Disusun Oleh :
AKHMAD IQBAL F. (200751636501)
FAAZA MISBACHUL H. (200751636477)
FAIZA NISAA A. (200751636496)
MUHAMMAD FATIHUL H. (200751636454)
NADYA PUTRI EL A. (200751636452)
SHERLY KHARISMATUZ Z. (200751636444)
VIAN NOER ACHMAD H. (200751636503)
Indonesia sebagai negara yang mempunyai dasar Negara yaitu pancasila yang memiliki
sebuah arti penting memiliki ideologi.Setiap bangsa dan negara ingin berdiri kokoh, tidak
mudah terombang-ambing oleh kerasnya persoalan hidup berbangsa dan bernegara.Tidak
terkecuali negara Indonesia.Negara yang ingin berdiri kokoh dan kuat, perlu memiliki
ideologi negara yang kokoh dan kuat pula. Tanpa itu, maka bangsa dan negara akan rapuh. Di
era yang serba modern ini, makna pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia
sedikit dilupakan oleh sebagian rakyat Indonesia dan digantikan oleh perkembangan
tekhnologi yang sangat canggih.
Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia,
yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam
mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil
dan makmur. Bahwasanya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara
seperti tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian dan
pandangan hidup bangsa, yang telah diuji kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya, sehingga
tak ada satu kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari kehidupan
bangsa Indonesia.
Pancasila merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, karena dalam masing-masing
sila tidak bisa di tukar tempat atau dipindah.Bagi bangsa Indonesia, pancasila merupakan
pandangan hidup bangsa dan negara Indonesia.Mempelajari Pancasila lebih dalam
menjadikan kita sadar sebagai bangsa Indonesia yang memiliki jati diri dan harus diwijudkan
dalam pergaulan hidup sehari-hari untuk menunjukkan identitas bangsa yang lebih
bermatabat dan berbudaya tinggi.
PEMBAHASAN
Pengertian Pancasila
Nama pancasila ini terdiri dari dua kata sansekerta. Panca berarti lima dan sila berarti
prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan
bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Menurut Notonegoro Pancasila adalah dasar
falsafah negara Indonesia, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa Pancasila merupakan
dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa
Indonesia sebagai pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan serta sebagai pertahanan
bangsa dan negara Indonesia. Menurut Muhammad Yamin Pancasila berasal dari kata panca
yang berarti lima dan sila yang berarti sendi, asas, dasar, atau pengaturan tingkah laku yang
penting dan baik. Dengan demikian pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman
atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik. Menurut Ir. Soekarno pancasila
adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun menurun yang sekian abad lamanya terpendam
bisu oleh kebudayaan barat. Dengan demikian, Pancasila tidak saja falsafah negara, tetapi
lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia.
Sejarah Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia
Pancasila adalah dasar Negara dan pandangan hidup seluruh rakyat Indonesia.
Sebagai dasar Negara, Pancasila mempunyai kedudukan sebagai dasar dalam membangun
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila sebagai dasar Negara diwujudkan dalam
hukum nasional Indonesia, dimana Pancasila menjadi sumber dari segala sumber hukum yang
ada di Negara Indonesia. Sedangkan sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila dijadikan
sebagai arahan bagi seluruh masyarakat Indonesia dalam menjalani kehidupan sehari-hari
sebagaimana menjalani kehidupan yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila itu sendiri.
Kita sebagai rakyat Indonesia sudah semestinya tau dan mengerti sejarah dari
perumusan Pancasila itu sendiri, Menjelang tahun 1945, Jepang mengalami kekalahan di Asia
Timur Raya, Jepang banyak menggunakan cara untuk menarik simpati khususnya kepada
bangsa Indonesia dengan membuat suatu janji bahwa jepang akan memberikan kemerdekaan
bagi bangsa Indonesia yang diucapkan oleh Perdana Menteri Kaiso pada tanggal 7 September
1944.
Pembentukan BPUPKI
Jepang meyakinkan akan janjinya terhadap bangsa Indonesia untuk dimerdekakan
dengan membentuk Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI). Dalam bahasa Jepang BPUPKI berarti Dokuritsji Junbi Cosakai. Jenderal
Kumakichi Harada, adalah komandan pasukan jepang di jawa dan mengumumkan
pembentukan BPUPKI lalu pada tanggal 28 April 1945 diumumkan pengangkatan anggota
BPUPKI. Pergelaran upacara peresmiannya di gelar Gedung Cuo Sangi In di Pejambon
Jakarta (sekarang, Gedung Departemen Luar Negeri).
BPUPKI beranggotakan 67 orang, termasuk 7 orang Jepang dan 4 orang Cina dan
Arab. Jabatan Ketua BPUPKI adalah Radjiman Wedyodiningrat, Wakil ketua BPUPKI
adalah Icibangase (Jepang), dan sebagai sekretarisnya adalah R.P. Soeroso.
A. Sejarah Persidangan Pertama BPUPKI (29 Mei-1 Juni 1945)
Setelah terbentuk BPUPKI segera mengadakan persidangan. Persidangan BPUPKI
dilaksanakan pertama kali pada tanggal 29 Mei 1945 sampai dengan 1 Juni 1945. Pada
persidangan, BPUPKI membahas rumusan dasar negara untuk Indonesia merdeka. Pada
persidangan BPUPKI yang pertama, terdapat berbagai pendapat mengenai dasar negara yang
dipakai di Indonesia. Rumusan dasar negara Indonesia disampaikan oleh Mr. Mohammad
Yamin, Mr. Supomo, dan Ir. Soekarno
B. Sejarah Persidangan Kedua BPUPKI (10-16 Juli 1945)
Sidang pertama BPUPKI berakhir, namun rumusan dasar negara Indonesia untuk
merdeka belum terbentuk. Padahal, BPUPKI akan istirahat satu bulan penuh. Akhirnya
BPUPKI membentuk panitia perumus dasar negara yang anggota terdiri dari sembilan orang
yang disebut dengan Panitia Sembilan. Tugas Panitia Sembilan adalah menerima berbagai
aspirasi mengenai pembentukan dasar negara Indonesia. Anggota Panitia Sembilan terdiri
dari Ir. Soekarno (ketua), Abdulkahar Muzakir, Drs. Moh. Hatta, K.H. Abdul Wachid
Hasyim, Mr.Moh. Yamin, H. Agus Salim, Ahmad Subardjo, Abikusno Cokrosuryo, dan A.A.
Maramis.
Berkat kerja keras dan cerdas dari Panitia Sembilan membuahkan hasil di tahun 22
Juni 1945 yang berhasil merumuskan dasar negara untuk Indonesia merdeka. Rumusan itu
oleh Mr. Moh. Yamin yang diberi nama "Piagam Jakarta atau Jakarta Charter".
Piagam Jakarta
Perumusan dan sistematika Pancasila yang telah dibahas dalam Piagam Jakarta
kemudian diterima oleh Badan Penyidik dalam sidangnya yang kedua pada tanggal 14-16
Juli 1945. Namun, walaupun rumusan Pancasila sudah diterima oleh Badan Penyidik, belum
berarti rumusan Pancasila sudah mencapai final. Karena, belum adanya perwakilan yang
representatif (mewakili berbagai unsur).
Pembentukan Panitia Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
Tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan di Jepang. Untuk menindak lanjutkan
hasil kerja dari BPUPKI, maka jepang membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI). Lembaga tersebut dalam bahasa Jepang disebut dengan Dokuritsi Junbi Inkai.
Anggota PPKI terdiri dari 21 orang untuk seluruh masyarakat Indonesia, 12 orang wakil dari
jawa, 3 wakil dari sumatera, 2 orang wakil dari sulawesi, dan seorang wakil Sunda Kecil,
Maluku serta penduduk cina. Pada tanggal 18 Agustus 1945, ketua PPKI menambah 6
anggota lagi sehingga anggota PPKI berjumlah 27 orang. dari Jawa, 3 orang dari Sumatra, 2
orang dari Sulawesi, 1 orang dari Kalimantan, 1 orang dari Nusa Tenggara, 1 orang dari
Maluku, 1 orang dari golongan Tionghoa), dan pada akhirnya bertambah enam orang lagi.
Rumusan Akhir Yang Ditetapkan Tanggal 18 Agustus1945
Dari sidang pertama PPKI menghasilkan beberapa keputusan:
1. Mengesahkan UUD Negara Republik Indonesia dengan jalan.
a. Menetapkan Pigam Jakarta dengan beberapa perubahan menjadi pembukaan UUD
Negara Republik Indonesia.
b. Menetapkan Rancangan-Rancangan Hukum Dasar dengan beberapa perubahan
menjadi UUD Negara Republik Indonesia, yang kemudian dikenal sebagai UUD
1945.
2. Memilih Ir. Soekarno sebagai Presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagi Wakil Presiden
Republik Indonesia.
Pancasila harus senantiasa menjadi ruh atau power yang menjiwai kegiatan dalam
membentuk negara. Setijo menyatakan bahwa konsep Pancasila sebagai dasar negara
diajukan oleh Ir. Soekarno dalam pidatonya pada hari terakhir sidang pertama BPUPKI
tanggal 1 juni 1945, yang isinya untuk menjadikan Pancasila sebagai dasar 2
http://satujam.com/pancasila-dan-lambangnya/ 4 negara Falsafah negara atau filosophische
grondslag bagi negara Indonesia mereka. Usulan tersebut ternyata dapat diterima oleh seluruh
anggota sidang. Hasil-hasil sidang selanjutnya dibahas oleh panitia kecil atau Panitia 9 dan
menghasilkan rumusan “Rancangan Mukadimah Hukum Dasar” pada tanggal 22 juni 1945,
yang selanjutnya oleh Muhammad Yamin disarankan diberi nama Jakarta Charter, atau
Piagam Jakarta, yang didalamnya terdapat Pancasila pada alinea IV, Piagam Jakarta,
selanjutnya disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan indonesia menjadi Pembukaan
UUD, dengan mengalami beberapa perubahan yang bersamaan dengan Pancasila disahkan
menjadi dasar negara.
DAFTAR PUSTAKA
Sejarah Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia Natasya Noor Fauzia
Universitas Negeri Jakarta. Akhmad,A. (2015). Pancasila Sebagai Dasar Negara. Jurnal
Pemikiran dan Peradaban. Lubis, Yusnawan, Sodeli. 2018. Pendidikan Pncasila dan
Kewarganegaraan. Depok. Pusat Kurikulum dan perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/03/090000769/nilai-nilai-pancasila-sebagai-
dasar-negara-dan-pandangan-hidup?page=all
https://fotokita.grid.id/read/112350897/ditetapkan-sebagai-dasar-negara-inilah-arti-dan-
makna-penting-lambang-pancasila-yang-menjadi-pandangan-hidup-warga-indonesia?
page=all#:~:text=Pancasila%20sebagai%20dasar%20negara%2C%20berarti,berbangsa
%20dan%20bernegara%20yaitu%20Pancasila.