Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH KEPERAWATAN KELUARGA

KONSEP KELUARGA TENTANG DOKUMENTASI


ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5

1. NADA SALSABILA 6. NABILA UMI KALSUM


2. SYAZA 7. PRIMA DINAR AINUR ROFIQ
3. SITI RAHMA BAKRI 8. MONICA HOLI SAKILA
4. SENORITA BONITA 9. NOVIANNA ULY SITINJAK
5. ADELIA PUTRI

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG
JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
D.IV KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Konsep Keluarga Tentang Dokumentasi Asuhan Keperawatan Keluarga” tepat pada
waktunya. Makalah ini penulis susun untuk melengkapi tugas mata kuliah
Keperawatan Keluarga selain itu untuk mengetahui dan memahami tentang cara
Pendokumentasi asuhan keperawatan keluarga.
Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu setiap pihak diharapkan dapat memberikan masukan berupa
kritik dan saran yang bersifat membangun guna penulisan makalah yang lebih baik di
masa yang akan datang.

Bandar Lampung, 17 September 2019

Kelompok

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
1. Nama Keluarga (KK) : Bp. N
2. Umur : 79 th
3. Alamat dan Telpon : Dusun Banjarsari RT.18 / 08576865359
Komposisi Keluarga :

No. Nama L/P Hubungan Umur Pend Pekerjaan Status kes


1. Bp.N L Suami 79 th SD - Asam urat
2. Bp. K L Menantu 36 th SMP Buruh Sehat
3. Ibu. W P Istri 80 th SD Pedagang Asam Urat
4. Ibu.S P Cucung 36 th SMP IRT Thalasemi

Genogram
Genogram merupakan simbol-simbol yang digunakan untuk menggambarkan
susunan keluarga. Data-data yang perlu di cantumkan dalam pembuatan
genogram adalah sebagai berikut:
1) Anggota keluarga yang lebih tua berada disebelah kiri
2) Umur anggota keluarga ditulis dalam simbol laki-laki dan perempuan
3) Tahun dan penyebab kematian ditulis di sebelah symbol laki-laki dan
perempuan
4) Paling sedikit disusun 3 generasi
5) Penyakit yang sedang diderita saat ini ditulis sebelah symbol

6) Aturan Simbol seperti berikut.

Laki-laki wanita Menikah Pisah

Cerai
Anak kandung Anak

Identifikasi Klien Meninggal


Anak Kembar
Contoh :

55 4 49 4
9 8
29 1

2 29
6
4.5 10 Bln
Keterangan :

= Perempuan

= Laki-laki

4. Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala masalah yang
terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.
Contoh :
Keluarga Bp. N adalah keluarga dengan tipe extended family, dimana
dalam keluarga tidak hanya ada keluarga inti (Ayah, ibu dan anak) tetapi
dalam keluarga tinggal cucung,cicit dan menantu.

5. Suku :
Keluarga Bp. N adalah suku Jawa, kebiasaan dalam keluarga apabila ada
yang sakit minum herbal ataupun langsung membeli obat di apotik sesuai
dengan resep dokter (resep ditebus ulang) apabila asam urat kambuh.
Keluarga Bpk. N beraga islam, lingkungan tempat tinggal rata-rata beragama
islam, sering diadakan pengajian atau yasinan rutin setiap minggu. Ibu W
memiliki kebiasaan nyirih dari Ibunya,Keluarga Ibu W percaya bahwa
menyirih dapat memperkuat gigi.

6. Agama :
Keluarga menganut agama Islam dan menjalankan kewajiban sholat lima
waktu, semua aktivitas yang dilakukan tidak boleh bertentangan dengan
ajaran agama lslam. Bpk N sering mengikuti kegiatan pengajian dan
yasinan.Tetapi Ibu W tidak mengikuti kegiatan pengajian karena malu ketika
sudah duduk sulit untuk bangun berdiri.

7. Status Sosek Keluarga :


Status social ekonomi Keluarga ditentukan oleh pendapatan keluarga
(baik dari kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya) dan
kebutuhan kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang
yang dimiliki oleh keluarga.

Contoh :
Ibu W mengatakan untuk kebutuhan sehari-hari yang membiayai
cucung dan menantunya. Ibu S mengatakan kebutuhan sehari-hari
alhamdulillah terpenuhi, jika mbah (Ibu W) ingin makan sesuatu seperti
daging Ibu W membeli sendiri dengan uang tabungannya.

8. Aktivitas Rekreasi :
Rekreasi keluarga tidak hanya untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu
namun dengan menonton TV dan mendengarkan radio juga merupakan
aktivitas rekreasi.
Contoh :
Keluarga tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk berekreasi ke luar kota.
Biasanya hanya menonton televisi sambil bercerita dan berkunjung ke rumah
saudara yang dekat dengan rumahnya.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Dalam menentukan tahap perkembangan keluaga mengacu pada delapan
tahap kehidupan keluarga menurut Duvall (1985) dan Mc. Godrick(1989).
Tahap perkembangan keluarga Bpk N saat ini adalah keluarga usia lanjut.
Bpk.N dan Ibu W mengatakan tidak dikaruniai anak sejak dulu. Kemudian
Bpk N dan Ibu W mengangkat anak yatim piatu yaitu ibu dari Ibu S
( Ibu.R). Anak angkat Bpk N sudah menikah dan mempunyai tempat
tinggal sendiri. Ibu S tinggal bersama mbahnya (Bpk N & Ibu W) sejak
kecil sampai sekarang sudah menikah dan mempunyai anak. Cucung Bpk N
bekerja sebagai pedagang di pasar tempel dan membuka usaha warung di
sebelah rumah. Menantu Bpk N bekerja sebagai buruh bangunan.
.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tidak ada tahap perkembangan keluarga sampai saat ini yang belum
terpenuhi.

3. Riwayat keluarga inti


Bpk. N mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan. Bpk N
mempunyai penyakit asam urat, asam uratnya kambuh apabila Bpk. N
memakan sesuatu yang tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi bagi
penderita penyakit asam urat.
Ibu W mempunyai penyakit keturunan darah tinggi. Keluarga Ibu W
mengatakan penyakit darah tinggi Ibu W sudah sembuh. Ibu W
mengatakan mempunyai penyakit asam urat. Kedua kaki Ibu W pernah
bengkak dan sulit untuk berjalan. Ibu W mengatakan sulit untuk bangun
apabila duduk dibawah atau saat BAK/BAB jongkok kaki terasa kaku. Ibu
W mengatakan pernah cek ke dokter tenyata terjadi pengapuran pada lutut
Ibu W. Ibu W mengatakan pernah sakit gondok beracun sampai berobat
ke RS di bandung, Alhamdulillah sudah sembuh hanya tinggal bekas
benjolan kecil di leher.
Ibu S mengatakan dulu mempunyai penyakit speno megali waktu kecil.
Kemudaian setelah mempunyai anak pertama baru tahu kalau mempunyai
penyakit thalasemi karena sering kekurangan darah dan cek di prodia
ternyata thalasemi. Ibu S mengatakan sering melakukan tranfusi darah 3
bulan sekali. Ibu S mengatakan dulu hb nya memang sering rendah 3, tapi
tidak lemes, masih terasa enjoy aja tidak tahu kalau bahaya. Ibu S
mengatakan sudah lama tidak tranfusi darah semenjak ada berita corona
pada bulan januari. Ibu S mengatakan hanya minum madu habbatusauda
dan gula aren saja setiap sudah merasa lemas. Rutin minum untuk
menjaga agar tidak ngedrop. Alhamdulillah sampai saat ini tidak kambuh.
Bpk K suami Ibu S tidak mempunyai keluhan penyakit dan riwayat
penyakit sebelumnya.
An. S dan An. D sehat tidak mengeluh sakit. Paling kalau sakit batu pilek
Ibu S mengobati anaknya dengan madu atau obat di apotik.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Riwayat orang tua dan pihak suami/isteri tidak mempunyai kebiasaan
kawin cerai, pemabuk ataupun berjudi.

C. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Yang harus dipaparkan adalah gambar dan jelaskan tentang karakteristik
rumah.
Contoh :
Rumah yang ditempati keluarga Bpk.N adalah milik Pribadi dengan luas
rumah 6 x 3m. Rumah terdiri atas 1 lantai, lantai semen halus dalam keadaan
bersih. Penataan peralatan rumah tangga tertata rapi. Ventilasi dan
pencahayaan rumah baik keluarga memiliki kamar mandi sendiri dan jamban
sendiri, keadaan bersih, sumber air berasal dari sumur untuk air minum dan
pompa listrik untuk kebutuhan air selain untuk minum. Air tidak terasa, tidak
berbau dan dalam keadaan bersih. Cahaya matahari dapat masuk terutama di
lantai dua dari arah depan dan belakang.
Denah Rumah

Lantai I

3cm

6 cm

Ventilasi menurut Keluarga berasal dari kaca nako yang dapat dibuka dan
dari pintu sehingga sirkulasi udara bisa berganti penerangan terang dengan
neon. Air yang dipakai dapat mencukupi kebutuhan keluarga

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


RT 18 berpenduduk padat khusus tetangga keluarga Bpk.N sebagian besar
pedagang dan petani walaupun ada yang bekerja Sebagai Pegawai dan guru
mengaji. Tetangga Lingkungan Bpk N sebagian besar masih berstatus saudara
dan berasal dari daerah yang sama. Kehidupan antar keluarga terjalin akrab
dan saling mengunjungi.

3. Mobilitas geografis keluarga


Keluarga Bpk N pada awalnya pernah tinggal di Jawa Tengah kemudian
merantau ke lampung, Bpk N awalnya tinggal dusun kalisari kemudia pindah
ke dusun Banjarsari.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Bpk.N aktif dalam kegiatan di wilayahnya. Masih sering mengikuti
pengajian dan yasinan. Ibu W mengatakan tidak mengikuti kegiatan seperti
pengajian dan rewang karena malu nanti kalau berdiri susah. Tetapi Ibu W
sering berinteraksi dengan tetangga-tetangganya. Ibu S aktif mengikuti
kegiatan yang ada di lingkungan.

5. Sistem pendukung keluarga


Bpk N tinggal bersama cucu dan menantunya nya. Segala kebutuhan
terpenuhi. Menantu dari anak angkat Bpk N menjadi Pak RT di RT 18. Bpk N
dan Ibu W sering mendapat bantuan dari pemerintah.Keluarga Bpk N saling
mendukung satu sama lain apabila terdapat masalah atau musibah.

D. Struktur keluarga
1. Pola kemunikasi keluarga
Keluarga saling terbuka Satu sama lain.Komunikasi dalam keluarga sehari-
hari menggunakan bahasa indonesia, kadang-kadang menggunakan bahasa
jawa. Dalam kegiatan bpk. N apabila ada masalah saling didiskusikan
Bersama. Semua anggota keluarga bebas menyatakan pendapatnya tetapi yang
mengambil keputusan adalah Bpk. N sebagai kepala keluarga. Pengambilan
keputusan didahului dengan cara Musyawarah.

2. Struktur kekuatan keluarga


Keluarga Bpk.N saling menghargai satu sama lain saling membantu, serta
saling mendukung. Bpk N dan ibu. W mampu untuk merawat diri sendiri dan
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Bpk N dan Ibu W di bantu oleh cucu
dan menantunya. Untuk An.S sudah berumur 9 tahun sudah dapat melakukan
aktivitas sehari-hari secara mandiri, dan An.D berusia 4 tahun sebagian
aktivitas masih dibantu oleh Ibu S, ataupun apabila sedang sakit dirawat oleh
ibu S dan dibantu oleh mbah (lbu W). Apabila ada masalah ibu S diskusi
dengan suami dan juga minta nasehat kepada Mbah (Bpk N dan Ibu W).

3. Struktur peran
1. Bpk N adalah kepala keluarga, seorang suami dan kakek, Bpk N sudah
tidak bekerja karna sudah lanjut usia.
2. Ibu W adalah seorang ibu rumah tangga,seorang Istri dan nenek Ibu. W
turut membantu mepersiapkan untuk berjualan yang dilakukan oleh
cucungnya.
3. Bpk K adalah menantu dari Bpk N dan Ibu W, sekaligus seorang ayah
bekerja sebagai buruh bangunan, apabila tidak ada kerjaan Bpk K
membantu Istrinya ( Ibu S) berjualan dan mengasuh anaknya.
4. Ibu S adalah cucung dari Bpk N da Ibu W, bekerja sebagai pedagang
pasar tempel. Dan membuka usaha warung di sebelah rumahnya.
5. An. S dan An D berperan sebagai anak.
6. Dalam melaksanakan peran masing-masing tidak ada masalah.

7. Nilai dan norma budaya


Keluarga Bpk.N menerapkan aturan-aturan sesuai dengan ajaran agama
islam. Bpk N mengatakan senantiasa menanamkan pada anak dan cucungnya
sikap hormat- menghormati dan menyayangi antar keluarga dan tetangga.
E. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
Semua anggota keluarga Bpk.N saling menyayangi satu samalain. Tempat
tinggal saudara-saudara saling berdekatan, Kakak ibu.S bersebelahan
tinggalnya. Apabila ada yang menderita sakit mereka saling membantu.
Keluarga Bpk.N juga tinggal serumah dengan cucung dan menantu yang
mengurusi Bpk N dan Ibu W memenuhi kebutuhan sehari-hari.
2. Fungsi sosialisasi
Keluarga Bpk N menekankan perlunya berhubungan dengan orang lain.
Bpk N menekankan pada anak dan cucungnya untuk berperilaku baik, belajar
disiplin dan taat pada agama.
3. Fungsi perawatan keluarga
Sejauh mana kelurga menyiapkan makanan, pakaian dan perlindungan
terhadap anggota keluarga yang sakit.
1. Kemampuan mengenal masalah
Keluarga mengetahui penyakit dikeluarganya, dan mengetahui apa
penyebabnya. Keluarga Bpk. N mengatakan mengetahui apa saja
yang harus dihindari untuk mencegah terjadinya penyakit pada Bpk.
N dan Ibu W, tatapi Bpk N dan Ibu W kadang sulit untuk menahan
keinginannya memakan sesuatu yang tidak diperbolehkan.
2. Kemampun mengambil keputusan
Apabila ada anggota keluarga yang sakit, Ibu S langsung memberikan
obat herbal seperti madu, kadang juga memberikan obat dari apotik.
3. Kemmpuan merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga mengatakan apabila ada yang sakit hal pertama yang
dilakukan adalah memberikan obat herbal seperti madu, jika
penyakitnya berlarut maka dibawa ke puskes atau RS.
4. Kemampuan keluarga memelihara dan memodifikasi lingkungan
rumah yang sehat.
Keluarga mengatakan setiap hari selalu membersihkan lingkungan
rumahnya (menyapu, mengepel). Pembuangan sampah ditampung
sementara di ember, kemudian di bakar di lubang pembakaran tiap
dua hari sekali
5. Kemampuan menggunakan fasilitas kesehatan
Keluarga Bpk N mengatakan jika ada keluarga yang sakit segera di
coba dirawat dirumah dahulu dengan obat herbal atau dengan obat
apotik, apabila sakitnya berlarut baru dibawa ke puskesmas, dan
dirujuk ke RS apabila sudah terlalu parah dan untuk tranfusi darah.

4. Fungsi Reproduksi
Ibu W mengatakan tidak bisa mempunyai anak sejak awal menikah.
Ibu W mengangkat anak yatim piatu untuk dijadikan anaknya. Ibu dari
cucunya merupakan anak angkat Ibu W.
5. Fungsi Ekonomi
Mengkaji sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan,
papan dan memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalan upaya
meningkatkan status kesehatan keluarga.
Contoh :
Ibu S mengatakan bahwa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
menggunakan uang penghasilannya dan suaminya. Apabila mbah( Ibu W)
ingin makan sesuatu yang diinginkan seperti daging, mbah menggunakan
uangya tabungannya sendiri. Bpk N dan Ibu W sering mendapatkan
bantuan dari pemerintah.

F. Stress dan koping keluarga


1. Stressor jangka pendek
Ibu W mengatakan penyakit asam uratnya kadang membuatnya stress.
Kadang kalau kambuh sampai tidak bisa beraktivitas, jika beraktivitas sakit
sekali.
2. Stressor jangka panjang
Ibu W dan Bpk N mengatakan dulu sempat stres karna tidak dikaruniai anak,
tetapi saat ni Ibu W dan Bpk N sudah dapat menerima
3. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Pemecahan masalah dalam keluarga Bpk N biasanya dengan cara musyawarah
antar keluarga. Kadang juga melibatkan anaknya. Dalam menentukan
pengobatan yang harus dijalani salah satu anggota keluarga.
4. Strategi koping yang digunakan
Keluarga mengatakan jika ada masalah selalu mendiskusikan dalam keluarga
sehingga masukan dari keluarga (terutama orang tua) dapat membantu
menyelesaikan masalah.

5. Strategi adaptasi disfungsional


Dari hasil pengkajian tidak didapatkan adanya cara-carakeluarga mengatasi
masalah secara maladaptif.
G. Harapan Keluarga
Keluarga menyatakan sangat senang dengan kehadiran mahasiswa perawat dan
berharap dapat membantu keluarga dalam mengatasi permasalahan kesehatan
dalam keluarganya.
H. Pengkajian Kebutuhan Dasar Manusia
1. Nutrisi
Keluarga mengkonsumsi makanan 3x sehari, menu makanan nasi,
sayuran seperti bayam, sop, sayur asem, lauk pauk seperti ikan, telor, tahu,
tempe, kadang makan daging. Untuk An.D ditambah dengan susu, An. C
makan hanya nasi ( ½ centong). Bpk N Minum yang dikonsumsi air putih,
teh manis, Kopi setiap hari. Makanan selingan seperti biskuit tidak teratur
diberikan. Porsi makanan setiap anggota keluarga sudah memenuhi
kebutuhan.
2. Eliminasi
Dalam keluarga Bpk N, Ibu W mengeluh ketika BAK/BAB kesulitan untuk
bangun, kakinya terasa kaku.
3. Istirahat tidur
Dalam keluarga tidak ada keluhan dalam istirahat tidur.
4. Aktivitas sehari-hari
Bpk.N aktivitas setiap hari dirumah kadang jalan-jalan olahraga setiap
pagi dengan Ibu W sampai ke bawah fly over tol. Ibu W aktivitas setiap
hari dirumah, kadang duduk2 di depan rumah sambil nyirih kadang ikut ke
pasar dengan cucungnya.
Bpk K aktivitas sebagai pekerja buruh, kadang kalau ada kerjaan
berangkat pagi-pagi pulang sore, jika tidak ada kerjaan Bpk K dirumah
membantu istri menjaga anak dan berdagang.
Ibu S aktivitas sehari-hari sebagai ibu rumah tangga, memasak, mencuci
baju, dan berdagang.

5. Merokok
Bpk.N mempunyai kebiasaan merokok , 2 batang tiap hari. Bpk K juga
mempunyai kebiasaan merokok ½ bungkus setiap hari. Ibu.T mengatakan
suaminya juga suka merokok dalam rumah
I. Pemeriksaan fisik (Head to Toe)
Pemfis Bpk N Bpk K Ibu W Ibu S An. S An. D
Kepal Rambut Rambut Rambut Rambut Rambut Rambut
a Putih Hitam Putih hitam hitam keriting
bersih, bersih, bersih, bersih, bersih, hitam
tidak tidak tidak tidak tidak bersih
teraba teraba terba teraba teraba
masa. masa masa masa masa
TTV TD : TD : TD : TD : N: N:
120/80m 120/90m 130/90m 110/70m 89X/mnt 90X/mnt
mHg mHg mHg mHg RR: RR:
N: N: N: N: 23X/mnt 24X/mnt
76X/mnt 85X/mnt 83X/mnt 79X/mnt S: S:
RR: RR: RR: RR: 36,5ºC 36,8ºC
20X/mnt 23X/mnt 23X/mnt 20X/mnt
S: S: S: S : 36,ºC
36,5ºC 36,8ºC 36,2ºC
BB,TB BB : 55 BB : 60 BB : 50 BB : 56 BB : 28 BB : 15
/PB Kg Kg Kg Kg Kg Kg
PB : 157 PB : 160 PB : 152 PB : 155 PB : 122 PB : 98
Cm Cm Cm Cm Cm Cm
(Kondisi (Kondisi (Kondisi (Kondisi (Kondisi (Kondisi
Normal) Normal) Normal) Normal) Normal) Normal)
Mata Tidak Tidak Tidak Konjungt Tidak Tidak
anemis anemis anemis iva anemis anemis
anemis
Hidun Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
g bersekret bersekret bersekret bersekret bersekret bersekret
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
kelainan kelainan kelainan kelainan kelainan kelainan
penciuma penciuma penciuma penciuma penciuma penciuma
n n n n n n
Mulut Mukosa Mukosa Mukosa Mukosa Mukosa Mukosa
lembab, lembab, lembab, lembab, lembab, lembab,
tidak tidak tidak tidak tidak tidak
kesulitan kesulitan kesulitan kesulitan kesulitan kesulitan
menelan menelan menelan menelan menelan menelan
Leher Tidak ada Tidak ada Ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
benjolan, benjolan, benjolan benjolan, benjolan, benjolan,
tidak ada tidak ada bekas tidak ada tidak ada tidak ada
pembesar pembesar gondok pembesar pembesar pembesar
an an beracun, an an an
kelenjar kelenjar tidak ada kelenjar kelenjar kelenjar
limfe limfe pembesar limfe limfe limfe
an
kelenjar
limfe
Dada Bunyi Bunyi Bunyi Bunyi Bunyi Bunyi
Jantung Jantung Jantung Jantung Jantung Jantung
dan paru dan paru dan paru dan paru dan paru dan paru
normal normal normal normal normal normal
Abdo Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
men ada ada ada ada ada ada
keluhan keluhan keluhan keluhan keluhan keluhan
Tanga Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
n pembeng pembeng pembeng pembeng pembeng pembeng
kakan, kakan, kakan, kakan, kakan, kakan,
turgor turgor turgor turgor turgor turgor
baik, baik, baik, baik, baik, baik,
Kaki Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembeng pembeng pembeng pembeng pembeng pembeng
kakan, kakan, kakan, kakan, kakan, kakan,
turgor turgor turgor turgor turgor turgor
baik baik baik. baik baik baik
Ada
masalah
pada
kedua
kaki
terasa
kaku,
terjadi
pengapur
an pada
kedua
lulut.
Kesad Baik Baik Baik Baik Baik Baik
aran
umum

J. Analisa Data
Dari hasil pengkajian, dilakukan analisa data untuk:
1) Menyeleksi data terperinci seperti katagori yang lebih luas seperti katagori
yang berhubungan dengan status kesehatan atau praktek anggota-anggota
keluarga atau tentang rumah dan lingkungan
2) Mengelompokkan syarat-syarat yang berhubungan untuk menentukan
hubungan antara data tersebut
3) Membedakan atau memilah-milahkan data yang relevan dengan data yang
tidak relevan untuk memutuskan informasi apa yang berhubungan untuk
mengerti dengan situasi yang ada dan informasi apa yang tidak penting
4) Mengidentifikasi pola-pola seperti fungsi fisiologi, perkembangan
nutrisi/diet, koping atau pola komunikasi, perilaku dan gaya hidup
5) Membandingkan pola dengan norma-norma ataustandar kesehatan fungsi
keluarga dan pendapat tentang tugas kesehatan
6) Mengintepretasikan hasil-hasil, lalu dibandingkan untuk menentukan
tanda-tanda atau gejala atau syarat-syarat defisit kesehatan yang spesifik,
pemeliharaan kesehatan atau krisis yang dapat diduga atau stres poin dan
membuat kesimpulan kesimpulan atau menggambarkan kesimpulan-
kesimpulan tentang alasan-alasan adanya masalah Kesehatan yang dapat
melengkapi untuk tidak menampilkan tugas kesehatan keluarga.

Contoh :
ANALISIS DATA

No. Data Masalah Keperawatan


1. DS : Gangguan rasa aman nyaman pada
1. Ibu W mengeluh sering Nyeri pada bagian Ny. W(80 th) di keluarga Bpk.N
kedua kakinya. (79 th), b.d
2. Ibu W mengatakan sudah tahu bahwa
mempunyai penyakit asam urat.
3. Ibu W mengatakan tidak ada pantangan
dalam makanan.
4. Ibu W mengatakan suka minum kopi
setiap hari.
5. Ibu mengatakan sulit untuk bangun jika
sudah duduk di lantai atau jongkok
DO :
1. Kesadaran composmentis
2. TD : 130/90mmHg
N: 83X/mnt
RR: 23X/mnt
S : 36,2ºC
2. DS : Ketidakefektifan pemeliharaan
1. Ibu mengatakan An C makan 3 kali sehari kesehatan Bpk N (79 Th) dalam
dengan nasi ½ centong dan sayuran keluarga Bpk N, b.d koping
2. A.n C makan tanpa lauk karena anjuran individu tidak efektif
orang tua
3. Ibu mengatakan bahwa suaminya
keberatan kalau anaknya diberi telor
4. Ibu mengatakan anaknya menyukai es teh

DO :
1. TB : 71 cm
2. BB :85 Kg
3. LLA ; 15 Cm
4. Kepala ; Rambut terlihat jarang dan tipis
3. DS: Resiko terjadinya infeksi pada Ibu
1. ibu mengatakan belum lengkap S (36 th) di keluarga Bpk.N (79
imunisasinyaImunisasi yang belum di thn) b.d
dapatkan adalah DPT 3,polio 3, campak
dan hepatitis B3
2. Ibu tidak lagi membawa lagi anaknya
untuk di imunisasi dengan alasan pernah
membawa anaknya untuk di imunisasi
tapu tidak jadi karena An.C batuk pilek
3. Ibu mengatakan setelah di imunisasi An.C
rewel dan demam
4. Ibu belum tau manfaat imunisasi
4. DS: Resiko tinggi terhambatnya
1. Ibu mengatakan bahwa gerakan An.C pertumbuhan dan perkembangan
lebih lambatdibandungkan dengan pada An.C (10 bln) keluarga bapak
kakaknya B(29 thn) b.d KMK merawat
2. Anak C belum bisa duduk anggota keluarga dalam
3. Ibu mengatakan An.C belum bisa berdiri memberikan stimulasi tumbuh
4. Ibu mengatakan perhatian pada An.C lebih kembang pada An.C (10 bln)
berkurang dibandingkan pada kakaknya
DO:
1. Terlihat belum bisa duduk
2. Lebih sering merangkak

5. DS: Gangguan integritas kulit:


1. ibu mengatakan tanganya gatal-gatal Gatal-gatal pada ibu T (26 thn) di
2. ibu pernah berobat dan katanya alergi keluarga bpk B (29 thn) b.d KMK
3. handuk dipakai bersama oleh semua merawat anggota khususnya ibu T
anggota keluarga (26 thn) dengan alergi
4. orang tua ibu T juga merasa gatal-gatal
DO:
1. merah-merah ditangan dan leher

Diagnosa keperawatan keluarga dan skoring


Diagnosa keperawatb keluarga yang muncul antara lain:
1. tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada An.C (10 bln) dikeluarga BP B ( 29
thn) b.d KMK merawat anggota keluarga khususnya A.n C (10 bln) dengan ISPA

No. KRITERIA SCORE PEMBENARAN


1. Sifat masalah: 3/3x1 Batuk pilek dirasakan 1 minggu dengan
Aktual tanda dan gejala yang sesuai dengan
penyakit ISPA, belum dilakukan tindakan
apapun, jika tidak segera di tangani akan
berlanjut menjadi infeksi saluran nafas
bawah.

2. Kemungkinan masalah 2/2x2 Ibu mau tau tentang batuk pilek, tetapi
untuk di ubah: masih terlihat ragu. Dilihat dari jarak yankes
Mudah tidak jauh dari rumah dan harganya
terjangkau.

3. Potensial masalah untuk 2/3x1 Masalah masih dapat di cegah agar tidak
di cegah: berlanjut mengingat ISPA merupakan
cukup penyakit untuk mudah dicegah, teteapi ibu
masih ragu untuk merawat anaknya

4. menonjolnya masalah: 1/2x1 Masalh ISPA pada An.C dirasakan betul


tidak segera di atasi oleh keluarga tetapi keluarga tidak ingun
masalah tersebut segera di atasi

TOTAL 4 1/6

2. resiko tinggi gangguan pemenuhan gangguan pemenuhan nuitrisi kurang dari


kebutuhan tubuh pada An.C (10 bln) di kelirga BP B (29 thn) b.d KMK merawat
anggota keluarga khususnya An.C 10 bln dengan malnutsi.
No. KRITERIA SCORE PEMBENARAN
1. Sifat masalah: 2/3 x1 Masalah ini belum terjadi amun terdapat
Resiko tinggi tanda dan gejala yang mendukung dan jika
tidak segera di tangani akan berlanjut ke
aktual.

2. Kemungkinan masalah ½ x2 Masalah masih dapat dicegah walaupun ibu


untuk di ubah: terlihat ragu terlihat dari penyusunan menu.
cukup Namun masalah masih dapat di ubah dengan
tindakan

3. Potensial masalah untuk 2/3x1 Masalah gangguan nutrisi belum terjadi , ibu
di cegah: masih tetap memberikan asi. Tindakan
cukup keluarga dengan memberikan menu seimbang
bagi balita dapat memenuhi kebutuhan gizi
bagi balita.

4. menonjolnya masalah: ½ x1 Kelurga merasakan pola makan anak mnjadi


dirasakan dan tidak perlu masalah, tetapi keluarga masih belum
segera di tangani memahami apa yang harus dilakukan

TOTAL 25/6

3. resiko tinggi terjadinya penyakit yang bisa di cegah dengan imunisasi pada
An.C (10 bln) di keluarga BP B (29 thn) b.d KMK memutuskan pemberian
imunisasi pada An.C (10 bln)
No. KRITERIA SCORE PEMBENARAN
1. Sifat masalah: 2/3 x1 Masalah ini belum terjadi namun terdapat
Resiko tinggi data bahwa
An.C belum diimunisasi DPT 3, polio 3 ,
Campak, dan hepatitis B 3. An.C saat ini
berusia 10 bln, bila keluarga tidak
memotivasi agar An.c di imunisasi maka
waktu yang tepat untuk imunisasi terlewati

2. Kemungkinan masalah ½ x2 Masalah dapat di ubah sebagian dapat di lihat


untuk di ubah: dari sumber dana, jarak klinik terdekat
cukup posyandu selalu di adakan tiap bulan di rw
setempat, namun pemahaman keluarga masih
berangapan bila anak setelah di imunisasi
rewel serta demam sehingga suami kurang
mendukung tentang pemberian imunisasi
kepada anak

3. Potensial masalah 3/3x1 Dengan pemberian penyuliham tentang


untuk di cegah: imunisasi masalah sangat tinggi untuk di
tinggi cegah sehingga keluarga mendukung serta
kooperatif untuk kelengkapan imunisasi.

4. menonjolnya masalah: ½ x1 Keluarga merasakan bahwa bila tidak di


masalah dirasakan tapi imunisasi An.C akan terjangkit berbagai
tidak segera di tangani penyakit terkait dengan tidak
lengkapnyaimunisasi, tapi keluarga tidakingin
segera teratasi

31/6
4. resiko tinggi terhambatnya tumbuh kembang pada anak An.C (10 bln) pada
keluarga BP B b.d KMK merawat An.C (10 bln) dalam stimulasi tumbuh
kembang anak
No. KRITERIA SCORE PEMBENARAN
1. Sifat masalah: 2/3 x1 Masalah belum terjadi An.C belum
Resiko tinggi terlambat pertumbuhan dan
perkembanganya, apabila keluarga
menstimulasi An.C dengan teratur, perhatian
terhadap anak di tingkatkan

2. Kemungkinan masalah ½ x2 An.C di asuh oleh ibu ataupun orangtua


untuk di ubah: namun kegiatan yang harus dilakukan ibu T
mudah memang cukup banyak serta membutuhkan
sedikit tenaga dalam membatu orangtua
mempersiapkan dagangan sehingga
diperlukan pembagian waktu yang baik agar
An.C dapat lebih diperhatikan

3. Potensial masalah 2/3x1 Masalhdapat di cegah mengingat An.C


untuk di cegah: berada di tahapan “gold age” sehingga
cukup masalah tersebut dapat di atasi dengan
menikngkatkan pemahaman keluarga
tentang pentingnya stimulasi tumbuh
kembang serta cara dilakukanya namun hal
ini memerlukan daya tahan tubuh anak yang
baik, diamana pada saat ini kondisi anak
sedang batuk dan pilek

4. menonjolnya masalah: ½ x1 Keluarga nerasakan bahwa kehadiran


tidak segera di atasi perhatian keluarga terhadap An.C tidak
seperti kepada anak pertamanya
TOTAL 25/6

5. gangguan integritas pada kulit: Gatal-gatal pada lengan pada ibu T ( 26 thn)
dikeluarga tuan B(29 thn) b.d KMK merawat anggota keluarga khususnya ibu T
(26 thn) dengan alergi
No. KRITERIA SCORE PEMBENARAN
1. Sifat masalah: 3/3 x1 Masalah gangguan integritas kulit telah
Aktual terjadi yaitu keluhan gatal-gatal pada lengan,
leher dan badan (ibu T) kejadian
berlangsung lama

2. Kemungkinan masalah ½ x2 Keluhan gatal-gatalpada ibu T sudah lama


untuk di ubah: terjadidimana prilaku menggunakan handuk
mudah dlakukan secara bersama-sama dalam
keluarga tuan B seingga perlu merubah
prilaku prilaku ke arah hidup sehat yang
membutuhkan waktu lama

3. Potensial masalah untuk 2/3x1 Keluhan gatal-gatal sudah lama terjadi dan
di cegah: memerlukan waktu yang lama karena terkait
cukup dengan prilaku hidup yang sehat

4. menonjolnya masalah: ½ x1 Ibu merasakan ada masalah gatal-gatal pada


tidak segera di atasi dirinya namun saat ini belum berobat karena
pernah berobat namun tidak sembuh
TOTAL 2 4/6

Prioritas Diagnosa Keperawatan


1. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada An. C (10 bln) di Keluarga Bp. B (29
th) berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga khususnya An. C (10
bln) denga ISPA.
2. Resiko tinggi terjadinya penyakit yang bisa dicegah denganimunisasi pada An.
C (10 bln) di keluarga Bp.B (29 th) berhubungan dengan KMK memutuskan
pemberian imunisasipada An. C (10 bln).
3. Resiko tinggi gangguan pemenuhan nutrisi kurang darikebutuhan tubuh pada
An. C (10 bln) di keluarga Bp. B (29 th)berhubungan dengan KMK merawat
anggota keluargakhususnya An. C (10 bln) dengan malnutrisi.
4. Resiko tinggi terhambatnya tumbuh kembang pada An.C (10 bln) pada keluarga
Bp. B berhubungan denganKMK merawat An. C. (10 bln) dalam menstimulasi
tumbuhkembang anak.
5. Gangguan integritas pada kulit: gatal-gatal pada Ibu T (26 th)dikeluarga Tn. B
(29 th) behubungan dengan KMK merawatanggota keluarga khususnya ibu T
(26 th) dengan alergi.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

INTERVENSI
Diagnosa Tujuan Evaluasi
Evaluasi
Keperawatan TUM TUK Kriteria Standar
1. Tidak Selama 3 1. Selama 1x60 menit Respon ISPA adalah infeksi a. Diskusikan bersama keluarga
efektifannya kali kunjungan, keluatga Verbal pernafasan akut yang pengertian ISPA
bersihan jalan kunjungan mampu mengenal ditandai dengan batuk dan dengan menggunakan lembar
nafas pada An. C kerumah, masalah ISPA pada pilek. balik
(10bln) bersihan anggota keluarga. b. Tanyakan kembali pada
dikeluarga Bp. B jalan nafas Dengan cara: keluarga tentang pengertian
(29 thn) b.d efektif pada 1) Menyebutkan ISPA
KMK merawat An. C (10 Pengertian ISPA c. Berikan reinforcoment positif
anggota keluarga bln) atas jawaban yang tepat.
khususnya
An. C dengan
ISPA

2) Menyebutkan Respon Menyebutkan 2 dari 4 a. Diskusikan dengan keluarga


Penyebab ISPA Verbal penyebab ISPA : tentang penyebab ISPA dengan
1. Tertular penderita batuk. menggunakan lembar balik.
2. Belum inumisasi Lengkap b. Motivasi keluarga untuk
3. Kurang gizi menyebutkan kembali ISPA
4. Lingkungan tempat c. Beri reinforcement positif atas
tinggal yang tidak sehat. usaha yang dilakukan keluarga
3) Mengidentifikasi Respon Menyebutkan penyebab ISPA a. Dorong keluarga untuk
penyebab ISPA Verbal pada anak mengidentifikasi penyebab
ISPA
b. Beri reinforcement positif atas
kemampuan keluarga
mengidentifikasi penyebab
ISPA pada anak

4) Menyebutkan Respon Menyebutkan 3 dari 5 tanda a. Diskusi dengan keluarga


tanda-tanda Verbal ISPA : tentang tanda-tanda ISPA.
ISPA 1. Batuk b. Motivasi keluarga untuk
2. Pilek menyebutkan kembali tanda-
3. Demam tanda ISPA.
4. Nafas cepat c. Beri reinforcement positif atas
5. Umur 2 bln : 60x atau usaha yang dilakukan keluarga.
lebih/menit.
6. Umur 2bln – 1thn:50x
atau lebih/menit
7. Umur 1-5 tahun: 40x atau
lebih/ menit
8. Nafas sesak atau adanya
tarikan dinding dada.
5) Menyebutkan cara Respon Menyebutkan 3 dari 5 a. Dorong keluarga untuk
mencegah ISPA verbal Pencegahan ISPA : menyebutkan pencegahan ISPA
1. Jauhkan anak dari b. Berikan reinforcement positif
penderita batuk. atas kemampuan keluarga cara
2. Imunisasi lengkap mencegah ISPA
3. Berikan makanan bergizi
setiap hari
4. Berikan ASI sampai usia 2
tahun
5. Jagalah kebersihan tubuh,
makanan serta lingkungan

6) Mengidentifikasi Respon a. Bantu keluarga


masalah ISPA verbal Kondisi An.C mengalami membandingkan apa yang
yang terjadi pada ISPA telah dijelaskan dengan kondisi
anggota keluarga An. C
b. Motivasi keluarga untuk
mengidentifikasi masalah yang
timbul pada anggota keluarga
(An. C)
c. Bantu keluarga menyimpulkan
masalah yang dihadapi boleh
anggota keluarga
d. Berikan reinfotcrmrnt positif
atas usaha yang dilakukan
keluarga
2. Selama 1x60 menit Respon Menyebutkan 1 daei 3 akibat 1. Jelaskan pada keluarga akibat
kunjungan,keluarga verbal lanjut dari ISPA yang tidak lanjut apabila ISPA tidak diobati
mampu me,ngambil diobati: dengan menggunakan lembar
keputusan untuk 1. Gangguan pertumbuhan balik
merawat anggota dan 2. Motivasi keluarga untuk
keluarga yang 2. Perkembengan menyebutkan kembali akibat
menderita ISPA 3. Bronchitis lanjut dari ISPA yang tidak
Dengan cara : 4. Kematian diobati
1) Menyebutkan akibat 3. Beri reinforcement positif atas
lanjut tidak jawaban keluarga yang tepat
diobatinya ISPA
2) Memutuskan untuk
merawat An. C
dengan ISPA

3. Setelah 1x60 menit Respon Keluarga memutuskan untuk 1. Diskusikan kembali dengan
kunjungan, keluarga Verbal merawat anggota keluarga keluarga tentang keinginan
mampu merawat anggota dengan ISPA keluarga untuk merawat anggota
keluarga dengan Menyebutkan 3 dari 5 keluarga dengan ISPA
ISPA Dengan cara: pencegahan ISPA : 2. Diskusikan dengan keluarga
1) Menyebut cara 1. Jika panas diberikan tentang pencegahan ISPA
perawatan ISPA 2. obat penurun panas 3. Motivasi keluarga untuk
di rumah Respon sesuai aturan dokter menyebutkan pencegahan ISPA
verbal 3. Lakukan kompres hangat 4. Beri reinforcement positif atas
jika anak panas usaha yang dilakukan keluarga
4. Jika batik berikan obat
tradisional campuran
antara jeruk nipid dan
kecap/madu dengan
perbandingan 1:1
5. Jika hidung tersumbet
karena pilek bersihkan
lubang huding dengan
kain yang bersih
6. selama anak dirawat
dirumah
a. Tetap berikan ASI dan
makanan bila
muntah,usahakan beri
makan sedikit demi
sedikit
b. Beri minum lebih
banyak dari biasanya
c. Jangan pakai selimut
atau pakaian tebal
selama badan anak
masih panas
d. Awasi tanda penyakit
bertambah panar anak
tidak mau minum,
nafas cepat dan sesak.
2) Melakukan kompres Psiko- Keluarga dapat 1. Demonstrasikan kepada
hangat motor mendemonstrasikan cara keluarga cara melakukan
melakukan kompres kompres hangat
hangat 2. Berikan kesempatan kepada
keluarga untuk mencoba
melakukan kompres hangat
3. Berikan reinforcement positif
atas usaha keluarga
4. Pastikan keluarga akan
melakukan tindakan yang
diajarkan jika diperlukan

3) Membuat obat Psiko- Keluarga dapat 1. Demostrasikan pada keluarga


Tradisional motor mendemonstrasikan cara cara membuat obat tradisional
Meringankan Batuk membuat obat tradisional: 2. Berikan kesempatan keluarga
jeruk nipis 1 sendok teh, untuk membuat obat
kecap/madu 1 sendok tradisional
3. Berikan reinforcement positif
atas usaha keluarga
4. Pastikan keluarga akan
melakukan tindakan yang
diajarkan jika anak batuk pilek
4) Membersihkan hidung Psiko- Keluarga dapat 1. Demonstrasikan kepada
yang tersumbat karena motor mendemonstrasikan dan keluarga cara membersihkan
pilek membersihkan hidung hidung yang tersumbat
yang tersumbat karena 2. Beri kesempatan keluarga untuk
pilek mencoba
3. Beri reinforcement positif atas
usaha keluarga
4. Pastikan keluarga akan
melakukan tindakan yang
diajarkan jika hidung anaknya
tersumbat karena pilek
4. Setelah 1x60 menit 1. Jelaskan lingkungan yang dapat
kunjungan,keluarga Respon Menyebutkan 2 daru 3 cara mencegah ISPA
mampu memodifikasi verbal memodifikasi lingkungan 2. Motivasi keluarga untuk
lingkungan yang untuk mencegah ISPA mengulangi penjelasan yang
dapat mencegah ISPA : diberikan
1) Menyebutkan cara- 3. Beri reinforcement positif atas
cara memodifikasi jawaban keluarga
lingkungan
Respon Pada kunjungan tidak 1. Observasi lingkungan rumah
2) Melakukan afektif terencana melakukan pada kunjungan dengan
Modifikasi tindakan modifikasi terencana
Lingkungan Respon lingkungan 2. Diskusikan dengan keluarga hal
yang tepat bagi psiko- positif yang sudah dilakukan
anak motor keluarga
3. Beri reinforcement positik atas
usaha yang dilakukan keluarga
5. Setelah 1x60 menit Respon Manfaat kunjungan ke 1. Informasikan mengenai
kunjungan,keluarga verbal fasilitas kesehatan : pengobatan dan pendidikan
mampu memanfaatkan 1. Mendapatkan kesehatan yang dapat diperoleh
pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan keluarga di klinik/balai
Dengan cara : 2. mendapatlan pengobatan PKM
1) Menyebutkan kembali pendidikan kesehatan 2. Motivasi keluarga untuk
manfaat kunjungan ke tentang ISPA menyebutkan kembali hasil
fasilitas kesehatan diskusi
3. Beri reinforcement positif atas
hasil yang dicapainya

2) Memanfaatkan Respon 1. Keluarga membawa 1. Motivasi keluarga untuk


Pelayanan kesehatan afektif anggota keluarga dengan membawa anak apabila
dalam merawat ISPA ISPA apabila kondisi : kondisinya tidak dapat ditangani
Respon sesak nafas, nafas cepat dirumah.
Psiko- dan kondisi bertambah 2. Temani keluarga ke klinik/balai
motor parah. pengobatan bila diperlukan.
2. Adanya kartu berobat 3. Berikan reinforcement atas hasil
yang dicapai
IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No. Diagnosa implementasi Evalusai


keperawatan
1. 1 Tgl 9-10-06bjam 10.00-11.00 S:
1. Mengucapkan salam 1. Keluarga menjawab salam
2. Memvalidasi kadaan ibu
keluarga 2. Ibu mengatakan anaknya
3. Mengingatkan kontrak sudah tidak batuk lagi.
4. Menjelaskan tujuan 3. Ibu menyetujui pertemuan
saat ini selama 60 menit
TUK 1 tentang batuk pilek.
1. mendiskusikan bersama 4. Ibu menyebutkan pengertian
keluarga tentang ISPA adalah infeksi saluran
pengertian ISPA: infeksi pernafasan akut yang di tandai
saluran pernafasan akut dengan batuk pilek.
yang di tandai dengan 5. Ibu mengatakan penyebab
batuk pilek. ispa adalah tertular penderita
2. Menanyakan kembali batuk, imunisasi tidak
kepada keluarga tentang lengkap,kurang gizi,
pengertian ISPA. lingkungan tempat tinggal
3. mendiskusikan kepada yang tidak sehat.
keluarga tentang penyebab 6. Ibu mengatakan penyebab
ISPA yaitu titular penyakit ISPA pada anaknya adalah
penderita batuk, imunisasi imunisasi belum lengkap,
belum lengkap, kurang tertular penderita batu (karena
gizi, lingkungan tempat anaknya sering di gendong
tinggal yang tidak sehat. oleh banyak orang dan
4. memotivasi keluarga keluarga tidak enak melaarang
untuk menyebutkan anaknya di gendong orang
kembali penyebab ISPA. lain walu orang tersebut
5. mendorong keluarga sedang batuk), makanan yang
untuk mengidentifikasi tidak sesuai( sebelum di beri
penyebab ISPA pada penjelasan anaknya tidak
anak. pernah diberi lauk pauk
6. mendiskusikan bersama ,hanya makan nasi dan
keluarga mengenai tanda- sayuran).
anda ISPA yaitu 7. Ibu mengatakan bahwa tanda-
batuk,pilek,demam,nafas tanda ISPA adalah batuk,
cepat: pilek,demam,nafas cepat dan
a. 2 bln : 60 x atau sesak.
lebih/menit 8. Ibu mengatakan bahwa tanda-
b. 2 bln-1 thn : 50 x atau tanda ISPA yang sering terjadi
lebih/menit pada anaknya adalah batuk
c. 1-5 thn: 40 x atau pilek dan apabila demam akan
lebih/menit dan adanya di berikan obat penurun
tarikan dinding dada panas.
7. mendorong keluarga 9. Ibu mengatakan anaknya tidak
untuk mengidentifikasi pernah terjadi sesak nafas
tanda-tanda ISPA 10.Ibu mengatakan bahwa
8. membantu keluarga anaknya sedang batuk pilek.
membandingkan apa yang 11.Ibu mengakatakan setelah
telah dijelaskan dengan diberi penjelasan jadi
kondisi anak. menambah ilmu tentang batuk
9. memotivasi keluarga pilek yang terjadi pada
untuk mengidentifikasi anaknya.
masalah yang timbul pada
anak.
10. bersama keluarga O:
1. Ibu kooperatif dan aktif saat
menyimpulkan masalah
dijelaskan
yang dihadi oleh keluarga.
2. Keluarga mendengarkan
11. memberikan
penjelasan yang di berikan
reinforcement positif atas
apa yang dilakukan A:
keluarga. 1. Ibu dapat menyebutkan
pengertian ISPA, penyebab
ISPA,dan tanda-tanda ISPA.
2. Ibu dapat mengidentifikasi
penyebab tdan tanda-tanda
ISPA yang terjadi pada
anaknya.
3. Ibu dapat menyimpulkan
anaknya sering menderita
ISPA

P: lanjutkan ke TUK berikutnya.

TUK 2: S:
1. menjelaskan kepada 1. Ibu mengatakan akibat bila
keluarga akibat lanjut tidak segera di obati dapat
apabila ISPA tidak di menyebabkan kematian.
obati yaitu gangguan 2. Ibu mnegatakan akan
pertumbuhan dan merawat anaknya bila batuk
perkembangan, kematian pilek sesuai dengan anjuran
2. memotivasi keluarga dan merasa kasihan bila
untuk menyebutkan anaknya batuk pilek serta
rewel.
kembali akibat lanjut
ISPA .
O:
3. mendiskusikan kembali
1. Keluarga mendengar
dengan keluarga tentang
penjelasan yang di berikan.
keinginan keluarga untuk 2. Ibu kooperatif dan aktif saat
merawat anggota keluarga diskusi.
dengan ISPA.
A:
4. memberikan 1. Ibu dapat menyebutkan
reinforcement positif atas akibat lanjut apabila ISPA
jawaban keluarga dan tidak di obati
keputusan untuk merawat 2. Ibu memutuskan untuk
anggota keluarga dengan merawat anaknya bila batuk
ISPA . pilek bersama keluarga.

S:
TUK 3: 1. Ibu mengatakan cara
1. mendiskusikan dengan mencegah ISPA yaitu:
dengan menjauhkan anak dari
keluarga tentang
penderita batuk, imunisasi
pencegahan ISPA:
harus lengkap, ASI tetap di
Jauhkan anak-anak dari
berikan, makanan bergizi
penderita batuk,imunisasi serta lingkunagan rumah
lengkap, berikan makanan harus bersih.
bergizi setiap hari, berikan 2. Ibu mengatakan akan
ASI sampai umur 2 thn mencoba menjauhkan anak
dan jagalah kebersihan dari penderita batuk.
lingkungan, makanan dan
tubuh. 3. Ibu mengatakan cara
2. memotivasi keluarga perawatan ISPA di rumah
untuk menyebutkan dengan memberikan obat
kembali pencegahan panas sesuai resep atau
ISPA. kompres hangat.
3. menjelaskan cara 4. Ibu mengatakan bila anak
perawatan ISPA yaitu jika batuk bisa di berikan
panas diberikan obat campuran jeruk nipis dengan
penurun panas sesuai kecap/madu dengan
aturan dokter atau perbandinga 1:1
kompres hangat, jika 5. Ibu mengatakan jika anak
batuk berikan obat pilek hidung di bersihkan
tradisional campuran dengan kain bersih
antara jeruk nipis dengan 6. Ibu mengatakan selama
anaknya di rawat di rumah
kecap manis/madu dengan
ASI tetap di berikan, makan
perbandingan 1:1, jika
sedikit tapi sering,minum
hidung tersumbat
banyak dan jangan memakai
bersihkan lubang hidung selimut bila badan anak
dengan kain bersih, panas.
selama anak di rawat di 7. Ibu mengatakan bila anak
rumah tetap berikan ASI panas selama ini selalu di
dan makan sedikit tapi berikan selimut agar
sering, minum lebih berkeringat, tetapi setelah di
banyak dari biasanya, jelaskan akan merubah hal
jangan pakaikan anak tersebut.
selimt selama masih
panas, awasi tanda
penyakit bertambah parah
yaitu: anak tidak mau 8. Ibu mengatakan membawa
makan/minum,nafas sesak anaknya apabila anaknya
dan cepat, membawa anak sesak nafas dan tidak mau
bila bertambah parah makan/minum ke
klinik/puskesmas. klinik/dokter.
4. memotivasi keluarga O:
untuk menyebutkan 1. Keluarga mampu
kembali cara perawatan menyebutkan cara
ISPA dirumah. pencegahan ISPA.
5. memberikan 2. Keluarga mampu
reinforcement positif atas menjelaskan sara perawatan
ISPA.
kemampuan keluarga
P:
menjelaskan cara
Lanjutkan ke TUK berikutnya.
pencegahan dan cara
perawatan ISPA.

Tgl 12-10-06 jam 10.00-11.00


S:
1. Ibu mengatakan kompres
TUK 3
hangat dilakukan bila anak
1. memberikan kesempatan panas
pada keluarga untu 2. Ibu mengatakan sudah dapat
melakukan kompres membersihkan hidung anak
hangat bila tersumbat dengan kain
2. memberikan pujian atas bersih sehingga hidung anak
usaha yang dilakukan oleh terhindar dari luka.
keluarga 3. Ibu mengatakan akan
3. memastikan keluarga melakukan anjuran perawat
untuk melakukan kompres O:
hangat bila di perlukan 1. Ibu dapat melakukan
4. memberikan kesempatan kompres hangat dan
kepada keluarga untuk memebersihkan lubang
membersihkan hidung hidung yang tersumbat
yang tersumbat dengan sesuai anjuran.
5. memberikan pujian atas 2. Ibu akan membawa anaknya
usaha yang di lakukan ke klinik bila kondisi
keluarga bertambah parah( anak sulit
6. memberikan kesempatan makan/minum, sesak nafas
kepada keluarga untuk dan nafas cepat)
membersihkan hidung 3. Ibu kooperatif dan aktif saat
yang tersumbat sesuai di jelaskan serta saat
redemontrasi.
dengan redemontrasi
A:
1. Ibu dapat mendemonstrasikan
cara kompres hangat dan
membersihkan hidung yang
tersumbat
P:
Lanjutkan ke TUK berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai