Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TENTANG PENYAKIT HIPERTENSI PADA NY. M


DI WILAYAH RT 11 KECAMATAN KERTAK HANYAR KELURAHAN MANARAP LAMA
KECAMATAN BANJARMASIN TIMUR

Disusun Oleh :

Nama : Dwiti Hikmah Sari

NIM : 11194692010066

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA BANJARMASIN
2020
SATUAN ACARA UJIAN (SAP)
Topik :Terapi Komplementer Pemberian Rebusan Daun Seledri
Sub Topik : Pemberian Rebusan Daun Seledri
Sasaran : Ny.M
Tempat : Rumah Tn. A
Penyuluh : Dwiti Hikmah Sari
Hari/Tanggal : Jumat, 23 Oktober 2020
Waktu : 1x30 Menit

A. LATAR BELAKANG
Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140
mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran
dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat atau tenang
(Kemenkes RI, 2018). Hipertensi berarti tekanan darah di dalam pembuluh-pembuluh
darah sangat tinggi, dimana keadaan ini dapat merusak organ-organ vital tubuh bahkan
menyebabkan kematian (Susilo, 2020).
Hipertensi merupakan salah satu penyakit system kardiovaskuler yang banyak
dijumpai di masyarakat. Hipertensi bukanlah penyakit menular, namun harus
senantiasa diwaspadai. Tekanan Darah tinggi atau Hipertesi dan arteriosclerosis
(pengerasan arteri) adalah dua kondisi pokok yang mendasari banyak bentuk penyakit
kardiovaskuler. Lebih jauh, tidak jarang tekanan darah tinggi juga menyebabkan
gangguan ginjal. Sampai saat ini, usaha-usaha baik mencegah maupun mengobati
penyakit hipertensi belum berhasil sepenuhnya, karena adanya factor-faktor
penghambat seperti kurang pengetahuan tentang hipertensi (pengertian, tanda dan
gejala, sebab akibat, komplikasi dan juga perawatannya.
Hipertensi masih menjadi permasalahan kesehatan dunia yang membutuhkan
perhatian karena dapat menyebabkan kematian utama di negara-negara maju maupun
negara berkembang. Jumlah penderita hipertensi terus bertambah dari tahun ketahun.
Sekitar 40% orang dewasa berusia diatas 25 tahun telah didiagnosa menderita
hipertensi Saat ini terdapat 1 milyar penderita hipertensi di seluruh dunia. Sebanyak
9,4 juta kematian setiap tahun akibat hipertensi dan penyakit terkait. Dari jumlah
tersebut, 1,5 juta di antaranya ada di Asia Tenggara (WHO, 2020).
Di Indonesia hipertensi masih menjadi tantangan besar. Hal ini dikarenakan
hipertensi merupakan kondisi yang sering ditemukan pada pelayanan kesehatan
primer. Sekitar 1 dari 3 orang penduduk Indonesia menderita hipertensi. Berdasarkan
prevalensinya, persentase penderita hipertensi yang berusia diatas 18 tahun yaitu
25,8%. Jumlah kasus hipertensi yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan hanya
sebesar 36,8% dan selebihnya (63,2%) tidak terdiagnosis. Hasil pengukuran yang
dilakukan menunjukkan persentase penderita hipertensi mengalami peningkatan seiring
dengan pertambahan rentang usia. Pada kelompok umur 35-44 sebanyak 24,8%
menderita hipertensi, umur 45-54 sebesar 35,6%, meningkat lagi pada umur 65-74
sebesar 57,6% dan yang paling tinggi sebanyak 63,8%dari lansia berusia 75 tahun
keatas mengalami hipertensi. (Riskesdas, 2020).
Penderita hipertensi dapat menimbulkan berbagai komplikasi. 60% dari penderita
hipertensi berakhir pada stroke. Sedangkan sisanya pada jantung, gagal ginjal, dan
kebutaan. Sementara di dunia Barat, hipertensi justru banyak menimbulkan gagal
ginjal, oleh karena perlu di galakkan pada masyarakat mengenai pengobatan dan
perawatan Hipertensi.
Terapi komplementer dimana salah satunya penggunaan herbal seledri. Seledri
(Apium Graveolens) dikatakan memiliki kandungan apigenin yang dapt mencegah
penyempitan pembuluh darah dan phthalides yang dapat mengendorkan otot-otot
arteri/merelaksasi pembuluh darah. Seledri tidak memiliki efek samping untuk tubuh,
mudah didapat dan harganya pun terjangkau untuk semua kalangan.
Berbagai pengobatan pun dilakukan bagi penderita hipertensi mulai dari obat-
obatan farmakologi hingga pengobatan terapi komplementer. Pada penyuluhan kali ini
akan membahas mengenai pengobatan hipertensi dengan menggunakan terapi
komplementer yaitu menggunakan rebusan daun seledri.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan 1x30 menit Ny.M mengetahui tentang penyakit
hipertensi serta tentang manfaat dan pemberian rebusan daun seledri yang baik
untuk menurunkan tekanan darah terhadap Ny.M
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit di harapkan Ny.M mampu :
1. Menjelaskan pengertian hipertensi
2. Menyebutkan tanda-gejala hipertensi
3. Menyebutkan komplikasi dari hipertensi
4. Menyebutkan penatalaksanaan dalam perawatan hipertensi
5. Menjelaskan manfaat dari daun seledri sebagai terapi komplementer
6. Menjelaskan bahan serta cara pembuatan rebusan daun seledri.

C. MATERI
Materi penyuluhan yang akan di sampaikan meliputi :
1. Pengertian Hipertensi
2. Tanda-gejala hipertensi
3. Komplikasi dari hipertensi
4. Penatalaksanaan dalam perawatan hipertensi
5. Manfaat dari daun seledri sebagai terapi komplementer
6. Cara mengurangi hipertensi dengan terapi pemberian rebusan daun seledri

C. MEDIA
1. Leaflet, poster
2. lembar balik
3. alah dan bahan rebusan daun seledri
D. METODE PENYULUHAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. SETTING TEMPAT
Penyuluh Kamera untuk video
penguji

Peserta

F. PENGORGANISASIAN
Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan
Observer : Mengamati jalannya acara penyuluhan dari
awal sampai akhir.
G. KEGIATAN PENYULUHAN
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta
1. Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam
( 5 Menit) 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan
3.Mengenali pengetahuan hipertensi Memperhatikan
4.Menjelaskan tujuan penyuluhan 3. Menjawab pertanyaan
5. Membuat kontrak waktu 4. Mendengarkan dan
Memperhatikan
5. Menyetujui kontrak waktu

2. Kegiatan inti 1. Menjelaskan tentang pengertian 1. Mendengarkan dan


( 20 Menit) hipertensi, tanda-gejala, Memperhatikan
komplikasi, penatalaksanaan, penjelasan penyuluh
cara mengurangi, terapi 2. Aktif bertanya
komplementer 3. Mendengarkan
2. Memberikan kesempatan untuk
bertanya
3. Menjawab pertanyaan peserta
3. Penutup 1. Menyimpulkan materi yang 1. Mendengarkan dan
( 5 Menit) disampaikan oleh penyuluh memperhatikan
2. Mengevaluasi peserta atas 2. Menjawab pertanyaan yang
penjelasan yang disampaikan di berikan
dan penyuluh menanyakan 3. Menjawab salam
kembali mengenai materi
penyuluhan
3. Salam penutup

H. EVALUASI
1. Evaluasi Struktural
a. Persiapan materi
b. Persiapan alat yang akan di gunakan
c. Persiapan SAP
d. Kontrak waktu
e. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di rumah Ny.M
2. Evaluasi Proses
a. Selama penyuluhan peserta memperhatikan penjelasan yang disampaikan
b. Selama penyuluhan peserta aktif bertanya tentang penjelasan yang di sampaikan
c. Selama penyuluhan aktif menjawab pertanyaan yang di ajukan
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mampu pengertian, tanda-gejala, komplikasi, penatalaksaan, terapi
komplementer untuk penurunan hipertensi
b. Peserta mampu menjelaskan acara hipertensi
Lampiran Materi

Hipertensi serta Terapi Komplementer (Rebusan Daun Seledri)


1. Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah tekanan yang lebih tinggi dari 140/90 mmHg dan diklasifikasikan
sesuai derajat keparahannya, mempunyai rentang tekanan darah normal tinggi sampai
hipertensi maligna. Keadaan ini dikategorikan sebagai primer atau sekunder, terjadi
sebagai akibat dari kondisi patologi yang dapat dikenali, seringkali dapat diperbaiki
(Faqih, 2010).
2. Etiologi Hipertensi:
a. Hipertensi Essensial (Primer)
b. Hipertensi Sekunder
c. Faktor Resiko
1) Konsumsi lemak berlebih
2) Obesitas
3) Merokok
4) Stress
5) Kurang Olahraga
6) Usia
7) Keturunan
8) Jenis Kelamin
3. Tanda-gejala hipertensi
Tanda dan gejala pada hipertensi menurut (Nanda, 2012) ada beberapa yaitu:
a. Stress nafas
b. Mengeluh sakit kepala,pusing
c. Gelisah
d. Lemas, kelelahan
e. Kesadaran menurun
4. Penatalaksanaan
Menurut Ardiansyah (2012), penatalaksanaan hipertensi diklasifikasi menjadi dua
yaitu:
a. Farmakologi
Yaitu terapi obat pada penderita hipertensi dimulai dengan alasan salah satu obat
berikut:
1) Nifidepin dimulai 5 mg dua kali sehari, isa dinaikan 10 mg dua kali sehari
2) Catopril 12,5 – 25 mg sebanayak dua sampaitiga kali sehari
3) Propranolol mulai dari 10 mg dua kali sehari yang dapat di naikan 20 mg dua
kali sehari
b. Nonfarmakologi
Yaitu langkah awal biasanya adalah dengan mengubah pola hidu penderita,yakni
dengan cara:
1) Menurunkan berat badan samapai batas normal
2) Mengubah pola makan pada penderita kadar kolesterol darah tinggi
3) Mengurangi makan berlemak
4) Mengurangi pemakaian garam sampai kurang dari 2,3 gram natrium atau 6
gram natrium klorida setiap harinya
5) Tidak mengonsumsi alcohol
6) Tidak merokok
7) Olahraga teratur
8) Menghindari Stress
9) Teknik relaksasi Nafas Dalam (Purwanto, 2013)
5. Terapi Komplementer
Terapi komplementer dimana salah satunya penggunaan herbal seledri. Seledri (Apium
Graveolens) dikatakan memiliki kandungan apigenin yang dapt mencegah penyempitan
pembuluh darah dan phthalides yang dapat mengendorkan otot-otot arteri/merelaksasi
pembuluh darah. Seledri tidak memiliki efek samping untuk tubuh, mudah didapat dan
harganya pun terjangkau untuk semua kalangan
6. Pengertian Daun Seledri
Seledri adalah sayuran yang berbentuk daun dan tumbuhan obat yang biasa
digunakan sebagai bumbu masakan. Beberapa Negara termasuk Jepang, Cina, dan
Korea mempergunakan bagian tangkai daun sebagai bahan makanan. Di Indonesia,
tumbuhan ini deikenalkan oleh penjajah belanda dan digunakan daunnya sebagai
penyedap sup atau sebagai lalap (Wikipedia). Seledri (Apium graveolens L) merupakan
salah satu dari jenisterapi herbal untuk menangani penyakit hipertensi.Masyarakat Cina
tradisional sudah lama menggunakan seledri untuk menurunkan tekanan darah
(Trimawati, dkk, 2014)
7. Kandungan Daun Seledri
Menurut Dalimartha (2000) dalam Trimawati, dkk (2014), Kandungan kimia dari
herba seledri adalah flavonoid, saponin, tanin 1 %, minyak asiri 0,033 %, flavor-
glukosida (apiin), apigenin, kolin, lipase, asparagines, zat pahit, vitamin (A, B, dan C).
Setiap 100 g herba seledri mengandung air sebanyak 93 ml, protein 0,9 g, lemak 0,1 g,
karbohidrat 4 g, serat 0,9 g, kalsium 50 mg, besi 1 mg, fosfor 40 mg, yodium 150 mg,
kalium 400 mg, magnesium 85 mg, vitamin A 130 IU, vitamin C 15 mg, riboflavin 0,05
mg, tiamin 0,03 mg, dan nikotinamid 0,4 mg. Akar mengandung asparagin, manit, zat
pati, lender, minyak asiri, pentosan, glutamin, dan tirosin. Biji mengandung apiin,
minyak menguap, apigenin, dan alkaloid. Apigenin berkhasiat hipotensif.
a. Flavanoid
Flavanoid dapat bertindak sebagai quencer atau penstabil oksigen singlet.
Salah satu flavonoid yang berkhasiat seperti itu adalah quercetin. Senyawa ini
beraktivitas sebagai antioksidan dengan melepaskan atau menyumbangkan
ion hidrogen kepada radikal bebas peroksi agar menjadi lebih stabil. Aktivitas
tersebut menghalangi reaksi oksidasi kolesterol jahat (LDL) yang
menyebabkan darah mengental, sehingga mencegah pengendapan lemak
pada dinding pembuluh darah (Jupiter, 2008)
b. Apigenin
Apigenin yang terdapat di seledri sangat bermanfaat untuk mencegah
penyempitan pembuluh darah dan tekanan darah tinggi (Majalah Sekar,
2010).
c. Vitamin C
Vitamin C merupakan salah satu antioksidan yang dapat menurunkan
tekanan darah sekitar 5 mmHg, melalui perannya memperbaiki kerusakan
arteri karena hipertensi. Vitamin C membantu menjaga tekanan darah
normal dengan cara meningkatkan pengeluaran timah dari tubuh terpapar
timah secara kronis dapat meningkatkan tekanan darah. Jadi, dengan
dikeluarkannya timah dari dalam tubuh, tekanan darah pun akan turun.
Vitamin C memulihkan elastisitas pembuluh darah (Junaidi, 2018).
d. Apiin
Apiin bersifat diuretik yaitu membantu ginjal mengeluarkan kelebihan cairan
dan garam dari dalam tubuh, sehingga berkurangnya cairan dalam darah
akan menurunkan tekanan darah (Wartawarga, 2019).
e. Kalsium,
Kalsium merupakan mineral yang sangat diperlukan untuk mendapatkan
tekanan darah yang normal karena dapat menjaga keseimbangan antara
sodium dan kalium/potasium (Junaidi, 2018). Magnesium, magnesium
menurunkan tekanan darah dengan cara melebarkan arteri (vasodilator)
(Junaidi, 2018).

8. Manfaat Daun Seledri


a. Menurunkan kadar kolestrol
Kandungan senyawa 3-n-butylphthalide dalam seledri diketahui mampu untuk
menurunkan kadar lemak dalam darah. Sebuah penelitian pada hewan juga
menunjukkan adalah penurunan kadar kolesterol jahat atau HDL dan trigliserida
setelah pemberian ekstrak seledri.
b. Meringankan nyeri sendi
Daun seledri memiliki sifat antiinflamasi yang dapat membantu meringankan gejala
radang sendi, rematik, hingga asam urat. Manfaat daun seledri satu ini masih
berhubungan dengan kandungan senyawa 3-n-butylphthalide di dalamnya. Selain
daunnya, batang seledri juga dipercaya bermanfaat untuk asam urat karena
bertindak sebagai obat diuretik.
c. Menurunkan tekanan darah
Manfaat rebusan daun seledri ini salah satunya didapatkan dari kandungan kalium
yang ada di dalamnya. Sebelumnya sudah disebutkan juga bahwa seledri dapat
membantu menurunkan kadar lemak jahat dalam darah. Kolesterol dan tekanan
darah tinggi merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular dan daun seledri
dapat menurunkan kedua faktor risiko tersebut.
d. Meringankan ketidaknyamanan saat menstruasi
Seledri, terutama bagian bijinya, ditemukan dalam beberapa produk yang
dipercaya dapat meringankan ketidaknyamanan selama menstruasi. Bahan ini
tentunya dikombinasikan dengan bahan lainnya seperti adas dan juga kunyit yang
memang dikenal baik untuk kesehatan wanita.
e. Meningkatkan sistem pencernaan
Manfaat daun seledri untuk pencernaan meliputi meningkatkan sirkulasi darah
usus, meredakan kembung, dan mencegah ulkus dengan cara meningkatkan
produksi mukus untuk melingdungi saluran pencernaan
f. Mencegah infeksi saluran kemih
Manfaat daun seledri sebagai obat diuretik dipercaya memiliki pengaruh terhadap
pencegahan infeksi saluran kemih. Seledri dapat membantu merangsang produksi
urin. Manfaat ini tentunya harus diimbangi dengan konsumsi cairan yang cukup
agar tidak terjadi infeksi
g. Membantu menurunkan berat badan
Selain kaya nutrisi, seledri memiliki kandungan serat tinggi dan kalori yang rendah.
Hal ini lah yang membuat seledri cocok untuk dimasukkan ke dalam menu untuk
menurunkan berat badan. Kandungan vitamin dan mineral dalam seledri juga
cukup tinggi sehingga tidak khawatir terkena malnutrisi.
h. Sumber antioksidan
Seledri dapat menjadi salah satu sumber antioksidan bagi tubuh karena memiliki
kandungan vitamin C, beta karoten, flavonoid, dan berbagai senyawa antioksidan
lainnya. Sebagai antioksidan, seledri membantu organ tubuh melawan radikal
bebas dan menjalankan fungsinya dengan baik.
i. Sebagai anti kanker
Manfaat daun seledri yang satu ini tentunya tidak jauh dari seledri yang bertindak
sebagai antioksidan. Selain menjaga organ bekerja dengan baik, antioksidan juga
mencegah kerusakan sel tubuh yang menjadi pemicu kanker.

j. Cara mengurangi hipertensi dengan terapi rebusan daun seledri


Alat dan Bahan
1. 100 gram seledri
2. 200 ml air putih
3. Panci
Cara Membuat
1. Carilah seledri yang bersih dan sehat
2. Bersihkan seledri dengan air mengalir
3. Potong kasar seledri
4. Masukkan seledri ke dalam panci dengan air putih sebanyak 200 ml
5. Rebus seledri sampai air rebusan seledri tinggal ¾
6. Minum air seledri sesudah dingin pada pagi hari dan sore hari sebanyak 70ml
setiap kali minum.
SOP Pembuatan Rebusan Air Seledri

Alat dan bahan:


Alat :
1. Kompor
2. Panci
3. Sendok pengaduk
4. Gelas
Bahan :
1. Siapkan seledri 100gram (4-5 batang seledri)
2. Dua gelas uk.200 ml air

Cara membuat:

1. Carilah seledri yang bersih dan sehat


2. Bersihkan seledri dengan air mengalir
3. Potong kasar seledri
4. Masukkan seledri ke dalam panci dengan air putih sebanyak 200 ml
5. Rebus seledri sampai air rebusan seledri tinggal ¾
6. Minum air seledri sesudah dingin pada pagi hari dan sore hari sebanyak 70ml
setiap kali minum.
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. 2015. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah,. Volume 2
Edisi 8. Jakarta: EGC

Cahyono, S.B. 2015. Gaya Hidup Dan Penyakit Modern. Yogyakarta : Kanisius.

Depertemen Kesehatan RI. 2018. Pengertian hipertensi dan cara perawatanya.

Junaidi, I. (2019). Hipertensi: pengenalan, pencegahan, dan pengobatan. Jakarta:


PT Bhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia

Oktavia, I. E., & Junaid, J. (2017). Pengaruh Pemberian Air Rebusan Seledri
(Apium Graveolens) terhadap Penurunan Tekanan Darah Sistolik dan
Diastolik Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu Kota
Kendari Tahun 2016. (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat), 2(6).

Sunardi, Tuti. 2009. Hidangan Sehat untuk Penderita Hipertensi. Gramedia.


Pustaka

Trimawati, ddk. 2016. Pengaruh Pemberian Air Rebusan Seledri Pada Lansia
Penderita Hipertensi Di Dusun Gogodalem Barat. Jurnal Keperawatan
Komunitas . Volume 2, No. 1, Mei 2014; 46-5

Wartawarga. (2019). Seledri dapat menurunkan hipertensi. http://wartawarga.


gunadarma.ac.id/2009/10/seledridapat-menurunkan-hipertensi

Anda mungkin juga menyukai