30-Article Text-141-1-10-20200430 PDF

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 9

Agus Raikhani: Studi Pengaruh Pembebanan Pada Motor DC Penguatan Shunt Terhadap Arus Stator

Studi Pengaruh Pembebanan Pada Motor Dc Penguatan Shunt Terhadap Arus Stator

Oleh : Agus Raikhani


Prodi Elektro F. Teknik Universitas Darul ‘Ulum
Jl. Gus Dur 29 a Jombang
Email. Agus.raikhani@gmail.com

ABSTRAK

Motor merupakan alat yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanis.
Pengoperasian motor arus searah sangat mudah pelaksanaannya sehingga masih
banyak industri yang menggunakannya walaupun sangat sulit dalam pemeliharaannya.
Pengaturan kecepatan motor sangat diperlukan untuk berbagai aplikasi. Untuk
kelancaran proses di industri, motor dc diatur dengan menggunakan elektronika daya
yang berfungsi sebagai pengganti komponen yang yang bersifat mekanis. Dalam
pengaturan kecepatan motor arus searah terdiri dari tiga metode yaitu dengan
pengaturan tegangan jepit ( Vt ) , fluksi ( φ ) dan mengatur tahanan jangkar ( Ra ).

PENDAHULUAN
Motor arus searah (motor DC) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan
motor DC telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan motor induksi, atau
terkadang disebut AC Shunt Motor.Motor DC telah memunculkan kembali Silicon
Controller Rectifier yang digunakan untuk memfasilitasi kontrol kecepatan pada
motor. Mesin listrik dapat berfungsi sebagai motor listrik apabila didalam motor listrik
tersebut terjadi proses konversi dari energi listrik menjadi energi mekanik. Motor listrik
merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya memutar impeller pompa, fan
atau blower, menggerakan kompresor dan mengangkat bahan. Motor listrik digunakan
juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri. Motor listrik terkadang
disebut “kuda kerja” nya industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan
sekitar 70% beban listrik total di industri.
Sedangkan untuk motor DC itu sendiri memerlukan suplai tegangan yang searah
pada kumparan jangkar dan kumparan medan untuk diubah menjadi energi mekanik.
Pada motor DC kumparan medan disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan
kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Motor DC sering dimanfaatkan
sebagai penggerak pintu geser otomatis dan dalam rangkaian robot sederhana.
Motor DC memiliki manfaat yang sangat banyak dalam kehidupan sehari-hari dan
dalam dunia industri. Motor DC memudahkan pekerjaan sehingga proses industri dapat
berjalan efisien. Semakin banyak inustri yang berkembang, maka akan semakin banyak
mesin yang digunakan. Semakin banyak mesin yang digunakan, maka semakin banyak
penggunaan motor DC. Oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui dan mengerti
pengertian motor DC, prinsip kerja, jenis-jenis motor DC, aplikasi dan perhitungan
motor DC. Oleh sebab itu penulis tertrik untuk meneliti pengaruh pembebanan motor
DC terhadap arus jangkar motor.
Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana proses pembebabanan motor dc dan
bagaimana pengaruh beban terhadap arus masuk stator. Dengan tujuan untuk
mengetahui hubungan motor dc perbeban dan mengetahui pada motor berbeban
pengaruhnya terhadap arus stator.

Jurnal @Trisula LP2M Undar edisi 1 Vol. 1/2015 ISSN. 2442-3238 38


Agus Raikhani: Studi Pengaruh Pembebanan Pada Motor DC Penguatan Shunt Terhadap Arus Stator

METODOLOGI

HASIL PENELITIAN

Motor arus searah (motor DC) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan
motor DC telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan motor induksi, atau
terkadang disebut AC Shunt Motor.Motor DC telah memunculkan kembali Silicon
Controller Rectifier yang digunakan untuk memfasilitasi kontrol kecepatan pada
motor. Mesin listrik dapat berfungsi sebagai motor listrik apabila didalam motor listrik
tersebut terjadi proses konversi dari energi listrik menjadi energi mekanik. Motor listrik
merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya memutar impeller pompa, fan
atau blower, menggerakan kompresor dan mengangkat bahan. Motor listrik digunakan
juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri. Motor listrik terkadang
disebut “kuda kerja” nya industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan
sekitar 70% beban listrik total di industri.
Sedangkan untuk motor DC itu sendiri memerlukan suplai tegangan yang searah
pada kumparan jangkar dan kumparan medan untuk diubah menjadi energi mekanik.
Pada motor DC kumparan medan disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan
kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Motor DC sering dimanfaatkan
sebagai penggerak pintu geser otomatis dan dalam rangkaian robot sederhana.
Motor DC memiliki manfaat yang sangat banyak dalam kehidupan sehari-hari dan
dalam dunia industri. Motor DC memudahkan pekerjaan sehingga proses industri dapat
berjalan efisien. Semakin banyak inustri yang berkembang, maka akan semakin banyak
mesin yang digunakan. Semakin banyak mesin yang digunakan, maka semakin banyak
penggunaan motor DC.Oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui dan mengerti
pengertian motor DC, prinsip kerja, jenis-jenis motor DC, aplikasi dan perhitungan
motor DC.

Pengertian Motor DC
Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energi
listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya memutar
impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan,dll.
Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri.
Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri sebab diperkirakan bahwa
motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri.
Motor DC memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan medan
untuk diubah menjadi energi mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut stator
(bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang
berputar). Jika terjadi putaran pada kumparan jangkar dalam pada medan magnet, maka
akan timbul tegangan (GGL) yang berubah-ubah arah pada setiap setengah putaran,
sehingga merupakan tegangan bolak-balik. Prinsip kerja dari arus searah adalah
membalik phasa tegangan dari gelombang yang mempunyai nilai positif dengan
menggunakan komutator, dengan demikian arus yang berbalik arah dengan kumparan

Jurnal @Trisula LP2M Undar edisi 1 Vol. 1/2015 ISSN. 2442-3238 39


Agus Raikhani: Studi Pengaruh Pembebanan Pada Motor DC Penguatan Shunt Terhadap Arus Stator

jangkar yang berputar dalam medan magnet. Bentuk motor paling sederhana memiliki
kumparan satu lilitan yang bisa berputar bebas di antara kutub-kutub magnet permanen.

Gambar 1. Motor D.C Sederhana


Catu tegangan dc dari baterai menuju ke lilitan melalui sikat yang menyentuh
komutator, dua segmen yang terhubung dengan dua ujung lilitan. Kumparan satu lilitan
pada gambar di atas disebut angker dinamo. Angker dinamo adalah sebutan untuk
komponen yang berputar di antara medan magnet
Prinsip Kerja Motor Arus Searah
Sebuah konduktor yang dialiri arus mempunyai medan magnet di sekelilingnya. Pada
saat konduktor yang dialiri arus listrik ditempatkan pada suatu medan magnet, maka
konduktor akan mengalami gaya mekanik, seperti diperlihatkan pada Gambar 2.7.

(a) (b) (c)


Gambar 2 Pengaruh penempatan konduktor berarus dalam medan magnet
Pada Gambar 2.a menggambarkan sebuah konduktor yang dialiri arus listrik
menghasilkan medan magnet disekelilingnya. Arah medan magnet yang dihasilkan oleh
konduktor dapat diperoleh dengan menggunakan kaidah tangan kanan.
Kuat medan tergantung pada besarnya arus yang mengalir pada konduktor.
Sedangkan Gambar 2.b menunjukkan sebuah medan magnet yang diakibatkan oleh
kutub-kutub magnet utara dan selatan. Arah medan magnet adalah dari kutub utara
menuju kutub selatan.
Pada saat konduktor dengan arah arus menjauhi pembaca ditempatkan di dalam
medan magnet seragam, maka medan gabungannya akan seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 2.c. Daerah di atas konduktor, medan yang ditimbulkan konduktor adalah dari
kiri ke kanan, atau pada arah yang sama dengan medan utama. Sementara di bawahnya,
garis-garis magnet dari konduktor arahnya berlawanan dengan dengan medan utama.
Hasilnya adalah memperkuat medan atau menambah kerapatan fluksi di atas konduktor
dan melemahkan medan atau mengurangi kerapatan fluksi di bawah konduktor.
Dalam keadaan ini, fluksi di daerah di atas konduktor yang
kerapatannyabertambah akan mengusahakan gaya ke bawah kepada konduktor,
untukmengurangi kerapatannya. Hal ini menyebabkan konduktor mengalami
gayaberupa dorongan ke arah bawah. Begitu juga halnya bila arah arus dalamkonduktor
dibalik. Kerapatan fluksi yang berada di bawah konduktor akanbertambah sedangkan

Jurnal @Trisula LP2M Undar edisi 1 Vol. 1/2015 ISSN. 2442-3238 40


Agus Raikhani: Studi Pengaruh Pembebanan Pada Motor DC Penguatan Shunt Terhadap Arus Stator

kerapatan fluksi di atas konduktor berkurang. Sehinggakonduktor akan mendapatkan


gaya tolak ke arah atas.
Konduktor yang mengalirkan arus dalam medan magnet cenderung bergerak tegak
lurus terhadap medan. Prinsip kerja sebuah motor arus searah dapat dijelaskan dengan
gambar berikut ini:

Gambar 3.Prinsip perputaran motor dc

Pada saat kumparan medan dihubungkan dengan sumber tegangan,mengalir arus


medan If pada kumparan medan karena rangkaian tertutup sehinggamenghasilkan fluksi
magnet yang arahnya dari kutub utara menuju kutub selatan.Selanjutnya ketika
kumparan jangkar dihubungkan ke sumber tegangan, padakumparan jangkar mengalir
arus jangkar Ia. Arus yang mengalir pada konduktor-konduktorkumparan jangkar
menimbulkan fluksi magnet yang melingkar. Fluksijangkar ini memotong fluksi dari
kedua kutub medan, sehingga menyebabkanperubahan kerapatan fluksi dari medan
utama. Hal ini menyebabkan jangkarmengalami gaya sehingga menimbulkan torsi.
Gaya yang dihasilkan pada setiap konduktor dari sebuah jangkar, merupakan
akibat aksi gabungan medan utama dan medan di sekeliling konduktor. Gaya yang
dihasilkan berbanding lurus dengan besar fluksi medan utama dan kuat medan di
sekeliling konduktor. Medan di sekeliling masing-masing konduktor jangkar tergantung
pada besarnya arus jangkar yang mengalir pada konduktor tersebut. Arah gaya ini dapat
ditentukan dengan kaidah tangan kiri.
Besarnya gaya Lorentz (F) dapat ditulis:
F = B. I. L ........................................................................................ (2.1)
dimana :F = gaya Lorentz [ Newton ]
I = arus [ ampere]
L = panjang penghantar [meter]
B = rapat fluksi [ Weber/m² ]

Sedangkan Torsi yang dihasilkan motor dapat ditentukan dengan:


T = F .r.............................................................................................. ( 2.2 )
Bila torsi yang dihasilkan motor lebih besar daripada torsi beban maka motor akan
berputar. Besarnya torsi beban dapat dituliskan dengan:
T = K ¢ Ia.......................................................................................... ( 2.3 )
𝒑𝒛
K =𝟐𝝅𝒂............................................................................................. ( 2.4 )
Dimana :
T = torsi [ N-m ]
r = jari-jari rotor [ m ]
K = konstanta (bergantung pada ukuran fisik motor)
¢ = fluksi setiap kutub

Jurnal @Trisula LP2M Undar edisi 1 Vol. 1/2015 ISSN. 2442-3238 41


Agus Raikhani: Studi Pengaruh Pembebanan Pada Motor DC Penguatan Shunt Terhadap Arus Stator

Ia = arus jangkar [ A ]
p = jumlah kutub
z = jumlah konduktor
a = cabang parallel

Motor Arus Searah Penguatan Bebas


Rangkaian ekivalen motor arus searah penguatan bebas

Gambar 4.Rangkaian ekivalen motor arus searah penguatan bebas

Persamaan umum motor arus searah penguatan bebas


Vt = Ea + Ia.Ra………………………………..……………….…….(2.17)
Vf = If . Rf………………………………………………..…………(2.18)
dimana :
Vt = tegangan terminal jangkar motor arus searah [ Volt ].
Ia = arus jangkar [ Amp].
Ra = tahanan jangkar [ Ohm ].
If = arus medan penguatan bebas [ Ohm ].
Vf = tegangan terminal medan penguatan bebas [ Volt ].
Rf = tahanan medan penguatan bebas [ Ohm ].
Ea = gaya gerak listrik motor arus searah [ Volt ].

Motor Arus Searah Penguatan Shunt


1. Rangkaian ekivalen motor arus searah penguatan shunt

Gambar 5 Rangkaian ekivalen motor arus searah penguatan shunt


Persamaan umum motor arus searah penguatan shunt
Vt = Ea + Ia.Ra…………………………………………………..…..(2.19)
Vsh = Vt = Ish . Rsh…….………………...……………………..…..(2.20)
IL = Ia + Ish…………..…………………………………………...…(2.21)
dimana :
Ish = arus kumparan medan shunt [ Ohm ].
Vsh = tegangan terminal medan motor arus searah [ Volt ].
Rsh = tahanan medan shunt [ Ohm ].
IL = arus beban [ Amp ].
2.7.3 Motor Arus Searah Penguatan Seri
1. Rangkaian ekivalen motor arus searah penguatan seri

Jurnal @Trisula LP2M Undar edisi 1 Vol. 1/2015 ISSN. 2442-3238 42


Agus Raikhani: Studi Pengaruh Pembebanan Pada Motor DC Penguatan Shunt Terhadap Arus Stator

Gambar 6 Rangkaian ekivalen motor arus searah penguatan seri


Persamaan umum motor arus searah seri.
Vt = Ea + Ia (Ra + Rs)…………………………………………...…..(2.22)
𝑉 −𝐸
Ia = (𝑅𝑡 + 𝑅𝑎 )…………………………………………………..………(2.23)
𝑎 𝑠
Ia = IL ………………………………………………………………(2.24)
dimana :
Is = arus kumparan medan seri [ Amp ].
Rs = tahanan medan seri [ Ohm ].

Motor Arus Searah Penguatan Kompon

Gambar 7. Rangkaian ekivalen motor arus searah kompon panjang lawan.


(b) Rangkaian ekivalen motor arus searah kompon panjang Bantu.
Vt = Ea + Ia.(Rs + Ra)…....……………………………………..……(2.25)
Vt = Ish.Rsh…..…………………………………………………..…..(2.26)
IL = Ish + Ia…………….………………………………………...…...(2.27)

Gambar 8.(a) Rangkaian ekivalen motor arus searah kompon pendek lawan
Rangkaian ekivalen motor arus searah kompon pendek bantu.
Vt = Ea + IL.Rsh + Ia.Ra………………………………………..…..(2.28)
Vt = Ish.Rsh………..……………………………………………..…(2.29)
IL = Ia + Ish…..……………………………………………………..( 2.30 )

PEMBAHASAN
Pengaruh pembebanan pada motor DC penguat shunt terhadap arus jangkar
Percobaan dilakukan dalam rangka untuk melihat bagaimana pengaruh arus jangkar
,pada saat m otor DC dibebani dengan pembebanan konstan, hal ini penting dilakukan
karena penggunaan motor DC diberbagai tempat ,masih merupkan pilihan yang tepat
untuk menggunanakannya sebagi media untuk memutar beban.

Jurnal @Trisula LP2M Undar edisi 1 Vol. 1/2015 ISSN. 2442-3238 43


Agus Raikhani: Studi Pengaruh Pembebanan Pada Motor DC Penguatan Shunt Terhadap Arus Stator

4.2. Peralatan Pengujian.


Percobaan yang akan dilaksanakan menggunakan komponen dan peralatan antara
lain :
1. Komponen Elektronika.
Berupa komponen elektronika untuk digunakan dalam penelitian ini digunakan
komponen-komponen sebagai berikut :
2. Machines Controlled Panel
Terdiri dari alat ukur dan catu daya sebagai berikut :
1 unit Power Supply AC/DC
1 Unit Variable resistor 0-25 ohm
1 Unit Voltmeter DC 0-250 Volt
2 Unit Ampermeter DC 0-10 A dan 0-5 Ampere
1 Unit Voltmeter AC 0-500 Volt
1 Unit Ampermeter AC 0-10 Amper

1. Peralatan yang dipakai, Motor DC, Alat alat ukur tagangan dan arus , beban,
Tachometer,kit praktikum, kabel, dan kit praktikum.
Meliputi
Motor DC Type DDHz
VT = 190 Volt DC
I = 4,8 A
Klas = B
Spesifikasi motor 6304zz /6203zz
Tahanan medan = 700 Ohm
Tahanan jangkar = 2,5 ohm
Dioda penyearah ( rectifier )

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan didalam laboratorium Mesin- mesin


listrik Fakultas Teknik Universitas Darul’Ulum Jombang, maka didapatkan data
sebagai berikut dibawah :
- Berdasarkan teori dasar mesin listrik, arus searah, terdapat hubungan antara
Tegangan input, arus jangkar dan arus medan dalam mempengaruhi kecepatan
putaran motor DC, hal ini berdasarkan persamaan tersebut dibawah :
-
𝐕𝐓−𝐈𝒂 𝐑𝒂
𝐕𝐓 = 𝛔∅
…… Volt

Dari persamaan diatas, maka proses untuk mengatur kecepatan putaran motor arus
searah bisa dilakukan dengan :
a. Mengatur tegangan input
b. Mengatur arus jangkar
c. Mengatur arus medan
Disamping itu pada saat motor DC mulai dijalankan, di start, akan mengikuti
persamaan sebagai berikut :

VT = Eb +IaRa
VT = c n  +IaRa
Pada saat n = 0 ; VT = IaRa

Jurnal @Trisula LP2M Undar edisi 1 Vol. 1/2015 ISSN. 2442-3238 44


Agus Raikhani: Studi Pengaruh Pembebanan Pada Motor DC Penguatan Shunt Terhadap Arus Stator

Grafik fungsinya:

Ta

Ia

Berdasarkan hasil pengujian, maka dapat digambarkan hubungan antara Ia dan


Rpm.

1695
Putaran
1614
(Rpm)
1531
1433
1356
1289
1212
1170
1104
1010
1,6 1,73 1,81 1,84 1,92 2,00 2,11 2,25 3,12 3,30
Arus Jangkar (Ia)

Pengaruh pembebanan terhadap kenaikan arus jangkar melalui persamaan.


Ie
Ra
Eb
Rsh
Vt

VT = Eb + Ia . Ra
VT = c n  +Ia Ra

KESIMPULAN

Dengan demikian , maka dapat disimpulkan bahwa , dengan bertambahnya beban, maka
bila beban bertambah besar; akan diikuti oleh semakin besarnya arus jangka (Ia); dalam
bercobaan ini hanya Ia semakin bertambah besar dengan bertambahnya kenaikan
tegangan input (VT); kenaikan Ia akan membuat semakin besar ( torsi jangkar ) Ta;

Jurnal @Trisula LP2M Undar edisi 1 Vol. 1/2015 ISSN. 2442-3238 45


Agus Raikhani: Studi Pengaruh Pembebanan Pada Motor DC Penguatan Shunt Terhadap Arus Stator

sehingga akan dapat dilihat grafik seperti diatas, kenaikan Ta ( torsi jangkar ) akan
menyebabkan penurunan kecepatan motor DC, biilamana tegangan input dalam keadaan
tetap, tetapi karena tegangan input juga berubah, maka keadaan motor berbeban tidak
terlalu berpengaruh pada kecepatan motor, walaupun arus jangkar juga mengalami
kenaikan .sehingga dikarenakan beban relatif rendah, maka grafik hubungan Ta ( torsi
jangkar ) besar dan ( Rpm ) rendah tersebut tidak dapat dipenuhi.

DAFTAR PUSTAKA
Chapman Stephen J., “Electric Machinery Fundamentals, Mc. Graw-HillInternational
Edition, 1999.

Deshpande M.V, “Electric Motors Applications AndControl”,A.H.Wheeler& C.O.


Private Limited, Bombay,1985.

Dubey.Gopal K.,”Power Semiconduktor Controlled Driver”,Prentice Hall,Englewood


Cliffs, New Jersey,1989.

Eugene C. Lister,”Mesin dan Rangkaian Listrik”, Edisi keenam, Erlangga,Jakarta.

Kadir Abdul., “Mesin Arus Searah”, Djambatan, Jakarta, 1980.

Mehta V.K dan Rohit.,“ Principles of Elektrical Mechines”, S.Chand danCompany


LTD, Ram Nagar New Delhi, 2002.

Theraja B.L., “A Text Book of Electrical Technology”, Nurja Construction&


Development,New Delhi, 1980.

Wijaya, Mochtar, Dasar-dasar Mesin Listrik, Penerbit Djambatan, 2001.

Jurnal @Trisula LP2M Undar edisi 1 Vol. 1/2015 ISSN. 2442-3238 46

Anda mungkin juga menyukai