LINGKUP PEKERJAAN
PEKERJAAN
PEKERJAAN
PONDASI DINDING,
BALOK, KOLOM
LANTAI
PEKERJAAN PEKERJAAN
ATAP TANGGA
1. PEKERJAAN PEMANCANGAN
2. PEKERJAAN PILE CAP
3. PEKERJAAN KOLOM
4. PEKERJAAN BALOK
5. PEKERJAAN PEMASANGAN DINDING
6. PEKERJAAN PLAT, PENGECORAN DAN PEMASANGAN LANTAI
7. PEKERJAAN TANGGA
8. PEKERJAAN ATAP
PEKERJAAN PENDAHULUAN
PEKERJAAN PEMBERSIHAN
1. Galian Tanah
Sebelum melaksanakan penggalian, posisi galian dan ukuran seperti tertera dalam
gambar sudah dipastikan benar dan harus mendapat persetujuan Pengawas lapangan.
Penggalian tanah pondasi dapat dimulai setelah pemasangan bouwplank dan patok-
patok disetujui pengawas lapangan.
Dasar galian harus mencapai tanah keras, dan jika pada galian terdapatakar-akar
kayu, kotoran-kotoran dan bagian-bagian tanah yang longgar (tidak padat), maka
bagian ini harus dikeluarkan seluruhnya kemudian lubang yang terjadi diisi dengan
pasir urug.
Untuk mempertahankan kepadatan muka tanah galian, maka lubang yang sudah siap
segera dilanjutkan dengan urugan pasir dan batu kosong.
2. Urugan
Pekerjaan urugan yang dilaksanakan adalah urugan pasir, urugan tanah dan urugan kembali
eks tanah galian sesuai dengan gambar kerja.
PEKERJAAN PONDASI
PEMANCANGAN
Pemancangan dengan kedalaman 6meter dibeberapa titik pancang dimulai ketika tanah sudah siap, adapun tahapan-
tahapannya sebagai berikut :
5. Penyelesaian pemancangan
Setelah dilakukan kalendering, kemudian pemancangan dihentikan.
PILE CAP
1. Setelah dilakukan penggalian tanah, dilakukan pemotongan pile sesuai elevasi pile cap yang
diinginkan.
2. Tanah disekeliling pile digali lagi sesuai dengan bentuk pile cap yang telah direncanakan.
3. Pada pile dilakukan pembobokan pada bagian betonnya hingga tersisa tulangan besinya yang
kemudian dijadikan sebagai stek pondasi sebagai pengikat dengan pile cap. Pembobokan
4. Melakukan pemasangan bekisting dari batako disekeliling daerah pile. Penggunaan batako ini
dipilih karena batako cukup kuat untuk menahan beban sebagai bekisting serta cukup murah
5. Sebagai landasan pile cap, dibuat lantai kerja terlebih dahulu dengan ketebalan 10 cm.
6. Melakukan pemasangan tulangan-tulangan pile cap yang meliputi tulangan utama atas dan
bawah, persiapan stek pondasi, pemasangan kaki ayam, beton decking dan pemasangan stek
7. Sebelum dilakukan pengecoran, tanah disekitar bekisting ditimbun kembali untuk menahan
8. Setelah semua persiapan sudah matang, maka dapat dilakukan pengecoran pada pile cap.
Tahap pertama, dilakukan pengecoran dengan bucket dan pipa tremie untuk daerah
stage 1, lalu diratakan dengan menggunakan vibrator.
Tahap keduan beton di curing dan besi tulanagan dibersihkan dari kotoran dan debu.
Tahap ketiga, beton stage 1 yang telah kering diberikan bonding agent pada
pemukaannya untuk pengecoran stage 2 yaitu pengecoran pelat basement. Bonding
agent in berfungsi sebagai pengikat beton lama dengan beton baru.
Tahap Keempat, pengecoran stage 2 dengan menggunakan concrete pump untuk pelat
basement. Pada pengecoran ini menggunakan beton yang dicampur dengan
waterproofing intergral (Conplast X421M)
PEKERJAAN BALOK, KOLOM, DINDING, LANTAI
Setelah pemasangan bekisting balok dan pelat dianggap selesai selanjutnya pengecekan tinggi
level pada bekisting balok dan pelat dengan waterpass, jika sudah selesai maka bekisting untuk balok
dan pelat sudah siap.
d. Pembesian balok
Tahap pembesian balok adalah sebagai berikut :
Untuk Pembesian balok pada awalnya dilakukan pabrikasi di los besi kemudian diangkat
menggunakan tower crane ke lokasi yang akan dipasang.
Besi tulangan balok yang sudah diangkat lalu diletakkan diatas bekisting balok dan ujung besi
balok dimasukkan ke kolom.
Pasang beton decking umtuk jarak selimut beton pada alas dan samping balok lalu diikat.
Untuk pembesian balok dilakukan 3 kali perubahan dalam metode pemasangannya. Perubahan
yang pertama yaitu semua besi tulangan dipabrikasi seluruh bagian sampai balok jadi utuh, namun ada
kendala pada saat pertemuan pembesian kolom sehingga dilakukan perubahan yang kedua yaitu
dengan pembesian pabrikasi sebagian, tulangan memanjang dan sengkang dipisah namun ada kendala
pada saat pembersihannya dan perubahan yang terakhir semua bagian pembesian dilakukan ditempat
yang akan dicor tidak dipabrikasikan lagi dan sampai kini metode ini yang paling baik untuk
digunakan.
e. Pembesian pelat
Setelah tulangan balok terpasang. Selanjutnya adalah tahap pembesian pelat, antara lain :
Pembesian pelat dilakukan langsung di atas bekisting pelat yang sudah siap. Besi tulangan
diangkat menggunakan tower crane dan dipasang diatas bekisting pelat.
Rakit pembesian dengan tulangan bawah terlebih dahulu. Kemudian pasang tulangan ukuran
tulangan D10-200.
selanjutnya secara menyilang dan diikat menggunakan kawat ikat.
Letakkan beton deking antara tulangan bawah pelat dan bekisting alas pelat. Pasang juga tulangan
kaki ayam antara untuk tulangan atas dan bawah pelat.
f. Pengecekan
Setelah pembesian balok dan pelat dianggap selesai, lalu diadakan checklist/ pemeriksaan
untuk tulangan. Adapun yang diperiksa untuk pembesian balok adalah diameter dan jumlah tulangan
utama, diameter, jarak, dan jumlah sengkang, ikatan kawat, dan beton decking. Untuk pembesian pelat
lantai yang diperiksa adalah, penyaluran pembesian pelat terhadap balok, jumlah dan jarak tulangan
ekstra, perkuatan (sparing) pada lubang-lubang di pelat lantai, beton decking, kaki ayam, dan
kebersihannya.
g. Pembongkaran Bekisting
Pembongkaran bekisting pelat dilakukan setelah 4 hari pengecoran sedangkan untuk balok
pembongkaran bekisting dilakukan 7 hari setelah pengecoran. Setelah bekisting di bongkar kemudian
dipasang sapot sebagai penunjang pelat dan beban diatasnya.
Pengecoran Balok
Setelah pekerjaan pembesian balok dan pelat selesai, maka dapat dilakukan pengecoran.
Pengecoran balok dan pelat dilakukan bersamaan. Nilai slump pada pelat 12 2cm (10 cm s/d 14 cm)
sedangkan pada balok 12 2cm (10 cm s/d 14 cm). Pengecoran balok dan pelat dengan
menggunakn concrete pump dengan menggunakan betonreadymix.
Sebelum proses pengecoran dilaksanakan, maka perlu dilakukan pemeriksaan bekisting meliputi:
Posisi bekisting harus dicek lagi apakah sudah sesuai dengan yang direncanakan. Bekisting harus
lurus, tegak, tidak bocor, dan kuat. Selain mengenai hal tersebut, sebelum dilaksanakan pengecoran,
bekisting dibersihkan dulu dengan menggunakan compressor.
Pelaksanaan pengecoran balok dan pelat adalah sebagai berikut:
Untuk pelaksanaan pengecoran balok dan pelat lantai, digunakan concrete pump yang
menyalurkan beton readymix dari truck mixer ke lokasi pengecoran, dengan menggunakan
pipa pengecoran yang di sambung-sambung.
Alirkan beton readymix sampai ke lokasi pengecoran, lalu padatkan dengan menggunakan
vibrator.
Setelah beton dipadatkan, maka dilakukan petrataan permukaan coran dengan menggunakan
alat-alat manual.
Setelah proses pengecoran selesai ampai batas pengecoran, maka dilakukan finishing.
Pembongkaran Bekisting
Untuk pelat pembongkaran besting dilakukan setelah 4 hari pengecoran sedangkan untuk balok
pembongkaran bekisting dilakukan 7 hari setelah pengecoran. Sebagai penunjang sampai pelat benar
– benar mengeras.
Perawatan (curing)
Setelah dilaksanakan pengecoran, maka untuk menjaga agar mutu beton tetap terjaga dilakukan
perawatan beton. Perawatan beton yang dilakukan adalah dengan menyiram/membasahi beton 2 kali
sehari selama 1 minggu
PEKERJAAN TANGGA
Alat-alat
• Gergaji
• Meteran
• Palu
• Scaffolding set
• Pipe Support
• Lot/ Water pas
• Benang
Pekerjaan Persiapan
Sebelum memulai pekerjaan tangga, maka yang perlu dilakukan setelah mempersiapkan bahan & alat
tersebut diatas adalah langkah-langkah sebagai berikut untuk mendapatkan hasil yang memuaskan :
Pelat Badan Tangga
Sebenarnya tidak perlu pabrikasi secara khusus, karena bisa dipabrikasi pada saat penyetelan
langsung. Yang perlu dipersiapkan adalah posisi kemiringan badan tangga serta pipa galvanis
(panjang disesuaikan bentang badan tangga) yang disusun sesuai kemiringan badan tangga.
Dinding Tangga
Dibuat sesuai dengan ukuran tangga (tebal plat + tinggi trape tangga)
Cara pabrikasi sama seperti pabrikasi dinding balok.
Anak Tangga
Plywood 12 mm dipotong sesuai dengan tinggi trape (optrade) dan lebar tangga, kemudian diberi
rangka
Penyetelan
Bordes Tangga
Sebelum memulai pekerjaan bordes tangga, perlu diperhatikan elevasi/ ketinggian dari lantai
dibawahnya sehingga diketahui kombinasi alat yang diperlukan, apakah menggunakan pipe support.
Pekerjaan bordes tangga dimulai dari pekerjaan Balok bordes, yang cara penyetelannya sama seperti
balok biasa. Kemudian antar dinding balok dipasang kayu 5/7 (jarak maksimum 25 cm). Kayu ini
berfungsi sebagai pengganti pipa (karena bentang pendek). Setelah selesai pemasangan kayu 50/10,
lalu diikuti pemasangan plywood yang ukurannya disesuaikan dengan panjang dan lebar bordes.
Badan Tangga
Badan tangga ada 2 buah, yaitu antara bordes dengan lantai dibawahnya dan antara bordes dengan
lantai di atasnya.
Dinding tangga dipaku dengan badan tangga dan diberi perkuatan dengan potongan kayu 5/7 (jarak
maksimum 40 cm). Potongan kayu 5/7 dipaku antara badan tangga dengan dinding tangga sehingga
benar-benar kuat, rapi, dan tidak goyang,. Dinding ini ttelah dipabrikasi sebelumnya.
Pemasangan bordes dan badan tangga salah apabila jumlah anak tangga tidak pas, dengan antrade dan
uptrade yang telah ditentukan ukurannya (bisa kurang bisa lebih). Bila kesalahan ini terjadi maka
harus dibetulkan tterlebih dahulu.
Trade/ dinding anak tangga dipasang diantara dinding badan tangga sesuai dengan yang telah
digambar pada dinding badan tangga dan dipaku dari dinding tangga kearah dalam. Untuk
memudahkan pemasangan dapat dilakukan dari bawah keatas. Setelah semua terpasang, kemudian
antar anak tangga dirangkai dengan kayu 5/7 memanjang dari atas ke bawah pada dua tempat kanan-
kiri dan dipaku. Sama halnya dengan dinding badan tangga, dinding anak tangga inipun telah
dipabrikasi sebelumnya.
Pembongkaran
Pembongkaran dinding badan tangga dan trape dapat dilakukan setelah beton berumur 12 jam,
sedangkan untuk badan tangga dan bordes dilakukan setelah tujuh hari atau setelah mendapat ijin dari
pihak direksi.
Untuk pembongkaran balok bordes cara dan urutannya seperti pada pembongkaran balok biasa. Untuk
pembongkaran badan tangga dan bordes, dimulai dari pengendoran jack base dan U-head, kemudian
diikuti pembongkaran lader/pipe sipport dan kayu 6/12. Setelah itu dibongkar kayu 5/7 dan terakhir
adalah pembongkaran plywood. Setelah semua dibongkar kemudian dirapikan dan ditumpuk pada
tempat yang mudah dijangkau oleh alat angkut.
PEKERJAAN ATAP
Apabila hendak menggunakan Konstruksi Atap menggunakan bahan dari Baja Ringan atau Besi Siku,
agar dikonsultasikan dengan pihak Supplier atau perusahaan yang sudah biasa menangani pekerjaan
atap dari bahan Logam, karena pembuatan dan pemasangannya dilakukan oleh pihak supplier.
Berikan foto copy Gambar Denah lantai dan Potongan serta Denah Atap kepada Supplier agar bisa
dibuatkan perhitungan Biayanya.
Sebagai bahan pertimbangan memilih supliier jangan hanya karena tergiur oleh "harga murah", akan
tetapi perhatikan referensi yang dimiliki Supplier tersebut dan kwalitas pekerjaannya.
Tahapan Pengerjaan
Proses pekerjaan Rangka Atap bisa dimulai pembuatan atau pemesanannya pada saat pemasangan
dinding dan kolom beton sebagian besar sudah terpasang (kalau bangunan dua lantai dinding dan
kolom dibagian lantai atas).
Pembuatan Rangka Atap dari bahan kayu adalah membuat kuda-kuda dan menyiapkan teknik
sambungan diujung balok Gording yang akan disambungkan dengan Gording disebelahnya.
Letakkan Kuda-kuda yang sudah dibuat diatas balok beton keliling (ring Balok), kemudian dipasang
Balok Gording sebagai pengikat antara kuda-kuda.
Setelah kuda-kuda terikat kuat dengan Gording, kemudian dipasang balok "Ikatan Angin" dengan
ukuran 5cm x 10 cm secara silang (diagonal) diantara kuda-kuda.
Apabila Balok Gording sudah terpasang, dapat dilakukan pemasangan balok Kaso.
Jarak pemasangan Reng disesuaikan dengan Type dan jenis Genteng yang akan digunakan, karena
setiap type dan jenis genteng mempunyai ukuran yang berbeda, Reng dapat mulai dipasang setelah
balok kaso sudah terpasang diatas gording.
Sebaiknya pemasangan Genteng dilakukan setelah balok Kaso terpasang semua dan sebagian besar
Reng sudah terpasang pula, karena dikhawatirkan kuda-kuda belum terikat kuat oleh balok Gording
dan balok Kaso dengan kuat.
Tahap berikutnya bisa dimulai pembuatan talang dari bahan seng atau karpet karet dan pemasangan
Genteng nok di wuwungan (paling atas) atau dibagian jurai.