Anda di halaman 1dari 3
Nomor Sifat Lampiran Hal KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 1 Oktober 2020 188/5082/0TDA Yth. 1. Gubernur; 2. BupatiWali Kota. Tata Cara Pemberian di Persetujuan Pembahasan dan Seluruh Indonesia Penandatanganan Rancangan Peraturan Daerah dan Rancangan Peraturan Kepala Daerah oleh Menteri Dalam Negeri. Bahwa Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 74 Tahun 2016 tentang Cuti di Luar Tanggungan Negara Bagi Gubernur dan Wakil Gubemur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah, khususnya yang terkait dengan tugas dan wewenang Pelaksana Tugas (Pit) Gubemur, Penjabat (P)) Guberur, Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur, Pelaksana Harian (Plh) Guberur, Pelaksana Tugas (Pit) BupatiWali Kota, Penjabat (Pj) Bupati/Wali Kota, Penjabat Sementara (Pis) BupatiWali Kota, Pelaksana Harian (Pih) Bupati/Wali Kota, dalam melakukan Pembahasan dan Penandatanganan Rancangan Peraturan Daerah dan Rancangan Peraturan Kepala Daerah, dengan hormat disampaikan tata cara persetujuan Pembahasan dan Penandatanganan Rancangan Peraturan Daerah dan Rancangan Peraturan Kepala Daerah, sebagai berikut: 1. Pit, Gubernur, Pj. Gubernur, Pjs. Gubernur, Plh. Gubernur, Plt. Bupati/Wali Kota, Pj. BupatiWali Kota, Pjs. Bupati/Wali Kota, dan Pih. BupatiWali Kota dapat melakukan pembahasan dan menandatangani rancangan peraturan daerah (raperda) dan rancangan peraturan kepala daerah (raperkada) setelah mendapat persetujuan tertulis dari Menteri Dalam Negeri 2. Tata cara pemberian _persetujuan pembahasan dan penandatanganan raperda dan raperkada sebagaimana dimaksud pada angka 1, sebagai berikut: a, Pembahasan Raperda 1) Plt. Gubernur, Pj. Gubernur, Pjs. Gubernur, Plh. Gubernur, Plt. Bupati/Wali Kota, Pj. Bupati/Wali Kota, Pjs. Bupati/Wali Kota, dan Pih. Bupati/Wali Kota menyampaikan permohonan persetujuan tertulis (tidak didelegasikan) kepada Menteri Dalam Negeri c.g. Direktur Jenderal Otonomi Daerah, dengan melampirkan dokumen: a) Keputusan DPRD provinsi/kabupaten/kota tentang Program Pembentukan Perda provinsi/kabupaten/kota; dan b)_Raperda provinsi/kabupaten/kota. 2 2) Permohonan persetujuan tertulis Pit. BupatiWali Kota, Pj BupatiWali Kota, Pjs. Bupati/Wali Kota, dan Pih. Bupati/Wali Kota untuk melakukan pembahasan raperda sebagaimana dimaksud pada angka 1) disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri c.g. Direktur Jenderal Otonomi Daerah melalui Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Pusat. 3) Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud pada angka 2) menerbitkan surat pengantar yang ditandatangani oleh Sekretaris Daerah beserta dokumen kelengkapan dalam waktu § (lima) hari kerja sejak surat permohonan tertulis diterima, 4) Dalam hal gubernur tidak menerbitkan surat pengantar dalam waktu 5 (lima) hari kerja sebagaimana dimaksud pada angka 3), surat permohonan persetujuan pembahasan raperda dapat diproses oleh Menteri Dalam Negeri 5) Menteri Dalam Negeri memberikan persetujuan dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak surat permohonan tertulis diterima. Penandatanganan Raperda 1) Pit. Gubemnur, Pj. Gubernur, Pjs. Gubemnur, Plh. Gubernur, Plt. BupatiWali Kota, Pj. BupatiWali Kota, Pjs. BupatiWali Kota, dan Plh. Bupati/Wali Kota menyampaikan permohonan persetujuan tertulis (tidak didelegasikan) kepada Menteri Dalam Negeri c.g. Direktur Jenderal Otonomi Daerah, dengan melampirkan dokumen: a) Raperda provinsi/kabupaten/kota; b) Keputusan DPRO tentang Persetujuan Bersama antara DPRD dan PIVP/Pis/PIh. Gubernur/BupatiWali Kota; dan ©) Surat tentang pemberian nomor register raperda, 2) Permohonan persetujuan tertulis Plt. BupatiWali Kota, Pj. Bupati/Wali Kota, Pjs. BupatiWali Kota, dan Plh. Bupati/Wali Kota untuk —melakukan penandatanganan _raperda sebagaimana dimaksud pada angka 1) disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri c.q. Direktur Jenderal Otonomi Daerah melalui Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Pusat. 3) Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud pada angka 2) menerbitkan surat pengantar yang ditandatangani oleh Sekretaris Daerah beserta dokumen kelengkapan dalam waktu 5 (lima) hari kerja sejak surat permohonan tertulis diterima. 4)Dalam hal gubernur tidak menerbitkan surat pengantar dalam waktu 5 (lima) hari kerja sebagaimana dimaksud pada angka 3), surat permohonan persetujuan penandatanganan raperda dapat diproses oleh Menteri Dalam Negeri 5) Menteri Dalam Negeri memberikan persetujuan dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak surat permohonan tertulis, diterima, Penandatanganan Raperkada 1) Plt. Gubernur, Pj. Gubernur, Pjs. Gubernur, Pin. Gubernur, Plt. Bupati/Wali Kota, Pj. Bupati/Wali Kota, Pjs. BupatiWali Kota, dan Plh. Bupati/Wali_ Kota menyampaikan permohonan persetujuan tertulis (tidak didelegasikan) Tembusan: 1. Menteri Dalam Neger kepada Menteri Dalam Negeri c.g. Direktur Jenderal Otonomi Daerah, dengan metampirkan: a) Perencanaan penyusunan perkada; dan b) Dokumen raperkada provinsi/kabupaten/kota; 2) Permohonan persetujuan tertulis Pit. Bupati/Wali Kota, Pj BupatiWali Kota, Pjs. Bupati/Wali Kota, dan Pl. BupatiWali Kota untuk meiakukan penandatanganan _raperkada sebagaimana dimaksud pada angka 1) disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri c.q. Direktur Jenderal Otonomi Daerah melalui Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Pusat. 3) Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud pada angka 2) menerbitkan surat pengantar beserta dokumen kelengkapan dalam waktu 5 (lima) hari kerja sejak surat permohonan tertulis diterima. 4) Dalam hal guberur tidak menerbitkan surat pengantar dalam waktu 5 (lima) hari kerja sebagaimana dimaksud pada angka 3), surat permohonan persetujuan penandatanganan raperkada dapat diproses oleh Menteri Dalam Negeri. 5) Menteri Dalam Negeri memberikan persetujuan dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak surat permohonan tertulis diterima. Demikian untuk menjadi perhatian dalam pelaksanaannya. al Qtonomi Daerah, 3Y 3 Yo lalik, M.Si 2. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi; dan 3. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota.

Anda mungkin juga menyukai