Anda di halaman 1dari 9

POLITEKNIK AKA BOGOR

LAPORAN AWAL PRAKTIKUM

PETROKIMIA

Nama : Qaishanafis Dheiyana Shafa

NIM : 1818204

Kelas : 3B Analis Kimia

Tanggal : 4 November 2020

I. Judul
Uji Kadar Surfaktan Anionik Dengan Spektrofotometer Secara Biru Metilen

II. Tujuan
Mengetahui kadar surfaktan anionik dalam sampel air limbah secara secara penambahan senyawa
pembangkit warna biru metilen dengan menggunakan spektrofotometer UV Visibel.

III. Prinsip
Surfaktan adalah salah satu komposisi deterjen yang bermanfaat untuk mempermudah
menghilangkan kotoran, namun keberadaannya yang berlebihan dapat mencemari lingkungan.
Metode analisis kadar surfaktan anionik dapat dilakukan secara spektrofotometri,pereaksi
pengomplek yang dapat digunakan untuk analisis surfaktan anionik secara spektrofotometri adalah
biru metilen. Surfaktan anionik dapat bereaksi dengan biru metilen membentuk pasangan ion yang
berwarna biru dan larut dalam pelarut organik (pada praktikum ini digunakan kloroform). Intensitas
warna biru yang terbentuk diukur dengan spektrofotometer UV-visibel pada panjang gelombang 652
nm. Kadar surfaktan anionik dihitung berdasarkan absorbansi yang terukur. Semakin tinggi
konsentrasi suatu larutan maka semakin tinggi pula absorbansi.

IV. Dasar Teori


Deterjen umumnya terdiri dari bahan baku (surfaktan), bahan penunjang dan aditif.
Kandungan surfaktan yang terdapat dalam deterjen umumnya adalah jenis surfaktan anionic.
Pemakaian bahan surfaktan pada rumah tangga sebagai pembersih semakin meningkat dari tahun ke
tahun. Hal ini dapat membahayakan dunia perikanan terutama untuk kegiatan budidaya yang sangat
bergantung pada air.
Surfaktan dapat diklasifikasi ke dalam empat kelompok menurut gugus hidrofilik, yaitu
anionik, nonionik, kationik dan zwitterionik. Linear dan brancedalkilbenzene sulfonatserta sabun
merupakan jenis surfaktan anionik yang umumnya digunakan dalam formulasi detergen. Namun,
linear alkilbenzene sulfonat (LAS) yang sering digunakan sebagai surfaktan dalam formulasi
detergen laundry. LAS (Natrium laurel sulfat (C12H2.5OSO3Na)) dapat terbiodegradasi dan bila
dilarutkan dalam air akan berubah menjadi partikel bermuatan negatif, memiliki daya bersih yang
sangat baik, dan biasanya berbusa banyak.
Salah satu bahan surfaktan yang banyak digunakan pada berbagai deterjen komersial adalah
surfaktan LAS. Adanya LAS dalam tanah memiliki dampak merugikan terhadap pertumbuhan
bakteri aerobik tertentu yang dapat mengganggu fungsi tanah pertanian. Surfaktan dapat
menyebabkan permukaan kulit kasar, hilangnya kelembaban alami yang ada pada permukaan kulit
dan meningkatkan permeabilitas permukaan luar. Sisa bahan surfaktan yang terdapat dalam deterjen
dapat membentuk klorobenzena pada proses klorinisasi pengolahan air minum PDAM.
Klorobenzena merupakan senyawa kimia yang bersifat racun dan berbahaya bagi kesehatan.
Kandungan deterjen yang cukup tinggi dalam air dapat menyebabkan pengurangan kadar oksigen.
Penentuan kadar surfaktan LAS dalam larutan dapat dilakukan dengan metode Methylene
Blue Active Substance (MBAS) yakni menambahkan zat metilen biru yang akan berikatan dengan
surfaktan dan dianalisis dengan spektrofotometer UV-Vis. Inti dari metode MBAS ini ada 3 secara
berurutan yaitu ekstraksi metilen biru dengan surfaktan anion dari media larutan air ke dalam
kloroform (CHCl3) kemudian diikuti terpisahnya antara fase air dan organik dan pengukuran warna
biru dalam CHCl3 dengan menggunakan alat spektrofotometri pada panjang gelombang 652 nm.
Prinsip dasar dari spektrofotometri UV-Vis adalah ketika molekul mengabsorbsi radiasi UV
atau visible dengan panjang gelombang tertentu, elektron dalam molekul akan mengalami transisi
atau pengeksitasian dari tingkat energi yang lebih rendah ketingkat energi yang lebih tinggi dan
sifatnya karakteristik pada tiap senyawa. Penyerapan cahaya dari sumber radiasi oleh molekul dapat
terjadi apabila energi radiasi yang dipancarkan pada atom analit besarnya tepat sama dengan
perbedaan tingkat energi transisi elektronnya.
Surfaktan anionic bereaksi dengan metilen biru membentuk pasangan ion berwarna biru yang
larut dalam pelarut organik. Intensitas warna biru yang terbentuk diukur dengan spektrofotometer
pada panjang gelombang 652 nm. Hal ini sesuai dengan intensitas warna biru pada ekstrak kloroform
yang diukur dengan spektrofotometer UV-Vis. Serapan yang terukur setara dengan kadar surfaktan
anionik (SNI 06-6989.51-2005).
V. Reaksi
VI. Cara Kerja
1. Preparasi
 Aquadest
 Larutan Metilen Biru

Ditambahkan 50 g Ditambahkan 6,8 mL


Metilen biru
NaH2(PO4).2H2O ke asam sulfat (P.A)
dilarutkan sebanyak
dalam labu ukur ditepatkan hingga
0,05 g
1000 mL tanda tera

 Larutan Pencuci

Natrium dihidrogen
fosfat Dilakukan Ditambahkan air
(NaH2(PO4).2H9O ) penambahan asam suling hingga garis
dilarutkan ke dalam sulfat (P.A) tera
labu ukur 1000 mL

 Klorofom
 Larutan induk detergen 1000 mg/L ASL

2. Pembuatan Larutan Induk Surfaktan Anionic 1000 Ppm

Ditambhakan air
Ditimbang 1 g
Diarutkan dalam suling hingga tepat
Natrium Lauril
labu ukur 100 mL tanda tera dan
Sulfat
dihomogenkan.
3. Preparasi Deret Standar

Di buat standar (0, 0.4,


Larutan LAS 100 ppm 0.8, 1.2, dan 2.0) ppm di Ditera dengan aquades
labu takar 100 mL

Ditambahakan 6.25 mL Dipipet 25 mL dan


Diekstrak kuat selama 30
metilen blue dan 2.5 mL masukan ke dalam
detik
Klorofrom corong pemisah

Lakukan ekstraksi
Lapisan bawah kloroform
Diamkan hingga terpisah kembali pada lapisan
ditampung ke corong
dua lapisan atas dengan + 2.5 mL
pemisah lainnya (2)
kroloform ( 2x ulangan)

Hasil Ekstraksi pada


Semua hasil ekstraksi di
Di ekstrak kuat selama 30 corong pemisah 2
tampung di corong
detik ditambahkan larutan
pemisah 2
pencuci 12.5 mL

Lapisan bawah di
Lapisan atas diekstrak
Diamkan hingga tampung ke dalam
kembali ditambah 2.5 mL
terbentuk dua lapisan enlenmeyer/ tabung
klorofrom (2x ulangan)
reaksi

Kemudian tampung hasil


Ukur menggunakan
ekstrak ke dalam
spektro pada panjang
erlenmeyer/ tabung
gelombang 652 nm
reaksi
4. Preparasi Sampel

Di pipet 25 mL dan
Sampel dipipet 10 mL ke Ditera aquades dan
masukan ke dalam
dalam labu takar 100 mL dihomogenkan
corong pemisah

Ditambahkan 6.25 mL
Diekstrak kuat selama 30 metilen blue Ditambahkan 3-5 tetes PP,
detik NaOH 1 N dan H2SO4
dan 2.5 mL Klorofrom

Lapisan bawah Lakukan ekstraksi


Diamkan hingga terpisah kloroform ditampung ke kembali pada lapisan atas
dua lapisan corong pemisah lainnya dengan + 2.5 mL
(2) kroloform ( 2x ulangan)

Hasil Ekstraksi pada


Di ekstrak kuat corong pemisah 2 Semua Hasil ekstraksi di
ditambah larutan pencuci tampung di corong
selama 30 detik pemisah 2
12.5 mL

Lapisan bawah di
Lapisan atas diekstrak
Diamkan hingga tampung ke dalam
kembali ditambah 2.5 mL
terbentuk dua lapisan enlenmeyer/ tabung
klorofrom (2x ulangan)
reaksi

Kemudian tampung hasil


Ukur menggunakan
ekstrak ke dalam
spektro pada panjang
enlenmeyer/ tabung
gelombang 652 nm
reaksi
VII. Data Pengamatan
1. Data Pengamatan Sampel
Sampel Warna Bau Wujud

2. Hasil Pengukuran Deret Standar

Konsentrasi Deret Standar (ppm) Absorbansi (abs)


0
0.4
0.8
1.2
2.0

3. Hasil Pengukuran Sampel

Sampel Absorbansi (abs)

VIII. Perhitungan
1. Pembuatan Larutan Induk Surfaktan Anionik 1000 ppm

2. Pembuatan Standar Baku LAS 100 ppm


3. Pembuatan Deret Standar

IX. Pembahasan

X. Kesimpulan

XI. Daftar Pustaka


1. Badan Standarisasi Nasional. 2005. SNI 06-6989.51-2005 Tentang Air dan Air Limbah-Bagian 51 :
Cara Uji Kadar Surfaktan Anionik dengan Spektrofotometer Secara Biru Metilen. Indonesia
2. Hartoyo, Addien Widita Weko, dkk. 2013. Penurunan Kadarlinear Alkyl Sulfonateoleh Fotokatalis
Tio2/Zeolitalam. Indonesian Journal of Chemical Science. (halaman 109-110)
3. Suseno, Ahmad., dkk. Formulasi Larutan Pencuci dari Surfaktan HasilSublasi Limbah Laundry.
2013. Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi. (halaman 12)
4. Washil, Ahmad dan Dewi, Diana Candra. 2009. Penentuan Surfaktan Anionik Menggunakan
Ekstraksi Sinergis Campuran Ion Asosiasi Malasit Hijau Dan Metilen Biru Secara Spektrofotometri
Tampak. Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi : Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim Malang. (halaman 17)

XII. Lampiran

SNI 06-6989.51-2005 Air dan air limbah – Bagian 51 : Cara uji kadar surfaktan
anionik dengan spektrofotometer secara biru metilen.

Syarat Kadar Surfakatan :


Kadar Surfaktan Anionik dalam air dan air limbah secara biru metilen dan diukur
menggunakan spektrofotometer dengan kisaran kadar 0,025 mg/L sampai 2,0
mg/L pada panjang gelombang 652 nm.

Anda mungkin juga menyukai