Abstrak---Tujuan dari penelitian ini adalah penyelanggaraan pendidikan berbasis karakter dan
teknologi yang terdiri dari perencanaan, penggerakan, dan pngawasan di SMAN 1 Tanjung Raja.
Penelitian ini dirancang menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Study
kasus dalam penelitian ini menggunakan pendekatan observasi partisipan dimana data
dikumpulkan melalui obsevasi, wawancara formal dan inforal, serta dokumentasi. Kesimpulan dari
penelitian ini adalah (1) perencanaan pendidikan terdiri dari perencanaan jangka pendek, jangka
menengah, jangka panjang yang dilakukan oleh steackholder pendidikn melalui rapat
pembentukan visi dan misi disekolah; (2) penggerakan dilakukan melalui pemberian suri tauladan;
(3) pengawasan dilakukan melalui kegiatan akademik dan manajerial “SIMAK” serta bimbingan
konseling dari guru.
Kata Kunci : Pendidikan Berbasis Karakter dan Teknologi, Tantangan Globalisasi, SIMAK
Keywords: The Education Based Character and Technology, Globalization Challenge, SIMAK.
438
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 03MEI 2019
sehingga jika mereka nanti memasuki dunia berbasis karakter dan teknologi dalam
kerja, mereka menjadi sumber daya manusia mengatasi tantangan globalisasi.
yang taat kepada Tuhan, sopan terhadap Perencanaan Pendidikan Berbasis
Karakter dan Teknologi
sesama, dan mempunyai jiwa mandiri serta
Robbins and Coulter (2012:232)
bertanggung jawab dengan pekerjaannya
mengemukakan bahwa “planning involves
(Kristiawan, 2015) (Kristiawan, 2016)
defining the organization’s goals, establishing
(Kristiawan dan Tobari, 2017) (Wulandari dan
strategies for achieving those goals, and
Kristiawan, 2017) (Kafarisa dan Kristiawan,
developing plans to integrate and coordinate
2018) (Sayer dkk, 2018) (Kristiawan dkk,
work activities. It’s concerned with both ends
2017) (Kristiawan dan Fitria, 2018).
(what) and means (how)”. Perencanaan
Begitu pesatnya perkembangan
membahas tentang definisi tujuan organisasi,
teknologi dalam dunia pendidikan kita,
penetapan strategi untuk mencapai tujuan,
sehingga baik pemerintah maupun sekolah
mengembangkan rencana untuk
perlu strategi untuk senantiasa memberikan
mengintegrasikan dan mengkoordinasikan
program pendidikan berbasis karakter
kegiatan kerja. Ini berkaitan dengan kedua
sebagai upaya dalam membentengi karakter
kata (apa) dan cara (bagaimana). Sementara
anak bangsa dari perkembangan arus
itu, Jones and George (2009:279)
globalisasi. Dengan seimbangnya antara
mendeskripsikan perencanaan sebagai
pendidikan karakter dan teknologi yang
“planning is a three-step process: (1)
diberikan kepada setiap anak, diharapkan
determining an organization’s mission and
dapat menjadikan pendidikan Indonesia
goals, (2) formulating strategy, and (3)
menjadi lebih baik dan mampu bersaing
implementing strategy”. Perencanaan adalah
dengan dunia global.
proses tiga langkah, yaitu: (1) menentukan
Berdasarkan hal tersebut, maka
misi dan tujuan organisasi, (2) merumuskan
penelitian tentang bagaimana perencanaan,
strategi, dan (3) menerapkan strategi.
penggerakan, dan pengawasan pendidikan
Selanjutnya, Schermerhorn (2010:182)
berbasis karakter dan teknologi agar
mengemukakan bahwa “planning is the
kemudian menjadikan referensi atau
process of setting objectives and determining
informasi ilmu pengetahuan untuk setiap
how to accomplish them”. Perencanaan
lembaga pendidikan tentang ketiga hal
adalah proses menetapkan tujuan dan
tersebut sehingga lembaga pendidikan di
menentukan bagaimana untuk mencapainya.
Indonesia menjadi lembaga pendidikan yang
Selain itu, Schermerhorn (2010:89)
mempunyai program pendidikan yang
berpendapat bahwa terdapat enam pilar
senantiasa mengedepankan pendidikan
karakter. Enam pilar karakter tersebut antara
karakter dan teknologi. SMAN 1 Tanjung
lain: (1) kepercayaan-kejujuran, integritas,
Raja merupakan salah satu sekolah yang
kehandalan dalam menepati janji, loyalitas;
maju dalam pendidikannya karena
(2) penghormatan-sivilitas, kesopanan dan
menggunakan sistem pendidikan yang
kesusilaan, martabat, toleransi, dan
439
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 03MEI 2019
penerimaan; (3) tanggung jawab-rasa organizational goals, one of the four principal
akuntabilitas, mengejar keunggulan, functions of management. Artinya, memimpin
pengekangan diri; (4) keadilan-komitmen atau menggerakan adalah mengartikulasikan
untuk proses, ekuitas ketidak berpihakan; (5) visi yang jelas dan energi dan memungkinkan
menjaga-kepedulian terhadap orang lain, anggota organisasi agar mereka memahami
altruisme kebajikan; (6) kewarganegaraan bagian kerja mereka dalam mencapai tujuan
mengetahui hukum, menjadi informasi, organisasi, dan ini adalah salah satu dari
relawan. empat fungsi utama manajemen. Adapun
Schermerhorn (2010:486) berpendapat Robbins and Coulter (2012:1) berpendapat
bahwa teknologi adalah kombinasi dari bahwa “leading is a directing and motivating
pengetahuan, keterampilan, peralatan, dan all involved parties and resolving conflicts”.
metode kerja yang digunakan untuk Artinya, menggerakkan adalah mengarahkan
mengubah input menjadi output. Adapun dan memotivasi semua pihak yang terlibat
Casio (2003:11) mengemukakan bahwa dan menyelesaikan konflik.
“technology is changing the ways we live and Selanjutnya, Schermerhorn (2010:291)
work”. mengatakan bahwa “a task activity is an
Dari beberapa definisi di atas, dapat action taken by a team member that directly
disintesiskan bahwa perencanaan pendidikan contributes to the group’s performance
berbasis karakter dan teknologi adalah purpose”. Artinya, suatu kegiatan adalah
sebuah kegiatan yang harus dilaksanakan sebuah tindakan yang diambil oleh anggota
oleh dating seseorang dengan atau tim yang secara langsung memberikan
memperhatikan organisasi dimasa kontribusi untuk tujuan kinerja kelompok.
pertanyaan yang akan apa, siapa, Berdasarkan beberapa definisi di atas,
bagaimana, dimana, dan kapan kegiatan dapat disintesiskan bahwa penggerakan
yang menanamkan nilai nilai karakter pada pendidikan berbasis karakter dan tknologi
peserta didik sehingga akan terwujud insan adalah sebuah tindakan yang diakukan oleh
kamil dengan bantuan seluruh stakeholders pemimpin untuk membimbing,
pendidikan mulai dari keluarga, sekolah, dan mengomunikasikan, memotivasi, memimpin,
masyarakat dengan menggunakan dan mengambil keputusan sesuai dengan
pengetahuan, keterampilan, peralatan, dan pekerjaan yang dilakukan untuk
metode kerja yang cepat. menghasilkan sebuah nilai-nilai karakter pada
peserta didik sehingga akan terwujud insan
Penggerakan Pendidikan Berbasis kamil dengan bantuan seluruh steakholders
Karakter dan Teknologi
pendidikan mulai dari keluarga, sekolah, dan
Jones and George (2009:11)
masyarakat dengan menggunakan
mengemukakan bahwa “leading is articulating
pegetahuan , keterampilan, peralatan, dan
a clear vision and energizing and enabling
metode kerja yang cepat.
organizational members so that they
understand the part they play in achieving
440
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 03MEI 2019
dibuat oleh tim sekolah yang terdiri dari siswa sebagai hamba Allah SWT, Tuhan
kepala sekolah, wakil kepala sekolah urusan yang Maha Esa. Ketiga komponen ini yang
kurikulum, wakil kepala sekolah urusan menjadi dasar penting dalam program OSIS
kesiswaan, para guru. Hal tersebut dilakukan SMAN 1 Tanjung Raja menyelenggarakan
untuk mengakomodir saran dan pendapat kegiatan wisata kebangsaan. Perencanaan
juga kebutuhan dalam pelaksanaan jangka menengah dibuat dalam bentuk
perencanaan program tersebut. proposal program kerja OSIS. Selanjutnya,
Adapun cara atau prosedur untuk perencanaan jangka panjang termuat dalam
menetapkan program agar sesuai dengan visi dan misi SMAN 1 Tanjung Raja. Visi
rencana tersebut pihak sekolah senantiasa SMAN 1 Tanjung Raja adalah Bermutu
melakukan koordinasi baik melalui rapat, bidang akademik kreasi, dalam karya yang
pembinaan, dan konsultasi dengan seluruh berahlaq muia.
guru sebelum rencana tersebut dilakukan. Seluruh stakeholders SMAN 1 Tanjung
Sekolah dalam hal ini kepala sekolah Raja menjadi pelaku dalam melaksanakan
Selalu melakukan musyawarah dengan perencanaan program pendidikan berbasis
para guru dan orang tua murid dalam rangka karakter dan teknologi mulai dari kepala
mengambil keputusan dan kebijakan yang sekolah, para guru, siswa, dan orang tua
akan dilakukan oleh sekolah. Meskipun murid. Selanjutnya, perencanaan tersebut
dalam setiap perencanaan program tersebut juga termuat dalam setiap silabus yang
banyak atau bahkan hampir semua ide dibuat oleh seluruh guru. Silabus tersebut
pertama kali muncul dari sosok kepala pasti memuat unsur karakter yang
sekolah. dikembangkan dan cara atau metode
Perencanaan dibuat dalam berbagai pembelajarannya yang senantiasa
rencana yang bersifat untuk jangka pendek, berteknologi. Delapan belas karakter yang
jangka menengah, dan jangka panjang. sudah pemerintah tetapkan dalam
Perencanaan jangka pendek termuat dalam pencapaian unsur karakter yang dibuat
program seperti proposal wisata kebangsaan senantiasa peneliti lihat dalam silabus guru
program kerja OSIS. Dalam proposal pelajaran.
program tersebut, para siswa khususnya para
pengurus organisasi yang ada di sekolah, Penggerakan Pendidikan Berbasis
Karakter dan Teknologi
akan melakukan berbagai kegiatan yang
Penggerakan pendidikan berbasis
merupakan refleksi perjuangan kemerdekaan
karakter dan teknologi di SMAN 1 Tanjung
Indonesia serta upaya dalam menghargai
Raja dimulai dengan suri tauladan. Guru
dan menumbuhkan semangat juang
selalu memberikan contoh ketika sekolah
kemerdekaan dalam kehidupannya, yaitu
membuat sebuah kebijakan. Dengan
dengan meningkatkan kesadaran siswa
demikian, terjadilah penciptaan lingkungan
sebagai anggota keluarga dan masyarakat,
yang penuh dengan kedisiplinan, ramah,
siswa sebagai peserta didik di sekolah, dan
jujur, saling toleransi, dan menghargai satu
442
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 03MEI 2019
sama lain antar siswa. Pembiasaan yang baik siswa yang bekerja sama dengan warga
juga senantiasa menjadi rutinitas yang sekitar, dimana sekolah memfasilitasi atau
dilakukan warga sekolah. Seperti misalnya menampung sampah bekas yang kemudian
ketika mereka masuk ke sekolah maka disetorkan secara berkala dan akan diganti
mereka akan diperiksa berbagai kelengkapan dalam bentuk rupiah untuk selanjutnya dibuat
sekolahnya oleh penanggung jawabnya berbagai macam produk oleh siswa secara
masing-masing, para guru akan melakukan baik.
breefing. Penggerakan tersebut juga dilakukan
Pada setiap pagi hari sebelum dengan sistem rayon dan mentor mata
pembelajaran dilakukan, semua warga pelajaran serta moving class. SMAN 1
sekolah selalu mengatakan bahwa sekolah Tanjung Raja tidak menggunakan konsep
bersih pada setiap mereka akan memasuki guru kelas atau wali kelas dalam upaya
ruang kelas, juga kebiasaan keagamaan di membimbing siswa -siswinya di dalam kelas.
antaranya senantiasa melakukan shalat Setiap anak akan mendapatkan guru mata
dhuha di pagi hari, mengikuti pengajian pelajaran masing-masing untuk
malam, dan melakukan senyum, sapa, melaksanakan proses pembelajaran,
salam, dan santun kepada semua warga sedangkan untuk merekap nilai, absen,
sekolah termasuk tamu dan orang yang lebih melakukan bimbingan, dan tugas yang
tua yang berkunjung ke SMAN 1 Tnjung lainnya yang biasanya dilakukan oleh guru
Raja. kelas atau wali kelas dilaksanakan oleh
Selain itu, upaya penggerakan tersebut pembimbing rayon. Pembimbing rayon lah
juga dilakukan melalui kegiatan lingkungan, yang nantinya akan melakukan pencatatan
kewirausahaan, keagamaan, kebangsaan, nilai dalam bentuk rapor. Anggota rayon
dan pengembangan diri. Di antara kegiatan dapat terdiri dari siswa kelas X, XI, dan XII.
tersebut adalah kegiatan lingkungan yang Setiap rayon ada satu orang guru
mencakup membuang sampah pada pembimbing yang bertanggung jawab atas
tempatnya, melaksanakan piket rayon, perkembangan siswa dibidang akademik dan
menjaga, dan merawat lingkungan sekitar non akademik. Pembimbing rayon adalah
(ruangan, tanaman, pohon, dan sungai), guru sekaligus sahabat bagi siswa dan teman
melaksanakan reuse, reduce,recycle, berdiskusi bagi orang tua.
replace, dan refill dalam kehidupan sehr-hari, Selanjutnya, penggerakan tersebut juga
melaksanakan CBT (Curiculum Base dilakukan dengan cara melakukan MOS
Training) lingkungan, melaksanakan kegiatan setiap tahun dan matrikulasi. MOS
bersih bersama dilingkungan tempat tinggal. merupakan salah satu upaya sekolah untuk
Selain itu, pembuatan daur ulang sampah memberikan pengetahuan tentang berbagai
yang dibuat produk siap pakai berupa tas, hal mengenai keadaan sekolahnya. Di dalam
dompet, dan tempat pensil yang terlihat pelaksanaan MOS tersebut, terdapat banyak
sangat bagus. Semua itu dikerjakan oleh pembelajaran yang dapat diraih anak mulai
443
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 03MEI 2019
dari pembelajaran teori sampai dengan (BKP) yang merupakan suatu bentuk
praktik langsung. Oleh sebab itu, MOS pengawasan yang diberikan kepada siswa
menjadi sesuatu yang selalu dilakukan oleh dimana isinya terdapat berbagai identitas
setiap sekolah dalam setiap menerima siswa sekolah mulai dari visi, misi, moto, janji siswa,
baru untuk sekolah, sedangkan matrikulasi tata tertib siswa, kesepahaman siswa,
adalah program penyamaan persepsi tentang peraturan akademik, KKM, form kegiatan
materi-materi ketika di SMP atau MTs, akademik, dan non akademik SMAN 1
pembelajaran tentang karakter Wikrama Tanjung Raja serta lima karakter utama
seperti bagaimana harus bersikap kepada civitas akademika yang terdiri dari jujur,
teman, guru dan tetamu, bagaimana harus bersih, hemat, ikhlas memberi, dan
menggunakan sepatu, cara menggunakan berjamaah. Dengan BKP, para siswa akan
jepit rambut untuk perempuan sehingga dipacu untuk senantiasa melakukan hal-hal
semua siswa menggunakan gaya yang sama, yang baik dan terpuji serta mengontrol setiap
bagaimana berjalan, bagaimana bertutur perilaku dan kebiasaan baik dan buruk siswa
kata, bagaimana siswa harus berjamaah saat berada di sekolah maupun di luar
dalam berbagai kegiatan, tidak hanya dalam sekolah. Pada akhirnya, SMAN 1 Tanjung
melakukan shalat saja, bagaimana cara Raja. menjadi trade central bagi sekolah
hidup yang bersih serta jujur, bagaimana dalam Sub Rayon 01 SMA kabupaten Ogan
hidup hemat dan senantiasa ikhlas memberi. Ilir
Setelah selesai proses pembelajaran melalui Selanjutnya, pengawasan dilakukan
matrikulasi, siswa-siswi akan diberikan tes dengan cara semua guru menjadi guru
melalui uji matrikulasi materi pada mata Bimbingan dan Konseling (BK). Setiap guru
pelajaran dan uji matrikulasi materi karakter yang tanpa ada surat tugas dari kepala
Wikrama yang semua tesnya berbasis sekolah sebagai guru BK, maka mereka
teknologi, sehingga tidak ada satu pun siswa dengan sendirinya akan menjadi guru BK
yang bisa saling komunikasi untuk menjawab bagi setiap muridnya, baik dalam rayon
soal dari pertanyaan di komputer. Hal itu maupun luar rayon binaannya.
disebabkan soal uji tersebut diberikan dalam Dengan Diberlakukannya konsep
paket yang berbeda dan menggunakan tersebut maka membuat semua anak
papper less . Jika pada umumnya, MOS dekat dengan gurunya. Selain itu, konsep
dilakukan hanya untuk murid baru saja, di tersebut juga membuat semua guru akan
SMAN 1 Tanjung Raja dan matrikulasi sangat sulit untuk bisa pulang dari sekolah
dilakukan setiap tahun pelajaran. meskipun waktu sudah menunjukkan magrib
karena pada aplikasinya banyak siswa yang
Pengawasan Pendidikan Berbasis melakukan bimbingan dan konsultasi pada
Karakter dan, Teknologi
pukul tujuh malam. Konsep tersebut
Pengawas Pendidikan berbasis
memudahkan Sekolah untuk mengontrol atau
karakter dan teknologi di SMAN 1 Tanjung
mengawasi para siswa dalam berbagai
Raja dengan membuat Buku Kejar Prestasi
444
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 03MEI 2019
dari umum ke yang khusus dan dari horizon Pengawasan Pendidikan Berbasis
waktu lama untuk intermediate. Karakter dan Teknologi
Bentuk pengawasan dilakukan dengan
cara sekolah membuat sebuah buku dengan
Penggerakan Pendidikan Berbasis nama Buku Kejar Prestasi ( BKP) dimana
Karakter dan Teknologi
dalam buku tersebut termuat berbagai
Salah satu upaya penggerakan
perencaaan program yang sudah dibuat
pendidikan berbasis karakter dan teknologi di
dalam rangka mencapai misi dan visi, serta
SMAN 1 Tanjung Raja adalah melalui
tujuan sekolah.
pemberian suri tauladan dan pembiasaan
Selain misi dan visi, serta tujuan
yang baik dari setiap guru dan seluruh staf
sekolah dalam BKP tersebut juga terdapat
kepada seluruh siswa dan bahkan
motto, janji siswa, tata tertib, serta form
stakeholders yang lain termasuk
kegiatan keagamaan dimana ketika siswa
masyarakat setempat. Konsep
melakukan kebaikan dan keburukan maka
penggerakan dengan pemberian suri
akan mendapatkan point. Point reward untuk
tauladan dan pembiasaan yang baik tersebut
penghargaan atas kebaikan yang sudah
sesuai dengan pendapat Jones and George
dilakukan dan point punishman untuk setiap
(2009) yang mengemukakan bahwa ”leading
kelalaian dalam rangka mencapai visi dan
in an innovative culture, managers are likely
misi sekolah. Konsep pengawasan tersebut
to lead by example, encouraging employees
sesuai dengan pendapat schermerhorn(
to take risks and experiment. They are
2010) yang mengatakan bahwa “controlling is
supportive regardless of whether employees
a process of measuring performance and
succeed or fail. In contrast managers in a
taking action to ensure desired results”.
conservative culture are likely to use
Pengendalian atau pengawasan adalah
management by objectives and to constantly
proses mengukur kinerja dan mengambil
monitor subordinates progress to ward goals,
tindakan untuk memastikan hasil yang
overseeing their every move”. Memimpin atau
diinginkan.
menggerakan dalam budaya inovatif, manajer
cenderung memberi sauri tauladan,
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
mendorong karyawan untuk mengambil risiko
Penyusunan perencanaan pendidikan
dan percobaan. Mereka mendukung terlepas
berbasis karakter dan teknologi di SMAN 1
dari apakah karyawan berhasil atau gagal.
Tanjung Raja dibuat melalui rapat dan
Sebaliknya, manajer dalam budaya
pembinaan antara kepala sekolah, wakil
konservatif cenderung menggunakan
kepala Sekolah, dewaan guru sekolah.
manajemen berdasarkan sasaran dan untuk
Sementara itu, yang menjadi pelaku dalam
terus memantau kemajuan bawahan untuk
melaksanakan program tersebut adalah
menangkal tujuan, mengawasi setiap
seluruh stakeholder. Perencanaan tersebut
gerakan mereka.
terbagi kedalam tiga kategori yaitu
446
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 03MEI 2019
448