrisi (Semba et
kebersihan perorangan dengan kejadian
al, 2011)30.
dermatitis pada nelayan di Desa Pamandati
Hasil uji statistik diperoleh nilai chi
Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe
square X2 hitung = 17,195 > nilai X2 tabel =
Selatan.ada hubungan sedang antara alergi
3,841, serta nilai Phi (φ) = 0,430 sehingga H0
dengan kejadian dermatitis pada nelayan di
ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan
Desa Pamandati Kecamatan Lainea Kabupaten
sedang antara sanitasi air bersih dengan
Konawe Selatan, dan ada hubungan sedang
kejadian dermatitis pada nelayan di Desa
antara sanitasi air bersih dengan kejadian
Pamandati Kecamatan Lainea Kabupaten
dermatitis pada nelayan di Desa Pamandati
Konawe Selatan. Adanya hubungan sedang
Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe
maksudnya adalah sanitasi air bersih
Selatan.. Berdasarkan kesimpulan dari hasil
merupakan salah satu faktor penyebab
penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa
10
Jurnal MJPH, Vol 1 No. 2, Desember 2018

saran dalam penelitian ini yakni: Diharapkan terhingga. Ucapan terima kasih yang sebesar-
kepada Puskesmas Pamandati agar turun ke besarnya penulis sampaikan pula pada : Pihak
lapangan secara rutin dalam upaya pencegahan Yayasan Mandala aluya yang telah
dan pemberantasan penyakit dermatitis memberikan kesempatan kepada kami dalam
mengenai penerapan personal hygiene dalam melaksanakan tridharma perguruan tinggi
kehidupan sehari-hari khsusnya masyarakat hususnya dibidang pendidikan. Pihak STIKES
yang sering berinteraksi dengan lingkungan Mandala Waluya yang telah memberikan
kotor serta upaya peningkatan sanitasi air kesempatan untuk menuntut ilmu dan
bersih yang memenuhi syarat kesehatan agar mengembang diri.Pihak Desa Pamandati atas
kasus penyakit dermatitis dapat berkurang kesediaan waktu dan lokasi selama penelitian,
serta dapat meningkatkan derajat kesehatan dan seluruh pihak atas motivasi dan
masyarakat yang lebih baik. Utuk penderita dukungannya.
penyakit dermatitis agar: menjaga kebersihan
perorangan degnan selalu mandi seusai kerja, DAFTAR PUSTAKA
memisahkan antara pakaian kerja dan pakaian 1. Adnani, Hariza. 2011. Ilmu Kesehatan
dirumah, mandi menggunakan sabun dan Masyarakat. Yogyakarta: Nuha Medika.
menjaga kebersihan kuku dan tangan, 2. Anna, 2009. Dermatitis (Eksim)
Sebaiknya responden menjauhi makanan dan Penyakit kulit yang
benda-benda yang menjadi sumber alergen menyebalkan.Melalui:http://www.medisiana.
agar tidak memicu terjadinya dermatitis pada com/dermatitis. Diakses 5 Februari 2018.
nelayan, responden harus mengupayakan 3. Arikunto, Suharsimi. 2006, Metode
menggunakan air bersih yang memenuhi syarat Penelitian: Prosedur Penelitian Suatu
dengan memakai air PDAM yang jelas Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka Cipta.
memenuhi syarat kesehatan. Responden juga 4. Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe
perlu menggunakan air sumur gali yang jauh Selatan. 2015. Jumlah Penderita Dermatitis.
dari daerah pantai atau menggunakan air hujan Andoolo.
pada musim penghujan 5. ------------------------------------------------------
-.2016. Jumlah Penderita Dermatitis.
UCAPAN TERIMA KASIH Andoolo.
Penulis menyampaikan dengan penuh rasa
hormat, mengucapkan terima kasih yang tidak

11
Jurnal MJPH, Vol 1 No. 2, Desember 2018

6. Dinas Kesehatan Provinsi Sultra. 2014. Wilayah Kerja Pkm Pattopakang


profil kesehatan Sulawesi tenggara, Kecamatan Mangarabombang Kabupaten
Kendari. Takalar http://repository.unhas.ac.id/handle/
7. ---------------------------------------. 2015. 123456789/9645. Diakses tanggal 10 januari
Profil kesehatan Sulawesi Tenggara, 2018.
Kendari. 16. Puskesmas Pamandati. 2015 Jumlah
8. ---------------------------------------. 2016. Penderia Penyakit Kulit dan
Profil kesehatan Sulawesi Tenggara, JaringanBawah Kulit. Laporan Puskesmas
Kendari. Pamandati Kab. Konawe Selatan.
9. Djuanda Adhi, Hamzah Mochtar, dan Sitti 17. --------------------------. 2016 Jumlah
Aisah. 2007. Ilmu Penyakit Kulitdan Penderia Penyakit Kulit dan Jaringan
Kelamin. Edisi V. Jakarta: FK UI. BawahKulit. Laporan Puskesmas Pamandati
10. Harahap, Mawarli. 2006. Ilmu Penyakit Kab. Konawe Selatan.
Kulit. Jakarta:Hipokrates. 18. --------------------------. 2017 Jumlah
11. Hidayat, A. (2008). Pengantar Penderia Penyakit Kulit dan Jaringan
kebutuhan dasar manusia: Aplikasi konsep BawahKulit. Laporan Puskesmas Pamandati
keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Kab. Konawe Selatan.
Diakses tanggal 13 Februari 2018. 19. Rakawhisnu, 2007. Indonesia bukan
12. Lestari, C. 2008. Penyakit Kulit Akibat Negara
Kerja. http://cintalestari.wordpress.com. maritime.http://rakawhisnu.blogspot.com.
Diakses 10 Februari 2018. Diakses pada tanggal 5 februari 2018.
13. Mansjoer, Arif, at al. 2000. Kapita 20. Soedarto. 2012 Alergi dan penyakit
Selekta Kedokteran jilid 2.Edisi 3.Jakarta : sistem imun. Surabaya: Sagung seto.
Media Aesculapius FK UI. Diakses tanggal 21. Sugiyono. 2008 Statistik Untuk
12 Februari 2018. Penelitian.Bandung : Alfabeta.
14. Notoadmodjo, Seokidjo. 2003. Prinsip- 22. ------------. 2010 Metodologi Penelitian
Prinsip Dasar Ilmu KesehatanMasyarakat Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:
Edisi Revis. Jakarta, Rineka Cipta. Alfabeta.
15. Nurfadilah S, Andi Z, Ansariadi. 23. Susetyo, Budi Dr.M.pd,.2010 Statistika
(2014). Faktor Yang Berhubungan Dengan Untuk Analisis Data penelitian. Bandung:PT
Kejadian Dermatitis Pada Anak Balita Di Refika Aditama.

12
Jurnal MJPH, Vol 1 No. 2, Desember 2018

24. Syamsunir, 1992 Dasar-dasar


mikrobiologi parasitisme untuk perawat.
Jakarta: penerbit buku kedokteran EGC.
25. Widodo. 2009. Dermatitis. Melalui
http://www.children’s-
llergyclinic/dermatitis. diakses 9 Februari
2017.
26. WHO, 2009 Profil Kesehatan Dunia.
http://www.dermatitiskontak.co.id. Diakses
25 Januari 2017.
27. -------2009. Profil Kesehatan Dunia.
http://Dermatitis.co.id diakses 25 Februari
2017
.

13

Anda mungkin juga menyukai