Anda di halaman 1dari 15

PRAKTIKUM TEKNIK ANTAR MUKA KOMPUTER

PERCOBAAN 3

“MODBUS” PROTOKOL MENGUNAKAN PM5300

NAMA : Bonita Afifah Febrianti

NRP : 1310151010

DOSEN : EKA PRASETYONO, S.ST, MT

MATA KULIAH : PRAK. TEKNIK ANTAR MUKA KOMPUTER

PROGRAM STUDI : TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI

DEPARTEMEN : TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA

TAHUN 2017
PERCOBAAN 3
“MODBUS” PROTOKOL MENGGUNAKAN PM5300

I. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu membuat rangkaian 2 Powermeter yang dihubungkan ke PC
menggunakan RS-485.
2. Mahasiswa mengetahui cara pengaturan PM5300 agar bisa terbaca melalui PC.
3. Mahasiswa mampu mengoperasikan 2 software dalam pembacaan PM5330 yaitu
dengan Mbus dan KEPServerEx5.

II. DASAR TEORI


Pengetahuan dasar Prototokol Modbus
Protocol modbus dibuat oleh perusahaan PLC bernama Modicon tahun 1979 dan
sampai sekarang menjadi salah satu prtotocol komunikasi standar yg dipakai dalam
Automatisasi pengelolaan Gedung, Proses Industri dll.
Beberapa Jenis Type Modbus
 Modbus Serial (RTU & ASCII)
 Modbus TCP/IP
 Modbus +

Protokol komunikasi Modbus Serial mengatur cara-cara dan format komunikasi


serial (rs232 atau rs485) antara master dengan Slave ( master atau slave dpt berupa
PLC ,microcontroller, smart device dll) .Jaringan Modbus terdiri dari Master dan
beberapa Slave, Master yang berinisiatif memulai komunikasi antara lain menulis
data,membaca data,dan mengetahui status SLave . Permintaan master disebut juga
sebagai request atau query. Slave hanya bersifat pasif/menunggu atau dgn kata lain
Slave hanya me respon jika ada permintaan/query dari Master.

Jumlah Slave dalam protokol Modbus bisa sebanyak 247 slave. Slave dapat berupa
PLC, peralatan elektronik, controller, sensor dll.
Penyimpanan data pada modbus

Pada protokol modbus terdapat 4 buah jenis penyimpanan data dengan panjang
masing2 16 bit.

1. Coil
Pada mulanya jenis data ini digunakan untuk mengaktifkan coil relay . nilai
jenis data ini ON atau OFF . Coil mempunyai panjang 16 bit, sehingga untuk
mengaktifkan/ON dgn cara memberi nilai FF00H dan 0000H untuk OFF. data
FF00 dan 00 disimpan di register 00000 sampai 09999
2. Input Relay / input biner / input digital/input diskrit
Kebalikan dengan coil, input relay digunakan untuk mengetahui status relay
apakah sedang ON atau OFF. Input relay bersifat read only bagi master dan
hanya bisa dirubah oleh slave saja.data tsb disimpan di register 10001 sampai
19999.
3. Input Register
Input Regsiter digunakan untuk menyimpan data analog dgn range nilai 0 ~
65535.Input register bersifat read only bagi master. data ini disimpan di register
ber nomor 30001 sampai 39999
4. Holding Register
Holding register digunakan untuk menyimpan nilai dgn range 0~65535.
Register ini mempunyai alamat register 40001 sampai 49999.

Alamat register pd modbus dan function code yg digunakan untuk


mengaksesnya
Pengorganisasian data modbus
Gambar dibawah ini memperlihatkan pengorganisasian data pada sebuah slave
modbus yang masing masing mempunyai blok ter pisah antara coil dan register.

Gambar dibawah ini memperlihatkan pengorganisasian data pada sebuah slave


modbus yang hanya mempunayi satu blok untuk coil dan register.

Frame Data Modbus:


Master atau slave berkomunikasi dgn cara mengirim frame permintaan dan frame
respon . secara umum format frame modbus sbb:

Frame modbus terdiri dari


1. Alamat slave
Byte pertama sebagai Alamat slave terdiri dari 1 byte . alamat slave ditentukan
hanya 1 ~ 247. alamat 0 digunakan master untuk ditujukan kepada semua slave.
2. Function Code
Byte kedua berupa Function Code , perintah dari master yang harus dilakukan
oleh slave berikut ini daftar kode perintah perintah tsb (function code):

*keterangan: FC15 maksudnya adalah function code 15 desimal atau 0F dlm hexa.

3. Byte Data
Jumlah Byte Data bervariasi tergantung jumlah data yg akan di tuliskan ke
slave. Byte data berisi alamat register, jumlah data, dan data yg akan ditulis.
alamat register akan di jelaskan kemudian.
4. Eror check, CRC
Dua byte terakhir adalah byte CRC , byte ini digunakan untuk mendeteksi jika
ada kesalahan pada frame modbus .

Respon MODBUS Exception

Respon exeception adalah respon dari slave ketika terjadi keadaan tidak
normal/error. Slave menerima query , tetapi Slave tidak dapat menangani perintah
tersebut, Slave akan mengirimkan sebuah respon exception. frame respon jika terjadi
kesalahan berbeda dgn frame dlm keadaan normal.

Perbedaan frame modbus normal dan saat terjadi exception


Tabel Exception Code

frame Respon exception yang akan di kirim oleh slave adalah :


alamat_slave- fuction code “OR” 80 – exception code- CRC
contoh respon exception:

III. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

1. 2 Power meter PM5300


2. PC
3. RS-485
4. Kabel Pneghubung
5. PM 5330 User guide
6. PM5100_PM5300_ModbusRegisterList
7. Software Mbus
8. Software KEPServerEx5
IV. GAMBAR RANGKAIAN

RS-485

Gambar 1. Rangkaian protocol Modbus dari PC ke 2 Power Meter 5300

RS-485

D0 D1 D0 D1

L1 L1
PM 1 PM 2
L2 L2

V1 V2 V3 VN V2 VN
V1 V3

Gambar 2. Rincian rangakaian pada 2 Power Meter 5300


IV. LANGKAH KERJA
1. Rangkai konfigurasi 2 power meter 5300 seperti gambar rangkaian di atas.
2. Buka PM5300 User Guide untuk mengetahui cara pengaturan pada Power Meter 5300
Setting Up Serial Communication

3. Lihat pada device manager untuk melihat serial port yang tersambung ke PC
4. Buka software Mbus
5. Setting sesuai pengaturan yang dilakukan pada PM5300

6. Buka PM5100_PM5300_ModbusRegisterList

7. Jika kita ingin melihat pembacaan tegangan pada PM1 maka alamat yang digunakan
sesuai dengan ModbusRegisterList adalah 3028. Maka pengaturan pada view data
adalah :

8. Tekan tombol Connect untuk membaca hasil tegangan pada PM1 melalui PC
9. Buka software KEPServerEx5 untuk pembacaan lebih dari satu powe meter  Add
Channel (setting Modbus RTU Serial, pada Communication baud rate, parity, data bit
harus sama dengan settingan pada power meter)  Add device (Non aktifkan “first
word low in 32 bit data types” sebagai pengganti swaped)  New Tag (Name;
Address; Data type : float).

V. DATA HASIL PERCOBAAN


Percobaan pertama menggunakan software Mbus
 Pembacaan tegangan pada PM1
 Pembacaan tegangan pada PM2
Gambar 3. Pembacaan pada PC

Gambar 4. Pembacaan pada power meter 5330


 Pembacaan frekuensi pada PM1
Percobaan kedua menggunakan software KEPServerEx5
 Pembacaan pada PM1

 Pembacaan pada PM2

VI. ANALISIS
Pada praktikum protocol Modbus dengan 2 power meter 5300 dilakukan
pengamatan pembacaan nilai tegangan dan frekuensi, selain kedua pembacaan
tersebut banyak parameter-parameter lain yang dapat kita ketahui nilainya seperti
arus, daya dan lain sebagainya asalkan kita mengetahui address dari parameter yang
ingin kita baca yaitu dengan melihat pada Modbus Register List. Namun pada
praktikum kali ini, kita hanya akan mengamati tegangan dan frekuensi saja. Sama
dengan percobaan-percobaan sebelumnya, agar dapat mengkomunikasikan antara PC
dengan peralatan yang lain ada beberapa pengaturan yang harus dilakukan diantaranya
Device address, Baud rate atau kecepatan komunikasi, data bit dan juga parity. Antara
PC dan power meter 5300 keduanya harus dilakukan pengaturan yang sama. Selain itu
baud rate antara PM1 dengan PM2 juga harus sama. Sebelum melakukan percobaan
pastikan bahwa rangkaian antara PM1 dan PM2 dengan PC sudah tepat seperti pada
Gambar 2.
Untuk percobaan pertama pengamatan tegangan pada PM1, kita menuliskan pada start
address yaitu “43028” artinya 4 adalah data type karena kita memilih Holding
registers, 3028 adalah Register dari kategori tegangan, dan pada instruksi Length kita
menuliskan “10” dikarenakan tegangan yang ingin kita baca adalah Voltage A-N,
Voltage B-N, Voltage C-N, Voltage N-G, dan Voltage L-N Avg, dan untuk setiap
tegangan memiliki size 2 sehingga 2x5 adalah 10. Setelah kita sambungkan dengan
menekan intruksi Connect maka akan terbaca pada PC nilai dari masing-masing
tegangan. Dan pada power meter pun akan terbaca nilai tegangan yang sama,
walaupun memang terkadang terdapat perbedaan pembacaan tetapi itu pun nilainya
sangat kecil.
Nilai pembacaan tegangan tersebut akan berbeda lagi ketika yang kita amati adalah
pada PM2, Tetapi nilainya pun juga tidak jauh berbeda.
Percobaan kedua pengamatan frekuensi pada PM1, start address nya adalah “43110”
sesuai dengan data register yang ada pada modul Modbus, dan untuk length adalah 2
karena yang ingin kita amati hanyalah nilai frekuensi dan size frekuensi adalah 2.
Kelemahan menggunakan software Mbus ini adalah kita hanya bisa mengamati 1
kategori atau 1 parameter, misalnya hanya bisa membaca nilai tegangan saja atau nilai
frekuensi saja. Tidak bisa membaca 2 paramater sekaligus atau bahkan lebih. Oleh
karena itu terdapat software lain yaitu KEPServerEx5, dengan software ini kita bisa
membaca nilai dari beberapa parameter sekaligus.

VII. KESIMPULAN
Berdasarkan data hasil percobaan dan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa :
 Agar dapat mengkomunikasikan antara PC dengan peralatan yang lain ada
beberapa pengaturan yang harus dilakukan diantaranya Device address, Baud
rate atau kecepatan komunikasi, data bit dan juga parity.
 Antara PC dan power meter 5300 keduanya harus dilakukan pengaturan yang
sama.
 Pengamatan melalui PC menggunakan software Mbus terbatas pada 1 parameter
saja, sehingga harus bergantian untuk melihat pembacaan parameter lainnya.
 Karena dari PC tersambung ke lebih dari 1 device atau peralatan yaitu 2 power
meter maka digunakan serial komunikasi RS-485.

Anda mungkin juga menyukai