Anda di halaman 1dari 25

1

PENEGAKKAN HUKUM TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA


PRANK BERDASARKAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA
DAN UNDANG-UNDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI
ELEKTRONIK
(PENGHINAAN YANG DIUNGGAH DI MEDIA ONLINE)

Abdul Karim
Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Gresik

ABSTRAK
Sering kali pelaku prank luput dari jerat hukum. Tidak semua korban prank
bersedia melaporkan ke kepolisian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
penegakkan hukum tindak pidana prank (penghinaan yang diunggah di media
online) sesuai dengan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan untuk
mengetahui langkah hukum untuk menjerat tindak pidana prank (penghinaan yang
diunggah di media online) yang sesuai dengan dengan Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik. Penelitian ini merupakan peneltian yuridis normatif.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan perundang-
undangan. Sumber bahan hukum berasal dari bahan hukum primer. Teknik
pengumpulan bahan hukum dengan studi dokumen menggunakan metode content
analysis. Teknik analisa bahan hukum dilakukan dengan kualitatif. Penegakkan
hukum tindak pidana prank (penghinaan yang diunggah di media online) adalah
sesuai dengan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Pasal 310 KUHP dan sesuai
dengan Pasal 45 ayat (1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik. Langkah hukum untuk menjerat tindak
pidana yang sesuai dengan dengan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik.
Kata Kunci : Tindak Pidana, Prank, Pencemaran Nama Baik, Media Online

1. Pendahuluan di luar karena tidak sempat sebab


1.1. Latar Belakang sibuk bekerja. Untuk itu, mereka
Teknologi informasi dan membutuhkan hiburan yang dapat
komunikasi dalam praktiknya tidak menghilangkan rasa penat mereka.
hanya digunakan sebagai sarana Adanya kebutuhan tersebut,
untuk berkomunikasi, namun juga teknologi informasi menciptakan
sebagai hiburan. Banyak orang yang berbagai aplikasi dan portal-portal
tidak sempat untuk mencari hiburan hiburan online seperti Youtube untuk
2

streaming video-video menghibur memiliki berbagai jenis, diantaranya


hingga membuat penonton tertawa. adalah prank dengan menggunakan
Akan tetapi, kemudahan yang berbagai tema, salah satunya adalah
diberikan teknologi informasi tema kejahilan dengan memberi
membuat sebagian orang kejutan kepada orang lain dengan
menyalahgunakannya. cara membohongi seperti yang
Penyalahgunaan teknologi dilakukan oleh YouTuber Ferdian
informasi dapat berupa membuat Paleka.
konten berita palsu, pelanggaran hak Ferdian Paleka dan teman-
cipta seperti mengunggah video temannya memberikan bantuan
dengan tema atau konten tertentu dalam kemasan kardus yang ternyata
yang telah memiliki hak cipta, berisi sampah. Korban yang dipilih
pencemaran nama baik dalam bentuk adalah transpuan yang ditemuainya
video, foto, tulisan yang dijalanan. Ferdian dan teman-
dipublikasikan, dan lain-lain. temannya ini mengaku membuat
Pencemaran nama baik yang sedang konten prank tersebut demi
popular di kalangan masyarakat saat meningkatkan jumlah pengikut atau
ini adalah pencemaran nama baik subscriber di kanal Youtube
dengan mengunggah video prank. miliknya. Konten seperti itu bagi
Prank merupakan sesuatu pembuatnya akan membantu upaya
yang tidak asing lagi dikalangan untuk menambah subscriber di kanal
masyarakat, terutama anak muda Youtube, namun bagi korban jelas
yang memiliki tingkat selera humor merugikan. Korban yang video
yang tinggi. Prank adalah suatu pranknya dimuat di Youtube akan
bentuk slang atau sebutan yang tidak merasa terhina dan malu. Bagi
resmi untuk kejenakaan, yang korban, Ferdian dan teman-temannya
diadaptasi dari practical joke, dan telah mencemari nama baik korban
bertujuan untuk membuat orang dengan mengunggah video prank
dalam hal ini korban merasa terjahili tersebut.
sehingga menimbulkan rasa Jika dilihat dari Pasal 40 ayat
kepuasan pada pembuat prank. Prank (1) huruf M Undang-undang No 28
3

Tahun 2014 tentang Hak Cipta, ciptaan tersebut diunggah ke internet


Ciptaan yang Dilindungi, video agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
prank terhadap diri korban yang diinginkan.
diambil oleh YouTuber tersebut Meski membuat konten prank
dikategorikan sebagai ciptaan yang bukan termasuk pelanggaran hak
dilindungi, yaitu karya cipta namun konten prank dalam
sinematografi. “Karya sinematografi" bentuk video yang disebar di internet
yang dimaksud adalah ciptaan yang yang melukai dan merendahkan
berupa gambar bergerak (moving kehormatan sesorang dapat dijerat
images) antara lain film dokumenter, pidana. Video yang diambil melalui
film iklan, reportase atau film cerita kamera oleh YouTuber tersebut
yang dibuat dengan skenario, dan dapat dikatakan sebagai informasi
film kartun. Karya sinematografi elektronik dan/atau dokumen
dapat dibuat dalam pita seluloid, pita elektronik sebagaimana yang
video, piringan video, cakram optik terdapat dalam Pasal 1 angka 1 dan
dan/atau media lain yang angka 4 UU 19/2016 tentang
memungkinkan untuk dipertunjukkan Perubahan atas Undang-Undang
di bioskop, layar lebar, televisi, atau Nomor 11 Tahun 2008 tentang
media lainnya. Sinematografi Informasi dan Transaksi Elektronik.
merupakan salah satu contoh bentuk YouTuber yang mengunduh
audiovisual. video prank yang membuat malu
Dalam karya sinematografi korban sebagai orang yang dijahili
tidak diatur dalam Undang-Undang dalam video tersebut dapat dikenai
Hak Cipta mengenai kewajiban sanksi pidana. Tindakan YouTuber
pencipta untuk meminta persetujuan tersebut dapat dikategorikan sebagai
tertulis pada orang yang direkam tindakan penghinaan atau
dalam karya sinematografi tersebut. pencemaran nama baik yang diatur
Tetapi seharusnya secara moral, dalam Pasal 310 Kitab Undang-
YouTuber sebagai pencipta karya undnag Hukum Pidana (KUHP).
sinematografi meminta izin korban Penjelasan Pasal 310 KUHP
prank terlebih dahulu sebelum menerangkan bahwa menghina
4

adalah menyerang kehormatan dan sebagai berikut: “Setiap Orang


nama baik seseorang. Pihak yang dengan sengaja dan tanpa hak
diserang ini biasanya merasa malu, mendistribusikan dan/atau
Kehormatan yang diserang di sini mentransmisikan dan/atau membuat
hanya mengenai kehormatan tentang dapat diaksesnya Informasi
nama baik, bukan kehormatan dalam Elektronik dan/atau Dokumen
lapangan seksuil, kehormatan yang Elektronik yang memiliki muatan
dapat dicemarkan karena tersinggung penghinaan dan/atau pencemaran
anggota kemaluannya dalam nama baik.
lingkungan nafsu birahi kelamin.1 Jadi perbuatan YouTuber
Supaya dapat dihukum mengunggah video prank yang
menurut pasal ini, maka penghinaan membuat korban menjadi malu dapat
itu harus dilakukan dengan cara dijerat dengan pidana atas
menuduh seseorang telah melakukan pencemaran nama baik berdasarkan
perbuatan tertentu dengan maksud Pasal 27 ayat (3) UU ITE jo. Pasal
agar tuduhan itu tersiar (diketahui 45 ayat (3) UU 19/2016 tentang
oleh orang banyak). Perbuatan yang Perubahan atas Undang-Undang
dituduhkan itu tidak perlu suatu Nomor 11 Tahun 2008 tentang
perbuatan yang boleh dihukum Informasi dan Transaksi Elektronik.
seperti mencuri, menggelapkan, Namun perlu diingat bahwa agar
berzina dan sebagainya, cukup dapat dijerat pidana, korban harus
dengan perbuatan biasa, sudah tentu melakukan pengaduan karena
suatu perbuatan yang memalukan. ketentuan penghinaan atau
Sedangkan pasal yang pencemaran nama baik dalam UU
mengatur mengenai penghinaan dan 19/2016 tentang Perubahan atas
pencemaran nama baik melalui Undang-Undang Nomor 11 Tahun
media elektronik (video) diatur 2008 tentang Informasi dan
dalam Pasal 27 ayat (3) UU ITE Transaksi Elektronik merupakan
delik aduan.
1
R. Soesilo, Kitab Undang-Undang Hukum Mengingat ketentuan
Pidana (KUHP) Serta Komentar-
Komentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal, penghinaan atau pencemaran nama
Peliteia, Bogor, 1995, h. 225.
5

baik merupakan delik aduan, sering 2008 tentang Informasi dan


kali pelaku prank luput dari jerat Transaksi Elektronik?
hukum. Tidak semua korban prank 2. Bagaimana langkah hukum untuk
bersedia melaporkan ke kepolisian. menjerat tindak pidana prank
Korban merasa malu dan tidak mau (penghinaan yang diunggah di
memperpanjang urusan meski media online) yang sesuai dengan
dirinya dirugikan. Selain itu, tidak Kitab Undang-Undang Hukum
semua korban mengetahui langkah Pidana dan Undang-Undang
hukum apa yang bisa ditempuh jika Nomor 11 Tahun 2008 tentang
akan melaporkan pelaku prank ke Informasi dan Transaksi
kepolisian. Oleh karena itu, perlu Elektronik?
adanya penagakan hukum yang tegas
dan tidak tergantung dengan 2. Tinjauan Pustaka
pengaduan yang disampaikan oleh 2.1. Tindak Pidana
korban, mengingat nama baik korban Tindak pidana adalah
yang terancam tercemar dan perbuatan yang dilarang oleh suatu
mempengaruhi kondisi sosialnya. aturan hukum, yang mana larangan
Berdasarkan latar belakang ini disertai dengan ancaman (sanksi)
diatas maka penulis tertarik untuk yang berupa pidana tertentu bagi
meneliti penegakkan hukum pelaku barang siapa yang melanggar
prank berdasarkan KUHP dan larangan tersebut.
perundang-undangan yang mengatur Menurut Prof. Moeljatno
tindak pidana prank tersebut. unsur tindak pidana yaitu sebagai
berikut, yakni:2
1.2. Rumusan Masalah 1. Perbuatan;
1. Bagaimana penegakan hukum 2. Yang dilarang (oleh aturan
tindak pidana prank (penghinaan hukum); dan
yang diunggah di media online)
sesuai dengan Kitab Undang- 2
Adami Chazawi, Pelajaran Hukum Pidana
Undang Hukum Pidana dan (Stelsel Tindak Pidana, Teori-Teori
Pemidanaan & Batas Berlakunya Hukum
Undang-Undang Nomor 11 Tahun Pidana , Raja Grafindo Persada, Bandung.
2002, h. 79.
6

3. Ancaman pidana (yang melanggar 1. Unsur Subjektif :


larangan). Unsur subjektif adalah unsur-
unsur yang melekat pada diri si
Pada dasarnya, tindak pidana
pelaku atau yang berhubungan
mempunyai 2 unsur yaitu unsur dengan diri si pelaku, dan termasuk
ke dalamnya yaitu segala sesuatu
subjektif dan unsur objektif.3
yang terkandung di dalam hatinya.
a. Kesengajaan atau
ketidaksengajaan (dolus atau
culpa)
b. Maksud atau Voornemen
pada suatu percobaan atau
pogging seperti yang
dimaksud dalam Pasal 53 ayat
1 KUHP
c. Macam-macam maksud atau
oogmerk seperti yang
terdapat misalnya di dalam
kejahatan-kejahatan
pencurian, penipuan,
pemerasan, pemalsuan dan
lain-lain;
d. Merencanakan terlebih
dahulu atau voorbedachte
raad seperti yang terdapat di
dalam kejahatan pembunuhan
menurut Pasal 340 KUHP;
e. Perasaan takut yang antara
lain terdapat di dalam
rumusan tindak pidana
menurut Pasal 308 KUHP
2. Unsur-unsur objektif suatu tindak
Pidana Unsur objektif adalah
unsur-unsur yang ada
hubungannya dengan keadaan-
keadaan, yaitu di dalam keadaan
di mana tindakan-tindakan dari si
pelaku itu harus di lakukan:
1) Sifat melawan hukum atau
wederrechttelijkheid.
2) Kualitas dari pelaku,
misalnya keadaan sebagai
seorangpegawai negeri.
3
P.A.F. Lamintang, Dasar-dasar Hukum
Pidana Indonesia, Citra Aditya Bakti,
Jakart.1997 h. 193
7

3) Kausalitas, yakni hubungan kejahataan, seperti menculik,


antara suatu tindak pidana
menodongkan senjata tajam, ataupun
sebagai penyebab dengan
sesuatu kenyataan sebagai bertindak sebagai preman yang
akibat.Selain itu, unsur-unsur
berpura-pura mengancam korban
tindak pidana dapat dilihat
menurutbeberapa teoretis. kejahilannya.
Teoretis artinya berdasarkan
Prank juga bisa berarti
pendapat para ahli
hukumyang tercermin pada lelucon atau guyonan yang sengaja
bunyi rumusannya.
dibuat oleh seseorang dari sesuatu
2.2. Prank yang awalnya mengandung konten
Prank diambil dari kata negatif seperti pornografi, kekerasan,
berbahasa inggris yang mempunyai vandalism, tragedy, sarkasme serta
arti kelakar, olok-olok, seloroh, hinaan terhadap golongan tertentu,
senda gurau, menipu atau yang bisa mengandung makna
mengibuli.4Dapat diartikan dengan mengerikan atau kejam di balik
seseorang yang ingin berbuat jahil leluconnya. Prank itu lucu namun
kepada temannya dan mereka akan bisa merembet ke ranah hukum.
mengagetkan temannya dan Walaupun sifatnya bercanda, prank
mengerjainya, kemudian mereka yang sifatnya dark humor itu bisa
akan saling menertawakannya. merugikan orang lain. Sehingga
Prank adalah suatu bentuk bercandaan ini bisa sampai dibawa
slang atau sebutan yang tidak resmi ke ranah hukum.
untuk kejenakaan, yang diadaptasi 2.3. Ketentuan Pidana Pelaku
dari practical joke, dan bertujuan Prank
untuk membuat orang dalam hal ini Video yang berkonten prank
korban merasa terjahili sehingga yang diambil melalui kamera oleh
menimbulkan rasa kepuasan pada YouTuber tersebut dapat dikatakan
pembuat prank. Prank memiliki sebagai informasi elektronik dan/atau
berbagai jenis, diantaranya adalah dokumen elektronik sebagaimana
prank dengan menggunakan tema yang terdapat dalam Pasal 1 angka 1
4 dan angka 4 UU 19/2016 tentang
John M. Echols dan Hassan Shadily,
Kamus Inggris-Indonesia. PT. Gramedis Perubahan atas Undang-Undang
Jakarta. 2008. h 442.
8

Nomor 11 Tahun 2008 tentang dipahami oleh orang yang


mampu memahaminya.
Informasi dan Transaksi Elektronik:
Konten prank dalam bentuk
“Informasi Elektronik adalah
video yang di upload ke internet
satu atau sekumpulan data
elektronik, termasuk tetapi yang dapat merendahkan kehormatan
tidak terbatas pada tulisan,
atau mencemarkan nama baik
suara, gambar, peta,
rancangan, foto, electronic seseorang jika mengacu dapat
data interchange (EDI), surat
dikategorikan sebagai tindakan
elektronik (electronic mail),
telegram, teleks, telecopy penghinaan atau pencemaran nama
atau sejenisnya, huruf, tanda,
baik yang diatur dalam Pasal 310
angka, Kode Akses, simbol,
atau perforasi yang telah Kitab Undang-Undang Hukum
diolah yang memiliki arti atau
Pidana (“KUHP”).
dapat dipahami oleh orang
yang mampu memahaminya” Pasal 310 KUHP
 
menerangkan bahwa Menghina”
Pasal 1 angka 4 UU 19/2016
adalah “menyerang kehormatan dan
tentang Perubahan atas Undang-
nama baik seseorang”. Yang
Undang Nomor 11 Tahun 2008
diserang ini biasanya merasa “malu”,
tentang Informasi dan Transaksi
“Kehormatan” yang diserang di sini
Elektronik
hanya mengenai kehormatan tentang
“Dokumen Elektronik adalah
“nama baik”, bukan “kehormatan”
setiap Informasi Elektronik
yang dibuat, diteruskan, dalam lapangan seksuil, kehormatan
dikirimkan, diterima, atau
yang dapat dicemarkan karena
disimpan dalam bentuk
analog, digital, tersinggung anggota kemaluannya
elektromagnetik, optikal, atau
dalam lingkungan nafsu birahi
sejenisnya, yang dapat dilihat,
ditampilkan, dan/atau kelamin.5
didengar melalui Komputer
Supaya dapat dihukum
atau Sistem Elektronik,
termasuk tetapi tidak terbatas menurut pasal ini, maka penghinaan
pada tulisan, suara, gambar,
itu harus dilakukan dengan cara
peta, rancangan, foto atau
sejenisnya, huruf, tanda, “menuduh seseorang telah
angka, Kode Akses, simbol
melakukan perbuatan tertentu”
atau perforasi yang memiliki
makna atau arti atau dapat dengan maksud agar tuduhan itu
5
R. Soesilo, Op. Cit, h.225.
9

tersiar (diketahui oleh orang banyak). Dokumen Elektronik yang


memiliki muatan penghinaan
Perbuatan yang dituduhkan itu tidak
dan/atau pencemaran nama
perlu suatu perbuatan yang boleh baik sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 27 ayat (3)
dihukum seperti mencuri,
dipidana dengan pidana
menggelapkan, berzina dan penjara paling lama 4 (empat)
tahun dan/atau denda paling
sebagainya, cukup dengan perbuatan
banyak Rp750.000.000,00
biasa, sudah tentu suatu perbuatan (tujuh ratus lima puluh juta
rupiah)”.
yang memalukan.6
Dengan demikian perbuatan
Sedangkan pasal yang
YouTuber mengunggah video prank
mengatur mengenai penghinaan dan
yang membuat korban menjadi malu
pencemaran nama baik melalui
dapat dijerat dengan pidana atas
media elektronik (video) diatur
pencemaran nama baik berdasarkan
dalam Pasal 27 ayat (3) UU ITE
Pasal 27 ayat (3) UU ITE jo. Pasal
sebagai berikut: “ Setiap Orang
45 ayat (3) UU 19/2016.
dengan sengaja dan tanpa hak
2.4 Pencemaran Nama Baik di
mendistribusikan dan/atau
Media Online
mentransmisikan dan/atau membuat
Pencemaran nama baik dikenal
dapat diaksesnya Informasi
juga dengan istilah penghinaan, yang
Elektronik dan/atau Dokumen
pada dasarnya adalah menyerang
Elektronik yang memiliki muatan
nama baik dan kehormatan seseorang
penghinaan dan/atau pencemaran
yang bukan dalam arti seksual
nama baik.
sehingga orang itu merasa dirugikan.
Ancaman pidana bagi orang
kehormatan dan nama baik memiliki
yang melanggar Pasal 27 ayat (3) UU
pengertian yang berbeda, tetapi
ITE ini diatur dalam Pasal 45 ayat
keduanya tidak dapat dipisahkan satu
(3) UU 19/2016, yang berbunyi:
dengan yang lain, karena menyerang
“Setiap Orang yang dengan
kehormatan akan berakibat
sengaja dan tanpa hak
mendistribusikan dan/atau kehormatan dan nama baik tercemar,
mentransmisikan dan/atau
demikian juga menyerang nama baik
membuat dapat diaksesnya
Informasi Elektronik dan/atau akan berakibat nama baik dan
6
Ibid kehormatan seseorang dapat
10

tercemar, oleh sebab itu, menyerang empat bulan dua minggu atau pidana
salah satu diantara kehormatan atau denda paling banyak empat ribu lima
nama baik sudah cukup dijadikan ratus rupiah.
alasan untuk menuduh seseorang 3. Metode Penelitian
telah melakukan penghinaan.7 Oemar 3.1. Jenis Penelitian
Seno Adji mendefinisikan Jenis penelitian yang
pencemaran nama baik adalah digunakan adalah penelitian yuridis
menyerang kehormatan atau nama normatif, yakni bahan hukum primer
baik (aanranding of geodenaam). yang terdiri dari kaidah, ketentuan
Salah satu bentuk pencemaran nama atau peraturan dasar, serta peraturan
baik adalah “pencemaran nama baik perundang-undangan maupun
secara tertulis dan dilakukan dengan literatur yang materi yang dibahas
menuduh sesuatu hal”.8 untuk memecahkan fakta atau
Unsur-unsur penghinaan persoalan hukum yang ada.
ringan (eenfoudige beleediging) 3.2. Pendekatan Penelitian
dirumuskan dalam pasal 315 tiap- Pendakatan masalah dalam
tiap penghinaan dengan sengaja atau penelitian ini dianalisis dengan
tidak bersifat pencemaran atau metode statute approach serta
pencemaran tertulis yang dilakukan conceptual approach.
terhadap seseorang baik dimuka 3.3. Teknik Analisis Bahan Hukum
umum dengan lisan atau tulisan, Analisis bahan hukum
maupun dimuka orang itu sendiri dimulai melalui studi pustaka, yaitu
dengan lisan atau perbuatan, diawali dengan invetarisasi dengan
perbuatan, atau dengan surat yang mengumpulkan semua bahan hukum
dikirimkan atau diterima kepadanya, yang terkait dengan pokok
diancam karena penghinaan ringan permasalahan yang ada. Selanjutnya,
dengan pidana penjara paling lama dilakukan klasifikasi dengan
7
Mudzakir, ADR; Penyelesaian Perkara menyeleksi bahan hukum yang
Pidana dalam Sistem Peradilan Pidana
Indonesia, Makalah Workshop, Jakarta, h. relevan yang kemudian disusun
18. dengan sistematis guna menentukan
8
Oemar Seno Adji, Perkembangan Delik
Pers di Indonesia, Erlangga, Jakarta, 1990, bahan hukum mana yang harus
h. 36.
11

dibaca terlebih dahulu agar dapat Dalam penelitian ini penulis


lebih mudah untuk dibaca, dipelajari berfokus pada delik pencemaran
dan dipahami lebih mendalam. nama baik. Delik pencemaran nama
Selanjutnya, melakukan baik adalah suatu delik aduan dimana
pembahasan dengan menggunakan seseorang dapat di katakan tercemar
yuridis normatif yakni penalaran nama baiknya apabila ada pihak yang
yang sifatnya deduktif, yang diawali merasa di serang harkat dan
dari pengetahuan hukum yang martabatnya.
bersifat umum, yang diperoleh dari Delik pencemaran nama baik
peraturan perundang-undangan dan secara yuridis diatur dalam beberapa
literatur, yang kemudian diterapkan peraturan perundang-undangan.
pada permasalahan yang ada pada Penulis akan membahasnya
penelitian ini sehingga menghasilkan berdasarkan urutan yang aturan Salah
jawaban atas permasalahan yang satu perbuatan pidana yang sering
dibahas tersebut. Untuk memperoleh mengundang perdebatan di tengah
jawaban tersebut digunakan masyarakat adalah pencemaran nama
pembahasan penafsiran sistematis baik.
dan penafsiran otentik. Penafsiran Dalam peraturan perundang-
sistematis dilakukan dengan undangan di Indonesia, pencemaran
menghubungkan pasal-pasal yang nama baik diatur dan dirumuskan
satu dengan pasal-pasal lainnya atau dalam Pasal 310 KUHP. yang terdiri
peraturan perundang-undangan yang dari 3 (tiga) ayat.9 Dalam ayat (1)
satu dengan yang lainnya. dinyatakan bahwa:
4. Pembahasan “Barangsiapa sengaja
menyerang kehormatan atau
4.1. Penegakkan Hukum Tindak
nama baik seseorang, dengan
Pidana Prank sesuai dengan menuduh sesuatu hal, yang
maksudnya terang supaya hal
Kitab Undang-Undang
itu diketahui umum, diancam
Hukum Pidana dan Undang- karena pencemaran, dengan
pidana penjara paling lama
Undang Nomor 11 Tahun
sembilan bulan atau denda
2008 tentang Informasi dan 9
Moeljatno, Kitab Undang-Undang Hukum
Transaksi Elektronik Pidana, Bumi Aksara, Jakarta, 2007 hlm.
114.
12

paling banyak tiga ratus “Jika hal itu dilakukan


rupiah.” dengan tulisan atau gambaran
Perbuatan yang dituduhkan yang disiarkan,
dipertunjukkan atau
itu tidak perlu perbuatan yang
ditempelkan di muka umum,
menyangkut tindak pidana (menipu, maka yang bersalah, karena
pencemaran tertulis, diancam
menggelapkan, berzina dan
pidana penjara paling lama
sebagainya), melainkan cukup satu tahun empat bulan atau
denda paling banyak empat
dengan perbuatan biasa seperti
ribu lima ratus rupiah”.
melacur di rumah pelacuran. Berdasarkan rumusan pasal di
Meskipun perbuatan melacur tidak atas, maka pencemaran dan
merupakan tindak pidana, tetapi pencemaran tertulis bedanya adalah
cukup memalukan pada orang yang bahwa pencemaran tertulis dilakukan
bersangkutan apabila hal tersebut dengan tulisan atau gambaran yang
diumumkan. Tuduhan itu harus disiarkan, dipertunjukkan atau
dilakukan dengan lisan, karena ditempelkan. Sedangkan unsurunur
apabila dilakukan dengan tulisan atau lainnya tidak berbeda.
gambar, maka perbuatan tersebut Kata ‘disiarkan’ merupakan
digolongkan pencemaran tertulis dan terjemahan dari bahasa Belanda atas
dikenakan Pasal 310 ayat (2) kata verspreid yang juga dapat
KUHP10, bahwa: diterjemahkan dengan ‘disebarkan’.
11
“Jika hal itu dilakukan ‘Disebarkan’ atau ‘disiarkan’
dengan tulisan atau gambaran
mengandung arti bahwa tulisan atau
yang disiarkan,
dipertunjukkan atau gambar tersebut lebih dari satu helai
ditempelkan di muka umum,
atau satu eksemplar.12
maka diancam karena
pencemaran tertulis dengan Kata ‘dipertunjukkan’
pidana penjara paling lama
maksudnya bahwa tulisan atau
satu tahun empat bulan atau
pidana denda paling banyak gambar tidak perlu berjumlah banyak
empat ribu lima ratus rupiah.”
tetapi dapat dibaca atau dilihat orang
Perumusan Pasal 310 ayat 2
KUHP, yaitu: lain. Kata-kata ‘disiarkan,
dipertunjukkan atau ditempelkan di
10
R. Sugandhi, KUHP dan Penjelasannya,
11
Penerbit Usaha Nasional, Surabaya, 1980. h. Ibid
12
331 Ibid
13

muka umum’ semua bermakna agar Kejahatan pencemaran nama


dapat dibaca atau dilihat oleh orang baik ini juga tidak perlu dilakukan di
lain.13 muka umum, cukup apabila dapat
Menghina adalah menyerang dibuktikan bahwa terdakwa
kehormatan dan nama baik mempunyai maksud untuk
seseorang. Yang di serang itu biasa menyiarkan tuduhan tersebut.
merasa malu. Kehormatan yang di Pencemaran nama baik (menista)
serang di sini hanya mengenai sebenarnya merupakan bagian dari
kehormatan yang dapat di cemarkan bentuk penghinaan yang diatur dalam
Karena tersinggung. Bab XVI KUHP.
Dalam pasal 311 ayat (1): Pengertian “penghinaan”
“Barangsiapa melakukan dapat ditelusuri dari kata “menghina”
kejahatan menista atau
yang berarti “menyerang kehormatan
menista dengan tulisan,
dalam hal ia di izinkan untuk dan nama baik seseorang”. Korban
membuktikan tuduhannya itu,
penghinaan tersebut biasanya merasa
jika ia tidak dapat
membuktikan dan jika malu, sedangkan kehormatan di sini
tuduhan itu dilakukannya
hanya menyangkut nama baik dan
sedang di ketahuinya tidak
benar, di hukum karena salah bukan kehormatan dalam pengertian
memfitnah dengan hukuman
seksualitas. Perbuatan yang
penjara selamalamnya empat
tahu”. menyinggung ranah seksualitas
Semua Penghinaan ini hanya
termasuk kejahatan kesusilaan dalam
dapat di tuntut apabila ada
Pasal 281-303 KUHP. Penghinaan
pengaduan dari orang yang
dalam KUHP terdiri dari pencemaran
menderita. Obyek dari pada
atau pencemaran tertulis (Pasal 310),
penghinaan tersebut di atas harus
fitnah (Pasal 311), penghinaan ringan
manusia perseorangan, maksudnya
(Pasal 315), mengadu dengan cara
bukan istansi pemerintah, pengurus
memfitnah (Pasal 317) dan tuduhan
suatu perkumpulan, segolongan
dengan cara memfitnah (Pasal 318).14
penduduk dll.
14
R. Soesilo, 1995, Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana (KUHP) serta Komentar-
komentarnya Lengkap Pa- sal Demi Pasal,
13
Ibid Politeia, Bogor, hlm. 225.
14

Pencemaran nama baik satunya terdapat dalam Pasal 310


seseorang atau fitnah adalah KUHP.
ketentuan hukum yang paling sering Secara formil, dalam hal ini
digunakan untuk melawan media tidak dikemukakan apa isi dari
massa. Fitnah yang disebarkan secara penghinaan, melainkan bagaimana
tertulis dikenal sebagai libel, pernyataan yang bersangkutan itu
sedangkan yang diucapkan atau dikeluarkan. Bentuk dan caranya
secara lisan disebut slander. yang merupakan faktor menentukan.
Sementara itu, Jan Pada umumnya cara menyatakan
Remmelink mengatakan bahwa, adalah dengan cara-cara kasar dan
“Delik formil adalah tindak pidana tidak objektif. Kemungkinan untuk
yang di dalam perundang-undangan membuktikan kebenaran dari
cukup disebut dengan merujuk pada tuduhan tidak ada dan dapat
perbuatan tertentu atau kelalaian15. dikatakan bahwa kemungkinan
Sedangkan menurut Chazawi, tindak tersebut.
pidana formil adalah tindak pidana Secara positif-yuridis
yang dirumuskan sedemikian rupa, tindakan pencemaran nama baik
sehingga memberikan arti bahwa inti melalui media sosial telah di larang
larangan yang dirumuskan itu adalah dalam UU ITE. Terbukti pada pasal
melakukan suatu perbuatan tertentu. 27 ayat (3) yang merumuskan
Perumusan tindak pidana formil bahwa:
tidak memperhatikan dan atau tidak “Setiap orang dengan sengaja
dan tanpa hak
memerlukan timbulnya suatu akibat
mendistribusikan dan/atau
tertentu dari perbuatan sebagai syarat membuat dapat di aksesnya
informasi elektronik dan/atau
penyelesaian tindak pidana,
dokumen elektronik yang
melainkan semata-mata pada memiliki muatan penghinaan
dan/atau pencemaran nama
perbuatannya.16 Delik formil salah
baik.”
Konten yang didistribusikan
15
Jan Remmelink, Pengantar Hukum
Pidana Material 1 (Inleiding Tot De Studie dan/atau ditransmisikan yang
Van Het Nederlandse Strafrecht), terbukti dapat di aksesnya informasi
diterjemahkan oleh Tristam P. Moeljono,
Maharsa, Yogyakarta, 2014 elektronik dan/atau dokumen
16
Adam Chazawi, Op.cit. h.117/
15

elektronik yang memiliki muatan nama baik telah memenuhi


penghinaan dan/atau pencemaran kualifikasi rumusan pasal 27 ayat (3)
nama baik di pandang sebagai delik UU ITE. Sanksi yang di terapkan
cybercrime. dalam pencemaran nama baik
Pemidanaan terhadap pasal- melalui media sosial sesuai dengan
pasal di atas di atur dalam pasal 45 pasal 45 ayat (1) UU ITE yaitu
ayat (1) yang merumuskan: dipidana penjara paling lama 6
“Setiap Orang yang (enam) tahun dan/atau denda paling
memenuhi unsur
banyak Rp.1.000.000,00 (satu miliar
sebagaimana di maksud
dealam pasal 27 ayat (1), ayat rupiah).
(2), ayat (3), atau ayat (4)
dipidana penjara paling lama
6 (enam) tahun dan/atau 4.2. Langkah Hukum untuk
denda paling banyak
Menjerat Tindak Pidana
Rp.1.000.000.000,00 (satu
miliarrupiah).” Prank Berdasarkan KUHP
Pencemaran nama baik
dan UU ITE (Penghinaan
melalui media sosial, sudah masuk
Melalui Media Online)
dalam delik perbuatan pidana. Baik
dengan pasal penghinaan individu Jika seseorang menjadi

maupun pencemaran nama baik yang korban tindak perbuatan prank yaitu

di atur dalam KUHP maupun UU dijadikan sebagai bahan atau konten

ITE. Jika pencemaran nama baik ini dalam video yang diunggah di media

di teruskan secara terus menerus, online dengan tanpa izin terlebih

orang akan menggunakan media dahulu dan seseorang (korban)

sosial sebagai sarana untuk mencaci- tersebut merasa dilanggar, diserang

maki, baik terhadap individu maupun kehormatannya, dicemarkan nama

kelompok. Pelakunya harus di baiknnya maka pertama kali yang

pidana. Ini bukan hanya melanggar perlu dilakukan adalah dengan

hukum , tapi juga etika dan moral. menyampaikan keluhan privasi.

Pencemaran nama baik akan Alternatif lain, korban dapat

menimbulkan permusuhan terhadap mengadukan orang yang telah

seseorang sehingga pencemaran menjadikannya sebagai bahan dalam


konten video (YouTuber) tersebut
16

melalui laman aduan konten Oleh sebab itu penuntutan


Kementerian Komunikasi dan peristiwa pidana tersebut tidak dapat
Informatika Republik Indonesia. diserahkan kepada individu yang
Korban harus mendaftarkan diri dirugikan olehperistiwa pidana itu,
sebagai pelapor terlebih dahulu tetapi penuntutan tersebut harus
dengan mengisi beberapa kolom dijalankan oleh pemerintah. Hukum
isian. Aduan yang dikirim harus ada pidana dikatakan sebagai hukum
URL/link, screenshot tampilan serta publik, karena hukum pidana itu
alasannya. Semua laporan yang mengatur perhubungan antara
masuk dan memenuhi syarat individu dengan masyarakat sebagai
(terdapat link/url, screenshot dan masyarakat, hukum pidana
alasannya) akan dijalankan untukkepentingan
diproses/ditindaklanjuti. masyarakat dan juga hanya
Korban harus mengadukan dijalankan dalam hal
kepada kepolisian karena tindak kepentinganmasyarakat itu benar-
pidana penghinaan merupakan delik benar memerlukannya. Sifat hukum
aduan. Kitab Undang-Undang pidana itu ternyatakhusus dalam hal
Hukum Pidana (KUHP) terdapat asas sering suatu tindakan tertentu tetap
hukum pidana yakni hukum pidana menjadi peristiwa pidana,biarpun
sebagai “hukum publik” dimana tindakan itu dilakukan dengan
ditentukan bahwa “untuk menuntut persetujuan yang dikenai akibat
sesuatu delik, baik yang berupa tindakantersebut, dan ternyata dalam
kejahatan maupun pelanggaran, hak hal umumnya dituntut tidaknya
untuk melakukan penuntutan itu sesuatu peristiwapidana tidak
diletakkan pada penuntut umum dan tergantung pada kehendak dari yang
pada umumnya permintaan dari dirugikan oleh peristiwa pidanaitu.
pihak orang yang menderita atau Penuntutan suatu peristiwa pidana
melakukan penuntutan tidak terletak dalam tangan suatualat
mempunyai pengaruh terhadap negara,yaitu dalam tangan kejaksaan.
penuntutan ini.17
17
Barda Nawawi Arief, Masalah Penegakan Kejahatan, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung,
Hukum dan Kebijakan Penanggulangan 2000, h.127
17

Hukum pidana merupakan dituntut tanpa diperlukan adanya


bagian dari hukum publik. Hal ini suatu pengaduan. Delik-delik yang
berarti bahwa kepentingan umum hanya dapatdituntut apabila ada suatu
lebih diutamakan. Karenanya pengaduan dari orang yang merasa
penuntutan suatu delik pada dasarnya dirugikan itu didalam bahasa
dibebankan kepada penguasa Belanda disebut “delicten opklachte
karenajabatannya, tidak tergantung vervolgbaar” atau dalambahasa
pada orang-orang yang menderita Jerman disebut juga
sebagai akibat darisuatu delik, “antragsdelikte”, yakni sebagai
bahkan juga andaikan ada keberatan lawan apa yang disebut “delicten van
dari penderita, tidak merupakan ambtswege vervolgbaar” atau delik-
penghalang bagi usaha penuntutan. delik yang dituntutsesuai dengan
Namun demikian dalam hal ini jabatan.
terdapat pengecualian dalam adanya Menurut Memorie Van
suatu tindakpidana (kejahatan) Theolichting, disyaratkannya suatu
dimana terhadap beberapa tindak pengaduan padabeberapa delik
pidana tersebut hanya dapatdituntut tertentu itu adalah berdasarkan
apabila ada pengaduan dari orang pertimbangan bahwa ikut campurnya
yang dirugikan. Karenanya apabila penguasa di dalam suatu kasus
kapada suatu Pengadilan/Mahkamah tertentu itu mungkin akan
diajukan suatu delik aduan tanpa mendatangkan kerugian yang lebih
dilengkapidengan pengaduan(tertulis besar bagi kepentingan-kepentingan
atau lisan yang dicatat oleh petugas tertentudari orang yang telah
penerima aduan), harus dinyatakan dirugikan daripada kenyataan, yakni
sebagai tidak dapat diterima (niet jika penguasa telahtidak ikut campur
ontvangkelijk verklaard). di dalam kasus tersebut, sehingga
Tindak pidanas eperti itu kepentingan apakahseseorang yang
disebut “klacht delicten” yakni telah merugikan itu perlu dituntut
sebagai lawan dari apa yang disebut atau tidak oleh penguasa,haltersebut
“gewone delicten” yakni tindak diserahkan kepada pertimbangan
pidana-tindak pidana yang dapat orang yang telah merasa dirugikan.
18

Delik-delik pengaduan perkara dan sebagainya (kepada


penuntutan tergantung daripada hakim, orangyang berkuasa);.......
orang yang dirugikan.Orang ini Pengaduan 1. penyambungan; 2.
menentukan penuntutan, karena aduan (hal atauperkara yang
tanpa mengajukan penuntutan, ia diadukan); 3. Proses, perbuatan, cara
dapat mencegah penuntutan. mengadu 4. Ungkapan rasa tidak
Sebaliknya apabila ia mengajukan senang atau tidak puas akan hal-hal
pengajuan, badan penuntut umum yang tidakbegitu penting,tetapi perlu
tidak berwajib untuk memberi akibat diperhatikan”.
pada pengaduan yang diajukan. Hal Melihat pengertian dalam
ini disebabkan karena adanya asas Kamus Besar Bahasa Indonesia
opportuniteit, asas tentang tersebut, nampakpersepsi tentang
kefaedahan penerapan undang- “pengaduan” masih belum jelas,
undang, yang merupakan dasar masih kabur bahkan
daripada tuntutanpidana pada hukum pengertian“mengajukan perkara dan
positif, tetap dipertahankan, sehingga sebagainya” bukan membuat
dalam delik-delikpengaduan pengertian “pengaduan”semakin
penguasa yang menuntut, berhak jelas.
untuk tidak meneruskan perkarademi “Suatu pengaduan adalah
suatu pernyataan tegas dari
kepentingan umum. Pernyataan yang
orang yang berhakuntuk
benar ialah apakah badan penuntut mengadu bahwa ia
menghendaki penuntutan
umum, selama belum diajukan
orang yang telahmelakukan
pengaduan, masih berhak untuk pelanggaran pidana itu”.
Jika tidak berbentuk tertulis,
mengadakan tindakan-tindakan
akansulit dipergunakan karena
pengusutan.
tanggal pengajuan maupun waktu
Mengenai pengertian dari
untuk mencabut akan sulit
pengaduan itu sendiri dalam Kamus
ditentukan. Dengan demikian maka
Besar Bahasa Indonesia dimuat
suatu pengaduan adalah
pengertian antara lain sebagai
pernyataantertulis dari orang yang
berikut18: “Mengadukan, mengajukan
18
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai berhak untuk mengadu bahwa ia
Pustaka, Jakarta, 1990, h. 8.
19

menghendaki penuntutanpelaku oleh orang-orang yang berhak


suatu kejahatan atau tindak pidana. mengajukannya.
Orang yang “mengadu”, jika yang 3. Laporan tidak menjadi syarat
menderita atau korban kejahatan untuk mengadakan tuntutan
suatu tindakpidana, sudah dewasa pidana, pengaduansebaliknya di
maka tidak menimbulkan dalam kejahatan-kejahatan
permasalahan karena korbanitulah tertentu merupakan syarat
yang berhak mengadu. untukmengadakan penuntutan.
Masalah timbul, jika korban Penghinaan merupakan delik
suatu tindak pidanaaduan, belum aduan absolut. Delik aduan absolut
dewasa. Hal ini merupakan bagian adalah delik aduan yang dalam
dari kebijakan formulasi dalamhal keadaan apapun tetapmerupakan
menyangkut tindak pidana yang delik aduan. Atau menurut kata-kata
dikualifikasikan sebagai delik aduan Vos : “Absolute zijn die,welkeals
yangakan dibahas pada bab regel allen op klchte vervolgbaar
selanjutnya.Pengertian “pengaduan” zijn....”. Tindakan pengaduan di sini
sebagai unsur dari tindakpidanayang diperlukan untuk menuntut
dikualifikasikansebagai delik aduan, peristiwanya, sehingga semua yang
maka perlu dibedakan “pengaduan” bersangkutan dengan itu harus
dengan “laporan”. dituntut
Perbedaan antara pengaduan Selain itu, korban bisa datang
dan laporan adalahsebagai berikut : langsung dan membuat laporan
1. Pelaporan dapat diajukan terhadap kejadian ke Kepolisian terdekat, atau
semua perbuatan pidana,sedang jika korban berada di wilayah
pengaduanhanya mengenai Jakarta, bisa membuat laporan
kejahatan-kejahatan untuk mana kejadian pada Subdirektorat
adanya pengaduan itumenjadi Penyidikan Direktorat Keamanan
syarat/unsur. Informasi Kementerian Komunikasi
2. Setiap orang dapat melaporkan dan Informatika.
suatu kejadian, sedangkan Korban penghinaan juga
pengaduan hanyadapat diajukan dapat menuntut secara pidana
20

terhadap perbuatan disampaikan kepada penuntut


penghinaan/pencemaran nama baik umum melalui penyidik POLRI.
melalui video yang diunduh di Mengingat delik penghinaan
youtube, dengan cara sebagai dalam UU ITE dan perubahannya
berikut: merupakan delik aduan, maka
1. Orang yang merasa haknya kehadiran korban sebagai pelapor
dilanggar atau melalui kuasa atau “orang yang merasa menjadi
hukum, datang langsung membuat korban penghinaan” sangat
laporan kejadian kepada penyidik dibutuhkan, khususnya untuk
POLRI pada unit/bagian membuktikan konten dan konteks
Cybercrime atau kepada penyidik dari penghinaan sebagaimana
PPNS (Pejabat Pegawai Negeri dimaksud. Kelengkapan yang harus
Sipil) pada Sub Direktorat disiapkan adalah identitas pribadi
Penyidikan dan Penindakan, dan sekiranya ada, dapat
Kementerian Komunikasi dan disampaikan bukti penghinaan
Informatika. Selanjutnya, sebagaimana dimaksud. Biasanya,
penyidik akan melakukan selain diminta membuat Laporan
penyelidikan yang dapat Kejadian (LK), korban juga akan
dilanjutkan dengan proses dimintai keterangan tertulis yang
penyidikan atas kasus akan dituangkan dalam Berita Acara
bersangkutan Hukum Acara Pelapor.
Pidana dan ketentuan dalam UU Jika media yang digunakan
ITE. untuk menyebarkan konten video
2. Setelah proses penyidikan atau gambar adalah Facebook, dan
selesai, maka berkas perkara oleh konten yang diunggah di Facebook
penyidik akan dilimpahkan yang dianggap menghina seseorang
kepada penuntut umum untuk telah dihapus oleh terlapor, maka
dilakukan penuntutan di muka korban dapat menyampaikannya
pengadilan. Apabila yang kepada penyidik dalam Laporan
melakukan penyidikan adalah Kejadian. Dalam banyak kasus,
PPNS, maka hasil penyidikannya pengelola Facebook masih
21

menyimpan log data status pengguna mengunjungi Pusat Bantuan yang


Facebook untuk periode tertentu disediakan oleh Facebook kemudian
berdasarkan pertimbangan kebijakan mengisi Formulir Pelaporan
internal Facebook. Oleh karena itu, Penghinaan. Formulir ini ditujukan
sebaiknya sesegera mungkin korban untuk melaporkan konten yang
melaporkan kejadian tersebut kepada dikirimkan di Facebook yang
pihak berwenang sebagaimana diyakini oleh korban sebagai
disebutkan di atas. penghinaan berdasarkan undang-
Alternatif lainnya, korban undang yang melanggar hak legal
dapat mengadukannya melalui laman personal korban. Jenis laporan lain
Aduan Konten dari Kementerian tidak akan ditangani melalui formulir
Komunikasi dan Informatika ini. Sebelum menuntut pembuat
Republik Indonesia. Korban harus konten itu di Facebook bersifat
mendaftarkan diri sebagai pelapor penghinaan, korban sebaiknya
terlebih dahulu dengan mengisi berkonsultasi dengan pengacara yang
beberapa kolom isian. Aduan yang berkualifikasi. 
dikirim harus ada URL/link, Sementara itu, secara formil,
screenshot tampilan serta alasannya. tidak dikemukakan apa isi dari
Semua laporan yang masuk dan penghinaan, melainkan bagaimana
memenuhi syarat (terdapat link/url, pernyataan yang bersangkutan itu
screenshot dan alasannya) akan dikeluarkan. Bentuk dan caranya
diproses/ditindaklanjuti. yang merupakan faktor menentukan.
Jadi penting juga untuk Pada umumnya cara menyatakan
mengambil screenshot atas status adalah dengan cara-cara kasar dan
Facebook yang diunggah oleh orang tidak objektif. Kemungkinan untuk
yang menghina, sebelum orang membuktikan kebenaran dari
tersebut menghapusnya, untuk tuduhan tidak ada dan dapat
kemudian dijadikan bukti atau syarat dikatakan bahwa kemungkinan
untuk mengirim aduan. tersebut.
Langkah lain yang dapat Dalam RKUHP 2015
korban lakukan adalah dengan mengenai pencemaran nama baik
22

mendapat beberapa perubahan dengan tindak pidana pencemaran


dibanding KUHP sebelumnya. nama baik yang dilakukan
RKUHP 2015 tentang pencemaran berdasarkan KUHP dan Undang-
nama baik sudah cukup jelas karena Undang ITE, agar memberikan efek
telah mengatur dalam media apa jera kepada pelaku tersebut.
perbuatan tersebut dilakukan. Dapat Di samping itu, pembuktian
diketahui bahwa pencemaran nama merupakan salah satu factor yang
baik dalam RKUHP 2015 diatur sangat penting, mengingat informasi
dalam Buku II Bab XIX Pasal 537 elektronik bukan saja belum
ayat (1) dimana dalam pasal tersebut terakomodasi dalam system hukum
mengatur bagi setiap orang yang acara Indonesia secara
dengan lisan menyerang kehormatan kompherensip, melainkan juga
atau nama baik oranglain dengan ternyata sangat rentan untuk di ubah,
cara menuduhkan suatu hal dengan di sadap, di palsukan, dan di kirim ke
maksud agar dapat diketahui umum. penjuru dunia dalam waktu hitungan
Sedangkan dalam UU ITE belum detik. Dengan demikian, dampak
mendapatkan perubahan pada Pasal yang di akibatkannya pun bisa
27 ayat (3). Oleh karena itu, UU ITE demikian kompleks dan rumit.
dimasa yang akan datang perlu Pencemaran nama baik melalui
diperjelas lagi perbuatan tersebut media sosial, sudah masuk dalam
dilakukan dalam media apa beserta delik perbuatan pidana. Baik dengan
batasannya, karena untuk meminta pasal penghinaan individu maupun
pertanggungjawaban pidana maka pencemaran nama baik yang di atur
perbuatan yang dilakukan oleh dalam KUHP maupun UU ITE. Jika
pelaku tersebut harus sangat jelas pencemaran nama baik ini di
dilakukan dalam media apa. teruskan secara terus menerus, orang
Untuk menanggulangi tindak akan menggunakan media sosial
pidana pencemaran nama baik di sebagai sarana untuk mencaci-maki,
media sosial yaitu memberikan baik terhadap individu maupun
tuntutan hukuman maksimal dengan kelompok. Pelakunya harus di
menggunakan Pasal yang sesuai
23

pidana. Ini bukan hanya melanggar 1.000.000.000,00 (satu milyar


hukum, tapi juga etika dan moral. rupiah).
2. Langkah hukum untuk menjerat
5. Penutup tindak pidana yang sesuai dengan
5.1. Kesimpulan dengan Kitab Undang-Undang
1. Penegakkan hukum tindak pidana Hukum Pidana dan Undang-
prank (penghinaan yang diunggah Undang Nomor 11 Tahun 2008
di media online) adalah : tentang Informasi dan Transaksi
a. Sesuai dengan Kitab Undang- Elektronik adalah sebagai berikut,
Undang Hukum Pidana Pasal mengajukan Keluhan Privasi
310 KUHP, dengan ketentuan sebagai korban penghinaan atau
pidana penjara paling lama 9 pencemaran nama baik atau
bulan. Jika hal itu dilakukan mengadukan pelaku yang
dengan tulisan atau gambar melakukan tindak pidana prank
yang disiarkan, dipertunjukan (penghinaaan mealului
atau ditempelkan dimuka mediaonline) melalui laman aduan
umum, maka diancam karena konten dari Kementerian
pencemaran tertulis dengan Komunikasi dan Informatika
pidana penjara paling lama 1 Republik Indonesia. Bisa juga
tahun 4 bulan. Tidak
dengan cara datang langsung dan
merupakan pencemaran atau
membuat laporan kejadian ke
pencemaran tertulis, jika
Kepolisian terdekat, atau jika
perbuatan jelas dilakukan demi
korban berada di wilayah Jakarta,
kepentingan umum atau
bisa membuat laporan kejadian
terpaksa untuk membela diri.
pada Subdirektorat Penyidikan
b. Sesuai dengan Pasal 45 ayat
Direktorat Keamanan Informasi
(1) Undang-Undang Nomor 11
Kementerian Komunikasi dan
Tahun 2008 tentang Informasi
Informatika. Orang yang merasa
dan Transaksi Elektronik,
haknya dilanggar atau melalui
dengan pidana penjara paling
kuasa hukum, datang langsung
lama 6 (enam) bulan dan/atau
membuat laporan kejadian kepada
denda paling banyak Rp.
24

penyidik POLRI pada unit/bagian ketentuan pasal sehingga


Cybercrime atau kepada penyidik digunakan secara membabi buta.
PPNS (Pejabat Pegawai Negeri 2. Melakukan pembaharuan
Sipil) pada Sub Direktorat peraturan hukum yang digunakan
Penyidikan dan Penindakan, dalam penyelesaian terhadap
Kementerian Komunikasi dan cybercrime seperti kasus
Informatika. Selanjutnya, pencemaran nama baik melalui
penyidik akan melakukan youtube dengan melakukan
penyelidikan yang dapat perbandingan dengan hukum
dilanjutkan dengan proses negara lain seperti di Amerika
penyidikan atas kasus yang tidak lagi mencantumkan
bersangkutan Hukum Acara hukuman penjara terhadap pelaku
Pidana dan ketentuan dalam UU pencemaran nama baik, hanya
ITE. Setelah proses penyidikan berupa hukuman denda.
selesai, maka berkas perkara oleh 3. Masyarakat selaku pengguna
penyidik akan dilimpahkan jejaring Sosial hendaknya harus
kepada penuntut umum untuk memahami dan lebih arif dan
dilakukan penuntutan di muka bijaksana didalam memberikan

pengadilan. Apabila yang pendapat ataupun berekspresi di

melakukan penyidikan adalah media sosial dan haruslah tetap

PPNS, maka hasil penyidikannya sesuai dengan etika dan koridor


hukum yang berlaku sehingga
disampaikan kepada penuntut
dengan tidak mudah terjerat dengan
umum melalui penyidik POLRI.
ketentuan Pasal 27 ayat (3) UU ITE
5.2. Saran
tersebut.
1. Para aparat perlu pembekalan dan
pelatihan-pelatihan khusus
DAFTAR PUSTAKA
mengenai ITE sehingga dalam
Adji, Oemar Seno, Perkembangan
menghadapi penerapan kasus ITE Delik Pers di Indonesia,
tetap mampu melindungi korban, Erlangga, Jakarta, 1990.
tapi jangan sampai para aparat Arief, Barda Nawawi, Masalah
Penegakan Hukum dan
penegak hukum salah menafsirkan Kebijakan Penanggulangan
25

Kejahatan, PT. Citra Aditya Mudzakir, ADR; Penyelesaian


Bakti, Bandung, 2000. Perkara Pidana dalam
Sistem Peradilan Pidana
Chazawi, Adami, Pelajaran Hukum
Indonesia, Makalah
Pidana (Stelsel Tindak
Workshop, Jakarta.
Pidana, Teori-Teori
Pemidanaan & Batas Remmelink, Jan, Pengantar Hukum
Berlakunya Hukum Pidana), Pidana Material 1 (Inleiding
Raja Grafindo Persada, Tot De Studie Van Het
Bandung, 2002. Nederlandse Strafrecht),
diterjemahkan oleh Tristam P.
Echols, John M. dan Hassan Shadily,
Moeljono, Maharsa,
Kamus Inggris-Indonesia,
Yogyakarta, 2014.
PT. Gramedis Jakarta, 2008
Soesilo, R, Kitab Undang-Undang
Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Hukum Pidana (KUHP)
Balai Pustaka, Jakarta, 1990.
Serta Komentar-
Lamintang, P.A.F, Dasar-dasar Komentarnya Lengkap Pasal
Hukum Pidana Indonesia, Demi Pasal, Politeia, Bogor,
Citra Aditya Bakti, Jakarta, 1995.
1997.
Sugandhi, R, KUHP dan
Moeljatno, Kitab Undang-Undang Penjelasannya, Penerbit
Hukum Pidana, Bumi Aksara, Usaha Nasional, Surabaya,
Jakarta, 2007. 1980.

Anda mungkin juga menyukai