Anda di halaman 1dari 5

5/12/2018 Rangkaianpembagitegangan-slidepdf.

com

Rangkaian pembagi tegangan (voltage divider)  disebut l ( potential divider  ). Input ke sebuah
rangkaian pembagi tegangan adalah tegangan Vin.

Tegangan Vin tersebut menggerakkan arus I untuk mengalir melewati kedua resistor. Karena kedua
resistor terhubung secara seri, maka arus yang sama mengalir melewati tiap-tiap resistor.

Tahanan efektif dari kedua resistor seri ini adalah R1 + R2. Jatuh tegangan pada gabungan kedua
resistor ini adalah Vin, menurut Hukum Ohm arus yang mengalir adalah

I = Vin / (R1 + R2) 


Tegangan pada R2 menjadi

Vout = I x R2 
Mensubstitusikan I dengan persamaan pertama, menghasilkan

 
out in 2 1 2
V = V x R / (R + R )
Persamaan ini adalah persamaan untuk menghitung tegangan output yang dihasilkan oleh sebuah
rangkaian pembagi tegangan. Dengan memilih dua buah resistor dengan nilai tahanan yang sesuai,
kita dapat memperoleh nilai tegangan output manapun didalam kisaran 0 V hingga Vin.

elektronika adalah hukum pembagi tegangan. Atau setidaknya bisa langsung membayangkan
  perbandingan tegangan yang jatuh dari setiap beban atau tahanan yang terhubung seri atau
 parallel. Karena dengan memahami aturan ini kita dapat dengan cepat merespon kondisi suatu

rangkaian tanpa melakukan perhitungan terlebih dahulu. Ataupun kita bisa mengetahui bahwa
setiap beban yang kita pasang pada setiap terminal output suatu rangkaian akan membuat
tegangan output tersebut turun akibat hubungan parallel antara tahanan pada terminal output
dengan tahanan beban. Setiap resistansi atau tahanan yang terhubung parallel akan membuat
tahanan totalnya lebih kecil dari kedua tahanan yang terhubung parallel tersebut, akibatnya
dengan turunya tahanan pada terminal tersebut maka pada pembagian tegangan dengan
rangkaian seri yang lain terminal tadi akan memperoleh tegangan yang lebih kecil.

Mari kita perhatikan rangkaian pada gambar i. Sesuai dengan rumus pembagi tegangan maka
tegangan pada R1 = (R1/(R1+R2)) 9V = (1K/4K)9 = 9/4=2,25 volt. Begitu juga jika kita ingin
menghitung tegangan pada R2. Yang pasti jumlah dari tegangan yang terhubung seri tersebut

1/5
5/12/2018 Rangkaianpembagitegangan-slidepdf.com

sama dengan tegangan supply. Kemudian pada gambar ii terlihat dua tahanan yang sama
terhubung seri kemudian pada salah satu tahanan diparalelkan dengan tahanan yang lain. Jika
kita coba analisa pada saat kedua tahanan yang sama itu dipasang seri maka tegangan yang akan
  jatuh pada masing-masing tahanan tersebut akan berbagi rata (sama=4,5 volt), tetapi dengan
ditambahnya satu tahanan lagi pada salah satunya maka tegangan akan turun pada tahanan yang
terbebani tersebut. Untuk nilai tegangannya bisa kita hitung dengan rumus pembagi tegangan
setelah kita hitung tahanan pengganti pada tahanan parallel tersebut.

Untuk aturan pada rangkaian gambar iii dan iv merupakan prinsip favorit saya dalam aturan
  pembagi tegangan. Pada gambar iii merupakan rangkaian satu tahanan dengan ujung yang
terbuka (open circuit). Dari rangkaian tersebut banyak orang menyimpulkan bahwa tegangan

yang jatuh pada ujung yang terbuka adalah o volt, padahal jika kita memahami prinsip pembagi
tegangan maka dengan cepat kita bisa menyimpulkan bahwa tegangan yang jatuh adalah sama
dengan tegangan supply. Pada dasarnya rangkaian tersebut bagai rangkaian dengan dua tahanan
terhubung seri, satu tahanan R3 dan tahanan yang lain adalah udara. Nilai tahanan dari udara
sangat besar sekali mendekati tak terhingga sehingga arus yang mengalir hampir tidak ada.
Tetapi jika kita gunakan rumus pembagi tegangan maka perbandingan antara tahanan udara
dengan R3 sangat jauh sekali sehingga sebagian besar jatuh pada tahanan udara ( VRu = (Ru /
(R3+Ru)) 9 v = (  / (1K +  )) 9 v = (  / ) 9v = (1) 9v = 9 volt). Untuk rangkaian pada
gambar iv bisa kita simpulkan bahwa tegangan yang jatuh pada kawat tanpa adanya tahanan
adalah 0 volt. Hal ini dikarenakan tahanan yang ada pada kawat idealnya adalah 0 ohm, dengan
demikian tidak akan ada pembagian tegangan yang jatuh padanya.

Sebenarnya untuk hukum pembagi tegangan ini saya punya pengalaman tersendiri. Dengan
 bermodal keyakinan pada hukum yang bersifat absolut, saya pernah mengajak dua teman kuliah
saya untuk membentuk hubungan seri dengan tahanan adalah masing-masing tubuh kami
walaupun dengan susah payah merayu agar kedua teman tersebut mau ikut membuktikannya.
Saat itu saya menantang dengan mencoba membagi tegangan PLN 220 volt ke masing-masing
tubuh kami bertiga. Dengan asumsi tegangan yang akan jatuh pada masing-masing adalah 220 /

2/5
5/12/2018 Rangkaianpembagitegangan-slidepdf.com

3 = 73 volt, kemudian saya ajak kedua teman untuk naik ke atas kursi plastik agar tidak terjadi
hubungan parallel dengan ground. Satu terminal langsung saya pegang dan kedua teman secara
seri memegang terminal satunya, lalu saya menyentuh teman yang ujung dengan pelan-pelan.
Maka memang benarlah apa yang sudah menjadi hukum alam atau kententuan Allah SWT,
tegangan yang kami rasakan hanya kejutan yang tidak terlalu besar. Dengan senangnya setelah
itu salah satu teman tanpa sadar menurunkan kakinya ke lantai maka dengan serentak kami
semua melompat akibat sengatan listrik 220 volt. Dengan demikian isu kebanyakan orang yang
menyatakan bahwa tegangan listrik akan lebih besar jatuh pada orang yang berada diujung
adalah salah. Pernyataan itu tidak sejalan dengan hukum pembagi tegangan baik pada hubungan
seri ataupun parallel. Mengapa demikian ? saya pikir anda sudah bisa menyimpulkan.

Analisa: 
Berdasarkan Hukum Ohm:

V = I.R 

Dan selanjutnya dikatakan bahwa nilai resistansi, R, tidak tergantung terhadap I atau V.
Dengan demikian nilai resistansi, R, adalah bergantung terhadap nilai resistansi, R, yang
diberikan.

Jika dilihat dari rangkaian, nilai tegangan sumber, V, sudah ditetapkan. Dengan demikian,
variabel yang berubah adalah besar arus, I. Sehingga hukum Ohm dituliskan menjadi:

 I = V / R 

Dan karena R1 dan R2 disusun secara seri, dan sistem di atas hanya terdiri atas satu loop.
Maka nilai R = R1 + R2. Sehingga:

 I = V / (R1 + R2) Dengan
demikian, nilai VR1 dapat dipenuhi dengan persamaan:

VR1 = I.R1 

VR1 = [V/(R1+R2)].R1 

3/5
5/12/2018 Rangkaianpembagitegangan-slidepdf.com

VR1 = [R1/(R1+R2)].V   

Dan dengan proses yang sama, VR2 dapat dipenuhi dengan persamaan:

VR2 = [R2/(R1+R2)].V   

Rangkaian resistor seperti di atas disebut sebagai Voltage Divider  / R angkaian Pembagi
Tegangan.

||

Pembuktian Terbalik: 

Hukum Kirchhoff Tegangan menyatakan bahwa jumlah tegangan sumber adalah sama
dengan jumlah tegangan-jatuh pada loop tertutup:

V = VR1 + VR2 

V = [R1/(R1+R2)].V + [R2/(R1+R2)].V

V = [(R1+R2)/(R1+R2)].V

V = V -> TERBUKTI 

||
Aplikasi R angkaian Pembagi Tegangan: 

Rangkaian pembagi tegangan biasa digunakan untuk mendeteksi perubahan nilai resistansi dari
sensor-sensor yang bersifat resistif, sebagai contoh pada rangkaian LDR:

Dengan rangkaian pembagi tegangan seperti di atas, intesitas cahaya dapat diukur dengan
mengukur nilai tegangan VLDR (dalam volt). Karena intensitas cahaya akan mempengaruhi nilai
resistansi LDR yang dengan demikian akan mempengaruhi pula nilai VLDR.

rangkaian pembagi tegangan


05 Mar By:

Husin

4/5
5/12/2018 Rangkaianpembagitegangan-slidepdf.com

Biasanya rangkaian pembagi tegangan digunakan untuk memperoleh tegangan yang


diinginkan dari suatu sumber tegangan yang besar. Gambar 2.4 memperlihatkan bentuk sederhana
rangkaian pembagi tegangan, yaitu diinginkan untuk mendapatkan tegangan
keluaran V0 yang merupakan bagian dari tegangan sumber V1 dengan memasang dua resistor 1
R dan 2 R .

5/5

Anda mungkin juga menyukai