Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN

HIV/AIDS
PRAKTEK LAPANGAN KMB

Disusun Oleh:
Rizki Sinta Asih
433131490120064

PRODI STUDI PROFESI NERS REGULER


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Kharisma Karawang
Jalan Pangkal Perjuangan KM 1 (By Pass), Kabupaten Karawang,
Jawa Barat 413116, Indonesia
2020/2021
KASUS
Seorang Pasien dengan inisial Tn. K (38 tahun), dirawat di ruang Penyakit dalam dengan
keluhan diare sudah 3 hari SMRS, Saat dilakukan pengkajian terlihat tato dilengan kanan dan
dada kanan , menurut keluarga pasien pasien sering keluar malam hari dan pulang sebelum
subuh. pasien mengatakan lemas terlihat pucat BB sebelum sakit 75kg TB 170Cm , BB saat
ini 60Kg, Pasien juga mengatakan sering sariawan dan lama untuk sembuh, TD : 100/60
mmhg, Nadi 98x / menit, RR : 27 x/menit, suhu 37,8oC, CRT >2dtk, nadi teraba lemah.
pasien juga terlihat sesak di sertai batuk. Saat pemeriksaan lanjutan di dapatkan pengunaan
otot diafragma (+), penggunaan cuping hidung (+). Saat di auskultasi terdengar suara
wheezing di kedua lapang paru. Turgor kulit tidak elastis, bising usus 30 x/menit Pasien
terpasang NaCl 0.9% , Terpasang DC dengan Urin terlihat pekat. Pemeriksaan Lab:Hb 11,7
g/dl, Leukosit 19,94 ribu/ml, , Terapi Cefotaim 3X1gram, diatab 2X1 tab, ARV
1x200mg/tab. Rimpaficin 3x1 tab.

Berdasarkan kasus diatas, silakan dijawab pertanyaan berikut :


1. 1.Apa yang terjadi pada pasien? Jelaskan penyebab dan manifestasi klinik yang
mendukung
2. 2.Apa masalah keperawatan utama pada pasien? Jelaskan data mayor dan data minor
yang mendukung masalah tersebut berdasarkan kasus diatas!, Buat berdasarkan
SDKI!
3. 3.Apa kriteria hasil yang ingin dicapat dari kasus tersebut? Buat berdasarkan SLKI!
4. 4.Sebutkan 2 intervensi utama dan 5 intervensi pendukung untuk mengatasi masalah
keperawatan tersebut ?
5. 5.Uraikan 1 intervensi utama (manajemen nyeri) dan 1 intervensi pendukung yang
bersifat edukasi!

Analisa Data
Data fokus Etiologi Problem
DS: HIV Hipovolemi (D.0023)
- Klien mengeluhan diare
sudah 3 hari SMRS
- pasien mengatakan lemas Infeksi pada sistem
- pasien mengatakan pencernaan
terlihat pucat
DO:
- TD : 100/60 mmhg Nadi Diare
98x / menit
RR : 27 x/menit
suhu 37,8oC Output cairan meningkat
CRT >2dtk
- nadi teraba lemah.
- Turgor kulit tidak elastis
- Pasien terpasang NaCl Kekurangan intake
cairan
0.9% ,

2
- Terpasang DC dengan
Urin terlihat pekat

DS: HIV Bersihan jalan nafas


- keluarga pasien (D.0001)
mengatakan pasien sering
keluar malam hari dan Proses Infeksi
pulang sebelum subuh
DO:
- TD : 100/60 mmhg Infeksi pada saluran napas
Nadi 98x / menit
RR : 27 x/menit
suhu 37,8oC Adanya sekresi di jalan
CRT >2dtk napas
- nadi teraba lemah
- pengunaan otot diafragma
(+) Tidak dapat mengeluarkan
- penggunaan cuping sekret
hidung (+).
- Saat di auskultasi
terdengar suara wheezing
di kedua lapang paru
DS: HIV Defisit nutrisi
- Klien mengeluhan diare
sudah 3 hari SMRS
- pasien mengatakan lemas Infeksi pada pencernaan
- pasien mengatakan
terlihat pucat
DO : Infeksi jamur
- BB sebelum sakit 75kg
TB 170Cm, BB saat ini
60Kg Peradangan mulut
- Pasien juga mengatakan
sering sariawan dan lama
untuk sembuh Peningkatan kebutuhan
- TD : 100/60 mmhg metabolisme
Nadi 98x / menit
RR : 27 x/menit
suhu 37,8Oc
CRT >2dtk
- nadi teraba lemah
- Turgor kulit tidak elastis
- bising usus 30 x/menit

3
Diagnosa Keperawatan
Tanggal No Diagnosa keperawatan
dx
9 oktober 2020 1 Hipervolemia b.d gangguan aliran balik vena
(D.0022, hal 62)
9 oktober 2020 2 Bersihan jalan nafas tidak efektif (D.0001, hal 18)
9 oktober 2020 3 Risiko deficit nutrisi d.d faktor psikologis
(D.0032, hal 81)

4
Intervensi Keperawatan
Tangga No Tujuan dan kriteria Rencana keperawatan
l D hasil
X
9 I Keseimbangan cairan 1. Pemantauan cairan (I.03121, hal 238)
oktober (D. 03020, hal 41) Tindakan
2020 a. Observasi
Setelah dilakukan  Monitor frekuensi dan kekuatan
tindakan keperawatan nadi
3x24 jam diharapkan  Monitor frekuensi naps
Keseimbangan cairan  Monitor tekanan darah
klien meningkat,  Monitor berat badan
dengan kriteria hasil :  Monitor waktu pengisian kapiler
1. Haluaran urin  Monitor elastisitas atau turgor kulit
meningkat dari  Monitor jumlah, warna dan berat
derajat 1 jenis urine
(menurun) ke  Monitor kadar albumin dan protein
derajat 4 (cukup total
meningkat)  Monitor hasil pemeriksaan serum
2. Edema menurun (osmolaritas serum, hematocrit,
dari derajat 1 natrium, kalsium, BUN)
(meningkat) ke  Monitor intake-output cairan
derajat 4 (cukup  Identifikasi tanda- tanda
menurun) hypervolemia (dyspnea,
3. Asites menurun edemaperiper, edema anasarka, JVP
dari derajat 1 meningkat, CVP meningkat, reflex
(meningkat) ke hepatogular positif, berat badan
derajat 4 (cukup menurun dalam waktu singkat)
menurun)  Identifikasi faktor risiko ketidak
4. Tekanan darah seimbangan cairan
membaik dari b. Terapeutik
derajat 1  Atur interval waktu pemantauan
(memburuk) ke sesuai dengan kondisi pasien
derajat 4 (cukup  Dokumentasi hasil pemantauan
membaik) c. Edukasi
 Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
 Informasikan hasil pemantauan
9 II Bersihan Jalan Napas 1. Manajemen jalan nafas (I.01011, hal
oktober (L.01001, Hal 18) 186)
2020 Tindakan :
Setelah dilakukan a. Observasi
tindakan keperawatan  Monitor pola napas

5
1x24 jam diharapkan (frekuensi,kedalaman,usaha
bersihan jalan napas napas)
klien meningkat,  Monitor bunyi napas tambahan
dengan kriteria hasil : (mis.gurgling,mengi,wheezing,r
1. Batuk efektif onkhi kering)
meningkat dari  Monitor sputum
derajat 1 (jumlah,warnaa, aroma)
(menurun) ke b. Terapeutik
derajat 3 (sedang)  Pertahankan kepatenan jalan
2. Produksi sputum napas dengan head-tilt dan
menurun dari chin-lif (jaw trust jika curiga
derajat 1 trauma servikal)
(meningkat) ke  Posisikan semi fowle atau
derajat 3 (sedang) fowler
3. Gelisah menurun  Berikan minuman hangat
dari derajat 1  Lakukan fisioterapii dada,jika
(meningkat) ke peru
derajat 3 (sedang)  Lakukan penghisapan lendir
4. Dispnea menurun kurang dari 15 detik
dari derajat 1  Lakukan hiperoksigenasi
(meningkat) ke sebelum penghisapan
derajat 3 (sedang) endotraksi
5. Frekuensi napas  Keluarkan sumabatan benda
membaik dari padat dengn Mcgill
derajat 1  Berikan oksigen jika perlu
(memburuk) ke c. Edukasi
derajat 3 (sedang)  Anjurkan asupan cairan 2000
6. Pola napas ml/hari , jika tidak
membaik dari kontraindikasi
derajat 1  Anjurkan teknik batuk efektif
(memburuk) ke d. Kolaborasi
derajat 3 (sedang)  Kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektran,
mukolitik, jika perlu
9 III Status Nutrisi 1. Manajemen nutrisi (I.03119 , hal 200)
oktober (L.03030, hal 121) Tindakan
2020 a. Observasi
Setelah dilakukan  Identifikasi status nutrisi
tindakan keperawatan  Identifikasi alergi dan inteloransi
3x24 jam diharapkan makanan
Status Nutrisi klien  Identifikasi makanan yang disukai
membaik, dengan  Identifikasi kebutuhan kalori dan
kriteria hasil : jeni nutrien
1. Porsi makanan  Monitor asupan makanan

6
yang dihabiskan  Monitor berat badan
meningkat dari b. Terapeutik
derajat 1  Lakukan oral hygine sebelum
(menurun) ke makan
derajat 4 (cukup  Fasilitasi menentukan pedoman diet
meningkat) (mis. Piramida makanan)
2. Pengetahuan  Sajikaan makanan secara menarik
tentang pilihan dan suhu yang sesuai
makanan yang  Berikan makanan tinggi serat untuk
sehat meningkat mencegah kosntipasi
dari derajat 1  Berikan makanan tinggi kalori dan
(menurun) ke tinggi protein
derajat 4 (cukup  Berikan suplemen maknan
meningkat) c. Edukasi
3. Pengetahuan  Anjurkan posisi duduk
tentang minuman  Anjurkan diet yang diprogramkan
yang sehat d. Kolaborasi
meningkat dari  Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
derajat 1 menentukan jumlah kalori dan jenus
(menurun) ke nutrien yang dibutuhkan
derajat 4 (cukup  Kolaborasi pemberian medikasi
meningkat) sebelum makanan (mis. Pereda
4. Pengetahuan nyeri, antlemetik), jika perlu
tentang standar
asupan nutrisi yang
tepat meningkat
dari derajat 1
(menurun) ke
derajat 4 (cukup
meningkat)
5. Makanan/minuman
sesuai dengan
tujuan kesehatan
meningkat dari
derajat 1
(menurun) ke
derajat 4 (cukup
meningkat)

Anda mungkin juga menyukai