Abstrak
Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap pelestarian
lingkungan dengan perilaku wisatawan dalam menjaga kebersihan lingkungan di kawasan
objek wisata. Penelitian yang telah dilaksanakan menggunakan pendekatan kuantitatif,
dengan metode deskriptif. Berdasarkan data rata-rata kunjungan tahunan jumlah populasi
yang berkunjung 532 orang Sampel dalam penelitian ini adalah wisatawan yang secara
random bertemu dengan peneliti, bersedia mengisi angket secara utuh dan dapat diobservasi
perilakunya yaitu sebanyak 53 orang. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Pelestarian lingkungan dengan Perilaku dalam
menjaga kebersihan lingkungan termasuk kategori erat sekali dengan nilai korelasi rank
spearman 98,4 %. Sedangkan Hubungan Antara Sikap Pelestarian lingkungan dengan
Perilaku dalam Pelestarian lingkungan dengan nilai determinasi 9,1%. Sementara secara
bersamaan hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang pelestarian lingkungan dengan
perilakunya dalam memelihara kesehatan lingkungan dengan dengan nilai uji W Kendall’s
yaitu chi square sebesar 102,151. Hal ini membuktikan hipotesis yang diajukan diterima.
Maka penulis simpulkan sebagai berikut : 1) Ada hubungan yang positif ntara pengetahuan
tentang pelestarian lingkungan dengan perilakunya dalam memelihara kebersihan
lingkungan, 2) Ada hubungan yang positif antara sikap dalam pelestarian lingkungan dengan
perilakunya dalam memelihara kebersihan lingkungan, 3) Ada hubungan yang positif antara
pengetahuan dan sikap tentang pelestarian lingkungan dengan perilakunya dalam memelihara
kesehatan lingkungan
Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Perilaku Wisatawan, Pelestarian Lingkungan
alam. Disamping Sumberdaya yang tidak dapat hanya dengan melakuakan usaha-
pernah habis mengalami kerusakan akibat usaha teknis semata melainkan harus
dari pengelolaan pariwisata yang kurang didukung dengan upaya edukatif dan
tepat, misalnya keindahan disekitar kawah persuasif. Upaya yang bersikap edukatif
Galunggung dan Cipanas mengalami ialah pelaksanaan pendidikan,
kerusakan, dan ini mengakibatkan jumlah kependudukan, dan lingkungan hidup baik
wisatawan yang datang ke lokasi secara formal maupun non formal.
mengalami penurunan. Pendidikan kependudukan dan lingkungan
Masalah kebersihan, pencemaran hidup secara formal dilaksanakan di
dan perusakan lingkungan di dalam sekolah-sekolah, sedangkan secara non
kawasan Objek Wisata Alam Gunung formal dilakukan di luar sekolah.
Galunggung jika tidak segera diatasi akan Upaya pemahaman perilaku
menimbulkan dampak negatif dari segi manusia terhadap lingkungan merupakan
ekologi, ekonomi dan sosial sekitar kajian yang menarik dan penting untuk
kawasan. Dengan banyaknya sampah serta dipelajari sebagai salah satu bentuk
vandalisme di sekitar kawasan dapat penyelamatan lingkungan. Salah satunya
menyebabkan potensi alamiah Gunung adalah meneliti faktor-faktor yang
Galunggung rusak. Keindahan wisata mempengaruhi perilaku wisatawan dalam
alam yang bersih dan alami terganggu, menjaga kebersihan lingkungan. Berkaitan
maka wisatawan akan malas berkunjung dengan permasalahan pencemaran
kembali. Hal ini dapat menyebabkan usaha kawasan objek wisata alam Gunung
masyarakat sekitar kawasan yang Galunggung, banyak wisatawan memasuki
mengandalkan pariwisata akan terganggu, kawasan tidak sesuai dengan aturan atau
pada akhirnya dapat menimbulkan konflik prosedur yang benar, tidak kurang para
sosial. Kerusakan lingkungan ini perlu wisatawan mengabaikan kaidah
ditanggapi secara serius untuk menjamin konservasi. Hal ini dikarenakan rendahnya
pelestarian lingkungan dan pembangunan. pengetahuan dan sikap wisatawan tentang
Untuk mengatasi masalah tersebut, bagaimana perilaku yang baik dan selaras
perlu diselidiki penyebab terjadinya ketika berada di kawasan konservasi.
pencemaran dan kerusakan lingkungan di Faktor lain yang mempengaruhi perilaku
kawasan Wisata Alam Gunung adalah tujuan, motivasi, umur, tingkat
Galunggung. Cara mengatasi masalah pendidikan, tingkatan ekonomi,
kependudukan dan lingkungan hidup tidak kepribadian mereka sangat beragam dan
tidak bisa dihomogenkan. Sisi lain yang yang terjadi pada saat sekarang. Tujuan
berpengaruh adalah pengelolaan wisata dari penelitian deskriptif adalah untuk
alam yang kurang memperhatikan daya mencari informasi yang faktual,
dukung lingkungan. Pengelolaan sampah mengidentifikasi masalah, membuat
dan sarana kebersihan yang kurang komparasi dan evaluasi dan untuk
lengkap dapat juga sebagai faktor mempelajari bagaimana orang-orang
pemicunya. menangani masalah dalam situasi yang
kawasan wisata alam ini harus sama. Kajian penelitian ini bersifat
dipertahankan kelestarian lingkungan dan korelasi yaitu penelitian yang berfungsi
kebersihannya supaya tetap menjadi daya mencari besarnya hubungan (r) yang ada
tarik kunjungan wisatawan. Masalah diantara variabel-variabel. Berdasarkan
tersebut yang mendasari pentingnya data rata-rata kunjungan tahunan jumlah
dilakukan penelitian ini. mengenai populasi yang berkunjung 532 orang setiap
hubungan antara pengetahuan dan sikap minggu. Populasi wisatawan tersebut
pelestarian lingkungan dengan perilaku tidak dapat semuanya diminta sebagai
wisatawan dalam memelihara kebersihan responden penelitian sehingga harus
lingkungan di kawasan objek Wisata Alam dilakukan tehnik sampling. Sampel dipilih
Gunung Galunggung Desa Linggajati secara random sampling sebanyak 10%.
Kecamatan Sukaratu Kabupaten dari populasi wisatawan yang datang
Tasikmalaya Kabupaten Tasikmalaya. selama seminggu. Berdasarkan pengakuan
wisatawan, mereka memasuki daerah ini
METODE PENELITIAN lebih dari sekali dalam sebulan terutama
Penelitian yang telah dilaksanakan pada saat hari libur. Hal ini yang
menggunakan pendekatan kuantitatif, mendasari penetapan jumlah sampel.
dengan metode deskriptif yang bersifat Hasil perhitungan menunjukan jumlah
analisis korelasional. Metode penelitian sampel wisatawan yang diobservasi
deskriptif adalah penelitian yang meliputi sebanyak 53 orang. Sampel dalam
kegiatan pengumpulan data, dalam rangka penelitian ini adalah wisatawan yang
menjawab pertanyaan yang menyangkut secara random bertemu dengan peneliti,
keadaan pada waktu yang sedang berjalan bersedia mengisi angket secara utuh dan
dari pokok suatu penelitian. Metode dapat diobservasi perilakunya.
deskriptif digunakan dengan alasan untuk
menggambarkan atau mendeskripsikan
sampah dan limbah buangan yang semakin memanfaatkan alam dan tergantung
merusak lingkungan. padanya; manusia merasa memiliki alam
Upaya pelestarian lingkungan sehingga menguras dan mengerogoti alam
hidup di Indonesia hanya mungkin jika dan lingkunganya; manusia merasa
didukung oleh semua warganya. ditinggalkan alam dan oleh sebab itu
Ketidaktahuan terhadap lingkungan membutuhkanya; manusia sadar bahwa
menyebabkan ketidaksadaran pada alam harus dirawat dan didekati sebagai
lingkungan hidup, artinya pengetahuan lingkungan hidup yang menentukan
lingkungan mempengaruhi kesadaran kelangsungannya sebagai mahluk.
lingkungan. Berhubungan dengan fakta- Berdasarkan perkembangan sikap
fakta lingkungan hidup yang sekarang tersebut, sikap pelestarian lingkungan
sedang terjadi, hal ini disebabkan oleh hidup merupakan suatu bentuk evaluasi
ketidaktahuan masyarakat terhadap perasaan dan kecenderungan potensial
lingkungan. Ketidaktahuan pada untuk bereaksi dalam upaya memelihara,
lingkungan menyebabkan ketidaksadaran melindungi dan mengelola serta
pada lingkungan hidup. Hal ini dapat memanfaatkan sumber daya alam dari
memberikan penjelasan pula bahwa tekanan perubahan atau dampak negatif
ketidaktahuan pada lingkungan hidup yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan, agar
menjadi salah satu faktor yang tetap mampu mendukung perikehidupan
mempengaruhi kesadaran lingkungan. manusia dan mahluk lainnya sehingga
Masalah lingkungan hidup di dapat memenuhi manusia dari generasi ke
Indonesia, dapat diatasi dengan mengubah generasi berikutnya. Sumber daya alam
sikap mental manusia sebagai perusak yang dimaksud adalah sumber daya alam
lingkungan menjadi manusia yang sadar hayati, non hayati dan sumber daya buatan.
akan lingkungannya. Manusia yang sadar Sikap ini yang akan menyebabkan kita
akan lingkungannya adalah manusia yang dapat berperilaku lebih bijaksana terhadap
sudah memahami dan menerapkan sikap lingkungan.
dan perilaku yang peduli akan lingkungan Perilaku Wisatawan dalam Memelihara
dan menerapkan prinsip-prinsip ekologi Kebersihan Lingkungan
dan etika lingkungan. Sikap manusia pada Perilaku manusia adalah
mulanya memperlakukan alam secara sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh
berlebihan dengan menyebahnya dan manusia dan dipengaruhi oleh adat, sikap,
memujanya; kemudian manusia mulai emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi,
jika objek dan daya tarik wisata alam Tentang Pelestarian lingkungan.
tersebut adalah aliran sungai, air terjun, Sedangkan untuk besar pengaruh antara
mata air dingin atau panas. Pencemaran air Variable Pengetahuan Tentang Pelestarian
mudah sekali terjadi, dimana banyak lingkungan dan Perilaku dalam menjaga
wisatawan melakukan aktivitasnya di kebersihan lingkungan secara statistik
badan air. Akibat pencemaran ini sangat (Korelasi Rank Spearman) yaitu 0,983.
berbahaya bagi kesehatan wisatawan, Angka tersebut memiliki arti bahwa secara
penduduk sekitar dan lingkungan fauna signifikan kekuatan hubungan antara
dan flora. Pencemaran lain berupa asap kedua variable tersebut adalah erat sekali.
dan kebisingan baik dari kendaraan atau Jujun S.S. (1999:53) mengemukakan
teriakan wisatawan. Hal ini juga dapat bahwa pengetahuan yang diperoleh
berdampak bagi wisatawan sendiri ataupun bisa melalui akal pikiran yang disebut ilmu
perilaku hewan-hewan liar sekitar kawasan pengetahuan, bisa juga melalui wahyu,
wisata. Kehadiran wisatawan pada intuisi ataupun pancaindera (pemerolehan
kawasan wisata alam ternyata pengetahuan bukan berdasarkan
mengakibatkan banyak dampak negatif rasionalisme dan empirisme).
sekitar kawasan wisata serta kerusakan Pengertian Kesehatan Lingkungan
berbagai fasilitas. Perilaku wisatawan sehat menurut WHO adalah keadaan yang
dalam memelihara kebersihan lingkungan meliputi kesehatan fisik, mental, dan sosial
ini merupakan kajian menarik untuk yg tidak hanya berarti suatu keadaan yg
diamati. bebas dari penyakit dan kecacatan.
Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Sedangkan menurut UU No 23/1992
Pelestarian lingkungan dengan Perilaku Tentang kesehatan, keadaan sejahtera dari
dalam menjaga kebersihan lingkungan. badan, jiwa dan sosial yang
Hasil uji hipotesis pertama bahwa memungkinkan setiap orang hidup
terdapat hubungan antara pengetahuan produktif secara sosial dan ekonomis.
tentang pelestarian lingkungan dengan Pengertian Lingkungan Menurut
perilaku dalam menjaga kebersihan A.L. Slamet Riyadi (1976:46) adalah
lingkungan. Variasi-variasi atau tempat pemukiman dengan segala
perubahan-perubahan yang terjadi pada sesuatunya dimana organismenya hidup
variable terikat Perilaku dalam menjaga beserta segala keadaan dan kondisi yang
kebersihan lingkungan memang secara langsung maupun tidak dapat
dipengaruhi oleh Variabel Pengetahuan diduga ikut mempengaruhi tingkat