Makalah Rujukan Desi Elvhira Rosa
Makalah Rujukan Desi Elvhira Rosa
Disusun Oleh:
drg. Desi Elvhira Rosa
NPM. 160721200004
Pengampu
drg. Riani Setiadhi, Sp. PM (K)
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat
kesehatan.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada drg. Riani Setiadhi, Sp.
PM (K) yang telah membimbing dalam pembuatan makalah ini sehingga makalah
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh
sebab itu penulis menerima kritik dan saran yang membangun untuk
dapat bermanfaat bagi para pembacanya, dan penulis sendiri dalam menyelesaikan
Bandung, September
2020
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN......………………………………………………..
2.1 Definisi………………………………………………………………
Kesehatan Nasional………………………………………………….
8
2.7 Rujukan dalam Lingkup Pelayanan Kesehatan Gigi………………...
13
17
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..
18
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap warga negara dijamin hak kesehatannya oleh negara seperti tertuang
di dalam UUD 1945 Pasal 28 H ayat (1) yang berbunyi bahwa “Setiap orang
berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
tentang Kesehatan pasal 5 ayat (2) juga menjelaskan bahwa setiap orang
dan terjangkau. Oleh karena itu, pemerintah membuat suatu sistem yang dapat
Sistem rujukan dalam upaya kesehatan perorangan disebut sebagai sistem rujukan
medik, yang berkaitan dengan upaya pengobatan dan pemulihan.dan diatur dalam
Perorangan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1
2.1 Definisi
jawab secara timbal balik baik vertikal maupun horizontal, maupun struktural
permasalahan kesehatan.
dan diteruskan ke jenjang pelayanan sekunder dan tersier yang hanya dapat
diberikan jika ada rujukan dari pelayanan primer atau sekunder. (Dirjen Bina
tanpa harus menggunakan biaya mahal. Hal ini disebut efektif sekaligus
merujuk dan berkurangnya rujukan yang tidak perlu, karena sebenarnya dapat 2
teknologi tepat guna atau low cost technology, yang tetap masih dapat
Landasan atau dasar tersebut adalah keselamatan pasien yang juga mencakup
2015) :
hal ini adalah Puskesmas dan Klinik-klinik Pratama milik Pemerintah dan
4
2.5.1 Berdasarkan lingkup pelayananannya, rujukan terdiri dari (Kemenkes
RI, 2012):
setempat).
DBD kembali.
2.5.2 Menurut tata hubungannya, terdiri dari (Adisasmito, 2007) :
unit pelayanan di dalam sebuah institusi. Misalnya pasien dari poli gigi
hipertensi.
terkontrol.
spesialistik;
dan/atau ketenagaan.
Rujukan dari fasilitas kesehatan yang lebih tinggi ke yang lebih rendah
dilakukan apabila : 7
dan kewenangannya;
dan/atau;
4. Perujuk tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai
pelayanan Kesehatan yang diterapkan saat ini menganut sistem rujukan yang
dimulai dari fasilitas kesehatan dasar yang berperan sebagai gatekeeper dan
primer dan INACBGs (Indonesia Case Based Groups) pada fasilitas pelayanan
Kesehatan sekunder dan tersier. Sistem ini dikenal dengan sistem rujukan
2012)
tingkat pertama
b. Jika diperlukan pelayanan lanjutan oleh spesialis, maka pasien dapat
faskes tersier hanya untuk kasus yang sudah ditegakkan diagnosis dan rencana
(Kemenkes, 2012)
yang berlaku
d. Pertimbangan geografis
Sistem pelayanan rujukan berjenjang ini juga terbagi menjadi dua, yaitu:
diuraikan berikut:
atau Puskesmas dengan Fasilitas Rawat Inap, karena letaknya jauh dari
tingkat nasional.
12
sistem rujukan ini agar pelayanan gigi dan mulut yang diharapkan dapat
tercapai. Rujukan di bagian gigi dan mulut juga merupakan hal yang sudah
sering dilakukan baik karena tenaga dokter gigi yang tidak terpenuhi di
kasus gigi dan mulut itu sendiri membutuhkan penanganan dokter gigi
1994)
pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang merata, terjangkau, bermutu dan
kesehatan gigi dan mulut di setiap jenjang pelayanan kesehatan yang berlaku.
rahang)
leaflet-leaflet.
14
3. Rujukan Spesimen 15
Dengan memperhatikan tata cara alur rujukan kasus gigi dan mulut
16
BAB III
KESIMPULAN
Sistem rujukan pelayanan kesehatan yang digunakan hingga saat ini adalah
sistem rujukan berjenjang dari fasilitas kesehatan yang lebih rendah ke fasilitas
kesehatan yang lebih tinggi atau sebaliknya sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Agar pelayanan rujukan ini dapat berhasil dan tepat guna diperlukan kerja sama
pihak-pihak yang terlibat agar pelayanan rujukan dapat berjalan dengan tertib,
Hal yang sama juga berlaku untuk rujukan pelayanan gigi dan mulut yang
bertujuan agar terwujudnya suatu tatanan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
DAFTAR PUSTAKA
17
1. UUD 1945 Pasal 28 H ayat (1).
18