Anda di halaman 1dari 16

MINI RISET PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DEMOKRASI

DOSEN: NELLY ARMAYANTI, Sp., M.Sp.

OLEH KELOMPOK 1:

ALLIKA HAYA FAHRUNISA (4182131014)


ANNA CHAIRUNNISA SIREGAR (4182131013)
ANNISA SABBILLA HARAHAP (4181131029)
ANRY AGNES SIMANUNGKALIT (4182131012)
AURA FITRIANI HARAHAP (4181131020)
BUNGA DEWI YONIKA BR SIHOMBING (4183331026)
CINTIA FITRIANI RUMAPEA (4183331004)
ELISABETH ROSMADELILA GULTOM (4183131050)
ELMIRAWANTI SIHITE (4183331015)

PENDIDIKAN KIMIA A REGULER


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut Tuhan Yang Maha Esa yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan Mini Riset ini.
Mini Riset ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Mini Riset
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam penyusunan Mini Riset ini.
Kami menyadari bahwa Mini Riset ini belumlah sempurna. Oleh karena
itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan Mini Riset ini. Atas perhatiannya kami ucapkan banyak terima
kasih.

Medan, November 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR  i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1


1.2 Tujuan dan Manfaat 4

BAB II KERANGKA PEMIKIRAN 5


2.1 Uraian Permasalahan 5
2.2 Peradaban Klasik Kuno 5

BAB III METODE PELAKSANAAN 6

3.1 Metode Penelitian 6

3.2 Langkah Penelitian 6

BAB IV PEMBAHASAN 7

4.1 Analisis Pembahasan 7

4.2 Kekuatan Penelitian 10

4.3 Kelemahan Penelitian 10

BAB V PENUTUP 11

5.1 Kesimpulan 11

5.2 Saran 11

DAFTAR PUSTAKA 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara yang menganut demokrasi modern dengan


perwakilan rakyat representatif, karena pada zaman modern ini tidak mungkin
dilaksanakan pemerintahan rakyat secara langsung. Demokrasi merupakan
“sistem politik mengenai tata cara mengikutsertakan rakyat dalam membuat suatu
keputusan” (Soehino, 2010:1). Dengan demikian, manakala rakyat atau warga
diikutsertakan dalam pembuatan keputusan, di situ ada demokrasi. Secara
sederhana demokrasi artinya “sistem pemerintahan dengan mengikutsertakan
rakyat” (Fahmi, 2011:20). Hal ini sejalan dengan ketentuan Undang-Undang
Dasar pasal 1 ayat (2), yaitu: “Kedaulatan berada di tangan rakyat dan
dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar”. Ketentuan tersebut didasari
prinsip sila keempat Pancasila: “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”. Ketentuan dan prinsip
tersebut menegaskan mengenai ada dan harus terselenggaranya demokrasi di
Indonesia.

Ciri khas dari negara demokrasi ialah gagasan bahwa pemerintah yang
demokratis adalah pemerintah yang terbatas kekuasaannya dan tidak dibenarkan
bertindak sewenang-wenang terhadap warga negaranya. Kekuasaan negara dibagi
sedemikian rupa sehingga kesempatan penyalahgunaan diperkecil dengan cara
menyerahkan kepada beberapa orang atau badan dan tidak memusatkan kekuasaan
pemerintahan dalam satu tangan atau badan. Demokrasi dikatakan sebagai ide dan
1 2 institusionalisasi dari prinsip-prinsip kebebasan dan kesamaan menuju
persetujuan politik melalui kedaulatan suara mayoritas yang dimasukkan dalam
kerangka yuridis.

Implementasi demokrasi di Indonesia dapat dilihat dalam kehidupan


bermasyarakat, bernegara, ekonomi, dan politik. Pelaksanaan demokrasi di
masyarakat tercermin dalam kegiatan gotong royong, sedangkan pelaksanaan
demokrasi dalam kehidupan bernegara sudah dilaksanakan sejak periode awal

1
kemerdekaan hingga saat ini. Demokrasi dalam kehidupan ekonomi misalnya
dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari, yaitu aktivitas yang dilakukan oleh
warga masyarakat melalui wadah koperasi maupun lembaga-lembaga
perekonomian yang lain, seperti Perseroan Terbatas (PT) dan Firma. Praktik
demokrasi di bidang politik, yaitu pelaksanaan Pemilihan Umum (pemilu)
(Anonim, 2013). Namun pelaksanaannya tidak berjalan secara maksimal sesuai
amanat Undang-Undang Dasar 1945.

Demokrasi dalam kehidupan bernegara salah satunya tercermin melalui


ada dan pelaksanaan Pemilu. Pemilu merupakan perwujudan kedaulatan yang
dipegang oleh rakyat. Pemilu yang diadakan di Indonesia bertujuan untuk sarana
demokrasi, menjaga tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),
mewujudkan tujuan nasional, memilih anggota legislatif, memilih presiden dan
wakil presiden. Anggota legislatif yang terpilih melalui pemilu merupakan
perwakilan rakyat di lembaga legislatif. Artinya anggota legislatif merupakan
representasi rakyat yang memilih. Mereka sebagai wakil harus mempunyai
kemampuan atau kewajiban untuk bicara dan bertindak atas nama suatu kelompok
3 lebih besar yang diwakili (Budiardjo, 1988:176). Pemilu untuk memilih wakil
rakyat tersebut disebut pemilu legislatif yang dilaksanakan untuk memilih anggota
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Hakikat pemilihan umum adalah pengakuan dan perwujudan dari hak-hak


politik rakyat dan sekaligus merupakan pendelegasian hak-hak rakyat kepada
wakil-wakilnya untuk menjalankan pemerintahan (Karim, 1991:2). Melalui
pemilihan umum lembaga perwakilan rakyat dibentuk. Kedudukan lembaga
perwakilan yang dibentuk tersebut sebagai simbol demokrasi dan kedaulatan
rakyat karena aturan-aturan umum yang dibuat oleh legislatif merupakan hasil
pemikiran bersama antara anggota legislatif dengan rakyat (Blondel dalam Karim,
1991:2).

Indonesia sejak menjadi negara yang merdeka telah menyelenggarakan


pemilu sebanyak sepuluh kali, secara berturut-turut dilaksanakan dari tahun 1955,
1971, 1977, 1982, 1987, 1992, 1997, 1999, 2004, dan terakhir 2009. Pemilu

2
pertama kali diselenggarakan pada tahun 1955 dengan maksud untuk memilih
anggota DPR dan Konstituante. Tiga besar partai yang menjadi pemenang dalam
pemilu tersebut, yaitu Partai Nasional Indonesia (PNI), Masyumi, dan Nahdlatul
Ulama. Sejak tahun 1971, pemilu dilakukan secara priodik lima tahun sekali. Pada
pemilu 1971, tiga besar partai pemenang adalah Golongan Karya, Nahdlatul
Ulama, dan Parmusi. Periode pemilu pada masa rezim pemerintahan Presiden
Soeharto dari tahun 1977 sampai 1997 selalu dimenangkan oleh Golongan Karya.
Ketika orde baru runtuh pada tahun 1998 diadakan pemilu tahun 1999, 4
berlangsung pada masa pemerintahan Presiden B.J. Habibie, diikuti oleh 48 partai
politik. Pemilu ini menandai berakhirnya rezim Orde Baru. Tiga besar partai
pemenang Pemilu 1999, yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P),
Partai Golongan Karya (Golkar), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Pemilu tahun 2009 merupakan pemilu pertama yang memilih Presiden dan
Wakilnya secara langsung. Selain memilih anggota DPR, DPRD Provinsi, dan
DPRD Kabupaten/Kota, juga memilih anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Pemilu tahun 2009 dimenangkan oleh Partai Demokrat (Cavalera, 2013).

Dengan demikian PKn merupakan mata kuliah yang memfokuskan pada


pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosial, kultur, bahasa, usia, dan
suku bangsa untuk menjadi Warga Negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan
berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Dengan
memperhatikan visi, misi, dan tujuan tersebut diharapkan melalui pembelajaran
PKn mampu menciptakan dan membentuk warga negara yang memiliki
kepribadian dan karakter dalam hidup bermasyarakat yang sesuai dengan cita-cita
bangsa Indonesia. Kaitan penelitian ini dengan visi dan misi mata pelajaran PKn
yang telah dipaparkan di atas adalah dapat memberikan pengetahuan kepada
masyarakat sebagai Warga Negara Indonesia untuk dapat berpartisipasi dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang lebih demokratis
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Kaitannya dengan penelitian ini yaitu
penulis dan masyarakat pada umumnya diharapkan tidak apatis terhadap
pemerintahan yang diwakilkan oleh anggota legislatif dengan lebih peduli
terhadap hak dalam berpolitik melalui pengawasan terhadap kegiatan partai politik
dan calon anggota dewan legislatif. Masyarakat juga diharapkan untuk

3
berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan pemilu legislatif dengan memberikan hak
suaranya dan lebih cerdas memilih caleg yang memang memiliki kompetensi dan
laik dipilih sebagai anggota dewan legislatif. Berdasarkan latar belakang masalah
yang telah dikemukakan di atas, mendorong kami tertarik untuk mengadakan
miniriset mengenai “Perkembangan Demokrasi di Wilayah Provinsi Sumatera
Utara”

1.2 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dan manfaat dari miniriset yang telah kami lakukan adalah untuk
mengetahui bagaimana kondisi dan perkembangan demokrasi antara rakyat dan
wakil rakyat di wilayah Sumatera Utara dan untuk mengupas tuntas polemik
tentang pro – kontra yang terjadi antara wakil rakyat (Anggota DPRD Sumatera
Utara) dengan rakyat Sumatera Utara.

4
BAB II

KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Uraian Permasalahan

Uraian permasalahan merupakan pokok-pokok masalah yang akan diteliti


dalam mini riset,berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana pendapat DPRD tentang bantuan bagi masyarakat yang kurang


mampu namun salah sasaran?
2. Apa yang dimaksud dengan rincian pengeluaran pada saat mencalonkan
sebagai DPRD?
3. Mengapa politik di Indonesia itu mahal?
4. Bagaimana cara mengurangi adanya money politik yang ada di Indonesia?
5. Bagaimana dan apa saja syarat pembentukan partai politik?

2.2 Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah


Sumatera Utara. Subjek penelitian adalah anggota DPRD Sumatera Utara yang
berjumlah tiga orang, dua orang berjenis kelamin laki-laki dan satu orang berjenis
kelamin perempuan. Yang berjenis kelamin perempuan atau Ibu DPRD bernama
Riri Stephanie Siregar,S.H yang berasal dari Partai Hanura. Dan Anggota DPRD
yang berjenis kelamin bernama Bapak Hendra Cipta yang berasal dari partai PAN
dan Bapak Jafaruddin Harahap yang berasal dari Partai PPP.

5
BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berfokus pada


pemahaman terhadap fenomena sosial yang terjadi di masyarakat. Pada metode
penelitian ini, peneliti menggunakan perspektif dari partisipan sebagai gambaran
yang diutamakan dalam memperoleh hasil penelitian.

3.2 Langkah penelitian

Langkah awal dari penelitian ini adalah mengumpulkan dan mempelajari


sejumlah literature baik dari buku,jurnal maupun artikel yang berkaitan dengan
topik demokrasi,selanjutnya mempersiapkan instrumen yang digunakan seperti
buku, alat tulis,sejumlah pertanyaan dan instrumen yang digunakan lainnya
setelah itu mencari narasumber yang memenuhi kriteria dan tempat penelitian
langkah akhirnya melakukan penelitian di tempat yang telah ditentukan.

6
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Analisa Pembahasan/Penyelesaian Masalah

NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai Menurut kami pasti ada saja oknum yang menyalahgunakan adanya bantuan tersebut,
bantuan bagi masyarakat yang kurang semisal adanya Kepling yang memberikan bantuan tersebut hanya kepada keluarga
mampu namun salah sasaran, sehingga terdekat saja dan tidak menyebarkan secara merata. Maka dari itu kami selaku DPRD
dapat menyebabkan anak-anak yang akan memantau kembali dan menata ulang kembali juga meninjau agar tidak terjadi hal
kurang mampu tidak dapat bersekolah tersebut.
dikarenakan adanya iuran sekolah?

2 Coba jelaskan apa yang dimaksud dengan Rincian tersebut tentunya pasti ada, dan akan dilaporkan kepihak KPU apabila
rincian pengeluaran seperti halnya untuk mengeluarkan rincian tersebut. Semisal dana untuk memasang baliho, spanduk, untuk
menjadi DPRD saja harus mengeluarkan 2 kegiatan-kegiatan yang menggunakan sound system dan juga panggung dan
Milyar? menggunakan hal-hal lain sebagainya. Maka dari itu mengeluarkan biaya untuk
mensosialisasikan untuk memilih kami. Apabila dengan tidak menggunakan cara tersebut
pasti masyarakat tidak akan mengenal kami.

7
3 Kenapa politik di Indonesia itu mahal ? Politik di Indonesia itu mahal, ya jelas. Dikarenakan banyaknya biaya yang dibutuhkan
untuk sosialisasi kemasyarakat-masyarakat mengenai pemilihan tersebut. Seperti halnya
pemasangan baliho, spanduk dan lain sebagainya. Tentunya membutuhkan biaya yang
cukup banyak atau besar.

4 Bagaimana cara mengurangi adanya money Cara mengurangi money politik tersebut dengan cara menjelaskan kembali kepada
politik yang ada di Indonesia ini ? masyarakat bahwasannya hal tersebut tidak baik untuk dilakukan atau
mensosialisasikannya kepada masyarakat. Itulah gunanya aksi panggung oleh para calon
DPRD. Dan didalam pencalonan pengeluaran pasti ada namun tidak termasuk dalam
money politik, biaya yang dimaksud dalam pencalonan misalnya pembuatan spanduk
ataua baleho agar masyarakat dapat mengenal para calon legislatif dan biaya lainnya
dalam mensosialisasikan.

5 Bagaimana dan apa saja syarat pembentukan Syarat pembentukan partai politik sudah tertera di dalam etika pemilihan. Dan ada parati
partai politik? Dan bagaimana tanggapan politik yang berkelompok-kelompok semisal yang islam khusus. Namun sekarang ini
Bapak/Ibu dengan partai politik yang tidak parpol-parpol tersebut sudah membentuk berdasarkan Pancasila.
sesuai dengan partai politik?

8
6 Apakah menurut Bapak/Ibu demokrasi di Untuk saat ini demokrasi di Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Dibandingkan
Indonesia ini berjalan dengan baik? demokrasi yang ada sebelumnya dari pada demokrasi pada sekarang ini tidak berjalan
dengan baik dan lancar. Maka dari itu kami akan memperbaiki hal-hal tersebut dan
bekerjasama dengan masyarakat untuk memperbaikinya kembali.

7 Bagaimana tindakan bapak/ibu yang dapat Pandangan masyarakat terhadap hal tersebut diakibatkan ketidaktahuan masyarakat
dilakukan terhadap pandangan masyarakat terhadap kinerja dari para legislative,sebenarnya yang bisa melakukan hal tersebut yang
yang menganggap jika koruptor kebanyakan memegang kekuakasaan dan memiliki kedudukan dan biasanya itu ada pada eksekutif
dari para legislatif? karena bagian dari legislatif yang berfungsi sebagai pembuat UU, menetapkan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), serta melakukan pengawasan terhadapt
pemerintah yang menjalankan Undang-Undang,
8 Apa yang menjadi kelebihan legislatif pada Kinerja yang dilakukan oleh legislatif sebelumnya sudah baik namun belum maksimal,
periode ini dibandingkan legislatif maka para legislatif yang sudah terpilih dan diberikan tugas dan tanggung jawab akan
sebelumnya? memaksimalkan kinerja dari yang sebelumnya dan kebetulan belum diadakan rapat
dalam pembagian tugas dan penyusunan PERDA maka untuk legislatif periode ini akan
lebih mensosialisasikan kepada masyarakat agar memahami dan mendengarkan aspirasi
dari kaum muda (untuk menghilangkan kesalahpahaman) terhadap kinerja yang akan
dilakukan nantinya.

9
9
4.2 Kekuatan Penelitian

Pada penelitian yang dilakukan yang menjadi kekuatan penelitian yakni:

1. Memiliki wawasan yang luas dan mendalam tentang bidang demokrasi


yang dibahas bersama-sama dalam forum antara mahasiswa dan Bapak/Ibu
legislatif yang dihadiri oleh tiga orang Legislatif (wakil rakyat) dengan
berdiskusi (Tanya jawab) memberikan kesempatan pada mahasiswa dalam
mengajukan beberapa pertanyaan.
2. Mampu mengkomunikasikan hasil dari penelitian yang telah dilakukan
dengan mengolah jawaban-jawaban yang telah diberikan oleh Bapak/Ibu
legislatif oleh pertanyaan mahasiswa terhadap topik Demokrasi Indonesia.

4.2 Kelemahan Penelitian

1. Dikarenakan pada penelitian yang dilakukan berupa diskusi terbuka maka


hasil penelitian yang didapat bergantung pada kemampuan dan
pengalaman yang didapat selama penelitian kurang maksimal dalam
bagian data dan kelengkapan jawaban yang akan dituangkan dalam
laporan penelitian (kurang lengkap dan rinci).
2. Kemungkinan perubahan perilaku dari objek penelitian.

10
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Melihat dan mengamati dari hasil penelitian yang ada, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Untuk menjadi wakil rakyat haruslah mengeluarkan biaya yang cukup
lumayan banyak.
2. Menjadi wakil rakyat yang dapat menyampaikan aspirasi yang
disampaikan oleh rakyat Indonesia.
3. Mengubah cara berfikir rakyat Indonesia terhadap wakil rakyat.
4. Memperbaiki kinerja wakil rakyat.

5.2 Saran

Saran terhadap wakil rakyat itu sendiri yaitu dapat mewujudkan apa yang
diutarakan ketika sosialisasi sebelum menjadi wakil rakyat dan apa yang
dijanjikan ketika kampanye dapat diwujudkan. Dan semoga laporan mini riset
dari kelompok kami ini dapat diterima oleh pembaca dan dapat bermanfaat.

11
DAFTAR PUSTAKA

12

Anda mungkin juga menyukai