Anda di halaman 1dari 24

Kepemimpinan dan Berfikir Sistem

Kesehatan Masyarakat

Pertemuan 06 : Personal Mastery

OLEH :
RICKO PRATAMA RIDZKYANTO, S.KM., M.Kes.

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS JEMBER
2020 1
Personal Mastery
1. Gambaran Umum Personal Mastery
2. Pengertian Personal Mastery
3. Prinsip Personal Mastery
4. Kharakteristik dasar Personal Mastery
5. Pentingnya Personal Mastery dalam Organisasi
6. Strategi pengembangan Personal Mastery

2
1. Gambaran Umum Personal Mastery (1)

3
1. Gambaran Umum Personal Mastery (2)

4
1. Gambaran Umum Personal Mastery (3)

5
1. Gambaran Umum Personal Mastery (4)

6
1. Gambaran Umum Personal Mastery (5)

7
1. Gambaran Umum Personal Mastery (6)

8
1. Gambaran Umum Personal Mastery (7)

9
1. Gambaran Umum Personal Mastery (8)

10
1. Gambaran Umum Personal Mastery (9)

11
2. Pengertian Personal Mastery
Personal Mastery ( penguasaan pribadi)

Berasal dari kata sansekerta “ MAH “lebih besar

Bahasa Inggris & latin  “ MASTERY”


(penguasaan, keahlian “sebagai dominasi atas
sesuatu “)

Dalam bahasa Perancis “MAITRE”


keahlian khusus ( seseorang yang sangat cakap dan
ahli )

12
2. Pengertian Personal Mastery
Personal Mastery (Penguasaan Pribadi) adalah :
belajar untuk memperluas kapasitas individu dalam
mencapai hasil kerja yang paling diinginkan dan
mencipatakan lingkungan organisasi yang
menumbuhkan seluruh anggotanya untuk
mengembangkan diri mereka sesuai dengan harapan
yang mereka pilih.

13
3. Prinsip Personal Mastery (1)
Komitmen terus - menerus terhadap
pertumbuhan pribadi melalui:

1. Klarifikasi apa yang paling penting 


mendefinisikan visi dan nilai-nilai yang anda
miliki

2. Belajar tentang kenyataan sebenarnya 


melihat realitas secara obyektif tentang
dirinya

3. Ketegangan kreatif

14
3. Prinsip Personal Mastery (2)
Apa “Visi (pribadi)?
Suatu gambaran/keadaan masa depan yang saya ingin
wujudkan/ ciptakan

Penguasaan tegangan kreatif


• Mengubah cara pandang seseorang memandang
kegagalan (realitas)
• Memunculkan kapasitas bertahan dan bersabar

Tantangan (saya) Visi (saya)


(Realitas)
Termotivasi
untuk merubah 15
3. Prinsip Personal Mastery (3)

Visi saya

Tegangan kreatif

tantangan
Surut, Kreatif &
cemas, Inovatif
tidak
berdaya,
risau Realitas saat ini
Tegangan emosi 16
4. Karakteristik Dasar Personal Mastery
Personal Mastery = tingkatan mahir sampai yang
bersangkutan tidak menyadari kalau dia mahir
(Unconcious competency)  Piawai

Beberapa kharakteristik dasar pada Personal Mastery :


 Selalu ingin tahu, memiliki komitmen secara terus-
menerus melihat realitas yang lebih akurat
 Merasa terkait satu dengan yang lainnya
 Belajar berkesinambungan tapi tidak pernah “arrive”
 Punya rasa tanggung jawab luas di bidangnya
 Sungguh-sungguh percaya diri
 Menyadari ketidak tahuan dan ketidak mampuan

17
5. Pentingnya Personal Mastery dalam Organisasi

• Pendorong organisasi untuk berkembang

• Organisasi Pembelajaran dapat terjadi apabila setiap


individu dalam organisasi melakukan pembelajaran

• Pencapaian keunggulan organisasi

18
5. Pentingnya Personal Mastery dalam Organisasi

Syarat terwujudnya Personal Mastery dalam Organisasi :


• Adanya pimpinan organisasi yang memberikan
kesempatan bagi setiap orang yang berkerja
bersamanya untuk dapat mengembangkan minat, bakat
dan potensinya secara optimal.
• Adanya komitmen bawahan untuk selalu melakukan
perbaikan secara terus-menerus.
• Organisasi dihuni oleh orang-orang yang “CREATIVE
THINKER” dan “POSITIVE THINKER”

19
5. Pentingnya Personal Mastery dalam Organisasi

20
6. Strategy Pengembangan Personal Mastery

• Memperbesar kemampuan pribadi

• Menciptakan hasil yang paling diinginkan

• Menciptakan lingkungan Organisasi yang


memotivasi keberanian mengembangkan
diri

• Menentukan dan mengarahkan tujuan-


tujuan yang dipilih

21
6. Strategy Pengembangan Personal Mastery

Hambatan Secara Organisasional menuju Kreativitas :


• Kurangnya dukungan sumberdaya & kebijakan organisasi
• Terlalu birokratis
• Pembagian tugas & fungsi yang terlalu kaku dan ketat
• Takut terhadap kritik dan perbedaan
• Menolak perubahan dan senang dengan status quo
• Takut mengambil risiko dan menghadapi kegagalan
• Kecenderungan berkompromi
• Terlalu menekankan pada aturan dan pengawasan
• Kurang mengembangkan alternatif & kemungkinan baru

22
Bahan bacaan
• Senge, Peter M, The Fifth Discipline: The Art & Practice of The
Learning Organization, Doubleday, 1990.
• Senge, Peter M, at al., The Fifth Discipline :Fieldbook,
Doubleday, 1994.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai