Anda di halaman 1dari 2

LATIHAN ROUTING OSPF

1. Buatlah topologi seperti gambar berikut :

R-Medan Fa0/0 192.168.1.1/24


R-Medan Se2/0 192.168.10.1/30 (clock rate bebas)
PC0 192.168.1.2
R-Solo Fa0/0 192.168.2.1/24
R-Solo Se2/0 192.168.10.2/30
PC1 192.168.2.2

Konfigurasikan routing protocol pada Router Medan dan Router Solo menggunakan
protocol OSPF. Petunjuk routing OSPF sebagai berikut :

router ospf <proses ID>


network <network ID> <wildcard mask – 255.255.255.0 dikurangi subnet> <area - areaID>

Contoh pada R-Medan, asumsikan router tersebut telah dikonfigurasi interfacenya, untuk
mengaktifkan routing ospf adalah sebagai berikut :
router ospf 1
network 192.168.1.0 0.0.0.255 area 0
network 192.168.10.0 0.0.0.255 area 0
Lakukan konfigurasi serupa pada Router-Solo, konfigurasikan IP pada PC0 dan PC1
kemudian lakukan pengujian koneksi dari PC0 ke PC1 dan sebaliknya

2. Kembangkan topologi pada nomor 1 menjadi gambar berikut ini :


Medan Se2/0 : 192.168.10.1/30 Solo Se2/0 : 192.168.10.2/30
Se3/0 : 10.10.10.1/30 Fa1/0 : 192.168.3.2/30
Fa1/0 : 10.10.20.1/30 Se3/0 : 172.16.1.1/30
Fa0/0 : 192.168.1.1/24 Fa0/0 : 192.168.2.1/30

Palembang Fa0/0 : 10.10.20.2/30 Pontianak Se3/0 :10.10.10.2/30


Se2/0 : 10.10.30.1/30 Se2/0 : 30.30.30.1/30

Lampung Se2/0 : 10.10.30.2/30 Jakarta Se2/0 : 30.30.30.2/30


Fa0/0 : 192.168.3.1/30 Se3/0 : 40.40.40.1/30

Yogyakarta Se2/0 : 40.40.40.2/30


Se3/0 : 172.16.1.2/30

Konfigurasikan 7 router tersebut menggunakan protocol OSPF dengan area 0 semua.


Setelah konfigurasi selesai, lakukan pengujian berikut :
a. Ping PC0 ke PC1
b. Putuskan kabel dari medan-solo, lakukan pengujian ping dari PC0 ke PC1
c. Putuskan kabel dari palembang-lampung, lakukan pengujian ping dari PC0 ke PC1
d. Putuskan kabel Pontianak-jakarta-yogyakarta, lakukan ping dari PC0 ke PC1

3. Tugas :
Buatlah cheatsheet (2 – 3 halaman) atau catatan berbentuk infografis yang berisi tentang
konfigurasi router Cisco. Konfigurasi yang saudara buat dimulai dari :
a. Basic Configuration
b. Password Configuration
c. IP dan Subnetting pada Interface
d. Routing statis
e. Routing dinamis (RIP)
f. Routing dinamis (EIGRP)
g. Routing dinamis (OSPF)
h. DHCP Service
i. Menyimpan konfigurasi

Anda mungkin juga menyukai