ABSTRAK
Kata Kunci: Tegangan Back Flashover Terminal Isolator Pada SUTET 275 kV Bengkayang-
Mambong akibat sambaran langsung
3.1.4. Isolator
Kegagalan listrik pada isolator dapat
di sebabkan oleh adanya rongga-rongga
kecil pada elektrik pada dielektrik padat
(porselen) atau di sebabkan terjadinya
flashover di sepanjang permukaan isolator.
Romgga-rongga kecil pada isolator di
timbulkan karena isolator di buat kurang
sempurna pada saat pembuatan, dengan
demikian karakteristik listrik dari isolator
tersebut kurang baik. Terjadinya flashover
menyebabkan kerusakan pada isolator oleh
karena panas yang di hasilkan busur di
sepanjang permukaan isolator.
0.71
= (0.4𝑤 + 0.50,75 ) x 103 kV
0.71
= 3.95 (0.4𝑤 + 0.50,75 ) x 103
Tabel 3.5. Muka gelombang kilat dan seringnya kV
terjadi [5]
=6296.5 kV
Tegangan yang di terapkan pada isolator
V = 1.8
2ℎ𝑡 2ℎ
𝑍nn = 60 √𝐼𝑛 𝐼𝑛 𝑡
𝑟 𝑅
2𝑥52.1 2𝑥52.1𝑡
= 60 √𝐼𝑛 𝐼𝑛
0.01431 1.705657
= 362.847 Ω
Jadi
= 60 ln (78.9/20.6) = 1.68363
80.57+77.220 = 0.68363
𝐾𝐶 = 5. Menghitung puncak Menara, persamaan
159.245+362.847
(2.14)
= 0.30223
𝑍g 𝑍𝑡
E = 𝐼 kV
2. Impedansi surja menara di hitung 𝑍g +2𝑍𝑡 𝑠
menurut persamaan (2.9)
261.071𝑥24,52870 𝐼0
= 261+49.05474 𝑇
𝐼0
= 20.6486 𝑇
𝑘𝑉
ℎ 𝑥1
T – 2 ( 𝑐𝑡 − ) = 1 – 0.1836 = 0.8164
𝑐
2ℎ𝑡 𝑥1
T–2( − ) = 1 – 0.531 = 0.469
𝑐 𝑐
3ℎ𝑡 𝑥1
Dari tabel hasil perhitungan kilat pada
T–2( − ) = 1 – 0.8783 = 0.1217 menara dengan skala maksimum 20
𝑐 𝑐
ohm. Besar tegangan impuls isolator
2ℎ𝑡 2𝑥52.1 (V50% kV) yaitu tergantung dari muka
T- = 1.0 – = 0.6526 gelombang kilat (µdet) dan seringnya
𝑐 300
terjadi (%), arus puncak kilat (kA) dan
4ℎ𝑡 4𝑥52.1 seringnya terjadi (%). Maka semakin
T- = 1.0 – = 0.0353
𝑐 300 besar arus puncak kilat maka semakin
kecil terjadinya sedangkan semakin
6ℎ𝑡 6𝑥52.1
T- = 1.0 – = -0.042 besar muka gelombang kilat maka
𝑐 300
semakin besar juga terjadinya. Untuk
harga muka gelombang yang lain pada
Jadi menggunakan persamaan (2.17)
tabel (3.5) muka gelombang kilat dan
sering terjadi telah di hitung tegangan
isolator dan hasil-hasilnya di kumpulkan flashover untuk fhasa R transmisi SUTET
pada tabel di atas (4.1). 275 kV dan harus di ketahui probabilitas
total gangguan saluran transmisi ganda yang
Gambar 4.1. Grafik hasil perhitungan menimbulkan gangguan beck flashover dari
gangguan kilat pada menara fasa R = 20 tabel (4.2)
ohm. 𝑃𝑏𝑓𝑜 (R) = 2 ( 0.07 x 0.047294 + 0.23 x
0.03293 + 0.22 x 0.3956 + 0.48 x
0.000117 = 0.0979
dimana
b = 14.7
h = tinggi rata-rata kawat tanah di atas
tanah
= 52.1 – (3/3) x 5 = 47.1
Nilai dari tegangan lompatan api kritis Jadi, Persamaan (2.20)
bahwa saat terjadi arus puncak kilat
maksimum saat mempengaruhi oleh nilai A = 0.1 (14.7 + 4 x 47.11.09 )
lompatan api kritis. Karena semakin
besarnya arus puncak kilat maka = 28.117 𝑘𝑚2 / 100 km saluran
semakin besar pula tegangan lompatan
8. Jumlah sambaran kilat, 𝑁𝐿 Persamaan
api kritis. Untuk lebih jelasnya dapat kita
(2.21)
pada gambar grafik (4.1) dimana arus
puncak kilat terjadi 60 kA dan seringnya 𝑁𝐿 = N x A
terjadi 90 % dengan muka gelombang
kilat 0.5 (7 %) mengakibatkan tegangan =0.015 IKL x A
lompatan api sebesar 6296.5 kV untuk
yang tertinggi sedangkan untuk yang = 0.15 x 100 x 28.117
terendah yaitu arus puncak kilat terjadi
= 421.755 sambaran/100km/tahun
60 kA dan seringnya terjadi 90% dengan
muka gelombang 2.0 (48%) yang 9. Jumlah gangguan petir pada saluran
menimbulkan lompatan api sebesar transmisi, Persamaan (2.22)
3247.5 kV. Dengan membandingkan
hasil tegangan isolator dengan tegangan 𝑁𝑡 = 1.0 x 0.6 x 𝑁𝑡 x 𝑃𝑏𝑓𝑜
lompatan api kritis bahwa bahwa telah
terjadi lompatan api. = 1.0 x 0.6 x 421.755 x 0.0979