Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN PADA PASIEN

DAN KELUARGA PASIEN TENTANG CARA MENCEGAH


KONSTIPASI DENGAN CARA PIJAT PERUT DI RUANG NUSA INDAH
RSUD dr. SYLVANUS
PALANGKARAYA

Di Susun Oleh :

Kelompok 7

1) Alya Alvega
2) Friska Amelia
3) Hendri Fransetiawan
4) Mia Yohana
5) Wini Wahidawati
6) Yosep Ekstrada
7) Yulita

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PRODI SARJANA KEPERAWATAN
TAHUN 2019
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konstipasi merupakan masalah yang sering terjadi pada masa anak dan
dapat menimbulkan masalah serius. Konstipasi adalah suatu keadaan yang
ditandai oleh perubahan konsistensi feses menjadi keras, ukuran besar,
penurunan frekuensi atau kesulitan defekasi. Konstipasi sering ditandai dengan
gejala cemas ketika defekasi oleh karena rasa nyeri saat buang air besar.
Konstipasi dapat menimbulkan stres berat bagi penderita akibat
ketidaknyamanan. Konstipasi jika tidak segera diatasi dapat terjadi hemoroid dan
divertikel. Dampak lain akibat konstipasi fungsional yakni gangguan aktivitas
seperti kram perut, penurunan kualitas hidup melalui produktivitas belajar yang
menurun dan tingginya tingkat ketidakhadiran di sekolah.
Penelitian sebelumnya di Indonesia (Firmansyah, 2011), riwayat penyakit
kronis merupakan faktor risiko yang berhubungan dengan konstipasi fungsional,
sedangkan penelitian lain mendapatkan hasil riwayat konstipasi pada keluarga
merupakan salah satu risiko terjadinya konstipasi (Rajindrajith dkk., 2010; Ip
dkk.,2010).
Penelitian Inan dkk. (2010) didapatkan adanya hubungan antara konstipasi
dengan faktor psikologis anak seperti trauma fisik atau psikologis dan masalah
kesehatan pribadi. Penelitian lain menunjukkan bahwa alergi susu sapi
merupakan salah satu faktor risiko terjadinya konstipasi (Iacono dkk., 2012;
Daher dkk., 2011). Meningkatnya konsumsi makanan siap saji dan makin
banyaknya restoran siap saji dapat meningkatkan prevalensi konstipasi pada
anak yang tinggal di wilayah perkotaan (Ludviggson, 2011; Rajindrajith dkk.,
2010).
Faktor risiko asupan serat yang rendah merupakan penyebab tersering
konstipasi fungsional karena asupan serat yang rendah dapat menyebabkan
masa feses berkurang, dan sulit dibuang (Lee dkk., 2008). Asupan makan sehat
diperlukan oleh anak dalam masa pertumbuhan untuk mengurangi risiko
terjadinya penyakit.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian konstipasi ?
2. Bagaimana Cara Pertama Memijat Perut untuk Meredakan Konstipasi ?
3. Bagaimana Cara Kedua Mengombinasikan Pijatan dengan Perawatan
Alami ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Apa itu pengertian konstipasi ?
2 Untuk mengetahui Bagaimana Cara Pertama Memijat Perut untuk
Meredakan Konstipasi ?
3 Untuk mengetahui Bagaimana Cara Kedua Mengombinasikan Pijatan
dengan Perawatan Alami ?
BAB 2

MATERI

2.1 Pengertian Konstipasi


Konstipasi adalah kondisi umum yang memengaruhi semua usia. Orang
yang mengalami konstipasi jarang buang air besar, seperti mungkin tiga hari
sekali. Atau, kotoran mereka keras, kering, kecil, menyakitkan, atau sulit
dikeluarkan. Biasanya, konstipasi tidak berbahaya dan sebagian besar orang
pernah mengalaminya walaupun dalam waktu singkat. Cara yang dapat
meredakan konstipasi dengan pijat perut serta mengombinasikan pijatan dengan
perawatan rumahan.

2.2 Cara Pertama Memijat Perut untuk Meredakan Konstipasi


1. Ketahui Manfaat Pijat Perut
Konstipasi mungkin membuat tidak nyaman atau bahkan kesakitan. Pijatan
di perut tidak hanya membantu meredakan konstipasi, tetapi juga
mendatangkan beberapa manfaat lain, seperti :
1) Meminimalkan kebutuhan untuk menggunakan laksatif dalam jangka
panjang
2) Melepaskan gas
3) Mengurangi kecenderungan mencari pertolongan medis untuk
mengatasi konstipasi
4) Menenangkan otot, yang dapat memicu buang air besar.
2. Cari Tempat Yang Nyaman
Posisi berbaring yang membuat rileks, juga lebih mudah daripada berdiri.
Nyamankan posisi setidaknya 30 menit terlebih dahulu, lalu mulailah
memijat.
1) Pilih tempat tenang dan nyaman, seperti kamar tidur. Matikan lampu
dan minimalkan suara agar makin rileks.
2) Pertimbangkan untuk berbaring di dalam bak mandi berisi air hangat.
Air hangat menunjang relaksasi yang membantu meringankan
konstipasi.

3. Mulailah Memijat Perut


Saluran usus ada di antara tulang pinggul dan perut bawah. Memijat perut
dalam gerakan melingkar akan lebih baik untuk mengurangi konstipasi.
Gunakan ujung jari telunjuk untuk memijat usus kecil dalam gerakan
melingkar searah jarum jam, mengelilingi pusar. Ulangi rotasi ini 3 sampai 5
kali.

4. Lanjutkan Dengan Urutan Pijatan Berikutnya


Pijatan mendorong kotoran untuk bergerak turun dalam usus. Teruskan
pijatan dengan gerakan berikut:
1) Gosok perut dari sisi kiri ke kanan
2) Getarkan tangan dan jari di area pusar
3) Gerakkan satu tangan secara melingkar tepat di bawah pusar dan segera
susul dengan gerakan melingkar lain menggunakan tangan sebelahnya.
4) Dengan kedua tangan ditumpangkan, ulang gerakan melawan jarum jam
terus-menerus.
5) Pijat dengan ujung jari dalam lingkaran kecil
6) Lanjutkan gerakan dari sisi perut ke arah dalam dan bawah

5. Ulang Gerakan Menggosok


Memijat perut perlu waktu selama 10 sampai 20 menit untuk merangsang
usus. Lanjutkan urutan gerakan di atas selama 10–20 menit, kemudian
berhenti. Selama istirahat, rasakan apakah ada rasa ingin buang air besar. Jika
tidak, coba pijat lagi atau tunggu perkembangannya sepanjang hari itu.
Jangan menggosok atau menekan terlalu keras. Tekanan keras justru akan
memadatkan kotoran sehingga lebih sulit dikeluarkan.
Lanjutkan pijatan perut setiap hari walaupun Anda menggunakan metode
lain untuk meredakan konstipasi. Jika dilakukan setiap hari, pijat perut dapat
mencegah konstipasi atau gas.

6. Gerakkan Kaki
Mengarahkan kaki ke perut dapat menekan bagian-bagian saluran usus.
Sambil memijat perut, pertimbangkan untuk mengangkat lutut ke arah perut
atau ke sisi tubuh secara bergantian. Gerakan ini akan makin merangsang usus
dan meredakan konstipasi.

7. Jangan Mengabaikan Dorongan Untuk Buang Air Besar 


Selama memijat, mungkin akan merasakan keinginan untuk buang air besar.
Jika itu terjadi, jangan menunggu atau mengabaikannya. Segeralah ke kamar
mandi. Tidak menuruti dorongan untuk buang air besar dapat menyebabkan :
1) Pengerasan kotoran
2) Keharusan mengejan
3) Bawasir
4) Rasa sakit
2.3 Cara Kedua Mengombinasikan Pijatan dengan Perawatan Alami
1. Minum Banyak Air
Konstipasi biasanya berkaitan dengan dehidrasi dalam usus. Membiasakan
diri minum 250 ml air 8 kali sehari atau setara dengan 2 liter dapat
mengembalikan cairan tubuh dan meredakan konstipasi.
Pilih air putih. Hindari minuman berkarbonasi atau berasa yang dapat
menimbulkan gas dan memperparah kembung.

2. Cobalah Jus Buah


Jika air putih tidak dapat mengatasi konstipasi, ganti dengan jus buah.
Minum 60–120 ml jus prem kering atau apel bersama makanan. Mungkin
membutuhkan lebih jika tidak merasakan perbedaan.
Campur satu bagian jus dan satu bagian air jika sari murni terlalu kental
juga dapat meminum jus dicampur es jika suka.
3. Konsumsi Makanan Tinggi Serat
Selain minum air putih dan/atau jus buah, pilihlah makanan kaya serat.
Makanan berserat tinggi dapat melepaskan kotoran dan merangsang buang air
besar. Usahakan makan 14 gram serat untuk tiap 1.000 kalori yang
dikonsumsi. Contoh makanan tinggi serat yang dapat mengatasi konstipasi,
khususnya ketika dikombinasikan dengan pijatan, adalah :
1) Kacang polong
2) Prem kering
3) Pir
4) Plum
5) Persik
6) Brokoli
7) Kacang-kacangan
8) Kubis Brussel
9) Biji rami
10) Wortel
11) Nanas
12) Serealia utuh
13) Kulit gandum

4. Gerakkan Tubuh 
Gerak tubuh dan aktivitas fisik dapat merangsang usus. Lakukan
olahraga rendah untuk membantu mengatasi konstipasi. Pertimbangkan untuk
mengombinasikan olahraga dengan pijat perut demi efek yang lebih cepat.
Ketahui bahwa gerakan atau olahraga apa pun bagus untuk meredakan
konstipasi. Akan tetapi, olahraga ringan adalah yang terbaik. Pertimbangkan
lari, jalan kaki, bersepeda, dan berenang. Selain itu, yoga juga dapat
meringankan konstipasi.
Gerakkan tubuh sesering yang mampu dilakukan. Olahraga, meskipun
hanya 15 menit, sudah cukup membantu untuk merangsang buang air besar.

5. Gunakan Minyak Mineral, Laksatif, Dan Enema Dengan Hati-Hati


Ada berbagai opini tentang penggunaan minyak mineral, laksatif,
dan enema dalam fungsinya mengatasi konstipasi. Produk tersebut justru
dapat menyebabkan konstipasi kronis, mencederai otot di usus dan anus, dan
menciptakan ketergantungan akan laksatif. Tanyakan kepada dokter apakah
produk tersebut sesuai dan aman.
BAB 3
LAPORAN

Materi : Penyakit Stroke Non Hemoragik


Pokok Bahasan : Cara Mencegah Kontifasi Dengan Cara Pijat Perut
Hari/Tanggal : Kamis , 5 Desember 2019
Waktu pertemuan : 30 Menit
Tempat : Ruang Nusa Indah
Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien

1. Tujuan
1. Tujuan Umum : Setelah diberikan pendidikan atau penyuluhan
kesehatan selama 35 menit di harapkan keluarga
pasien dapat mengetahui dan memahami tentang Cara
Mencegah Kontifasi Dengan Cara Pijat Perut
2. Tujuan Khusus : 1) Mampu memahami pengertian Kontifasi
2) Mampu memahami Cara pertama memijat perut
untuk meredakan kontipasi
3) Mampu memahami Cara pertama memijat perut
untuk meredakan kontipasi
2. Media
Poster dan leaflet
3. Metode
Metode penyuluhan : Ceramah, Tanya jawab, Diskusi
4. Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan Waktu Metode


1 Pembukaan : 5 Menit Ceramah
1. Membuka kegiatan dengan
mengucapkan salam
2. Memperkenalkan dosen
pembimbing
3. Memperkenalkan anggota
kelompok
4. Menjelaskan tujuan dari
tujuan penyuluhan
5. Menyebutkan materi yang
akan diberikan
6. Kontrak waktu
penyampaian materi
2 Pelaksanaan : 20 Menit Ceramah
Menjelaskan tentang :
1. pengertian Kontifasi
2. Cara pertama memijat
perut untuk meredakan
kontipasi
3. Cara pertama memijat
perut untuk meredakan
kontipasi
3 Tanya Jawab : 5 Menit Ceramah
1. Mengevaluasai kembali
materi yang sudah
dijelaskan dengan bertanya
kepada peserta
penyuluhan.
4 Penutup : 5 Menit Ceramah
1. Mengucapkan terimakasih
2. Membagikan leaflet

5. Tugas Pengorganisasian
1) Moderator : Wini Wahidawati
1. Membuka acara penyuluhan
2. Memperkenalkan dosen pembimbing dan anggota kelompok
3. Menjelaskan tujuan dan topik yang akan disampaikan
4. Menjelaskan kontrak dan waktu presentasi
5. Mengatur jalannya diskusi
2) Leader : Friska amelia
1. Menyampaikan materi penyuluhan
2. Mengevaluasi materi yang telah disampaikan
3. Mengucapkan salam penutup
3) Fasilitator : Alya, Yosep,Yulita
1. Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya kegaiatan
2. Memfasilitasi pelaksananan kegiatan dari awal sampai dengan akhir
3. Membuat dan membagikan absen peserta penyuluhan
4. Membagikan konsumsi
4) Dokumentasi : Hendri
1. Mengambil foto saat pelaksanaan kegiatan penyuluhan
2. Bertanggung jawab menyimpan semua data dokumentasi yang berupa
gambar atau foto
LAMPIRAN

Menjelaskan materi

M
enjawab pertanyaan pasien
Keluarga pasien mempraktekkan ke pasien

Anda mungkin juga menyukai