Askep DM PDF
Askep DM PDF
• Faktor genetik
• Mekanisme autoimmune
• Diet
• Virus
• DM tipe 1 penyakit autoimmune yang
meningkat pada anak dengan yang mempunyai
faktor predisposisi genetik yang terpapar
presipitasi (infeksi virus).
• DM tipe 2 faktor genetik
Patofisiologi
1. Komplikasi akut
1) Hipoglikemia
2) Koma Ketoasidosis Diabetik
2. Komplikasi kronis
1) Penyakit jantung koroner
2) Stroke
3) Kebutaan
4) Luka
Tatalaksana terapi
1. Terapi insulin
• 2 x sehari kombinasi short- and
intermediate-acting insulin.
• Multiple injection regimens using once-daily
or twice-daily injections of long-acting or
intermediate-acting insulin and short-acting
insulins given at each meal
• A combination of the above 2 regimens,
with a morning injection of mixed insulin, an
afternoon premeal injection of short-acting
insulin and an evening injection of
intermediate- or long-acting insulin
• Continuous subcutaneous insulin infusion
(CSII) using an insulin pump
2. Diet
3. Exercise/olah raga
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Risiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
dibuktikan dengan kurang terpapar informasi
tentang manajemen diabetes.
Kriteria hasil:
Koordinasi meningkat
Tingkat kesadaran meningkat
Mengantuk menurun
Pusing menurun
Lelah/lesu menurun
Rasa lapar menurun
Gemetar menurun
Berkeringat menurun
Mulut kering menurun
Rasa haus menurun
Kadar glukosa dalam darah membaik
Kadar glukosa dalam urin membaik
Palpitasi membaik
Perilaku membaik
Jumlah urine membaik
Intervensi:
1) Manajemen Hiperglikemia
Observasi:
Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
Identifikasi situasi yang menyebabkan kebutuhan
insulin meningkat
Monitor kadar glukosa darah, jika perlu
Monitor tanda & gejala hiperglikemia (misal poliuria,
polidipsia, polifagia, kelemahan, malaise,
pandangan kabur, sakit kepala
Monitor intake & output cairan
Monitor keton urin, AGD, elektrolit, TD & frekuensi
nadi
Terapeutik:
Berikan asupan cairan oral
Konsultasi dgn medis jika tanda & gejala
hiperglikemia tetap ada atau memburuk.
Fasilitasi ambulasi jika ada hipotensi ortostatik
Anjurkan monitor glukosa darah secara mandiri
Anjurkan kepatuhan terhadap diet &
aktivitas/olah raga.
Edukasi:
Ajarkan pengelolaan diabetes (penggunaan
insulin, obat oral, monitor asupan cairan &
penggantian karbohidrat.
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian insulin jika perlu
Kolaborasi pemberian cairan intra vena
Kolaborasi pemberian potasium/kalium jika
perlu
Intervensi:
2) Manajemen Hipoglikemia
Observasi:
Identifikasi tanda & gejala hipoglikemia
Identifikasi kemungkinan penyebab
hipoglikemia
Terapeutik:
Berikan karbohidrat sederhana, jika perlu
Berikan glukagon, jika perlu
Berikan karbohidrat kompleks, jika perlu
Pertahankan akses IV & kepatenan jalan napas
jika perlu
Lindungi dari cidera
Anjurkan monitor glukosa darah
Edukasi:
Ajarkan pengelolaan hipoglikemia (misal tanda
& gejala, faktor risiko & pengobatan
hipoglikemia
Diskusikan interaksi antara diet, insulin/agen
oral & olah raga.
Anjurkan perawatan mandiri untuk mencegah
hipoglikemia (mengurangi insulin/agen oral &
atau meningkatkan asupan makanan dan
berolahraga).
Intervensi:
3) Edukasi Diet
Observasi
Identifikasi tingkat pengetahuan saat ini
Identifikasi kebiasaan pola makan saat ini &
masa lalu
Identifikasi persepsi pasien/keluarga tentang
diet yang diprogramkan
Terapeutik
Sediakan rencana makan tertulis; jika perlu
Edukasi
Jelaskan tujuan kepatuhan diet terhadap
kesehatan.
Informasikan makanan yang diperbolehkan &
dilarang.
Informasikan kemungkinan interaksi obat &
makanan, jika diperlukan
Anjurkan posisi semi fowler (30-40) 20-30 menit
setelah makan
Anjurkan mengganti bahan makanan sesuai
dengan diet yang diprogramkan
Anjurkan cara membaca tabel & memilih
makanan yang sesuai
Anjurkan melakukan olahraga sesuai
toleransi
Anjurkan cara merencanakan makanan yang
sesuai program
Rekomendasikan resep makanan yang
sesuai dengan diet, jika perlu
Kolaborasi
Rujuk ke ahli gizi dan sertakan keluarga, jika
perlu.
Intervensi:
4) Manajemen Obat
Observasi:
Identifikasi penggunaan obat sesuai resep
Identifikasi masa kadaluarsa obat
Identifikasi pengetahuan & kemampuan
menjalani program pengobatan
Monitor keefektifan & efek samping obat
Monitor tanda & gejala keracunan obat
Monitor darah serum (elektrolit, gula darah)
jika perlu
Monitor kepatuhan menjalani program
pengobatan
Terapeutik:
Ajarkan pasien & keluarga cara mengelola
obat (dosis, penyimpanan, rute & waktu
pemberian, efek samping), jika perlu
Edukasi:
Anjurkan menghubungi petugas kesehatan
jika terjadi efek samping obat.
Intervensi:
1) Manajemen Hipovolemia
Observasi:
Periksan tanda & gejala hipovolemia
Monitor intake & output cairan
Terapeutik:
Hitung kebutuhan cairan
Berikan posisi modified trendelenburg
Berikan asupan cairan oral
Edukasi:
Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
Anjurkan menghindari perubahan posisi
mendadak
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis
Kolaborasi pemberian cairan IV hipotonis
Kolaborasi pemberian cairan IV koloid
Kolaborasi pemberian produk darah
Intervensi
2) Pemantauan Cairan
Observasi:
Monitor frekuensi & kekuatan nadi
Monitor frekuensi napas
Monitor tekanan darah
Monitor berat badan
Monitor pengisian waktu kapiler
Monitor elastisitas atau turgor kulit
Monitor jumlah, warna & BJ urin
Monitor kadar albumin dan protein total
Identifikasi tanda-tanda hipovemia
Identifikasi tanda-tanda hipervolemia
Identifikasi faktor ketidakseimbangan cairan
Terapeutik:
Atur interval waktu pemantauan sesuai
dengan kondisi pasien.
Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi:
Jelaskan tujuan & prosedur pemantauan
Informasikan hasil pemantauan, jika perlu