Anda di halaman 1dari 122

LAPORAN

PEREKONOMIAN
Provinsi Gorontalo

AGUSTUS 2020
DEWAN REDAKSI
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO

Penanggung jawab : Budi Widihartanto


(Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo)
Pemimpin Redaksi : Akmaluddin Suangkupon
(Asisten Direktur/ Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi)
Mitra Bestari : Ronny Widijarto Purubaskoro
(Deputi Direktur/ KPwBI Provinsi Sulawesi Selatan)
Yayat Cadarajat
(Asisten Direktur/ KPwBI Provinsi Sulawesi Selatan)
Penyunting : Ircham Andrianto Taufick
(Analis/ Manajer Fungsi Data dan Statistik Ekonomi dan Keuangan)
Penulis : Rahmi Mabrury
(Asisten Analis / Asisten Manajer Fungsi Koordinasi dan Komunikasi Kebijakan)
M. Asep Zaenal Ansory
(Asisten Analis / Asisten Manajer Fungsi Pelaksanaan Pengembangan UMKM)
Yudist Admiral Nugraha
(Asisten Analis / Asisten Manajer Fungsi Data dan Statistik Ekonomi dan Keuangan)
Arief Setyowidodo
(Asisten Analis / Asisten Manajer Fungsi Data dan Statistik Ekonomi dan Keuangan)
Kontributor : Abdul Haris Masi
(Pelaksana Yunior Fungsi Data dan Statistik Ekonomi dan Keuangan)

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI GORONTALO


ii AGUSTUS 2020
Laporan Perekonomian Provinsi Gorontalo merupakan publikasi triwulanan oleh Kantor Perwakilan
Bank Indonesia Provinsi Gorontalo yang membahas mengenai kondisi Pertumbuhan Ekonomi Daerah,
Keuangan Pemerintah, Inflasi Daerah, Stabilitas Sistem Keuangan, Pengembangan Akses Keuangan
dan UMKM, Penyelenggaraan Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah, Ketenagakerjaan
dan Kesejahteraan, serta Prospek Perekonomian. Buku Laporan Perekonomian Provinsi Gorontalo
diterbitkan setiap periode Februari, Mei, Agustus, dan November setiap tahunnya. Publikasi ini
berfungsi sebagai media advisory Bank Indonesia kepada pemangku kepentingan di daerah mengenai
perkembangan kondisi terkini, prospek perekonomian, dan isu yang berkembang di masyarakat.

Untuk informasi lebih lanjut hubungi:


Fungsi Asesmen Ekonomi dan Surveilans
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo
Jalan Bypass Tamalate Kota Timur
Gorontalo 96135
T 0435-824444
F 0435-827993

Salinan elektronis publikasi ini dapat diunduh melalui situs


https://www.bi.go.id/id/publikasi/kajian-ekonomi-regional/gorontalo/Default.aspx
Untuk mendapatkan salinan elektronis publikasi ini pada kesempatan pertama, silahkan mengirimkan surel ke
KBIGorontalo@bi.go.id dengan mencantumkan subjek “Publikasi Laporan Perekonomian Gorontalo” beserta
nama, jabatan dan instansi.

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI GORONTALO


AGUSTUS 2020 iii
Visi Misi
Bank Indonesia
Visi Bank Indonesia

Menjadi bank sentral yang berkontribusi secara nyata terhadap perekonomian Indonesia
dan terbaik diantara negara emerging markets.

Misi Bank Indonesia

1. Mencapai dan memelihara stabilitas nilai Rupiah melalui efektivitas kebijakan moneter
dan bauran kebijakan Bank Indonesia.
2. Turut menjaga stabilitas sistem keuangan melalui efektivitas kebijakan
makroprudensial Bank Indonesia dan sinergi dengan kebijakan mikroprudensial
Otoritas Jasa Keuangan.
3. Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan digital melalui penguatan kebijakan
sistem pembayaran Bank Indonesia dan sinergi dengan kebijakan Pemerintah serta
mitra strategis lain.
4. Turut mendukung stabilitas makroekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan melalui sinergi bauran kebijakan Bank Indonesia dengan kebijakan
fiskal dan reformasi struktural pemerintah serta kebijakan mitra strategis lain.
5. Memperkuat efektivitas kebijakan Bank Indonesia dan pembiayaan ekonomi,
termasuk infrastruktur, melalui akselerasi pendalaman pasar keuangan.
6. Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di tingkat nasional hingga di
tingkat daerah.
7. Memperkuat peran internasional, organisasi, sumber daya manusia, tata kelola dan
sistem informasi Bank Indonesia.

Nilai-nilai Strategi Organisasi Bank Indonesia

(I) kejujuran dan integritas (trust and integrity); (ii) profesionalisme (professionalism); (iii)
keunggulan (excellence); (iv) mengutamakan kepentingan umum (public interest); dan (v)
koordinasi dan kerja sama tim (coordination and teamwork) yang berlandaskan keluhuran
nilai-nilai agama (religi).

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI GORONTALO


iv AGUSTUS 2020
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah-Nya
sehingga penyusunan Laporan Perekonomian Provinsi Gorontalo dapat
diselesaikan dengan baik. Kajian ini disusun dan disajikan setiap triwulan meliputi
aspek pertumbuhan ekonomi, keuangan pemerintah, inflasi, sistem keuangan
dan pengembangan akses keuangan, sistem pembayaran dan pengelolaan uang
Rupiah, ketenagakerjaan dan kesejahteraan masyarakat, serta prospek ekonomi
ke depan.

Melalui kajian ini, peranan strategis Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi
Gorontalo diharapkan dapat tercapai yaitu sebagai economic intelligent and
research unit yang diharapkan mampu memberikan informasi ekonomi dan
keuangan daerah yang akurat, menyeluruh, dan terkini sebagai bahan masukan
stakeholders di daerah dan di pusat dalam pengambilan kebijakan.

Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang
telah berkontribusi baik berupa pemikiran maupun penyediaan data atau
informasi, baik secara langsung maupun melaui survei dan Liaison. Saran dan
masukan dari berbagai pihak sangat kami harapkan demi kualitas kajian dan
peranan yang lebih baik ke depan.

Akhir kata, kiranya kajian ini dapat memberikan manfaat yang optimal, terutama
bagi pengembangan perekonomian Provinsi Gorontalo.

Gorontalo, Agustus 2020


KEPALA PERWAKILAN BANK INDONESIA
PROVINSI GORONTALO

Budi Widihartanto
Deputi Direktur

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI GORONTALO


AGUSTUS 2020 v
BAB I
Daftar Isi Pertumbuhan Ekonomi
Daerah
iv Visi Misi Bank Indonesia 3 1.1 Kondisi Umum Perekonomian Gorontalo
v Kata Pengantar 3 1.1.1 Kinerja Perekonomian Triwulan II 2020
vi Daftar Isi 4 1.1.2 Tracking Kinerja Ekonomi Triwulan III 2020
viii Daftar Grafik 4 1,2 PDRB Sisi Permintaan
xi Daftar Tabel 5 1.2.1 Konsumsi
xii Daftar Gambar 5 1.2.1.1 Konsumsi Rumah Tangga
xiv Ringkasan EKSEKUTIF 6 1.2.1.2 Konsumsi Lembaga Non Profit Rumah Tangga
xx Tabel Indikator (LNPRT)
7 1.2.1.3 Konsumsi Pemerintah
8 1.2.2 Investasi
10 1.2.3 Ekspor dan Impor
12 1,3 PDRB Sisi Penawaran
13 1.3.1 Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan dan
Perikanan
15 1.3.2 Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan Eceran,
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
16 1.3.3 Lapangan Usaha Konstruksi
17 1.3.4 Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan

BAB II 19 BOKS 1 Peluang dan Kendala Ekspor Ikan Tuna Gorontalo

Keuangan
Pemerintah
25 2.1 Gambaran Umum 28 2.3 APBD 6 Kabupaten/kota di Provinsi Gorontalo
25 2.2 APBD Provinsi Gorontalo Tahun 2020
Tahun 2020 28 2.3.1 Anggaran dan Realisasi Pendapatan APBD
25 2.2.1 Anggaran dan Realisasi Kabupaten/kota
Pendapatan APBD 30 2.3.2 Anggaran Dan Realisasi Belanja APBD
Provinsi Gorontalo Kabupaten/kota
27 2.2.2 Anggaran dan Realisasi 31 2.4 APBN di Gorontalo
Belanja APBD Provinsi 31 2.4.1 Anggaran Belanja APBN di Gorontalo Tahun 2020
Gorontalo 32 2.4.2 Realisasi Belanja APBN di Gorontalo Triwulan II 2020
34 BOKS 2 Success Story: Digitalisasi Pendapatan Daerah
sebagai Bagian dari Era New Normal

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI GORONTALO


vi AGUSTUS 2020
BAB III BAB V
Inflasi Daerah Sistem Pembayaran dan
Pengelolaan Uang Rupiah
39 3.1 Inflasi Umum 73 5.1 Kondisi Umum
39 3.2 Kinerja Inflasi Gorontalo 73 5.2 Perkembangan Sistem Pembayaran
39 3.2.1 Kinerja Inflasi Triwulan II 2020 Nontunai
40 3.2.2 Analisis Inflasi Menurut Kelompok 74 5.2.1 Perkembangan Transaksi Kliring
Barang dan Jasa 75 5.2.2 Perkembangan Transaksi RTGS
47 3.2.3 Tracking Inflasi Triwulan III 2020 76 5,3 Pengelolaan Uang Tunai
48 3.3 Program Pengendalian Inflasi Daerah 76 5.3.1 Aliran Uang Kartal
51 BOKS 3 Menjaga Ketahanan Pangan 76 5.3.2 Penyediaan Uang Layak Edar
Gorontalo Di Masa Pandemi Covid-19 77 5.3.3 Pengolahan Uang Tidak Layak Edar
77 5.3.4 Perkembangan Temuan Uang Tidak Asli
79 BOKS 4 Pemerintah Dan Bank Indonesia Resmikan
Pengeluaran Uang Peringatan Kemerdekaan
BAB IV 75 Tahun Republik Indonesia

Stabilitas
Keuangan Daerah,
Pengembangan BAB VI
Akses Keuangan Ketenagakerjaan dan
dan UMKM Kesejahteraan
55 4.1 Perkembangan Perbankan Gorontalo 83 6.1 Ketenagakerjaan
55 4.1.1 Perkembangan Aset Perbankan 84 6.1.1 Pengangguran
56 4.1.2 Intermediasi Perbankan 84 6.2 Kesejahteraan
56 4.1.3 Perkembangan Kredit Perbankan 84 6.2.1 Daya Beli Masyarakat
60 4.1.4 Penghimpunan Dana Pihak Ketiga 85 6.2.2 Nilai Tukar Petani
61 4.2 Stabilitas Keuangan Daerah 86 6.2.3 Kemiskinan
61 4.2.1 Asesmen Sektor Rumah Tangga 86 6.2.4 Ketimpangan Distribusi Pendapatan (Rasio
62 4.2.2 Dana Pihak Ketiga Perseorangan di Indeks Gini)
Perbankan
62 4.2.3 Kredit Perbankan Pada Sektor
Rumah Tangga
65 4.2.4 Asesmen Sektor Korporasi
67 4.2.5 Akses Keuangan kepada UMKM

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI GORONTALO


AGUSTUS 2020 vii
BAB VII
Prospek Perekonomian
Daerah Provinsi Gorontalo
91 7.1 Prospek Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo
91 7.1.1 Prospek Sisi Permintaan Triwulan IV 2020
92 7.1.2 Prospek Sisi Penawaran Triwulan IV 2020
92 7.1.3 Prospek Pertumbuhan Ekonomi
Keseluruhan Tahun 2020
93 7,2 Prospek Inflasi Gorontalo
93 7.2.1 Prospek Inflasi Gorontalo Triwulan IV 2020
93 7.2.2 Prospek Inflasi Gorontalo Tahun 2020

95 Lampiran
99 Daftar Istilah

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI GORONTALO


viii AGUSTUS 2020
Daftar Grafik
3 Grafik 1.1 Perkembangan PDRB dan PDB 11 Grafik 1.22 Aktivitas Bongkar Muat
3 Grafik 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo 11 Grafik 1.23 Ekspor LN Berdasarkan Lapangan
3 Grafik 1.3 Pangsa dan Pertumbuhan Usaha
Perekonomian Gorontalo Menurut 11 Grafik 1.24 Perkembangan Ekspor LN Berdasarkan
Permintaan dan Penawaran Lapangan Usaha
4 Grafik 1.4 Survei Konsumen IKE, IEK dan IKK 12 Grafik 1.25 Perkembangan Impor, Konsumsi RT
4 Grafik 1.5 Realisasi dan Perkiraan Kegiatan Dunia 12 Grafik 1.26 Komoditas Impor Luar Negeri Tw II 2020
Usaha 13 Grafik 1.27 Pangsa Lapangan Usaha Sisi Penawaran
5 Grafik 1.6 Konsumsi PDRB PDRB Gorontalo
6 Grafik 1.7 Konsumsi RT, Kredit Konsumsi RT, DPK 14 Grafik 1.28 Perkembangan LU Pertanian
dan NTP 14 Grafik 1.29 Curah Hujan dan Kecepatan Angin
6 Grafik 1.8 Indeks Kondisi Ekonomi & Komponen 14 Grafik 1.30 Indeks Nilai Tukar Petani dan Nelayan
Pembentuk 14 Grafik 1.31 Perkembangan Indeks Diterima dan
6 Grafik 1.9 Indeks Perkiraan Tabungan dan Dibayar Petani
Konsumsi 15 Grafik 1.32 Volume & Pertumbuhan Kredit Pertanian
6 Grafik 1.10 IEK dan Komponen Pembentuk 15 Grafik 1.33 Perkembangan PBE dan Kredit PBE
7 Grafik 1.11 Belanja Operasi dan Total Pendapatan 15 Grafik 1.34 Perkembangan Indeks Konsumsi
Pemda Gorontalo Barang Tahan Lama
7 Grafik 1.12 Struktur Belanja APBD Provinsi 16 Grafik 1.35 Perkembangan Indeks Penghasilan 6
Gorontalo bulan y.a.d
8 Grafik 1.13 Rasio Pengelolaan Belanja 16 Grafik 1.36 Realisasi dan perkiraan SKDU PBE
8 Grafik 1.14 R a s i o P e n g e l o l a a n B e l a n j a 16 Grafik 1.37 Perkembangan Belanja Modal APBD
Kabupaten/Kota 2020 dan APBN
9 Grafik 1.15 Investasi PDRB dan Pertumbuhan 16 Grafik 1.38 Perkembangan LU Konstruksi dan Kredit
Investasi Konstruksi
9 Grafik 1.16 PMA dan PMDN 17 Grafik 1.39 Realisasi dan perkiraan SKDU Konstruksi
9 Grafik 1.17 Konsumsi Semen dan Bongkar Muat 17 Grafik 1.40 Likert Scale Konstruksi Permintaan
9 Grafik 1.18 Pertumbuhan Kredit Investasi dan Modal Domestik
Kerja 17 Grafik 1.41 Arus Penumpang di Bandara Djalaludin
9 Grafik 1.19 Likert Scale Investasi 17 Grafik 1.42 Arus Penumpang di Pelabuhan
9 Grafik 1.20 SKDU Realisasi dan Perkiraan Investasi Gorontalo
11 Grafik 1.21 Perkembangan Ekspor dan Net Ekspor 18 Grafik 1.43 Bongkar Muat Kargo di Bandara
Antardaerah Djalaludin

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI GORONTALO


AGUSTUS 2020 ix
18 Grafik 1.44 Bongkar Muat Barang di Pelabuhan 32 Grafik 2.14 Pangsa Anggaran Belanja APBN
Gorontalo Gorontalo Menurut Fungsi
18 Grafik 1.45 Perkembangan Kredit Transportasi dan 33 Grafik 2.15 Pangsa Realisasi APBN di Provinsi
Pergudangan Gorontalo Triwulan II 2020
25 Grafik 2.1 Pangsa Realisasi Anggaran Tahun 2019 33 Grafik 2.16 Perbandingan Realisasi APBN di Provinsi
dan 2020 Gorontalo per Kota / Kabupaten
25 Grafik 2.2 Proporsi Anggaran PAD Spasial 39 Grafik 3.1 Inflasi Nasional, Sulampua dan Gorontalo
Kabupaten/Kota di Gorontalo 39 Grafik 3.2 Inflasi Kumulatif Gorontalo (ytd)
26 Grafik 2.3 Persentase Realisasi Pendapatan Daerah 39 Grafik 3.3 Perkembangan Indeks Konsumen
Provinsi Gorontalo (yoy) 41 Grafik 3.4 Inflasi Berdasarkan Kelompok
28 Grafik 2.4 Persentase Realisasi Belanja dan Pengeluaran
Transfer Daerah Provinsi Gorontalo 42 Grafik 3.5 Pola Inflasi/Deflasi Cabai Rawit
(Kumulatif) 42 Grafik 3.6 Pola Inflasi/Deflasi Tomat
28 Grafik 2.5 Perkembangan APBD Kabupaten/Kota 42 Grafik 3.7 Inflasi Angkutan Udara
di Gorontalo 42 Grafik 3.8 Aktivitas Bandara Djalaludin
29 Grafik 2.6 Indeks Kemampuan Rutin 43 Grafik 3.9 Perkembangan Volume Perdagangan
Kabupaten/Kota di Gorontalo Eceran Gas Elpiji Rumah Tangga
29 Grafik 2.7 Proporsi Anggaran PAD Spasial 43 Grafik 3.10 Volume Penjualan BBM di Gorontalo
Kabupaten/Kota di Gorontalo 44 Grafik 3.11 SK Indeks Pembelian Barang Tahan
29 Grafik 2.8 Realisasi Pendapatan Kabupaten/Kota Lama
Gorontalo Triwulan II 2020 45 Grafik 3.12 Perkembangan Volume Perdagangan
30 Grafik 2.9 Proporsi Komponen Anggaran Belanja Eceran Pakaian Jadi dan Tekstil
APBD Kabupaten/Kota di Gorontalo Triwulanan
30 Grafik 2.10 Proporsi Anggaran Belanja APBD Spasial 45 Grafik 3.13 Perkembangan Volume Perdagangan
Kabupaten/Kota di Gorontalo Eceran Pakaian Jadi dan Tekstil Bulanan
30 Grafik 2.11 Rasio Anggaran Belanja Modal Kab/Kota 46 Grafik 3.14 Perkembangan Harga Perhiasan Emas 23
di Gorontalo Tahun 2019 dan 2020 Karat
31 Grafik 2.12 Persentase Realisasi Belanja dan Transfer 46 Grafik 3.15 Pertumbuhan Emas Internasional dan
APBD Kab/Kota Gorontalo Triwulan II Emas Perhiasan
2020 47 Grafik 3.16 Perkembangan Volume Perdagangan
31 Grafik 2.13 Pangsa Anggaran Belanja APBN Eceran Alat Olah Raga dan Alat Tulis
Gorontalo Menurut Jenis Belanja Triwulanan

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI GORONTALO


x AGUSTUS 2020
47 Grafik 3.17 Perkembangan Volume Perdagangan 62 Grafik 4.17 Perkembangan Pertumbuhan DPK
Eceran Alat Olah Raga dan Alat Tulis Perseorangan
Bulanan 62 Grafik 4.18 Perkembangan Pertumbuhan DPK
48 Grafik 3.18 Perkembangan Harga Cabai Rawit Merah Perseorangan (per jenis DPK)
48 Grafik 3.19 Perkembangan Harga Minyak Goreng 63 Grafik 4.19 Indeks Penghasilan Saat Ini
Bermerek 63 Grafik 4.20 Likert Scale Pasar Tenaga Kerja
56 Grafik 4.1 LDR Provinsi Gorontalo 64 Grafik 4.21 Omset Dealer Kendaraan Bermotor
56 Grafik 4.2 Perkembangan Pertumbuhan Kredit 66 Grafik 4.22 Linkert Scale Permintaan Domestik
(yoy) Triwulanan 66 Grafik 4.23 Likert Scale Harga Jual
57 Grafik 4.3 Pertumbuhan Kredit Berdasarkan Jenis 66 Grafik 4.24 Sumber Pembiayaan Korporasi
Penggunaan Gorontalo
57 Grafik 4.4 Proporsi Kredit per Jenis Penggunaan 66 Grafik 4.25 Likert Scale Investasi
Triwulan I 2020 67 Grafik 4.26 Pertumbuhan Kredit Korporasi di
57 Grafik 4.5 Proporsi Kredit per Jenis Penggunaan Gorontalo
Triwulan II 2020 67 Grafik 4.27 Proporsi Kredit Sektoral Korporasi
59 Grafik 4.6 Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini 67 Grafik 4.28 Non Performing Loan Korporasi
60 Grafik 4.7 NPL Kredit Gorontalo menurut Jenis Penggunaan
60 Grafik 4.8 Perkembangan Pertumbuhan DPK (yoy) 68 Grafik 4.29 Pertumbuhan Kredit UMKM Gorontalo
Triwulanan 68 Grafik 4.30 Pangsa Kredit UMKM terhadap Total
60 Grafik 4.9 Indeks Konsumsi Barang Tahan Lama Kredit
61 Grafik 4.10 Proporsi DPK di Gorontalo Triwulan IV 68 Grafik 4.31 Pangsa Kredit UMKM Berdasarkan
2019 Nominal
61 Grafik 4.11 Proporsi DPK di Gorontalo Triwulan I 2020 68 Grafik 4.32 Pangsa Kredit UMKM Berdasarkan
61 Grafik 4.12 Proporsi DPK Gorontalo Kota/Kabupaten
61 Grafik 4.13 Pertumbuhan DPK 73 Grafik 5.1 Pertumbuhan Transaksi SKNBI dan
61 Grafik 4.14 Perkembangan dan Pertumbuhan DPK RTGS
per Golongan Nasabah di Gorontalo 74 Grafik 5.2 Jumlah Transaksi Sistem Pembayaran
61 Grafik 4.15 Pangsa DPK Perseorangan dan Non- Nontunai di Gorontalo
Perseorangan 74 Grafik 5.3 Volume Transaksi Sistem Pembayaran
62 Grafik 4.16 Persepsi Rumah Tangga terhadap Nontunai Gorontalo
Ekonomi Saat Ini 74 Grafik 5.4 Nominal Transaksi Kliring (SKNBI)
Provinsi Gorontalo Triwulanan

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI GORONTALO


AGUSTUS 2020 xi
74 Grafik 5.5 Nominal Transaksi Kliring (SKNBI) 84 Grafik 6.1 TPT dan TB (Pengangguran)
Provinsi Gorontalo Bulanan 84 Grafik 6.2 Tingkat Pengangguran di Perkotaan dan
75 Grafik 5.6 Nominal Transaksi Kliring (SKNBI) Pedesaan
Provinsi Gorontalo Bulanan 85 Grafik 6.3 Survei Konsumen Bank Indonesia
75 Grafik 5.7 Nominal Transaksi Kliring (SKNBI) 85 Grafik 6.4 Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK)
Provinsi Gorontalo Triwulanan 85 Grafik 6.5 Nilai Tukar Petani
75 Grafik 5.8 Nominal Transaksi RTGS Provinsi 85 Grafik 6.6 NTP Berdasarkan Sektor
Gorontalo 87 Grafik 6.7 Perkembangan Rasio Gini Gorontalo
75 Grafik 5.9 Volume Transaksi RTGS Provinsi 87 Grafik 6.8 Perkembangan Kemiskinan Gorontalo
Gorontalo 87 Grafik 6.9 Porsi Distribusi Pendapatan Gorontalo
76 Grafik 5.10 Aliran Uang Kartal BI-Perbankan di 87 Grafik 6.10 Kurva Lorenz Gorontalo
Gorontalo 88 Grafik 6.11 Porsi Distribusi Pendapatan Pedesaan
76 Grafik 5.11 Posisi Net Outflow Uang Kartal di Gorontalo (% thd total)
Gorontalo 88 Grafik 6.12 Kurva Lorenz Pedesaan Gorontalo
77 Grafik 5.12 Kegiatan Pemusnahan UTLE Provinsi 88 Grafik 6.13 Porsi Distribusi Pendapatan Perkotaan
Gorontalo Gorontalo (% thd total)
77 Grafik 5.13 Distribusi Nominal Uang Rupiah Tidak 88 Grafik 6.14 Kurva Lorenz Perkotaan Gorontalo
Layak Edar Yang Dimusnahkan 92 Grafik 7.1 Indeks Survei Konsumen (SK) Bank
Berdasarkan Pecahan Indonesia
77 Grafik 5.14 Temuan Uang Palsu di Provinsi
Gorontalo

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI GORONTALO


xii AGUSTUS 2020
Daftar Tabel
5 Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi (%, yoy) Menurut 42 Tabel 3.4 Inflasi Kelompok Transportasi
Komponen Permintaan (triwulanan) 43 Tabel 3.5 Inflasi Kelompok Perumahan, Air, Listrik,
7 Tabel 1.2 Pagu serta Realisasi Belanja Daerah Gas dan Bahan Bakar Rumah Tangga
Provinsi Gorontalo Tahun 2019 dan 2020 44 Tabel 3.6 Inflasi Kelompok Perlengkapan,
8 Tabel 1.3 Pagu Anggaran dan Realisasi Tahun Peralatan dan Pemeliharaan Rutin
2019 dan 2020 Rumah Tangga
11 Tabel 1.4 Negara Tujuan Ekspor Gorontalo 44 Tabel 3.7 Inflasi Kelompok Informasi, Komunikasi
Beserta Nilai Ekspor dan Jasa Keuangan
13 Tabel 1.5 Pertumbuhan Ekonomi Menurut 45 Tabel 3.8 Inflasi Kelompok Pakaian dan Alas Kaki
Komponen Penawaran (%, yoy) 45 Tabel 3.9 Inflasi Kelompok Kesehatan
25 Tabel 2.1 Pangsa Anggaran Tahun 2019 dan 2020 46 Tabel 3.10 Inflasi Kelompok Perawatan Pribadi dan
26 Tabel 2.2 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Jasa Lainnya
APBD Provinsi Gorontalo Triwulan II 2019 46 Tabel 3.11 Inflasi Kelompok Makanan dan
dan 2020 Minuman/Restoran
27 Tabel 2.3 Anggaran dan Realisasi Belanja APBD 47 Tabel 3.12 Inflasi Kelompok Pendidikan, Rekreasi
Provinsi Gorontalo Triwulan II 2019 dan dan Olahraga
2020 47 Tabel 3.13 Perkembangan Harga Komoditas
29 Tabel 2.4 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Utama Gorontalo Minggu ke II Agustus
Kabupaten/Kota Gorontalo Triwulan II 2020
2019 dan 2020 55 Tabel 4.1 Indikator Perbankan
31 Tabel 2.5 Anggaran dan Realisasi Belanja 55 Tabel 4.2 Aset Perbankan Gorontalo
Kabupaten/Kota Gorontalo Triwulan II 57 Tabel 4.3 Pertumbuhan Kredit berdasarkan Jenis
2019 dan 2020 Penyaluran
33 Tabel 2.6 Realisasi APBN Berdasarkan Fungsi 58 Tabel 4.4 Kredit Investasi Berdasarkan Sektor
Kerja Wilayah Gorontalo 2020 58 Tabel 4.5 Kredit Modal Kerja Berdasarkan Sektor
40 Tabel 3.1 Komoditas dengan Inflasi/Deflasi dan 59 Tabel 4.6 Kredit Konsumsi berdasarkan Wilayah
Sumbangan Inflasi/Deflasi Tertinggi dan Jenis Kredit (Rp. Miliar)
pada Triwulan II 2020 63 Tabel 4.7 Komposisi dan Jumlah Rekening Kredit
41 Tabel 3.2 Tingkat Inflasi dan Sumbangan Inflasi Perseorangan di Gorontalo
Tahunan menurut Kelompok 64 Tabel 4.8 Perkembangan Kredit Otomotif di
41 Tabel 3.3 Inflasi Kelompok Makanan, Minuman Gorontalo
Dan Tembakau 64 Tabel 4.9 KKB Truk dan NPL

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI GORONTALO


AGUSTUS 2020 xiii
64 Tabel 4.10 Perkembangan Kredit Perumahan dan
Apartemen di Gorontalo
65 Tabel 4.11 Penyaluran KPR/KPA berdasarkan
Wilayah dan NPL
65 Tabel 4.12 Komposisi Kredit Multiguna
65 Tabel 4.13 NPL Kredit Multiguna pada Triwulan II
2020
83 Tabel 6.1 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas
Menurut Jenis Kegiatan Utama
86 Tabel 6.2 Garis Kemiskinan Gorontalo (dalam
rupiah)
86 Tabel 6.3 Perkembangan Kemiskinan Gorontalo

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI GORONTALO


xiv AGUSTUS 2020
Ringkasan
EKSEKUTIF
PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH
Sejak resmi menjadi Provinsi Sejak resmi menjadi Provinsi ke-32 di Indonesia pada tahun 2000, Pertumbuhan
ke-32 di Indonesia pada tahun ekonomi di Provinsi Gorontalo untuk pertama kalinya mengalami kontraksi sebesar -
2000, Pertumbuhan ekonomi di 0,27 sebagai dampak pandemi Covid-19. Dari sisi permintaan, deselerasi
Provinsi Gorontalo untuk pertumbuhan ekonomi Gorontalo disebabkan penurunan pertumbuhan konsumsi
pertama kalinya mengalami Rumah Tangga, Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) dan
kontraksi sebesar -0,27 konsumsi pemerintah, perlambatan kinerja investasi serta penurunan kinerja impor.
sebagai dampak pandemi Sementara itu dari sisi penawaran, faktor penyebab penurunan bersumber dari
Covid-19. Lapangan Usaha (LU) Pertanian, Perdagangan Besar dan Eceran serta Transportasi
dan pegudangan. Namun, penurunan pertumbuhan lebih dalam tertahan oleh
peningkatan kinerja ekspor Luar Negeri (LN) serta masih kuatnya kinerja sektor
konstruksi.

Memasuki triwulan III 2020, dampak pandemi COVID-19 terhadap perekonomian


diperkirakan masih akan menahan laju pertumbuhan ekonomi Gorontalo. Mencermati
kondisi terkini, perekonomian Gorontalo diperkirakan akan mengalami pertumbuhan
terbatas. Pertumbuhan ekonomi terbatas tersebut disinyalir terjadi pada kinerja
permintaan domestik, sebagai imbas dari merebaknya gelombang kedua pandemi
COVID-19 yang semakin cepat dan tinggi di Gorontalo.

KEUANGAN PEMERINTAH
Total pagu anggaran belanja Total pagu anggaran belanja pemerintah (fiskal) di Gorontalo tahun 2020 turun -4,1%
pemerintah (fiskal) di Gorontalo (yoy) dibandingkan tahun 2019 dan merupakan penurunan terbesar selama lima
tahun 2020 turun -4,1% (yoy) dan tahun terakhir. Adapun APBD Kabupaten/Kota masih menjadi kontributor terbesar
merupakan penurunan terbesar dalam struktur anggaran pemerintah di Gorontalo, sementara APBN Provinsi di
selama lima tahun terakhir Gorontalo secara konsisten masih membukukan tingkat realisasi tertinggi.

Kinerja realisasi APBD dan APBN Ditengah wabah pandemi COVID-19, kinerja realisasi pendapatan dan belanja APBD
di Provinsi Gorontalo menurun di Provinsi Gorontalo turun sebesar -16,4% (yoy) dibandingkan dengan periode yang
tengah pandemi COVID-19 sama di tahun 2019. Hal yang sama juga dialami pada kinerja APBN di Gorontalo yang
turun sebesar -16% (yoy). Penurunan ini seiring dilakukannya realokasi APBD dan
APBN di Provinsi Gorontalo yang difokuskan untuk penanganan pandemi COVID-19
dari segi penguatan infrastruktur kesehatan serta pemulihan ekonomi daerah.

Sebaliknya, kinerja realisasi APBD Di sisi lain, Kinerja realisasi pendapatan dan belanja Pemerintah Kabupaten/Kota di
Kabupaten/Kota di Gorontalo Provinsi Gorontalo justru mengalami peningkatan sebesar 12,1% (yoy) dibandingkan
justru meningkat karena arahan dengan tahun 2019. Hal ini sesuai dengan arahan pemerintah pusat kepada
pemerintah pusat untuk pemerintah daerah untuk mengoptimalkan pos belanja operasi dan belanja modal
mengoptimalkan dan mempercepat serta Dana Alokasi Khusus Fisik sebagai sumber anggaran belanja penanganan
realisasi belanja dalam rangka pandemi COVID-19 di wilayah kerjanya masing-masing.
penanganan COVID-19

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI GORONTALO


xiv AGUSTUS 2020
INFLASI DAERAH
Laju Inflasi Provinsi Gorontalo pada triwulan II 2020 tercatat lebih rendah Laju Inflasi Provinsi Gorontalo
dibandingkan dengan inflasi pada triwulan I 2020 dan tetap berada di bawah sasaran pada triwulan II 2020 tercatat
inflasi tahun 2020. Penurunan inflasi Gorontalo pada triwulan II 2020 dipengaruhi lebih rendah dibandingkan
inflasi kelompok makanan, minuman dan tembakau, transportasi, perlengkapan, dengan inflasi pada triwulan I
peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga. Penurunan inflasi yang lebih dalam 2020 dan tetap berada di bawah
tertahan oleh peningkatan harga emas perhiasan mengikuti harga internasional, serta sasaran inflasi tahun 2020..
masih berlanjutnya kenaikan harga rokok sebagai dampak dari peningkatan tarif cukai
hasil tembakau.

Tekanan inflasi Gorontalo pada triwulan III 2020 diperkirakan akan mengalami
peningkatan dari triwulan sebelumnya, akibat dari peningkatan tekanan inflasi
komoditas olahan dan barang jadi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, serta
prediksi masih adanya peningkatan harga emas dunia.

STABILITAS KEUANGAN DAERAH, PENGEMBANGAN


AKSES KEUANGAN DAN UMKM
Kondisi stabilitas keuangan Gorontalo pada triwulan II 2020 terekam melambat, Kondisi stabilitas keuangan
seiring kondisi perekonomian Gorontalo yang terkontraksi. Kinerja perbankan Gorontalo pada triwulan II 2020
Gorontalo yang terekam melambat tercermin pada pada kinerja aset dan penyaluran masih cukup baik, ditengah
kredit perbankan yang tercatat tumbuh melambat. Selaras dengan upaya OJK kondisi perekonomian Gorontalo
melalui Peraturan OJK POJK No.11/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian yang terkontraksi. Kinerja
Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Corona Virus perbankan Gorontalo yang masih
Disease 2019, perbankan Gorontalo dengan sigap dan respon cepat melakukan cukup baik tercermin pada pada
beberapa upaya penyelamatan kredit debitur rentan terdampak COVID-19, melalui kinerja aset, penyaluran kredit
restrukturisasi kredit yang berperan besar dalam terjaganya risiko kredit perbankan dan penghimpunan Dana Pihak
Gorontalo, terindikasi dari NPL Gorontalo pada triwulan II 2020 yang terjaga di 2,35%, Ketiga (DPK) perbankan yang
jauh berada di bawah threshold sebesar 5%. masih tercatat tumbuh, serta
ditopang oleh perbaikan kinerja
NPL dan LDR

PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN DAN


PENGELOLAAN UANG RUPIAH
Di tengah wabah pandemi COVID-19, transaksi sistem pembayaran nontunai di Di tengah pandemi COVID-19,
Gorontalo pada triwulan II 2020 mengalami peningkatan. Kondisi ini seiring dengan nominal transaksi
meningkatnya aktivitas belanja pemerintah daerah dalam rangka penanganan pembayaran nontunai
COVID-19 khususnya di sektor pendidikan dan kesehatan serta jaring pengaman mengalami peningkatan
sosial kepada masyarakat terdampak.

Di sisi lain, pergerakan uang kartal Gorontalo dalam posisi net outflow. Hal ini Pergerakan uang kartal
merupakan sebuah anomali mengingat karakteristik pergerakan uang kartal di Gorontalo dalam posisi net
Gorontalo berupa net inflow. Adapun perubahan ini sejalan dengan menurunnya outflow, sebuah anomali
permintaan konsumsi masyarakat di tengah pandemi COVID-19 yang tercermin
mengingat karakteristik di
dalam kontraksi pertumbuhan ekonomi Gorontalo dari sisi konsumsi.
Gorontalo berupa net inflow.

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI GORONTALO


AGUSTUS 2020 xv
KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN
Kondisi ketenagakerjaan di Kondisi ketenagakerjaan di Gorontalo pada periode Februari 2020 melambat
Gorontalo pada periode Februari dibandingkan periode Februari 2019. Hal ini tercermin pada penurunan Tingkat
2020 melambat dibandingkan Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yang pada Februari 2020 tercatat sebesar 66,76%,
periode Februari 2019. Hal ini lebih rendah dari Februari 2019 sebesar 72,43%.
tercermin pada penurunan
Tingkat Partisipasi Angkatan Kondisi ketenagakerjaan di Gorontalo pada periode Februari 2020 melambat
Kerja (TPAK) yang pada Februari dibandingkan periode Februari 2019. Hal ini tercermin pada penurunan Tingkat
2020 tercatat sebesar 66,76%, Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yang pada Februari 2020 tercatat sebesar 66,76%,
lebih rendah dari Februari 2019 lebih rendah dari Februari 2019 sebesar 72,43%.
sebesar 72,43%.
Dari sisi kesejahteraan masyarakat, terjadi perlambatan daya beli masyarakat pada
Dari sisi kesejahteraan triwulan II 2020 terindikasi dari pelemahan optimisme konsumen Gorontalo seiring
masyarakat, terjadi perlambatan dengan Survei Konsumen Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yang melemah. IKE
daya beli masyarakat pada Gorontalo pada triwulan II 2020 tercatat sebesar 49,17 dibandingkan triwulan I 2020
triwulan I 2020 terindikasi dari sebesar 125,00. Pelemahan IKE Gorontalo pada triwulan II 2020 mengindikasikan
Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini optimisme konsumen Gorontalo terhadap kondisi ekonomi saat ini yang melemah,
(IKE) yang melemah. seiring dengan mulai mewabahnya COVID-19 di Indonesia pada akhir triwulan I 2020.

Tingkat kemiskinan Gorontalo Tingkat kemiskinan Gorontalo pada periode Maret 2020 tercatat sebesar 15,22%,
pada periode Maret 2020 membaik dibandingkan September 2019 sebesar 15,31%. Perbaikan tingkat
tercatat sebesar 15,22% kemiskinan Provinsi Gorontalo didorong oleh berbagai program peningkatan
dibandingkan September 2019 kesejahteraan dan pendapatan masyarakat
sebesar 15,31%.

PROSPEK PEREKONOMIAN
Perekonomian Gorontalo pada Perekonomian Gorontalo pada triwulan IV 2020 diprediksi mulai mengalami fase
triwulan IV 2020 diprediksi akan recovery (pemulihan). Pemulihan ekonomi diperkirakan terjadi pada permintaan
mulai mengalami fase recovery domestik dan eksternal didorong oleh melonggarnya penerapan pembatasan sosial
(pemulihan). Pemulihan ekonomi melalui transisi kenormalan baru baik di domestik maupun global. Pertumbuhan
diperkirakan terjadi pada ekonomi triwulan IV 2020 diperkirakan akan ditopang oleh pertumbuhan permintaan
permintaan domestik dan domestik khususnya konsumsi RT, konsumsi pemerintah, ekspor serta Lapangan
eksternal didorong oleh Usaha (LU) Pertanian, Perdagangan Besar dan Eceran dan konstruksi. Melihat
melonggarnya penerapan prospek dan risiko ke depan, pertumbuhan ekonomi Gorontalo pada tahun 2020 akan
pembatasan sosial melalui tumbuh terbatas. Kondisi penurunan kinerja perekonomian Global serta Nasional
transisi kenormalan baru baik di yang terdampak pandemi COVID-19 juga memberikan dampak pada penurunan
domestik maupun global. kinerja pertumbuhan ekonomi Gorontalo 2020.

Sejalan dengan pemulihan Sejalan dengan pemulihan ekonomi, tekanan inflasi Gorontalo pada triwulan IV 2020
ekonomi, tekanan inflasi diperkirakan akan stabil dengan kecenderungan lebih tinggi dari prediksi IHK pada
Gorontalo pada triwulan IV 2020 triwulan sebelumnya. Potensi tekanan inflasi diperkirakan berasal dari kelompok
diperkirakan akan stabil dengan bahan makanan, minuman dan tembakau, transportasi, serta perawatan pribadi dan
kecenderungan lebih tinggi dari jasa lainnya. Sehingga, tekanan inflasi Gorontalo keseluruhan tahun 2020
prediksi IHK pada triwulan diproyeksikan lebih rendah dari tahun 2019 dan berada di bawah target sasaran
sebelumnya. nasional sebesar 3%±1%(yoy).

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI GORONTALO


xvi AGUSTUS 2020
INFOGRAFIS GORONTALO

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI GORONTALO


AGUSTUS 2020 xvii
Tabel Indikator
2019 2020
INDIKATOR 2017 2018
I II III IV I II
Ekonomi Makro Regional
PDRB Atas Dasar Harga Konstan (Rp Triliun) 34,54 37,73 9,97 10,08 10,44 10,65 10,60 10,21
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (Rp Triliun) 25,09 26,72 6,96 6,99 7,18 7,30 7,24 6,97
Ekspor
Nilai Ekspor LN Non Migas (US $ Juta) 1,58 33,27 1,52 2,19 2,10 3,26 3,26 6,74
Impor
Nilai Impor LN Non Migas (US $ Juta) 7,65 3,88 1,02 5,12 17,52 18,91 22,39 1,64
Inflasi
Laju Inflasi Tahunan (%, yoy) 4,34 2,15 1,56 3,07 3,37 2,87 2,67 0,86
Perbankan*
Dana Pihak Ketiga (Rp Triliun) 4,63 4,69 5,10 5,55 5,65 5,05 5,17 5,96
Giro 0,52 0,61 1,42 1,13 1,11 0,58 0,98 1,06
Tabungan 2,91 3,00 1,01 2,98 2,99 3,33 2,88 3,30
Deposito 1,20 1,08 2,73 1,43 1,54 1,15 1,31 1,60
Kredit (Rp Triliun) 13,71 14,55 14,73 16,70 16,98 19,20 17,48 16,93
Modal Kerja 3,69 4,23 4,20 6,18 6,23 6,03 4,37 4,35
Investasi 1,94 2,11 2,31 2,33 2,26 4,15 3,89 3,67
Konsumsi 8,08 8,22 8,21 8,19 8,49 9,02 9,23 8,91
Kredit UMKM (Rp Triliun) 3,71 3,86 4,09 4,11 4,36 3,78 3,98 3,71
Modal Kerja 2,56 3,15 3,10 3,10 3,25 3,20 3,28 3,23
Investasi 0,83 0,83 0,99 1,00 1,10 1,10 1,16 1,00
Loan to Deposit Ratio (%) 296,22 309,96 288,55 301,02 300,71 379,84 338,43 283,93
NPL Gross (%) 2,78 2,55 2,02 1,84 2,47 2,00 2,50 2,35
Sistem Pembayaran
Transaksi RTGS
Volume Transaksi 1.681 916 132 101 849 1.126 883 1.094
Nominal Transaksi (Rp Miliar) 3.320 1.115 76 99 877 1.417 1.229 1.166
Inflow/Outflow
Inflow (Rp Miliar) 1.987 1.207 476 616 403 393 738 567
Outflow (Rp Miliar) 2.026 1.287 276 582 360 366 398 651
Transaksi Kliring
Volume Transaksi 48.407 39.352 8.614 8.182 7.938 9.809 7.823 6.417
Nominal Transaksi (Rp Miliar) 1.242 1.101 241 243 247 283 215 184
*) DATA PERBANKAN BERDASARKAN KONSEP LOKASI KC/KCP UNTUK DPK DAN LOKASI PROYEK UNTUK KREDIT
SUMBER : BPS PROVINSI GORONTALO, LBU BANK INDONESIA, DAN SKNBI
BAB I. PERKEMBANGAN
MAKRO EKONOMI
REGIONAL
Sejak resmi menjadi Provinsi ke-32 di Indonesia pada tahun 2000, Pertumbuhan ekonomi
di Provinsi Gorontalo untuk pertama kalinya mengalami kontraksi sebesar -0,27 sebagai
dampak pandemi Covid-19. Dari sisi permintaan, deselerasi pertumbuhan ekonomi
Gorontalo disebabkan penurunan pertumbuhan konsumsi Rumah Tangga, Lembaga Non
Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) dan konsumsi pemerintah, perlambatan
kinerja investasi serta penurunan kinerja impor. Sementara itu dari sisi penawaran, faktor
penyebab penurunan bersumber dari Lapangan Usaha (LU) Pertanian, Perdagangan
Besar dan Eceran serta Transportasi dan pegudangan. Namun, penurunan pertumbuhan
lebih dalam tertahan oleh peningkatan kinerja ekspor Luar Negeri (LN) serta masih
kuatnya kinerja sektor konstruksi.

Memasuki triwulan III 2020, dampak pandemi COVID-19 terhadap perekonomian


diperkirakan masih akan menahan laju pemulihan pertumbuhan ekonomi Gorontalo.
Mencermati kondisi terkini, perekonomian Gorontalo diperkirakan akan mengalami
pertumbuhan terbatas. Pertumbuhan ekonomi terbatas tersebut disinyalir terjadi pada
kinerja permintaan domestik, sebagai imbas dari merebaknya gelombang kedua
pandemi COVID-19 yang semakin cepat dan tinggi di Gorontalo.

2
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020
1.1 KONDISI UMUM PEREKONOMIAN GORONTALO
Pandemi COVID-19 telah mengakibatkan 4,05% (yoy). Pencapaian tersebut masih di atas nasional dan
terkontraksinya pertumbuhan ekonomi Gorontalo pada Sulampua1 yang masing-masing tumbuh sebesar -5,32%
triwulan II 2020. Dari sisi permintaan, deselerasi (yoy) dan -2,36% (yoy) (Grafik 1.1) (Grafik 1.2).
pertumbuhan ekonomi Gorontalo disebabkan
penurunan pertumbuhan konsumsi Rumah Tangga, Rendahnya tingkat pertumbuhan ekonomi Gorontalo

Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga pada kuartal kedua, disebabkan oleh menurunnya
(LNPRT) dan konsumsi pemerintah, perlambatan kinerja mayoritas komponen utama ekonomi yang memiliki
investasi serta penurunan kinerja impor. Sementara itu pangsa cukup tinggi. Berdasarkan sisi permintaan,
dari sisi penawaran, faktor penyebab penurunan penurunan disebabkan oleh terkontraksinya kinerja
bersumber dari Lapangan Usaha (LU) Pertanian, pertumbuhan konsumsi swasta2 dengan pangsa 60,72%%,
Perdagangan Besar dan Eceran serta Transportasi dan impor dengan pangsa 33% dan konsumsi pemerintah dengan
pegudangan. Namun, penurunan pertumbuhan lebih pangsa 30% terhadap PDRB, akibat adanya pembatasan
dalam tertahan oleh peningkatan kinerja ekspor Luar aktivitas dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)3 serta
Negeri (LN) serta masih kuatnya kinerja sektor menurunnya daya beli masyarakat, khususnya yang
konstruksi serta Industri Pengolahan. terdampak COVID-19. Di satu sisi, ekspor mengalami
akselerasi yang didorong peningkatan kinerja ekspor luar
1.1.1 Kinerja Perekonomian Triwulan II 2020 negeri (Grafik 1.3). Sedangkan dari sisi Lapangan Usaha (LU),
Pandemi COVID-19 menyebabkan pertumbuhan penurunan laju pertumbuhan ini utamanya disebabkan oleh
ekonomi Gorontalo pada triwulan II 2020 mengalami terdeselerasinya kinerja LU pertanian, perdagangan besar dan
kontraksi dan sejalan dengan tren penurunan di eceran (PBE), serta transportasi dan pegudangan yang
wilayah Sulampua. Pertumbuhan ekonomi tercatat memiliki pangsa masing-masing 37,33%, 13,06% dan
melambat -0,27% (yoy), di bawah triwulan I 2020 sebesar 5,77% terhadap PDRB (Grafik 1.3).
3
10,00 10,00

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • MEI 2020
8,00
8,00
6,00
6,00
4,00

2,00 4,00

0,00
2,00
-2,00
0,00
-4,00

-6,00 -2,00
I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II III IV I II
2018 2019 2020 2017 2018 2019 2020

NASIONAL SULAMPUA GORONTALO PDRB GORONTALO (% YOY)

Grafik 1.1 Perkembangan PDRB dan PDB Grafik 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo

SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH

PERTANIAN, KEHUTANAN, DAN PERIKANAN -1,75 37,33%


PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN KONSUMSI RT -3,90
3,58 1,11%
INDUSTRI PENGOLAHAN -1,54 4,34%
PENGADAAN LISTRIK, GAS DAN PRODUKSI ES 14,83 0,09%
IMPORT -8,77
PENGADAAN AIR, PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN DAUR ULANG 7,02 0,07%
KONSTRUKSI 0,45 10,69%
PBE -0,29 13,06%
INVESTASI -0,83
TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN -10,61 5,77%
PENYEDIAAN AKOMODASI DAN MAKAN MINUM 8,46 2,34%
INFORMASI DAN KOMUNIKASI -2,90 3,31% KONSUMSI
13,21 PEMERINTAHAN -17,23
JASA KEUANGAN DAN ASURANSI 3,62%
REAL ESTATE 4,66 1,82%
JASA PERUSAHAAN -9,68 0,09%
EKSPOR 14,47
ADMINISTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN DAN JAMINAN SOSIAL WAJIB -1,38 7,17%
9,89 4,13%
JASA PENDIDIKAN
-0,29 3,51%
JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN SOSIAL LNPRT -4,23
-7,43 1,57%
JASA LAINNYA

-15,00 -10,00 -5,00 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 0,00% 10,00% 20,00% 30,00% 40,00%

Grafik 1.3 Pangsa dan pertumbuhan perekonomian Gorontalo menurut permintaan dan Penawaran

SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH

1. Wilayah Sulampua terdiri dari wilayah Sulawesi, Maluku & Papua. 3. PSBB diimplementasikan di Gorontalo dalam 3 tahap, yaitu Tahap I (1 s.d 14 Juni 2020), Tahap II
2. Konsumsi swasta didefinisikan sebagai agregasi konsumsi Rumah Tangga dan LNPRT. (15 s.d 31 Juni 2020) dan Tahap III (1 Juli s.d 14 Juli 2020)
1.1.2 Tracking Kinerja Ekonomi Triwulan III
2020
Memasuki triwulan III 2020, dampak pandemi COVID-19 meningkatkan ketersediaan pasokan bahan pangan utama.
terhadap perekonomian diperkirakan masih akan Selain itu, beberapa LU seperti PBE, akomodasi makan minum,
menahan laju pertumbuhan ekonomi Gorontalo. transportasi, jasa perusahaan serta konstruksi juga
Mencermati kondisi terkini, perekonomian Gorontalo diperkirakan akan mengalami pertumbuhan terbatas, seiring
diperkirakan akan mengalami pertumbuhan terbatas. mulai bergeliat kembali aktivitas perekonomian di Gorontalo.
Pertumbuhan ekonomi terbatas tersebut disinyalir terjadi Peningkatan pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2020
pada kinerja permintaan domestik, sebagai imbas dari terindikasi pada perkiraan kegiatan dunia usaha ke depan
merebaknya gelombang kedua pandemi COVID-19 yang pada triwulan II 2020 yang tercatat sebesar 0,33%, lebih
semakin cepat dan tinggi di Gorontalo. Tracking Survei tinggi dari realisasi kegiatan dunia usaha pada triwulan
Konsumen Bank Indonesia hingga bulan Juli 2020 laporan yang tercatat sebesar -0,07% (Grafik 1.5).
menunjukkan Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) pada bulan Juli
Di sisi lain, adanya penerapan transisi new normal serta adanya
2020 tercatat sebesar 60,00 meningkat dibandingkan bulan
periode musim panen padi dan jagung pada triwulan berjalan,
Juni 2020 sebesar 49,17. Selanjutnya, indeks Ekspektasi
diperkirakan akan meningkatkan pertumbuhan kinerja
Konsumen (IEK) dan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada
konsumsi swasta secara terbatas. Selanjutnya, Konsumsi
bulan Juli 2020 yang tercatat optimis masing-masing sebesar
pemerintah juga diperkirakan akan tumbuh terbatas akibat
150 dan 105 (Grafik 1.4).
realokasi anggaran APBD untuk penanganan COVID-19.
Penerapan transisi new normal, diperkirakan belum mampu
meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi Gorontalo secara 1.2 PDRB SISI PERMINTAAN
signifikan pada triwulan berjalan. Meskipun ekspektasi Deselerasi pertumbuhan ekonomi Gorontalo
masyarakat akan kondisi perekonomian membaik, namun disebabkan penurunan pertumbuhan konsumsi Rumah
masih meluasnya virus tersebut ke berbagai belahan dunia Tangga, Lembaga Non Profit yang melayani Rumah
4
khususnya di Indonesia, diprediksi akan menahan Tangga (LNPRT) dan konsumsi pemerintah, perlambatan
pertumbuhan kinerja ekspor melalui deselerasi permintaan kinerja investasi serta penurunan kinerja impor. Namun,
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020

dunia serta terhambatnya rantai suplai global dan sektor penurunan pertumbuhan ekonomi lebih dalam tertahan
pariwisata. Sejalan dengan prospek ekonomi dunia yang oleh peningkatan kinerja ekspor LN.
belum pasti, serta penundaan pelaksanaan PILKADA serentak
Di sisi permintaan, mayoritas komponen perekonomian
hingga akhir tahun 2020, pelaku usaha diprediksi akan lebih
bersikap wait and see dalam melakukan investasi. mengalami penurunan kinerja (Tabel 1.1). Pada triwulan II
2020, konsumsi swasta mengalami penurunan seiring adanya
Di satu sisi, LU pertanian yang masuk pada musim panen beras pembatasan aktivitas dan PSBB, serta menurunnya daya beli
pada bulan Juni-Juli 2020 dan panen jagung pada bulan masyarakat khususnya yang terdampak COVID-19. Adanya
Agustus-September 2020 diprediksi masih cukup menopang penundaan Pilkada serentak hingga triwulan IV 2020 juga
pertumbuhan ekonomi Gorontalo secara terbatas, serta turut memberikan tekanan pada kinerja konsumsi swasta.

200 0,70
180 0,60
160 0,50
140
0,40
120
0,30
100
0,20
80
0,10
60
40 0,00

20 -0,10
0 -0,20
I II III IV I II III IV I II III IV I II II III IV I II III IV I II
2017 2018 2019 2020 2018 2019 2020

INDEKS EKSPEKTASI KONSUMEN (IEK) INDEKS KONDISI EKONOMI SAAT INI (IKE) REALISASI KEGIATAN DUNIA USAHA PERKIRAAN KEGIATAN DUNIA USAHA
INDEKS KEYAKINAN KONSUMEN (IKK)

Grafik 1.4 Survei Konsumen IKE, IEK dan IKK Grafik 1.5 Realisasi dan Perkiraan Kegiatan Dunia Usaha

SUMBER: SURVEI KONSUMEN BANK INDONESIA, DIOLAH SUMBER: SKDU BANK INDONESIA, DIOLAH
Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi (%, yoy) Menurut Komponen Permintaan (triwulanan)
2019 2020
KOMPONEN 2019
I II III IV I II
Konsumsi Rumah Tangga 7.39 6.80 6.65 6.79 6.90 6.10 -3.90
Konsumsi Lembaga Nonprofit Rumah Tangga 11.29 11.84 10.81 9.80 10.93 -0.44 -4.23
Konsumsi Pemerintah -0.31 8.17 3.84 6.64 5.02 5.57 -17.23
Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 2.98 3.64 3.52 3.12 3.32 1.35 1.40
Perubahan Inventori 18.85 -22.96 2.33 -22.64 2.21 21.46 -65.05
Ekspor -91.11 -92.16 -92.04 -92.68 -92.01 -6.49 14.47
Impor -88.51 -86.74 -87.69 -87.97 -87.74 0.02 -8.77
PDRB 6.75 6.71 5.72 6.47 6.41 4.05 -0.27
SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH

Selain itu, kinerja konsumsi pemerintah dan investasi juga triwulan sebelumnya sebesar 5,94% (yoy) (Grafik 1.7).
mengalami kontraksi, seiring adanya kebijakan realokasi Perlambatan kinerja konsumsi Rumah Tangga terjadi akibat
anggaran APBD untuk penanganan COVID-19, serta tekanan pandemi COVID-19 yang berdampak pada turunnya
penundaan realisasi investasi pemerintah, dan terbatasnya pendapatan masyarakat. PSBB juga membatasi aktivitas
alur distribusi pengiriman barang seiring adanya penurunan pendidikan dan perkantoran serta penutupan objek wisata,
frekuensi transportasi dari dan ke Gorontalo pada periode sehingga aktivitas ekonomi mengalami hambatan dan
PSBB. penurunan. Di samping itu, PSBB mengganggu kinerja dunia
usaha yang kemudian berdampak pada pemberhentian
1.2.1 Konsumsi tenaga kerja (PHK dan unpaid leave) sehingga daya beli
Konsumsi domestik4 Gorontalo secara keseluruhan masyarakat menurun. Penurunan konsumsi Rumah Tangga
mengalami kontraksi dan menjadi faktor utama tercermin pada penurunan indeks kondisi ekonomi (IKE) yang
terkontraksinya pertumbuhan ekonomi pada triwulan II tercatat sebesar 49,17 jauh menurun dari triwulan
2020. Pada triwulan II 2020, konsumsi domestik Gorontalo sebelumnya sebesar 125 serta menuruunnya indeks 5
mengalami deselerasi pertumbuhan. Konsumsi Gorontalo komponen pembentuknya (Indeks Penghasilan saat ini, Indeks

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020
tumbuh -7,27% (yoy), menurun signifikan dari periode ketersediaan lapangan kerja saat ini dan indeks pembelian
sebelumnya yang tumbuh 5,94% (yoy) yang disebabkan barang konsumsi) (Grafik 1.8). Beragam kondisi tersebut di
faktor utama yaitu pandemi COVID-19 (Grafik 1.6). atas, menyebabkan posisi Dana Pihak Ketiga (DPK)
masyarakat di Gorontalo menjadi menurun. Pada periode
15,00 laporan, pertumbuhan DPK Gorontalo semakin melambat
10,00
mencapai 1,64% (yoy) menurun dibandingkan triwulan I
5,00
2020 yang tumbuh sebesar 7,36% (yoy) (Grafik 1.7).
0,00

-5,00
Selain itu, pemberlakuan protokol penanganan COVID-19
-10,00
berupa PSBB mewajibkan penutupan sejumlah pusat
-15,00

-20,00
perbelanjaan dan toko ritel pada jadwal tertentu. Hal ini
I II III IV I II III IV I II
mendorong pada menurunnya permintaan konsumsi
2018 2019 2020
KONSUMSI RUMAH TANGGA KONSUMSI PEMERINTAH masyarakat, khususnya permintaan bahan pokok pangan
KONSUMSI LNPRT KONSUMSI TOTAL
hasil pertanian dari rumah makan dan restoran. Sehingga
Grafik 1.6 Konsumsi PDRB
mengakibatkan menurunnya penghasilan petani yang
SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH tercermin pada menurunnya nilai tukar petani pada triwulan
laporan yang tercatat sebesar 98,26 menurun dari triwulan
1.2.1.1 Konsumsi Rumah Tangga sebelumnya sebesar 99,04 (Grafik 1.7). Penurunan konsumsi
Kinerja Konsumsi Rumah Tangga Triwulan Rumah Tangga juga tercermin oleh penurunan pertumbuhan
II 2020 penyaluran kredit konsumsi Rumah Tangga terutama
Pada triwulan II 2020, pertumbuhan kinerja konsumsi multiguna (Grafik 1.7).
Rumah Tangga tercatat -3,90% (yoy), terdeselerasi dari

4. Konsumsi domestik pada PDRB terdiri dari Konsumsi Rumah Tangga (RT), Konsumsi Lembaga
Nonprofit Rumah Tangga (LNPRT) dan Konsumsi Pemerintah.
70,00 108,00 200
60,00 180
106,00
50,00 160
40,00 104,00 140
30,00 102,00 120
OPTIMIS
20,00 100
100,00 PESIMIS
10,00 80
0,00 98,00 60
-10,00 40
96,00
-20,00 20
-30,00 94,00 0
I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II
2018 2019 2020 2018 2019 2020
KREDIT KONSUMSI RT (% YOY) KONSUMSI RT (% YOY) IKE KETERSEDIAAN LAPANGAN KERJA SAAT INI
NILAI TUKAR PETANI (NTP) (RHS) DPK (%, YOY) PENGHASILAN SAAT INI PEMBELIAN BARANG KONSUMSI

Grafik 1.7 Konsumsi RT, Kredit Konsumsi RT, DPK dan NTP Grafik 1.8 Indeks Kondisi Ekonomi & Komponen Pembentuk

SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK DAN BANK INDONESIA, DIOLAH SUMBER: SURVEI KONSUMEN BANK INDONESIA

Tracking Kinerja Konsumsi Rumah Tangga 1.2.1.2 Konsumsi Lembaga Non Profit Rumah
Triwulan III 2020 Tangga (LNPRT)
Memasuki triwulan III 2020, kinerja konsumsi Rumah Kinerja Konsumsi LNPRT Triwulan II 2020
Tangga diprediksi akan tumbuh terbatas dari triwulan Pertumbuhan konsumsi LNPRT pada triwulan II 2020
sebelumnya. Pertumbuhan didorong oleh penerapan transisi terekam sebesar -4,23% (yoy), terkontraksi lebih dalam
new-normal pasca PSBB dalam menanggulangi Covid-19, dari triwulan sebelumnya sebesar -0,44% (yoy).
sehingga diperkirakan dapat meningkatkan aktivitas Ditundanya pilkada serentak yang awalnya direncanakan
perekonomian yang pada akhirnya akan meningkatkan pada triwulan III 2020 menjadi triwulan IV 2020 membuat
permintaan konsumsi Rumah Tangga. kinerja pertumbuhan konsumsi LNPRT terdeselerasi.
Kebijakan tersebut membuat belanja yang dikeluarkan oleh
Sejalan dengan hal tersebut, berdasarkan Tracking Survei
6 Konsumen Bank Indonesia pada bulan Juli 2020, indeks
swasta mengalami penurunan. Selain itu, terbatasnya
aktivitas masyarakat pada periode PSBB menyebabkan
perkiraan jumlah tabungan konsumen dan konsumsi ke depan
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020

aktivitas perekonomian oleh swasta semakin minim. Faktor


cukup optimis tercatat indeks masing-masing 100 (Grafik 1.9).
HBKN Hari Raya Idul Fitri menjadi salah satu faktor yang
Di sisi lain, ekspektasi masyarakat akan kondisi ekonomi ke
menahan pertumbuhan konsumsi swasta dari penurunan
depan cukup optimis yang terindikasikan pada indeks survei
lebih lanjut.
konsumen sebesar 105. Selain itu, optimisme masyarakat akan
penghasilan yang didapat serta kondisi ekonomi dalam 6
bulan ke depan masih cukup baik. Meskipun demikian, masih Tracking Kinerja Konsumsi LNPRT Triwulan
III 2020
adanya pandemi COVID-19 di Gorontalo khususnya
penyebaran pada gelombang kedua, masyarakat masih cukup Memasuki triwulan III 2020, realisasi kinerja konsumsi
pesimis akan ketersediaan lapangan pekerjaan dalam 6 bulan LNPRT diperkirakan akan mengalami peningkatan. Hal
ke depan yang tercatat sebesar 38,33 (Grafik 1.10). tersebut terjadi sejalan dengan diterapkannya transisi new-

210 210

160 160

110 OPTIMIS 110 OPTIMIS


PESIMIS PESIMIS
60 60

10 10

-40 -40
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7
2019 2020 2019 2020

IEK KETERSEDIAAN LAPANGAN KERJA 6 BULAN YAD


PERKIRAAN JUMLAH TABUNGAN PERKIRAAN KONSUMSI
EKSPEKTASI PENGHASILAN 6 BULAN YAD KONDISI EKONOMI 6 BULAN YAD

Grafik 1.9 Indeks Perkiraan Tabungan dan Konsumsi Grafik 1.10 IEK dan Komponen Pembentuk

SUMBER: SURVEI KONSUMEN BANK INDONESIA, DIOLAH SUMBER: SURVEI KONSUMEN BANK INDONESIA, DIOLAH
normal, serta masih aktifnya penyaluran dana bansos maupun sebesar -3,77% (yoy). Hal ini didorong adanya kebijakan
dana sumbangan masyarakat, lembaga sosial dan partai pengurangan aktivitas perjalanan dinas pegawai di
politik sebagai upaya penanganan COVID-19 dan bencana lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Gorontalo (Tabel 1.2).
banjir.
Selanjutnya penurunan kinerja konsumsi pemerintah juga
1.2.1.3 Konsumsi Pemerintah didorong oleh penurunan realisasi pendapatan dan realisasi
belanja secara akumulatif pada triwulan II tahun 2020,
Kinerja Konsumsi Pemerintah Triwulan II
2020 dimana masing-masing tercatat menurun sebesar -9% (yoy)
dan -16,4% (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama
Pertumbuhan konsumsi pemerintah pada triwulan II
pada tahun sebelumnya (Grafik 1.13 dan Grafik 1.14). Lebih
2020 tercatat -3,90% (yoy), terkontraksi dari triwulan lanjut, realisasi belanja operasi APBD Provinsi Gorontalo
sebelumnya yang sebesar 6,10% (yoy). Hal ini didorong hingga triwulan II 2020 sebesar 42,02%, lebih rendah dari
adanya penurunan tingkat pagu anggaran APBD Provinsi periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 43,86% (Tabel
Gorontalo pada tahun 2020 sebesar -12,6% (yoy) atau 1.2). Realisasi belanja operasi APBD provinsi Gorontalo
mencapai Rp 1,7 triliun, dari pagu anggaran tahun 2019 mengalami penurunan yang cukup dalam mencapai -23,5%
sebesar Rp 1,9 triliun, dalam rangka efisiensi dan optimalisasi (yoy) atau sebesar Rp556 miliar dibandingkan tahun
penggunaan anggaran selama pandemi COVID-19. sebelumnya yang sebesar Rp726,6 miliar.
Penurunan pagu anggaran belanja di tahun 2020 tersebut,
didorong oleh penurunan pagu anggaran Belanja Operasi dan Hal yang sama juga dialami pada realisasi pendapatan yang
Belanja Modal masing-masing sebesar -10,3% (yoy) dan - turun dari Rp1.031 miliar menjadi Rp938 miliar (yoy).
42,1% (yoy) (Tabel 1.2). Lebih lanjut, pagu anggaran belanja Turunnya realisasi belanja operasi tersebut, disebabkan
pegawai pada tahun 2020 juga mengalami penurunan adanya realokasi pos anggaran belanja operasi sebesar

Tabel 1.2 Pagu serta Realisasi Belanja Daerah Provinsi Gorontalo Tahun 2019 dan 2020
2019 2020
URAIAN Pagu APBD Realisasi % Realisasi Pagu APBD Realisasi % Realisasi 7
(Rp miliar) (Rp miliar) thd APBD (Rp miliar) (Rp miliar) thd APBD
I Belanja Operasi 1.474,76 726,85 49,29% 1322,7 556,3 42,06%

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020
a. Belanja Pegawai 696,66 343,93 49,37% 673,4 367,7 54,60%
b. Belanja Barang dan Jasa 546,77 266,51 48,74% 429,6 157,8 36,73%
c. Belanja Bunga - - - 0,0 0,0 -
d. Belanja Subsidi - - - 0,0 0,0 -
e. Belanja Hibah 197,63 105,87 53,57% 196,6 14,9 7,58%
f. Belanja Bantuan Sosial 33,70 10,32 30,61% 1,8 0,7 36,72%
g. Belanja Bantuan Keuangan 1,97 0,23 11,71% 21,2 15,3 0,00%
II Belanja Modal 304,16 69,59 22,88% 176,1 70,8 40,23%
III Belanja Tidak Terduga 5,00 0,79 15,75% 36,9 19,5 52,87%
IV Belanja Bagi Hasil 169,78 62,31 36,70% 174,2 71,9 41,28%
Total Belanja 1.953,70 859,53 44,00% 1.709,76 718,51 42,02%
SUMBER: KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI GORONTALO (DIOLAH)

35 % RP, MILIAR 1200 800 MILIAR

30 700
1000
600
25
800
500
20
600 400
15
300
400
10
200
5 200
100

0 0 -
2015 2016 2017 2018 2019 2020 BELANJA OPERASI BELANJA MODAL BELANJA TIDAK BELANJA BAGI
TERDUGA HASIL

BELANJA OPERASI TOTAL PENDAPATAN RASIO INDEKS KEMAMPUAN RUTIN II 2019 II 2020

Grafik 1.11 Belanja Operasi dan Total pendapatan Pemda Grafik 1.12 Struktur Belanja APBD Provinsi Gorontalo
Gorontalo
SUMBER : DINAS KEUANGAN DAN ASET DAERAH PROVINSI GORONTALO (DIOLAH) SUMBER: KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI GORONTALO
1100 RP, MILIAR % 700 RP, MILIAR %
140 140
900 600
120 120
500
700 100 100
400
80 80
500
300
60 60
300
40 200 40
100 100
20 20

-100 0 0 0
KOTA KAB. KAB. KAB.
2015 2016 2017 2018 2019 2020 GORONTALO GORONTALO
KAB. BOALEMO KAB. GORUT
BONE BOL POHUWATO

TOT. PENDAPATAN TOT. BELANJA RASIO PENGELOLAAN BELANJA TOT. PENDAPATAN TOT. BELANJA RASIO PENGELOLAAN BELANJA (RHS)

Grafik 1.13 Rasio Pengelolaan Belanja Grafik 1.14 Rasio Pengelolaan Belanja Kabupaten/Kota 2020

SUMBER: KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI GORONTALO SUMBER: KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI GORONTALO

Tabel 1.3 Pagu Anggaran dan Realisasi Tahun 2019 dan 2020
PAGU REALISASI
URAIAN ANGGARAN 2019 2020 Growth 2019 2020 Growth
(Rp miliar) (Rp miliar) (%,yoy) (Rp miliar) (Rp miliar) (%,yoy)
PENDAPATAN ASLI DAERAH 1.007,5 983,9 -2,4 388,8 411,9 5,6
I Pajak Daerah 502,3 426,5 -17,8 221,9 216,7 -2,4
II Retribusi Daerah 66,4 70,8 6,2 19,6 25,0 21,6
III Pengelolaan Kekayaan Daerah 24,8 30,8 19,6 28,1 18,1 (55,1)
IV Lain-Lain PAD yang Sah 414,0 455,7 9,2 119,2 152,1 21,6
SUMBER: KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI GORONTALO, (DIOLAH)

Rp30 miliar kepada pos belanja modal yang diperuntukkan Di samping itu, adanya peningkatan konsumsi pemerintah
untuk belanja peralatan dan aset lainnya untuk pelayanan dimaksud juga sejalan dengan penetapan beberapa kebijakan
kesehatan dalam menghadapi wabah COVID-19 di Gorontalo fiskal oleh pemerintah pusat yaitu, melakukan penguatan
8 (Grafik 1.11 dan Grafik 1.12). ekonomi domestik melalui stimulus belanja, menjaga daya
beli masyarakat (stimulus fiskal, non fiskal, dan kebijakan
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020

Berdasarkan FGD dengan pemerintah daerah, pandemi sektor keuangan) serta adanya tambahan belanja
COVID-19 telah menyebabkan terjadinya penurunan penanganan COVID-19 dan berbagai paket bantuan yang
pendapatan dari pajak dan retribusi daerah. Pendapatan dari sudah dimulai semenjak triwulan II 2020 seperti peningkatan
pajak daerah turun sebesar -2,4% (yoy) disebabkan oleh BPNT, BLT Dana Desa, Kartu Pra Kerja dan lainnya.
penerapan pembebasan pembayaran pajak sejak bulan Maret
untuk pelaku usaha yang bergerak di sektor hotel, restoran,
1.2.2 Investasi
dan hiburan seiring dengan menurunnya pendapatan pelaku
Kinerja investasi pada triwulan II 2020 melambat yang
usaha sektor tersebut sejak bulan Januari. Kontribusi pajak
disebabkan oleh perlambatan investasi bangunan dan
hotel, restoran, dan hiburan yang mencapai 20-40% dari total
non bangunan, khususnya proyek-proyek pemerintah
pendapatan pajak daerah memicu penurunan PAD pada
dan ekspansi industri di tengah perlambatan
periode triwulan II 2020 (Tabel 1.3). Meskipun demikian,
perekonomian global dan pandemic COVID-19.
secara keseluruhan Pendapatan asli daerah mengalami
peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama pada
tahun 2019 (Tabel 1.3). Kinerja Investasi Triwulan II 2020
Investasi pada triwulan II 2020 tumbuh melambat
Tracking Kinerja Konsumsi Pemerintah dibandingkan triwulan sebelumnya. Perkembangan
Triwulan III 2020 investasi tersebut tercermin dari kinerja total Pembentukan
Memasuki triwulan III 2020, pertumbuhan konsumsi Modal Tetap Bruto (PMTB) dan perubahan inventori yang
pemerintah diperkirakan akan meningkat terbatas terkontraksi -0,38% (yoy), dibandingkan dengan triwulan I
didorong oleh percepatan realisasi anggaran 2020 3,58% (yoy) (Grafik 1.15). Penurunan investasi terlihat
penanggulanan pandemi COVID-19. Pemerintah daerah dari masih terbatasnya proyek baru baik dari pemerintah
telah mengalokasikan anggaran yang diperuntukkan untuk maupun swasta dikarenakan dampak langsung dari pandemi
baik untuk kesehatan, Jaring Pengaman Sosial dan ekonomi. COVID-19. Perlambatan investasi juga dipengaruhi realokasi
6,00 2450 5.000

5,00 2400
2350 4.000
4,00
2300
3,00 2250 3.000
2,00 2200

1,00 2150 2.000


2100
0,00
2050 1.000
-1,00 2000
-2,00 1950 -
I II III IV I II III IV I II I II III IV I II
2018 2019 2020 2019 2020

INVESTASI (RP MILIAR) (RHS) GROWTH INVESTASI (% YOY) (LHS) PMA (MILIAR RP) PMDN (MILIAR RP)

Grafik 1.15 Investasi PDRB dan Pertumbuhan Investasi Grafik 1.16 PMA dan PMDN

SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH SUMBER: DINAS PN-ESDM.TRANSMIGRASI PROV. GORONTALO, DIOLAH

1.200.000 120.000 120,00

100,00
1.000.000 100.000
80,00
800.000 80.000
60,00

600.000 60.000 40,00

20,00
400.000 40.000
0,00
200.000 20.000
-20,00

- - -40,00
I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II
2018 2019 2020 2018 2019 2020

SEMEN (TON) (RHS) BONGKAR MUAT GINVESTASI GMODAL KERJA

Grafik 1.17 Konsumsi Semen dan Bongkar Muat Grafik 1.18 Pertumbuhan kredit investasi dan modal kerja
9
SUMBER: ASOSIASI SEMEN INDONESIA (ASI) & DIS.PERHUBUNGAN, DIOLAH SUMBER: LBU BANK INDONESIA, DIOLAH

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020
1.60 25,00

1.40 20,00
1.20
15,00
1.00
10,00
0.80
5,00
0.60
0,00
0.40

0.20 -5,00

0.00 -10,00
Pertanian

Non-
Pertanian

I II III IV I II III IV I II II III IV I II III IV I II


2018 2019 2020 2018 2019 2020

Sektor REALISASI INVESTASI PERKIRAAN INVESTASI

Grafik 1.19 Likert Scale Investasi Grafik 1.20 SKDU Realisasi dan Perkiraan Investasi

SUMBER: LIAISON BANK INDONESIA, DIOLAH SUMBER: SKDU BANK INDONESIA, DIOLAH

belanja modal pemerintah dalam penanganan COVID-19. Di Selain itu, penurunan kinerja investasi terkonfirmasi
samping itu, pelaku usaha cenderung menunggu kondisi oleh rendahnya impor barang modal dan konsumsi
ekonomi untuk melakukan investasi. Perlambatan investasi semen. Kinerja impor barang modal dan konsumsi semen
terkonfirmasi oleh penurunan pertumbuhan penyaluran yang menjadi indikator aktivitas investasi, mengalami
kredit investasi pada triwulan II 2020. Selanjutnya, penurunan laju pertumbuhan yang cukup dalam. Impor
perlambatan investasi juga terkonfirmasi oleh penurunan barang modal tercatat mengalami kontraksi sebesar -17,79%
pertumbuhan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) (yoy), jauh lebih rendah dibandingkan dengan -60,93% (yoy)
menjadi 25.59% (yoy) pada triwulan II 2020 dari 254,30% pada periode sebelumnya. Di sisi lain, konsumsi semen di
(yoy) pada triwulan sebelumnya (Grafik 1.16). Gorontalo juga mengalami penurunan konsumsi. Pada
triwulan laporan, konsumsi semen menurun dari sebesar
69.275 ton menjadi sebesar 47.854 ton pada triwulan laporan Poduwoma, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone
(Grafik 1.15). Hal ini mengindikasikan investasi bangunan Bolango, sudah dimulai kembali. Pembangkit yang
yang menurun, sejalan dengan konstruksi yang juga memanfaatkan arus Sungai Bone dengan kapasitas listrik
mengalami perlambatan. sebesar 9,9 megawatt tersebut, direncanakan akan dipacu
dengan target penyelesaian pada akhir tahun 2020.
Penyaluran kredit modal kerja dan kredit investasi juga
mengalami penurunan. Pada triwulan II 2020 Kredit modal Namun demikian, pertumbuhan kinerja investasi masih akan
kerja dan investasi tumbuh masing-masing sebesar -29,68% tertahan seiring penyaluran kredit investasi perbankan di
dan 57,87% (yoy), menurun dibandingkan triwulan Gorontalo yang diperkirakan masih akan mengalami
sebelumnya yang masing-masing sebesar 3,96% (yoy) dan perlambatan pertumbuhan, seiring adanya kebijakan
68,07% (yoy) (Grafik 1.18). Pandemi COVID-19 peningkatan kehati-hatian penyaluran kredit investasi.
menyebabkan tertundanya kegiatan pelaksanaan Kondisi tersebut diprediksi akan turut serta menyebabkan
penanaman modal secara langsung ke perusahaan. Selain itu realisasi investasi proyek-proyek investasi berpotensi
kecenderungan pelaku usaha untuk menahan investasi terhambat.
hingga keadaan membaik juga menjadi faktor utama
rendahnya kinerja sektor tersebut. Hasil Liaison Bank 1.2.3 Ekspor dan Impor
Indonesia mengindikasikan tingkat investasi triwulan II 2020 Kinerja Ekspor Triwulan II 2020
senilai 0,30 menurun dari triwulan sebelumnya yang tercatat Pada triwulan II 2020, laju pertumbuhan kinerja ekspor
sebesar 0,70. Kondisi tersebut mengkonfirmasikan bahwa tercatat 14,47% (yoy), terakselerasi dari triwulan
para pengusaha mengambil keputusan untuk menunda sebelumnya yang cukup terkontrasi mencapai -6,49%
kegiatan investasi dalam menjaga kegiatan produksi tetap (yoy) (Grafik 1.21). Peningkatan pertumbuhan ekspor pada
berjalan (Grafik 1.19). triwulan laporan dipengaruhi oleh peningkatan ekspor Luar
Negeri seiring adanya realisasi ekspor jagung ke Filipina dan
Tracking Kinerja Investasi Triwulan III 2020
10 kopra kelapa ke Rusia. Di sisi lain, peningkatan ekspor lebih
Memasuki triwulan III 2020, investasi diprediksi tumbuh lanjut cukup tertahan oleh penurunan net ekspor antardaerah
lebih tinggi dibandingkan triwulan II 2020. Kinerja yang tercatat sebesar -37,65% (yoy), terkontraksi dari
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020

pertumbuhan investasi Gorontalo pada triwulan III 2020 triwulan sebelumnya yang tercatat tumbuh mencapai
berpotensi meningkat seiring adanya pengerjaan proyek 18,82% (yoy). Deselerasi kinerja perdagangan antardaerah
pemerintah yang berkaitan dengan ketahanan pangan seperti turut tercermin pada penurunan kinerja arus bongkat muat di
irigasi, serta renovasi pasar sentral Kota Gorontalo, serta pelabuhan dan bandara Gorontalo pada triwulan II 2020.
diversifikasi unit bisnis swasta (LU Pertanian & perikanan). Posisi net bongkar sebesar -311 ribu ton, lebih rendah
Berdasarkan data Liaison, kinerja Investasi swasta (LU dibandingkan net bongkar pada triwulan sebelumnya sebesar
pertanian dan perkebunan) pada periode Juli 2020 terekam -257ribu ton.
stabil dengan sedikit peningkatan yang ditunjukkan dengan
Dari sisi ekspor Luar Negeri, perbaikan kinerja ekspor
nilai Likert Scale sebesar 0,7.
barang luar negeri Gorontalo pada periode laporan
Peningkatan kinerja investasi juga diprediksi akan didorong dikontribusi oleh ekspor LU Industri5 sebesar 55,49%
adanya investasi konstruksi pembangkit energi. Penyelesaian senilai 3,74 juta USD dan LU Pertanian6 sebesar 44,51%
PLTU Sulbagut I di Desa Tanjung Karang, Kab. Gorontalo Utara senilai 3,00 juta USD (Grafik 1.23). Secara umum, kinerja
direncanakan akan dipacu hingga Desember 2020 untuk positif ekspor Luar Negeri didorong peningkatan kinerja
kebutuhan menyuplai kebutuhan listrik wilayah Gorontalo ekspor LU Pertanian yang tumbuh 24,44% (yoy) didorong
serta Sulawesi Utara, dikarenakan pembangkit terapung milik komoditas ikan-ikanan, jagung, cokelat dan komoditas
Turki di Amurang akan berakhir kontraknya pada Januari lainnya, serta LU Industri yang tumbuh 0,81% (yoy) didorong
2021. Pelaksanaan proyek ini diprediksi dapat meningkatkan oleh komoditas makanan olahan dan asam berlemak (Grafik
investasi konstruksi Gorontalo serta meningkatnya investasi 1.24). Adapun berdasarkan negara tujuan ekspor LN,
tenaga kerja Asing Tiongkok serta Pekerja tenaga ahli dari luar didominasi ekspor jagung ke Filipina, ikan-ikanan ke uni eropa
daerah Gorontalo. Selanjutnya, proses pembangunan dan kopra kelapa ke Rusia (Tabel 1.3)
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Desa
5. Dibandingkan triwulan II 2020, akselerasi kinerja ekspor LU industri pengolahan disebabkan
komoditas kopra kelapa (SITC 05771 - Coconuts) tumbuh sebesar 45,05% (yoy)
6. Dibandingkan triwulan I 2020, akselerasi kinerja ekspor LU pertanian pada triwulan II 2020
disebabkan komoditas jagung pipilan (SITC 04490 - MAIZE (NOT INCLUDING SWEET CORN),
UNMILLED ....other) tumbuh signifikan dikarenakan pada triwulan I 2020 tidak ada ekspor LN dari
LU pertanian.
60 200000
50 100000
40 0
30 -100000
20
-200000
10
-300000
0
-400000
-10
-20 -500000
-30 -600000
-40 -700000
-50 -800000
I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II
2018 2019 2020 2018 2019 2020

NET EKSPOR ANTARDAERAH EKSPOR BONGKAR (TON) MUAT (TON) NET (TON)

Grafik 1.21 Perkembangan Ekspor dan Net Ekspor Antardaerah Grafik 1.22 Aktivitas Bongkat Muat

SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH

25.000.000
20.000.000 30,00%

20.000.000 25,00%
15.000.000
20,00%
15.000.000
15,00%
10.000.000
10.000.000 10,00%

5,00%
5.000.000
5.000.000
0,00%

- - -5,00%
I II III IV I II III IV I II I II III IV I II
2018 2019 2020 2019 2020

PERTANIAN INDUSTRI TOTAL EKSPOR LN (RHS) G EKSPOR PERTANIAN G EKSPOR INDUSTRI

Grafik 1.23 Ekspor LN berdasarkan lapangan usaha Grafik 1.24 Perkembangan Ekspor LN berdasasrkan
lapangan usaha
SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH 11
Tabel 1.4 Negara Tujuan Ekspor Gorontalo beserta nilai ekspor

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020
2019 2020
DALAM USD
I II III IV I II
FILIPINA 1.219.880 - - 1.919.652 - 2.945.100
UNI EROPA 1 15.976 1.014.287 1.011.750 542.988 1.674.030
RUSIA - 27.500 524.874 429.917 1.402.713 828.821
TIONGKOK 101.906 5.850 73.490 133.150 169.020 450.557
MESIR - - - 35.750 106.374 391.408
PANTAI GADING - - - - 61.200 76.500
EROPA LAINNYA - 30.100 252.210 99.953 53.045 61.605
JEPANG 132.836 69.962 35.929 144.537 153.091 51.130
LAINNYA 60.612 2.037.259 200.117 426.608 771.146 263.437
SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH

Tracking Kinerja Ekspor Triwulan III 2020


Memasuki triwulan III 2020, kinerja pertumbuhan
ekspor diprediksi lebih rendah dari triwulan
sebelumnya. Dampak pandemi COVID-19 masih akan
menahan laju pertumbuhan ekspor, akibat belum pulihnya
perekonomian global dan masih terbatasnya aktivitas impor
pada beberapa negara mitra dagang seperti Rusia, Singapura
dan jepang. Kemungkinan ini juga tercermin dari Purchasing
Manager Index (PMI) sebagian besar negara mitra dagang
yang mengalami tren penurunan (Gambar 1.1). Gambar 1.1 Purchasing Managers Index Dunia (Data per Juli
2020)
SUMBER: BLOOMBERG.COM
Namun demikian, beberapa negara mitra dagang sudah mulai
mengalami perbaikan PMI seperti uni eropa, Tiongkok,
Malaysia dan Pantai gading. Selanjutnya, berdasarkan FGD 79%
ALAT LISTRIK
dan liaison kepada pemerintah daerah serta pengusaha
2%
eksportir adanya komitmen permintaan ekspor komoditas DAMAR TIRUAN, BAHAN PLASTIK

pertanian (jagung) ke Filipina, komoditas perikanan (tuna, 19%


INDUSTRI LAINNYA

udang vaname dan ikan-ikanan lainnya) ke Jepang dan


Malaysia, berpotensi mendorong peningkatan ekspor lebih
lanjut.

Kinerja Impor Triwulan II 2020 Grafik 1.26 Komoditas Impor Luar Negeri Tw II 2020

Dari sisi importasi, pertumbuhan impor turun signifikan SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH

pada triwulan II 2020. Berdasarkan realisasi PDRB,


Tracking Kinerja Impor Triwulan III 2020
pertumbuhan kinerja Gorontalo mengalami kontraksi hingga
Kinerja impor Gorontalo pada triwulan III 2020
-8,76% (yoy), menurun dari triwulan sebelumnya yang masih
diperkirakan akan tetap tumbuh melambat namun lebih
tumbuh sebesar 0,016% (yoy) (Grafik 1.25). Kontraksi
baik dibandingkan triwulan II 2020. Peningkatan impor
pertumbuhan impor tersebut sejalan dengan rendahnya
diprakirakan bersumber dari permintaan domestik dan
kegiatan investasi (-0,83% (yoy)) yang mengakibatkan impor
konstruksi yang diprediksi akan tumbuh lebih tinggi.
barang modal mengalami penurunan. Di sisi lain, impor bahan
Peningkatan permintaan konsumsi masyarakat seiring
baku juga mengalami penurunan sejalan dengan penurunan
diterapkannya kebijakan transisi new-normal di Gorontalo,
kegiatan produksi industri pengolahan (-1.54% (yoy)) dan
sehingga impor antardaerah diprediksi akan meningkat.
konsumsi Rumah Tangga (-3,90% (yoy) (Grafik 1.25). Selain
Peningkatan laju impor juga diperkirakan disebabkan oleh
itu, adanya penerapan 3 tahap PSBB pada periode laporan
adanya kebutuhan bahan baku konstruksi Pembangki Listrik
12 cukup membatasi arus keluar masuk barang dan manusia,
Tenaga Uap (PLTU) Sulbagut 1 dan Pembangkit Listrik Tenaga
sehingga aktivitas perdagangan antardaerah menurun yang
Mikro Hidro (PLTMH) di Bone Bolango serta gudang pertanian.
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020

berakibat pada menurunnya aktivitas impor antardaerah ke


Gorontalo.
1.3 PDRB SISI PENAWARAN
Penurunan pertumbuhan kinerja impor juga didorong oleh Sejalan dengan sisi permintaan, sisi penawaran juga
penurunan pertumbuhan impor Luar Negeri (LN) yang menunjukkan perlambatan pertumbuhan kinerja
seluruhnya berasal dari Tiongkok dan tercatat tumbuh sebesar perekonomian Gorontalo pada triwulan II 2020
-47,47% (yoy), terkontraksi dari triwulan sebelumnya yang terutama disebabkan perlambatan mayoritas lapangan
tercatat tumbuh sebesar 41,05% (yoy). Adapun jenis usaha (LU) utama Gorontalo yaitu Pertanian,
komoditas yang diimpor ke Gorontalo adalah alat listrik Perdagangan Besar dan Eceran, dan Transportasi dan
(79%), Industri lainnya (19%) dan damar tiruan/bahan plastik pergudangan. Perlambatan kinerja yang lebih dalam
(2%) (Grafik 1.26).
tertahan oleh masih positifnya pertumbuhan kinerja LU
Konstruksi, Jasa Pendidikan dan industri pengolahan.
40
Melihat pangsa setiap sektor ekonomi terhadap PDRB,
30
maka LU pertanian masih menjadi sektor utama di
20
Gorontalo, dengan pangsa terhadap total PDRB pada
10
periode laporan mencapai 37,33%. Lapangan usaha
0
lainnya yang menjadi tumpuan perekonomian Gorontalo
-10
adalah Perdagangan Besar dan Eceran, Konstruksi,
-20
I II III IV I II III IV I II Administrasi pemerintahan serta Transportasi dan
2018 2019 2020
pergudangan yang gabungan keempatnya memiliki pangsa
IMPOR INDUSTRI PENGOLAHAN KONSUMSI RT INVESTASI

total mencapai 36,68%. Sementara lapangan usaha lainnya


Grafik 1.25 Perkembangan Impor, Konsumsi RT merupakan gabungan usaha non utama (Grafik 1.27).
SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH
Tabel 1.5 Pertumbuhan Ekonomi Menurut Komponen Penawaran (%, yoy)
2019 2020
2018 2019
I II III IV I II
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 7,60 5.38 4.84 4.48 10.78 6,32 1,53 -1,75
Pertambangan dan Penggalian 3,24 3.52 6.40 6.48 3.80 5,02 6,22 3,58
Industri Pengolahan 6,74 10.77 8.62 14.10 12.95 11,62 9,86 -1,54
Pengadaan Listrik dan Gas 9,11 3.82 8.26 8.50 13.29 8,56 15,92 14,83
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 12,90 21.86 16.61 18.87 -0.29 13,61 0,52 7,02
Konstruksi 2,46 4.69 7.55 2.38 -4.22 2,39 0,96 0,45
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 10,13 17.12 13.24 10.10 7.86 11,88 9,65 -0,29
Transportasi dan Pergudangan 4,67 7.42 7.94 4.73 -1.07 4,64 -0,63 -10,61
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 7,76 11.02 8.90 7.15 0.25 6,60 4,15 -2,90
Informasi dan Komunikasi 9,82 10.98 12.08 4.45 4.58 7,82 8,19 8,46
Jasa Keuangan dan Asuransi 4,12 -6.40 -6.79 7.63 9.72 0,74 13,63 13,21
Real Estate 5,59 9.62 9.49 8.93 5.03 8,20 4,58 4,66
Jasa Perusahaan 5,63 4.49 6.16 7.50 4.56 5,66 -0,04 -9,68
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 1,91 -0.01 3.75 1.91 4.92 2,66 3,02 -1,38
Jasa Pendidikan 9,34 9.39 9.45 8.43 9.95 9,31 9,97 9,89
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 8,53 9.59 11.44 8.84 7.30 9,26 4,88 -0,29
Jasa lainnya 3,89 9.80 7.39 5.57 -2.38 4,87 -3,06 -7,43
PDRB 6,50 6.75 6.71 5.72 6.47 6,41 4,05 -0,27
SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH

100%
Memasuki triwulan III 2020, laju pertumbuhan ekonomi
90% 7,17% Gorontalo diperkirakan akan mengalami peningkatan.
80%
70% 5,77% LU Pertanian, LU Perdagangan Besar dan Eceran, LU
60%
50%
13,06%
Konstruksi, LU Transportasi dan pergudangan dan 13
10,69%
40% Administrasi pemerintahan diperkirakan akan mengalami
30%

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020
20% 37,33% peningkatan seiring kembali meningkatnya aktivitas
10%
perekonomian masyarakat pada periode transisi new-normal
0%
I II III IV I II III IV I II
di Gorontalo (Tabel 1.5).
2018 2019 2020

PERTANIAN, KEHUTANAN, DAN PERIKANAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN
INDUSTRI PENGOLAHAN
JASA KEUANGAN DAN ASURANSI
REAL ESTATE
1.3.1 Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan
PENGADAAN LISTRIK, GAS DAN PRODUKSI ES
PENGADAAN AIR, PENGELOLAAN SAMPAH,
JASA PERUSAHAAN
ADMINISTRASI PEMERINTAHAN,
dan Perikanan.
LIMBAH DAN DAUR ULANG PERTAHANAN DAN JAMINAN SOSIAL WAJIB
KONSTRUKSI JASA PENDIDIKAN Faktor cuaca yang berdampak pada gangguan produksi
PBE JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN SOSIAL
TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN JASA LAINNYA pertanian, serta menurunnya daya serap hasil produksi
PENYEDIAAN AKOMODASI DAN MAKAN MINUM
pertanian menyebabkan perlambatan kinerja LU
Grafik 1.27 Pangsa Lapangan Usaha sisi Penawaran PDRB Pertanian, Kehutanan dan Perikanan pada triwulan II
Gorontalo
SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH
2020.

Perdagangan Besar dan Eceran, LU Transportasi dan Kinerja Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
Pergudangan, serta LU industri pengolahan mengalami Triwulan II 2020
deselerasi pertumbuhan pada periode laporan. Penurunan kinerja LU Pertanian, Kehutanan dan
Penetapan PSBB akibat pandemi COVID-19 di Gorontalo perikanan disebabkan masih tingginya intensitas curah
berimplikasi pada pembatasan aktivitas dan mobilisasi untuk hujan yang berdampak pada gangguan produksi. Kinerja
mencegah penyebaran COVID-19 yang lebih luas. Sementara LU Pertanian, Kehutanan dan Perikanan terkontraksi sebesar -
itu, LU Pertanian mengalami kontraksi yang disebabkan 1,75% (yoy) pada triwulan II 2020, lebih rendah dibandingkan
minimnya produksi, baik karena adanya gagal panen di triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 1,53% (yoy)
beberapa sentra karena faktor cuaca, serta minimnya (Grafik 1.28). Berdasarkan data angka ramalan tanaman
penyerapan hasil produksi oleh pasar (Tabel 1.5). pangan Dinas Pertanian provinsi Gorontalo, produktivitas
tanaman padi sawah pada triwulan II 2020 mencapai sebesar
15 9 MM KNOT 119,5

13 8
99,5
7
11
6
9 79,5
5
7
4 59,5
5
3
3 39,5
2
1 1
19,5
-1 0
-3 -1 -0,5
I II III IV I II III IV I II III IV I II 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7
2017 2018 2019 2020 2019 2020

G-PERTANIAN (%YOY) KECEPATAN ANGIN RATA-RATA (KNOT) CURAH HUJAN (MM)

Grafik 1.28 Perkembangan LU Pertanian Grafik 1.29 Curah Hujan dan Kecepatan Angin

SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH SUMBER: BMKG, DIOLAH

43,63 (ku/ha) lebih rendah dari triwulan I 2020 sebesar 50,16 curah hujan. Di sisi lain, faktor cuaca yang kurang mendukung
(ku/ha). tersebut juga berdampak pada Nelayan untuk enggan melaut
seperti biasanya, sehingga hasil penangkapan tidak sebanyak
Selanjutnya, produktivitas tanaman jagung juga mengalami kondisi normal .
penurunan mencapai 46,71 (ku/ha) pada triwulan laporan
dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 48,44 (ku/ha). Sejalan dengan itu, penerapan PSBB dalam upaya membatasi
Menurut Badan meteorologi klimatologi dan Geofisika penyebaran COVID-19 di Provinsi Gorontalo mendorong
(BMKG) menyebutkan awal musim kemarau yang semula pelemahan permintaan masyarakat terhadap komoditas
pada bulan April 2020, di hampir setengah wilayah Indonesia pertanian Gorontalo yang menyebabkan kinerja LU Pertanian
mengalami keterlambatan musim akibat adanya peralihan mengalami perlambatan secara signifikan dari triwulan
angin Monsun Australia, sehingga musim kemarau diprediksi sebelumnya. Penurunan permintaan komoditas pertanian
14 akan mulai pada bulan Juni hingga Agustus 2020, begitu pula Gorontalo pada triwulan II 2020 terindikasi dari Nilai Tukar
di Gorontalo (Grafik 1.29). Petani (NTP)7 dan Nilai Tukar Nelayan (NTN) Gorontalo
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020

menunjukkan adanya penurunan tingkat kesejahteraan


Berdasarkan hasil FGD dengan Pemerintah Daerah, masih pertani. Pada periode laporan, NTP dan NTN Gorontalo
tingginya intensitas curah hujan yang terjadi pada triwulan II masing-masing tercatat sebesar 98,26, menurun dari triwulan
2020 menyebabkan banjir pada beberapa sentra pertanian di sebelumnya masing-masing tercatat 99,04 dan 95,58 (Grafik
Gorontalo seperti Bone Bolango. Kondisi tersebut juga cukup 1.30). Hal tersebut disebabkan oleh indeks yang diterima
menyulitkan petani jagung untuk menjemur hasil panennya petani (lt) menurun secara signifikan dari triwulan I ke triwulan
serta mendorong adanya serangan hama. Selain itu, para II 2020 dari 141,65 menjadi 103,01, serta indeks yang dibayar
petani hortikultura (bawang merah dan tomat) mengalami (Ib) petani juga mengalami peningkatan dari 104,01 menjadi
penurunan produksi akibat mudah membusuknya tanaman 104,76. Penurunan indeks yang diterima petani (lt) dan
bawang dan tomat yang disebabkan tingginya intensitas peningkatan indeks yang dibayar petani (Ib) mengindikasikan

106,00 105,00 99,20

104,00 99,00
104,50
102,00
98,80
100,00 104,00 98,60
98,00
103,50 98,40
96,00
98,20
94,00
103,00
92,00 98,00

90,00 102,50 97,80


I II I II
2020 2020
NILAI TUKAR PETANI (NTP) NILAI TUKAR PETANI HORTIKULTURA (NTPH)
NILAI TUKAR NELAYAN (NTN) NILAI TUKAR NELAYAN DAN PEMBUDIDAYA IKAN (NTNP) NTP (RHS) INDEKS YANG DITERIMA (IT) PETANI (LHS) INDEKS YANG DIBAYAR (IB) PETANI (LHS)
NILAI TUKAR PETANI TANAMAN PANGAN (NTPP)

Grafik 1.30 Indeks Nilai Tukar Petani dan Nelayan Grafik 1.31 Perkembangan Indeks diterima dan dibayar petani

SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH

7. Mulai Januari 2020 dilakukan perubahan tahun dasar dalam penghitungan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dari tahun dasar
2012=100 menjadi tahun dasar 2018=100. Kedua jenis indeks tersebut merupakan komponen penting dalam penghitungan Nilai Tukar Petani (NTP). Perubahan tahun dasar
ini dilakukan untuk menyesuaikan perubahan pola produksi, biaya produksi, dan konsumsi rumah tangga pertanian di perdesaan. Pada tahun dasar 2018=100 terjadi
peningkatan cakupan jumlah komoditas baik pada paket komoditas It maupun Ib dibandingkan dengan tahun dasar 2012=100.
terdapat penurunan pendapatan petani pada triwulan II 2020 Kinerja Perdagangan Besar dan Eceran
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (Grafik 1.31). Triwulan II 2020
Pembatasan aktivitas ekonomi dan mobilisasi khususnya PSBB
Tracking Kinerja Pertanian, Kehutanan dan
seiring upaya penanggulan COVID-19 berkontribusi utama
Perikanan Triwulan III 2020
terhadap perlambatan kinerja LU Perdagangan Besar dan
Memasuki triwulan III 2020, LU Pertanian, Kehutanan dan
Eceran. Pada triwulan II 2020, kinerja LU Perdagangan Besar
Perikanan diperkirakan terakselerasi dari triwulan
dan Eceran tumbuh sebesar -0,29% (yoy), terdeselerasi
sebelumnya. Peningkatan tersinyalir disebabkan oleh adanya
dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 9,65 %
periode panen raya komoditas utama padi dan jagung pada
(yoy) (Grafik 1.33).
triwulan III 2020, serta tingginya intensitas pemerintah daerah
untuk meningkatkan kapasitas produksi (Ketahanan Pangan) Sejalan dengan perlambatan kinerja LU Perdagangan Besar
melalui bantuan benih, pupuk dan alat produksi. dan Eceran, volume kredit ke LU tersebut juga terpantau
melambat. Pada triwulan II 2020, penyaluran kredit ke LU ini
Peningkatan penyaluran kredit di sektor pertanian pada
sebesar Rp3,1 triliun atau tumbuh -12,97% (yoy).
triwulan II 2020 ditengarai dipergunakan untuk
Terkontraksinya perdagangan Besar dan Eceran didorong
menopang kinerja pertanian, khususnya padi dan jagung
adanya kecenderungan masyarakat untuk memperioritaskan
yang dijadwalkan akan panen pada triwulan III 2020 (Gradik
pembelian barang primer dibandingkan sekunder dan tersier.
1.32). Lebih lanjut berdasarkan LIAISON Bank Indonesia,
Kondisi tersebut terindikasi pada perkembangan indeks
adanya rencana investasi kontak LU Pertanian pembangunan
konsumsi barang tahan lama pada triwulan II 2020 sebesar
gudang penyimpanan dengan nilai LS 0,7 dan peningkatan
54,17 menurun signifikan dari triwulan sebelumnya sebesar
Harga beras nilai LS sebesar 1,00 diperkirakan akan turut
114,17 (Grafik 1.34).
mendorong peningkatan kinerja pertumbuhan LU Pertanian,
kehutanan dan perkebunan pada triwulan III 2020. Namun
25,00
demikian, adanya kemungkinan musim kemarau yang dimulai
pada bulan Agustus 2020 serta berkepanjangan diprediksi
20,00

15,00
15
10,00
akan menahan laju pertumbuhan LU Pertanian, Kehutanan

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020
5,00
dan perikanan.
0,00

-5,00

120,00 4.000 -10,00

-15,00
100,00
I II III IV I II III IV I II
3.000
80,00 2018 2019 2020

PBE PDRB (% YOY) (LHS) KREDIT PBE (% YOY) (RHS)


60,00 2.000

40,00
1.000
Grafik 1.33 Perkembangan PBE dan Kredit PBE
20,00
SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK DAN LBU BANK INDONESIA, DIOLAH
0,00 0
I II III IV I II III IV I II
2018 2019 2020 180,00
160,00
VOLUME KREDIT PERTANIAN (MILIAR RP) (RHS) GKREDIT PERTANIAN (% (YOY)
140,00
120,00

Grafik 1.32 Volume & Pertumbuhan Kredit Pertanian 100,00


80,00
SUMBER: LBU BANK INDONESIA, DIOLAH 60,00
40,00

1.3.2 Lapangan Usaha Perdagangan Besar 20,00


0,00
dan Eceran, Reparasi Mobil dan I II III IV I II III IV I II

Sepeda Motor 2018 2019 2020

INDEKS PEMBELIAN BARANG TAHAN LAMA

Kinerja LU Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi


Grafik 1.34 Perkembangan Indeks Konsumsi Barang
Mobil dan Sepeda Motor Gorontalo melambat Tahan Lama
dibandingkan triwulan sebelumnya, terutama SUMBER: SURVEI KONSUMEN BANK INDONESIA, DIOLAH

disebabkan oleh penurunan aktivitas jual beli


masyarakat pada periode PSBB di Gorontalo.
Tracking Kinerja Perdagangan Besar dan Eceran Triwulan III 2020
Grafik 1.35 Perkembangan Indeks Penghasilan 6 bulan y.a.d
200,00 14,00
180,00 12,00
160,00 10,00
140,00 8,00
6,00
120,00
4,00
100,00
2,00
80,00
0,00
60,00 -2,00
40,00 -4,00
20,00 -6,00
0,00 -8,00
I II III IV I II III IV I II II III IV I II III IV I II
2018 2019 2020 2018 2019 2020

EKSPEKTASI PENGHASILAN 6 BULAN YAD REALISASI SKDU PBE PERKIRAAN SKDU PBE

Grafik 1.35 Perkembangan Indeks Penghasilan 6 bulan y.a.d Grafik 1.36 Realisasi dan perkiraan SKDU PBE

SUMBER: SURVEI KONSUMEN BANK INDONESIA, DIOLAH SUMBER: SURVEI KONDISI DUNIA USAHA BANK INDONESIA, DIOLAH

Pada triwulan III 2020, kinerja LU Perdagangan Besar dan Kinerja Konstruksi Triwulan II 2020
Eceran diprakirakan akan meningkat. Kembali meningkatnya Pada triwulan II 2020, LU Konstruksi tercatat tumbuh
aktivitas perekonomian masyarakat dan perkantoran, serta 0,45% (yoy), sedikit tumbuh melambat dari triwulan
adanya panen raya komoditas utama diperkirakan akan sebelumnya yang tumbuh sebesar 0,95% (yoy).
meningkatkan penghasilan masyarakat yang akhirya Perlambatan dipengaruhi oleh adanya penundaan belanja
diprediksi akan mendorong pada peningkatan kinerja LU ini modal APBN pemerintah pusat serta realokasi anggaran APBD
sepanjang triwulan II 2020. Hal ini terindikasi dari hasil Survei yang diperuntukkan untuk penanggulanan pandemi COVID-
Konsumen Bank Indonesia pada indeks ekspektasi 19 (Grafik 1.37).
penghasilan 6 bulan yang akan datang meningkat mencapai
157,50 dari triwulan sebelumnya sebesar 148,33 (Grafik LU konstruksi masih dapat tumbuh positif dibandingkan LU
16 utama lainnya, yang didorong masih adanya pelaksanaan
1.35).
konstruksi renovasi Rumah Sakit Ainun Habibie untuk pasien
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020

Prediksi peningkatan kinerja LU Perdagangan Besar dan COVID-19, serta masih adanya aktivitas konstruksi oleh
Eceran pada triwulan III 2020 pun terindikasi pada perkiraan swasta. Hal ini terindikasi pada perkembangan penyaluran
Survei Kondisi Dunia Usaha LU tersebut yang masih stabil kredit konstruksi yang tercatat tumbuh -8,05% (yoy),
sebesar 7,63 dibandingkan realiasi SKDU PBE pada periode meningkat dari triwulan sebelumnya yang tercatat
yang sama (Grafik 1.36). terkontraksi lebih dalam sebesar -21,24% (yoy) (Grafik 1.38).

1.3.3 Lapangan Usaha Konstruksi. Tracking Kinerja Konstruksi Triwulan III 2020
LU Kontruksi tercatat tumbuh melambat pada triwulan Memasuki triwulan III 2020, pertumbuhan LU
II 2020, namun menjadi salah satu penahan penurunan Konstruksi diprediksi akan meningkat dibandingkan
pertumbuhan perekonomian Gorontalo lebih dalam. triwulan II 2020. Kinerja LU Konstruksi diprediksi akan

400 10,00 80,00

8,00 60,00
300
40,00
6,00
20,00
200
4,00 0,00
100 2,00 -20,00

0,00 -40,00
0
-60,00
-2,00
-100 -80,00
-4,00 -100,00
-200 -6,00 -120,00
I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II
2018 2019 2020 2018 2019 2020
GBELANJA MODAL APBD GBELANJA MODAL APBN
KONSTRUKSI PDRB (% YOY) (LHS) KREDIT KONSTRUKSI (% YOY) (RHS) KONSUMSI SEMEN (RHS)

Grafik 1.37 Perkembangan Belanja Modal APBD dan APBN Grafik 1.38 Perkembangan LU Konstruksi dan Kredit Konstruksi

SUMBER: KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI GORONTALO SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK DAN LBU BANK INDONESIA, DIOLAH
14,00
Kinerja Transportasi dan Pergudangan
12,00 Triwulan II 2020
10,00
8,00 LU Transportasi dan Pergudangan pada triwulan II 2020
6,00
4,00
tumbuh -10,61% (yoy), terkontraksi lebih dalam
2,00 dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tercatat -
0,00
-2,00 0,63% (yoy). Perlambatan ini terkonfirmasi dari penurunan
-4,00
-6,00
signifikan jumlah arus penumpang baik di terminal
II III IV I II III IV I II
kedatangan maupun keberangkatan Bandara Djajaludin dan
2018 2019 2020

REALISASI SKDU KONSTRUKSI PERKIRAAN SKDU KONSTRUKSI


Pelabuhan Gorontalo. Perlambatan ini ditengarai terjadi
karena perubahan perilaku masyarakat akibat adanya
Grafik 1.39 Realisasi dan perkiraan SKDU Konstruksi himbauan untuk tinggal di rumah, khususnya penerapan
SUMBER: SURVEI KONDISI DUNIA USAHA BANK INDONESIA, DIOLAH PSBB di Gorontalo sehingga mempengaruhi mobilitas
masyarakat (Grafik 1.41 dan Grafik 1.42).
3,00

2,00 Perlambatan kinerja LU Transportasi dan Pergudangan pada


1,00
triwulan laporan juga terkonfirmasi dari menurunnya arus
0,00
bongkar muat di pelabuhan Gorontalo dan arus bongkar
-1,00
kargo di bandara Djalaludin (Grafik 1.43 dan Grafik 1.44). Hal
-2,00

-3,00
ini terjadi seiring dengan penurunan aktivitas Perdagangan
-4,00 Besar dan Eceran yang serta penurunan kapasitas produksi
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2017 2018 2019 2020
pada industri pengolahan, yang disebabkan menurunnya
permintaan konsumsi masyarakat.

Grafik 1.40 Likert Scale Konstruksi Permintaan Domestik 40,00

SUMBER: LIAISON BANK INDONESIA, DIOLAH


120.000
20,00 17
100.000 0,00

80.000 -20,00

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020
meningkat dipengaruhi oleh adanya proyek-proyek
-40,00
60.000
pembangunan terkait penanggulangan COVID-19 dan -60,00
40.000
ketahanan pangan oleh pemerintah daerah seperti -80,00
20.000
penyelesaian revitalisasi RS Ainun Habibie, perbaikan irigasi -100,00

- -120,00
pertanian, proyek perbaikan pasca bencana banjir (fasilitas I II III IV I II III IV I II
2018 2019 2020
umum, jembatan), renovasi pembangunan pasar sentral kota
JML PENUMPANG DATANG G PENUMPANG DATANG (RHS)
Gorontalo serta pembangunan proyek PLTU Sulbagut I dan JML PENUMPANG BERANGKAT G PENUMPANG BERANGKAT (RHS)

PLTMH serta rencana pembangunan gudang pertanian. Grafik 1.41 Arus Penumpang di Bandara Djalaludin

SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH


Prediksi peningkatan kinerja LU Konstruksi pada triwulan III
2020 terindikasi pada perkiraan Survei Kondisi Dunia Usaha 8.000 450,00
400,00
LU tersebut yang meningkat mencapai 11,73 dari triwulan 7.000
350,00
6.000
sebelumnya (Grafik 1.39). Lebih lanjut, berdasarkan hasil 300,00
5.000 250,00
LIAISON Bank Indonesia menunjukkan adanya peningkatan 4.000
200,00
150,00
permintaan domestik untuk LU Konstruksi dengan hasil likert 3.000 100,00
2.000 50,00
scale 2.00 (Grafik 1.40). 0,00
1.000
-50,00
- -100,00

1.3.4 Lapangan Usaha Transportasi dan I II


2018
III IV I II
2019
III IV I
2020
II

Pergudangan. JML PENUMPANG DATANG G PENUMPANG DATANG (RHS)


JML PENUMPANG BERANGKAT G PENUMPANG BERANGKAT (RHS)

Kinerja LU Transportasi dan Pergudangan pada triwulan


Grafik 1.42 Arus Penumpang di Pelabuhan Gorontalo
II 2020 melambat, seiring dengan adanya pandemi
SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH
COVID-19 yang mempengaruhi mobilitas masyarakat
serta minimnya utilitas pergudangan.
800.000 80,00
pergudangan, seiring menurunnya mobilisasi masyarakat
700.000 60,00 Gorontalo dan melambatnya produksi LU industri
600.000 40,00
20,00
pengolahan.
500.000
0,00
400.000
-20,00
300.000
-40,00
Tracking Kinerja Transportasi dan
200.000 -60,00 Pergudangan Triwulan III 2020
100.000 -80,00
- -100,00
Memasuki triwulan III 2020, kinerja LU Transportasi dan
I II III IV I II
Pergudangan diperkirakan akan tumbuh terbatas,
2019 2020
BONGKAR PESAWAT (TON) G BONGKAR PESAWAT (% YOY) seiring penerapan transisi new-normal yang akan mendorong
MUAT PESAWAT (TON) G MUAT PESAWAT (% YOY)
peningkatan arus penumpang baik angkutan udara maupun
Grafik 1.43 Bongkar Muat kargo di Bandara Djalaludin
angkutan laut. Meskipun demikian, berdasarkan Liaison Bank
SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH Indonesia pada bulan Juli 2020, Kapasitas Utilisasi pada
kontak LU pergudangan terekam mengalami penurunan
400.000 60,00
dengan nilai rata – rata Likert Scale sebesar -1,00, meskipun
350.000
40,00
300.000
adanya panen raya diperkirakan akan meningkatkan kembali
20,00
250.000 kinerja pergudangan.
200.000 0,00

150.000
-20,00
100.000
-40,00
50.000

- -60,00
I II III IV I II
2019 2020
JML PENUMPANG DATANG G PENUMPANG DATANG (RHS)
JML PENUMPANG BERANGKAT G PENUMPANG BERANGKAT (RHS)

Grafik 1.44 Bongkar Muat barang di Pelabuhan Gorontalo


18 SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020

Dari sisi penyaluran kredit, terdapat perlambatan


pertumbuhan kredit pada LU Transportasi dan Pergudangan
selama triwulan II 2020. Penyaluran kredit untuk LU ini di
Gorontalo pada triwulan II 2020 sebesar Rp71,49 Miliar atau
tumbuh -13,55% (yoy), terkontraksi lebih dalam
dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh -8,27%
(yoy) atau Rp77,16miliar. Perlambatan penyaluran kredit
untuk LU ini mengindikasikan berkurangnya kebutuhan dana
untuk ekspansi bisnis di bidang transportasi dan

30,00 120,00

100,00
20,00

80,00
10,00
60,00
0,00
40,00

-10,00
20,00

-20,00 0,00
I II III IV I II III IV I II
2018 2019 2020

VOLUME KREDIT TRANSPORTASI & GUDANG (MILIAR RP) (RHS) GKREDIT TRANSPORTASI & GUDANG (% (YOY)

Grafik 1.45 Perkembangan Kredit Transportasi dan


Pergudangan
SUMBER: LBU BANK INDONESIA, DIOLAH
Peluang dan Kendala Ekspor Ikan Tuna Gorontalo BOKS 1

Kendala Ekspor Ikan Tuna Gorontalo


Grafik 1.46 Data Perdagangan Komoditas Tuna (cakalang, tuna dan tuna lainnya) tahun 2018

CAKALANG/ SKIPJACK SIRIPKUNING/ YELLOWFIN TUNA LAINNYA/ OTHER TUNA

2 MILIAR
US DOLLAR 1,4 MILIAR
US DOLLAR 1 MILIAR
US DOLLAR

Perkembangan Perdagangan Dunia Perkembangan Perdagangan Dunia Perkembangan Perdagangan Dunia


$2.2bn $1.8bn $1.4bn

$1.7bn $1.4bn $1.1bn

$1.1bn $900m $700m

$550m $450m $350m

$0 $0 $0

2000 2005 2010 2015 2018 2000 2005 2010 2015 2018 2000 2005 2010 2015 2018

5 Negara Exportir Tertinggi 5 Negara Exportir Tertinggi 5 Negara Exportir Tertinggi

Other Asia, nes $226m Other Asia, nes $185m Other Asia, nes $245m

Spain $210m Papua New Guinea $106m China $101m

Korea, Republik $197m Spain $102m Australia $96.7m

Papua New Guinea $162m France $82.6m Spain $94.5m

United States $120m Seychelles $81.7m France $53.1m


19
5 Negara Importir Tertinggi 5 Negara Importir Tertinggi 5 Negara Importir Tertinggi

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020
Thailand $922m Spain $245m Japan $514m

China $141m Japan $212m Seychelles $104m

Philippines $124m Thailand $208m Spain $56.9m

Ecuador $116m Italy $100m Thailand $54.1m

Mauritius $100m Philippines $94.5m Korea, Republic $41.3m

SUMBER: RESOURCETRADE.EARTH (M : DLM JUTA USD)

Potensi Perdagangan Tuna Global


Komoditas ikan jenis tuna, merupakan jenis ikan dengan yang luas. Permintaan tuna dunia yang tinggi
produksi tertinggi ke-3 dunia pada tahun 2018, produksi (cenderung overcapacity) membuat industri tuna kian
tuna dunia mencapai 7.9 juta ton (58% jenis cakalang bergairah dari tahun ke tahun. Produk tuna yang disukai
dan siripkuning). Komoditas tuna yang diekspor di dunia oleh semua kalangan ini membuat harga jualnya makin
dibagi menjadi 3 kelompok besar yaitu skipjack, yellow melambung. Indonesia sebagai salah satu negara
fin, dan tuna lainnya. Total nilai perdagangan 3 terbesar penghasil memiliki potensi besar merajai pasar
kelompok tuna di dunia tahun 2018 mencapai $4,4 tuna internasional.
miliar meningkat dari tahun 2017 yang mencapai $3,9
miliar (Grafik 1.46). Potensi Ekspor Tuna Indonesia
Potensi sumber daya alam lautan Indonesia sangat
Ikan tuna yang merupakan jenis ikan high migratory ini
melimpah karena dua pertiga wilayah Indonesia berupa
menjadi primadona hingga mancanegara. Bisnis
lautan. Menurut Food and Agricultural Organization
perikanan tuna sangatlah menggiurkan, didorong oleh
(FAO), potensi lestari sumber daya perikanan tangkap
tingkat penangkapannya yang tinggi, nilai
laut Indonesia mencapai sekitar 6,71 juta ton per tahun.
perekonomian yang tinggi serta perdagangan dunianya
BOKS 1

25,000,000 400
Malaysia, Tongkok, Hongkong dan Saudi Arabia. Selama
350
20,000,000
lima tahun terakhir, Jepang merupakan negara tujuan
300

15,000,000
250 ekspor tuna-cakalang terbesar.
200
150
10,000,000
100
Potensi Ekspor Tuna Gorontalo
5,000,000 50
0
-
Provinsi Gorontalo dikenal memiliki hasil-hasil
-50
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
2018 2019 2020
perikanan yang bermutu tinggi, bahkan menjadi
EKSPOR TUNA DAN CAKALANG INDONESIA (USD) GROWTH (%, YOY)(RHS) salah satu daerah dengan potensi kelautan dan
Grafik 1.47 Volume Ekspor Ikan Tuna Indonesia perikanan terbesar di Indonesia. Gorontalo memiliki
SUMBER: BPS, DIOLAH panjang garis pantai sebesar 903,7 KM. Rinciannya,
panjang pantai bagian utara (Laut Sulawesi) 331,2
Berdasarkan data FAO 2018, produksi ikan tangkap
KM Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 716 dan
Indonesia menyumbang 8% produksi ikan dunia
pantai selatan (Teluk Tomini) 572,5 KM WPP 715.
mencapai 6,71 juta ton dan menempati urutan ketiga di
Dengan luas perairan Gorontalo 963.843,63 Ha atau
dunia setelah Tiongkok (15% atau 12,68 juta ton ) dan
(9,638,44 Km2) tidak heran jika sektor ini menjadi
Peru (8% atau 7,15 juta ton). Beberapa jenis ikan di
Indonesia mempunyai nilai ekonomis tinggi, seperti salah satu andalan daerah. Data dari Dinas Kelautan

tuna, udang, lobster, ikan karang, berbagai jenis ikan dan Perikanan menyebutkan saat ini ada 19.013
20 hias, kerang, dan rumput laut. nelayan yang menggantungkan hidupnya di laut. Ada
juga rumah tangga perikanan budidaya sebesar
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020

Indonesia sangat pantas diperhitungkan dalam bisnis


4.609 RTP, pelaku pengolah hasil perikanan 462 RTP
tuna. Data resmi FAO PBB melalui SOFIA pada tahun
dan pelaku usaha pemasar hasil perikanan sejumlah
2018 terdapat 7,9 juta metrik ton tuna dan spesies
3746 orang.
seperti tuna ditangkap di seluruh dunia. Di tahun yang
sama Indonesia berhasil memasok lebih dari 19% total Volume Produksi tuna merupakan komoditas
produksi dunia dengan rata-rata produksi tuna, perikanan dengan hasil produksi tertinggi di
cakalang dan tongkol Indonesia mencapai lebih dari 1,5 Gorontalo, khususnya apabila dibandingkan dengan
juta ton/tahun. Indonesia memiliki area penangkapan
jenis ikan kelompok tuna lainnya yaitu Cakalang dan
tuna yang strategis karena berada di antara Samudra
Tongkol. Pada tahun 2018 hasil produksi tuna
Pasifik dan Samudra Hindia. Meskipun demikian,
Sulampua menyumbang 72,8% total produksi Tuna
sebagian besar produksi tuna di Indonesia maupun di
Indonesia, dan Gorontalo menyumbang 12%
Sulampua adalah jenis skipjack (cakalang) yang memiliki
produksi Tuna Indonesia, dan 17% produksi Tuna
nilai jual paling rendah.
Sulampua. Namun demikian, peluang Gorontalo
Ikan tuna-cakalang masuk jajaran teratas komoditi untuk dapat menghasilkan Tuna lebih sangat besar
ekspor terbesar Indonesia di bidang perikanan. Tuna yang didukung oleh lokasinya yang strategis (WPP
dan cakalang merupakan komoditas dengan nilai ekspor
715 dan WPP 716).
terbesar kedua setelah udang. Berdasarkan data Badan
Pusat Statistik (BPS), ekspor tuna-cakalang pada Juni Komoditas ikan tuna Gorontalo diminati beberapa
2020 tercatat senilai 10,33 juta USD (Grafik 1.47). negara di Asia, Eropa dan Australia. Namun demikian,
Negara tujuan utama ekspor tuna dan cakalang asal tidak menjadikan Gorontalo sebagai pengekspor
Indonesia yaitu Jepang, Amerika, Thailand, Singapura, sendiri hasil perikanannya tersebut. Stasiun
BOKS 1

450.000 TUNA (TON) TUNA SULAMPUA (%)


TAHUN 2018
400.000 409.024
26,6%
350.000
300.000 297.592
18,6%
250.000 17,0%
15,3%
200.000
150.000 8,4%
100.000 5,3%
3,3% 3,0% 2,4%
50.000 50.555
0,1%
-
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 SULUT PABAR GTO MALUT MALUKU SULSEL SULTRA SULBAR PAPUA SULTENG

INDONESIA SULAMPUA GORONTALO

600.000 CAKALANG (ton) CAKALANG SULAMPUA (%)


TAHUN 2018

500.000 510.245 30,64%

400.000 23,21%
352.924
300.000

200.000
8,81% 8,06%
6,99% 5,58% 5,53%
100.000 4,13% 3,56% 3,49%

- 19.530
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 SULUT MALUT SULSEL MALUKU SULTRA PAPUA GTO SULTENG SULBAR PABAR

INDONESIA SULAMPUA GORONTALO

600.000 TONGKOL (ton) TONGKOL SULAMPUA (%)

21
TAHUN 2018
542.760
500.000 12,58%
11,70%
400.000
8,24%

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020
300.000
6,38%
5,73% 5,30%
200.000 204.531
3,63%
2,92%
100.000
0,75% 0,72%
- 12.804
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 SULUT MALUKU SULSEL SULTRA PABAR MALUT GTO SULBAR SULTENG PAPUA

INDONESIA SULAMPUA GORONTALO

Grafik 1.48 Volume Produksi Tuna Cakalang Tongkol

SUMBER : KKP, DIOLAH

Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (SKIPM), 120000 600

100000 500
mencatat volume ekspor tuna dari Provinsi
80000 400

Gorontalo pada 2019 mengalami kenaikan 173 60000 300

40000 200
persen berbanding tahun sebelumnya. Namun 20000 100

demikian, berdasarkan hasil FGD dengan pihak 0 0

-20000 -100
pemerintah daerah dan pelaku usaha masih terdapat -40000 -200
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
hasil produksi tuna Gorontalo belum dapat diekspor, 2018 2019 2020

EKSPOR TUNA DAN CAKALANG GORONTALO (USD) GROWTH (%, YOY)(RHS)


bahkan terdapat hasil produksi tuna diekspor melalui
daerah lain (melalui pelabuhan lain di daerah lain Grafik 1.49 Volume Ekspor Ikan Tuna Gorontalo

selain Gorontalo). Di sisi lain, pada tahun 2020 kinerja SUMBER: BPS, DIOLAH

ekspor tuna Gorontalo pada tahun 2020 mengalami


penurunan yang disebabkan adanya pandemi
COVID-19 dan beragam tantangan/kendala lainnya.
BOKS 1

Tantangan/kendala Ekspor Tuna Gorontalo


Kinerja ekspor Tuna provinsi Gorontalo belum pihak, baik bagi pihak penjual dan pembeli, sehingga
menunjukkan pertumbuhan yang baik, serta belum dapat mempermudah proses peningkatan kualitas
menjadi komoditas ekspor utama Gorontalo. Terdapat produk tuna Gorontalo.
beberapa tantangan dan kendala yang dihadapi,
c. Pemahaman pemanfaatan letter of
diantaranya:
credit (L/C)8 atau kredit jaminan ekspor
a. Sertifikasi HACCP Grade A dan B Mayoritas eksportir Tuna Gorontalo belum
Saat ini mayoritas pelaku Eksportir Tuna Gorontalo tidak memanfaatkan fasilitas L/C yang merupakan unsur
memiliki sertifikasi HACCP grade B sehingga kesulitan penting, sebagai jembatan yang menghubungkan
melakukan negosiasi harga. Harga yang ditawarkan antara penjual dan pembeli yang terpisah oleh jarak
pembeli kepada Perusahaan lebih rendah dibanding dan geografis. Hal tersebut mengakibatkan
beberapa eksportir Tuna Gorontalo mengalami
kepada produsen yang memiliki sertifikasi HACCP grade
kendala tidak mendapatkan bayaran setelah
B dan Grade A karena sertifikat tersebut merupakan
komoditas tuna diekspor/dikirim ke pembeli,
salah satu tolok ukur kualitas produk yang ditawarkan.
sehingga mengalami kerugian dikarenakan tidak
Selain itu Perusahaan kesulitan untuk melakukan memiliki dokumen jaminan apapun.
ekspor ke negara di Eropa yang mensyaratkan harus
memiliki sertifikasi Grade A dan Australia yang d. Ekspedisi Angkutan Udara di masa P
membutuhkan sertifikasi grade B. Eksportir andemi COVID-19
kesulitan dalam melakukan benchmarking mengenai Di masa pandemi COVID-19, eksportir Ikan Tuna
Gorontalo mengalami kendala yaitu penerbangan
Sertifikasi. Selain itu kendala modal kerja untuk
Ekspedisi untuk ekspor langsung sangat terbatas,
melakukan perbaikan sarana dan prasarana
bahkan mengalami penurunan jumlah penerbangan
Perusahaan turut menjadi hambatan dalam dari 7 kali menjadi 2-3 kali dalam satu minggu. Selain
memperoleh sertifikasi HACCP yang lebih baik. itu kapasitas muat yang terbatas yaitu maksimal 4
ton turut berdampak pada penjualan ekspor
b. Teknologi produksi dan standardisasi perusahaan. Selama ini permintaan ekspor
produk tidak seragam mengalami peningkatan khususnya pada akhir tahun
Dalam rangka memenuhi standar kualitas produk 2019 dan awal tahun 2020 dengan perharinya
ekspor, teknologi produksi dan standarisasi produk mencapai 2-3 ton. Hal ini membuat perusahaan tidak
yang dimiliki oleh pelaku usaha tuna di Gorontalo mampu memaksimalkan permintaan dari pelanggan
belum seragam. Hal tersebut mengakibatkan hanya yang mengalami peningkatan.
ada beberapa pelaku usaha saja yang dapat
melakukan ekspor. Pemastian kualitas atau
kandungan terhadap suatu produk adalah salah satu
diantara begitu banyaknya pemastian yang dituntut
dalam proses ekspor maupun perdagangan dalam
negeri. Untuk itu kehadiran jasa pemastian
diperlukan di dunia industri dan perdagangan. Jasa
8. Pengertian Letter of Credit adalah janji dari issuing bank untuk melakukan
yang diberikan adalah memberikan kepastian pembayaran akan sejumlah uang kepada pihak eksportir sepanjang mereka mampu
untuk memenuhi terms and conditions dari L/C tersebut.
kuantitas, kualitas, dll bagi kepentingan kedua belah
BAB II. KEUANGAN
PEMERINTAH
Total pagu anggaran belanja pemerintah (fiskal) di Gorontalo tahun 2020 secara keseluruhan
mencapai Rp11,7 triliun, turun -4,1% (yoy) dibandingkan tahun 2019. Hingga periode triwulan II
2020, anggaran telah mengalami realisasi sebesar 39,7% terhadap pagu anggaran. Adapun APBD
Kabupaten/Kota masih menjadi kontributor terbesar dalam struktur anggaran pemerintah di
Gorontalo, sementara APBN Provinsi di Gorontalo secara konsisten masih membukukan tingkat
realisasi tertinggi.

Ditengah wabah pandemi COVID-19, kinerja realisasi pendapatan dan belanja APBD Provinsi
Gorontalo turun sebesar -16,4% (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019.
Penurunan ini seiring dilakukannya realokasi APBD Provinsi Gorontalo yag difokuskan untuk
penanganan pandemi COVID-19 dari segi penguatan infrastruktur kesehatan serta pemulihan
ekonomi daerah.

Di sisi lain, Kinerja realisasi pendapatan dan belanja Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi
Gorontalo justru mengalami peingkatan sebesar 12,1% (yoy) dibandingkan dengan tahun 2019.
Hal ini seiring dengan arahan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk
mengoptimalkan pos belanja operasi dan modal sebagai anggaran belanja penanganan
pandemi COVID-19 di wilayahnya masing-masing.

24 Selanjutnya, kinerja realisasi belanja dari pendanaan APBN mengalami peningkatan dari 37,9% di
tahun 2019 menjadi 43,9% pada tahun 2020. Peningkatan ini sejalan dengan realokasi pos APBN
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020

dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah khususnya terkait anggaran pembangunan
beberapa proyek strategis nasional yang dialihkan untuk belanja kebutuhan penanganan
pandemi COVID-19. Hal ini sesuai dengan arahan dari pemerintah pusat untuk mengoptimalkan
realisasi Dana Alokasi Khusus Fisik sebagai salah satu sumber dana bagi pemerintah daerah
untuk dalam menghadapi dampak pandemi COVID-19.

Kinerja keuangan pemda secara konsisten sejalan dengan perbaikan tata kelola keuangan dan
pola seasonal untuk mencapai target pembangunan untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi.
Hal ini untuk menjamin tercapainya visi dan misi pembangunan sejalan dengan target
pemerintah daerah untuk memperbaiki tingkat ketimpangan sosial, tingkat kemiskinan, tingkat
pengangguran terbuka dan IPM di Provinsi Gorontalo.
2.1 GAMBARAN UMUM
% 60,0
12.000 RP, MILIAR

50,0
10.000
44,0 43,8
42,0
39,7 40,0
8.000 37,0 38,0 37,5
35,2
30,0
6.000
2019 2020
4.000 20,0

2.000 10,0

- 0,0
II 2019 II 2020 II 2019 II 2020 II 2019 II 2020 II 2019 II 2020

32,9 16,0 51,1 28,6 14,6 56,8 APBD PROVINSI APBD KAB/KOTA APBN TOTAL
APBN APBD PROVINSI APBD KAB/KOTA APBN APBD PROVINSI APBD KAB/KOTA
ANGGARAN REALISASI % REALISASI

Grafik 2. 2. Proporsi Anggaran PAD Spasial Kabupaten/Kota


Grafik 2.1 Pangsa Realisasi Anggaran Tahun 2019 dan 2020
di Gorontalo
SUMBER: KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI GORONTALO (DIOLAH) SUMBER: KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI GORONTALO (DIOLAH)

Tabel 2.1 Pangsa anggaran tahun 2019 dan 2020


PAGU REALISASI PENYERAPAN
URAIAN ANGGARAN 2019 2020 Growth 2019 2020 Growth 2019 2020
(Rp miliar) (Rp miliar) (%,yoy) (Rp miliar) (Rp miliar) (%,yoy) (%) (%)
APBN 4.017,1 3.351,1 -16,6 1.524,8 1.469,1 -3,6 38,0 43,8
APBD PROVINSI GORONTALO 1.955,7 1.709,8 -12,6 859,5 718,5 -16,4 44,0 42,0
APBD KABUPATEN/KOTA 6.252,5 6.661,4 6,5 2.201,4 2.467,7 12,1 35,2 37,0
TOTAL ANGGARAN 12.225,3 11.722,3 -4,1 4.585,7 4.655,4 1,5 37,5 39,7
SUMBER: KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI GORONTALO (DIOLAH)

Total Anggaran Belanja dan Transfer Pemerintah di 2.2 APBD PROVINSI GORONTALO TAHUN
Gorontalo tahun 2020 secara total mencapai Rp11, 7 2020 25
triliun, dengan realisasi kumulatif tahun 2020 sebesar
APBD Provinsi Gorontalo tahun 2020 lebih rendah

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • MEI 2020
39,7% terhadap pagu9 anggaran.
dibandingkan tahun 2019, dengan nominal defisit
APBD Kabupaten/Kota masih menjadi kontributor anggaran yang semakin berkurang.
terbesar anggaran Pemerintah di Gorontalo, sementara
APBD Gorontalo terdiri dari Anggaran Pendapatan
APBN Provinsi di Gorontalo secara konsisten masih
sebesar Rp1,7 triliun serta Anggaran Belanja dan
membukukan realisasi tertinggi. Anggaran pengeluaran
Transfer mencapai Rp1,7 triliun. Dibandingkan dengan
pemerintah di Gorontalo tahun 2020 sebesar Rp11,7 triliun
tahun 2019, anggaran Provinsi Gorontalo mengalami
mengalami penurunan -4.1% (yoy) dibandingkan tahun
penurunan masing-masing sebesar -11% dan -12% (yoy).
2019.

Berdasarkan nominal dan pangsanya, APBD Kabupaten/Kota 2.2.1 Anggaran dan Realisasi Pendapatan
mendominasi anggaran pengeluaran pemerintah di APBD Provinsi Gorontalo
Gorontalo (Rp6,6 triliun, pangsa 56,8%), diikuti dengan APBN Anggaran Pendapatan
untuk Gorontalo (Rp3,3 triliun, pangsa 28,6%) dan terendah Anggaran Pendapatan APBD Provinsi Gorontalo tahun
adalah APBD Provinsi Gorontalo (Rp1,9 triliun, pangsa 2020 sedikit lebih rendah dibandingkan tahun 2019,
14,6%). Pada triwulan II 2020, total realisasi pengeluaran terutama karena penurunan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
pemerintah mencapai 39,7% dari pagu anggaran dan lebih yang turun -31,3% (yoy) dibandingkan tahun 2019.
tinggi dibandingkan triwulan II 2019 (37,5%). Realisasi Penurunan ini disebabkan dengan adanya penyesuaian
tertinggi terjadi pada APBN Provinsi Gorontalo (43,8%) anggaran pendapatan Provinsi Gorontalo yang sebelumnya
disusul oleh APBD Provinsi Gorontalo (42%) dan terendah diperkirakan hanya dapat terealisasi sebesar 70% dari total
pada triwulan ini adalah APBD Kabupaten/Kota sebesar 37% pagu pendapatan, seiring dengan pemberlakuan PSBB selama
dari pagu anggaran. pandemi COVID-19 yang menyebabkan sumber pendapatan

9. Pagu Anggaran adalah alokasi anggaran yang ditetapkan untuk mendanai belanja pemerintah
dan/atau pembiayaan anggaran dalam Tahun Anggaran yang ditentukan
Tabel 2.2 Anggaran dan Realisasi Pendapatan APBD Provinsi Gorontalo Triwulan II 2019 dan 2020
Pagu APBD Realisasi APBD
% growth
URAIAN 2019 2020 Perubahan Realisasi II’19 Realisasi II’19 Realisasi II’20 Realisasi II’20 Realisasi
(Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar) (% Pagu) (Rp Miliar) (% Pagu) II 2020 (%)

Pendapatan Asli Daerah (PAD) 412 283 -31,29 172 41,73 181 64,12 5,6
a. Pajak Daerah 357 247 -30,82 166 46,37 165 66,83 -0,3
b. Retribusi Daerah 13 4 -66,41 1 11,46 5 123,28 261,3
c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah 3 3 24,18 - 0,00 3 100,00
d. Lain-lain PAD 39 28 -27,55 5 11,90 8 26,88 63,6
Pendapatan Transfer 1.542 1.437 -6,79 860 55,76 757 52,67 -12,0
a. Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan 1.532 1.417 -7,50 855 55,79 747 52,73 -12,6
b. Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 10 20 98,91 5 50,00 10 48,01 91,0
c. Transfer Pemerintah Daerah - Lainnya - - - -
Lain-lain Pendapatan Yang Sah 2 20 811,68 0 11,13 0 1,09 -10,8
a. Pendapatan Hibah 2 3 36,66 0 11,13 0 6,46 -20,7
b. Pendapatan Lainnya - 17 - 0,00 0 0,14
c. Pendapatan PAD yang Sah - - - - -
Total Pendapatan 1.956 1.740 (11,02) 1.032 52,75 938 53,93 -9,0
SUMBER: KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI GORONTALO (DIOLAH)

pajak daerah dan retribusi bagi pemerintah provinsi Selanjutnya, realisasi pendapatan transfer pada
berpotensi mengalami penurunan. Hal ini sesuai dengan triwulan II tahun 2020 sebesar Rp757 miliar atau
turunnya pagu pendapatan pajak daerah dan retribusi daerah mencapai 52,7% dari target APBD. Secara nominal,
yang masing-masing sebesar -30,1% (yoy) dan -66,4% (yoy). realisasi tersebut lebih rendah dibandingkan tahun 2019 atau
turun sebesar -12%. Hal ini menjadi salah satu faktor penahan
Realisasi Pendapatan pertumbuhan realisasi pendapatan pada triwulan II tahun
Anggaran pendapatan APBD Provinsi Gorontalo pada 2020, selain adanya anggaran lain-lain pendapatan yang sah
26 triwulan II tahun 2020 terealisasi sebesar Rp938 miliar yang belum terealisasi.
atau 54% dari pagu anggaran. Realisasi pendapatan
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020

tersebut lebih tinggi dibandingkan triwulan II 2019 yang Penerimaan PAD didukung oleh beberapa kebijakan
terealisasi sebesar 52,8% dari pagu anggaran. Pendorong Pemerintah Provinsi Gorontalo antara lain: (1)
utama realisasi pendapatan APBD Provinsi Gorontalo adalah memberlakukan tax holiday untuk kendaraan mutasi dari luar
Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Pendapatan Transfer. PAD Provinsi Gorontalo pada tahun pertama untuk
yang merupakan sumber pendapatan dari Provinsi Gorontalo memaksimalkan perolehan pajak kendaraan, (2) melakukan
telah terealisasi sebesar 64% dengan kontributor terbesar reformasi kemudahan pembayaran pajak online yang bekerja
adalah penerimaan Pajak Daerah yang terealisasi sebesar sama dengan perbankan, retail dan e-payment dan (3)
Rp165 miliar (66,8% dari pagu anggaran). kebijakan lintas stakeholder seperti pembayaran pajak STNK
online dan SAMSAT online yang bekerjasama dengan
kepolisian dan perbankan daerah. Namun demikian, dengan
2.000 RP, MILIAR 70,0
1.800 64,1
adanya pandemi COVID-19, Kementerian Keuangan
60,0
1.600
52,8 53,9
55,8
52,7
mengimplementasikan stimulus kebijakan jilid II dengan
1.400 50,0
1.200 41,7
40,0
pemberian insentif dan relaksasi pajak untuk mejaga stabilitas
1.000
30,0 pertumbugan ekonmi, daya beli masyarakat, dan
800
600 20,0 produktivitas sektor usaha terdampak. Hal ini sejalan dengan
400
200
10,0 ketentuan yang diterbitkan oleh pemerintah pusat, yaitu PMK
- 0,0
II 2019 II 2020 II 2019 II 2020 II 2019 II 2020
Nomor 23/PMK.03/2020, PMK Nomor 28/PMK.03/2020 dan
TOTAL PENDAPATAN PAD PENDAPATAN TRANSFER PERPPU No.1 Tahun 202010. Diperkirakan stimulus tersebut
ANGGARAN REALISASI % REALISASI
baru berdampak terhadap perekonomian Gorontalo pada
Grafik 2.3 Persentase Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi triwulan III 2020 seiring dengan optimisme meredanya
Gorontalo (yoy)
pandemi COVID-19.
SUMBER: KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI GORONTALO (DIOLAH)

10 - Peraturan Menteri keuangan Nomor 23/PMK.03/2020 Tahun 2020 tanggal 21 Maret 2020 - Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2020 tanggal 31
tentang insentif Pajak untuk Wajib Pajak Terdampak Wabah Virus Corona MAret 2020 tengtang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk
- Peraturan Menteri keuangan Nomor 28/PMK.03/2020 Tahun 2020 tanggal 6 April 2020 Penanganan Pandemi COVID-19
tentang Pemberian Fasilitas Pajak terhadap Barang dan Jasa yang Diperlukan dalam rangka
Penanganan Pandemi COVID-19
2.2.2 Anggaran dan Realisasi Belanja APBD Realisasi terendah terjadi pada komponen belanja hibah yang
Provinsi Gorontalo hanya sebesar 7,6% dari pagu anggaran. Rendahnya realisasi
Anggaran Belanja belanja hibah dikarenakan sebagian besar rencana realisasi
pada komponen tersebut baru akan direalisasikan pada
Anggaran belanja dan transfer APBD Provinsi Gorontalo
triwulan berikutnya seiring dengan persetujuan perubahan
tahun 2020 mencapai Rp1,7 triliun lebih rendah 13%
APBD tahun 2020 oleh DPRD Provinsi Gorontalo yang baru
dibandingkan tahun 2019. Lebih lanjut, penurunan terjadi
ditetapkan pada awal Agustus 2020. Selanjutnya Pemerintah
pada belanja operasi dan belanja modal yang masing-masing
Provinsi Gorontalo telah memprioritaskan belanja hibah untuk
turun sebesar -10,3% (yoy) dan -42,1% (yoy). Sementara
keperluan jaring pengaman sosial kepada masyarakat melalui
peningkatan secara nominal terjadi pada belanja tak terduga
SKPD Dinas Sosial dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa
dan belanja transfer yang tumbuh 637% (yoy) dan 1,4%
Provinsi Gorontalo.
(yoy).
Adapun peningkatan realisasi belanja modal
Penurunan anggaran belanja modal disebabkan karena
disebabkan oleh belanja tanah dan belanja peralatan
adanya realokasi anggaran di Provinsi Gorontalo
dan mesin. Dilihat dari pangsa belanja modal, realisasi
khususnya pada beberapa proyek strategis, yang
terbesar berasal dari belanja tanah yang terealisasi sebesar
selanjutnya dialihkan untuk komponen belanja tak terduga
Rp10 miliar (80,3% dari pagu anggaran) seiring dengan
dalam rangka penanganan pandemi COVID-19. Anggaran
kebutuhan pembangunan kantor untuk beberapa SKPD di
belanja modal turun dengan penurunan nominal terbesar
Provinsi Gorontalo. Sementara itu, persentase peningkatan
pada komponen belanja tanah dan belanja jalan maupun
realisasi belanja peralatan dan mesin juga terealisasi sebesar
irigasi.
Rp29 Miliar (46,6% dari pagu anggaran). Khusus pada
periode ini, sebagian besar realisasi belanja peralatan dan
Realisasi Belanja
mesin berupa pengadaan perangkat jaringan serta komputer
Realisasi belanja dan transfer Provinsi Gorontalo pada
sebagai sarana pendukung pelaksanaan Work Form Home
triwulan II tahun 2020 mencapai Rp719 miliar atau 42%
(WFH) kepada pegawai selama pandemi COVID-19.
27
dari pagu anggaran. Pencapaian ini sedikit lebih rendah dari

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020
triwulan II tahun 2019 yang terealisasi sebesar 43,9% dan Tingginya realisasi belanja juga terekam pada
secara nominal mengalami penurunan sebesar -16% (yoy). melonjaknya pencapaian realisasi belanja tak terduga.

Tabel 2.3 Anggaran dan Realisasi Belanja APBD Provinsi Gorontalo Triwulan II 2019 dan 2020
Pagu APBD Realisasi APBD
% growth
URAIAN 2019 2020 Perubahan Realisasi II’19 Realisasi II’19 Realisasi II’20 Realisasi II’20 Realisasi
(Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar) (% Pagu) (Rp Miliar) (% Pagu) II 2020 (%)

Belanja Operasi 1.475 1.323 -10,31 727 49,27 556 42,06 -23,44
Belanja Pegawai 697 673 -3,34 344 49,37 368 54,60 6,90
Belanja Barang 547 430 -21,42 267 48,74 158 36,73 -40,79
Belanja Subsidi - - -
Belanja Bunga - - -
Belanja Hibah 198 197 -0,51 106 53,57 15 7,58 -85,93
Belanja Bantuan Sosial 34 2 -94,52 10 30,61 1 36,72 -93,43
Belanja Bantuan Keuangan - 21 15 72,25
Belanja Modal 304 176 -42,12 70 22,88 71 40,23 1,76
Belanja Tanah 45 12 -73,07 12 27,40 10 80,30 -21,08
Belanja Peralatan dan Mesin 69 62 -10,22 29 42,62 29 46,61 -1,82
Belanja Bangunan dan Gedung 57 57 -0,99 9 15,86 19 33,88 111,46
Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan 132 44 -66,30 19 14 13 28,84 -31,10
Belanja Aset Tetap Lainnya 1 1 -6,51 0 17 0 21,67 22,20
Belanja Tak Terduga 5 37 637,02 1 15,75 19 52,87 2373,68
Belanja Transfer 172 174 1,41 63 36,41 72 41,28 14,97
Transfer Bagi Hasil ke Kabupaten/Kota 170 174 2,59 62 36,70 72 41,28 15,39
Transfer Bantuan Keuangan 2 -100,00 0 12 -100,00
Total Belanja 1.956 1.710 (12,57) 860 43,95 719 42,02 -16,41
SUMBER: KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI GORONTALO (DIOLAH)
2.3.1 Anggaran dan Realisasi Pendapatan APBD
2.000
1.800
RP, MILIAR % 60,0
Kabupaten/Kota
49,3 50,0
1.600
1.400
44,0
42,0
44,7
42,1 42,1
40,2 40,0
Anggaran
1.200
1.000 30,0 Anggaran pendapatan 6 kabupaten/kota di Provinsi
800
600
22,9
20,0 Gorontalo tahun 2020 didominasi oleh pendapatan
400
10,0 transfer. Pangsa anggaran pendapatan asli daerah pada
200
- 0,0 APBD Kabupaten/Kota sedikit meningkat dari 9,7% pada
II 2019 II 2020 II 2019 II 2020 II 2019 II 2020 II 2019 II 2020
TOTAL BELANJA TOTAL BELANJA BELANJA OPERASI BELANJA MODAL
tahun 2019 menjadi 10,6% pada tahun 2020. Namun
DAN TRANSFER
ANGGARAN REALISASI % REALISASI demikian, Indeks Kemampuan Rutin11 (IKR) Kabupaten/Kota di
Gorontalo secara rata-rata mencapai 12,3% pada tahun
Grafik 2.4 Persentase Realisasi Belanja dan Transfer Daerah
Provinsi Gorontalo (Kumulatif) 2020, sedikit lebih tinggi dibandingkan realisasi tahun 2019
SUMBER: KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI GORONTALO (DIOLAH)
yang sebesar 12%. Menurut skala Tumilar (1997), rendahnya
angka persentase IKR Kabupaten/Kota di Gorontalo yang
Pada triwulan II tahun 2020, belanja tak terduga telah
masih kurang dari 40% menujukkan masih tingginya
terealisasi sebesar 52,8% dari pagu anggaran, meningkat
ketergantungan Kabupaten/Kota terhadap dana transfer dari
2378% (yoy) dibandingkan dengan tahun 2019. Peningkatan
Pemerintah Pusat.
yang sangat signifikan tersebut tidak lepas dari kebijakan
Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam melakukan refocusing
Secara spasial, target anggaran pendapatan asli daerah
dan realokasi APBD Provisi Gorontalo untuk menangani
tertinggi ada pada Kota Gorontalo yaitu Rp246 miliar
wabah COVID-19, khususnya dari Belanja Tak Terduga untuk
atau 35,2% dari total anggaran pendapatan
kegiatan Jaring Pengaman Sosial serta pemulihan ekonomi di
Kabupaten/Kota di Gorontalo. Kota Gorontalo merupakan
Provinsi Gorontalo.
daerah di Provinsi Gorontalo yang memiliki realisasi Indeks
Kemampuan Rutin terbesar mencapai 28,3% pada triwulan II
28 2.3 APBD 6 KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI
2020. Pada tahun 2020, anggaran PAD Kota Gorontalo
GORONTALO TAHUN 2020
ditargetkan mencapai 23,6%, lebih tinggi dibandingkan
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020

APBD Kabupaten/Kota di Gorontalo tahun 2020 realisasi IKR 2019 yang sebesar 18,4%. Struktur ekonomi Kota
meningkat dibandingkan tahun 2019 baik dari sisi Gorontalo sebagai pusat aktivitas perdagangan dan jasa, yang
penerimaan maupun belanja. didominasi oleh Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, serta
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum menyebabkan
Anggaran pendapatan APBD Kabupaten/Kota mencapai
penghasilan dari pajak daerah dan retribusi relatif lebih besar
Rp6,6 triliun dengan anggaran belanja dan transfer sebesar
dibandingkan daerah lain di Provinsi Gorontalo.
Rp6,6 triliun. Meningkatnya anggaran pendapatan (7,9%
yoy) yang lebih tinggi dibandingkan anggaran belanja (6,5% Sementara itu, anggaran pendapatan asli daerah yang
yoy) menyebabkan total defisit anggaran Kabupaten/Kota di terendah ada di Kabupaten Gorontalo Utara yaitu
Gorontalo menurun dari Rp125 miliar pada tahun 2019
sebesar Rp33,3 miliar atau 4,7% dari total anggaran
menjadi Rp50 miliar pada tahun 2020.
pendapatan Kabupaten dan Kota di Provinsi Gorontalo.
Kabupaten Gorontalo Utara memiliki ketergantungan
8000 RP, MILIAR terhadap dana Pemerintah Pusat yang sangat tinggi yaitu
96% dari total anggaran pendapatan, sehingga potensi untuk
6000
peningkatan PAD yang dapat mendorong kapasitas fiskal
4000
menjadi cukup terbatas. Dari sisi kemandirian fiskal,
2000
Kabupaten Pohuwato merupakan daerah di Provinsi
0 Gorontalo yang memiliki ketergantungan tertinggi terhadap
-2000
anggaran dari Pemerintah Pusat. IKR Kabupaten Pohuwato
2016 2017 2018 2019 2020 hanya sebesar 6,5% dengan anggaran PAD sebesar 10% dari
PENDAPATAN DAERAH BELANJA DAERAH DEFISIT ANGGARAN
total pendapatan.

Grafik 2.5 Perkembangan APBD Kabupaten/Kota


11. Indeks Kemampuan Rutin adalah Proporsi antara PAD dengan pengeluaran rutin tanpa transfer
di Gorontalo
dari pemerintah Pusat
SUMBER: KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI GORONTALO (DIOLAH)
35
400 RP, MILIAR

350 30 35%
KOTA GORONTALO
300 25
25%
250 KAB GORONTALO
20
200
15
10%
KAB BOALEMO
150

100
10 5%
KAB GORUT
50 5
15%
0 0 KAB BONE BOLANGO
Kota Kab. Kab. Kab. Bone Kab.
Gorontalo Gorontalo Boalemo Kab. Gorut Bolango Pohuwato 10%
KAB POHUWATO

BELANJA OPERASI PAD RASIO INDEKS KEMAMPUAN RUTIN - RHS

Grafik 2.6 Indeks Kemampuan Rutin Kabupaten/Kota Grafik 2.7 Proporsi Anggaran PAD Spasial Kabupaten/Kota
di Gorontalo di Gorontalo
SUMBER: KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI GORONTALO (DIOLAH) SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH

Realisasi
Realisasi pendapatan APBD kabupaten/kota di Realisasi pendapatan transfer dari pemerintah pusat
Gorontalo tahun 2020 lebih tinggi dibandingkan tahun sedikit lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.
2019 terutama karena meningkatnya realisasi Realisasi pendapatan transfer Kabupaten/Kota di Gorontalo
pendapatan asli daerah. Realisasi pendapatan APBD triwulan II 2020 mencapai 48% dari pagu anggaran 2020 dan
kabupaten/kota di Gorontalo triwulan II 2020 sebesar 44% menurun -2,5% (yoy) dibandingkan triwulan II 2019. Secara
dari pagu anggaran dan secara nominal mengalami kenaikan spasial realisasi pendapatan transfer tertinggi terjadi di
2,4% (yoy) dibandingkan triwulan II 2019. Naiknya kinerja Kabupaten Gorontalo (51% dari pagu anggaran) dan
realisasi pendapatan disebabkan oleh PAD yang realisasinya terendah di Kota Gorontalo (43% dari pagu anggaran).
mencapai 33% dari pagu anggaran dan pendapatan transfer Tingginya realisasi pendapatan transfer di Kabupaten
yang mencapai 48% dari pagu anggaran. Gorontalo antara lain didorong oleh realisasi Dana Alokasi 29
Umum yang merupakan alokasi pemerintah pusat kepada
Secara spasial, Kabupaten Bone Bolango merupakan

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020
daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka
daerah yang mampu merealisasikan anggaran
pendapatan tertinggi yaitu 48,8% dari pagu anggaran.
60%
Realisasi pendapatan pajak daerah Kabupaten Bone Bolango
50%
mencapai 25,3%, demikian pula dengan realisasi retribusi
40%
yang mencapai 51,6% dari pagu anggaran. Pendapatan pajak
30%
Kabupaten Bone Bolango didominasi oleh realisasi
20%
penerimaan dari sektor pajak kendaraan bermotor seiring
10%
dengan bertambahnya jumlah kendaraan setiap tahunnya.
Namun demikian realisasi PAD yang terbesar terjadi di Kota 0%
KOTA KAB. KAB. KAB. BONE KAB.
GORONTALO GORONTALO BOALEMO KAB. GORUT BOLANGO POHUWATO
Gorontalo yang mencapai 44% dari anggaran, didorong oleh
realisasi lain-lain pendapatan asli daerah yang sah sebesar REALISASI PENDAPATAN REALISASI PAD REALISASI PENDAPATAN TRANSFER

60%, lebih tinggi dibandingkan triwulan yang sama tahun Grafik 2.8 Realisasi Pendapatan Kabupaten/Kota Gorontalo
triwulan II 2020
sebelumnya sebesar 33%.
Sumber: Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Gorontalo

Tabel 2.4 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Kabupaten/Kota Gorontalo Triwulan II 2019 dan 2020
Pagu APBD Realisasi APBD
% growth
URAIAN 2019 2020 Perubahan Realisasi II’19 Realisasi II’19 Realisasi II’20 Realisasi II’20 Realisasi
(Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar) (% Pagu) (Rp Miliar) (% Pagu) II 2020 (%)

PENDAPATAN 6.127 6.611 7,91 2.865 46,77 2.933 44,37 2,37


Pendapatan Asli Daerah 596 701 17,64 217 36,42 231 32,88 6,21
Pendapatan Transfer 5.503 5.387 -2,11 2.645 48,06 2.578 47,86 -2,52
Lain-Lain Pendapatan yang Sah 28 524 1747,84 3 12,27 125 23,81 3484,01
SUMBER: KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI GORONTALO
pelaksanaan desentralisasi. Selain itu, realisasi pendapatan
2.000 RP, MILIAR % 30%
transfer terkait Dana Penyesuaian juga tercatat cukup tinggi
25%
mencapai 68,9% dari pagu angggaran. Dana penyesuaian 1.500
20%
dipergunakan untuk mendukung program/kebijakan
1.000 15%
pemerintah yang berdasarkan peraturan perundang-
10%
undangan kegiatannya menjadi kewenangan daerah. 500
5%

2.3.2 Anggaran dan Realisasi Belanja APBD 0


Kota Kab. Kab. Kab. Bone Kab.
0%
Kab. Gorut
Kabupaten/Kota Gorontalo Gorontalo Boalemo Bolango Pohuwato

Anggaran BELANJA MODAL TOTAL BELANJA RASIO BELANJA MODAL

Anggaran belanja dan transfer kabupaten/kota di Grafik 2.11 Rasio anggaran belanja modal kab/kota di
Gorontalo tahun 2019 dan 2020
Gorontalo didominasi oleh belanja operasi yaitu sebesar SUMBER: KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI GORONTALO (DIOLAH)

Rp4,3 triliun atau 65% dari total anggaran belanja dan


transfer. Secara spasial, Kabupaten Gorontalo memiliki sejalan dengan peningkatan belanja modal di setiap
anggaran belanja dan transfer terbesar mencapai Rp1,5 triiun kabupaten/kota dibandingkan tahun 2019. Hal ini sesuai
atau 23% dari total anggaran belanja dan transfer arahan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah agar
kabupaten/kota di Gorontalo. Sementara itu, Kabupaten meningkatkan porsi anggaran belanja yang diperuntukkan
Gorontalo Utara merupakan daerah dengan anggaran belanja kepada bidang sosial, pendidikan dan kesehatan dalam
terendah yaitu sebesar Rp866 miliar atau 13% dari total rangka mengantisipasi wabah pandemi COVID-19. Namun,
anggaran. rasio anggaran belanja modal terhadap total anggaran
belanja dan transfer secara total sedikit menurun dari 19% di
Seluruh kabupaten/kota di Provinsi Gorontalo tahun 2019 menjadi 18,6% di tahun 2020, dengan
mengalami kenaikan anggaran belanja dan transfer, penurunan terbesar terjadi di Kabupaten Bone Bolango dari
30 20,6% menjadi 15,6%.
100%
Rasio belanja modal terhadap total belanja tertinggi di
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020

80%
tahun 2020 dimiliki oleh Kabupaten Boalemo (27,6%)
60%
dan Kabupaten Gorontalo Utara (23,1%). Pemerintah
40% Kabupaten Boalemo mengalokasikan anggaran yang cukup
20%
besar untuk perbaikan infrastruktur jalan kabupaten serta
sejumlah jembatan rusak. Sedangkan Kabupaten Gorontalo
0%
Kota
Gorontalo
Kab.
Gorontalo
Utara memiliki beberapa proyek pembangunan infrastruktur
berupa akses Jalan Lingkar Kwandang dan sarana UPT
BELANJA OPERASI BELANJA MODAL BELANJA TAK TERDUGA TRANSFER
Puskesmas di seluruh desa.
Grafik 2.9 Proporsi Komponen Anggaran Belanja APBD
Kabupaten/Kota di Gorontalo
SUMBER: KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI GORONTALO (DIOLAH) Realisasi
Realisasi belanja dan transfer kabupaten/kota di

16% Gorontalo pada triwulan II 2020 sebesar 37% dari pagu


KOTA GORONTALO
anggaran dan secara nominal, realisasi anggaran
23%
KAB GORONTALO tersebut tumbuh meningkat 12% (yoy) dibandingkan
13% periode yang sama tahun sebelumnya. Lebih tingginya
KAB BOALEMO

13% realisasi disebabkan oleh Belanja Operasi yang terealisasi


KAB GORUT

18% sebesar 40% (lebih tinggi dari realisasi triwulan II 2019 sebesar
KAB BONE BOLANGO
39%) dan Belanja Tak Terduga sebesar 139% (lebih tinggi dari
16%
KAB POHUWATO realisasi triwulan II 2019 sebesar 12%). Hal tersebut sejalan
dengan adanya realisasi belanja untuk menangani wabah
Grafik 2.10 Proporsi Anggaran Belanja APBD Spasial pandemi COVID-19 yang dialokasikan dari anggaran Belanja
Kabupaten/Kota di Gorontalo
Ta k Te rd u g a . O l e h k a re n a n y a , m a s i n g - m a s i n g
SUMBER: KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI GORONTALO
Tabel 2.5 Anggaran dan Realisasi Belanja Kabupaten/Kota Gorontalo Triwulan II 2019 dan 2020
Pagu APBD Realisasi APBD
% growth
URAIAN 2019 2020 Perubahan Realisasi II’19 Realisasi II’19 Realisasi II’20 Realisasi II’20 Realisasi
(Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar) (% Pagu) (Rp Miliar) (% Pagu) II 2020 (%)

BELANJA & TRANSFER 6.252 6.661 6,54 2.201 35,21 2.468 37,05 12,10
Belanja Operasi 4.166 4.328 3,88 1.729 41,50 1.713 39,58 -0,92
Belanja Modal 1.152 1.244 7,94 115 9,99 135 10,85 17,24
Belanja Tak Terduga 8 9 12,10 0 5,91 12 138,91 2534,54
Transfer 926 1.081 16,74 357 38,53 607 56,20 70,30
SUMBER: KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI GORONTALO

Kabupaten/Kota melakukan realokasi anggaran dari sebagian 2.4 APBN DI GORONTALO


Belanja Tak Terduga untuk kebutuhan Jaring Pengaman Sosial Alokasi belanja APBN di Gorontalo tahun 2020
masyarakat terdampak dan program pemulihan ekonomi mencapai Rp3,3 Triliun atau turun -16% (yoy)
daerah. dibandingkan tahun 2019.

Secara spasial, persen realisasi kumulatif belanja tertinggi Dalam rangka pembiayaan belanja serta program
tahun 2020 dicapai oleh Kabupaten Gorontalo yaitu 39% dari strategis di daerah, pemerintah pusat mengalokasikan
pagu anggaran, sedangkan yang terendah di Kabupaten anggaran APBN untuk wilayah Gorontalo. Anggaran
Gorontalo Utara yang sebesar 34%. Berdasarkan jenis penerimaan APBN tersebut berasal dari penerimaan dalam
belanja, realisasi belanja operasi tertinggi terjadi di Kabupaten negeri yang bersumber dari pajak, penerimaan negara bukan
Pohuwato (42% dari pagu anggaran). Tingginya pencapaian pajak (PNBP), serta hibah. Sementara itu, anggaran belanja
tersebut terutama berasal dari belanja pegawai yang terafiliasi APBN disalurkan melalui belanja pemerintah pusat dan
sebesar Rp150 miliar (44% dari pagu anggaran) dan belanja transfer ke pemeritah daerah baik pemerintah provinsi
barang yang terealisasi sebesar Rp99 miliar (40% dari pagu maupun kabupaten/kota di Gorontalo.
anggaran).
Belanja pemerintah pusat melalui APBN tersebut antara lain 31
Sementara itu, realisasi belanja modal tertinggi terjadi di digunakan untuk membiayai gaji pegawai Kementerian atau

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020
Kabupaten Gorontalo yaitu 15% dari pagu anggaran. instansi pemerintah pusat yang berlokasi di Gorontalo. Selain
itu, belanja APBN digunakan untuk membiayai proyek
Realisasi tersebut didorong oleh belanja modal gedung dan
infrastruktur strategis yang telah ditetapkan oleh pemerintah
bangunan sebesar 17,4% dari pagu anggaran; belanja modal
pusat serta program-program kementerian yang dilaksanakan
jalan, irigasi, jaringan yang mencapai 15,4% dari pagu
di Gorontalo.
anggaran; dan belanja modal tanah sebesar 12,6% dari pagu
anggaran. Kabupaten Gorontalo memiliki rencana
2.4.1 Anggaran Belanja APBN di Gorontalo
pembangunan infrastruktur jalan kabupaten yang difokuskan Tahun 2020
kepada akses daerah terpencil terutama wilayah pesisir pantai Secara umum, anggaran belanja APBN di Gorontalo
Teluk Tomini agar dapat terhubung dengan jalan utama Trans sebesar Rp3,3 triliun, turun -16% (yoy) dibandingkan
Sulawesi. tahun 2019 yang sebesar Rp4 triliun. Berdasarkan jenisnya,

50%

40% 31,80%
BELANJA PEGAWAI
30% 40,41%
BELANJA BARANG & JASA
20%
27,53%
BELANJA MODAL
10%
0,26%
BELANJA BANTUAN SOSIAL
0%
Kota Kab. Kab. Kab. Bone Kab.
Gorontalo Gorontalo Boalemo Kab. Gorut Bolango Pohuwato

REALISASI TOTAL BELANJA REALISASI BELANJA OPERASI REALISASI BELANJA MODAL

Grafik 2.12 Persentase Realisasi Belanja dan Transfer APBD Grafik 2.13 Pangsa Anggaran Belanja APBN Gorontalo
Kab/Kota Gorontalo Triwulan II 2020 menurut Jenis Belanja
Sumber: Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Gorontalo SUMBER: KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI GORONTALO (DIOLAH)
Agama
Ekonomi
Kesehatan
31% 19% 34% Ketertiban dan Keamanan
17%
2019 2020
Lingkungan Hidup
Pariwisata dan Budaya
Pelayanan Umum
Pendidikan
Perlindungan Sosial
18% 21% Pertahanan
Perumahan dan Fasilitas Umum

Grafik 2.14 Pangsa Anggaran Belanja APBN Gorontalo menurut Fungsi

SUMBER: KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI GORONTALO (DIOLAH)

belanja barang dan jasa masih mendominasi belanja APBN di Di sisi lain, tingkat realisasi terendah adalah fungsi
Gorontalo dengan anggaran sebesar Rp1,4 triliun atau 40,4% pariwisata dan budaya serta perlindungan sosial
dari total APBN, diikuti oleh belanja pegawai sebesar 31,8% masing-masing sebesar 1,9% dan 24%. Fungsi pariwisata
(Rp1,1 triliun), belanja modal 27,5% (Rp922 miliar), dan mengalami penurunan realisasi dikarenakan sebagian besar
belanja sosial 0,26% (Rp8,57 miliar). agenda pariwisata mengalami penundaan akibat pandemi
COVID-19 sehingga diperkirakan baru dapat terealisasi pada
Sejalan dengan kebijakan Pemerintah Provinsi
triwulan III 2020. Pada fungsi perlindungan sosial, pos belanja
Gorontalo, alokasi APBN tahun 2020 di Gorontalo bantuan sosial harus terus direalisasikan mengingat pos
sebagian besar ditujukan untuk meningkatkan belanja tersebut baru terealisasi sebesar 15% dan
kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan fungsinya, belanja diperuntukkan sebagai pendukung pemberdayaan sosial
APBN Gorontalo masih berfokus pada fungsi ekonomi (34%) kepada masyarakat. Tingkat realisasi yang rendah pada kedua
32 diikuti fungsi pendidikan (21%) dan fungsi pertahanan fungsi tersebut perlu menjadi perhatian dikarenakan
(19%). Penggunaan anggaran pendidikan di tahun 2020 memberikan dampak dengan realisasi belanja modal untuk
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020

diprioritaskan untuk jenjang menengah dan tinggi dengan pembangunan fisik maupun non fisik yang belum optimal.
memberikan program pendidikan serta pelatihan sesuai
dengan kebutuhan industri. Peningkatan alokasi anggaran Berdasarkan komponennya (Grafik 2.15), realisasi belanja
untuk belanja bantuan sosial, DAK Fisik, dan Dana Desa juga APBN yang paling tinggi adalah belanja modal sebesar 54,9%
mengindikasikan komitmen pemerintah untuk mendorong (Rp506,1 miliar), diikuti belanja pegawai sebesar 45,6%
peningkatan infrastruktur, perekonomian, dan kesejahteraan (Rp486,5 miliar), dan belanja bantuan sosial sebesar 36,4%
masyarakat khususnya di wilayah pedesaan melalui program (Rp3,1 miliar). Realisasi belanja modal tercatat mengalami
kerja yang bersifat produktif. peningkatan dari sebelumnya tahun 2019 yang hanya sebesar
21,3% (Rp224 miliar). Hal ini sejalan dengan kenaikan pagu
2.4.2 Realisasi Belanja APBN di Gorontalo pada pos belanja modal sebesar 30% (yoy). Salah satu
Triwulan II 2020 komponen belanja modal yang terekam mengalami
Sejalan dengan meningkatnya realisasi belanja dan peningkatan adalah belanja tanah untuk kepentingan
pendapatan APBD Gorontalo, capaian realisasi belanja konstruksi Jalan GORR tahap III, pembebasan lahan
APBN Provinsi selama triwulan II 2020 sebesar 43,9% pembangunan Bendungan Bulango Ulu, serta pembangunan
atau Rp1,5 triliun, membaik dibandingkan tahun sarana dan prasarana penunjang di beberapa daerah yang
sebelumnya sebesar 38% atau sebesar Rp 1,5 triliun. diperuntukkan sebagai Unit Pelayanan Terpadu beberapa
Lebih dalam, jika ditinjau berdasarkan fungsinya maka tingkat kementerian.
realisasi terbesar adalah ekonomi, ketertiban dan keamanan,
Selain itu, realisasi belanja barang dan jasa turut didorong oleh
dan pertahanan masing masing sebesar 55,4%, 46,8% dan
realisasi pembelian kebutuhan barang operasional pegawai,
39,5% yang didorong oleh realisasi belanja pegawai serta
pemeliharaan infrastruktur pembiayaan APBN, dan
belanja modal dari fungsi tersebut.
Tabel 2.6 Realisasi APBN berdasarkan Fungsi Kerja Wilayah Gorontalo 2020
2019 2020
URAIAN FUNGSI APBD 2019 APBD 2020
(RP MILIAR) Realisasi % Realisasi (RP MILIAR) Realisasi % Realisasi
(Rp miliar) thd APBD (Rp miliar) thd APBD
Agama 105,6 46,87 44,40% 128,2 41,33 32,24%
Ekonomi 1255,2 328,86 26,20% 1142,2 632,71 55,39%
Kesehatan 131,3 45,05 34,31% 94,4 34,49 36,56%
Ketertiban dan Keamanan 706,7 366,15 51,81% 703,3 329,22 46,81%
Lingkungan Hidup 266,0 64,44 24,22% 147,4 46,39 31,47%
Pariwisata dan Budaya 1,9 0,90 48,59% 1,9 0,04 1,96%
Pelayanan Umum 339,6 197,09 58,03% 211,2 70,86 33,54%
Pendidikan 669,5 255,68 38,19% 642,4 218,06 33,95%
Perlindungan Sosial 19,7 6,19 31,41% 9,1 2,19 24,00%
Pertahanan 303,6 146,27 48,18% 13,1 5,16 39,55%
Perumahan dan Fasilitas Umum 217,6 67,25 30,91% 246,7 87,18 35,34%
Total APBN 4.016,68 1.524,76 37,96% 3.339,77 1.467,63 43,94%
Sumber: Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Gorontalo (diolah)

1600 RP, MILIAR 2300 RP, MILIAR


2100
1400
1900
1200 1700
1500
1000
1300
800 1100
900
600
700
400 500
300
200
100
0 -100
BELANJA BELANJA BELANJA BELANJA Prov. Kab. Kab. Kab. Kab. Bone Kab. Kota
PEGAWAI BARANG & JASA MODAL BANTUAN SOSIAL Gorontalo Gorontalo Boalemo Pohuwato Bolango Gorontalo Gorontalo
Utara
REALISASI PAGU YANG BELUM TEREALISASI REALISASI PAGU YANG BELUM TEREALISASI 33
Grafik 2.15 Pangsa Realisasi APBN di Provinsi Gorontalo Grafik 2.16 Perbandingan Realisasi APBN di Provinsi

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020
Triwulan II 2020 Gorontalo per Kota / Kabupaten
SUMBER: KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI GORONTALO (DIOLAH) SUMBER: KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI GORONTALO (DIOLAH)

pengadaan jasa untuk proyek pemerintahan. Realisasi belanja kinerja penyerapan anggaran pada setiap satuan kerja
APBN harus dilakukan sebaik mungkin karena dapat wilayah. Fungsi pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah
memberikan dampak nyata kepada sektor ekonomi utama Provinsi Gorontalo perlu untuk dilakukan dalam monitoring
Gorontalo seperti perbaikan infrastruktur irigasi, pembelian realisasi anggaran secara intensif. Pencapaian target realisasi
traktor dan mesin giling pertanian untuk desa, hingga berupa visi dan misi pembangunan sejalan dengan target
perbaikan jalan dan jembatan penghubung daerah pemerintah daerah untuk memperbaiki parameter output
Gorontalo.
yang masih rendah seperti tingkat ketimpangan sosial, tingkat
Realisasi belanja yang diiringi dengan penerimaan kemiskinan, tingkat pengangguran terbuka dan IPM di
pendapatan di pemerintah provinsi perlu untuk terus Provinsi Gorontalo. Perbaikan tingkat realisasi pembangunan
ditingkatkan sebagai salah satu indikator yang mencerminkan infrastruktur di Gorontalo sebagai penggerak roda
keseriusan daerah dalam pengelolaan keuangannya. perekonomian dalam perbaikan daya saing Provinsi Gorontalo
Kedepan Pemerintah Provinsi Gorontalo dapat meningkatkan dimata investor, baik domestik maupun mancanegara.
BOKS 2 Success Story: Digitalisasi Pendapatan Daerah sebagai Bagian
dari Era New Normal

Pandemi COVID-19 menuntut manusia untuk dapat pemerintahan. Seiring dengan peran ETP untuk
beradaptasi dengan berbagai perubahan, salah mewujudkan tata kelola keuangan yang lebih baik
satunya melalui digitalisasi dalam berbagai aspek dan meningkatkan potensi penerimaan Pemerintah
kehidupan. Oleh karenanya, pada hari Rabu tanggal 8 Daerah melalui pemanfaatan teknologi, inovasi
Juli 2020, dilaksanakan kegiatan Webinar dengan produk, dan saluran distribusi.
tema ‘Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah
Hal yang menarik adalah terlibatnya salah satu
Menuju Era New Normal’ yang diselenggarakan oleh
daerah di Provinsi Gorontalo sebagai salah satu
Bank Indonesia bekerjasama dengan Kementerian
narasumber dalam acara ini yaitu Pemerintah Daerah
Keuangan, Kementerian Dalam Negeri dan
Kabupaten Bone Bolango yang pada kesempatan ini
Kementerian Komunikasi dan Informatika.
dipaparkan langsung oleh Bupati Bone Bolango.
Pemilihan Kabupaten Bone Bolango sebagai salah
satu narasumber tidak lepas dari keberhasilan
pemerintah daerah dalam mengimplementasikan
ETP dengan sangat baik. Hingga saat ini, transaksi
pengeluaran Pemerintah Kabupaten Bone Bolango
telah 100% non tunai dan sudah diterapkan sampai di
34 tingkat desa. Tak ayal, kondisi tersebut menjadi salah
satu poin penting yang dipaparkan sebagai rujukan
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020

untuk daerah lain agar dapat menerapkan ETP


khususnya di sisi transaksi pengeluaran.

Hal luar biasa lainnya yang dilakukan oleh


Pemerintah Kabupaten Bone Bolango adalah
pembuatan inovasi SIKAP (Sistem Integrasi
Keuangan dan Pendapatan Daerah) dalam rangka
meningkatkan penerimaan daerah dengan
memanfaatkan teknologi, ditengah kondisi
keterbatasan APBD. Melalui SIKAP, seluruh transaksi

Kegiatan webinar ini bertujuan untuk memberikan


pendalaman informasi kepada seluruh pemerintah
daerah di Indonesia dalam rangka percepatan
implementasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah
Daerah (ETP) sekaligus pemaparan success story dari
beberapa daerah yang telah berhasil menerapkan
digitalisasi dan elektronifikasi di lingkungan instansi
BOKS 2

Selain itu, sebagai upaya untuk mendorong


penerimaan PAD di tengah wabah COVID-19,
Pemerintah Kabupaten Bone Bolango turut
melakukan inovasi diantaranya berupa JEJAK
(Jemput Pajak), Layanan Cetak SPPT Mandiri serta
Mutasi Subjek PBB, Bimbingan Teknis SIKAP secara
online, Penyediaan Whatsapp Service Center kepada
masyarakat, hingga digitalisasi retribusi tempat
wisata. Khusus untuk digitalisasi tempat wisata,
pemerintah daerah mulai menggunakan kanal
penerimaan pajak daerah dapat dilakukan tanpa pembayaran berbasis QRIS (Quick Response
harus melalui tatap muka di kantor pelayanan pajak Indonesian Standard) yang sudah diluncurkan di
daerah sehingga masyarakat dapat membayar pajak Obyek Wisata Lombongo pada tanggal 11 Juli 2020.
yang ada sesuai tagihan pada sistem informasi Diharapkan penerapan QRIS untuk pembayaran
melalui sistem transfer ke rekening yang sudah retribusi dapat mendorong percepatan perluasan
disiapkan. digitalisasi daerah di Kabupaten Bone Bolango.

35

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020
BAB III. INFLASI DAERAH
Laju Inflasi Provinsi Gorontalo pada triwulan II 2020 tercatat lebih rendah dibandingkan dengan
inflasi pada triwulan I 2020 dan tetap berada di bawah sasaran inflasi tahun 2020. Penurunan
inflasi Gorontalo pada triwulan II 2020 dipengaruhi inflasi kelompok makanan, minuman dan
tembakau, transportasi, perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga.
Penurunan inflasi yang lebih dalam tertahan oleh peningkatan harga emas perhiasan mengikuti
harga internasional, serta masih berlanjutnya kenaikan harga rokok sebagai dampak dari
peningkatan tarif cukai hasil tembakau.

Tekanan inflasi Gorontalo pada triwulan III 2020 diperkirakan akan mengalami peningkatan dari
triwulan sebelumnya, akibat dari peningkatan tekanan inflasi komoditas olahan dan barang jadi
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, serta prediksi masih adanya peningkatan harga emas
dunia

INFLASI INFLASI INFLASI INFLASI RATA-RATA INFLASI


BULANAN KUMULATIF GORONTALO SULAMPUA IHK GORONTALO

0,37% 0,18% 0,63% 1,46% 2,83%


38 Juni 2020, mtm Jan - Jun, Ytd Triwulan II 2020, yoy Triwulan II 2020, yoy Rata-rata 5 tahun, yoy
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020
3.1 INFLASI UMUM
Penurunan inflasi Gorontalo pada triwulan II 2020 6,50 % YTD

dipengaruhi inflasi kelompok makanan, minuman dan 5,50

4,50
tembakau, transportasi, perlengkapan, peralatan dan
3,50
pemeliharaan rutin rumah tangga. Penurunan inflasi 2,50

yang lebih dalam tertahan oleh peningkatan harga 1,50

0,50
emas perhiasan mengikuti harga internasional, serta
(0,50)
masih berlanjutnya kenaikan harga rokok sebagai (1,50)
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
dampak dari peningkatan tarif cukai hasil tembakau.
Tekanan inflasi Gorontalo pada triwulan III 2020 2017 2018 2019 2020

diperkirakan akan mengalami peningkatan dari


Grafik 3.2 Inflasi Kumulatif Gorontalo (ytd)
triwulan sebelumnya, akibat dari peningkatan tekanan
inflasi komoditas olahan dan barang jadi dalam SUMBER : BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH

memenuhi kebutuhan masyarakat, serta prediksi masih Tren penurunan inflasi pada triwulan II 2020 sejalan
adanya peningkatan harga emas dunia. dengan hasil survei yang dilaksanakan oleh Bank
Indonesia. Hasil Survei Konsumen mengindikasikan keyakinan
3.2 KINERJA INFLASI GORONTALO konsumen pada triwulan II 2020 menurun dibandingkan
3.2.1 KINERJA INFLASI TRIWULAN II 2020 triwulan sebelumnya (Grafik 3.3). Pesimisme konsumen
Inflasi Gorontalo pada triwulan II 202012 sebesar 0,635 tersebut didorong oleh menurunnya persepsi konsumen
(yoy) menurun dibandingkan triwulan sebelumnya terhadap kondisi ekonomi pada triwulan II 2020 dibandingkan
sebesar 2,67% (yoy). Penurunan dipengaruhi oleh tekanan 6 bulan yang lalu (Oktober hingga Oktober 2019). Selain itu,
inflasi mayoritas kelompok pengeluaran, yaitu kelompok pesimisme juga didorong oleh menurunnya indeks konsumsi
makanan, minuman dan tembakau, transportasi, barang-barang kebutuhan tahan lama saat ini dibandingkan 6
perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah bulan yang lalu.
39
tangga, pakaian dan alas kaki, rekreasi, olahraga, dan budaya,

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • MEI 2020
perawatan pribadi dan jasa lainnya serta pendidikan. Menurunnya IHK inflasi Gorontalo tersebut didorong seiring
adanya penurunan tekanan inflasi tarif angkutan udara, bahan
Capaian inflasi IHK Gorontalo pada periode laporan makanan (tomat, cabai rawit, ikan tuna, telur ayam ras, ikan
berada di bawah inflasi Nasional sebesar 1,96% (yoy) mujai, kangkung, dan ikan ekor kuning), biaya pulsa ponsel,
dan inflasi wilayah Sulampua sebesar 1,46% (yoy). dan bahan bakar rumah tangga. Di sisi lain, penurunan tekanan
Tingkat inflasi pada triwulan I 2020 tersebut lebih rendah dari inflasi lebih dalam tertahan seiring adanya peningkatan inflasi
rata-rata inflasi pada triwulan I selama 5 tahun terakhir biaya pendidikan yang didorong adanya periode pembayaran
sebesar 2,83% (yoy) (Grafik 3.1). Secara kumulatif Januari biaya akademi perguruan tinggi, serta peningkatan tekanan
hingga Juni 2020, inflasi Gorontalo pada triwulan II 2020 inflasi emas, rokok putih dan kretek filter, bahan makanan
mencapai 0,18% (ytd) (Grafik 3.2). (pisang, ikan malalugis/sohiri, bawang merah, gula pasir dan

4 %INFLASI 180 %INFLASI

160
3 140
120
2 OPTIMIS
100
PESIMIS
80
1
60

0 40
20
-1 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 I II III IV I II III IV I II
2019 2020 2018 2019 2020
INDEKS EKSPEKTASI KONSUMEN (IEK) INDEKS KEYAKINAN KONSUMEN (IKK)
NASIONAL (YOY) GORONTALO (YOY) SULAMPUA (YOY)
INDEKS KONDISI EKONOMI SAAT INI (IKE)

Grafik 3.1 Inflasi Nasional, Sulampua dan Gorontalo Grafik 3.3 Perkembangan Indeks Konsumen

SUMBER : BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH SUMBER : SURVEI KONSUMEN BANK INDONESIA, DIOLAH

12. Perhitungan inflasi tahun 2020 menggunakan tahun dasar 2018 yang berlaku sejak Januari 2020
Tabel 3.1 Komoditas dengan Inflasi/Deflasi dan Sumbangan Inflasi/Deflasi tertinggi pada triwulan II 2020
APRIL 2020 MEI 2020 JUNI 2020
ANDIL INFLASI ANDIL INFLASI ANDIL INFLASI
KOMODITAS KOMODITAS KOMODITAS
(%,MTM) (%,MTM) (%,MTM) (%,MTM) (%,MTM) (%,MTM)
INFLASI
Cabai Rawit 0,33 52,65 Akademi/perguruan Tinggi 0,28 12,60 Akademi/perguruan Tinggi 0,28 12,60
Akademi/perguruan Tinggi 0,28 12,60 Emas Perhiasan 0,22 38,71 Emas Perhiasan 0,20 34,36
Ikan Layang/ Ikan Benggol 0,23 32,64 Bawang Merah 0,19 19,42 Rokok Putih 0,15 11,00
Tomat 0,22 48,99 Rokok Putih 0,15 11,00 Rokok Kretek Filter 0,14 7,27
Emas Perhiasan 0,20 34,07 Rokok Kretek Filter 0,14 7,27 Pisang 0,12 29,10
Bawang Merah 0,19 21,91 Pisang 0,12 29,10 Ikan Malalugis/ Ikan Sorihi 0,11 29,10
Rokok Putih 0,15 11,00 Ikan Malalugis/ Ikan Sorihi 0,11 27,19 Bawang Merah 0,11 9,17
Rokok Kretek Filter 0,14 7,27 Ongkos Jahit 0,09 32,83 Ongkos Jahit 0,09 32,83
Pisang 0,12 29,10 Gula Pasir 0,09 14,62 Gula Pasir 0,07 11,85
Gula Pasir 0,10 15,64 Minyak Goreng 0,05 4,38 Minyak Goreng 0,07 6,39
DEFLASI
Biaya Pulsa Ponsel (0,26) (7,77) Cabai Rawit (0,40) (42,44) Angkutan Udara (0,32) (14,52)
Daging Ayam Ras (0,21) (26,63) Angkutan Udara (0,31) (14,02) Tomat (0,30) (34,48)
Angkutan Udara (0,15) (7,41) Tomat (0,15) (21,63) Cabai Rawit (0,25) (29,39)
Telur Ayam Ras (0,07) (15,89) Ikan Tuna (0,14) (12,84) Ikan Tuna (0,18) (16,67)
Bahan Bakar Rumah Tangga (0,04) (1,51) Ikan Mujair (0,11) (14,10) Biaya Pulsa Ponsel (0,08) (2,65)
Kangkung (0,04) (8,61) Telur Ayam Ras (0,10) (21,26) Telur Ayam Ras (0,05) (11,73)
Duku / Langsat (0,04) (66,67) Biaya Pulsa Ponsel (0,08) (2,65) Ikan Mujair (0,05) (6,46)
Ayam Hidup (0,03) (10,17) Daging Ayam Ras (0,07) (11,16) Kangkung (0,04) (8,92)
Telepon Seluler (0,03) (3,76) Ikan Ekor Kuning (0,07) (14,21) Bahan Bakar Rumah Tangga (0,04) (1,51)
Sabun Detergen Bubuk/cair (0,02) (3,12) Kangkung (0,07) (13,60) Ikan Ekor Kuning (0,03) (6,91)
SUMBER: BPS, DATA DIOLAH

40 minyak goreng), serta ongkos jahit (Tabel 3.1). Selanjutnya, tersebut didorong adanya peningkatan harga beberapa
penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam 3 komoditas dalam kelompok makanan, minuman dan
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020

tahap di Gorontalo menyebabkan menurunnya mobilitas dan tembakau yaitu cabai rawit dan ikan-ikanan. Hal tersebut
aktivitas perekonomian masyarakat yang akhirnya diakibatkan adanya penurunan pasokan ikan akibat cuaca
menyebabkan penurunan permintaan konsumsi serta buruk serta kembali normalnya permintaan cabai rawit yang
penurunan daya beli masyarakat. didorong oleh menggeliatnya dunia usaha di Gorontalo telah
menyebabkan terjadinya peningkatan harga.
Potensi peningkatan tekanan inflasi akibat tingkat konsumsi
masyarakat pada masa pandemi COVID-19 yang berlebihan 3.2.2 ANALISIS INFLASI MENURUT
13
khususnya pada periode HBKN, dapat diantisipasi dengan KELOMPOK BARANG DAN JASA
terjaganya pasokan komoditas utama penyebab inflasi serta Berdasarkan kelompok pengeluarannya, kinerja
himbauan untuk tidak belanja berlebihan, sebagaimana stabilitas inflasi sebagian besar kelompok pengeluaran
rekomendasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi barang dan jasa pada triwulan II 2020 relatif masih
dan Kabupaten/Kota Gorontalo, baik melalui rapat teknis terkendali (Grafik 3.4). Berdasarkan 11 kelompok
TPID, High Level Meeting (HLM) TPID serta rapat koordinasi pengeluaran barang dan jasa, penurunan tekanan inflasi pada
wilayah TPID se-Sulampua. triwulan I 2020 didorong oleh penurunan 7(tujuh) kelompok
pengeluaran yakni pada kelompok makanan, minuman dan
Memasuki triwulan III 2020, tekanan inflasi Gorontalo tembakau 0,11% (yoy), transportasi -2,43% (yoy),
diperkirakan akan mengalami peningkatan dari perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah
triwulan sebelumnya, akibat dari peningkatan tekanan tangga 0,70% (yoy), pakaian dan alas kaki 2,08% (yoy),
inflasi komoditas olahan dan barang jadi dalam memenuhi rekreasi, olahraga, dan budaya 0,27% (yoy), perawatan
kebutuhan masyarakat, serta prediksi masih adanya pribadi dan jasa lainnya 4,41% (yoy) serta pendidikan 9,91%
peningkatan harga emas dunia. Selanjutnya, peningkatan (yoy) (Grafik 3.4 & Tabel 3.2).

13. Perubahan metodologi perhitungan IHK dengan TD 2018 menyebabkan perubahan jumlah
komoditas terpilih Survei Biaya Hidup (SBH) dan pengelompokkan komoditas. Kelompok
komoditas dari semula hanya 7 komoditas pada TD 2012 menjadi 11 komoditas pada TD 2018
Tabel 3.2 Tingkat Inflasi dan Sumbangan Inflasi Tahunan menurut Kelompok
2019 2020
Nama Kelompok dan Sub-Kelompok Komoditas ARAH
I II III IV I II
Makanan, Minuman Dan Tembakau -2,30 2,25 4,96 3,98 6,64 0,11
Pakaian Dan Alas Kaki 3,69 2,99 3,86 1,53 2,62 2,08
Perumahan, Air, Listrik, Dan Bahan Bakar Rumah Tangga 1,19 1,08 1,03 0,51 -0,22 -0,09
Perlengkapan, Peralatan Dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga 1,71 2,17 2,00 0,85 1,13 0,70
Kesehatan 1,61 1,14 1,35 1,50 2,33 2,43
Transportasi 8,03 7,77 6,22 3,58 -0,15 -2,43
Informasi, Komunikasi, Dan Jasa Keuangan 4,93 1,74 -1,08 -2,40 -2,91 -1,42
Rekreasi, Olahraga, Dan Budaya 1,05 0,81 0,48 0,38 0,37 0,27
Pendidikan 5,54 5,34 9,61 9,64 9,91 9,91
Penyediaan Makanan Dan Minuman/restoran 5,26 5,21 3,62 3,77 1,51 1,83
Perawatan Pribadi Dan Jasa Lainnya 0,89 1,49 2,63 2,54 4,52 4,41
SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DATA DIOLAH

sebesar -0,32% (yoy). Komoditas utama pendorong inflasi


PERAWATAN PRIBADI DAN JASA LAINNYA

PENYEDIAAN MAKANAN DAN MINUMAN/RESTORAN pada subkelompok ini adalah tomat dan cabai rawit yang
PENDIDIKAN
masing-masing memberikan andil inflasi -0,30% (yoy) dan -
REKREASI, OLAHRAGA, DAN BUDAYA

INFORMASI, KOMUNIKASI, DAN JASA KEUANGAN 0,25% (yoy) (Grafik 3.5 dan Grafik 3.6).
TRANSPORTASI

KESEHATAN
Penurunan tekanan inflasi komoditas komoditas cabai
PERLENGKAPAN, PERALATAN DAN PEMELIHARAAN RUTIN...

PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, DAN BAHAN BAKAR RUMAH... rawit dan tomat seiring terjaganya pasokan dari hasil
PAKAIAN DAN ALAS KAKI

MAKANAN, MINUMAN DAN TEMBAKAU


panen di beberapa daerah sentra, serta permintaan
-4 -2 0 2 4 6 8 10 12 masyarakat yang relatif rendah. Hal tersebut terjadi
I 2020 II 2020
semenjak diberlakukannya Program Sosial Berskala Besar
Grafik 3.4 Inflasi Berdasarkan kelompok Pengeluaran (PSBB) di Provinsi Gorontalo sehingga menyebabkan
41
SUMBER : BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH terbatasnya aktivitas di pasar, disamping masih rendahnya

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020
permintaan dari industri hotel, restoran, dan katering (horeka)
Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau yang belum kembali beroperasi.
Kelompok makanan, minuman dan tembakau,
Di sisi lain, terdapat beberapa komoditas yang menjadi
memberikan andil penurunan tekanan inflasi cukup
penahan penurunan tekanan inflasi tahunan kelompok ini
besar pada triwulan II 2020 dan tercatat inflasi mencapai
lebih lanjut antara lain: pisang, bawang merah, gula pasir dan
0,11% (yoy), menurun signifikan dari triwulan sebelumnya
minyak goreng. Terjadinya peningkatan harga pisang,
sebesar 6,64% (yoy) (Tabel 3.3).
bawang merah dan minyak goreng disebabkan berkurangnya
Kelompok ini merupakan kelompok dengan bobot pasokan di tengah peningkatan konsumsi masyarakat pada
terbesar ketiga (29%) pada pola konsumsi masyarakat periode HBKN Hari Raya Idul Fitri serta terbatasnya pengiriman
Gorontalo. Bobot konsumsi masyarakat Gorontalo pada komoditas dari luar daerah. Adapun gula pasir mengalami
kelompok ini sangat besar, sehingga perkembangannya peningkatan inflasi akibat penurunan kapasitas produksi tebu,
sangat mempengaruhi laju inflasi tahunan Gorontalo. Andil disertai dengan tingginya Harga Pokok Produksi (HPP) gula
inflasi tertinggi pada subkelompok Makanan dengan andil pasir di tingkat petani dan produsen.

Table 3.3. Inflasi Kelompok Makanan, Minuman Dan Tembakau


2019 2020
Nama Kelompok dan Sub-Kelompok Komoditas ARAH
I II III IV I II
Makanan, Minuman Dan Tembakau -2,30 2,25 4,96 3,98 6,64 0,11
Makanan -4,63 1,56 5,51 4,28 6,85 -1,36
Minuman Yang Tidak Beralkohol 2,40 3,14 1,60 0,98 2,42 1,66
Rokok Dan Tembakau 9,62 6,06 3,80 4,11 8,09 8,09
SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH
80% % MTM 180% % MTM

60%
130%
40%

20% 80%

0% 30%
-20%
-20%
-40%

-60% -70%
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES

2018 2019 2020 RATA-RATA 5 TAHUN 2018 2019 2020 RATA-RATA 5 TAHUN

Grafik 3.5 Pola Inflasi/Deflasi Cabai Rawit Grafik 3.6 Pola Inflasi/Deflasi Tomat

SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH

Adapun subkelompok tembakau mengalami terbesar dan tercatat deflasi -2,43% (yoy) (Tabel 3.4).
peningkatan tekanan inflasi selama triwulan II 2020, Kelompok ini merupakan kelompok dengan bobot terbesar
seiring adanya penyesuaian harga secara gradual akibat ketiga (11%) pada pola konsumsi masyarakat Gorontalo.
kenaikan tarif cukai rokok yang diberlakukan secara bertahap Bobot konsumsi masyarakat Gorontalo terhadap aktivitas
14
sejak Maret 2020 . kenaikan tarif cukai rokok rata-rata 23% transportasi yang relatif besar, turut mempengaruhi laju inflasi
dan harga eceran rata-rata 35%. Hal ini menyebabkan inflasi tahunan Gorontalo.
subkelompok rokok dan tembakau pada triwulan II 2020
sebesar 8,09%(yoy), tetap stabil mengalami inflasi seperti Andil penurunan tekanan inflasi terbesar terjadi pada
kondisi triwulan sebelumnya dengan besaran inflasi yang subkelompok jasa angkutan penumpang dengan andil
sama. sebesar -13,92% dan tercatat inflasi -10,47 (yoy) (Tabel
3.7). Komoditas utama pendorong deflasi pada subkelompok
42 Kelompok Transportasi ini adalah jasa angkutan udara yang tercatat deflasi -12,86%
Kelompok transportasi memberikan andil penurunan (yoy) (Grafik 3.8). Hal ini didorong adanya penerapan PSBB di
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020

tekanan inflasi terbesar pada triwulan II 2020. Deselerasi Gorontalo sehingga seluruh transportasi penumpang
signifikan laju inflasi kelompok transportasi merupakan yang angkutan udara dari dan ke Gorontalo ditutup sementara,

Table 3.4 Inflasi Kelompok Transportasi


2019 2020
Nama Kelompok dan Sub-Kelompok Komoditas ARAH
I II III IV I II
Transportasi 8,03 7,77 6,22 3,58 -0,15 -2,43
Pembelian Kendaraan 1,99 1,83 1,16 1,16 0,96 0,61
Pengoperasian Peralatan Transportasi Pribadi 1,32 0,39 0,22 -0,29 0,05 -0,01
Jasa Angkutan Penumpang 37,06 36,72 29,43 16,23 -1,75 -10,47
Jasa Pengiriman Barang 3,00 3,00 14,25 16,31 16,43 16,43
SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH

200.000 2.500
6,00 % MTM

5,00 2.000
150.000
4,00

3,00 1.500
100.000
2,00
1.000
1,00
50.000
0,00 500

-1,00
- -
-2,00 I II III IV I II III IV I II
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
2018 2019 2020

JML PENUMPANG DATANG DAN PERGI (LHS) JML PESAWAT DATANG DAN PERGI (UNIT) (RHS)
2020 2019 RATA-RATA 5 TAHUN

Grafik 3.7 Inflasi Angkutan Udara Grafik 3.8 Aktivitas Bandara Djalaludin

SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DATA DIOLAH SUMBER: DISHUB GORONTALO, DATA DIOLAH

14. Pemerintah melakukan relaksasi dengan mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK)
Nomor 30/PMK.04/2020 tentang Perubahan Atas PMK Nomor 57/PMK.04/2017 tentang
Penundaan Pembayaran Cukai untuk Pengusaha Pabrik atau Importir Barang Kena Cukai yang
Melaksanakan Pelunasan dengan Cara Pelekatan Pita Cukai.
dengan pengecualian yang diperuntukkan barang logistik dan sejak diterapkannya PSBB serta adanya kebijakan work from
kesehatan untuk COVID-19. Lebih lanjut, penerapan PSBB home (WFH) dan learn from home (LFH), yang menyebabkan
tersebut serta adanya kebijakan work from home (WFH) dan minimnya mobilitas masyarakat sehingga menurunkan
learn from home (LFH) yang menyebabkan minimnya konsumsi bahan bakar atau BBM. Konsumsi Bahan bakar
mobilisasi masyarakat, yang akhirnya turut menurunkan rumah tangga tersebut terindikasi pada Survei Penjualanan
tekanan inflasi subkelompok pengoperasian peralatan Eceran (SPE) Bank Indonesia khususnya perkembangan
transportasi pribadi. volume perdagangan gas elpiji rumah tangga yang
mengalami penurunan sebesar -14,14% (yoy) (Grafik 3.9),
Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan serta terindikasi pada volume penjualanan BBM non-subsidi
Bahan Bakar Rumah tangga. (pertamax dan pertalite) yang mengalami penurunan pada
Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar triwulan II 2020 yang masing-masing tumbuh sebesar -
Rumah tangga merupakan kelompok yang menjadi 16,87% (yoy) dan -12.30% (yoy) (Grafik 3.10).
kontributor penurunan tekanan inflasi tahunan
Gorontalo. Kelompok ini mengalami deflasi sebesar -0,09% Kelompok Perlengkapan, Peralatan Dan
(yoy) pada triwulan laporan, meskipun mengalami Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga
peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya. Dengan Pada triwulan II 2020, Kelompok Perlengkapan,
perkembangan tersebut, kelompok ini memberikan andil Peralatan dan Pemeliharaan rutin rumah tangga turun
inflasi -0,02% (yoy) (Tabel 3.5). berkontribusi dalam penurunan tekanan inflasi. Tekanan
inflasi kelompok tersebut mengalami penurunan mencapai
Laju inflasi kelompok ini terutama bersumber dari
0,70% (yoy), dari triwulan I 2020 sebesar 1,13% (yoy).
subkelompok Listrik, dan bahan bakar rumah tangga
yang mencatatkan deflasi tahunan sebesar -0,63% Menurunnya daya beli masyarakat akibat pandemi
(yoy). Dengan perkembangan tersebut subkelompok ini COVID-19 berdampak pada kecenderungan masyarakat
memberikan andil inflasi tahunan sebesar -0,04% (yoy). untuk menunda pembelian barang-barang sekunder 43
Komoditas pada subkelompok ini yang memberikan andil dan tersier. Sehingga berdampak pada penurunan tekanan
deflasi adalah bahan bakar rumah tangga. Hal tersebut inflasi subkelompok furnitur, perlengkapan dan karpet, tekstil

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020
disinyalir adanya perubahan pola konsumsi rumah tangga rumah tangga, peralatan dan perlengkapan perumahan dan

Tabel 3.5 Inflasi Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Rumah tangga
2019 2020
Nama Kelompok dan Sub-Kelompok Komoditas ARAH
I II III IV I II
Perumahan, Air, Listrik, Dan Bahan Bakar Rumah Tangga 1,19 1,08 1,03 0,51 -0,22 -0,09
Sewa Rumah 0,82 0,82 0,82 1,22 0,40 0,40
Pemeliharaan, Perbaikan, Dan Keamanan Tempat Tinggal/perumahan 1,73 1,13 1,02 -0,48 -0,81 0,03
Penyediaan Air Dan Layanan Perumahan Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Listrik, Dan Bahan Bakar Rumah Tangga 1,41 1,56 1,51 0,87 -0,33 -0,63
SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH

4,00 100,00
2,00 80,00
- 60,00
(2,00)
40,00
(4,00)
20,00
(6,00)
0,00
(8,00)
-20,00
(10,00)
(12,00) -40,00

(14,00) -60,00
(16,00) -80,00
I II PREMIUM MINYAK TANAH PERTAMAX PERTALITE
2020

ELPIJI (UNTUK RT) I 2020 II 2020

Grafik 3.9 Perkembangan Volume Perdagangan Eceran


Grafik 3.10 Volumen penjualanan BBM di Gorontalo
gas elpiji Rumah Tangga
SUMBER: SPE BANK INDONESIA SUMBER: PERTAMINA, DATA DIOLAH
Tabel 3.6 Inflasi Kelompok Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga
2019 2020
Nama Kelompok dan Sub-Kelompok Komoditas ARAH
I II III IV I II
Perlengkapan, Peralatan Dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga 1,71 2,17 2,00 0,85 1,13 0,70
Furnitur, Perlengkapan Dan Karpet 3,35 3,35 1,08 1,08 0,07 0,07
Tekstil Rumah Tangga 3,49 3,87 3,62 0,08 0,16 -0,20
Peralatan Rumah Tangga 0,62 0,85 0,31 -0,01 0,03 1,55
Barang Pecah Belah Dan Peralatan Makan Minum 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,72
Peralatan Dan Perlengkapan Perumahan Dan Kebun 0,66 1,38 2,99 1,97 0,71 0,00
Barang Dan Layanan Untuk Pemeliharaan Rumah Tangga Rutin 1,80 2,53 2,82 1,23 1,99 0,74
SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH

mengalami penurunan tekanan inflasi mencapai sebesar -


180,00
160,00 1,42% (yoy), meningkat dari triwulan I 2020 sebesar -2,91%
140,00
(yoy) (Tabel 3.7).
120,00
100,00
80,00 Deflasi tekanan inflasi ini didorong oleh masih deflasinya
60,00
subkelompok peralatan informasi dan komunikasi serta
40,00
20,00 layanan informasi dan komunikasi (Tabel 3.7). Adanya
0,00
I II III IV I II III IV I II
kebijakan Work From Home bagi pekerja dan Learn From
2018 2019 2020 Home bagi pelajar/mahasiswa akibat pandemi COVID-19,
INDEKS PEMBELIAN BARANG TAHAN LAMA
mendorong persaingan antar operator telekomunikasi dalam
Grafik 3.11 SK Indeks Pembelian Barang Tahan Lama
memanfaatkan momentum semakin tinggi. Selain itu,
kebutuhan akan peralatan komunikasi yang semakin tinggi
SUMBER: SURVEI KONSUMEN BANK INDONESIA, DIOLAH
juga mendorong para produsen untuk saling bersaing harga
kebun, serta barang dan layanan untuk pemeliharaan rumah yang lebih murah.
44 tangga rutin (Tabel 3.5). Hal ini terindikasi pada Survei
Konsumen Bank Indonesia indeks pembelian barang tahan Kelompok Pakaian dan Alas Kaki
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020

lama yang mengalami penurunan pada triwulan II 2020 Pada triwulan II 2020, tekanan inflasi kelompok Pakaian
mencapai 54,17 dari triwulan sebelumnya sebesar 114,17 dan Alas Kaki mengalami penurunan tekanan inflasi
(Grafik 3.11). mencapai 2,08%(yoy) yang didorong oleh seluruh
subkelompok (pakaian dan alas kaki) yang mengalami
Di sisi lain, Adanya kebijakan pemerintah kepada seluruh
penurunan tekanan inflasi (Tabel 3.8). Penurunan tersebut
masyarakat untuk beraktivitas di rumah aja atauWork From
disebabkan menurunnya daya beli masyarakat, serta
Home mendorong pada kecenderungan kebutuhan aktivitas
pergeseran prioritas pembelian masyarakat terhadap barang
harian rumah tangga dan tercermin pada peningkatan
primer.
tekanan inflasi subkelompok peralatan rumah tangga serta
barang pecah belah dan peralatan makan minum (Tabel 3.6). Penurunan tersebut terkonfirmasi pada hasil Survei Penjualan
Eceran (SPE) Bank Indonesia yang menunjukkan adanya
Kelompok Informasi, Komunikasi, dan Jasa penurunan volume penjualanan komoditas pakaian jadi dan
Keuangan tekstil pada triwulan II 2020 yang masing-masing mengalami
Pada periode triwulan laporan, tekanan inflasi penurunan sebesar -60,05% (yoy) dan -69,18% (yoy) dari
kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan triwulan sebelumnya yang tumbuh 0,90% (yoy) dan

Table 3.7 Inflasi Kelompok Informasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan


2019 2020
Nama Kelompok dan Sub-Kelompok Komoditas ARAH
I II III IV I II
Informasi, Komunikasi, Dan Jasa Keuangan 4,93 1,74 -1,08 -2,40 -2,91 -1,42
Peralatan Informasi Dan Komunikasi 3,09 0,54 1,00 -1,46 -4,20 -0,82
Layanan Informasi Dan Komunikasi 5,92 2,24 -1,71 -2,87 -2,87 -1,72
Asuransi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Jasa Keuangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH
Table 3.8 Inflasi Kelompok Pakaian dan Alas Kaki
2019 2020
Nama Kelompok dan Sub-Kelompok Komoditas ARAH
I II III IV I II
Pakaian Dan Alas Kaki 3,69 2,99 3,86 1,53 2,62 2,08
Pakaian 4,11 3,25 4,31 1,48 3,15 2,49
Alas Kaki 1,74 1,77 1,77 1,77 0,15 0,11
SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH

10,00 20,00 %INFLASI

-
0,00
(10,00)
(20,00) -20,00
(30,00)
-40,00
(40,00)
(50,00) -60,00
(60,00)
-80,00
(70,00)
(80,00) -100,00
I II 12 1 2 3 4 5 6 7
2020 2019 2020

PAKAIAN JADI TEKSTIL PAKAIAN JADI TEKSTIL

Grafik 3.12 Perkembangan Volume Perdagangan Eceran Grafik 3.13 Perkembangan Volume Perdagangan Eceran
pakaian Jadi dan tekstil triwulanan pakaian Jadi dan tekstil bulanan
SUMBER: SPE BANK INDONESIA SUMBER: SPE BANK INDONESIA

–24,14% (yoy) (Grafik 3.12). Adapun pada triwulan III 2020 meningkat, khususnya jasa rapid test yang merupakan syarat
komoditas ini diperkirakan akan mengalami pertumbuhan utama bagi masyarakat untuk bepergian antar daerah.
terbatas yang tercermin pada sedikit peningkatan pada
komoditas tekstil dan penurunan volume perdagangan pada Kelompok Perawatan Pribadi dan Lainnya
komoditas pakaian jadi pada bulan Juli 2020 (Grafik 3.13). Laju inflasi kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa 45
Lainnya mengalami inflasi sebesar 4,41% pada triwulan

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020
Kelompok Kesehatan laporan (Tabel 3.10). Sehingga secara keseluruhan
Kelompok kesehatan menjadi salah satu penahan laju kelompok ini memberikan andil inflasi tahunan sebesar
penurunan tekanan inflasi pada triwulan laporan. Pada 0,30% (yoy). Kelompok Perawatan pribadi dan Jasa lainnya
triwulan II 2020, tekanan inflasi kelompok kesehatan merupakan kelompok dengan bobot terbesar kelima dalam
meningkat mencapai sebesar 2,43% (yoy), lebih tinggi dari pola konsumsi masyarakat Gorontalo dengan bobot 7,14%.
triwulan I 2020 sebesar 2,33% (yoy) (Tabel 3.9).
Andil inflasi tahunan tertinggi berasal dari subkelompok
Peningkatan tekanan inflasi kelompok ini didorong oleh Perawatan Pribadi lainnya dengan andil 0,08% (yoy).
peningkatan subkelompok jasa kesehatan lainnya yang Komoditas utama pendorong inflasi subkelompok ini adalah
meningkat signifikan mencapai 13,16% (yoy). Pandemi Emas Perhiasan dengan inflasi sebesar 34,36% (yoy) dengan
COVID-19 yang terjadi mendorong pemerintah maupun andil 0,20% (yoy). Hal ini terindikasi pada hasil Survei
perkantoran meningkatkan penggunaan jasa kesehatan rapid Perkembangan Harga Bank Indonesia, yang menunjukkan
test dan swab test dalam upaya pencegahan dan adanya peningkatan harga emas mencapai 39,34% (yoy) atau
penanggulangan virus COVID-19. Di sisi lain, permintaan mencapai harga Rp850 ribu dari triwulan sebelumnya sebesar
pemanfaatan jasa kesehatan rapid test oleh masyarakat juga Rp746 ribu atau tumbuh 23,82% (yoy) (Grafik 3.14).

Table 3.9 Inflasi Kelompok Kesehatan


2019 2020
Nama Kelompok dan Sub-Kelompok Komoditas ARAH
I II III IV I II
Kesehatan 1,61 1,14 1,35 1,50 2,33 2,43
Obat-obatan Dan Produk Kesehatan 2,52 1,78 2,10 2,33 3,42 3,00
Jasa Rawat Jalan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,56 0,56
Jasa Rawat Inap 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Jasa Kesehatan Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 13,16

SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH


Table 3.10 Inflasi Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya
2019 2020
Nama Kelompok dan Sub-Kelompok Komoditas ARAH
I II III IV I II
Perawatan Pribadi Dan Jasa Lainnya 0,89 1,49 2,63 2,54 4,52 4,41
Perawatan Pribadi 2,58 2,61 2,31 2,56 2,34 1,67
Perawatan Pribadi Lainnya -3,52 -1,37 3,69 2,68 11,06 12,38
Jasa Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH

900.000 45 45 % 2000

850.000 40 40 1800
35 35 1600
800.000
30 30 1400
750.000 25 25 1200
700.000 20 20 1000

650.000 15 15 800
10 10 600
600.000
5 5 400
550.000 0 0 200
500.000 -5 -5 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7
2019 2020 2019 2020

EMAS PERHIASAN 23 KARAT(LHS) GROWTH (RHS) HARGA EMAS INTERNASIONAL USD/OZ (RHS) INFLASI EMAS PERHIASAN

Grafik 3.14 Perkembangan Harga Perhiasan Emas 23 Karat Grafik 3.15 Pertumbuhan Emas Internasional dan Emas
Perhiasan
SUMBER: SPH BANK INDONESIA SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, BLOOMBERG (DIOLAH)

Peningkatan tersebut didorong seiring dengan belum adanya Minuman/Restoran merupakan kelompok dengan bobot
kepastian kondisi perekonomian pada masa pandemi COVID- terbesar ketujuh dalam pola konsumsi masyarakat Gorontalo
19, serta kenaikan harga emas dipicu oleh kenaikan harga dengan bobot 6,35%.
46 emas dunia yang disebabkan meningkatnya permintaan emas
sebagai sarana investasi aset save haven dibandingkan Berdasarkan hasil quick survei kepada restoran
makan/minum, peningkatan tekanan inflasi kelompok
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020

instrumen investasi lainnya. Berdasarkan informasi anekdotal


harga emas global mencatatkan tren kenaikan dari tersebut, didorong adanya kecenderungan pelaku usaha
$1591,93/OZ pada Maret 2020 menjadi $ 1732,11/OZ pada menaikkan harga produk makan/minum dengan kenaikan
Juni 2020 (Grafik 3.15). Lonjakan harga emas dunia yang harga di kisaran 10 s.d 15% demi mengimbangi penurunan
terus menunjukkan tren peningkatan diyakini sebagai akibat permintaan dalam rangka menutupi biaya operasional serta
tingginya ketidakpastian pasar keuangan seiring dengan terhambatnya pasokan bahan baku dari luar Gorontalo.
mewabahnya pandemi COVID-19 di global maupun di
Kelompok Rekreasi, Olahraga dan Budaya
Indonesia.
Perkembangan tekanan inflasi kelompok rekreasi,
Kelompok Penyedia Makanan dan Minuman olahraga dan budaya pada triwulan II 2020 tercatat
/Restoran mengalami penurunan tekanan inflasi mencapai
Pada triwulan II 2020 inflasi kelompok penyedia sebesar 0,27% (yoy), dari triwulan I 2020 sebesar 0,37%
makanan dan minuman/restoran mengalami inflasi (yoy) (Tabel 3.12).
sebesar 1,83% (yoy), meningkat dari triwulan I 2020
sebesar 1,51% (yoy) (Tabel 3.11). Sehingga secara Andil inflasi tahunan berasal dari subkelompok koran, buku
keseluruhan kelompok ini memberikan andil inflasi tahunan dan perlengkapan sekolah dengan andil 0,08% (yoy).
sebesar 0,11% (yoy). Kelompok Penyedia Makanan dan Penurunan inflasi subkelompok ini didorong oleh penurunan

Table 3.11 Inflasi Kelompok Makanan dan Minuman/Restoran


2019 2020
Nama Kelompok dan Sub-Kelompok Komoditas ARAH
I II III IV I II
Penyediaan Makanan Dan Minuman/restoran 5,26 5,21 3,62 3,77 1,51 1,83
Jasa Pelayanan Makanan Dan Minuman 5,26 5,21 3,62 3,77 1,51 1,83
SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH
Table 3.12 Inflasi Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
2019 2020
Nama Kelompok dan Sub-Kelompok Komoditas ARAH
I II III IV I II
Rekreasi, Olahraga, Dan Budaya 1,05 0,81 0,48 0,38 0,37 0,27
Layanan Rekreasi Dan Olahraga 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Layanan Kebudayaan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Koran, Buku, Dan Perlengkapan Sekolah 1,76 1,35 0,80 0,63 0,61 0,44
SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH

- 20,00 %INFLASI

10,00
(10,00)
0,00
(20,00) -10,00

(30,00) -20,00
-30,00
(40,00) -40,00
(50,00) -50,00
-60,00
(60,00)
-70,00
(70,00) -80,00
I II 12 1 2 3 4 5 6 7
2020 2019 2020

ALAT OLAHRAGA ALAT TULIS ALAT OLAHRAGA ALAT TULIS

Grafik 3.16 Perkembangan Volume Perdagangan Eceran Grafik 3.17 Perkembangan Volume Perdagangan Eceran Alat
Alat Olah Raga dan Alat tulis triwulanan Olah Raga dan Alat tulis bulanan
SUMBER: SPE BANK INDONESIA SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, BANK INDONESIA

permintaan masyarakat akan koran, buku dan perlengkapan dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi
sekolah dimana mengalami inflasi sebesar 0,44% (yoy) Gorontalo untuk 51 komoditas di Pasar Tradisional dan Pasar
menurun dari triwulan sebelumnya sebesar 0,61%(yoy) (Tabel Modern di Gorontalo, terekam mengalami inflasi sebesar
3.12). Hal ini didorong minimnya aktivitas pendidikan di 0,29% (mtm) dengan rincian 25 komoditas mengalami inflasi 47
sekolah dan pegawai di perkantoran pada masa pandemi , 10 komoditas mengalami deflasi dan 16 komoditas relatif

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020
COVID-19 serta beralihnya aktivitas melalui daring dari stabil.
rumah.
Peningkatan tekanan inflasi diperkirakan bersumber
Penurunan tersebut terkonfirmasi pada hasil Survei Penjualan dari kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, yang
Eceran (SPE) Bank Indonesia yang menunjukkan adanya didorong oleh naiknya harga emas perhiasan yang disebabkan
penurunan volume penjualanan komoditas Alat Olah Raga oleh peningkatan harga emas dunia akibat semakin
dan Alat tulis pada triwulan II 2020 yang masing-masing meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
mengalami penurunan sebesar -60,10% (yoy) dan -21,73% Selanjutnya, tekanan inflasi diprediksi bersumber dari
(yoy) dari triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar -7,28% kelompok makanan, minuman dan tembakau, seiring
(yoy) dan –4,03% (yoy) (Grafik 3.16). Adapun pada triwulan III menurunnya pasokan ikan akibat cuaca buruk serta kembali
2020 komoditas ini diperkirakan akan mengalami penurunan normalnya permintaan cabai rawit akibat menggeliatnya
tekanan inflasi yang lebih dalam, yang tercermin pada dunia usaha di Gorontalo telah mendorong terjadinya
semakin menurunnya komoditas alat olah raga dan alat tulis peningkatan harga. Lebih lanjut, berdasarkan Pusat Informasi
jadi pada bulan Juli 2020 (Grafik 3.17)
Table 3.13 Perkembangan Harga Komoditas Utama
Gorontalo Minggu ke II Agustus 2020
3.2.3 TRACKING INFLASI TRIWULAN III 2020
TOP 5 PERUBAHAN HARGA KOMODITAS HASIL SPH (%)
Memasuki inflasi IHK Gorontalo pada triwulan III 2020 INFLASI DEFLASI
diperkirakan meningkat dibandingkan triwulan II 2020, Ikan Malalugis/Sohiri (0,13%) Tomat (-0,12%)
namun masih di bawah batas bawah sasaran inflasi Emas Perhiasan (0,08%) Bawang Merah (-0,11%)
3,0%±1% (yoy). Hal ini ditandai oleh realisasi inflasi bulan Ikan Tuna (0,08%) Ikan Layang/Benggol (-0,07%)

Agustus 2020 sebesar 0,08% (mtm) atau 0,86% (yoy). Lebih Cabai Rawit (0,06%) Beras (-0,04%)
Ikan Mujair (0,06%) Angkutan Udara (-0,03%)
lanjut, Berdasarkan pemantauan harga hingga minggu II
TOTAL PERHITUNGAN SPH: INFLASI 0.29%
Agustus 2020, melalui survei perkembangan harga (SPH) yang
SUMBER: SURVEI PERKEMBANGAN HARGA BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
100.000 20.000

80.000 18.000

60.000 16.000

40.000 14.000

20.000 12.000

- 10.000
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
2020 2020

PRODUSEN PEDAGANG BESAR PASAR TRADISIONAL PASAR MODERN PEDAGANG BESAR PASAR TRADISIONAL PASAR MODERN PASAR TRADISIONAL PASAR MODERN

Grafik 3.18 Perkembangan Harga cabai rawit merah Grafik 3.19 Perkembangan harga minyak goring bermerek

SUMBER: PIHPS BANK INDONESIA, DIOLAH SUMBER: PIHPS BANK INDONESIA, DIOLAH

Harga Pangan Strategis (PIHPS) Gorontalo minggu ke-II serta HBKN Hari Raya Idul Fitri dengan fokus pada upaya
Agustus 2020, harga cabai rawit merah terpantau merangkak menjamin pasokan dan distribusi, khususnya berbagai bahan
naik menjadi rata-rata Rp36.617/kg dari bulan Juli 2020 rata- kebutuhan pokok, dan menjaga ekspektasi inflasi masyarakat.
rata Rp30.699/kg (Grafik 3.18), selanjutnya harga pangan
lainnya yang terpantau merangkak naik adalah minyak Keberhasilan pengendalian stabilitas harga sangat ditentukan
goreng kemasan bermerek menjadi rata-rata Rp18.206/kg oleh komitmen, sinergi dan koordinasi antar instansi dan
dari bulan Juli 2020 rata-rata Rp16.793/kg (Grafik 3.19). lembaga dengan mewujudkan strategi 4K ( (Ketersediaan
pasokan, Keterjangkauan harga, Kelancaran distribusi,
Pada triwulan III 2020, menurut Badan meteorologi Komunikasi yang efektif), serta mengintegrasikan roadmap
klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan awal musim pengendalian inflasi dengan rencana kerja Pemerintah
kemarau yang semula pada bulan April 2020, di hampir Daerah, diantaranya:
48
setengah wilayah Indonesia mengalami keterlambatan musim
1. KETERJANGKAUAN HARGA diwujudkan dengan
akibat adanya peralihan angin Monsun Australia, sehingga
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020

menjaga stabilitas harga di seluruh kabupaten/kota dan


musim kemarau diprediksi akan mulai pada bulan Juni hingga
mengelola permintaan masyarakat.
Agustus 2020, begitu pula di Gorontalo. Sejalan dengan hal
a. Diversifikasi Konsumsi, sosialisasi diversifikasi
tersebut, KPw BI Provinsi Gorontalo terus berkoordinasi
konsumsi bahan makanan alternatif pengganti beras,
dengan lembaga terkait untuk monitoring ketersediaan
cabai segar dan ikan laut serta program Percepatan
pangan khususnya komoditas pangan strategis Gorontalo
Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Gizi
ditengah masih berjalannya pandemi COVID-19 di Gorontalo.
(P2KPG)
3.3 PROGRAM PENGENDALIAN INFLASI b. Pengelolaan Permintaan pada periode HBKN dan
DAERAH masa pandemi COVID-19, Ditengah adanya
fenomena penyebaran COVID-19 di Indonesia serta
Sesuai dengan roadmap pengendalian inflasi, TPID
adanya isu berkurangnya ketersediaan pasokan bahan
provinsi dan kabupaten/kota senantiasa memfokuskan
pangan dan pokok yang dapat menggiring terjadinya
program-program pengendalian inflasi pada
panic buying di masyarakat, Seluruh TPID Provinsi,
peningkatan kapasitas produksi untuk meningkatkan
Kabupaten dan Kota menghimbau masyarakat agar
ketersediaan pasokan bahan pangan dan komoditas-
berbelanja bijak dengan slogan “Orang Bijak Belanja
komoditas utama penyebab inflasi serta melakukan
Secukupnya” serta menghimbau toko-toko dan ritail
monitoring perkembangan harga di pasar. Peningkatan
untuk membatasi pembelian khususnya untuk bahan
koordinasi kebijakan pemerintah daerah dan Bank Indonesia
pokok.
baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota di Gorontalo
c. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi
melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) akan terus
Gorontalo menghibahkan 1 unit mobil untuk
dilakukan sesuai roadmap jangka pendek dan menengah
TTIC, KPw BI Gorontalo menyerahkan bantuan hibah
TPID, khususnya di tengah kondisi pandemi COVID-19 pada
1 unit mobil kepada Pemprov Gorontalo melalui Dinas
triwulan II 2020 yaitu dalam mengendalikan inflasi pada
Pangan pada tanggal 17 April 2020 untuk dapat
periode Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Gorontalo
digunakan dalam menjaga ketahanan pangan serta b. Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).
TTIC dalam menjaga stabilisasi harga pangan dan TPID bekerja sama dengan KPwBI Provinsi Gorontalo
pasokan di Provinsi Gorontalo. dalam pelaksanaan program Kawasan Rumah Pangan
d. TTIC menggelar kegiatan gelar pangan murah, Lestari (KRPL) yang diikuti oleh seluruh
Dinas Pangan Provinsi Gorontalo melalui TTIC kabupaten/kota hingga ke tingkat desa demi
melaksanakan gelar pangan murah untuk stabilitas mendukung ketahanan pangan di tingkat rumah
harga khusus komoditas pangan utama yang tangga.
diperuntukkan untuk membantu masyarakat yang c. Peningkatan Produktivitas dan Luas Lahan,
terdampak COVID-19, sebagai berikut: optimalisasi bantuan sarana produksi (benih, pupuk
• 13 – 22 Mei 2020 : 2 Kabupaten dan 1 kota terdiri dan alsintan) di wilayah sentra produksi oleh Pemda,
dari 13 Kelurahan, 16 Desa, dan 1 TTIC di Kota Perbaikan sistem budidaya (kalender tanam) serta
Gorontalo mempercepat pemanfaatan PMN Bulog untuk
• 29 Juni 2020 : Kecamatan Kabila (Desa infrastruktur pasca panen.
Botubarani, Botutonou dan Biluango). Kab. Bone d. Penguatan Produktivitas Perikanan, Optimalisasi
Bolango. Unit Pengolahan Ikan (UPI) dan cold storage dalam
• 10 Juli 2020 : Kecamatan Bilato (Desa Pelehu, menjaga ketahanan pangan selama masa pandemi
Talaud dan Ilomata) Kab. Gorontalo COVID-19.
e. Penguatan Cadangan Pangan, menjaga level CBP
e. Monitoring perkembangan harga SPH dan PIHPS.
dan mendukung penguatan mekanisme CBP
TPID senantiasa berkoordinasi melalui Early Warning
(Cadangan Beras Pemerintah) serta bahan pangan
System (EWS) dalam memonitoring perkembangan
harga SPH dan PIHPS Gorontalo.
utama lainnya. 49
f. Program Pemberdayaan Petani/Nelayan,
f. Pengendalian Barang Pokok dan Penting,

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020
peningkatan kapasitas tenaga penyuluh
koordinasi dan komunikasi satgas pangan dengan
pertanian/perkebunan serta mendorong transisi
dinas dan lembaga terkait untuk melakukan
kelembagaan petani menjadi lembaga ekonomi
monitoring, pengumpulan informasi perkembangan
petani a.l melalui contract farming.
harga komoditas pangan setiap hari di pasar.
g. Beras Cadangan Pangan Pemerintah (CPPD).
3. KELANCARAN DISTRIBUSI diupayakan melalui kerja
Pemerintah Provinsi Gorontalo menyalurkan bantuan
sama perdagangan antar daerah dan peningkatan
beras Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD)
infrastuktur perdagangan.
tahun 2020. Sebanyak enam ton beras CPPD
a. Mendorong Kerja Sama Perdagangan antar
disalurkan untuk penanganan Covid-19, serta
Daerah, Provinsi Gorontalo akan melakukan
bantuan untuk korban banjir dan warga di daerah
Kerjasama Antar Daerah (KAD) dengan Provinsi
rawan pangan.
Sulawesi Utara dan Provinsi Maluku Utara untuk
komoditas bawang merah, cabe rawit, dan tomat
2. KETERSEDIAAN PASOKAN dipenuhi melalui
mengurangi tekanan pada inflasi bahan makanan.
peningkatan produksi, cadangan pangan pemerintah dan
b. P e n i n g k a t a n Pelayanan Angkutan,
pengelolaan impor-ekspor pangan serta perkuatan
memaksimalkan jalur transportasi (darat, laut, udara)
kelembagaan untuk memastikan ketersediaan pasokan.
dalam mendorong aliran barang antar daerah.
a. Pemantauan (sidak pasar) pasokan komoditas
c. Pemberlakuan khusus distribusi pangan di jalur
utama di lapangan. Tim TPID yang dipimpin oleh
Gubernur Gorontalo pada 16 April 2020, meninjau perbatasan, Pada masa pandemi COVID-19
stok beras di Gudang Talumolo, Kota Gorontalo, Stok dilakukan pemberlakuan khusus kendaraan yang
beras yang tersedia sebanyak 1.741 ton. membawa pangan dari/ke Gorontalo pada saat masa
pengetatan di perbatasan Gorontalo dengan daerah
lain.
d. Penjualan menggunakan sarana pasar online, c. TPID Provinsi Gorontalo menggelar Rapat
sesuai dengan program Kemkominfo untuk Koordinasi Teknis TPID. TPID Provinsi Gorontalo juga
melaksanakan digitalisasi pasar yang ditindaklanjuti telah melaksanakan Rapat Koordinasi Teknis TPID
dengan arahan kementrian perdagangan terkait daring pada tanggal 18 Juni 2020 membahas masalah
penggunaan perdagangan online pada masa COVID- “anomali inflasi komoditas volatile food” yang dihadiri
19. TPID Kab/Kota di Gorontalo menginisiasi pasar oleh KPw BI Gorontalo, biro ekonomi provinsi, dinas
digital online yaitu : Patali Shopping Point (Kota pangan, dinas pertanian dan dinas kumperindag.
Gorontalo), Pasar Online (Kab. Pohuwato), Hallo Patali d. Peningkatan Koordinasi dan Kapasitas Anggota
(Kab. Bone Bolango) dan SIPARDI – Sistem Pasar TPID. Kegiatan rapat teknis TPID provinsi dan
Rakyat Digital (Kab. Gorontalo). kabupaten/kota serta HLM TPID senantiasa
dilaksanakan secara rutin dalam rangka optimalisasi
4. KOMUNIKASI EFEKTIF dicapai melalui perbaikan program-program pengendalian inflasi dan
kualitas data dan perkuatan koordinasi pusat dan daerah, memastikan ketersediaan pasokan di seluruh
serta peningkatan pemahaman masyarakat akan inflasi. pasar/area di Gorontalo.
a. TPID Provinsi Gorontalo menggelar High Level
Meeting TPID pada tanggal 16 April 2020 dalam
rangka persiapan menghadapi kondisi meluasnya
wabah COVID-19 serta menjelang Bulan Ramadhan.
Rapat tersebut dipimpin oleh Wakil Gubernur Provinsi
Gorontalo, Kepala KPw BI Gorontalo dan Kepala
Badan Pusat Statistik Prov Gorontalo serta dihadiri
pimpinan OPD dan instansi terkait lainnya. Adapun
rekomendasi strategi pengendalian inflasi HLM
tersebut sebagai berikut :
50
i. TPID memastikan pasokan bahan pokok utama
tersedia aman sampai dengan Hari Raya Idul Fitri.
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020

ii. TPID Memastikan pemenuhan kebutuhan bahan


pokok menghadapi PSBB.
iii. Rekomendasi pemanfaatan aplikasi belanja daring
(online)
iv. Melakukan monitoring pasokan, distribusi dan
harga bahan pokok.
v. Mencermati sektor-sektor yang terdampak covid-
19, dan memberikan stimulus pada sektor
tersebut.
b. TPID se-SULAMPUA menggelar Rapat Koordinasi
Wilayah TPID se-SULAMPUA pada tanggal 25
Juni 2020. Dalam rangka memperkuat sinergi
koordinasi pengendalian inflasi antar pemangku
kepentingan di wilayah SULAMPUA, TPID se-
SULAMPUA telah mengadakan Rakorwil TPID se-
Sulampua pada bulan Juni 2020 dengan tema
“Stabilitas Harga Menuju Indonesia Maju: Sinergi
Meningkatkan Ketersediaan Pangan melalui
Digitalisasi Pertanian”. Wakil Gubernur Gorontalo
sebagai perwakilan dari TPID Provinsi Gorontalo
memaparkan Program TPID menerapkan digitalisasi
pasar sesuai arahan dari Kementerian Kominfo dan
Kementerian Perdagangan.
Menjaga Ketahanan Pangan Gorontalo Di Masa Pandemi Covid-19 BOKS 3

SHOCK EKONOMI COVID-19 CUACA EKSTRIM HAMA

Ditengah kondisi bencana, seperti pandemi COVID-19 KEMANDIRIAN PANGAN P2L dan Family
saat ini, ketahanan pangan menjadi faktor yang sangat Farming
penting dan krusial. Organisasi Pangan Dunia (Food and Pengisian lumbung pangan desa dengan beras hasil
Agriculture Organization, FAO) dalam kajiannya lokal, di daerah non-sentra padi. Memanfaatkan 6
menyatakan bahwa terdapat potensi krisis pangan dari 10 lumbung pangan desa yang dibangun tahun
global sebagai dampak penyebaran COVID-19. Lebih 2015, dengan min 10/ton per kab/kota dan Provinsi 6
lanjut disampaikan bahwa salah satu faktor yang ton di setiap lumbung. Kerjasama dengan
berpotensi menjadi sumber krisis pangan adalah
GAPOKTAN.
pemberlakuan pembatasan sosial. Keterbatasan akses
terhadap sumber pangan berpotensi memberikan Gelar Pangan Murah
dampak terhadap ketersediaan pasokan yang Dinas pangan melaksanakan gelar pangan murah di
berkurang. daerah rawan pangan dan pusat perekonomian 51
Hingga Mei 2020, tercatat terdapat empat provinsi dan melalui Toko Tani Indonesia. Telah dilaksanakan 30x

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020
72 kabupaten/kota yang menerapkan kebijakan GPM di 70 Desa, dan telah dilaksanakan GPM Gula
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam Pasir sebanyak 30 Ton bagi masyarakat terdampak
mengantisipasi penyebaran COVID-19. Selain itu COVID-19.
terdapat faktor lain yang berpotensi menyebabkan
krisis pangan yaitu cuaca ekstrim, serangan hama dan
Bantuan Untuk Petani
Intensitas pemerintah daerah untuk meningkatkan
kondisi ketidakpastian perekonomian global, nasional
dan Gorontalo. Maka Pemerintah Gorontalo bersama
kapasitas produksi (Ketahanan Pangan) melalui

Bank Indonesia dan seluruh pihak terkait bekerjasama bantuan benih, pupuk, hewan ternak dan alat
dalam memitigasi terjadinya krisis pangan di Gorontalo. pertanian. Serta bantuan vaksin antrax untuk ternak
sapi.
Program Pemerintah Daerah Dalam
Menjaga Ketahanan Pangan Penyerapan Hasil Pertanian
Pemerintah ikut menyerap hasil produksi pertanian
Penguatan Lumbung Pangan Desa
(beras, cabe, bawang merah, dan bawang putih), baik
Pengisian lumbung pangan desa dengan beras hasil
melalui BUMN (Bulog – via operasi pasar) maupun
lokal, di daerah non-sentra padi. Memanfaatkan 6
pihak ketiga, yang selanjutnya disalurkan kembali ke
dari 10 lumbung pangan desa yang dibangun tahun
masyarakat melalui Program “NKRI Peduli”
2015, dengan min 10/ton per kab/kota dan Provinsi 6
ton di setiap lumbung. Kerjasama dengan
GAPOKTAN.
BOKS 3

Busmetik Budidaya Udang


Pengembangan kampung vaname,
mengembangkan teknologi budidaya udang vaname
dengan sistem teknologi BUSMETIK (Budidaya
Udang Skala Mini Empang Plastik) yang difokuskan di
Kabupaten Pohuwato, Kabupaten Boalemo dan
Kabupaten Gorontalo Utara.

Penjualan Digital (online Market)


Pemanfaatan teknologi digital dalam pemasaran dan
ketahanan pangan : Hallo Patali (Pasar Talumopatu
Tapa), Pasar Harian Online (Pasar Marisa Pohuwato),
Babelanja.com, Babeli.com, Hypermart Chat and
Shop.

Penyerapan dan Bantuan Ikan


Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi
Gorontalo menyerap 61 Ton ikan dari nelayan dan
ditampung di cool storage di 4 daerah di Gorontalo.
Stok ikan beku tersebut diperuntukkan untuk
diserahkan dalam bentuk bantuan kepada
masyarakat yang terdiri dari bantuan warga miskin
sejumlah 52,19 Ton serta bantuan rutin bagi
pesantren dan panti asuhan sebanyak 9 Ton.
BAB IV. STABILITAS
KEUANGAN DAERAH,
PENGEMBANGAN AKSES
KEUANGAN DAN UMKM
Kondisi stabilitas keuangan Gorontalo pada triwulan II 2020 masih cukup baik, ditengah kondisi
perekonomian Gorontalo yang terkontraksi. Kinerja perbankan Gorontalo yang masih cukup baik
tercermin pada kinerja aset, penyaluran kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK)
perbankan yang masih tercatat tumbuh, serta ditopang oleh perbaikan kinerja NPL dan LDR.
Selaras dengan upaya OJK melalui Peraturan OJK POJK No.11/POJK.03/2020 tentang Stimulus
Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Corona Virus
Disease 2019, perbankan Gorontalo dengan sigap dan respon cepat melakukan beberapa upaya
penyelamatan kredit debitur rentan terdampak COVID-19, melalui restrukturisasi kredit yang
berperan besar dalam terjaganya risiko kredit perbankan Gorontalo, terindikasi dari NPL
Gorontalo pada triwulan II 2020 yang terjaga di 2,35%, jauh berada di bawah threshold sebesar 5%.

Kondisi stabilitas keuangan Gorontalo pada triwulan II 2020 terekam melambat, seiring kondisi
perekonomian Gorontalo yang terkontraksi. Kinerja perbankan Gorontalo yang terekam
melambat tercermin pada pada kinerja aset dan penyaluran kredit perbankan yang tercatat
tumbuh melambat. Selaras dengan upaya OJK melalui Peraturan OJK POJK No.11/POJK.03/2020
tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak
Penyebaran Corona Virus Disease 2019, perbankan Gorontalo dengan sigap dan respon cepat
melakukan beberapa upaya penyelamatan kredit debitur rentan terdampak COVID-19, melalui
54 restrukturisasi kredit yang berperan besar dalam terjaganya risiko kredit perbankan Gorontalo,
terindikasi dari NPL Gorontalo pada triwulan II 2020 yang terjaga di 2,35%, jauh berada di bawah
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020

threshold sebesar 5%.


4.1 PERKEMBANGAN PERBANKAN GORONTALO
Tabel 4. 1 Indikator Perbankan
2018 2019 2020
INDIKATOR
I II III IV I II III IV I II
Aset (Rp Miliar) 11.697 12.064 12.118 12.634 13.119 13.111 13,401 14.013 14,137 14,124
Growth Aset (%,yoy) 15,78 12,80 12,36 9,19 12,16 8,68 10.59 10,91 7.76 7.72
Kredit (Rp Miliar) 13.581 13.685 14.315 14.549 14.727 16.698 16,976 19.195 17,485 16,926
Growth Kredit (Rp Miliar) 19,38 9,53 4,84 6,12 8,44 22,02 18.59 31,94 18.73 1.36
DPK (Rp Miliar) 4.790 4.671 5.302 4.694 5.104 5.547 5,645 5.053 5,167 5,961
Growth DPK (% yoy) 1,73 -7,89 5,85 1,42 6,54 18,76 6.48 7,66 1.23 7.46
NPL Kredit (%) 3,03 2,92 2,87 2,55 3,18 1,84 2.47 2,00 2.50 2.35
LDR (%) 283,50 292,98 270,00 309,96 288,55 301,02 300.71 379,84 338.43 283.93
SUMBER: LBU, BANK INDONESIA

Kondisi stabilitas keuangan Gorontalo pada triwulan II 2020 Perlambatan penyaluran kredit Gorontalo yang didukung
terekam melambat, seiring kondisi perekonomian Gorontalo prinsip perbankan yang semakin pruden dalam penyaluran
yang terkontraksi. Kinerja perbankan Gorontalo yang terekam kredit, serta respon cepat dalam memproses penyajuan
melambat tercermin pada pada kinerja aset dan penyaluran restrukturisasi kredit sesuai Peraturan OJK (POJK)
kredit perbankan yang tercatat tumbuh melambat. Namun, No.11/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian
perlambatan tersebut masih ditopang oleh kinerja Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak
penghimpunan DPK, NPL dan LDR yang terekam membaik di Penyebaran Corona Virus Disease 2019, mendorong tingkat
triwulan II 2020. risiko kredit Gorontalo pada triwulan II 2020 lebih terjaga
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Berdasarkan hasil
Relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Provinsi FGD Bank Indonesia dengan perbankan Gorontalo, sejak awal
Gorontalo diiringi dengan penerapan protokol new normal triwulan II 2020 seluruh perbankan Gorontalo berfokus
menjelang akhir triwulan II 2020 dalam menghadapi COVID- kepada upaya penyelamatan kredit debitur yang rentan
55
19 berdampak pada jam operasional dan penerapan terdampak COVID-19 melalui beberapa opsi restrukturisasi

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • MEI 2020
kebijakan work from home (WFH) pegawai perbankan kredit seperti grace periode, penurunan suku bunga atau
Gorontalo mulai berangsur kembali normal. Beberapa perpanjangan jangka waktu kredit. Upaya cepat
kebijakan relaksasi tersebut secara langsung berdampak pada penyelamatan kredit oleh perbankan Gorontalo sejak awal
jumlah interaksi nasabah di banking hall perbankan Gorontalo triwulan II 2020, memiliki andil besar pada risiko kredit
yang mulai kembali menuju normal, yang juga berpengaruh perbankan Gorontalo yang terjaga ditengah COVID-19,
terhadap perbaikan kinerja penghimpunan DPK Gorontalo seiring dengan NPL yang jauh berada di bawah threshold
pada triwulan II 2020. Selain itu, perbaikan kinerja yakni sebesar 2,35%.
penghimpunan DPK Gorontalo juga didorong oleh
ketidakpastian kondisi global akibat COVID-19 yang terus 4.1.1 Perkembangan Aset Perbankan
berlanjut, menyebabkan preferensi masyarakat untuk
Pada triwulan II 2020 aset perbankan Gorontalo tercatat
menyimpan hartanya di perbankan semakin meningkat.
sebesar Rp14,12 triliun. Dengan demikian, pertumbuhan aset
Meskipun relaksasi PSBB dan protokol new normal telah perbankan di Gorontalo tercatat sebesar 7,72% (yoy) atau
diterapkan, aktivitas usaha para pelaku usaha Gorontalo sedikit melambat dari 7,76% (yoy) pada triwulan sebelumnya.
khususnya pada LU terdampak seperti LU Pertanian, LU Table 4.2 Aset Perbankan Gorontalo
Perdagangan, LU Akomodasi Makan Minum dan LU ASET
Transportasi Pergudangan masih terbatas. Kondisi tersebut, KELOMPOK BANK SATUAN
APR-20 MEI-20 JUN-20
menyebabkan perbankan Gorontalo relatif masih berhati-hati Bank Pemerintah Daerah Rp. Miliar 13.224,89 13.240,52 13.210,98
dan lebih pruden dalam penyaluran kredit baru, yang dan Bank Persero
Bank Swasta Nasional Rp. Miliar 915,70 916,23 912,62
terkonfirmasi dari data penyaluran kredit Gorontalo pada
Bank Asing Rp. Miliar - - -
triwulan II 2020 yang tumbuh melambat secara signifikan dari
Total Rp. Miliar 14.140,60 14.156,75 14.123,60
triwulan sebelumnya. SUMBER: LBU BANK INDONESIA
Berdasarkan kelompoknya, Bank persero dan pemerintah 35,00
masih memiliki aset terbesar di antara bank lainnya, dengan 30,00

pangsa sebesar 93,53%, diikuti Bank swasta nasional dengan 25,00

pangsa sebesar 6,46%. Sementara itu, bank asing dan 20,00

15,00
campuran yang beroperasi di Gorontalo sebesar 0,00%.
10,00

5,00
4.1.2 Intermediasi Perbankan 1,36
0,00
I II III IV I II III IV I II
Peran intermediasi perbankan di Gorontalo termasuk sangat
2018 2019 2020
tinggi di tingkat Nasional. Hal tersebut tercermin pada tingkat
LDR yang terealisasi selama ini mencapai rata-rata sebesar
Grafik 4. 2 Perkembangan Pertumbuhan Kredit (yoy)
309,05% dalam 2 tahun terakhir. Tingginya LDR tersebut triwulanan
menunjukan kebutuhan pembiayaan di Gorontalo yang SUMBER: LBU, BANK INDONESIA

sangat tinggi namun tidak dapat dipenuhi oleh


LU Akomodasi dan Makan Minum, telah berperan besar pada
penghimpunan dana dari masyarakat Gorontalo sendiri.
perlambatan penyaluran kredit perbankan Gorontalo pada
Mayoritas sumber dana untuk penyaluran kredit yang
triwulan II 2020. Berdasarkan FDG Bank Indonesia dengan
terealisasi di Gorontalo berasal dari luar provinsi Gorontalo.
Perbankan Gorontalo pada awal triwulan II 2020, setelah
Pada triwulan II tahun 2020, LDR Gorontalo mencapai
mulai mewabahnya COVID-19, terdapat penurunan
283,93% atau menurun signifikan dari triwulan sebelumnya
permintaan pasar debitur perbankan yang mendorong
sebesar 338,43%. Penurunan tingkat LDR di Gorontalo
penurunan penjualan. Kondisi debitur tersebut menyebabkan
tersebut disebabkan oleh adanya perlambatan penyaluran
kinerja penyaluran kredit modal kerja dan kredit investasi
kredit. Pertumbuhan kredit pada triwulan II 2020 hanya
menjadi tertahan. Kinerja penyaluran kredit modal kerja dan
tumbuh 1,36% (yoy), lebih rendah dibanding pertumbuhan
investasi yang tertahan selain disebabkan kondisi usaha
DPK yang tumbuh 7,46% (yoy).
debitur yang menurun, juga disebabkan kebijakan kantor
56 pusat masing-masing perbankan untuk lebih selektif/pruden
400
dalam penyaluran kredit baru. Bahkan, beberapa perbankan
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020

350

300 telah menerapkan penangguhan penyaluran kredit modal


250
283,93 kerja dan investasi baru hingga jangka waktu tertentu.
200
Berdasarkan jenis kreditnya, realisasi kredit investasi
150

100 Gorontalo pada triwulan II 2020 adalah sebesar Rp3.671


50 miliar atau hanya tumbuh sebesar 57,87% (yoy), melambat
0
I II III IV I II III IV I II
dari triwulan sebelumnya sebesar 68,07% (yoy). Bahkan,
2018 2019 2020
penyaluran kredit modal kerja Gorontalo pada triwulan II 2020
LDR
tercatat sebesar Rp4.345 miliar atau mengalami pertumbuhan
Grafik 4.1 LDR Provinsi Gorontalo negatif sebesar 29,68% (yoy), jauh lebih rendah dibanding
triwulan sebelumnya yang masih mengalami pertumbuhan
SUMBER: LBU, BANK INDONESIA

sebesar 3,96% (yoy).


4.1.3 Perkembangan Kredit Perbankan
Berdasarkan lapangan usahanya, penyaluran kredit investasi
Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang tercatat Gorontalo triwulan II 2020 tertahan oleh penyaluran kepada
kontraksi, kinerja penyaluran kredit perbankan pada triwulan lapangan usaha utama terdampak COVID-19 seperti LU PBE
II 2020 juga mengalami perlambatan pertumbuhan. Kredit di dan LU Transportasi dan Pergudangan. Pada triwulan II 2020,
Gorontalo pada triwulan II 2020 adalah sebesar Rp16.926 penyaluran kredit investasi kepada LU PBE dan Transportasi
miliar atau tumbuh sebesar 1,36% (yoy), melambat signifikan pada triwulan II 2020 tercatat masing-masing sebesar
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 18,73% Rp384,32 miliar dan Rp33,22 miliar, atau turun masing-
(yoy). masing sebesar -22,97% (yoy) dan -24,04% (yoy), lebih dalam
dari penurunan pada triwulan sebelumnya sebesar -9,27%
COVID-19 yang berdampak pada penurunan aktivitas bisnis
(yoy) dan -15,06% (yoy).
pelaku usaha LU terdampak seperti LU Pertanian, Perkebunan,
dan Perikanan, LU Perdagangan Besar dan Eceran (PBE) dan
Table 4.3 Pertumbuhan Kredit berdasarkan Jenis Penyaluran
2018 2019 2020
JENIS KREDIT SATUAN
I II III IV I II III IV I II
Kredit Rp Miliar 13,581 13,685 14,315 14,549 14,727 16,698 16,976 19,195 17,485 16,925
gKredit % 19.38 9.53 4.84 6.12 8.44 22.02 18.59 31.94 18.73 1.36
Modal Kerja Rp Miliar 3,638 3,711 4,089 4,226 4,202 6,179 6,225 6,029 4,369 4,345
gModal Kerja % 17.00 9.19 0.20 14.56 15.51 66.49 52.23 42.67 3.96 -29.68
Investasi Rp Miliar 1,939 1,991 2,082 2,106 2,312 2,325 2,264 4,149 3,886 3,671
gInvestasi % 40.54 6.36 12.23 8.50 19.27 16.77 8.75 96.97 68.07 57.87
Konsumsi Rp Miliar 8,004 7,983 8,143 8,216 8,213 8,194 8,486 9,017 9,230 8,909
gKonsumsi % 16.21 10.52 5.52 1.69 2.61 2.64 4.21 9.74 12.39 8.74
SUMBER: LBU BANK INDONESIA

Dari sisi penyaluran kredit modal kerja berdasarkan lapangan sebesar 8,74% (yoy), melambat dari triwulan sebelumnya
usahanya, penurunan penyaluran kredit modal kerja kepada sebesar 12,39% (yoy). Kondisi tersebut sejalan dengan
LU terdampak COVID seperti LU PBE dan LU Transportasi pelemahan daya beli konsumen Gorontalo pada triwulan II
Pergudangan berdampak besar pada perlambatan kredit 2020 seiring dengan hasil survei konsumen yang dilakukan
modal kerja pada triwulan II 2020. Pada triwulan II 2020, oleh Bank Indonesia yang mendapati bahwa optimisme
penyaluran kredit modal kerja kepada LU PBE dan LU konsumen terhadap kondisi ekonomi Gorontalo saat ini
Transportasi tercatat masing-masing sebesar Rp2.721,30 melemah, terkonfirmasi dari indeks kondisi ekonomi saat ini
miliar dan Rp38,27 miliar atau turun masing-masing sebesar - pada triwulan II 2020 sebesar 49,17 (Grafik 4.6), turun
11,34% (yoy) dan -1,78%, turun dari triwulan sebelumnya signifikan dari triwulan I yang bernilai sebesar 125,00.
sebesar 1,49% dan -0,05% (yoy). Pelemahan daya beli konsumen tersebut juga turut andil
dalam penurunan permintaan masyarakat Gorontalo
Penurunan penyaluran kredit produktif baik kredit modal kerja
terhadap kredit konsumtif.
dan modal investasi kepada LU terdampak COVID-19, sejalan
57
dengan hasil FDG Bank Indonesia dengan Perbankan
Gorontalo bahwa COVID-19 berdampak pada debitur

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020
perbankan, khususnya beberapa LU rentan seperti LU PBE
seperti perdagangan pakaian, ritel atau supermarket, warung
kelontong; LU Penyediaan Akomodasi Makan Minum seperti
perhotelan, restoran atau kedai kopi; LU Transportasi seperti
jasa distribusi/kargo, tur travel atau biro umrah haji; dan LU
jasa lainnya seperti jasa event organizer, sewa tenda dan
pernikahan.
24,98% 22,23% 52,79%
MODAL KERJA INVESTASI KONSUMSI
Sejalan dengan penyaluran kredit investasi, perlambatan
penyaluran kredit konsumsi Gorontalo pada triwulan II 2020 Grafik 4.4 Proporsi Kredit per Jenis Penggunaan Triwulan
I 2020
tercatat sebesar Rp8.909 miliar atau tumbuh melambat
SUMBER: LBU BI (DIOLAH)

120,00

100,00

80,00

60,00 57,87
40,00

20,00
8,74
0,00

(20,00)
(29,68)
(40,00)
I II III IV I II III IV I II
2018 2019 2020

GMODAL KERJA GINVESTASI GKONSUMSI


25,67% 21,69% 52,64%
MODAL KERJA INVESTASI KONSUMSI

Grafik 4.3 Pertumbuhan Kredit berdasarkan Jenis Penggunaan Grafik 4.5 Proporsi Kredit per Jenis Penggunaan Triwulan
II 2020
SUMBER: LBU BI (DIOLAH)
SUMBER: LBU BI (DIOLAH)
Table 4.4 Kredit Investasi Berdasarkan Sektor
2019 2020 GROWTH SHARE
SEKTOR EKONOMI SATUAN
(YOY) II 2020
I II III IV I II
Pertanian Perburuan Kehutanan Rp Miliar 1,162.04 1,161.90 1,111.03 2,383.77 2,148.98 2,063.12 77.56% 56.20%
Perikanan Rp Miliar 23.63 24.07 25.25 27.79 28.84 26.01 8.06% 0.71%
Pertambangan dan Penggalian Rp Miliar 3.10 2.64 2.29 12.92 12.68 11.77 345.64% 0.32%
Industri Pengolahan Rp Miliar 43.52 42.83 47.18 51.29 53.01 49.76 16.18% 1.36%
Listrik, Air dan Gas Rp Miliar 47.23 45.91 43.87 42.67 42.51 41.91 -8.72% 1.14%
Konstruksi Rp Miliar 31.29 32.54 28.03 25.59 24.74 20.40 -37.31% 0.56%
Perdagangan Besar dan Eceran Rp Miliar 493.83 498.94 471.27 466.06 448.06 384.32 -22.97% 10.47%
Penyediaan Akomodasi dan Mamin Rp Miliar 179.40 172.61 195.81 189.81 182.16 173.26 0.38% 4.72%
Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi Rp Miliar 46.05 43.73 42.12 42.43 39.12 33.22 -24.04% 0.90%
Perantara Keuangan Rp Miliar - - 0.52 0.65 0.77 0.78 0.00% 0.02%
Real Estate, Usaha Persewaan, Jasa Perusahaan Rp Miliar 59.30 64.21 68.06 714.13 703.50 687.40 970.55% 18.72%
Administrasi Pemerintahan Rp Miliar 75.64 78.75 74.49 37.35 35.30 33.81 -57.07% 0.92%
Jasa Pendidikan Rp Miliar 14.62 19.85 19.67 21.13 22.99 21.09 6.25% 0.57%
Jasa Kesehatan Rp Miliar 41.08 40.64 38.43 32.21 37.57 29.93 -26.35% 0.82%
Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan Rp Miliar 88.59 94.20 92.98 98.17 102.27 90.19 -4.26% 2.46%
Jasa Perorangan Rp Miliar 2.79 2.64 3.37 3.14 3.87 4.17 57.84% 0.11%
Badan Internasional Rp Miliar - - - - - - 0.00% 0.00%
Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya Rp Miliar 0.24 0.03 0.01 - - - -100.00% 0.00%
Penerima Kredit Bukan Lapangan Usaha Rp Miliar - - - - - - 0.00% 0.00%
Total Rp Miliar 2,312.36 2,325.48 2,264.38 4,149.11 3,886.37 3,671.13 57.87% 100.00%
SUMBER: LBU, BANK INDONESIA

Table 4.5 Kredit Modal Kerja berdasarkan Sektor


2019 2020 GROWTH SHARE
58 SEKTOR EKONOMI SATUAN
I II III IV I II
(YOY) II 2020

Pertanian Perburuan Kehutanan Rp Miliar 503.30 501.38 588.68 742.00 498.18 814.67 62.49% 18.75%
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020

Perikanan Rp Miliar 35.16 36.41 44.27 48.08 59.64 55.40 52.13% 1.27%
Pertambangan dan Penggalian Rp Miliar 33.13 1,904.54 1,722.66 1,651.58 12.46 9.08 -99.52% 0.21%
Industri Pengolahan Rp Miliar 197.42 199.64 233.92 248.32 286.82 266.35 33.41% 6.13%
Listrik, Air dan Gas Rp Miliar 1.60 1.70 1.99 2.34 2.36 2.04 20.04% 0.05%
Konstruksi Rp Miliar 152.89 145.40 186.83 127.36 120.33 143.21 -1.51% 3.30%
Perdagangan Besar dan Eceran Rp Miliar 2,977.82 3,069.33 3,114.74 2,869.47 3,022.24 2,721.30 -11.34% 62.63%
Penyediaan Akomodasi dan Mamin Rp Miliar 38.29 40.69 50.05 52.13 67.58 62.23 52.93% 1.43%
Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi Rp Miliar 38.06 38.96 39.37 39.49 38.04 38.27 -1.78% 0.88%
Perantara Keuangan Rp Miliar 17.47 15.91 14.53 16.37 12.85 10.97 -31.04% 0.25%
Real Estate, Usaha Persewaan, Jasa Perusahaan Rp Miliar 68.47 66.58 69.11 75.99 82.60 71.14 6.85% 1.64%
Administrasi Pemerintahan Rp Miliar 0.03 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 8.46% 0.00%
Jasa Pendidikan Rp Miliar 0.35 0.31 0.23 0.24 0.23 0.21 -33.36% 0.00%
Jasa Kesehatan Rp Miliar 3.51 5.24 6.04 9.73 8.32 8.88 69.56% 0.20%
Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan Rp Miliar 124.12 143.86 141.91 134.69 144.69 129.50 -9.98% 2.98%
Jasa Perorangan Rp Miliar 9.60 9.07 10.94 11.42 12.12 11.94 31.67% 0.27%
Badan Internasional Rp Miliar - - - - - - 0.00% 0.00%
Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya Rp Miliar 1.00 - - - 0.05 0.05 0.00% 0.00%
Penerima Kredit Bukan Lapangan Usaha Rp Miliar - - - - - - 0.00% 0.00%
Total Rp Miliar 4,202.23 6,179.05 6,225.28 6,029.23 4,368.52 4,345.25 -29.68% 100.00%
SUMBER: LBU, BANK INDONESIA.
Table 4.6 Kredit Konsumsi berdasarkan Wilayah dan Jenis Kredit (Rp. Miliar)

JENIS KREDIT 2019 2020 GROWTH SHARE SHARE OF


KAB/KOTA
PERSEORANGAN (YOY) II 2020 GROWTH
I II III IV I II
Kab. Gorontalo Kredit Lainnya 573.55 576.06 628.04 632.51 638.86 640.16 11.13% 13.47% 1.50%
KPR 340.82 341.52 355.05 350.70 357.16 355.83 4.19% 7.49% 0.31%
KKB 228.43 231.47 232.09 271.61 296.03 300.27 29.72% 6.32% 1.88%
Kredit Elektronik 1.92 2.64 2.44 2.51 2.08 2.49 -5.50% 0.05% 0.00%
Kredit Multiguna 51.38 51.97 59.15 71.05 83.61 79.93 53.79% 1.68% 0.90%
Kab. Boalemo Kredit Lainnya 335.86 576.06 343.45 336.99 336.41 335.36 -41.78% 7.06% -2.95%
KPR 19.38 332.53 21.40 21.06 21.26 21.13 -93.64% 0.44% -0.42%
KKB 22.30 19.80 30.47 37.23 44.71 46.18 133.18% 0.97% 1.29%
Kredit Elektronik 0.07 24.60 0.09 0.16 0.11 0.13 -99.46% 0.00% 0.00%
Kredit Multiguna 1.06 0.14 1.39 1.77 2.23 2.19 1511.27% 0.05% 0.69%
Kab. Bone Bolango Kredit Lainnya 380.79 385.27 413.16 412.88 412.50 414.07 7.47% 8.71% 0.65%
KPR 45.68 45.00 47.13 44.92 45.82 45.14 0.31% 0.95% 0.00%
KKB 21.01 22.52 23.25 25.73 35.22 37.14 64.87% 0.78% 0.51%
Kredit Elektronik 0.77 1.28 1.22 1.48 1.58 1.58 23.52% 0.03% 0.01%
Kredit Multiguna 25.25 25.61 25.16 20.58 21.71 22.03 -13.98% 0.46% -0.06%
Kab. Pohuwato Kredit Lainnya 507.21 522.27 583.99 577.64 580.36 583.85 11.79% 12.29% 1.45%
KPR 38.04 42.26 41.34 42.97 43.72 42.64 0.89% 0.90% 0.01%
KKB 14.72 17.23 16.58 17.36 25.37 25.97 50.75% 0.55% 0.28%
Kredit Elektronik 0.25 0.34 0.38 0.47 0.63 0.56 63.85% 0.01% 0.01%
Kredit Multiguna 0.75 0.90 1.57 1.54 2.59 2.03 125.75% 0.04% 0.05%
Kab. Gorontalo Utara Kredit Lainnya 332.70 334.94 363.88 352.04 359.67 361.01 7.79% 7.60% 0.59%
KPR 1.61 1.67 1.66 1.56 1.53 1.54 -7.65% 0.03% 0.00%
KKB 10.53 11.73 12.83 15.83 21.60 23.37 99.27% 0.49% 0.49%
Kredit Elektronik 0.42 0.88 0.73 0.86 1.05 1.09 24.56% 0.02% 0.01%
59
Kredit Multiguna 0.69 1.10 1.11 1.51 1.65 1.68 53.23% 0.04% 0.02%
Kota Gorontalo Kredit Lainnya 533.00 532.23 596.62 601.28 611.39 615.29 15.61% 12.95% 2.02%

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020
KPR 488.31 484.76 457.49 444.39 455.41 457.20 -5.69% 9.62% -0.55%
KKB 265.57 260.85 261.52 261.02 208.06 201.21 -22.86% 4.23% -0.97%
Kredit Elektronik 1.25 2.66 2.09 2.10 2.26 2.13 -19.87% 0.04% -0.01%
Kredit Multiguna 190.81 193.35 227.50 262.38 306.88 282.51 46.11% 5.94% 2.74%
SUMBER: LBU, BANK INDONESIA

Ditengah COVID-19 yang berdampak pada potensi


200
180
peningkatan risiko kredit, OJK menerbitkan Peraturan OJK
160 POJK No.11/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian
140
120 Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak
OPTIMIS
100
80
PESIMIS Penyebaran Corona Virus Disease 2019. Melalui POJK No.11,
60 49,17 OJK menginstruksikan kepada perbankan untuk segera
40
20 melakukan penyelamatan kredit debitur yang rentan
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
terdampak COVID-19. POJK No.11, disertai langkah cepat
2019 2020 perbankan Gorontalo dalam melakukan penyelamatan kredit
debitur, berperan besar pada terjaganya risiko kredit pada
Grafik 4.6 Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini triwulan II 2020 sebesar 2,35%, jauh berada dibawah
SUMBER: LIAISON BANK INDONESIA threshold sebesar 5,00%.
Berdasarkan jenisnya, pertumbuhan DPK didorong oleh
3,50
meningkatnya kinerja DPK jenis tabungan. Kinerja tabungan
3,00
2,35 pada triwulan II 2020 tercatat sebesar Rp3.303 miliar atau
2,50

2,00 tumbuh sebesar 10,78% (yoy), meningkat dari triwulan


1,50 sebelumnya sebesar 5,44% (yoy). Peningkatan tabungan
1,00 Gorontalo pada triwulan II 2020 didorong oleh peningkatan
0,50
tabungan perseorangan yang mendominasi total tabungan
0,00
I II III IV I II III IV I II Gorontalo dengan pangsa sebesar 92,79% dari total tabungan
2018 2019 2020
Gorontalo. Tabungan perseorangan Gorontalo pada triwulan II
2020 tercatat sebesar Rp3.065 miliar atau tumbuh sebesar
Grafik 4.7 NPL Kredit Gorontalo 7,19% (yoy), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya sebesar
SUMBER: COGNOS, BANK INDONESIA 4,54% (yoy). Peningkatan tabungan perseorangan Gorontalo
pada triwulan II 2020 mengkonfirmasi adanya peralihan daya
4.1.4 Penghimpunan Dana Pihak Ketiga
beli masyarakat yang diiringi dengan peningkatan preferensi
Kegiatan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) oleh
untuk menabung.
perbankan di Gorontalo sebesar Rp5.961 miliar atau
mengalami pertumbuhan dari sebesar 1,23% (yoy) pada Di sisi lain, pertumbuhan kinerja DPK Gorontalo pada triwulan II
triwulan I 2020 menjadi 7,46% (yoy) pada triwulan II 2020. 2020, tertahan oleh kinerja deposito yang tumbuh melambat.
Kinerja deposito Gorontalo pada triwulan II 2020 tercatat
Peningkatan kinerja DPK tersebut mengindikasikan bahwa
sebesar Rp1.598 miliar atau tumbuh sebesar 11,74% (yoy),
preferensi masyarakat untuk menabung meningkat. Pandemi
melambat dari triwulan sebelumnya sebesar 29,63% (yoy).
COVID-19 yang masih berlanjut hingga triwulan II 2020
Sejalan dengan hal tersebut, kinerja giro Gorontalo pada
meningkatkan ketidakpastian global yang berdampak pada
triwulan II 2020 tercatat sebesar Rp1.060 miliar atau turun
menurunnya keyakinan konsumen pada sektor riil di
sebesar -6,63% (yoy), belum membaik dari capaian triwulan
60 Gorontalo. Ketidakpastian global yang berlanjut berdampak
sebelumnya yang juga tercatat turun lebih dalam sebesar -
pada peningkatan preferensi masyarakat Gorontalo untuk
31,10% (yoy).
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020

menyimpan hartanya ke perbankan melalui penghimpunan


DPK, sehingga mendorong peningkatan DPK pada triwulan II Berdasarkan pangsanya, DPK Gorontalo pada triwulan II 2020
2020. Kondisi terebut terkonfirmasi dari indeks konsumsi masih didominasi oleh DPK perseorangan dengan pangsa
barang-barang kebutuhan tahan lama pada Survei Konsumen mencapai 83,95% dari total DPK, meningkat signifikan dari
Bank Indonesia pada triwulan II 2020 yang telah memasuki triwulan sebelumnya yang pangsanya juga masih relatif dominan
level pesimis sebesar 54,17, menurun signifikan dari triwulan I dengan 70,83% dari total DPK. Peningkatan pangsa DPK
2020 yang masih berada di level optimis sebesar 114,17. perseorangan, diiringi oleh pertumbuhan kinerja penghimpunan
Penurunan indeks konsumsi tersebut menuju ke level pesimis, DPK Gorontalo pada triwulan II 2020, semakin mengindikasikan
mengindikasikan bahwa masyarakat Gorontalo masih enggan bahwa masyarakat Gorontalo secara masif melakukan
untuk membelanjakan hartanya dan memiliki preferensi penghimpunan dananya ke perbankan ditengah kondisi
untuk menabung yang lebih tinggi. perekonomian yang masih tak menentu akibat COVID-19.

250
25,00

20,00 200

15,00
150
10,00 7,46
OPTIMIS
5,00 100
PESIMIS 67,50
0,00
50
-5,00
0
-10,00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
I II III IV I II III IV I II
2019 2020
2018 2019 2020
INDEKS PENGHASILAN SAAT INI

Grafik 4.8 Perkembangan Pertumbuhan DPK (yoy) Triwulanan Grafik 4.9 Indeks Konsumsi Barang Tahan Lama

SUMBER: LBU BI (DIOLAH) SUMBER: LIAISON BANK INDONESIA


18,97% 25,32% 55,71% 17,78% 26,81% 55,41%
GIRO DEPOSITO TABUNGAN GIRO DEPOSITO TABUNGAN

Grafik 4.10 Proporsi DPK di Gorontalo Triwulan IV 2019 Grafik 4.11 Proporsi DPK di Gorontalo Triwulan I 2020

SUMBER: LBU BANK INDONESIA SUMBER: LBU BANK INDONESIA

6.000 60,00
50,00
5.000
40,00
30,00
4.000
20,00
3.000 10,00
0,00
2.000
(10,00)
(20,00)
1.000
(30,00)
0 (40,00)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 I II III IV I II III IV I II
2019 2020 2018 2019 2020

GIRO DEPOSITO TABUNGAN GGIRO GDEPOSITO GTABUNGAN

Grafik 4.12 Proporsi DPK Gorontalo Grafik 4.13 Pertumbuhan DPK

SUMBER: COGNOS BI (DIOLAH) SUMBER: COGNOS BI (DIOLAH) 61

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020
90 100%
90%
70
80%
50 70%

30 60%
50%
10 40%
(10) 30%
20%
(30)
10%
(50) 0%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 I II III IV I II III IV I II III IV I II
2018 2019 2020 2017 2018 2019 2020

GTOTAL DPK GDPK PERSEORANGAN GDPK NON-PERSEORANGAN DPK PERSEORANGAN DPK NON-PERSEORANGAN

Grafik 4.14 Perkembangan dan Pertumbuhan DPK per Grafik 4.15 Pangsa DPK Perseorangan dan Non-Perseorangan
Golongan Nasabah di Gorontalo
SUMBER: COGNOS BI (DIOLAH) SUMBER: LBU BANK INDONESIA

4.2 STABILITAS KEUANGAN DAERAH


15
4.2.1 ASESMEN SEKTOR RUMAH TANGGA
Konsumsi Rumah Tangga memiliki peran besar dalam 2020 disertai dengan penurunan kerentanan Rumah Tangga
ekonomi Gorontalo dan menjadi mesin utama pendorong (RT) seiring dengan kinerja NPL yang membaik dari 2,60%
pertumbuhan ekonomi. Sejalan dengan kinerja penyaluran menjadi 2,48%. Kewaspadaan perbankan Gorontalo
kredit Gorontalo yang kurang optimal pada triwulan II 2020, ditengah COVID-19 dengan lebih pruden dalam penyaluran
penyaluran kredit perseorangan tercatat sebesar Rp12.756 kredit memiliki andil besar pada terjaganya NPL Gorontalo
miliar atau tumbuh sebesar 4,01% (yoy), melambat dari seiring dengan realisasi NPL kredit perseorangan yang masih
triwulan I 2020 sebesar 6,07% (yoy). Namun demikian, jauh berada di dalam batas threshold sebesar 5%.
perlambatan kredit perseorangan Gorontalo pada triwulan II

15. Rumah tangga di dalam sistem keuangan memiliki 2 (dua) fungsi yaitu sebagai penyedia dana dan
sebagai penerima pendanaan dari institusi keuangan. Beberapa faktor yang mempengaruhi
kondisi keuangan rumah tangga adalah tingkat pendapatan, tingkat pengangguran, tingkat
konsumsi dan kondisi pembiayaan/kredit oleh rumah tangga.
25 3,50
tumbuh sebesar 13,16% (yoy), meningkat dari triwulan
3,00 sebelumnya sebesar 7,03% (yoy). Pertumbuhan kinerja DPK
20
2,50 perseorangan di triwulan II 2020 semakin menguatkan bahwa
15 2,00 rumah tangga Gorontalo pada triwulan II 2020 cenderung
1,50
10 mengalihkan konsumsinya ke produk-produk pengimpunan
1,00
5 dana perbankan, sehingga mendorong peningkatan DPK.
0,50

- -
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 4.2.3 Kredit Perbankan Pada Sektor Rumah
2019 2020
Tangga
GROWTH KREDIT PERSEORANGAN NPL KREDIT PERSEORANGAN %

Dari sisi kredit perbankan, rumah tangga di Gorontalo


Grafik 4.16 Persepsi Rumah Tangga terhadap Ekonomi Saat Ini mendominasi penyaluran kredit. Hal ini terlihat dari pangsa
SUMBER : SURVEI KONSUMEN BI kredit untuk perseorangan yang 75,37% dibandingkan
keseluruhan kredit pada triwulan II 2020. Kredit
4.2.2 Dana Pihak Ketiga Perseorangan di perseorangan pada triwulan II 2020 tercatat sebesar
Perbankan Rp12.756 miliar atau tumbuh sebesar 4,01% (yoy), melambat
Sektor rumah tangga masih mendominasi dana pihak ketiga
dari triwulan sebelumnya sebesar 6,07% (yoy). Perlambatan
(DPK) yang berada di perbankan Gorontalo. Hal ini tercermin
penyaluran kredit perseorangan tersebut seiring dengan
dari pangsa DPK perseorangan yang mencapai 72,85% dari
berkurangnya pendapatan masyarakat Gorontalo secara
keseluruhan DPK di Gorontalo. Dengan demikian, kinerja
keseluruhan pada triwulan II 2020, yang menyebabkan
penghimpunan dana sangat cukup terpengaruh pada kinerja
tertahannya repayment capacity calon debitur kredit
DPK nasabah perorangan. Realisasi DPK Gorontalo pada
perseorangan. Kondisi tersebut terkonfirmasi dari indeks
triwulan II 2020, juga didorong oleh pertumbuhan DPK
penghasilan saat ini survei konsumen Bank Indonesia pada
perseorangan. Hal tersebut tercermin pada kinerja DPK
triwulan II sebesar 67,50, menurun signifikan dari triwulan
perseorangan yang tercatat sebesar Rp4.343 miliar atau
62 sebelumnya sebesar 135,00.

Selain itu, indikasi penurunan pendapatan masyarakat


LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020

20,00

15,00 Gorontalo secara umum pada triwulan II 2020 juga


10,00 terkonfirmasi dari hasil liaison Bank Indonesia yang mendapati
5,00 bahwa terdapat penurunan tajam pada likert scale tenaga
0,00
kerja Gorontalo. Berdasarkan hasil liaison Bank Indonesia
(5,00)
triwulan II 2020, pasar tenaga kerja Gorontalo pada triwulan II
(10,00)
2020 terekam memiliki likert scale sebesar -0,70, turun tajam
(15,00)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 1,00. Kondisi
2018 2019 2020
tersebut didorong oleh beberapa kontak liaison LU
GDPK PERSEORANGAN

Transportasi dan Pergudangan yang menyampaikan bahwa


Grafik 4.17 Perkembangan pertumbuhan DPK Perseorangan terdapat penyesuaian antara jumlah pegawai local staff
SUMBER: LBU, BANK INDONESIA (DIOLAH) dengan kegiatan produksi jasa yang menurun. Bahkan,
penyesuaian jumlah pegawai tersebut secara rata-rata
90
sebanyak 60% dari jumlah pegawai normal.
70

50
Penurunan tingkat penghasilan masyarakat Gorontalo secara
30
umum pada triwulan II 2020, diiringi dengan keinginan
10

(10)
masyarakat untuk konsumsi barang-barang kebutuhan tahan
(30) lama saat ini yang juga menurun. Seperti yang telah
(50) disampaikan sebelumnya bahwa indeks konsumsi barang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
2018 2019 2020 kebutuhan tahan lama survei konsumen Bank Indonesia pada
GTOTAL DPK GDPK PERSEORANGAN GDPK NON-PERSEORANGAN triwulan II 2020 sebesar 54,17, menurun signifikan dari
Grafik 4.18 Perkembangan pertumbuhan DPK Perseorangan
triwulan sebelumnya sebesar 114,17. Penurunan pendapatan
(per jenis DPK) serta keinginan untuk konsumsi barang tahan lama
SUMBER: LBU, BANK INDONESIA (DIOLAH)
250 2.00

1.50
200
1.00
150
0.50

100
OPTIMIS 0.00
PESIMIS
-0.50
50
-1.00

0 -1.50

PERTANIAN

NON
PERTANIAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 I II III IV I II III IV I II III IV I II
2019 2020 2017 2018 2019 2020

INDEKS PENGHASILAN SAAT INI


SEKTOR

Grafik 4.19 Indeks Penghasilan Saat Ini Grafik 4.20 Likert Scale Pasar Tenaga Kerja

SUMBER: SURVEI KONSUMEN BANK INDONESIA SUMBER: LIAISON BANK INDONESIA

Table 4.7 Komposisi dan Jumlah Rekening Kredit Perseorangan di Gorontalo


Pertumbuhan Jumlah Rekening
Kredit Pangsa Kredit
DAERAH Perseorangan Perseorangan Perumahan dan
(%) Apartemen Otomotif Elektronik Multiguna Lainnya
(%, yoy)
Kota Gorontalo (0.40) 33.48 3,263 6,196 175 5,224 5,553
Kab. Gorontalo 6.05 31.97 4,447 6,961 544 1,064 4,842
Kab. Pohuwato 10.87 10.69 613 926 67 38 4,769
Kab. Boalemo 5.71 9.30 382 1,490 36 25 2,400
Kab. Bone Bolango 6.46 9.29 563 1,905 226 274 3,100
Kab. Gorontalo Utara 1.07 5.27 18 693 103 28 2,469
Provinsi 4.01 100.00 9,286 18,171 1,151 6,653 23,133
SUMBER: LBU BANK INDONESIA, DIOLAH

masyarakat yang tertahan, menyebabkan permintaan pertumbuhan kredit sepeda motor dan kendaraan lainnya.
terhadap kredit perseorangan pada triwulan II 2020 menurun. Penurunan kredit kendaraan bermotor terdalam pada
63
Secara spasial pada triwulan II 2020, kredit perseorangan triwulan II 2020 dialami oleh kredit kendaraan lainnya yang

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020
masih terkonsentrasi di Kota Gorontalo dan Kabupaten tercatat sebesar Rp17 miliar atau turun sebesar -37,22% (yoy),
Gorontalo dengan pangsa masing-masing sebesar 33,48% turun signifikan dari triwulan sebelumnya yang masih tercatat
dan 31,97%. Pertumbuhan kredit perseorangan tertinggi tumbuh melambat sebesar 8,31% (yoy). Penurunan
pada triwulan II 2020 dimiliki oleh Kabupaten Pohuwato yang pertumbuhan kredit kendaraan lainnya termasuk truk yang
tumbuh sebesar 10,87% (yoy). signifikan pada triwulan II 2020 seiring dengan penurunan
kinerja beberapa lapangan usaha utama Gorontalo pada
Berdasarkan peruntukannya, kredit perseorangan untuk
triwulan II 2020 seiring adanya pandemi COVID-19.
otomotif memiliki jumlah rekening terbesar dengan 18.171
Penurunan aktivitas lapangan usaha tersebut pada triwulan II
rekening, dengan pangsa tertinggi terletak di Kab Gorontalo
2020 menyebabkan permintaan kredit kendaraan bermotor
sebesar 38,30% dari total jumlah rekening otomotif.
truk mengalami penurunan.
Selanjutnya, kredit perseorangan untuk perumahan dan
apartemen memiliki rekening terbesar kedua dengan 9.286 Dari sisi risiko kredit, indikator NPL untuk kredit otomotif
rekening, dengan pangsa tertinggi terletak di Kabupaten tercatat masih terjaga sebesar 2,85%, meskipun sedikit
Gorontalo sebesar 47,89% dari total jumlah rekening mengalami peningkatan dari 1,90% pada triwulan
perumahan dan apartemen. sebelumnya. Risiko yang perlu mendapatkan perhatian adalah
adanya NPL kredit kendaraan lainnya (truk dan kendaraan
KREDIT OTOMOTIF roda enam atau lebih) yang pada triwulan II 2020 tercatat
Kredit otomotif di Gorontalo tercatat sebesar Rp578 miliar sebesar 17,79%. NPL Truk dan Kendaraan Roda 6 atau lebih
atau tumbuh sebesar 1,71% (yoy) pada triwulan II 2020. tertinggi berada di wilayah Kab. Bone Bolango dimana
Pertumbuhan ini melambat dari pertumbuhan pada triwulan tercatat seluruh penyaluran kredit tersebut tercatat NPL
sebelumnya sebesar 12,16% (yoy). Perlambatan (100%). NPL kendaraan lainnya ini perlu untuk menjadi
pertumbuhan kredit kendaraan bermotor didorong dari perhatian karena memiliki NPL yang besarannya melebihi dari
melambatnya pertumbuhan kredit mobil diiringi penurunan threshold 5%.
Table 4.8 Perkembangan Kredit Otomotif di Gorontalo
GROWTH NPL%
JENIS KPB
I-2019 II-2019 III-2019 IV-2019 I-2020 II-2020 I-2019 II-2019 III-2019 IV-2019 I-2020 II-2020
Mobil 12.90 37.02 6.69 15.77 14.52 4.89 1.86 1.26 1.30 1.02 1.36 2.47
Sepeda Motor 21.11 70.85 21.70 16.52 4.55 -0.75 1.70 1.54 1.32 1.02 1.73 2.11
Kendaraan Lainnya 9.86 93.75 21.65 29.39 8.31 -37.22 8.48 16.14 16.10 17.91 16.65 17.79
KPB 14.48 44.99 10.08 16.28 12.16 1.71 2.03 2.03 1.79 1.49 1.90 2.85
SUMBER: LBU BANK INDONESIA, DIOLAH

Table 4.9 KKB Truk dan NPL KREDIT PERUMAHAN DAN APARTEMEN
Penurunan pertumbuhan kredit perumahan dan apartemen
WILAYAH SATUAN KKB Truk NPL
pada triwulan II 2020 menambah tekanan risiko pada pelaku
Provinsi Gorontalo Rp Juta 16,166 18.75% usaha di bidang konstruksi perumahan dan penjualan real
Kab. Gorontalo Rp Juta 13,589 9.33%
estate. Penurunan penyaluran kredit perumahan terjadi di KPR
Kab. Boalemo Rp Juta - 0.00%
tipe s.d 21 dan KPR tipe > 70. Pada kredit KPR tipe s.d 21
Kab. Bone Bolango Rp Juta 28 100.00%
Kab. Pohuwato Rp Juta 653 15.47%
triwulan II 2020, tercatat sebesar Rp60 miliar atau turun
Kab. Gorontalo Utara Rp Juta 172 0.00% sebesar -8,68% (yoy), belum membaik dari triwulan
Kota Gorontalo Rp Juta 1,724 94.81% sebelumnya yang juga tercatat turun sebesar -12,89% (yoy).
SUMBER: LBU, BANK INDONESIA
Sejalan dengan itu, kredit KPR tipe > 70 pada triwulan II 2020
tercatat sebesar Rp139 miliar atau turun sebesar -31,51%
80.000

70.000 (yoy), lebih dalam dari catatan penurunan pada triwulan


60.000 sebelumnya sebesar -30,00% (yoy).
50.000

40.000
Dari sisi risiko kredit, secara umum risiko kredit perumahan
30.000
dan apartemen mengalami sedikit peningkatan. Pada
64
20.000

10.000 triwulan II 2020, NPL KPR tercatat sebesar 3,60%, meningkat


-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 dibandingkan periode sebelumnya sebesar 3,54%.
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020

2019 2020
Peningkatan tekanan risiko kredit perumahan dan apartemen
pada triwulan I 2020 didorong peningkatan NPL KPR tipe >
Grafik 4.21 Omset Dealer Kendaraan Bermotor 21-70, dan KP Ruko yang tercatat NPL masing-masing sebesar
SUMBER: DATA DEALER KENDARAAN BERMOTOR
sebesar 2,76%; dan 11,50%. Terdapat 1 jenis KPR yang telah
melewati threshold 5% yaitu jenis KPR Ruko. Perilaku rumah
Peningkatan risiko kredit kendaraan bermotor Gorontalo tangga dalam melakukan cicilan pembayaran rumah perlu
pada triwulan II 2020, diiringi dengan perlambatan mendapatkan perhatian terutama kredit kepemilikan ruko
pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor dan suku yang memiliki NPL melebihi batas threshold-nya 5%. Di sisi
cadang. Berdasarkan data omset dealer kendaraan bermotor lain, NPL kredit KPR/KPA tercatat terbesar di wilayah Kota
Gorontalo pada triwulan II 2020, omset tercatat tumbuh Gorontalo sebesar 4,96%. Namun demikian, penyaluran
melambat sebesar 5,40% (yoy), dari triwulan sebelumnya KPR/KPA di Kota Gorontalo masih berada dalam threshold-nya
yang tumbuh sebesar 12,24% (yoy). sebesar 5%.

Table 4.10 Perkembangan Kredit Perumahan dan Apartemen di Gorontalo


GROWTH NPL%
JENIS KPR
I-2019 II-2019 III-2019 IV-2019 I-2020 II-2020 I-2019 II-2019 III-2019 IV-2019 I-2020 II-2020
KPR/KPA sd 21 (8.25) (7.71) (11.44) (13.79) (12.89) (8.68) 2.18 2.97 1.45 1.81 5.24 3.30
KPR/KPA > 21-70 11.57 15.73 15.31 7.45 10.16 9.08 2.47 2.45 2.40 2.16 2.55 2.76
KPR/KPA > 70 11.43 (8.40) (25.02) (32.67) (30.00) (31.51) 3.62 4.08 5.95 5.51 5.29 4.89
KP Ruko (26.51) (16.02) (7.96) 8.57 16.27 18.23 2.91 10.22 8.66 3.23 9.09 11.50
KPR 7.07 5.85 1.90 (3.37) (0.41) (0.63) 2.73 3.21 3.29 2.73 3.54 3.60
SUMBER: LBU BANK INDONESIA, DIOLAH
Table 4.11 Penyaluran KPR/KPA berdasarkan Wilayah dan NPL Table 4.13 NPL Kredit Multiguna pada triwulan II 2020
NPL (%)
WILAYAH SATUAN KPR/KPA NPL BESAR PINJAMAN JANGKA WAKTU
<1TH 1-3TH >3TH-4TH >4TH-5TH >5TH JUMLAH
Provinsi Gorontalo Rp Miliar 924.75 3.60%
< 10 jt - 8,98 2,90 58,37 - 2,06
Kab. Gorontalo Rp Miliar 357.69 2.46%
> 10 jt - 50 jt - 4,66 4,52 1.81 4,52 2,19
Kab. Boalemo Rp Miliar 22.09 1.92%
> 50 jt - 100 jt - 3,62 - - 1.77 1.13
Kab. Bone Bolango Rp Miliar 46.60 1.04%
> 100 jt - 500 jt - 2,76 - - 0.80 0.77
Kab. Pohuwato Rp Miliar 42.80 2.40%
> 500 jt - 1 M - - - - 1,70 1,67
Kab. Gorontalo Utara Rp Miliar 1.51 1.19%
>1M - - - - - 0.00
Kota Gorontalo Rp Miliar 454.06 4.96%
Jumlah - 4,69 1.57 0.49 1,00 1,03
SUMBER: LBU, BANK INDONESIA
SUMBER : LBU BANK INDONESIA, DIOLAH

KREDIT MULTIGUNA 4.2.4 ASESMEN SEKTOR KORPORASI


Besarnya penggunaan kredit konsumsi perseorangan secara Perlambatan pertumbuhan ekonomi Gorontalo pada triwulan
multiguna menunjukkan bahwa kebutuhan pembiayaan II 2020 seiring dengan perlambatan kinerja beberapa LU
rumah tangga masih cukup besar, diluar kebutuhan untuk utama, berpengaruh terhadap penurunan penyaluran kredit
memiliki rumah, kendaraan bermotor maupun peralatan korporasi Gorontalo. Pada triwulan II 2020, kredit korporasi
rumah tangga. Hal ini terjadi karena pengajuan kredit Gorontalo tercatat sebesar Rp14.913 miliar atau turun sebesar
multiguna relatif lebih mudah. Selain itu, penggunaan dana -7,31% (yoy), menurun dari triwulan sebelumnya yang masih
yang diterima dapat secara leluasa digunakan oleh rumah tercatat tumbuh melambat sebesar 7,17% (yoy). Dari sisi
tangga dalam melakukan aktivitas konsumsi seperti biaya eksposur perbankan sektor korporasi, porsi kredit modal kerja
pendidikan, biaya perbaikan rumah, biaya pernikahan korporasi memiliki pangsa yang cukup besar terhadap total
maupun pembelian barang berharga dan modal usaha. kredit yang disalurkan oleh perbankan pada korporasi yaitu
sebesar 26,65%. Melihat pada sisi pertumbuhannya,
Pada triwulan I 2020, kredit multiguna tercatat sebesar Rp434 pertumbuhan kredit korporasi untuk modal kerja mengalami 65
miliar atau tumbuh sebesar 66,38% (yoy), melambat dari penurunan pertumbuhan yang cukup dalam pada triwulan II
triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 67,09% (yoy). Jika 2020 yang tercatat sebesar Rp3.974 miliar atau turun sebesar

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020
dilihat dari pangsa besar pinjamannya dan jangka waktu -32,93% (yoy), turun signifikan dari triwulan I 2020 yang
kreditnya, kredit multiguna didominasi oleh kredit kelompok masih tercatat tumbuh melambat sebesar 0,60% (yoy).
pinjaman >100-500 juta dengan jangka waktu >5 tahun yang
mencapai 58,24% dari keseluruhan nominal kredit Kinerja kredit Korporasi dan Penilaian Risiko
multiguna. Pada triwulan II 2020, kegiatan dunia usaha di Gorontalo
terpantau menurun. Berdasarkan hasil Liaison Bank Indonesia
Dari sisi risiko kredit, kredit rumah tangga untuk fasilitas
pada triwulan II 2020 bahwa secara umum penjualan
multiguna berada dalam kondisi dengan risiko minimal. Pada
domestik dari lapangan usaha di Gorontalo terekam menurun
triwulan II 2020, NPL kredit multiguna sebesar 1,03%.
Adapun kredit multiguna dengan risiko kredit terbesar berada tajam dibandingkan triwulan sebelumnya dengan nilai LS

pada pembiayaan dengan nominal < 10 juta dengan jangka sebesar -1,30, dari triwulan sebelumnya yang tercatat masih
waktu 4 – 5 tahun dengan nilai NPL sebesar 58,37%. tumbuh sebesar 1,00. Penurunan tersebut didorong oleh

Table 4.12 Komposisi Kredit Multiguna


BERDASARKAN NOMINAL (% PANGSA) BERDASARKAN JUMLAH REKENING (%)
BESAR PINJAMAN JANGKA WAKTU JANGKA WAKTU
<1 TH 1-3 TH >3 TH-4 TH >4 TH-5 TH >5 TH JUMLAH <1 TH 1-3 TH >3 TH-4 TH >4 TH-5 TH >5 TH JUMLAH
< 10 jt 2,04 0,42 0,04 0,02 - 2,52 37.41 6.23 0.32 0.05 - 44.00
> 10 jt - 50 jt 3,24 1,67 0,81 0,96 0,63 7,30 12.22 5.31 1.53 1.25 0.75 21.05
> 50 jt - 100 jt 1,16 0,72 0,93 2,58 5,53 10,91 1.05 0.81 1.16 2.03 3.85 8.90
> 100 jt - 500 jt 1,05 0,50 0,63 2,22 58,24 62,64 0.45 0.20 0.35 1.18 20.65 22.83
> 500 jt - 1 M - - - 0,21 12,82 13,04 - - 0.02 0.03 3.01 3.05
>1M - - - 0,24 3,35 3,59 - - - - 0.17 0.17
Jumlah 7,49 3,30 2,41 6,23 80,57 100,00 51.12 12.55 3.37 4.53 28.42 100.00
SUMBER : LBU BANK INDONESIA, DIOLAH
2.00 2.10

1.50 1.60

1.00 1.10

0.50 0.60

0.00 0.10

-0.50 -0.10

-1.00 -0.90

-1.50 -1.40

-2.00 -1.90

PERTANIAN

NON
PERTANIAN

PERTANIAN

NON
PERTANIAN
I II III IV I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II III IV I II
2017 2018 2019 2020 2017 2018 2019 2020

SEKTOR SEKTOR

Grafik 4.22 Linkert Scale Permintaan Domestik Grafik 4.23 Likert Scale Harga Jual

SUMBER: LIAISON BANK INDONESIA SUMBER: LIAISON BANK INDONESIA

2.20

1.70

1.20

0.70

0.20

-0.30

PERTANIAN

NON
PERTANIAN
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2017 2018 2019 2020
82.00% 18.00%
PEMBIAYAAN PEMBIAYAAN
INTERNAL EKSTERNAL SEKTOR

Grafik 4.24 Sumber Pembiayaan Korporasi Gorontalo Grafik 4.25 Likert Scale Investasi
66 SUMBER: LIAISON BANK INDONESIA SUMBER: LIAISON BANK INDONESIA
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020

penurunan permintaan pada kontak LU Pertanian, internal korporasi Gorontalo pada triwulan II 2020 mencapai
Perkebunan dan Perikanan yang menyampaikan bahwa 82,00%. Hal tersebut mengkonfirmasi bahwa terdapat
terdapat penurunan atau bahkan penghentian kegiatan penurunan permintaan pembiayaan perbankan dari korporasi
operasi pelanggan di pulau Jawa, diiringi dengan penurunan Gorontalo, diiringi peningkatan pembiayaan korporasi yang
jadwal ekspedisi sebanyak 70% dari jadwal awal. Kondisi bersumber dari internal.
tersebut terkonfirmasi dari kontak liaison LU Transportasi dan
Pergudangan yang mengurangi atau bahkan menghentikan Dari sisi eksposur perbankan, sektor korporasi di Gorontalo
layanan penumpang akibat penerapan PSBB. Penurunan memanfaatkan kredit perbankan terbesar pada kredit modal
frekuensi penerbangan terjadi dari 3-4 penerbangan per kerja. Porsi kredit modal kerja korporasi memiliki pangsa yang
minggu menjadi 3-4 penerbangan per bulan. cukup besar terhadap total kredit yang disalurkan oleh
perbankan pada korporasi yaitu sebesar 26,65%. Hal ini
Selain itu, hasil liaison Bank Indonesia mengenai indeks harga mencerminkan bahwa banyak korporasi menggunakan
jual juga mengkonfirmasi bahwa terdapat penurunan modal dari perbankan untuk kegiatan operasional hariannya.
pendapatan secara umum dari kontak liaison korporasi Di sisi lain, kredit investasi memiliki pangsa sebesar 15,82%
Gorontalo pada triwulan II 2020. Indeks harga jual pada yang merupakan tambahan pembiayaan rencana
triwulan II 2020 sebesar -0,60, menurun signifikan dari pengembangan usaha sektor korporasi ke depan.
triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 1,90.
Melihat pada sisi pertumbuhannya, pertumbuhan kredit
Selain itu, berdasarkan hasil liaison Bank Indonesia bahwa korporasi untuk investasi mengalami perlambatan
pada triwulan II 2020, struktur pembiayaan korporasi pertumbuhan pada triwulan II 2020. Terjadinya perlambatan
Gorontalo yang menjadi kontak liaison Bank Indonesia, pertumbuhan kedit korporasi investasi sejalan dengan hasil
didominasi oleh pembiayaan internal yang bersumber dari liaison Bank Indonesia triwulan II 2020 yang mendapati
tambahan modal disetor atau saldo laba ditahan. Secara bahwa terdapat penurunan likert scale investasi pada
pangsa, pembiayaan operasional yang bersumber dari korporasi Gorontalo. Berdasarkan hasil liaison Bank Indonesia,
80

60

40
0,13% 19,87%
20 Industri Pengolahan Pengangkutan

0 2,11% 0,47%
Listrik,gas Dan Air Jasa Dunia Usaha
-20
0,29% 2,62%
Konstruksi Jasa Sosial Masyarakat
-40

-60
0,97% 1,95%
Perdagangan Lain-lain
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
2018 2019 2020

KREDIT KORPORASI K. KORPORASI MODAL KERJA K. KORPORASI INVESTASI

Grafik 4.26 Pertumbuhan Kredit Korporasi di Gorontalo Grafik 4.27 Proporsi Kredit Sektoral Korporasi

SUMBER : LBU BANK INDONESIA, DIOLAH SUMBER : LBU BANK INDONESIA, DIOLAH

tingkat investasi korporasi Gorontalo pada triwulan II 2020 indikator Non Performing Loan (NPL) menunjukkan bahwa
terekam memiliki likert scale sebesar 0,30, melambat dari kerentanan korporasi masih dalam batas aman. NPL korporasi
triwulan sebelumnya sebesar 0,70. Sebagian besar kontak masih terjaga dan mengalami perbaikan dari 2,91% pada
liaison menyampaikan tidak melakukan investasi pada triwulan I 2020 menjadi 2,84% pada triwulan II 2020.
triwulan II 2020 disebabkan keputusan bisnis untuk menjaga
cash flow dipergunakan untuk kegiatan produksi tetap Meskipun tekanan risiko kredit cenderung aman, namun
berjalan dan menjaga pengurangan pegawai seminimal kerentanan yang terjadi pada sektor ini perlu untuk
mungkin. diwaspadai agar stabilitas sistem keuangan secara
keseluruhan tetap terjaga mengingat eratnya keterkaitan
Sedangkan di sisi kredit korporasi modal kerja, penurunan antarsektor. Keterkaitan sektor korporasi terhadap sektor
kinerja LU utama Gorontalo pada triwulan II 2020 akibat rumah tangga dalam hal penyerapan tenaga kerja yang
COVID-19 menyebabkan stance korporasi untuk menahan kemudian berpengaruh terhadap penghasilan. 67
permintaan kredit modal kerja. Kondisi tersebut tercermin dari

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020
kredit korporasi modal kerja Gorontalo pada triwulan II 2020 4.2.5 AKSES KEUANGAN KEPADA UMKM
yang tercatat sebesar Rp3.974 miliar atau turun signifikan
Pada triwulan II 2020, penyaluran kredit UMKM mengalami
sebesar -32,93% (yoy) dari sebesar 0,60% (yoy) pada triwulan
penurunan yang lebih dalam dibanding triwulan sebelumnya.
sebelumnya. Kondisi tersebut mengindikasikan stance
Pada triwulan I 2020 penyaluran kredit UMKM tercatat
korporasi Gorontalo cenderung berhati-hati dalam berusaha
sebesar Rp3.710 miliar atau turun sebesar -2,71% (yoy)
dan berinvestasi khususnya akibat ketidakpastian kondisi
sedangkan pada triwulan II 2020, penyaluran kredit UMKM
ekonomi pasca pandemi COVID-19.
turun sebesar -9,73% (yoy). Penurunan pertumbuhan
penyaluran kredit UMKM dipengaruhi oleh menurunnya
Secara keseluruhan ketahanan Risiko kredit korporasi dalam
kebutuhan pelaku usaha UMKM akan modal usaha sejak
batas aman, hal ini sejalan dengan level NPL yang membaik.
mewabahnya COVID-19 pada awal triwulan I 2020.
Tekanan risiko kredit gagal bayar yang tercermin pada

Ketahanan risiko kredit UMKM pada triwulan II 2020


8,00 % YOY terpantau terjaga. Kredit UMKM pada triwulan II 2020
7,00 mengalami penurunan tekanan risiko yang tercermin pada
6,00 indikator NPL kredit UMKM menjadi sebesar 6,99% (yoy)
5,00 dibanding triwulan sebelumnya yang bernilai 7,26% (yoy).
4,00 Tekanan risiko kredit pada kredit UMKM harus menjadi
3,00 perhatian bersama karena NPL UMKM masih cukup tinggi.
2,00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 Pangsa kredit UMKM di Gorontalo pada triwulan II 2020
2018 2019 2020
menurun dari triwulan sebelumnya. Pada triwulan II 2020
NPL K. KORPORASI INVESTASI NPL K. KORPORASI MODAL KERJA NPL K. KORPORASI

pangsa UMKM Gorontalo sebesar 18,96%, lebih rendah dari


Grafik 4.28 Non Performing Loan Korporasi menurut jenis
penggunaan triwulan sebelumnya sebesar 19,21%. Berdasarkan kelompok
SUMBER : LBU BANK INDONESIA, DIOLAH
20 %YOY %NPL 7,8

15 7,6

7,4
10
7,2
5
7
0
6,8
I 2020 II 2020
-5
6,6
-10 6,4

-15 6,2
I II III IV I II III IV I II
2018 2019 2020
19,21 80,79 18,96 81,04
UMKM NON UMKM UMKM NON UMKM
G UMKM NPL UMKM. - RHS

Grafik 4.29 Pertumbuhan Kredit UMKM Gorontalo Grafik 4.30 Pangsa Kredit UMKM terhadap Total Kredit

SUMBER: COGNOS BI (DIOLAH) SUMBER: COGNOS BI (DIOLAH)

>20M 2,96
>15M - 20M 0,96
34,69
Kab. Gorontalo
>10M - 15M 1,46
1,76
>5M - 10M 3,13 Kab. Boalemo
>2 M - 5M 9,67
0,10
>1 M - 2 M 8,48 Kab. Bone Bolango
>500JT - 1 M 7,62 12,34
>100JT - 500JT 21,94 Kab. Pohuwato
>50 JT - 100 JT 6,03 0,17
>10 JT - 50 JT 25,89 Kab. Gorontalo Utara

<10 JT 10,57 50,95


Kota Gorontalo
0% 500% 1000% 1500% 2000% 2500% 3000%

Grafik 4.32 Pangsa Kredit UMKM Berdasarkan


Grafik 4.31 Pangsa Kredit UMKM Berdasarkan Nominal
68 Kota/Kabupaten
SUMBER: LBU BI (DIOLAH) Sumber: LBU BI (diolah)
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020

nominal kreditnya, mayoritas pangsa realisasi kredit UMKM Di sisi lain, Bank Indonesia juga terus melakukan inovasi,
pada triwulan IV 2019 tersalurkan pada rentang nominal 10 sinergi dan kolaborasi untuk mendukung tercapainya
juta s.d 50 juta sebesar 25,89% dan nominal 100 juta s.d 500 ketahanan dan kemandirian pangan dengan melakukan
juta sebesar 21,94%. pengembangan klaster pertanian dan kerajinan tangan serta
mendukung UMKM unggulan Gorontalo untuk dapat
Di sisi lain, berdasarkan sebaran wilayah per Kabupaten dan menembus pasar Nasional dan Internasional.
Kota di Gorontalo, pada periode laporan konsentrasi realisasi
kredit UMKM terbesar masih berada di Kota Gorontalo Dalam rangka mendorong penguatan UMKM ditengah
dengan pangsa mencapai sebesar 50,95% dan diikuti oleh semakin mewabahnya COVID-19, Bank Indonesia Provinsi
Kabupaten Gorontalo sebesar 34,69%. Gorontalo telah melakukan beberapa upaya diantaranya
adalah:
Eksistensi UMKM terus didorong oleh Bank Indonesia melalui • Pelatihan SIAPIK (Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan
kebijakan persentase kredit yang harus disalurkan kepada Informasi Keuangan) yang dilakukan oleh KPwBI Provinsi
UMKM. Porsi tersebut pada triwulan II tahun 2019 sebesar Gorontalo kepada 26 kelompok UMKM binaan. Pelatihan
19,21% dari total kredit di provinsi Gorontalo. Bank Indonesia yang dimaksud bertujuan untuk mendorong pencatatan
menilai kebijakan ini akan mampu mendorong pertumbuhan keuangan kegiatan usaha dilakukan secara digital dengan
UMKM yang berkualitas. Akan tetapi NPL UMKM yang memanfaatkan aplikasi yang dikembangkan oleh BI.
cenderung lebih tinggi dari kredit non-UMKM perlu mendapat • Pelatihan digitalisasi UMKM bersama Femina, kegiatan
perhatian, khususnya pada saat proses seleksi debitur yang pelatihan digital marketing kepada UMKM bekerjasama
mengajukan kredit. dengan Femina dan Facebook dengan mengundang
perwakilan UMKM binaan BI. Pada kegiatan tersebut
Mengingat peran UMKM yang cukup penting dalam
diberikan pelatihan tentang pelaksanaan digital
perekonomian, Bank Indonesia terus melakukan berbagai
marketing menggunakan social media dalam hal ini
program kerja untuk pengembangan UMKM di Gorontalo.
facebook ads, facebook group, dll.
• Bantuan PSBI kamera digital, bantuan kepada UMKM • Pemaparan pengembangan UMKM binaan KPwBI Provinsi
binaan BI yang termasuk ke dalam kategori UMKM digital Gorontalo dalam sosialisasi wakil ketua DPR RI yang juga
berupa pemberian sarana fotografi. anggota Komisi XI DPR RI. Kegiatan pemaparan terkait
• Program digitalisasi pembayaran UMKM menggunakan program pengembangan UMKM yang dilakukan oleh
QRIS, program bantuan Bank Indonesia kepada UMKM KPwBI Provinsi Gorontalo selama 8 (delapan) tahun
binaan untuk terhubung dengan sistem pembayaran berikut penjelasan terkait dengan berbagai realisasi
digital. Pemanfaatan teknologi dalam sistem pembayaran angaran Program Sosial Bank Indonesia (PSBI).
yang menggunakan QR code yang terstandar sehingga • Pengadaan konsultan PUMKM dalam rangka pemenuhan
UMKM binaan dapat bertransaksi menggunakan berbagai formasi efektif fungsi dan mendukung pelaksanaan tugas
aplikasi dompet digital yang saat ini berkembang pesat. dan fungsi pengembangan UMKM untuk masa kerja
• FESYAR KTI 2020, pelaksanaan kegiatan Festival Ekonomi selama 1 (satu) tahun.
Syariah di Kawasan Timur Indonesia yang melibatkan • Trade Expo UMKM, kegiatan pameran produk UMKM
kantor perwakilan Bank Indonesia Bersama UMKM binaan KPwBI Provinsi Gorontalo untuk mendorong
binaannya masing-masing. penjualan ekspor dari komoditas UMKM unggulan,
• ISEF 2020, merupakan rangkaian kegiatan festival, membangun komunikasi dengan buyer dan aggregator
capacity building, pelatihan, talkshow, pameran, dan export ke luar negeri.
business matching kegiatan ekonomi syariah di Indonesia
tingkat internasional yang diselenggarakan tahunan.

69

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020
BAB V. SISTEM PEMBAYARAN
DAN PENGELOLAAN
UANG RUPIAH
Transaksi sistem pembayaran nontunai pada triwulan II 2020 mencapai Rp 1,8 triliun, tumbuh
sebesar 140,7% (yoy) dibandingkan triwulan I 2020 yang tumbuh sebesar 83.8% (yoy). Berdasarkan
nominal transaksinya, sebanyak 63% transaksi berupa BI-RTGS atau sebesar Rp1,2 triliun dan 37%
jenis transaksi tersebut berupa transaksi SKNBI atau sebesar Rp687 miliar. Faktor pendorong
pertumbuhan transaksi nontunai di Provinsi Gorontalo adalah pertumbuhan transaksi RTGS
berupa giro pemerintah untuk kegiatan belanja daerah. Namun pertumbuhan transaksi lebih
lanjut tertahan oleh penurunan pertumbuhan transaksi SKNBI sebagai dampak pandemi COVID-
19 bagi masyarakat.

Sistem pembayaran tunai provinsi Gorontalo pada triwulan II 2020 tercatat mengalami net-
outflow sebesar Rp84,2 miliar. Terjadinya net outflow aliran uang kartal pada triwulan II 2020
didorong oleh kegiatan konsumsi masyarakat cenderung lebih rendah dibandingkan triwulan
sebelumnya seiring dengan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar ditengah wabah
pandemi COVID-19. Meski demikian, adanya pelaksanaan HBKN Idul Fitri 2020 menjaga
kebutuhan masyarakat terhadap uang Hasil Cetak Sempurna. Di sisi lain, untuk mendorong
perputaran Uang Layak Edar (ULE) di masyarakat di tengah pandemi COVID-19. Kegiatan
pengedaran uang yang dilakukan Bank Indonesia difokuskan untuk kegiatan setoran bayaran
perbankan dan mengurangi kegiatan kas keliling maupun penukaran uang rusak kepada
72 masyarakat. Pada triwulan II 2020 terdapat Uang Tidak Layak Edar (UTLE) sebesar Rp9,2 miliar
yang telah dimusnahkan. Sementara itu, temuan uang palsu pada triwulan II 2020 terekam
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020

sebanyak 1 kali untuk pecahan uang besar.


5.1 KONDISI UMUM
Pada triwulan II 2020, transaksi pembayaran nontunai triliun, sedangkan penurunan nominal transaksi LTVS yaitu
mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2019 di transaksi SKNBI pada triwulan II 2020 sebesar Rp687 miliar
periode yang sama namun melambat dibandingkan dibandingkan triwulan II 2019 sebesar Rp746 miliar.
triwulan sebelumnya. Lebih dalam, transaksi melalui Sistem
Lebih lanjut, dibandingkan triwulan sebelumnya
Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS)
pertumbuhan transaksi BI-RTGS pada triwulan II 2020
melambat sebesar -5,18% (qtq) dan transaksi melalui Sistem
turun sebesar -5,18% (qtq) lebih tinggi dibandingkan
Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) juga menunjukkan
perlambatan -6,4% (qtq). triwulan I 2020 yang mengalami kontraksi mencapai -
13,3% (qtq). Pada triwulan II 2020 nominal transaksi BI-RTGS
Selanjutnya, pergerakan uang kartal di Gorontalo adalah sebesar Rp1,2 triliun. Namun demikian apabila dilihat
dalam posisi net outflow sebesar Rp84,2 miliar. Sebagai secara bulanan, nominal transaksi mengalami penurunan
informasi, karakteristik pergerakan uang kartal di Gorontalo pada bulan Mei dan Juni 2020 yaitu masing-masing sebesar
berupa inflow sehingga anomali pergerakan ini sejalan Rp348 miliar dan Rp355 miliar, lebih rendah dibandingkan
dengan menurunnya kebutuhan masyarakat terhadap Uang April 2020 sebesar Rp463 miliar. Terjadinya penurunan
Layak Edar di tengah pandemi COVID-19. transaksi BI-RTGS turut dipengaruhi pandemi COVID-19 dan
penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar pada bulan Mei
5.2 PERKEMBANGAN SISTEM dan Juni yang berdampak terhadap penurunan transaksi di
PEMBAYARAN NONTUNAI Gorontalo.
Ditengah pandemi COVID-19, nominal transaksi
Terjadinya pertumbuhan transaksi nontunai di Provinsi
pembayaran nontunai mengalami peningkatan.
Gorontalo pada triwulan II 2020 dibanding periode yang
Pada triwulan II 2020, terjadi peningkatan nominal sama tahun sebelumnya didorong oleh tingginya
transaksi RTGS di tengah pandemi COVID-19. Hal ini
transaksi nontunai di wilayah Gorontalo. Besar nilai 73
transaksi sistem pembayaran nontunai di Gorontalo mengindikasikan bahwa kegiatan dengan transaksi besar
sebesar Rp 1,8 triliun atau tumbuh sebesar 140,7% (yoy) tetap berlangsung meski secara nominal megalami

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • MEI 2020
dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh penurunan dibandingkan dengan triwulan I 2020. Jenis dari
sebesar 83,8% (yoy). Faktor penyebab terjadinya transaksi RTGS merupakan berbagai transaksi bernilai besar
pertumbuhan transaksi nontunai di Provinsi Gorontalo yang dilaksanakan dalam bentuk kontrak kerjasama yang
didorong oleh peningkatan signifikan dari transaksi High sudah disepakati pada periode sebelumnya. Adapun
Value Transfer System (HVTS) sedangkan transaksi Low Value beberapa contoh bentuk transaksi RTGS adalah nilai transaksi
Transfer System (LVTS) mengalami penurunan. Adapun nilai giro pemerintah yang semula diperuntukkan sebagai kegiatan
transaksi HVTS yang tercermin pada transaksi BI-RTGS pada pembangunan daerah telah direlokasi menjadi Jaring
triwulan II 2020 di Provinsi Gorontalo dengan total sebesar Pengaman Sosial berupa bantuan sosial masyarakat dalam
Rp1,1 triliun dibandingkan triwulan II 2019 sebesar Rp1 rangka penanggulangan COVID-19.

Sementara itu nilai transaksi SKNBI pada triwulan II


1500,00%
2020 yang mengalami perlambatan sebesar -6,43%
1000,00% (qtq), lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2020 yang
kontraksi mencapai -29% (yoy). Jenis dari kegiatan
500,00%
transaksi SKNBI adalah berupa transaksi dengan nilai kurang
0,00% dari Rp100 juta atau merupakan transaksi kategori retail dan
eceran. Penurunan transaksi retail dan eceran juga
-500,00%
I II III IV I II III IV I II III IV I II terkonfirmasi dari hasil SKDU Provinsi Gorontalo kepada
2017 2018 2019 2020
lapangan usaha yang menyatakan realisasi pertumbuhan
GNOMINAL SKNBI (QTQ) GNOMINAL RTGS (QTQ)
kegiatan usaha pada triwulan II 2020 adalah sebesar -7%.
Grafik 5.1 Pertumbuhan transaksi SKNBI dan RTGS Lebih rendah dibandingkan triwulan I 2020 yang mengalami
peningkatan sebesar 35,9%.
8 200% 30000 140%

7 120%
150% 25000
100%
6
80%
100% 20000
5 60%
4 50% 15000 40%

3 20%
0% 10000
0%
2
5000 -20%
-50%
1 -40%
0 -100% 0 -60%
IV I II III IV I II III IV I II IV I II III IV I II III IV I II
2017 2018 2019 2020 2017 2018 2019 2020

TRANSAKSI NON TUNAI GNILAI NON TUNAI (YOY) VOLUME NON TUNAI GVOLUME NON TUNAI (YOY)

Grafik 5.2 Jumlah Transaksi Sistem Pembayaran Nontunai Grafik 5.3 Volume Transaksi Sistem Pembayaran Nontunai
di Gorontalo Gorontalo

Adapun pangsa nominal dari transaksi nontunai di Secara bulanan, pergerakan nominal transaksi SKNBI terekam
Provinsi Gorontalo pada triwulan II 2020 sebesar 63% mengalami tren penurunan pada bulan Mei 2020 yaitu
berupa RTGS dan 37% berupa SKNBI. Sementara itu sebesar -25% (yoy) dibandingkan pada April 2020 yang nai
berdasarkan volumenya, transaksi SKNBI memiliki pangsa sebesar 8% (yoy). Hal ini sejalan dengan dimulainya pandemi
91,7% dibandingkan transaksi BI-RTGS sebesar 8,3%. Dapat COVID-19 di Provinsi Gorontalo sejak awal Maret 2020 yang
disimpulkan bahwa sebagian besar transaksi perekonomian di berdampak pada aktivitas ritel. Lebih dalam juga terjadi
Gorontalo masih merupakan transaksi ritel bernilai kecil yang penurunan nilai rata-rata transaksi SKNBI pada Juni 2020
menggunakan SKNBI memiliki rata-rata sebesar Rp 56,2 juta sebesar Rp35 juta per transaksi dibandingkan pada Maret
per transaksi, sedangkan transaksi bernilai besar memiliki 2020 sebesar Rp37 juta per transaksi.
rata-rata nominal Rp 1,1 miliar per transaksi.
Di sisi lain, berdasarkan pada jenisnya transaksinya bahwa
74 5.2.1 Perkembangan Transaksi Kliring jenis kliring kredit memiliki nominal dan volume transaksi lebih
Pada triwulan II 2020, nilai transaksi SKNBI di Gorontalo tinggi dibandingkan kliring debit sejalan dengan kemudahan
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020

mencapai Rp687 miliar mengalami perlambatan sebesar yang dimiliki kliring kredit dibandingkan kliring debit.
-8,2% (yoy). Nilai tersebut lebih baik dibandingkan Kemudahan tersebut mendorong tingginya angka nominal
triwulan I 2020 yang melambat lebih dalam sebesar - transaksi jual beli untuk kliring kredit pada triwulan II 2020
25,3% (yoy). Lebih dalam apabila dilihat berdasarkan sebesar Rp497 miliar dengan pangsa 72% dibandingkan
volumenya, jumlah transaksi SKNBI selama triwulan II 2020 kliring debit penyerahan sebesar 28% yang bernilai sebesar
juga mengalami penurunan sebesar -37,3% (yoy) atau menjadi Rp192 miliar. Adapun nilai dari rata-rata kliring kredit pada
sebanyak 12.214 buah transaksi. Kinerja SKNBI pada triwulan II triwulan II 2020 adalah sebesar Rp39,6 juta per transaksi,
2020 belum terlalu pulih sebagai dampak dari penurunan sementara itu rata-rata kliring debet sebesar Rp28,5 juta per
kegiatan usaha ritel dan eceran di tengah pandemi COVID-19. transaksi.

1.200 140,0% 4.500 RP MILIAR 160,0%


4.000 140,0%
1.000 120,0%
120,0%
3.500
100,0% 100,0%
800 3.000
80,0%
80,0% 2.500 60,0%
600
60,0% 2.000 40,0%
400 1.500 20,0%
40,0% 0,0%
1.000
200 -20,0%
20,0%
500 -40,0%
- 0,0% - -60,0%
I II III IV I II 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
2019 2020 2019 2020

TOTAL PERPUTARAN KLIRING GTOTAL PERPUTARAN KLIRING (%YOY) TOTAL PERPUTARAN KLIRING GTOTAL PERPUTARAN KLIRING (%YOY)

Grafik 5.4 Nominal Transaksi Kliring (SKNBI) Provinsi Grafik 5.5 Nominal Transaksi Kliring (SKNBI) Provinsi
Gorontalo Triwulanan Gorontalo Bulanan
Dalam melakukan transaksi SKNBI dengan metode kliring Gorontalo atau dengan nilai transaksi Rp569 miliar. Di sisi lain,
debit penyerahan, pemilik rekening lebih banyak pangsa nominal kliring debet hanya terdapat di Kab.
memanfaatkan Bilyet Giro (BG) dengan pangsa transaksi Gorontalo, dengan total transaksi kliring debet di Kabupaten
terhadap total kliring debet sebesar 79,9%, dan diikuti Gorontalo mencapai Rp521 miliar.
transaksi cek dengan pangsa transaksi sebesar 20,1%
terhadap total kliring debet. Besar nominal transaksi BG pada 5.2.2 Perkembangan Transaksi RTGS
triwulan laporan mencapai Rp144,7 milliar dibandingkan Lain halnya dengan perlambatan pada transaksi SKNBI
transaksi cek sebesar Rp 36,5 miliar. Lebih tingginya minat pada triwulan II 2020, transaksi BI-RTGS di Gorontalo
transaksi kliring debet menggunakan giro dibandingkan cek terekam tumbuh sebesar 12,1% (yoy). Pertumbuhan
didorong oleh sisi keamanan transaksi giro karena melibatkan triwulan II 2020 lebih lambat dibandingkan triwulan I
perpindahan dana antar rekening terdaftar di bank. 2020 yang tumbuh sebesar 23,6% (yoy). Terjadinya
pertumbuhan transaksi didorong oleh masih berlangsungnya
Dari sisi kepatuhan dan risiko kredit, transaksi debet realisasi kegiatan transaksi skala besar, dengan rata-rata nilai
pengembalian pada triwulan II 2020 mengalami penurunan transaksi sebesar Rp1,1 miliar per transaksi. BI-RTGS adalah
sebesar -55,8% (yoy) dengan nilai mencapai Rp2,3 miliar atau sistem pembayaran nontunai dengan minimal nilai transaksi
68 lembar, dibandingkan triwulan I 2020 sebesar Rp6,7 miliar sebesar Rp 100 juta sehingga lebih banyak digunakan untuk
atau sebanyak 160 lembar. Salah satu yang menjadi aktivitas ekonomi skala besar. Adapun contoh dari
penyebabnya adalah tingkat penarikan Cek/BG kosong pada pemanfaatan sistem pembayaran nontunai nominal besar ini
triwulan II 2020 sebesar 48%, lebih rendah dibandingkan adalah pembayaran giro untuk aktivitas belanja pemerintah.
triwulan I 2020 sebesar 57%.
Meskipun secara nominal terekam mengalami penurunan,
Secara spasial, transaksi SKNBI pada triwulan II 2020 masih jumlah transaksi RTGS berdasarkan volumenya mengalami
dominan dilakukan di Kabupaten Gorontalo dengan pangsa pertumbuhan signifikan sebesar 2.778% (yoy) lebih tinggi
nominal kliring kredit mencapai 75,8% dari total transaksi di dibandingkan triwulan I 2020 sebesar 23,5% (yoy). Kinerja BI-
75
4.500 40%

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020
4.000
20%
3.500
3.000 0%
2.500
-20%
2.000
1.500 -40%
1.000
-60%
500
- -80%
III IV I II III IV I II III IV I II
72% 28% 0% 2017 2018 2019 2020
KLIRING KREDIT KLIRING DEBET KLIRING DEBET
PENYERAHAN PENGEMBALIAN NILAI RTGS (MILIAR RP) GNILAI RTGS(YOY)

Grafik 5.6 Nominal Transaksi Kliring (SKNBI) Provinsi Gorontalo Grafik 5.8 Nominal Transaksi RTGS Provinsi Gorontalo
Bulanan

4.500 1.200 3000%


4.000
1.000 2500%
3.500
2000%
3.000 800
2.500 1500%
600
2.000 1000%
1.500 400
500%
1.000
200 0%
500
- - -500%
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 I II III IV I II III IV I II III IV I II
2019 2020 2017 2018 2019 2020
KLIRING DEBET PENGEMBALIAN KLIRING KREDIT
VOLUME RTGS GVOLUME RTGS (MTM)
KLIRING DEBET PENYERAHAN TOTAL PERPUTARAN KLIRING

Grafik 5.7 Nominal Transaksi Kliring (SKNBI) Provinsi Grafik 5.9 Volume Transaksi RTGS Provinsi Gorontalo
Gorontalo Triwulanan
RTGS pada triwulan II 2020 secara umum mengalami 1.100.000 RP RATUS JUTA

perbaikan dibandingkan triwulan I 2019, secara spasial 850.000

peningkatan nominal transaksi dan pertumbuhan volume BI- 600.000

RTGS masih didorong oleh transaksi BI-RTGS yang dilakukan 350.000

100.000
di Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo dengan pangsa
(150.000)
masing-masing sebesar 80,5% dan 15,1%, seiring dengan 84.181
(400.000)
realisasi Tunjangan Hari Raya Idul Fitri yang berlangsung pada
(650.000)
periode tersebut. I II III IV I II III IV I II III IV I II
2017 2018 2019 2020

NET FLOW

5.3 PENGELOLAAN UANG TUNAI


Grafik 5.11 Posisi Net Outflow Uang Kartal di Gorontalo
Pergerakan uang kartal Gorontalo pada triwulan II 2020
dalam posisi net outflow, merupakan sebuah anomali
mengingat karakteristik pergerakan uang kartal di kinerja daya beli yang tidak sebaik periode sebelumnya juga
Gorontalo berupa net inflow. Perubahan ini sejalan terlihat dari pertumbuhan sektor perekonomian utama di
dengan menurunnya permintaan konsumsi masyarakat Gorontalo. Adanya pandemi COVID-19 secara langsung
di tengah pandemi COVID-19. mempengaruhi LU utama dan perputaran uang kartal yang
dibatasi akibat adanya pelaksanaan anjuran physical
5.3.1 Aliran Uang Kartal distancing dan penerapan kebijakan Pembatasan Sosial
Pada triwulan II 2020, kegiatan pembayaran tunai tercatat Berskala Besar (PSBB) di Gorontalo. Hal ini berdampak pada
mengalami net outflow sebesar Rp84,2 miliar, lebih rendah tingkat pertumbuhan lapangan usaha (LU) utama di
dibandingkan triwulan I 2020 yang mengalami net inflow Gorontalo seperti LU pertanian dan LU PBE yang mengalami
sebesar Rp339,8 miliar. Pertumbuhan aliran outflow uang kontraksi masing-masing sebesar -1,75% (yoy) dan -0,29%
kartal pada periode laporan tumbuh sebesar 12% (yoy) lebih (yoy) terendah dalam 5 (lima) tahun terakhir.
76
rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 44,5%
(yoy). Sesuai Informasi tersebut dapat diketahui bahwa pada 5.3.2 Penyediaan Uang Layak Edar
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020

triwulan II 2020 kegiatan konsumsi masyarakat cenderung Bank Indonesia secara berkala terus menjaga ketersediaan
lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya. Hal tersebut uang layak edar (ULE) di masyarakat. Uang layak edar adalah
mengindikasikan adanya penyesuaian daya beli di tengah uang Rupiah asli yang memenuhi persyaratan untuk
pandemi COVID-19. Berdasarkan pada data yang dirilis BPS, diedarkan berdasarkan standar kualitas yang ditetapkan oleh
bahwa pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan konsumsi Bank Indonesia. Penyediaan uang Rupiah yang berkualitas
pemerintah di triwulan II 2020 masing-masing terkontraksi sangat penting untuk menjaga integritas Rupiah sebagai salah
sebesar -3,9% (yoy) dan -17.23% (yoy), terendah dalam 10 satu simbol kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
(sepuluh) tahun terakhir. Selain itu, uang yang layak edar akan memberikan
kenyamanan bertransaksi bagi masyarakat. Uang Rupiah
Terjadinya outflow pada triwulan II 2020 yang ditandai dinyatakan tidak layak edar berdasarkan standar Bank
dengan penurunan perputaran uang di masyarakat akibat Indonesia apabila kondisinya telah berubah, antara lain karena
jamur, minyak, bahan kimia dan coretan atau uang yang
1.100.000 RP JUTA

850.000
fisiknya berubah karena terbakar, berlubang atau robek.
600.000

350.000 Adapun selama kondisi pandemi COVID-19, layanan


100.000 penukaran uang layak edar melalui kas keliling belum dapat
(150.000)
dilakukan seperti biasa. Oleh karenanya, KPwBI Provinsi
(400.000)

(650.000) Gorontalo mengoptimalkan layanan setoran dan bayaran


(900.000) perbankan untuk dapat terus mengedarkan Uang Layak Edar
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2017 2018 2019 2020 (ULE) kepada seluruh masyarakat di Gorontalo. Sehingga
SETORAN (INFLOW) BAYARAN (OUTFLOW) aktivitas penukaran ULE masyarakat dapat dilakukan di
perbankan sekaligus membantu distribusi ULE secara lebih
Grafik 5.10 Aliran Uang Kartal BI-Perbankan di Gorontalo
luas melalui seluruh kantor cabang perbankan.
Dalam memitigasi dampak penyebaran COVID-19 di Provinsi
Gorontalo, kantor pusat Bank Indonesia melakukan mitigasi
melalui penerapan protokol keamanan dan operasional kerja.
RP100.000,-
Penerapan praktik pelayanan penukaran uang di KPwBI RP50.000,-

Provinsi Gorontalo dengan memastikan keamanan dan 49% RP20.000,-


RP10.000,-
35%
kebersihan uang rupiah melalui langkah sebagai berikut: RP5.000,-
7% RP2.000,-
1. Layanan kas keliling dan penukaran uang lusuh/rusak <RP1.000,-
UANG LOGAM
dihentikan sementara.
2. Penyemprotan disinfektan pada uang setoran bank
sebelum dimasukkan ke dalam khazanah
Grafik 5.13. Distribusi Nominal Uang Rupiah Tidak Layak Edar
3. Uang yang masuk melalui Setoran Bank dikarantina Yang Dimusnahkan berdasarkan pecahan.
selama 14 hari sebelum dilakukan pengolahan.
4. Seluruh kasir diwajibkan menggunakan masker dan ULE dan kerjasama pembukaan loket penukaran di
sarung tangan pada saat melakukan layanan kas dan stakeholder lain seperti Pegadaian, Kantor Pos dan lainnya.
pengolahan uang.
5. Seluruh kasir wajib cuci tangan atau menggunakan hand 5.3.4 Perkembangan Temuan Uang
sanitizer ketika selesai melakukan suatu pekerjaan. Tidak Asli
6. Pada saat kegiatan setoran bayaran, seluruh petugas bank Pada triwulan II 2020 terdapat 1 kali temuan UPAL di Provinsi
yang datang untuk melakukan penyetoran atau penarikan Gorontalo, terjadi penurunan temuan uang palsu
uang diwajibkan menggunakan masker dan sarung dibandingkan triwulan I 2020 yang mencapai 12 kali temuan.
tangan. Berdasarkan pada sumbernya, temuan uang tidak asli
7. Penyemprotan disinfektan di dalam Khazanah Bank tersebut berasal dari setoran perbankan, laporan masyarakat,
Indonesia dilakukan 2 kali dalam seminggu. pengolahan uang di BI, serta hasil temuan kasus pemalsuan
uang Rupiah oleh pihak kepolisian.
77
5.3.3 Pengolahan Uang Tidak Layak Edar
Sebagai upaya untuk mengantisipasi peredaran uang palsu

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020
Di sisi lain, Sejalan dengan kebijakan clean money policy sekaligus memberikan edukasi bagi masyarakat mengenai
melalui peningkatan standar kualitas uang (soil level16) yang ciri-ciri keaslian uang Rupiah, KPw BI Provinsi Gorontalo juga
diedarkan. Pada triwulan II 2020 KPwBI Provinsi Gorontalo senantiasa melakukan kegiatan sosialisi ciri-ciri keaslian uang
secara berkala melakukan kegiatan pemusnahan Uang Tidak Rupiah dan cara memperlakukan uang dengan baik secara
Layak Edar (UTLE) mencapai 134.264 lembar pecahan UTLE kontinyu kepada seluruh komponen di Gorontalo di setiap
atau senilai Rp9,2 miliar. Untuk mendorong distribusi Uang kegiatan yang dilakukan Bank Indonesia maupun bersama
Layak Edar (ULE) di masyarakat KPwBI Provinsi Gorontalo stakeholder dalam berbagai kegiatan lainnya melalui gerakan
melakukan berbagai strategi seperti peningkatan aktivitas kas 5 jangan (jangan dicoret, jangan distapler, jangan diremas,
keliling, pengoptimalan peran perbankan dalam penukaran jangan dibasahi dan jangan dilipat).

90.000 NOMINAL VOLUME 160.000 30 LEMBAR 12


80.000 26
140.000
25 10
70.000 120.000
60.000 20 8
100.000
50.000 15
80.000 15 6
40.000 12
60.000
30.000 10 4
40.000 6 7
20.000 5 5
5 4 3 4 2
10.000 20.000 2 2 2
1
0
- 0 0 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
2019 2020

RP100.000,- RP50.000,- UANG KERTAS TOTAL -RHS PECAHAN RP100.000 - RHS PECAHAN RP50.000 PECAHAN RP20.000

Grafik 5.12 Kegiatan pemusnahan UTLE Provinsi Gorontalo Grafik 5.14 Temuan Uang Palsu di Provinsi Gorontalo

16. Soil Level yang digunakan Bank Indonesia memiliki kisaran soil level 1 sampai dengan 16. Soil level
1 adalah uang yang sangat tidak layak edar dan soil level 16 adalah uang hasil cetak sempurna
(HCS) dari Perum Peruri.
LAPORAN PEREKONOMIAN

78
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020

Gambar 5.1 Kampanye 5 jangan


Pemerintah Dan Bank Indonesia Resmikan Pengeluaran Uang BOKS 4
Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun Republik Indonesia
Pemerintah dan Bank Indonesia meresmikan dan motif kain Nusantara mencerminkan semangat
pengeluaran dan pengedaran Uang Peringatan memperteguh kebinekaan. Satelit Merah Putih, sebagai
Kemerdekaan 75 Tahun Republik Indonesia (UPK 75 jembatan komunikasi NKRI menuju Indonesia Emas
Tahun RI) berbentuk uang kertas pecahan Rp75.000 2045, merupakan optimisme menyongsong masa
bertepatan dengan HUT ke-75 Kemerdekaan RI di depan gemilang.
Jakarta. Pengeluaran dan pengedaran UPK 75 Tahun RI
UPK 75 Tahun RI dilengkapi dengan unsur teknologi
merupakan wujud rasa syukur atas anugerah
pengaman terbaru dan menggunakan bahan kertas
kemerdekaan dan pencapaian hasil pembangunan
yang lebih tahan lama. Inovasi inidimaksudkan agar
selama 75 tahun kemerdekaan Indonesia. Peresmian
uang Rupiah semakin mudah untuk dikenali ciri
tersebut menandai mulai berlakunya uang Rupiah
keasliannya, nyaman dan aman untuk digunakan, serta
kertas pecahan Rp75.000 sebagai alat pembayaran yang
lebih sulit untuk dipalsukan. Sebagaimana Uang
sah (Legal tender), yang sekaligus merupakan Uang
Peringatan yang diluncurkan secara khusus pada hari ini,
Peringatan (commemorative notes), di wilayah Negara
inovasi dan penyegaran uang Rupiah terus dilakukan
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
secara berkala dan terencana untuk memastikan
Dalam peresmian tersebut, Pemerintah dalam hal ini, Rupiah tetap menjadi kebanggaan kita bersama
Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani sebagai simbol kedaulatan negara Kesatuan
Indrawati menyampaikan bahwa peluncuran UPK 75 Republik.
Tahun RI tersebut bukan sebagai tambahan likuiditas
untuk kebutuhan pembiayaan atau pelaksanaan Selanjutnya Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, 79
kegiatan ekonomi, namun dalam rangka memperingati menyampaikan bahwa dalam perjalanan sejarah,

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020
peristiwa atau tujuan khusus, yaitu peringatan Bank Indonesia telah mengeluarkan Uang
kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75 tahun. Peringatan HUT Kemerdekaan RI sebanyak 3 (tiga)
Selain sebagai wujud syukur, pengeluaran dan kali, yaitu pada peringatan HUT Kemerdekaan RI Ke-
pengedaran UPK 75 Tahun RI juga sekaligus simbol 25 Tahun 1970, Ke- 45 pada tahun 1990 dan Ke-50
kebangkitan dan optimisme dalam menghadapi pada tahun 1995. Dengan demikian, UPK 75 tahun RI
tantangan termasuk dampak pandemi COVID-19 guna yang dikeluarkan tahun 2020, merupakan kali
melanjutkan pembangunan bangsa menyongsong
keempat pengeluaran Uang Peringatan dalam
masa depan Indonesia Maju. Oleh karena itu makna
memperingati HUT Kemerdekaan RI.
filosofis yang tertuang dalam UPK 75 Tahun RI tersebut
adalah mensyukuri kemerdekaan 75 tahun Republik
Indonesia, memperteguh kebinekaan, dan
menyongsong masa depan Indonesia yang gemilang.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Bank


Indonesia, Perry Warjiyo menjelaskan bahwa ketiga
makna filosofis di dalam UPK 75 Tahun RI tersebut
terefleksikan dalam disain uang secara utuh. Peristiwa
historikal proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945
dan berbagai pencapaian pembangunan selama 75
tahun kemerdekaan menggambarkan wujud
mensyukuri kemerdekaan. Keberagaman pakaian adat
BOKS 4

Pengeluaran dan pengedaran UPK 75 Tahun RI Khusus Peringatan 75 Tahun Kemerdekaan Negara
merupakan salah satu pelaksanaan amanat UU Mata Kesatuan Republik Indonesia Pecahan 75.000 (Tujuh
Uang sebagai bagian dari perencanaan pemenuhan Puluh Lima Ribu) Tahun Emisi 2020.
kebutuhan uang masyarakat tahun 2020 dan dengan
UPK 75 Tahun RI ini dapat diimiliki oleh seluruh
tetap menerapkan tata kelola yang baik sesuai
Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah memiliki
Undang-Undang, persiapan pengeluaran UPK 75
Kartu Tanda Penduduk (KTP), melauli mekanisme
Tahun RI telah dilaksanakan oleh Bank Indonesia
penukaran uang Rupiah pada aplikasi berbasis
melalui koordinasi yang erat dengan Kementerian
website di tautan https://pintar.bi.go.id. Satu KTP
Keuangan, Kementerian Sosial, Kementerian
tersebut berlaku untuk satu lembar UPK 75 Tahun RI.
Sekretariat Negara, dan Kementerian Hukum dan
Aplikasi penukaran tersebut dapat diakses oleh
Hak Asasi Manusia. Sebagai tindak lanjut dari
masyarakat mulai tanggal 17 Agustus 2020 pukul
koordinasi tersebut, Pemerintah telah
15.00 WIB. Penukaran uang dapat dilakukan di
mengeluarkan Keputusan Presiden No. 13 Tahun
seluruh Kantor Bank Indonesia mulai 18 Agustus
2020 tanggal 13 April 2020 tentang Penetapan
2020. Selanjutnya, mulai 1 Oktober 2020, penukaran
Gambar Pahlawan Nasional Dr. (H.C.) Ir. Soekarno
dapat dilakukan di Kantor Bank Indonesia dan kantor
dan Dr. (H.C.) Drs. Mohammad Hatta Sebagai Gambar
bank umum yang telah ditunjuk dan bekerja sama
Utama Pada Bagian Depan.
dengan Bank Indonesia. Pelaksanaan penukaran
Rupiah Kertas Khusus Peringatan 75 Tahun dilaksanakan dengan tetap menjaga protokol
Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. kesehatan pencegahan COVID-19 yang telah
Selanjutnya, pengeluaran dan pengedaran UPK 75 ditetapkan Pemerintah. Adapun untuk informasi
Tahun RI diatur melalui Peraturan Bank Indonesia lebih lanjut dapat diakses melalui website Bank
Nomor 22/11/PBI/2020, tanggal 14 Agustus 2020, Indonesia pada https://www.bi.go.id/id/ruang-
tentang Pengeluaran dan Pengedaran Uang Rupiah media/siaran-pers/Pages/sp_226120.aspx.
BAB VI. KETENAGAKERJAAN
DAN KESEJAHTERAAN
Kondisi ketenagakerjaan di Gorontalo pada periode Februari 2020 melambat dibandingkan
periode Februari 2019. Hal ini tercermin pada penurunan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
(TPAK) yang pada Februari 2020 tercatat sebesar 66,76%, lebih rendah dari Februari 2019 sebesar
72,43%.

Dari sisi kesejahteraan masyarakat, terjadi perlambatan daya beli masyarakat pada triwulan II
2020 terindikasi dari pelemahan optimisme konsumen Gorontalo seiring dengan Survei Konsumen
Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yang melemah. IKE Gorontalo pada triwulan II 2020 tercatat
sebesar 49,17 dibandingkan triwulan I 2020 sebesar 125,00. Pelemahan IKE Gorontalo pada
triwulan II 2020 mengindikasikan optimisme konsumen Gorontalo terhadap kondisi ekonomi saat
ini yang melemah, seiring dengan mulai mewabahnya COVID-19 di Indonesia pada akhir triwulan I
2020.

Tingkat kemiskinan Gorontalo pada periode Maret 2020 tercatat sebesar 15,22% dibandingkan
September 2019 sebesar 15,31%. Perbaikan tingkat kemiskinan Provinsi Gorontalo didorong oleh
berbagai program peningkatan kesejahteraan dan pendapatan masyarakat melalui upaya
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sejalan dengan hal itu, perbaikan tingkat kemiskinan di
Gorontalo pada Maret 2020 diikuti dengan perbaikan rasio gini sebesar 0,408 dibandingkan
September 2019 sebesar 0,410.
82
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020
6.1 KETENAGAKERJAAN
Jumlah penduduk usia kerja di Gorontalo pada periode bahwa hingga pertengahan April 2020 terdapat 118 orang
Februari 2020 meningkat dibandingkan periode yang sama yang terpaksa di PHK dan 1.914 orang yang terpaksa
pada tahun lalu. Pada Februari 2020 jumlah penduduk usia dirumahkan akibat COVID-19.
kerja Gorontalo sebesar 884.279 orang, atau meningkat
Selain itu, berdasarkan hasil quick liaison Bank Indonesia,
1,74% (yoy) dibandingkan dengan Februari 2019 yang
secara umum korporasi atau usaha pada LU Akomodasi
berjumlah 869.195 orang. Namun demikian, peningkatan
Makan Minum Gorontalo berusaha bertahan ditengah
jumlah penduduk usia kerja pada Februri 2020, tidak diikuti
mewabahnya COVID-19 melalui kebijakan efisiensi
dengan peningkatan jumlah angkatan kerja. Jumlah angkatan
ketenagakerjaan. Beberapa kontak Liason Bank Indonesia
kerja menurun dibandingkan dengan periode yang sama
pada LU Akomodasi Makan Minum secara rata-rata
tahun sebelumnya, yaitu dari 629.691 orang menjadi
menerapkan kebijakan unpaid leave kepada 50%
sebanyak 590.332 orang atau melambat -6,25% (yoy). pegawainya. Bahkan, dari data yang terkumpul, setidaknya
Penurunan angkatan kerja pada Februari 2020 didorong oleh terdapat 200 pegawai perhotelan Gorontalo telah
meningkatnya penduduk usia kerja yang lebih memilih untuk dirumahkan dengan skema shift unpaid leave, mengurangi
sekolah dan mengurus rumah tangga, dibandingkan dengan jam kerja per 10 hari, sehingga secara total berdampak pada
bekerja. Hal tersebut seiring dengan jumlah bukan angkatan penurunan pendapatan pegawai hingga 50% dari kondisi
kerja yang sekolah pada Februari 2020 meningkat sebesar normal.
23,38% (yoy) atau sebanyak 83.536 orang, dan jumlah bukan
angkatan kerja yang mengurus rumah tangga meningkat Peran sektor informal terhadap penyerapan tenaga kerja di
sebesar 23,00% (yoy) atau sebanyak 180.963 orang. Gorontalo memiliki andil yang sangat besar, terutama yang
berasal dari sektor UMKM. Porsi tenaga kerja informal di
Dari keseluruhan angkatan kerja tersebut, jumlah penduduk Gorontalo mencapai 59,70% atau 339.792 orang, angka
yang bekerja Februari 2020 adalah 569.166 orang atau tersebut mengalami peningkatan dari bulan Februari 2020
yang mencapai 58,69%. Sementara itu, porsi tenaga kerja
96,41% dari total angkatan kerja. Jumlah pekerja ini turun 83
sebesar -6,35% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sektor formal cenderung menurun dari bulan Februari 2020
sebelumnya sebesar 607.738 orang. Sejalan dengan itu, yakni dari 41,31% menjadi 40,30%. Penurunan jumlah

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Gorontalo pada karyawan formal baik secara pangsa maupun nominal
Februari 2020 tercatat sebesar 66,76%, menurun dari mengindikasikan COVID-19 mulai berdampak pada sektor
Februari 2019 sebesar 72,43%. Hal ini menjadi indikasi bahwa usaha formal.
pada Februari 2020 mulai terdapat indikasi adanya potensi Ke depan, proyeksi ketersediaan lapangan kerja diperkirakan
peningkatan tingkat penerapan tenaga kerja di Gorontalo berpotensi semakin menurun. Berdasarkan pada Survei
akibat COVID-19. COVID-19 yang mulai menyebar dari Konsumen Bank Indonesia terakhir periode April 2020,
Tiongkok ke beberapa negara Eropa dan Asia Tenggara pada menyatakan bahwa perkiraan kondisi ketersediaan lapangan
Februari 2020, terindikasi mulai berdampak pada kondisi kerja ke depan mengalami penurunan secara signifikan
ekonomi Gorontalo melalui penurunan kinerja LU yang dengan indeks sebesar 74,17 dibandingkan triwulan IV 2019
berpotensi terdampak seperti LU Transportasi, LU Akomodasi sebesar 153,33. Prakiraan tersebut seiring dengan semakin
Makan Minum dan LU Perdagangan. Indikasi potensi mewabahnya COVID-19 di Indonesia, yang diikuti dengan
penurunan penyerapan tenaga kerja Gorontalo, terkonfirmasi kebijakan Pembatan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Gorontalo
dari FGD dengan Dinas Tenaga Kerja Provinsi Gorontalo pada Triwulan II 2020.

Tabel 6. 1. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama


2017 2018 2019 2020
KETENAGAKERJAAN
FEB AGS FEB AGS FEB AGS FEB

Penduduk 15+ 837.698 845.564 853.751 859.601 869.195 876.735 884,279


Angkatan Kerja 590.063 547.766 622.395 578.880 629.691 585.896 590,332
a. Bekerja 568.539 524.316 599.844 555.533 607.738 562.087 569,166
b. Tidak Bekerja (Pengangguran) 21.524 23.450 22.551 23.347 21.855 23.809 21,166
Bukan Angkatan Kerja 247.635 297.798 231.356 280.721 239.604 290.839 293,947
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 70,44 64,78 72,90 67,34 72,43 66,83 66,76
Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 3,65 4,28 3,62 4,03 3,47 4,06 3,59
SUMBER: BPS PROVINSI GORONTALO, DIOLAH
6.1.1 Pengangguran
Angka pengangguran mengalami penurunan pada Februari yakni SMP dan SD masing-masing tercatat sebesar 2,66% dan
2020 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 1,80%. Karakteristik perekonomian Provinsi Gorontalo yang
Jumlah angkatan kerja yang tidak bekerja/pengangguran ditopang oleh sektor informal menyebabkan banyaknya
pada Februari 2020 tercatat sebanyak 21.166 orang atau ketersediaan lapangan pekerjaan bagi pekerja berpendidikan
menurun -3,15%(yoy) dibandingkan kondisi Februari 2019 rendah. Selain itu, tenaga kerja berpendidikan rendah
yang berjumlah 21.855 orang. cenderung menerima apapun jenis pekerjaan yang tersedia.

Seiring dengan penurunan angka pengangguran, indikator


6.2 KESEJAHTERAAN
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Gorontalo juga
mengalami peningkatan. TPT adalah indikator yang dapat
6.2.1 Daya Beli Masyarakat
digunakan untuk mengukur tingkat penawaran tenaga kerja Pada triwulan II 2020, terjadi penurunan tingkat daya beli
yang tidak digunakan atau tidak terserap oleh pasar kerja. TPT masyarakat secara signifikan yang terlihat dari penurunan
Gorontalo terpantau meningkat dari Februari 2020.. Namun Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) di tengah pandemi
demikian, TPT Gorontalo masih lebih baik dibandingkan TPT COVID-19 akibat adanya pembatasan aktivitas ekonomi
nasional yang sebesar 4,99%. Hal ini sejalan dengan kinerja dalam penerapan protokol pencegahan penyebaran COVID-
ekonomi Gorontalo triwulan I 2020 yang menunjukkan 19. Pada triwulan II 2020, level IKE tercatat sebesar 49,17 atau
perlambatan ekonomi dibandingkan keseluruhan tahun menurun dibandingkan triwulan I 2020 sebesar 125,00.
2018-2019. Hal tersebut utamanya disebabkan mewabahnya Melemahnya keyakinan konsumen pada periode triwulan II
COVID-19 yang menekan kinerja beberapa lapangan usaha 2020 juga terindikasi dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK)
utama Gorontalo seperti LU Perdagangan, LU Pertanian dan menjadi 106,53, menurun dari triwulan I 2020 sebesar
LU Akomodasi Makan Minum. 143,61. Pelemahan keyakinan konsumen terhadap kondisi
ekonomi saat ini, didorong oleh keberlanjutan COVID-19 di
Secara spasial, penyumbang penurunan T ingkat Gorontalo berdampak pada penurunan kinerja beberapa LU
84
Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2020 adalah TPT Utama seperti LU Pertanian, LU Perdagangan dan LU
pedesaan yakni sebesar 3,79% atau meningkat dibandingkan Akomodasi Makan Minum pada triwulan II 2020.
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020

Februari 2019 sebesar 3,17%. Hal ini selaras dengan informasi


mengenai penyumbang peningkatan penyerapan Seiring dengan perkembangan perekonomian di tengah
ketenagakerjaan lapangan usaha pertanian yang terfokus di COVID-19, dan adanya penerapan protokol COVID-19 yang
wilayah pedesaan. Sejalan dengan hal tersebut, kinerja TPT dilaksanakan secara massif mendorong perbaikan optimisme
perkotaan juga mengalami penurunan di Februari 2020 masyarakat ke depan. Hasil Survei Konsumen Bank Indonesia
sebesar 3,32% dibandingkan Februari 2019 sebesar 3,88%. menunjukkan IEK (Indeks Ekspektasi Konsumen) pada
triwulan II 2020 sebesar 163,89 lebih optimis dibandingkan
Berdasarkan tingkat pendidikan, TPT tertinggi terjadi pada triwulan I 2020 sebesar 162,22. Kedepan, dengan adanya
tingkat pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), strategi new normal perekonomian yang dilaksanakan
Sekolah Menegah Atas (SMA), dan perguruan tinggi (diploma pemerintah, dan penerapan beberapa stimulus fiskal akan
universitas) yang masing-masing tercatat sebesar 6,66%, mendorong perbaikan kondisi perekonomian di tengah
6,14% dan 6,18%. Sementara, tingkat pendidikan rendah pandemi COVID-19.

24,500 4.50 6,00 5,68


5,24 5,08
24,000 4.00
5,00 4,55
23,500 3.50 4,36
23,000 3,74 3,88
3.00 4,00 3,79
22,500 3,33 3,17 3,32
3,05 3,13
2.50 2,86
22,000 3,00
2.00
21,500
1.50 2,00
21,000
20,500 1.00
1,00
20,000 0.50
19,500 0.00 0,00
FEB AGU FEB AGU FEB AGU FEB FEB AGU FEB AGU FEB AGU FEB
2017 2018 2019 2020 2017 2018 2019 2020

TIDAK BEKERJA (PENGANGGURAN) TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (%) GPEDESAAN GPERKOTAAN

Grafik 6.1 TPT dan TB (Pengangguran) Grafik 6.2 Tingkat Pengangguran di Perkotaan dan Pedesaan

SUMBER: BPS PROVINSI GORONTALO SUMBER: BPS PROVINSI GORONTALO


200.00 190
180.00 170
160.00 150
140.00
130
120.00
110
100.00
90
80.00
70
60.00
40.00 50

20.00 30
0.00 10
I II III IV I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II III IV I II
2017 2018 2019 2020 2017 2018 2019 2020
INDEKS KEYAKINAN KONSUMEN (IKK) INDEKS EKSPEKTASI KONSUMEN (IEK) EKSPEKTASI PENGHASILAN 6 BULAN YAD KETERSEDIAAN LAPANGAN KERJA 6 BULAN YAD
INDEKS KONDISI EKONOMI SAAT INI (IKE) KONDISI EKONOMI 6 BULAN YAD

Grafik 6.3 Survei Konsumen Bank Indonesia Grafik 6.4 Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK)

SUMBER: BANK INDONESIA SUMBER: BPS PROVINSI GORONTALO

6.2.2 Nilai Tukar Petani


Tingkat kesejahteraan petani pada triwulan II 2020 berdasarkan Sementara itu, Indeks Harga yang dibayar (Ib) petani
Nilai Tukar Petani (NTP) sebesar 98,62 dibandingkan triwulan menggambarkan fluktuasi harga barang dan jasa yang
sebelumnya sebesar 99,04. NTP petani pada triwulan II 2020 dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan, serta fluktuasi harga
berada pada level dibawah 100 dan terendah dalam 5 (lima) barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil
tahun terakhir sebagai dampak penurunan tingkat pendapatan pertanian. Pada triwulan II 2020, Ib petani sebesar 104,76
di tengah pandemi COVID-19. berdasarkan pada komponen lebih baik dari triwulan sebelumnya sebesar 104,01.
penyusunnya, penurunan NTP disebabkan oleh kontraksi indeks Terjadinya peningkatan Indeks Harga yang dibayar petani
harga yang diterima (lt) petani sebesar -27,33% (yoy) lebih besar
didorong oleh tingkat inflasi yang terjadi hampir di seluruh
dibandingkan kontraksi indeks harga yang diterima (lb) sebesar -
kelompok bahan makanan, makanan jadi, sandang,
22,90% (yoy).
kesehatan dan transportasi. 85
Indeks harga yang diterima (It) petani menggambarkan fluktuasi
Jika dilihat per subsektornya, penurunan Nilai Tukar Petani

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020
harga komoditas pertanian yang dihasilkan oleh petani. Nilai It
(NTP) terjadi untuk tanaman pangan dan palawija, serta
petani di Gorontalo pada triwulan ini sebesar 102,93, lebih
perikanan namun tertahan oleh pertumbuhan pada subsektor
rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai
holtikultura, tanaman perkebunan rakyat, dan peternakan.
103,01. Penurunan indeks harga yang diterima diperkirakan
disebabkan oleh penurunan daya beli masyarakat untuk Penurunan paling tinggi terjadi pada subsektor tanaman padi
komoditas hasil pertanian. Penurunan daya beli didorong oleh dan palawija yang turun sebesar -12,32% (yoy) dari 105,68
mewabahnya COVID-19 pada akhir triwulan II 2020 disertai pada triwulan II 2019 menjadi 94,88 pada triwulan II 2020.
pembatasan-pembatasan sosial yang menurunkan aktivitas Penurunan NTP tanaman padi dan palawija menyebabkan
ekonomi masyarakat. Kondisi ini juga terindikasi dari hasil NTP berada di bawah level 100. Nilai NTP dibawah nilai 100
pantauan di beberapa pasar tradisional yang mulai mengalami berarti bahwa subsektor tersebut masih mengalami
penurunan jumlah pengunjung pasca mewabahnya COVID-19. kerugian/defisit.

160 108 120


140 106
115
120 104
110
102
100 105
100
80 100
98
60 95
96
40 94 90
20 92 85
0 90
80
II III IV I II III IV I II III IV I II II III IV I II III IV I II III IV I II
2017 2018 2019 2020 2017 2018 2019 2020
INDEKS YANG DITERIMA (IT) PETANI INDEKS YANG DIBAYAR (IB) NTP (RHS) TANAMAN PADI DAN PALAWIJA TANAMAN PERKEBUNAN RAKYAT PERIKANAN
HOLTIKULTURA PETERNAKAN

Grafik 6.5 Nilai Tukar Petani Grafik 6.6 NTP Berdasarkan Sektor

SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK


6.2.3 Kemiskinan
Pada Maret 2020, presentasi jumlah penduduk miskin17 di Tabel 6. 3. Perkembangan Kemiskinan Gorontalo
Provinsi Gorontalo sebesar 15,22% mengalami penurunan INDEKS INDEKS
KEMISKINAN
PERIODE KEDALAMAN KEPARAHAN
(%)
dibandingkan September 2019 sebesar 15,21%. Penurunan KEMISKINAN (P1) KEMISKINAN (P2)

pangsa penduduk miskin tersebut terjadi baik di wilayah SEP 2017 17.14 3.31 0.85
MAR 2018 16.81 3.06 0.75
pedesaan maupun perkotaan masing masing sebesar 23,45%
SEP 2018 15.83 3.03 0.83
dan 3,97% dibandingkan September 2019 sebesar 23,57%
MAR 2019 15.82 2.64 0.63
dan 3,99%. Adapun faktor pendukung penurunan SEP 2019 15,31 2,61 0,56
kemiskinan tersebut diakibatkan tingkat pendapatan yang MAR 2020 15,22 2,67 0,65
masih terjaga sampai Maret 2020. SUMBER: BPS PROVINSI GORONTALO, DIOLAH

Pada Maret 2020 terjadi penyesuaian nilai Garis Kemiskinan Program pemerintah yang dijalankan untuk menanggulangi
(GK) yang tercatat mengalami kenaikan sebesar 4,50% dari kemiskinan dan memperbaiki kesejahteraan sosial melalui Tim
Rp353.109/kapita/bulan pada bulan September 2019 Koordinasi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Daerah
menjadi Rp368.990/kapita/bulan pada bulan Maret 2020. (TKPPKD) yang dipimpin oleh Bappeda Provinsi dan masing-
Disagregasi GK berdasarkan pada komponennya yang terdiri masing Kabupaten/Kota. Lebih lanjut, program
dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan penanggulangan kemiskinan yang tercantum dalam RPJMD
Non Makanan (GKNM). Peningkatan GKM untuk perkotaan Provinsi Gorontalo periode 2018 s.d. 2022, yaitu: 1) Program
dan pedesaan per Maret 2020 terekam lebih besar penanganan fakir miskin yang mendapatkan bantuan sosial
dibandingkan GKNM. Hal tersebut mengindikasikan bahwa KUBE meningkat setiap tahun dengan target pada tahun
pola konsumsi kebutuhan makanan lebih banyak dan relatif 2022 adalah 95% dari total fakir miskin; 2) Program
lebih tinggi dibandingkan komoditas perumahan, sandang, Pemberdayaan Sosial dengan target di akhir tahun 2022
pendidikan, kesehatan, pakaian, serta jasa. adalah sebanyak 90% dari total rakyat miskin; 3) Program
86 Perlindungan dan Jaminan Kesejahteraan Sosial; 4) Program
Dari sisi tingkat kedalaman kemiskinan (P1) dan keparahan Rehabilitasi Sosial untuk kelompok Persentase PMKS anak,
kemiskinan (P2), pada Maret 2020 indeks P1 mengalami lanjut usia terlantar, penyandang disabilitas, dan PMKS lainnya
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020

peningkatan dari 2,61 pada September 2019 menjadi 2,67 yang memperoleh layanan rehabilitasi sosial dalam lembaga
pada Maret 2020. Sejalan dengan itu, indeks P2 juga dan LKS termasuk KPO; dan 5) Program Ketersediaan dan
mengalami peningkatan dari 0,56 pada Maret 2019 menjadi Penanganan Kerawanan Pangan. Di tengah kondisi pandemi
0,65 pada Maret 2020. Terjadinya peningkatan Indeks COVID-19 pemerintah daerah juga memiliki fokus dalam
Kedalaman Kemiskinan (P1) mengindikasikan bahwa rata- menjaga daya beli konsumsi melalui rangkaian program
rata pengeluaran penduduk miskin cenderung semakin kesejahteraan masyarakat seperti program Bantuan Pangan
menjauhi garis kemiskinan. Sementara itu, peningkatan nilai Non Tunai (BPNT), dan berbagai program sosial yang
Indeks Keparahan Kemiskinan pada September 2019 dilaksanakan baik di Kota/Kabupaten.
menunjukan bahwa ketimpangan pengeluaran di antara
penduduk miskin cukup melebar dibandingkan September 6.2.4 Ketimpangan Distribusi Pendapatan
18
2019. (rasio Indeks Gini )

Tabel 6. 2. Garis Kemiskinan Gorontalo (dalam rupiah)


Pada Maret 2020, pangsa jumlah penduduk miskin di Provinsi
Gorontalo mengalami penurunan sejalan dengan perbaikan
MAKANAN NON MAKANAN
PERIODE TOTAL kondisi ketimpangan pendapatan. Jumlah penduduk miskin
(GKM) (GKNM)
di Provinsi Gorontalo sampai Maret 2020 adalah sebanyak
PERKOTAAN
September 2019 261.635 91.439 353.074
185,02 ribu jiwa atau sebesar 15,22% dari jumlah penduduk.
Maret 2020 279.230 91.971 371.201
PEDESAAN 17. BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach).
Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk
September 2019 279.108 72.832 351.940
memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran.
Maret 2020 292.558 75.253 366.811 Jadi, penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan
di bawah garis kemiskinan. BPS mengeluarkan perhitungan kemiskinan 2 kali dalam setahun,
TOTAL
yaitu Maret (yang rilis pada bulan September) dan September (yang rilis pada Januari).
September 2019 272.431 80.678 353.109 18. Angka koefisien gini adalah ukuran kemerataan pendapatan yang dihitung berdasarkan kelas
pendapatan. Angka koefisien gini terletak antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nol mencerminkan
Maret 2020 279.230 91.971 371.201
kemerataan sempurna dan satu menggambarkan ketidakmeraaan sempurna.
SUMBER: BPS PROVINSI GORONTALO, DIOLAH
0,45 % 18
0,43 200.000
18
0,41
17
0,39 150.000
17
0,37
0,35 16
100.000
0,33 16
0,31
15
0,29 50.000
15
0,27
0,25 - 14
MAR SEP MAR SEP MAR SEP MAR SEP MAR MAR SEP MAR SEP MAR SEP MAR
2016 2017 2018 2019 2020 2017 2018 2019 2020
PERKOTAAN PERDESAAN KOTA+DESA PERKOTAAN PERDESAAN PENDUDUK MISKIN (%)

Grafik 6.7 Perkembangan Rasio Gini Gorontalo Grafik 6.8 Perkembangan Kemiskinan Gorontalo

SUMBER: BPS PROVINSI GORONTALO, DIOLAH SUMBER: BPS PROVINSI GORONTALO, DIOLAH

Lebih lanjut perbaikan tingkat kesejahteraan juga terlihat dari penduduk berpendapatan tertinggi dan berpendapatan
rasio gini Gorontalo pada Maret 2020 tercatat sebesar 0,408 menengah di kawasan pedesaan pada Maret 2020 menurun
menurun dibandingkan September 2020 sebesar 0,410. dari masing-masing sebesar 46,02% dan 37,57% di
Kondisi ini menunjukkan menurunnya kesenjangan ekonomi September 2019 menjadi masing-masing sebesar 45,84%
di Provinsi Gorontalo, akibat keberhasilan program dan 37,55% pada Maret 2020. Sementara itu, penguasaan
penanggulan kemiskinan pemerintah daerah. pendapatan oleh penduduk berpendapatan rendah
cenderung meningkat dimana pada periode September 2019
Tingkat ketimpangan pendapatan penduduk di Provinsi
tercatat sebesar 39,04%, turun menjadi 37,57% pada
Gorontalo tercermin dari distribusi pendapatan19 yang tidak
periode Maret 2020.
merata. Pada periode Maret 2020, 20% penduduk dengan
pendapatan tertinggi mempunyai porsi pendapatan sebesar
Di daerah perkotaan, ketimpangan pendapatan pada periode
47,22% (terhadap total pendapatan), sedangkan 40%
Maret 2020 juga mengalami penurunan dibandingkan 87
penduduk berpendapatan menengah mempunyai porsi
periode September 2019. Hal ini terlihat dari kurva Lorenz

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020
sebesar 36,87% dan 40% penduduk berpendapatan rendah
yang menjauhi perfect distribution. Penguasaan pendapatan
hanya mempunyai porsi sebesar 15,91%. Hal tersebut
oleh 20% penduduk berpendapatan tertinggi menurun dari
menunjukan distribusi pendapatan di Gorontalo dikuasai oleh
47,23% di September 2019 menjadi 45,89% pada maret
masyarakat dengan penghasilan tinggi dan menengah
2020. Sementara itu, penguasaan pendapatan oleh
(middle and high income people).
penduduk berpendapatan menengah dan berpendapatan
Sejalan dengan itu, rasio gini di daerah pedesaan Gorontalo kecil cenderung meningkat dimana pada periode Maret 2019
pada periode Maret 2020 juga lebih rendah dari September tercatat masing-masing sebesar 36,61% dan 16,16%,
2019. Hal ini terlihat dari kurva Lorenz yang mendekati perfect meningkat menjadi masing-masing sebesar 37,44% dan
distribution line. Penguasaan pendapatan oleh 20% 16,67% pada periode Maret 2020.

100 KUMULASI PENDAPATAN (%)

80

60

SEP MAR
2019 2020 40

20
KUMULASI POPULASI (%)
0
0 20 40 60 80 100

16.67 37.44 45.89 16.16 36.61 47.23


LOW MIDDLE HIGH LOW MIDDLE HIGH PERFECT DISTRIBUTION MAR-20
INCOME INCOME INCOME INCOME INCOME INCOME

Grafik 6.9 Porsi Distribusi Pendapatan Gorontalo Porsi


Grafik 6.10 Kurva Lorenz Gorontalo
Distribusi Pendapatan Gorontalo
SUMBER: BPS PROVINSI GORONTALO, DIOLAH SUMBER: BPS PROVINSI GORONTALO, DIOLAH

19. Merujuk pada konsep perhitungan Bank Dunia, BPS menghitung distribusi pendapatan dengan
membagi populasi menjadi tiga kelompok, yakni 20% penduduk dengan pendapatan tertinggi
(High income), 40% penduduk dengan pendapatan menengah (middle income) dan 40% dengan
pendapatan terendah (low income).
100 KUMULASI PENDAPATAN (%)

80

60

SEP MAR
2019 2020 40

20

KUMULASI POPULASI (%)


0
0 20 40 60 80 100

15.74 36.56 47.7 15.42 38.1 46.48


LOW MIDDLE HIGH LOW MIDDLE HIGH PERFECT DISTRIBUTION MAR-20
INCOME INCOME INCOME INCOME INCOME INCOME

Grafik 6.11 Porsi Distribusi Pendapatan Pedesaan Gorontalo Grafik 6.12 Kurva Lorenz Pedesaan Gorontalo
(% thd total)
SUMBER: BPS PROVINSI GORONTALO, DIOLAH SUMBER: BPS PROVINSI GORONTALO, DIOLAH

100 KUMULASI PENDAPATAN (%)

80

60

SEP MAR
2019 2020 40

20

KUMULASI POPULASI (%)


0
0 20 40 60 80 100

16.41 37.57 46.02 16.22 39.04 44.74


LOW MIDDLE HIGH LOW MIDDLE HIGH PERFECT DISTRIBUTION MAR-20
INCOME INCOME INCOME INCOME INCOME INCOME

Grafik 6.13 Porsi Distribusi Pendapatan Perkotaan Gorontalo Grafik 6.14 Kurva Lorenz Perkotaan Gorontalo
88 (% thd total)
SUMBER: BPS PROVINSI GORONTALO, DIOLAH SUMBER: BPS PROVINSI GORONTALO, DIOLAH
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020
BAB VII. PROSPEK
PEREKONOMIAN
DAERAH
PROVINSI GORONTALO
Perekonomian Gorontalo pada triwulan IV 2020 diprediksi akan mulai mengalami fase recovery
(pemulihan). Pemulihan ekonomi diperkirakan terjadi pada permintaan domestik dan eksternal
didorong oleh melonggarnya penerapan pembatasan sosial melalui transisi kenormalan baru
baik di domestik maupun global. Pertumbuhan ekonomi triwulan IV 2020 diperkirakan akan
ditopang oleh pertumbuhan permintaan domestik khususnya konsumsi RT, konsumsi pemerintah,
ekspor serta Lapangan Usaha (LU) Pertanian, Perdagangan Besar dan Eceran dan konstruksi.
Melihat prospek dan risiko ke depan, pertumbuhan ekonomi Gorontalo pada tahun 2020 akan
tumbuh terbatas. Kondisi penurunan kinerja perekonomian Global serta Nasional yang
terdampak pandemi COVID-19 juga memberikan dampak pada penurunan kinerja pertumbuhan
ekonomi Gorontalo 2020.

Sejalan dengan pemulihan ekonomi, tekanan inflasi Gorontalo pada triwulan IV 2020
diperkirakan akan stabil dengan kecenderungan lebih tinggi dari prediksi IHK pada triwulan
sebelumnya. Potensi tekanan inflasi diperkirakan berasal dari kelompok bahan makanan,
minuman dan tembakau, Transportasi, serta perawatan pribadi dan jasa lainnya. Sehingga,
tekanan inflasi Gorontalo keseluruhan tahun 2020 diproyeksikan lebih rendah dari tahun 2019
dan berada di bawah target sasaran nasional sebesar 3%±1%(yoy).

90
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020
7.1 PROSPEK PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO
Kondisi pandemi COVID-19 memberikan tantangan ekonomi di tengah pandemi COVID-19. Bank Indonesia
ditengah momentum pertumbuhan ekonomi telah melakukan koordinasi bersama pemerintah daerah
Gorontalo, Indonesia dan global. Prospek pertumbuhan terkait dampak ekonomi serta upaya yang dapat dilakukan
ekonomi dunia dan nasional yang tumbuh melambat dalam menangani pandemi COVID-19. Koordinasi tersebut
diprediksi masih akan menekan laju kinerja konsumsi dan dalam jangka pendek adalah memastikan penyaluran
perdagangan Gorontalo. Capaian pertumbuhan ekonomi bantuan sosial non tunai dalam berbagai jenis untuk dapat
Gorontalo triwulan II 2020 yang terkontraksi sebesar -0,27% tersalur dengan tepat sasaran, jumlah, dan waktu. Selain itu,
(yoy), serta prospek pertumbuhan ekonomi triwulan III 2020 Bank Indonesia bersama seluruh stakeholder juga memastikan
yang diperkirakan akan tumbuh terbatas dari realisasi triwulan ketersediaan pasokan dan harga-harga tetap stabil melalui
II 2020, membuat perkiraan ekonomi Gorontalo 2020 kerjasama antar daerah serta penguatan koordinasi TPID.
dipastikan akan cenderung tumbuh bias ke bawah.
7.1.1 Prospek Sisi Permintaan Triwulan
Di tengah pandemi COVID-19, pertumbuhan ekonomi IV 2020
Gorontalo pada triwulan IV 2020 diprediksi akan mulai
Perekonomian Gorontalo pada triwulan IV 2020
mengalami fase recovery (pemulihan). Melihat prospek
diperkirakan terakselerasi dibandingkan perkiraan
dan risiko ke depan, pertumbuhan perekonomian pada
pertumbuhan triwulan sebelumnya. Peningkatan
triwulan IV 2020 diperkirakan akan mengalami perbaikan
dibandingkan dengan triwulan III 2020. Pemulihan ekonomi perekonomian Gorontalo pada triwulan IV 2020 diprediksi
diperkirakan terjadi pada permintaan domestik dan eksternal bersumber dari kenaikan konsumsi rumah tangga, konsumsi
didorong oleh melonggarnya penerapan pembatasan sosial pemerintah, investasi dan ekspor. Sementara potensi
melalui transisi kenormalan baru baik di domestik maupun pertumbuhan net ekspor antarprovinsi yang lebih rendah
global, serta adanya harapan ditemukannya vaksin dalam dibandingkan triwulan III 2020, diperkirakan menahan laju
mengendalikan penyebaran COVID-19. Di sisi lain, mayoritas akselerasi ekonomi Gorontalo. 91
pelaku usaha juga disinyalir lebih berjaga-jaga dan lebih
mengutamakan kelangsungan operasional di tengah Konsumsi rumah tangga diperkirakan mengalami

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020
tantangan perekonomian sehingga menahan laju investasi. peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya,
Pertumbuhan ekonomi triwulan IV 2020 diperkirakan akan sejalan dengan peningkatan aktifitas ekonomi.
ditopang oleh pertumbuhan permintaan domestik khususnya Peningkatan konsumsi Rumah Tangga diperkirakan
konsumsi RT, konsumsi pemerintah, ekspor serta Lapangan terakselerasi dibandingkan triwulan III 2020 ditopang oleh
Usaha (LU) Pertanian, Perdagangan Besar dan Eceran dan normalisasi aktifitas jual beli dan mobilitas masyarakat, serta
konstruksi yang sebelumnya terimbas pembatasan sosial kebijakan work from office (WFO) yang diimplementasikan
kembali menanjak.
oleh dunia usaha dan aparatur negara. Selanjutnya, konsumsi
Bank Indonesia memperkirakan p ertumbuhan ekonomi pemerintah diperkirakan akan meningkat sejalan dengan
Gorontalo pada tahun 2020 akan tumbuh terbatas. penyaluran bantuan penanggulanan dampak COVID-19
Kondisi penurunan kinerja perekonomian Global serta (kesehatan, jaring pengaman sosial dan ekonomi) yang akan
Nasional yang terdampak pandemi COVID-19 juga berlangsung sampai dengan akhir tahun 2020. Sementara itu,
memberikan dampak pada penurunan kinerja pertumbuhan konsumsi LNPRT juga diprediksi akan meningkat seiring
ekonomi Gorontalo 2020. Namun, masih positifnya kinerja rencana pelaksanaan PILKADA serentak di 3 kabupaten di
pertumbuhan ekonomi sejalan dengan resiliensi konsumsi Gorontalo pada triwulan IV 2020. Survei Konsumen Bank
rumah tangga dan konsumsi pemerintah di tengah deselerasi Indonesia pada Agustus 2020 mengindikasikan optimisme
transaksi perdagangan luar provinsi dan luar negeri. Lebih konsumen terhadap kondisi ekonomi Gorontalo melemah
lanjut, pertumbuhan investasi dirediksi akan mengalami
semenjak bulan Juli 2020 namun masih cukup optimis. Hal itu
pertumbuhan positif terbatas.
tercermin dari Indeks Ekspektasi Konsumen (IKK) pada
Ke depan, Bank Indonesia dan pemerintah daerah serta Agustus 2020 sebesar 118,33, yang dipengaruhi ekspektasi
seluruh stakeholder akan semakin meningkatkan konsumen terhadap penghasilan, ketersediaan lapangan
koordinasi kebijakan untuk mempercepat pemulihan kerja serta kegiatan usaha (Grafik 7.1).
200,00
118,33
130,83
normalisasi permintaan masyarakat serta operasionalisasi
118,33
180,00
105,83 beberapa pusat-pusat perbelanjaan. Penerapan kebijakan
160,00
140,00 transisi new normal semenjak triwulan III 2020, turut
120,00 OPTIMIS
100,00
menggenjot perbaikan LU transportasi dan pergudangan,
PESIMIS
80,00 serta LU Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum.
60,00
40,00 Meskipun demikian adanya musim kemarau diperkirakan
20,00
akan menghambat kinerja pertumbuhan LU pertanian.
0,00
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 3 4 5 6 7 8
2019 2020
LU Konstruksi diestimasikan juga tumbuh lebih tinggi lebih
INDEKS EKSPETASI KONSUMEN (IEK) EKSPETASI PENGHASILAN
EKSPETASI KETERSEDIAAN LAPANGAN KERJA EKSPETASI KEGIATAN USAHA tinggi dari triwulan sebelumnya, didorong oleh percepatan
pembangunan proyek strategis nasional yang sempat
Grafik 7.1 Indeks Survei Konsumen (SK) Bank Indonesia
tertunda akibat pandemi COVID-19, serta proyek-proyek
SUMBER : SURVEI KONSUMEN BANK INDONESIA, DIOLAH
pembangunan terkait penanggulangan COVID-19 dan
Kinerja investasi triwulan IV 2020 diperkirakan tumbuh ketahanan pangan oleh pemerintah daerah seperti
meningkat dibandingkan triwulan III 2020 seiring penyelesaian revitalisasi RS. Ainun Habibie, perbaikan irigasi
dengan kenaikan permintaan domestik dan global. pertanian, dan renovasi pembangunan pasar sentral kota
Kinerja investasi pada triwulan IV 2020 diperkirakan akan Gorontalo. Lebih lanjut, rencana penyelesaian pembangkit
terakselerasi didorong peningkatan kinerja investasi non- Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sulbagut I dan Pembangkit Listrik
bangunan. Investasi non bangunan diperkirakan akan Tenaga Mikro Hidro (PLMTH) Bone Bolango juga diprediksi
ditopang oleh kenaikan permintaan masyarakat Gorontalo akan turut mendorong pertumbuhan LU Konstruksi.
serta mitra dagang domestik dan luar negeri Gorontalo. Selanjutnya, pembangunan proyek konstruksi swasta yang
Kinerja ekonomi domestik dan global yang diperkirakan mulai sempat tertahan pada triwulan II dan III diperkirakan akan
memasuki fase pemulihan pada triwulan IV 2020, mulai terealisasi pada triwulan IV 2020 sejalan dengan
diperkirakan membantu ekspektasi positif pelaku usaha prospek ekonomi yang memulih pasca COVID-19.
92
sehingga mendorong peningkatan investasi.
7.1.3 Prospek Pertumbuhan Ekonomi
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020

Kinerja ekspor Gorontalo diperkirakan terakselerasi


Keseluruhan Tahun 2020
sejalan dengan normalnya aktivitas ekonomi nasional
dan global. Peningkatan kinerja ekspor diperkirakan akan Perekonomian Gorontalo sepanjang tahun 2020
ditopang ekspor LN dan ekspor antardaerah. Akselerasi diperkirakan melambat signifikan akibat pandemi
kinerja ekspor LN dan antardaerah diprediksi akan ditopang COVID-19 dengan pertumbuhan yang terbatas.
oleh kenaikan ekspor utama Gorontalo yaitu pertanian, Perlambatan kinerja pertumbuhan ekonomi Gorontalo tahun
2020 terutama disebabkan oleh prospek terkontraksinya
perikanan dan industri pengolahan.
kinerja pertumbuhan di sisi permintaan, yakni konsumsi
Peningkatan impor LN dan antardaerah berpotensi domestik Gorontalo (konsumsi Rumah Tangga, konsumsi
menahan laju kenaikan ekonomi Gorontalo pada pemerintah dan konsumsi LNPRT). Kinerja konsumsi Rumah
triwulan IV 2020. Impor LN dan impor antardaerah diprediksi Tangga yang lebih rendah disebabkan oleh penurunan
akan meningkat sejalan dengan kenaikan kinerja industri pendapatan masyarakat terutama akibat perlambatan sektor
utama di sisi penawaran, yakni lapangan usaha (LU) pertanian,
pengolahan, konstruksi serta penyediaan akomodasi dan
Perdagangan Besar dan Eceran, konstruksi, transportasi dan
makan/minum untuk merespon normalisasi permintaan
pergudangan serta sektor administrasi pemerintahan, akibat
konsumsi pada triwulan IV 2020.
kebijakan pembatasan sosial yang berpengaruh pada aktivitas
ekonomi serta adanya realokasi anggaran pemerintah pusat
7.1.2 Prospek Sisi Permintaan Triwulan
dan daerah. Kebijakan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan
IV 2020
unpaid leave yang dilakukan oleh beberapa korporasi di
Dari sisi lapangan usaha, recovery pertumbuhan Gorontalo dalam menjaga operasional perusahaan, turut
ekonomi diperkirakan disumbang oleh perbaikan menekan pendapatan masyarakat. Selanjutnya, besarnya
kinerja sektor-sektor utama pada triwulan IV 2020. Pada tenaga kerja informasl di Gorontalo turut terimbas,
periode kenormalan baru, LU Pertanian serta LU Perdagangan berdampak pada penurunan pendapatan masyarakat,
Besar dan Eceran diproyeksikan terakselerasi seiring dengan khususnya pada triwulan II dan III 2020.
7.2 PROSPEK INFLASI GORONTALO
7.2.1 Prospek Inflasi Gorontalo Triwulan IV 2020
Pada triwulan IV 2020, Bank Indonesia memproyeksi laju seiring adanya pandemi COVID-19 pada tahun 2020,
tekanan inflasi Gorontalo diperkirakan akan stabil khususnya pada triwulan II 2020. Peningkatan tekanan inflasi
dengan kecenderungan lebih tinggi dari prediksi IHK diperkirakan didorong antara lain oleh Kelompok Makanan,
pada triwulan sebelumnya. Secara keseluruhan, tekanan Minuman dan Tembakau yang turut terimbas oleh
inflasi lebih tinggi tersebut akan dipengaruhi oleh normalisasi peningkatan harga rokok, serta kelompok perawatan pribadi
permintaan konsumsi masyarakat. Potensi tekanan inflasi dan jasa lainnya yang akan dipengaruhi tren kenaikan emas
diperkirakan berasal dari kelompok bahan makanan, selama tahun 2020 yang disebabkan instabilitas geopolitik
minuman dan tembakau. Tekanan inflasi tersebut didorong dan ketidakpastian global akibat pandemi COVID-19.
adanya faktor cuaca musim kemarau berkepanjangan
semenjak akhir triwulan III 2020. Hal tersebut, dapat Di sisi lain, laju peningkatan tekanan inflasi tahun 2020
mengakibatkan inflasi pada beberapa sub-kelompok seperti diperkirakan akan tertahan oleh kelompok transportasi yang
bumbu-bumbuan, holtikultura dan padi-padian. Meskipun diperkirakan akan menurun akibat pembatasan
demikian, adanya realisasi panen raya padi dan holtikultura aktivitas/mobilitas manusia antardaerah, antar provinsi dan
pada pada periode tersebut diperkirakan akan menahan laju antar negara pada triwulan I dan II 2020. Selanjutnya, tekanan
peningkatan tekanan inflasi lebih lanjut. Selanjutnya, kelompok Komunikasi, dan Jasa Keuangan serta penyediaan
peningkatan inflasi pada kelompok ini juga didorong oleh Makanan dan Minuman, Rumah makan/Restoran
transmisi peningkatan harga rokok secara bertahap seiring diperkirakan akan menurun, didorong penurunan konsumsi
kenaikan tarif cuka mulai awal tahun 2020. terutama pada pertengahan tahun 2020 sebagai dampak
pandemi COVID-19.
Peningkatan tekanan inflasi pada triwulan IV 2020 juga
diperkirakan terjadi pada kelompok transportasi. Seiring Penguatan koordinasi fungsi Tim Pengendalian Inflasi Daerah
dengan prospek mulai kembali normalnya mobilitas (TPID) di seluruh Kabupaten/Kota dalam mengantisipasi 93
masyarakat baik antar provinsi maupun luar negeri pada gejolak instabilitas harga dengan berbagai program upaya

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020
triwulan ini, tingkat permintaan jasa angkutan udara pengendalian inflasi khususnya pada masa pandemi COVID-
diperkirakan akan turut meningkat. Hal ini diprediksi dapat 19, antara lain adalah kerjasama perdagangan antardaerah
mendorong inflasi kelompok transportasi lebih jauh. antar kabupaten/kota, penguatan koordinasi serta
memastikan ketersediaan pasokan kebutuhan konsumsi
Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya masyarakat. Bank Indonesia bersama dengan Tim TPID) se-
diprediksi juga turut membesikan tekanan inflasi pada Gorontalo juga terus meningkatkan koordinasi melalui
triwulan IV 2020. Melihat perkembangan harga emas global pemanfaatan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS)
dan nasional semenjak awal tahun 2020, tren peningkatan yang lebih optimal, Early Warning System (EWS) Inflasi,
harga emas perhiasan diperkirakan dapat mendorong Capacity Building anggota TPID se-Gorontalo, rapat teknis dan
peningkatan tekanan inflasi komoditas tersebut. kebijakan high level meeting untuk memantau dan menjaga
Ketidakpastian kondisi ekonomi global dan nasional ke depan ketersediaan pangan, inspeksi mendadak (sidak) pada
akibat pandemi COVID-19 akan mendorong investor dan kebutuhan pangan strategis, dan penyediaan pangan dengan
masyarakat untuk mengalokasikan dananya ke asset-asset harga terjangkau melalui pasar murah. Koordinasi TPID dan
yang dianggap lebih aman, salah satunya emas. Satgas pangan yang secara insentif dilakukan, dapat menjadi
upaya yang sangat baik untuk mencegah inflasi, khususnya
7.2.2 Prospek Inflasi Gorontalo Tahun 2020 inflasi bahan makanan dan bahan bakar (BBM). TPID juga
Tekanan inflasi Gorontalo keseluruhan tahun 2020 akan bersinergi dengan media massa untuk mengimbau
diproyeksikan lebih rendah dari tahun 2019 dan berada kepada masyarakat agar dapat berbelanja secara bijak dan
di bawah target sasaran nasional sebesar 3%±1%(yoy). tidak berlebihan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional
Tekanan inflasi Gorontalo secara keseluruhan tahun 2020 (HBKN) serta dalam menghadapi pembatasan sosial pada
diperkirakan akan disebabkan oleh rendahnya permintaan masa pandemi COVID-19.
konsumsi masyarakat serta menurunnya daya beli masyarakat
Dalam rangka memperkuat sinergi koordinasi pengendalian
inflasi antar pemangku kepentingan di wilayah Sulampua,
TPID se-Sulampua juga telah mengadakan Rakorwil TPID se-
Sulampua pada bulan Juni 2020 dengan tema “Stabilitas
Harga Menuju Indonesia Maju: Sinergi Meningkatkan
Ketersediaan Pangan melalui Digitalisasi Pertanian”. Melalui
penguatan koordinasi tersebut, diharapkan rekomendasi
pengendalian inflasi yang dihasilkan dapat mengoptimalkan
seluruh program pengendalian inflasi di seluruh wilayah
Sulampua.

94
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020
LAMPIRAN

Ekonomi Makro
Inflasi
Perbankan

Daftar Istilah
Singkatan
1. EKONOMI MAKRO

Tabel 1.A. Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)


Provinsi Gorontalo Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010 Menurut Pengeluaran atau Dari Sisi Penggunaan (Miliar Rupiah)
2019 2020
KOMPONEN (RP MILIAR) 2017 2018 2019
I II III IV I II
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 21.234 23.235 6.060 6.309 6.474 6.589 25.432 6.591 6.161
Pengeluaran Konsumsi LNPRT 246 274 75 78 78 79 310 77 77
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 7.804 8.246 1.479 2.304 2.334 2.611 8.727 1.573 1.917
Pembentukan Modal Tetap Bruto 10.309 11.043 2.766 2.832 2.965 3.091 11.655 2.825 2.909
Perubahan Inventori 787 870 493 141 203 76 913 600 49
Ekspor Barang dan Jasa 7.738 9.495 2.696 2.379 2.697 2.544 10.316 2.536 2.734
Impor Barang dan Jasa 13.581 15.429 3.596 3.958 4.309 4.340 16.203 3.598 3.640
PDRB 34.538 37.734 9.973 10.085 10.442 10.650 41.151 10.603 10.207
SUMBER : BPS PROVINSI GORONTALO

Tabel 1.B. Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)


Provinsi Gorontalo Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010 Menurut Pengeluaran atau Dari Sisi Penggunaan (Miliar Rupiah)
2019 2020
KATEGORI/LAPANGAN USAHA (%, YOY) 2017 2018 2019
I II III IV I II
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 15.269 16.319 4.209 4.348 4.424 4.465 17.445 4.466 4.179
Pengeluaran Konsumsi LNPRT 184 200 54 56 56 56 222 54 54
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 5.177 5.390 969 1.490 1.507 1.695 5.660 1.023 1.233
Pembentukan Modal Tetap Bruto 7.957 8.286 2.048 2.087 2.174 2.251 8.560 2.076 2.116
Perubahan Inventori 429 460 256 72 103 39 470 311 25
96 Ekspor Barang dan Jasa 5.384 6.138 1.710 1.439 1.618 1.489 6.255 1.599 1.647
Impor Barang dan Jasa 9.310 10.071 2.284 2.503 2.698 2.696 10.181 2.284 2.284
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020

PDRB 25.090 26.721 6.962 6.990 7.184 7.298 28.433 7.244 6.971
SUMBER : BPS PROVINSI GORONTALO

Tabel 1.C. Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)


Provinsi Gorontalo Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010 Menurut Lapangan Usaha atau Dari Sisi Penawaran (Miliar Rupiah)
2019 2020
KATEGORI/LAPANGAN USAHA (%, YOY) 2018 2019
I II III IV I II
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 14.584 3.866 3.893 4.146 4.118 16.022 4.085 3.949
Pertambangan dan Penggalian 421 106 109 114 123 452 117 119
Industri Pengolahan 1.550 427 427 452 450 1.756 477 427
Pengadaan Listrik dan Gas 18 4 5 5 5 19 5 5
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 23 6 6 7 6 26 6 7
Konstruksi 4.195 1.069 1.103 1.106 1.111 4.389 1.082 1.110
Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 4.466 1.252 1.226 1.265 1.366 5.109 1.399 1.240
Transportasi dan Pergudangan 2.209 587 601 590 589 2.367 577 530
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 895 239 237 243 251 969 251 231
Informasi dan Komunikasi 1.016 266 271 269 294 1.100 278 285
Jasa Keuangan dan Asuransi 1.600 393 393 413 437 1.636 453 445
Real Estate 706 190 190 193 198 771 199 199
Jasa Perusahaan 36 9 10 10 10 39 9 9
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 2.487 614 664 647 670 2.595 643 653
Jasa Pendidikan 1.627 435 436 462 490 1.822 490 487
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1.331 358 366 371 379 1.474 382 371
Jasa lainnya 570 152 149 151 153 605 149 139
PDRB 37.734 9.973 10.085 10.442 10.650 41.151 10.603 10.207
SUMBER : BPS PROVINSI GORONTALO
Tabel 1.D. Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Provinsi Gorontalo Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010 Menurut Lapangan Usaha atau Dari Sisi Penawaran (Miliar Rupiah
2019 2020
KATEGORI/LAPANGAN USAHA (%, YOY) 2018 2019
I II III IV I II
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 10.022 2.615 2.608 2.736 2.697 10.656 2.655 2.562
Pertambangan dan Penggalian 318 80 81 84 89 334 85 84
Industri Pengolahan 1.039 284 283 298 296 1.160 312 278
Pengadaan Listrik dan Gas 21 5 6 6 6 22 6 6
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 16 4 5 5 4 18 4 5
Konstruksi 2.992 749 771 771 773 3.064 756 774
Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 3.018 833 812 834 897 3.377 914 810
Transportasi dan Pergudangan 1.554 406 410 405 405 1.627 404 367
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 626 165 163 167 172 667 172 158
Informasi dan Komunikasi 863 224 229 228 250 930 243 248
Jasa Keuangan dan Asuransi 1.108 269 269 282 296 1.117 306 304
Real Estate 517 138 138 140 144 559 144 144
Jasa Perusahaan 25 6 7 7 7 27 6 6
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 2.016 497 521 518 533 2.070 512 514
Jasa Pendidikan 1.155 305 305 319 335 1.263 335 335
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 993 266 270 272 277 1.085 278 269
Jasa lainnya 437 116 113 114 116 459 112 105
PDRB 26.721 6.962 6.990 7.184 7.298 28.433 7.244 6.971
SUMBER : BPS PROVINSI GORONTALO

97

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020
2. PERBANKAN

2019 2020
INDIKATOR PERBANKAN (DALAM MILYAR) 2017 2018
I II III IV I
1 Total Asset 11,571.2 12,634.5 12,697.2 13,111.4 13,401.0 14,214.0 14,137.4
2 DPK 4,628.3 4,693.8 5,103.9 5,547.2 5,645.1 5,503.0 5,166.5
- Giro 520.6 614.1 1,009.2 1,135.0 1,113.3 1,027.0 980.1
- Deposito 2,911.5 1,079.9 1,422.6 1,430.3 1,539.7 1,148.0 1,308.2
- Tabungan 1,196.2 2,999.8 2,672.0 2,981.9 2,992.2 3,326.0 2,878.2
3 Kredit Berdasarkan Penggunaan 13,710.0 14,548.7 14,725.5 16,696.4 16,975.6 19,195.0 17,484.9
- Investasi 1,941.5 2,106.5 2,312.4 2,325.5 2,264.4 4,149.0 3,886.4
- Modal Kerja 3,689.0 4,225.9 4,202.2 6,179.0 6,225.3 6,029.0 4,368.5
- Konsumsi 8,079.5 8,216.2 8,211.0 8,191.9 8,486.0 9,016.0 9,230.0
4 Kredit Sektoral 13,710.0 14,548.7 14,725.5 16,696.4 16,975.6 19,195.0 17,484.9
- Pertanian, Perburuan & Kehutanan 1,303.2 1,599.8 1,665.3 1,663.3 1,699.7 3,126.0 2,647.2
- Perikanan 57.6 59.2 58.8 60.5 69.5 76.0 88.5
- Pertambangan & Penggalian 9.8 47.1 36.2 1,907.2 1,725.0 1,664.0 25.1
- Industri Pengolahan 187.1 240.8 240.9 242.5 281.1 300.0 339.8
- Listrik, Gas, & Air 65.9 52.1 48.8 47.6 45.9 45.0 44.9
- Konstruksi 249.4 193.8 184.2 177.9 214.9 153.0 145.1
- Perdagangan Besar & Eceran 3,091.2 3,364.7 3,471.7 3,568.3 3,586.0 3,336.0 3,470.3
- Akomodasi & Penyediaan Makan Minum 278.3 227.1 217.7 213.3 245.9 242.0 249.7
- Transportasi, Pergudangan, & Komunikasi 80.6 99.2 84.1 82.7 81.5 82.0 77.2
- Perantara Keuangan 8.8 15.6 17.5 15.9 15.0 17.0 13.6

98 - Real Estate, Usaha Persewaan, & Jasa Perusahaan 79.5 122.8 127.8 130.8 137.2 790.0 786.1
- Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, & Jaminan Sosial 0.2 42.6 75.7 78.8 74.5 37.0 35.3
- Jasa Pendidikan 13.3 10.9 15.0 20.2 19.9 21.0 23.2
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI GORONTALO • AGUSTUS 2020

- Jasa Kesehatan & Keg. Sosial 26.9 35.0 44.6 45.9 44.5 42.0 45.9
- Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan, & Lainnya 168.3 208.1 212.6 238.0 234.9 233.0 247.0
- Jasa Perorangan yg Melayani Rumah Tangga 10.0 12.6 12.4 11.7 14.3 15.0 16.0
- Badan Internas. & Badan Ekstra Internas. Lainnya 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
- Kegiatan yg Belum Jelas Batasannya 0.3 1.1 1.2 0.0 0.0 0.0 0.0
- Bukan Lapangan Usaha 8,079.5 8,216.2 8,211.0 8,191.9 8,486.0 9,017.0 9,230.0
Sumber : LBU Bank Indonesia
Daftar Istilah
Administered Price Dana Pihak Ketiga (DPK)
Harga barang/jasa yang diatur oleh pemerintah, misalnya Simpanan pihak ketiga bukan bank yang terdiri dari giro,
bahan bakar, penerangan, dan air serta transportasi tabungan, dan simpanan berjangka (deposito).
ataupun harga barang/jasa yang dipengaruhi oleh
Disposable income
ketentuan pemerintah misalnya tembakau dan minuman
Sejumlah uang yang dapat dapat dibelanjakan dan
beralkohol.
ditabung setelah dikurangi dengan pajak penghasilan.
Base Effect
Ekspor dan Impor
Efek kenaikan/penurunan nilai pertumbuhan yang cukup
Dalam konteks PDRB adalah mencakup perdagangan
tinggi sebagai akibat dari nilai level variabel yang dijadikan
barang dan jasa antar negara dan antar daerah.
dasar perhitungan/perbandingan mempunyai nilai yang
cukup rendah/tinggi. Financing to Deposit Ratio (FDR) atau Loan to Deposit
Ratio (LDR)
BEC
Rasio pembiayaan atau kredit terhadap dana pihak ketiga
Pengklasifikasian kode barang dengan 3 digit angka yang
yang diterima oleh bank, baik dalam rupiah maupun valas.
dikelompokkan berdasarkan kegunaan utama barang
Terminologi FDR untuk bank syariah sementara LDR untuk
berdasarkan daya angkut komoditi tersebut.
bank konvensional.
Barang Modal (Capital Goods)
Harga Minyak WTI
Barang-barang yang digunakan untuk keperluan investasi,
Harga minyak mentah dunia yang mengacu pada sebuah
biasanya bernilai guna lebih dari 1 tahun.
ukuran kualitas bernama West Texas Intermediate atau
Bahan Baku (Raw Material) Texas light sweet.
Barang-barang mentah atau setengah jadi yang akan
Indeks Penjualan Barang Konstruksi
diproses kembali oleh sektor industri.
Indeks yang merepresentasikan nilai penjualan dari
BI 7 Days Repo Rate (BI7DRR) barang-barang konstruksi.
Suku bunga referensi (suku bunga kebijakan) yang
Indeks Keyakinan Konsumen
mencerminkan sikap atau arah kebijakan moneter yang
Indeks yang dihasilkan oleh Survei Konsumen Bank
ditetapkan dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia
Indonesia yang menggambarkan tingkat keyakinan
setiap bulannya dan diumumkan kepada publik.
konsumen terhadap kondisi perekonomian, baik saat ini
BI-RTGS maupun masa mendatang.
Bank Indonesia Real Time Gross Settlement, merupakan
Indeks Kondisi Ekonomi
proses penyelesaian akhir transaksi (settlement)
Salah satu indeks pembentuk Indeks Keyakinan Konsumen
pembayaran yang dilakukan per transaksi (individually
Bank Indonesia yang menggambarkan persepsi konsumen
processed / gross settlement) dan bersifat real time
akan kondisi perekonomian pada saat ini.
(electronically processed), di mana rekening peserta dapat
didebit/ dikredit berkali-kali dalam sehari sesuai dengan Inflasi IHK
perintah pembayaran dan penerimaan pembayaran. Kenaikan harga barang dan jasa dalam satu periode, yang
diukur dengan perubahan indeks harga konsumen (IHK),
Ceteris paribus
yang mencerminkan perubahan harga barang dan jasa
Semua variabel di luar sistem/model dianggap konstan.
yang dikonsumsi oleh masyarakat luas.
Inflasi Inti
Loan to Value (LTV)
Inflasi IHK setelah mengeluarkan komponen volatile foods
Sebuah dasar atau metode yang digunakan untuk
dan administered prices.
menentukan seberapa besar pinjaman yang dapat
Inflow diberikan kepada debitur berdasarkan aset yang dijadikan
Aliran masuk uang kartal ke Kantor Bank Indonesia. jaminan.

Kredit
Non Performing Loan (NPL) atau Non Performing
Penyediaan uang atau tagihan yang sejenis berdasarkan
Financing (NPF)
persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara
Persentase kredit/pembiayaan yang masuk dalam
Bank dengan pihak lain yang mewajibkan peminjam untuk
kategori kurang lancar, diragukan, dan macet terhadap
melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
total kredit. Terminologi NPL untuk bank konvensional
pemberian bunga.
sementara NPF untuk bank syariah
Kredit Investasi
NTP (Nilai Tukar Petani)
Kredit jangka menengah dan panjang untuk investasi
Rasio antara indeks harga yang diterima petani dengan
barang modal seperti pembangunan pabrik dan pembelian
indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam
mesin.
persentase.
Kredit Modal Kerja
Outflow
Kredit jangka pendek atau menengah yang diberikan untuk
Aliran keluar uang kartal dari Kantor Bank Indonesia.
pembiayaan/pembelian bahan baku produksi.
Passthrough effect
Kredit Konsumsi
Efek dari perubahan kondisi ekonomi terhadap ongkos
Kredit bagi perorangan untuk pembiayaan barang-barang
produksi yang pada akhirnya akan berdampak pada harga
pribadi seperti rumah (KPR-Kredit Pemilikan Rumah),
retail suatu produk.
kendaraan (KKB-Kredit Kendaraan Bermotor), dan lain-lain
seperti Kredit tanpa agunan. Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
Perjanjian yang merupakan hasil perundingan antara
Kredit Usaha Rakyat (KUR)
serikat pekerja atau beberapa serikat pekerja (yang
Kredit yang diberikan oleh perbankan kepada UMKM
tercatat pada instansi yang bertanggung jawab di bidang
memiliki prospek bisnis yang baik (feasible) tapi belum
ketenagakerjaan) dengan pengusaha, atau beberapa
memiliki kemampuan mengembalikan (bankable). Dana
pengusaha atau perkumpulan pengusaha yang memuat
KUR berasal dari bank pelaksana, namun dijamin sebagian
syarat syarat kerja, hak dan kewajiban kedua belah pihak.
besarnya oleh Pemerintah.
Quarter on Quarter (qtq)
Leading Indicators
Ukuran pertumbuhan yang membandingkan posisi
Indikator yang digunakan untuk memprediksi pergerakan
triwulan tertentu terhadap posisi triwulan sebelumnya.
atau titik balik dari suatu siklus bisnis.
PDRB Riil
Liaison
Produk Domestik Bruto Regional yang nilainya
Suatu kegiatan pengumpulan data statistik dan informasi
menggunakan harga konstan. Hal ini untuk menghilangkan
yang dilaksanakan secara periodik melalui wawancara
pengaruh inflasi dalam mengukur pertumbuhan antar
langsung kepada pelaku usaha mengenai perkembangan
waktu.
dan arah kegiatan usaha.
Seasonal event
Kejadian yang terjadi secara musiman yang dapat
mempengaruhi kondisi ekonomi dan cenderung terjadi
berulang antar tahun.

Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI)


SKNBI adalah sistem transfer dana elektronik yang
meliputi kliring debet dan kliring kredit yang penyelesaian
setiap transaksinya dilakukan secara nasional. Sejak
dioperasikan oleh Bank Indonesia pada tahun 2005, SKNBI
berperan penting dalam pemrosesan aktivitas transaksi
pembayaran, khususnya untuk memproses transaksi
pembayaran yang termasuk Retail Value Payment System
(RVPS) atau transaksi bernilai kecil (retail) yaitu transaksi di
bawah Rp100 juta.

SurveI Konsumen
Survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia yang dilakukan
secara bulanan untuk mengetahui persepsi atau tingkat
keyakinan konsumen terhadap kondisi perekonomian.

Survei Penjualan Eceran


Survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia untuk
merefleksikan pergerakan dari penjualan eceran dan
dilakukan secara bulanan.

Uang Kartal
Alat pembayaran yang sah yang dikeluarkan dan dijamin
oleh Bank Indonesia, baik berupa kertas maupun logam.

Volatile Foods
Komoditas yang termasuk kelompok bahan makanan,
kecuali subkelompok ikan diawetkan dan bahan
makanan lainnya, yang pergerakan naik turunnya harga
cukup besar (volatile).

Year on year (yoy)


Ukuran pertumbuhan yang membandingkan posisi satu
titik waktu (misal bulan atau triwulan) terhadap posisi satu
titik waktu yang sama tahun sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai