Anda di halaman 1dari 6

Moderator: Naufal Athallah Rahardian (1916011065)

Nama Kelompok:

Andika Jaya Saputra (1916011033)


Erika Ariyanti (1916011017)
Milda Ummi Kusmiyati (1916011057)
Salma Oktaviana (1946011009)
Rizka Nurhaliza (1916011023)
Eliya Ifada (1916011058)
Rafi Maulana (1916011036)

 Komang Ariyanto (1916011053)


1. Apa perbedaan pasar uang dan pasar modal dan bagaimana mekanisme pasar
uang dengan proses kliring dan tanpa proses kliring beserta karakteristik pasar
uang?
Jawaban:
Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal

Pasar uang dan pasar modal mempunyai perbedaan yang tidak terlalu terlihat
karena kedua-duanya memperjualkan surat berharga, obligasi, dan saham pihak
tertentu. Namun, pasar uang mempunyai kekhasan tersendiri pada
karakteristiknya yang akan dipaparkan sebagai berikut.

a) Perbedaan Jangka Waktu Peminjaman

Di pasar uang, kreditur atau peminjam hanya diperbolehkan meminjam


dalam jangka waktu kurang dari satu tahun atau biasanya kurang 270 hari.
Sedangkan di pasar modal, kreditur atau peminjam dapat meminjam modal
dalam jangka waktu yang lebih lama, yakni lebih dari 1 tahun.

b) Perbedaan Produk yang Dihasilkan Kedua

Pasar modal dan pasar uang, menghasilkan produk yaitu berupa surat


berharga, walaupun dalam bentuk yang berbeda. Produk di pasar uang
adalah sertifikat deposito, tabungan, SBI, dan Commercial Paper. Sedangkan
produk di pasar modal adalah obligasi, reksadana, dan saham.

c) Perbedaan Risiko dan Keuntungan

Bagi pemilik dana, saat meminjamkan uangnya di pasar uang akan


cenderung merasa lebih aman karena risiko yang dihadapi rendah, akan
tetapi konsekuensinya ialah akan mendapatkan keuntungan (return) yang
lebih rendah pula.

Sedangkan saat meminjamkan uangnya di pasar modal, pemilik dana akan


mendapatkan keuntungan yang diterima lebih besar, namun harus
menanggung risiko yang sangat tinggi.

d) Perbedaan Otoritas yang Mengatur

Pasar uang diatur oleh suatu otoritas yaitu Bank Sentral, contohnya di
Indonesia adalah Bank Indonesia. Sedangkan Pasar modal diatur oleh suatu
otoritas adalah Departemen Keuangan.

e) Perbedaan Hasil

Investor memperoleh keuntungan dengan meminjamkan dananya di pasar


uang ialah berupa bunga. Bunga bersifat tetap dan cenderung sedikit
berisiko.

Sedangkan keuntungan yang didapatkan oleh investor saat meminjamkan


dananya di pasar modal ialah berupa bagi hasil (deviden) dan pertumbuhan
modal (capital gains).

f) Perbedaan Instrumen

Pasar uang mempunyai instrumen utama yaitu Sertifikat Bank Indonesia


(SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU). Sedangkan instrumen pasar
modal ialah saham, obligasi dan surat berharga lainnya seperti warrant,
option dan right issue.
g) Perbedaan Kebutuhan Tempat

Pasar uang tidak memerlukan tempat secara fisik, karena transaksi yang
terjadi antar bank-bank. Sedangkan pasar modal memerlukan tempat secara
fisik karena transaksi terjadi antara pihak investor yang mempunyai
keuangan yang lebih dengan pihak kreditur atau peminjam yang memerlukan
dana untuk dapat menjalankan usahanya.

Karakteristik pasar uang adalah sebagai berikut:

a) Menyediakan fasilitas atau jaringan transaksi jual beli aset finansial;


b) Mempertemukan pihak yang memiliki surplus dana dengan pihak yang
mengalami defisit;
c) Transaksi dalam pasar uang sebagian bersifat jangka pendek;
d) Memenuhi kebutuhan jangka pendek perusahaan, lembaga keuangan, dan
pemerintah mulai dari overnigh sampai dengan jangka waktu jatuh tempo
satu tahun;
e) Menyediakan outlet investasi bagi pihak surplus dana jangka pendek yang
ingin memperoleh pendapatan atas dana yang belum terpakai.
Mekanisme pasar uang adalah sebagai berikut:

Mekanisme pasar uang ini dapat di laksanakan memlalui proses kliring dan di
luar proses kliring.

a. Pasar Uang Antar bank Melalui Perhitungan Kliring

Terbagi atas:

1. Transaksi melalui kliring penyerahan

Transaksi dalam pasar uang melalui kliring dilakukan dengan mekanisme


berikut:

a. Bank yang meminjamkan berkewajiban untuk:


 Menyerahkan nota kredit untuk peserta yang menerima pinjaman,
sejumlah
transaksi yang disetujui oleh pihak yang bersangkutan.
 Memperhitungkan nota kredit tersebut sebagai bagian dari nota
kredit yang
diserahkan dalam kliring penyerahan.

b. Bank yang menerima pinjaman berkewajiban untuk:


 Menerbitkan surat sanggup (aksep/promes) yang ditujukan
kepada bank pemberi
pinjaman sesuai dengan transaksi yang disepakati.
 Memperhitungkan nota kredit yang diterimanya sebagai bagian
dari nota kredit
yang diterima dalam kliring penyerahan.
 Menyerahkan tembusan atau fotokopi surat sanggup
(aksep/promes) yang
bersangkutan kepada penyelenggara kliring.

c. Pencairan kembali surat sanggup (aksep/promes) dilakukan dengan


cara penerbitan nota

Debit (N/B) oleh peserta yang memberikan pinjaman sebagai warkat


kliring, sedangkan surat sanggup (aksep/promes) yang bersangkutan
dijadikan lampiran dan dimasukkan dalam sampul tertutup.

2. Transaksi yang diselenggarakan pada jadwal yang disediakan khusus


untuk pasar uang antar bank.
a. Bank yang meminjamkan berkewajiban untuk:
 Menyerahkan nota kredit untuk peserta yang menerima pinjaman
sejumlah
transaksi yang disetujui oleh pihak yang bersangkutan.
 Mencantumkan jumlah transaksi tersebut pada bilyet saldo kliring
sebagai
komponen dana pasar uang yang diserahkan.

b. Bank yang menerima pinjaman berkewajiban untuk:


 Menerbitkan surat sanggup (aksep/promes) yang ditujukan
kepada bank pemberi
pinjaman sesuai dengan transaksi yang disepakati.
 Mencantumkan jumlah transaksi tersebut pada bilyet saldo
Miring sebagai
komponen dana pasar uang yang diterima.
 Menyampaikan tembusan atau fotokopi surat sanggup
(aksep/promes) yang
bersangkutan kepada penyelenggara kliring.
c. Pencairan kembali surat sanggup (aksep/promes) dilakukan dengan
cara seperti tersebut diatas.

b. Tata Cara Pinjam-Meminjam di Luar Perhitungan Kliring

Jika hal pelaksanaan transaksi tersebut dilakukan diluar kliring, maka:

a. Bank yang menerima pinjaman berkewajiban:


 Menerbitkan surat sanggup (aksep/promes) yang ditujukan kepada
bank pemberi pinjaman sesuai dengan transaksi yang disepakati.
 Menyampaikan tembusan atau fotokopi surat sanggup
(aksep/promes) yang bersangkutan kepada Bank Indonesia.
b. Bank yang memberikan pinjaman harus menyelesaikan transaksi tersebut
menurut cara yang disepakati dengan pihak penerima pinjaman.
c. Pencairan kembali surat sanggup (aksep/promes) dapat dilakukan dengan
cara seperti diatas.

 Kirani Denavila (1916011039)


2 Jelaskan fungsi pasar uang sebagai likuiditas, sebagai wadah penyalur kebijakan,
dan sebagai informasi?
Jawaban:

Fungsi pasar uang yang sangat berkaitan erat dengan dunia perbankan dan
moneter merupakan fungsi likuiditas, fungsi sebagai wadah penyaluran
kebijakan dan fungsi informasi.
a. Fungsi Likuiditas, pasar uang sebagai sarana alternatif khususnya bagi
lembaga-lembaga keuangan, dan peserta-peserta lainnya, baik dalam
memenuhi kebutuhan dana jangka pendeknyanya maupun dalam rangka
melakukan penempatan dana atas kelebihan likuiditasnya.

b. Fungsi sebagai wadah penyaluran kebijakan, pasar uang sebagai sarana


pengendali moneter tidak langsung oleh penguasa moneter dalam
melaksanakan operasi pasar terbuka, karena di Indonesia pelaksanaan
operasi pasar terbuka oleh Bank Sentral Indonesia dilakukan melalui pasar
uang dengan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang
(SBPU) sebagai instrumennya.

c. Dalam hal fungsi informasi, pasar uang dapat memberikan informasi bagi
perusahaan, pemerintah, perorangan, sector luar negeri, dan peserta pasar
uang lainnya mengenai kondisi moneter, preferensi, dan tingkah laku peserta
pasar uang, pengaruh kebijakan moneter serta pengaruh interaksi kegiatan
ekonomi dalam dan luar negeri

Anda mungkin juga menyukai