Anda di halaman 1dari 2

penyelesaian konflik-konflik kemasyarakatan, bukan hanya hukum satu-satunya sarana

pengintegrasi, melainkan masih terdapat sarana pengintegrasi lain seperti kaedah agama, kaedah
moral, dan sebagainya
Penanganan konflik adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan secara sistematis dan terencana
dalam situasi dan peristiwa sebelum, pada saat maupun sesudah terjadi konflik yang mencakup
kegiatan pencegahan konflik, penghentian konflik dan pemulihan pasca konflik.
Pencegahan konflik adalah serangkaian kegiatan yang menyangkut peningkatan kapasitas
kelembagaan dan sistem peringatan dini
Penghentian konflik adalah serangkaian kegiatan untuk mengakhiri kekerasan, menyelamatkan
korban, menghambat perluasan dan eskalasi konflik, serta mencegah bertambahnya jumlah
korban dan kerugian harta benda.
Pemulihan pasca konflik adalah serangkaian kegiatan untuk mengembalikan keadaan dan
memperbaiki hubungan yang tidak harmonis dalam masyarakat akibat konflik melalui kegiatan
rehabilitasi dan rekonstruksi.

(1) Pencegahan konflik dilakukan dengan upaya: 80 a. memelihara kondisi damai di masyarakat;
b. mengutamakan penyelesaian perselisihan secara damai; c. meredam potensi konflik; dan d.
mengembangkan sistem peringatan dini.
(2) Pencegahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah
Daerah dan masyarakat. Untuk memelihara kondisi damai di masyarakat sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a, setiap orang berkewajiban:81
a. mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing;
b. menghormati perbedaan suku, bahasa, dan adat istiadat orang lain;
c. mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya;
d. mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa
membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, dan
warna kulit;
e. mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar bhinneka tunggal ika; dan/atau
f. tidak memaksakan kehendak dan menghargai kebebasan orang lain.
Penghentian konflik dilakukan melalui:85
a. penghentian kekerasan fisik; b. penetapan Status Keadaan Konflik; c. tindakan darurat
penyelamatan dan perlindungan korban; dan/atau d. bantuan pengerahan sumber daya TNI.
Penghentian kekerasan fisik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf a dilakukan di bawah
koordinasi POLRI86 , dengan melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan/atau tokoh adat.
POLRI dalam menghentikan kekerasan fisik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dilakukan
melalui:87 a. pemisahan para pihak atau kelompok yang berkonflik; b. melakukan tindakan
penyelamatan dan perlindungan terhadap korban; c. pelucutan senjata tajam dan peralatan
berbahaya lainnya; dan d. melakukan tindakan pengamanan yang diperlukan sesuai peraturan
perundang-undangan.

Pemulihan Pasca Konflik


Pemerintah dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab melakukan upaya pemulihan pasca
konflik secara terencana, terpadu, berkelanjutan, dan terukur.105 Upaya pemulihan pasca konflik
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. rekonsiliasi; 106 b. rehabilitasi;107 dan c.
rekonstruksi

Anda mungkin juga menyukai