Anda di halaman 1dari 3

1.

5 ciri orang yang beriman


1. Takut pada Allah
Ciri yang utama pada seorang yang beriman adalah ia takut pada Allah SWT. Ia tidak
akan berani melanggar apapun larangan Allah dan akan selalu mentaati setiap perintah
Allah SWT.
2. Khusyu’ saat sholat
Ciri kedua dari orang yang beriman adalah lebih khusyu’ dalam sholat baik sholat
wajib maupun sunnat. Orang yang telah memiliki keimanan yang kuat akan lebih
khusyu’ dalam sholat meski banyak gangguan.
3. Senang mendengar bacaan ayat Al Quran
Orang yang beriman juga selalu senang mendengan lantunan ayat suci Al Quran. Tak
hanya itu saja, keimanan dalam hati mereka juga semakin bertambah ketika mendengar
ayat-ayat Allah.
4. Sabar
Kesabaran juga menjadi salah satu ciri-ciri dari orang yang beriman. Seberat dan sesulit
apapun ujian yang diberikan, maka ia akan selalu bersabar menghadapinya. Allah
berfirman.
5. Selalu bersyukur
Baik dan buruk yang menimpa seorang mukmin akan selalu membuatnya bersyukur
atas apa yang ia miliki. Itulah ciri dari seorang yang beriman kuat.

2.
3. Yang dimaksud dengan khalifah ialah bahwa manusia diciptakan untuk menjadi penguasa
yang mengatur apa-apa yang ada di bumi, seperti tumbuhannya, hewannya, hutannya,
airnya, sungainya, gunungnya, lautnya, perikanannya dan seyogyanya manusia harus
mampu memanfaatkan segala apa yang ada di bumi untuk kemaslahatannya. Jika
manusia telah mampu menjalankan itu semuanya maka sunatullah yang menjadikan
manusia sebagai khalifah di bumi benar-benar dijalankan dengan baik oleh manusia
tersebut, terutama manusia yang beriman kepada Allah SWT dan Rasulullah SWT.
4. Hak Manusia

Manusia dengan sesama manusia memiliki hak yang sama, untuk itupun harus juga
memberikan hak-hak tersebut kepada mereka agar hak kita pun dapat dimiliki.

a. Dilarang Berbuat Kerusakan


“Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu
merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan” (QS Asyu’ara’ “ 183).
Hak-hak manusia akan didapatkan jika manusia tidak berbuat kerusakan di muka
bumi.

b. Mendapatkan dan Memberikan Harta yang Halal

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling


memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali
dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di
antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu;
sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu” (QS An-
Nisaa : 29)
Agar kita mendapatkan harta yang halal sesuai hak kita, maka
Allah memerintahkan agar menjalankan transaksi yang juga halal. 

Kewajiban Manusia

a. Menyembah dan Mentaati Perintah Allah

“Katakanlah: “Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang


keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan
dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar,
(mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang
Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan)
mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu
ketahui.” (QS Al-A’raff“: 33).
Manusia sejak awal lahir ke dunia telah Allah tetapkan untuk
mengikuti dan meyembah kepada Allah.

b. Menjalankan Misi Khalifah fil Ard

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:


“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka
bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan
padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa
bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?”
Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui.”(QS Al-Baqarah : 30)
Manusia diciptakan Allah untuk dapat menjalankan misi khalifah
fil Ard. Misi ini adalah sebagai alasan mengapa manusia
diciptakan, dan menjadi kewajiban agar manusia di muka bumi
dalam keadaan selamat juga sejahtera.

c. Berbuat Kebaikan, Menghindari Kerusakan


Hal ini yang harus dilakukan manusia dan menjadi kewajiban yang
harus dilakukan. Berbuat kebaikan, menghindari perbuatan keji
dan munkar adalah tugas dari manusia. Untuk itu, sebagaimana
ayat di atas manusia harus menjalankan kebaikan dan menghindari
perbuatan dosa.
5. Pemahamna tentang peran manusia erat kaitannya dengan sebutan yang disandangnya.
a. Al- Basyr
Manusia dalam konsep al-basyr adalah dipandang dari pendekatan biologis sebagia
makhluk biologis berarti manusia terdiri atas unsyr materi, sehingga menampilkan
sosok dalam bentuk fisik material, berupa tubuh kasar (ragawi).
b. Al- nas
Dalam al-Qur’an kata Al-Nas umumnya dihubungkan dengan fungsi manusia
sebagai makhluk sosial. Dalam QS. Al-Hujurat: 13, manusia diciptakan sebagai
makhluk bermasyarakat, yang berawal dari pasangan laki-laki dan wanita, kemudian
berkembang menjadi suku dan bangsa, untuk saling kenal-mengenal. 
c. Al-insan
Al-Insan terbentuk dari kata nasiya yang berarti lupa (M. Quraish Shihab dalam
Jalaluddin, 2003: 21). Al-Insan terulang 65 kali dalam al-Qur’an. Kata al-insan
mengacu kepada potensi yang dianugerahkan Allah kepada manusia berupa potensi
untuk bertumbuh dan berkembang secara fisik (QS.al-Mu’minun: 12-14) dan juga
potensi untuk bertumbuh dan berkembang secara mental spiritual.

Anda mungkin juga menyukai