DOSEN PEMBIMBING:
PARJUANGAN PARDOSI, S.E., M.Si
oleh :
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan rahmat-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan kesempatan yang telah diberikan kepada saya yaitu kesempatan
untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang Sejarah Pengembangan
Manajemen di Indonesia.
Saya juga berharap dengan adanya makalah ini mampu berguna serta bermanfaat
dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan terkait dengan sejarah
pengembangan dasar-dasar manajemen yakni kita dapat mengetahui sejarah dan
perkembangan manajemen di Indonesia.
Sebagai manusia biasa, Saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini
masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saya siap menerima kritik dan saran untuk
kemudian hari sehingga dapat merevisi dan tulis kembali serta saya juga berharap hal
tersebut mampu dijadikan cambuk supaya saya lebih mengutamakan kualitas makalah
dimasa selanjutnya .
Penyusun
Lely Kinanti
BAB I
PENDAHULUAN
B. RumusanMasalah
1. Apa yang dimaksud manajemen?
2. Bagaimana sejarah perkembangan manajemen di Indonesia?
3. Apa saja teori-teori manajemen?
C. Tujuan Penulisan
1 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan manajemen
2 Untuk mengetahui tentang sejarah dan perkembangan manajemen yang terjadi di
Indonesia
3 Untuk mengetahui tentang teori-teori manajemen
BAB II
PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan waktu manajemen mengalami perkembangan. Telah
banyak sejarah yang telah dialami oleh manajemen. Sebelum kita mempelajari lebih lanjut
kita harus tahu dahulu apa itu pengertian dari sejarah dan apa itu manajemen.
A. PENGERTIAN MANAJEMEN
Kata manajemen berasal dari bahasa Italia (1561) yaitu “Menaggiare” yang berarti
“mengendalikan”,terutamanya “mengendalikan kuda” atau berasal dari bahasa Perancis
Kuno yaitu “ Menagement” yang mempunyai arti “seni melaksanakan dan mengatur” atau
atau juga dari bahasa Latin “Manus” yang memeiliiki arti “tangan” kata ini mendapat
pengaruh dari bahasa Perancis manege yang berarti “kepemilikan kuda” ( yang berasal
bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda ), dimana istilah Inggris ini juga
berasal dari bahasa Italia. Kemudian bahasa Perancis mengadopsi kata ini dari bahasa
Inggris menjadi menagement yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
5. G.R. Terry Menurut pendapat beliau manajemen diartiakan sebagai suatu proses
yang khas yang teerdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan usaha mencapai sasaran-
sasaran dengan memanfaatkan sumber daaya manusia dan sumberdaya lainnya.
Sebagai mana yang telah kita baca dari definisi-definsi para ilmuwan kita dapat menarik
beberapa pokok pikiran penting, sebagai berikut.
Menyelenggarakan
Mengawasi
Perencanaan
Pengorganisasian
Pengontrolan
Pengkoordinasian
B. SEJARAH MANAJEMEN
Keberadaan manajemen telah ada dari ribuan tahun yang lalu hanya saja sangat
sulit untuk menemukan dan melacak sejarah manajemen tersebut apalagi di negara
indonesia yang masih belum terbentuk ketika awal mula manajemen. Manajemen sendiri
telah dipelajari dan diajarkan sejak awalabad 20.
Berikut beberapa contoh yang membuktikan bahwa ilmu manajemen sudah ada sejak
dahulu:
1. Bangunan Piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000
orang selama 20 tahun. Piramida tak akan berhasil dibangun jika tidak ada
seseorang yang memperdulikan apa sebutan untuk manajer atau leader ketika itu.
Dialah orang yang merencanakan apa saja yang harus dilakukan, mengorganisir
manusia serta bahan bakunya, memimpin dan mengkoordinasikan para pekerja.
2. Pada jaman Nabi Musa As telah ada pemikiran manajemen. Ini terlihat pada waktu
perjalanan Nabi Musa meninggalkan Mesir menuju Shiftim, yang mana jaraknya
kurang lebih 380 mil. Perjalanan sepanjang itu dilakukan bersama dengan ribuan
pengikutnya. Semula persoalan yang timbul diputuskan oleh Nabi Musa sendiri,
sehingga selama 39 tahun perjalanan tersebut hanya mencapai 240 mil saja.
Kemudian Jethro ( Mertua Nabi Musa) memberikan nasihat agar perjalanan lebih
cepat dan masalah Nabi Musa menjadi ringan, maka Nabi Musa disuruh
mendelegasikan tugas dan wewenang kepada orang-orang kepercayaanya dengan
kelompok-kelompok: 10, 50, 100, 500, dan 1.000 orang tiap kelompok. Dengan
tugas dan pendelegasian wewenang tersebut, sisa perjalanan dengan jarak 140 mil
dapat diselesaikan dengan waktu cuma 9 bulan saja.
3. Pada jaman Yunani Kuno. Yaitu cara mereka memerintah juga sudah memakai
pemikiran manajemen . pemakaian pemikiran manajemen yang digunakan ialah
membagi lembaga – lembaga pemerintah seperti council
1. Ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, The Wealth of
Nation pada tahuun 1776 M. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan
ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor),
yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang. Dengan
menggunakan industri pabrik peniti sebagai contoh. Smith mengatakan bahwa
dengan sepuluh orang masing-masing melakukan pekerjaan khusus dari perusahaan
peniti dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari.Smith
menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas
diantaranya yaitu :
1. Meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja,
2. Menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, dan
3. Menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja.
2. Penggunaan mesin yang menggantikan tenaga dari manusia pada masa revolusi
industri menciptakan perpindahan dari produksi rumah tangga ke dalam bentuk
pabrik. Perpindahan itu menyebabkan makin menjamurnya manajer-manajer yang
mengarahkan pekerjaan didalam pabrik sehingga pekerjaan tersebut menjadi lebih
efektif dan efisien.
Manajemen sebenarnya sudah ada sejak manusia ada. Hal ini dibuktikan dengan
keberhasilan arsitek Mesir Kuno mewujudkan karyanya berupa
piramid Cheops. Pembangunan piramid yang melibatkan ratusan ribu tenaga kerja tidak
akan terwujud tanpa adanya manajemen yang baik. Hanya saja istilah manajemen baru
muncul pada tahun 1886. Di Indonesia, manajemen sudah dipraktikkan pada masa pra
sejarah. Adanya Candi Borobudur pada abad ke-8 dan Candi Prambanan pada abad ke-9
merupakan bukti bahwa manajemen sudah lama dipraktikkan di Indonesia.
Pertumbuhan manajemen meliputi tiga fase yaitu
1) Fase pra sejarah, yang berakhir pada tahun 1.
2) Fase sejarah, yang berakhir pada tahun 1886
3) Fase modern, mulai 1886 sampai sekarang.
Indonesia punya sistem manajemen yang ada sejak zaman dahulu kala, sebagai
warisan akar budaya bangsa oleh Raja-Raja Nusantara yang dapat kita sebut dengan sistem
manajemen partisipatif; salah satu contohnya adalah gotong royong. Ada juga yang
mengatakan bahwa sistem manajemen Indonesia sangat dipengaruhi oleh negara-negara
yang pernah menjajah; Belanda dan Jepang. sistem pemerintahan dengan DPR dalam
perumusan kebijakan publik adalah salah satu contoh dari birokrasi top-down yang dianut
oleh VOC. Jepang sejak menduduki Indonesia telah membuat sistem pengklusteran dengan
sistem manejemen bottom-up contohnya dengan membentuk organisasi masyarakat dari
tingkat bawah hingga tingkat atas.
Menemukan sistem manajemen dari akar budaya dan karakter dasar bangsa
Indonesia hampir dipastikan dapat lebih efektif dan efisien, jika dibanding dengan negara-
negara yang telah melaksanakannya seperti; Jepang, Cina, Eropa, dan amerika. Berhasinya
manajemen Indonesia, sangattergantung dari cara penyaringan berbagai budaya
(suku/etnis) yang ada dimasyarakat Indonesia serta penerapannya dalam kehidupan
organisasi.
Namun ada juga pendapat beberapa ahli manajemen yang menyatakan bahwa tak
ada satu sistem pun yang paling baik. Jauh lebih efektif bila anda menggunakan beberapa
sistem manajemen, dimana sistem itu disebut dengan “manajemen situasional”. Dalam
implementasinya oleh para leadership, pendekatan ini dikenal dengan “situational
leadership” atau kepemimpinan situasional.
Keefektifan dari seorang manajer tidak ditentukan oleh sistem apa yang cocok bagi
dirinya, melainkan apakah sistem manajemen tersebut cocok bagi karyawannya.
Sebagaimana dikemukakan oleh Fiedler dalam Budi Paramita (1992), “tampaknya
akan lebih memenuhi harapan apabila kita senantiasa belajar mengetahui situasi dimana
kita dapat menunjukkan prestasi terbaik, yaitu dengan memodifikasi situasi untuk
menyesuaikan sistem kepemimpinan kita”. Oleh karena itu Fiedler tertarik untuk
mengembangkan falsafah perekayasaan organisasi (organizational engineering) didalam
manajemen, dengan prinsip “lebih mudah mengubah lingkungan kerja seseorang
ketimbang mengubah kepribadian atau sistem seseorang dalam berhubungan dengan orang
lain”.
Khusus dalam bidang bisnis,sejak sebelum perang dunia II praktis diluasi oleh asing.
Sedikit dikuasi oleh kaum pribumi yang mampu bersaing dengan mereka. Pada tanggal
27 Desember 1957, kemampuan manajemen indonesia di uji dengan pengambilan
alihan(nasionalisasi), perusahaan perkebunan, perusahaan minyak, industri dan niaga
terutama yang dimiliki oleh Belanda. Karena kurang siapnya sumber daya manusia
indonesia maka banyak diantara perusahaan-perusahaan tersebut kurang berhasil
bahkan gagal sama sekali. Pada saat inilah betapa pentingnya pendidikan manajemen.
Sampai tahun 1967, negara indonesia selalu mengalami masalah politik yang serius dan
puncaknya pada tahun 1965 terjadi pemberontakan PKI dan sangat menghambat
ekonomi dn bisnis. Baru pada tahun 1968, setelah pemerintah memberikan perioritas
terhadap pembangunan ekonomi, perkembangan manajemenlaju dengan pesat.
Dari penelitian Cresep, McCormick and Paget Inc, jumlah manajer d indonesia
pada tahun 1971 adalah sebagai berikut:
Manajer Senior : .4.800 orang
Manajer Madya : 68.200 orang
Pemilik :100.000 orang
Jumlah pelaku usha : 173.000 orang
Jumlah pelaku usaha di atas tentu sangat kurang apabila dibandingkan dengan
jumlahpenduduk Indonesia waktu itu, apalagi jumlah tersebut adalah jumlah termasuk
PNS dan Militer yang menduduki jabatan manajerial. Untuk mendukung pertumbuhan
ekonomi rata-rata 5% setahun, maka dibutuhkan tenaga manajerial paling sedikit 21.500
orang pertahun (Marbun:1985,xi)
Tantangan perkembangan manajemen di Indonesia terjadi karena beberapa faktor
antara lain:
Tantangan mutu pendidikan: mutu pendidikan indonesia saat ini belum begitu
menggembirakan,apalagi kalau dibandingkan Singapura, Malaysia dan Thailand.
Perguruan tingggi sebagai pengahasil tenaga-tenaga manajerial handal ternyata
tidak termasuk dalam 50 besar Perguruan Tinggi yang paling baik di Asia. Hal ini
sungguh memprihatinkan.
Tantangan segi kebudayaan: perasaan rendah diri bangsa merupakan tantangan
terutama yang harus segera dihilan
D. TEORI-TEORI MANAJEMEN
1. Teori Manajemen Klasik
Ada dua tokoh manajemen yang mengawali munculnya manajemen, yaitu :
Robert Owen
Dimulai pada awal tahun 1800-an sebagai Mnajer Pabrik Pemintalan Kapas di New
Lanark, Skotlandia. Robert Owen mencurahkan perhatiannya pada penggunaan faktor
produksi mesin dan faktor produksi tenaga kerja. Dari hasil pengamatannya disimpulkan
bahwa, bilamana terhadap mesin diadakan suatu perawatan yang baik akan memberikan
keuntungan kepada perusahaan, demikian pula halnya pada tenaga kerja, apabila tenaga
kerja dipelihara dan dirawat (dalam arti adanya perhatian baik kompensasi, kesehatan,
tunjangan dan lain sebagainya) oleh pimpinan perusahaan akan memberikan keuntungan
kepada perusahaan. Atas hasil penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak
Manajemen Personalia.
Hal yang menarik dari pendapat taylor salah satunya adalah mengenai posisi
manajer. Dimana manajer adalah pelayan bagi bahwahannya yang bertentangan dengan
pendapat sebelumnya yang mengatakan bahwa bawahan adalah pelayan manajer. Oleh
taylor ini dinamakan studi gerak dan waktu (time and a motion study).
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menjadi saran penulis bahwa apabila kita tidak menemukan sistem manajemen dari
akar budaya dan karakter dasar bangsa Indonesia yang lebih efektif dan efisien untuk
organisasi kita, maka sistem manajemen situasional dengan pendekatan kepemimpinan
situasional dapat menjadi pilihan karena sistem ini mengakui perbedaan masing-masing
orang serta menunjukkan jalan untuk menggerakkan karyawan dari tingkat yang rendah
menuju tingkat lebih tinggi, baik di bidang kompetensi dan kemandiriannya
Perkembangan teori manajemen dimulai dari teori manajemen klasik dengan
pemikiran manajemen ilmiah dari Taylor dan teori organisasi klasik dari Mayo.
Manajemen ilmiah menekankan pada upaya menemukan metode terbaik untuk melakukan
tugas manajemen secara ilmiah. Sedangkan teori organisasi klasik menekankan pada
kebutuhan mengelola organisasi yang kompleks yang mefokuskan pada upaya menetapkan
dan menerapkan prinsip dan ketrampilan yang mendasari manajemen yang efektif .
perkembangan yang memberik focus yang sangat berbeda dari teori manajemen klasik
disebut teori manajemen neoklasik yang ditandai dengan perubahan fokus manajemen
yang lebih menekankan pada perilaku baik pada perilaku manusia maupun perilaku
organisasi. Manajemen yang baik menurut teori neo klasik ini adalah manajemen yang
mefokuskan diri pada pengelolaan staf secara efektif yang didasari akan pemahaman yang
mendalam dari segi sosiologis maupun psikologis. Perkembangan selanjutnya yaitu
dengan menekankan pendekatan sistem yang dipersatukan dan diarahkan dari bagian-
bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan. Namun saat ini penerapan
manajemen didasarkan pada pendekatan kontingensi yang memadukan antara aliran ilmiah
dengan perilaku dalam suatu sistem yang diterapkan menurut situasi dan lingkungan yang
dihadapai.
DAFTAR PUSTAKA