Cara Mengukur Central Vena Pressure2
Cara Mengukur Central Vena Pressure2
Gambar 1 : Posisi zero point
6. Dari tanda tersebut kita sejajarkan dengan titik nol pada manometer yang ditempelkan pada
tiang infus. Caranya adalah dengan mensejajarkan titik tersebut dengan angka 0 dengan
menggunakan waterpass. Setelah angka 0 pada manometer sejajar dengan titik SIC ke 4 midaxilla,
maka kita plester manometer pada tiang infus.
7. Setelah berhasil menentukan zero point, kita aktifkan sistem 1 (satu). Caranya adalah dengan
mengalirkan cairan dari sumber cairan (infus) kea rah pasien. Jalur threeway dari sumber cairan dan
ke arah pasien kita buka, sementara jalur yang ke arah manometer kita tutup.
8. Setelah aliran cairan dari sumber cairan ke pasien lancar, lanjutkan dengan mengaktifkan
sistem 2 (dua). Caranya adalah dengan mengalirkan cairan dari sumber cairan ke arah manometer.
Jalur threeway dari sumber cairan dan ke arah manometer dibuka, sementara yang ke arah pasien
kita tutup. Cairan yang masuk ke manometer dipastikan harus sudah melewati angka maksimal pada
manometer tersebut.
9. Setelah itu, aktifkan sistem 3 (tiga). Caranya adalah dengan cara mengalirkan cairan dari
manometer ke tubuh pasien. Jalur threeway dari manometer dan ke arah pasien dibuka, sementara
jalur yang dari sumber cairan ditutup.
10. Amati penurunan cairan pada manometer sampai posisi cairan stabil pada angka/titik tertentu.
Lihat dan catat undulasinya. Undulasi merupakan naik turunnya cairan pada manometer mengikuti
dengan proses inspirasi dan ekspirasi pasien. Saat inspirasi, permukaan cairan pada manometer
akan naik, sementara saat pasien ekspirasi kondisi permukaan cairan akan turun. Posisi cairan yang
turun itu (undulasi saat klien ekspirasi) itu yang dicatat dan disebut sebagai nilai CVP. Normalnya nilai
CVP adalah 5-12 cmH2O.
Nilai CVP yang kurang/rendah artinya pasien dalam kondisi kurang cairan, mendapatkan ventilasi
tekanan negatif, shock, dll. Sedangkan jika nilai CVP pada pasien cenderung tinggi artinya klien
mengalami kelebihan volume cairan, gagal jantung kanan, dan pada pasien dengan ventilasi positif.
a. Pengertian CVP
CVP (Central Veneus Pressur) adalah tekanan didalam atrium kanan pada vena besar
dalam rongga toraks dan letak ujung kateter pada vena kava superior tepat didistal atrium
kanan.
c. Fungsi CVC
1. Untuk mengetahui banyaknya jumlah cairan dalam tubuh klien
2. Sebagai tempat pengambilan darah vena
3. Untuk memberikan cairan infus/parentral
4. Tempat memberikan therapic/ intra vena
e. Persiapan Alat
1. Set CVP (Satu lumen, Dua lumen, Tiga lumen, Empat lumen).
2. Manometer
3. Set ganti balutan/ set vena seksi
4. Set infus dan cairan yang akan dipakai
5. Three Way/stopcock 3-4 buah (transduser tekanan mungkin akan digunakan)
6. Plester
7. Monitoring EKG
8. Waterpass
9. Betadine
f. Pelaksanaan
Mencuci tangan
Menjelaskan tujuan dan prosedur pengukuran CVP pada klien dan keluarganya
Menenpatkan klien pada posisi yang diinginkan untuk mandapatkan titik 0/ posisi terlentang
Menentukan titik nol manometer disejajarkan dengan tinggi atrium kanan yang diperkirakan/
midaksila line (melakukan Zero)
Memutar Three Way sehingga cairan infus masuk ke dalam manometer sampai batas 25-
30cm H2O, sementara cairan ke arah pembuluh darah klien distop
Memutar Three Way sehingga cairan dalam manometer mengalir ke arah/ ke
dalam pembuluh darah klien dan yang kearah botol infus distop
Mengamati fluktuasi /undulasi cairan yang terdapat dalam manometer dan catat pada
angka dimana cairan bergerak stabil. Ini adalah hasil/ nilai CVP
Mengembalikan klien ke posisi semula dan memutar three way lagi ke arah semula agar
cairan infus mangaliur dari botol infus ke pembuluh darah vena klien
Mencatat nilai CVP pada saat pengukuran, tekanan normal berkisar 5-15 cm H2O ( 1 cm
H2O = 0,7 mmHg )
Menilai kondisi klinis klien setelah pengukuran CVP
Mengobservasi tanda-tanda komplikasi
Mempertahankan kesterilan lokasi insisi
Mendokumentasikan prosedur dan respon klien pada catatan klien.
g. Perawatan CVC
1. Fiksasi kateter dengan baik
2. Aliran CVP harus lancar
3. Ganti kain kasa tiap hari (dibersihkan pakai betadine dan hansaplas)
4. Perhatikan tanda-tanda infeksi
5. Perhatikan kesterilan
i. Challenge test
Bila nilai CVP > 7,8 cmH2O = loading 200 cc koloid
nilai CVP 7,8 – 13 cm H2O = loading 100 cc koloid
nilai CVP < 13 cmH2O = loading 50 cc