Anda di halaman 1dari 17

Sistem syaraf pusat ( SSP )

a. Otak

Susunan syaraf pusat terdiri atas kumpulan neuron dan sambungannya

ke otak dan medulla spinalis. Otak terletak di dalam tengkorak kepala

dan medulla spinalis terdapat di dalam columna vertebra. Otak secara

garis besar dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu serebrum, batang otak,

dan serebelum

Setiap hemisfer serebri dibagi dalam lobus dan terdiri dari empat

lobus, yaitu : lobus frontalis, parietalis, temporalis dan oksipital.

Fungsi dari setiap lobus berbeda-beda.

Lobus frontal terlibat di dalam status mental, emosi, dan fungsi fisik.

Bagian anterior mempunyai peran dalam kontrol tingkah laku tidak

sadar seperti ; kepribadian, tingkah laku sosial, pendapat dan aktifitas

intelektual yang kompleks. Bagian sentral dan posterior mengatur

fungsi motorik.

Lobus parietal menterjemahkan input sensorik, sensasi yang

dirasakan pada satu sisi bagian tubuh yang diterjemahkan melalui

lobus parietal bagian kontra lateral. Sensasi somatik yang diterima

adalah nyeri, temperatur, sentuhan, tekanan dan proprioception

( kesadaran dalam menempatkan posisi dan aktifitas alat ).

Lobus parietal juga berperan dalam fungsi stereognasis ( merasakan

dan mengartikan obyek yang menghubungkan sensasi dengan


pengalaman dan pengetahuan ), kesadaran bagian – bagian tubuh, dan

pengembangan gambaran diri.

Lobus temporal, menerima input dari tiga indera perasa, yaitu

pendengaran, pengecapan, dan penciuman, juga mempunyai peran

dalam proses memori.

Lobus oksipital, mengandung daerah viseral primer dan daerah

gabungan visual. Daerah visual primer menerima informasi dan

menafsirkan warna. Daerah gabungan visual memberi arti input visual

yang berperan dalam refleks visual untuk menentukan mata pada

sebuah obyek diam dan bergerak, mengenal obyek dan mengetahui

fungsinya, mengenal rupa – rupa dan perbedaan variasi bentuk hidup.

Thalamus, merupakan sebuah masa avoid abu-abu yang besar di

sekitar ventrikel ketiga otak. Daerah spesifik di dalam thalamus

menerima akson – akson dari medulla, batang otak, serebelum, basal

ganglia dan bagian variasi dari serebelum. Hubungan ini memberikan

pengaruh terhadap fungsi motorik dan mempunyai peran dalam

mekanisme siap siaga dan pergerakan refleks. Thalamus adalah bagian

dasar yang terlibat dalam respon emosional, terjemahan sensasi –

sensasi yang menyenangkan dan tidak menyenangkan

Hipothalamus, bagian kecil tetapi daerah yang sangat penting di

jaringan otak yang letaknya di bawah thalamus, bertugas dalam

mempertahankan beberapa fungsi keseimbangan, dan pengaturan

sejumlah aktifitas yang juga dipengaruhi kelenjar pituitary dan sistem


syaraf otonom. Hipothalamus menerima input dari seluruh bagian –

bagian tubuh. Pengaruh hipothalamus di dalam aktifitas sistem syaraf

otonom termasuk pengaturan frekuensi denyut jantung, tekanan darah

dan suhu tubuh, pusat – pusat lain di dalam hipothalamus yang

mengatur fungsi genital dan aktifitas seksual.

b. Batang otak

Batang otak terdiri dari otak tengah, pons, dan medula oblongata,

masing – masing struktur mempunyai tanggung jawab yang unik,

tetapi fungsi ketiganya sebagiai unit untuk menjalankan saluran impuls

yang disampaikan ke dan dari serebri dan lajur spinal.

c. Medula spinalis

Medula spinalis merupakan jalan atau saluran untuk menghantarkan

informasi dari dan ke medula spinalis yang berisi badan yang

mengandung serabut – serabut myelin yang menghantarkan informasi

asenden dan desenden.

Badan kelabu yang berisi badan sel berikut prosesnya yang terjadi di

dalam medulla. Stimulus masuk ke dalam medula spinalis yang

terintegrasi dalam badan kelabu. Respon dapat terjadi secara lokal atau

ditransmisikan ke atas saluran medula asenden

e. Sistem syaraf tepi ( SST )

Susunan syaraf tepi terdiri dari syaraf kranial, termasuk sensorik dan

motorik serta ganglion. Fungsi syaraf kranial bervariasi yaitu sensorik,

motorik dan gabungan keduanya.


d. Sistem syaraf otonom ( SSO )

Sistem syaraf ototnom terdiri dari dua subsistem eferen, subsistem

simpatis dan subsistem parasimpatis. Mempertahankan keadaan tubuh

dalam keadaan terkontrol tanpa pengendalian secara sadar, struktur

jaringan yang dikontrol oleh SSO yaitu otot jantung, pembuluh darah,

iris mata, organ, torakalis, abdominalis, dan kelenjar tubuh. SSO juga

menerima informasi tentang fungsi vital tubuh dari kemoreseptor dan

presoreseptor di dalam pembuluh darah dan organ internal

Anatomi fisiologi Ginjal

a. Saluran kemih

Saluran kemih terdiri dari ginjal dan berbagai saluran dan reservoir

yang dibutuhkan untuk membawa kemih keluar tubuh.

Ureter merupakan saluran yang panjangnya 10-12 inci, terbentang dari

ginjal sampai kandung kemih, fungsinya adalah menyalurkan kemih ke

kandung kemih.

Kandung kemih adalah suatu kandungm berotot yang dapat

mengempis, terletak di belakang simpisis pubis.

b. Struktur anatomi ginjal

Ginjal terletak di bagian belakang abdomen atas, di belakang

peritoneum, di depan 2 costa terakhir dan tiga otot-otot besar, tranversus

abdominis, kuadratus lumborum dan psoas mayor.


Pada orang dewasa ginjal panjangnya11-12 cm, lebarnya 5-7,5 cm dan

beratnya antara 125-170 gram dan pada wanita dewasa 115-155 gram, dan

memiliki jarak antara katub ginjal antara 11-15 cm.

Permukaan anterior dan posterior katub atas dan bawah serta pinggir lateral

ginjal berbentuk konveks sedangkan pinggir medialnya berbentuk konkaf

karena adanya hilus.

Ada beberapa struktur yang masuk atau keluar dari gnjal melalui hilus

antara lain arteria dan vena renali, saraf pembuluh getah bening. Ginjal

diliputi oleh suatu kapsul fibrosa tipis mengkilat, yang berikatan longgar

dengan jaringan di bawah dan dapat dilepaskan dengan mudah dari

permukaan ginjal.

Potongan longitudinal ginjal memperlihatkan dua daerah yang berbeda

yaitu korteks di bagian luar dan medulla di bagian dalam. Medulla dibagi

menjadi segitiga yang disebut piramid. Piramid-piramid tersebut diselingi oleh

bagian korteks yang disebut kolom bertini. Pyramid-piramid tersebut tampak

bercorak karena tersusun dari segmen-segmen tubulus dan duktus pengumpul

nefron. Papilla (apeks) dari tiap piramid membentuk apa yang dinamakan

duktus papilaria bellini yang terbentuk dari persatuan bagian terminal dari

banyak duktus pengumpul.

Setiap duktus papilaris masuk ke dalam suatu perluasan ujung pelvis

ginjal berbentuk cawan disebut kaliks minor. Beberapa kaliks minor bersatu

membentuk kaliks mayor, selanjutnya bersatu sehingga membentuk pelvis


ginjal. Pelvis ginjal merupakan reservoir utama sistem pengumpul ginjal.

Ureter menghubungkan pelvis ginjal dengan kandung kemih.

c. Fisiologi ginjal

Fungsi primer ginjal adalah mempertahankan volume dan komposisi

cairan ekstrasel dalam batas-batas normal. Adapun fungsi lainnya adalah :

1) Ultrafiltrasi

2) Pengendalian cairan

3) Keseimbangan asam

4) Eksresi produk sisa

5) Pengatur tekanan darah

6) Memproduksi eritrosit

7) Mengatur metabolisme

2. Ureter

a. Anatomi

Pada laki-laki uretra berjalan berkelok-kelok melalui tengah-tengah

prostate kemudian menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang pupis

ke bagian penis panjangnya + 20 cm.

Uretra pada wanita terletak di belakang simpisis pubis berjalan

miring sedikit kearah atas, panjangnya + 3-4 cm.


Anatomi Kulit

Sebagai sistem organ utuh yang paling luas, kulit tidak bisa dipisahkan

dari kehidupan manusia. Kulit membangun sebuah barrier yang memisahkan

organ-organ internal dengan lingkungan luar, dan turut berpartisipasi dalam

banyak fungsi tubuh yang vital. Kulit bersambung dengan membran mukosa pada

ostium eksterna sistem digestivus, respiratorius dan urogenitalis.

Kulit tersusun dari tiga lapisan yaitu : epidermis, dermis, dan jaringan

subkutan ( Gbr 2.1 ). Setiap lapisan akan semakin berdiferensiasi ( menjadi masak

dan memiliki fungsi yang lebih spesifik ) ketika tumbuh dari lapisan stratum

germinativum basalis ke lapisan stratum korneum yang letaknya paling luar.

b. Epidermis membentuk lapisan yang paling luar dengan ketebalan sekitar 0,1

mm pada kelopak mata hingga sekitar 1 mm pada telapak tangan dan kaki

( Morton dalam Brunner & Suddarth ,2002 : 1824 ). Lapisan eksternal dari

sel-sel bertingkat ini terutama terdiri atas keratinosit. Lapisan eksternalini

hampir pasti digantikan setiap 3-4 minggu. Sel-sel yang mati mengandung

sejumlah besar keratin, suatu protein fibrosa tak larut yang membentuk barier

terluar kulit dan mempuinyai kapasitas untuk mengusir patogen dan mencegah

kehilangan cairan berlebihan dari tubuh.

c. Dermis, lapisan ini membentuk bagian terbesar kulit dengan memberikan

kekuatan dan struktur pada kulit. Lapisan ini tersusun dari dua lapisan ;

papilaris dan retikularis. Lapisan papilaris dermis berada langsung di bawah

epidermis dan tersusun terutama dari sel-sel fibroblast yang dapat

mengahsilkan salah satu bentuk kolagen, yaitu suatu komponen dari jaringan
ikat. Lapisan retikularis terletak di bawah lapisan papilaris dan juga

membentuk kolagen serta berkas-berkas serabut elastik. Dermis juga tersusun

dari pembuluh darah serta limfe, serabut syaraf, kelenjar keringat serta

sebasea, dan akar rambut. dermis juga sering disebut “ kulit sejati “.

d. Jaringan Subkutan atau hypodermis, adalah lapisan kulit yang terdalam.

Lapisan ini terutamanya adalah jaringan adipose, yang memberikan bantalan

antara lapisan kulit dan struktur internal seperti otot dan tulang. Lapisan ini

memungkinkan mobilitas kulit, pembentuk kontur tubuh, dan pelindung

tubuh. Lemak disimpan dan didistribusikan sesuai dengan gender individu,

dan sebagian bertanggung jawab dalam membedakan bentuk tubuh antara

wanita dan pria. Kebanyakan makan menyebabkan peningkatan penumpukan

lemak di bawah kulit. Jaringan subkutan dan jumlah deposit lemak merupakan

faktor penting dalam pengaturan suhu tubuh.

Fisiologi kulit

a. Perlindungan ( proteksi ), dalam hal ini ketebalan kulit memberikan

perlindungan yang sangat efektif terhadap invasi bakteri dan benda asing

lainnya. Kulit telapak tangan dan kaki yang menebal memberikan

perlindungan terhadap pengaruh trauma yang tersu-menerus. Bagian stratum

korneum merupakan barrier yang efektif terhadap berbagai faktor lingkungan

seperti, zat kimia, sinar matahari, virus, fungus, giguitan serangga dan lain-

lain

b. Sensibilitas, ujung-ujung reseptor serabut syaraf pada kulit memungkinkan

tubuh untuk memantau secara terus-menerus keadaan lingkungan di


sekitarnya. Fungsi utama reseptor pada kulit adalah untuk mengindera suhu,

rasa nyeri, sentuhan yang ringan dan tekanan ( atau sentuhan yang berat ).

Berbagai ujung syaraf bertanggung jawab untuk bereaksi terhadap setiap

stimuli yang berbeda

c. Keseimbangan air, Stratum korneum memiliki kemampuan untuk menyerap

air dan dengan demikian akan mencegah kehilangan air serta elektrolit yang

berlebihan dari bagian internal tubuh dan mempertahankan kelembaban dalam

jaringan subkutan. Bila kulit mengalami kerusakan, misalnya pada luka bakar,

cairan dan elektrolit dalam jumlah yang besar dapat hilang dengan cepat

sehingga bisa terjadi kolaps sirkulasi, syok serta kematian.

d. Pengaturan suhu, tubuh secara terus menerus akan menghasilkan panas

sebagai hasil metabolisme makanan yang memproduksi energi. Panas ini akan

hilangterutana lewat kulit. Tiga proses fisik yang penting terlibat dalam

kehilangan panas dari tubuh ke lingkungan. Pertama, radiasi, merupakan

perpindahan panas ke benda yang suhunya lebih rendah dan berada pada suatu

jarak tertentu. Proses yang kedua, konduksi, merupakan pemindahan panas

dari tubuh ke benda lain yang lebih dingin yang bersentuhan dengan tubuh.

Ketiga yaitu konveksi, yang terdiri atas pergerakan masa molekul udara hangat

yang meninggalkan udara. Evaporasi dari kulit akan membantu kehilangan

panas lewat penguapan.

e. Produksi vitamin, kulit yang terpajan sinar ultraviolet dapat mengubah

substansi yang diperlukan untuk mensintesis vitamin D.


f. Fungsi respon immune,hasil penelitian terakhir ( Nickoloff dalam bruner &

suddarth, 2002 : 1829 ) menunjukan bahwa beberapa sel dermal merupakan

komponen penting dalam sistem imun.

Anatomi fisiologi Jantung

Sistem kardiovaskuler terdiri dari 3 bagian yang saling mempengaruhi yaitu

jantung ( untuk memompa ), pembuluh darah ( mengedarkan / mengalirkan ), dan

darah ( menyimpan dan mengatur ), interaksi antara ketiganya akan

mempertahankan keseimbangan dinamis oksigen dalam sel-sel.

e. Jantung

Jantung terletak di dalam rongga mediastinum, yaitu diantara kedua

paru-paru dan agak condong ke sisi kiri ( pada orang dewasa ). Bagian dasar

terbentang setinggi interkosta 2 kurang lebih 3 cm dati sternum dan bagian

puncak (apeks ) berada setinggi intercosta 5 / 6 kiri ( gambar 2.1 ). Jantung

merupakan suatu organ kecil dengan berat sekitar 250 – 300 gram yang

dibungkus oleh selaput tipis yang disebut perikardium . Perikardium ini terdiri

dari 2 lapis yaitu bagian dalam disebut pericardium viseral yang mempunyai

hubungan langsung dengan permukaan jantung dan lapisan sebelah luar

disebut pericardium parietal yang bagian depannya menempel pada tulang

belakang, serta bagian bawahnya menempel pada diafragma.

Diantara kedua lapisan ini terdapat sedikit cairan yang berfungsi

sebagai lubrikasi yaitu untuk mengurangi gesekan – gesekan yang disebabkan


oleh gerakan memompa oleh jantung itu sendiri. Jika cairan terakumulasi di

rongga perikardium ( efusi pericardium ) akan menyebabkan penekanan pada

otot jantung sehingga mengakibatkan menurunnya daya pompa jantung,

kondisi inilah yang disebut tamponade

Jantung terdiri dari 3 lapisan yaitu :

1). Epikardium yang merupakan lapisan terluar, mempunyai struktur

yang sama dengan pericardium viseral.

2). Miokardium yang merupakan lapisan tengah, terdiri dari otot yang

bertanggung jawab dalam menentukan kekuatan kontraksi.

3). Endokardium yang merupakan lapisan terdalam terdiri dair

jaringan endotel yang melapisi bagian dalam jantung dan menutupi

katup – katup jantung.

( 1 ). Ruang dan katup jantung

Jantung mempunyai 4 ruang yaitu atrium kiri dan kanan serta

ventrikel kiri dan kanan, antara rongga kiri dan kanan dipisahkan oleh

septum. Septum atrial adalah bagian yang memisahkan antara atrium

kiri dan kanan sedangkan septum ventrikel adalah bagian yang

memisahkan ventrikel kiri dan kanan.

Rongga atrium dan ventrikel dibatasi oleh katup yang disebut katup

atrioventrikular. Katup trikuspidalis adalah katup atrioventrikular yang

membatasi atrium dekstra dan sinistra. Sedangkan katup mitralis atau

bikuspidalis adalah katup atrioventrikular yang membatasi atrium

sinistra dan ventrikel sinistra. Keempat katup ini terbentuk dari selaput
jaringan ikat yang tipis dan membuka atau menutup secara pasif

tergantung dari perbedaan tekanan rongga atrium atau ventrikel.

( 2 ). Jantung sebagai pompa

Secara fungsional jantung dibagi atas pompa sebelah kanan dan pompa

sebelah kiri. Pompa sebelah kanan terdiri dari atrium dekstra dan ventrikel

dekstra yang memompa darah yang belum teroksigenasi yang berasal dari

pembuluh darah vena ke dalam sirkulasi pulmoner, serta pompa sebelah kiri

terdiri dari atrium sinistra dan ventrikel sinistra yang memompa darah yang

sudah teroksigenasi ke dalam sirkulasi sistemik. Adapun mekanisme kerja

kedua pompa tersebut adalah sebagai berikut :

- Setiap siklus denyut jantung terdiri dari kontraksi ( sistolik ) dan relaksasi (

diastolik ) kedua atrium dan ventrikel secara berurutan dan teratur. Dengan

adanya sistole dan diastole disertai membuka dan menutupnya katup

jantung menjadikan jantung sebagai pompa.

- Setiap satu siklus kerja jantung, terjadi perubahan tekanan di dalam

ruangan – ruangan jantung dan pembuluh darah besar yang berhubungan

dengan jantung. Perbedaan ini maenyebabkan darah mengalir ke tempat

yang bertekanan lebih rendah.

- Pengisian jantung terjadi pada saat sistolik. Pada akhir pengisian atrium,

tekanan pada atrium lebih besar dari pada ventrikel sehingga mendorong

katup atrioventrikuler menjadi terbuka. Sekitar 80 % darah mengalir dari

atrium ke ventrikel secara pasif. Selanjutnya terjadi sistolik atrium, dan


sisa darah atrium ( ± 20 % ) masuk ke dalam ventrikel dan menambah

pengisian ventrikel melebihi tekanan pada atrium dengan demikian pada

akhir sistolik atrium, katup atrioventikuler akan menutup.

- Bila tekanan pada ventrikel lebih rendah dari tekanan pembuluh aorta dan

arteri pulmonalis, katup semilunar tertutup kembali dan pada saat yang

bersamaan terjadi pengisian atrium kembali karena itu atrium berada pada

fase diastolik.

( 3 ) Suplai darah miokardium

Miokardium menerima suplai darah saat jantung relaksasi melalui

arteri koronaria yang berasal dari sinus valsava. Arteri ini bercabang 2

menjadi arteri koronaria kanan dan kiri. Arteri koronaria kanan

memperdarahi sinoatrial ( SA ) node, dan atrioventrikuler ( AV ) node,

dan sebagian atrium kiri. Arteri koronaria kiri bercanbang lagi menjadi

arteri koronaria kiri anterior dan arteri sirkumpleks yang mengirim darah

ke atrium kiri dan ventrikel kiri

( 4 ) Sistem konduksi jantung

Mekanisme kontraksi jantung terjadi karena adanya proses stimulasi

respon yang timbul karena adanya sistem penghantar khusus jantung, yang

mempunyai sifat – sifat :

a) Otomatisasi

b) Ritmisasi

c) Daya konduksi

d) Daya rangsang
( 5 ) Bunyi jantung

Bunyi jantung dibentuk dari 3 faktor, yaitu :

- Faktor otot, yaitu kontraktilitas otot jantung. Pada saat jantung berkontraksi

akan menghasilkan sejumlah bunyi.

- Faktor katup, yaitu menutupnya katup, sedangkan membukanya katup

tidak menghasilkan bunyi karena terjadi secara pasif.

- Faktor pembuluh darah, yaitu turbulensi pembuluh darah.

Pada saat darah keluar dari rongga ventrikel dengan tekanan yang cukup

akan menggetarkan dinding pembuluh darah dan menghasilkan bunyi.

f. Pembuluh darah

Berdasarkan perbedaan struktur dan fungsinya pembuluh darah

dibagi 5 jenis, yaitu :

1). Arteri

Adalah pembuluh darah yang menerima darah dari jantung yang berisi

zat – zat pengatur untuk dikirimkan ke sel – sel seluruh tubuh. Arteri

terbagi menjadi 3 lapisan , yaitu :

o Tunika intima ( lapisan yang paling dalam )

o Tunika media ( lapisan tengah )

o Tunika adventisia ( lapisan yang paling luar )

2). Arteriola

Dinding arteriola terutama terdiri dari otot polos dengan serabut

elastis. Dinding berotot ini sangat peka dan dapat berdilatasi atau

kontraksi untuk mengatur aliran darah ke jaringan kapiler, maka arteriola


menjadi tempat resistensi utama aliran darah dari seluruh percabangan

arteria.

3). Kapiler

Kapiler merupakan pembuluh darah kecil yang berdinding tipis,

yang menghubungkan arteri kecil ( arteriola ) dengan vena kecil ( venula ).

Pada kapiler inilah terjadi pertukaran zat – zat yang penting.

4). Venula

Venula berfungsi sebagai saluran pengumpul dengan dinding otot

yang relative lemah namun peka. Pada pertemuan antara kapiler dan

venula terdapat sfingter postkapiler.

5). Vena

Vena merupakan pembuluh darah yang mengembalikab darah dari

jaringan kembali ke jantung. Dinding vena sama seperti arteri terdiri dari 3

lapisan yaitu, tunika intima, tunika media dan tunika adventisia, tetapi ada

beberapa perbedaan diantaranya, yaitu :

- Vena kurang elastis

- Mempunyai katup

- Dinding vena lebih cepat kolaps

g. Darah

Darah merupakan media untuk mengirimkan oksigen, karbondioksida dan

zat – zat metabolik. Selain itu darah juga berperan sebagai media pengatur

keseimbangan asam basa, pengendalian panas dan pengaturan hormone.

Darah juga berisi komponen – komponen yang bertanggung jawab untuk


membawa oksigen menuju sel fagositosis, hemostasis, dan fibrinolisis. Darah

terdiri dari plasma ( 55 % ) yaitu cairan berisi protein, elektrolit, zat organic

dan zat anorganik, serta sel – sel darah berupa sel darah merah, sel darah

putih, dan pecahan granular sel darah ( trombosit / platelet )

1). Sel darah merah

Jumlah sel darah merah diperkirakan sekitar 4,5 – 5 juta/ mm3, komposisi

utama sel darah merah adalah haemoglobin ( Hb ) yaitu protein yang

berfungsi membawa oksigen dan karbondioksida serta mempertahankan pH

normal melalui suatu rangkaian buffer intrasel.

2). Sel darah putih

Sel darah putih mempunyai peranan utama dalam pertahanan melawan

infeksi. Jumlah normalnya ± 4.000 – 10.000/ mm3, terdiri dari lima jenis yang

dikelompokan dalam dua kelompok yaitu kelompok granulosit atau dikenal

juga dengan polymorphonuklear ( PMN ) yang meliputi neutropil, eosinofil,

dan basofil, serta kelompok agranulosit yang meliputi monosit dan limfosit.

3). Trombosit

Trombosit bukanlah sel melainkan pecahan granuler sel yang berbentuk

seperti piringan, tidak mempunyai inti. 1/3 – nya berada pada limpa sebagai

cadangan dan sisanya berada dalam sirkulasi.


KONSEP DASAR FISILOGI SISTEM PERNAFASAN

I. ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERBAPASAN


Hidung

Faring

Laring

Trakhea

Karina

Bronchus Primer

kanan kiri

Bronchiolus terminal

Bronchiolus respiratori

Alveolus

Sistem pernapasan terdiri dari


a. Sistempernapasan bagian atas yang terdiri dari
 Hidung yang berfungsi menghangatkan, melembabkan dan menyaring udara
yang memasuki hidung.
 Faring yang berfungsi sebagai turbulen untuk menciptakan tekanan pada
udara yang masuk sehingga partikel-partikel yang ada dalam udara terdorong
maju ke saluran napas.
 Laring sering laki orang mengatakan laring sebagai kotak suara. Laring
terangkat dibawah lidah saat menelan sehingga mendorong epiglotis menutup
saluran nafas

Anda mungkin juga menyukai