Anda di halaman 1dari 10

Jadwal Pelaksanaan

Hari/Tanggal : Senin, 7 November 2016


Waktu : 10.00 WIB-selesai
Lokasi : Laboratorium Bahan
A. Landasan Teori
 Dasar Teori
Beton merupakan bahan bangunan yang dihasilkan dari campuran semen Portland, pasir,
kerikil, dan air.Beton yang sepertinya mudah dibuat, bila tidak dikerjakan atau direncanakan
dengan teliti menghasilkan bahan yang kurang baik atau kurang kuat. Oleh karena itu cara-cara
membuat beton harus dipelajari dengan baik.
Bahan dasar beton yaitu:
a. Air
Pengaruh air dalam adukan beton adalah pembentukan pasta semen yaitu mudah dalam
pengerjaan. .
b. Semen Portland
Semen Portland merupakan semen hidrolik artinya bahan yang mengeras bila bereaksi
dengan air.
c. Agregat halus / pasir
Agregat merupakan mineral alami yang berfungsi sebagai bahan pengisi dan mengurangi
penyusutan beton . Pasir yang paling baik sebegai bahan pembuatan beton adalah pasir sungai
(kandunganl umpurnya <5%).
d. Agregat kasar / kerikil
Kerikil yang paling baik sebegai bahan pembuatan beton adalah (kandungan lumpurnya
1%).
Salah satu kelebihan bahan beton ini adalah kekuatan tekannya yang jauh lebih besar bila
dibandingkan kuat tariknya. Dengan demikian kuat tekan ini merupakan karakteristik mekanis
yang lebih penting dipertimbangkan dari pada kuat tariknya. Kekuatan tekan beton maksimum
didefinisikan sebagai tegangan tekan maksimum yang dapat ditahan oleh bahan beton akibat
beban luar.
Secara praktis kuat tekan beton dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya
perbandingan semen, agregat, gradasi agregat, bentuk permukaan agregat, kekuatan dan
kekakuan agregat, ukuran maksimum agregat, tingkat / atau derajat pemadatan, jenis dan kualitas
semen, umur, perawatan, suhu, jenis dan besarnya bahan tambahan campuran serta mineral
pembentuk agregat.
     Penambahan kekuatan beton sangat bervariasi, dari umur muda sampai dengan umur 28 hari
penambahan kekuatan tekana dalah besar, namun setelah umur 28 hari variasi penambahan
kekuatan tekan ini masih ada tetapi jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan umur sebelum 28
hari. Dengan demikian umur 28 hari dipakai sebagai patokan untuk menentukan kekuatan tekan
beton dan biasa disebut sebagai Kuat Tekan Karakteristik.

B. Maksud dan Tujuan
 Tujuan Instruksional Umum
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa akan dapat mengetahui dan  memahami sifat-
sifat fisik, mekanik, dan teknologi beton sebagai bahan bangunan dan jalan dengan benar.
 Tujuan Instruksional Khusus
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa dapat:
a.    Menentukan kekuatan tekan beton
b.    Menghitung kekuatan tekan beton.
c.    Menjelaskan prosedur pengujian tekan beton dengan benar.
d. Menggunakan peralatan dengan terampil
 Maksud
Metode ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pengujian ini untuk menentukan kuat
tekan (comperesive strengeth) beton dengan benda uji yang berbentuk silinder yang sudah dibuat
dan dimatangkan di laboratorium maupun lapangan.

C. Alat dan Bahan


Alat :
1. Alat timbang beton great scale

2. Meteran
3. Bolpoin

4. Kertas untuk mencatat ukuran beton

5.       Alatcompresive strength machine

6. Alatdokumentasi
Bahan :
1. Beton kubus 1 berat = 7,43 kg (p = 15cm , l = 15 cm)

2. Beton silinder 1 berat = 13,00 kg (d = 15 cm , h = 30 cm)

3. Beton kubus 2 berat = 7,96 kg (p = 15cm , l = 15 cm)

4. Beton silinder 2 berat = 11,62 kg (d = 15 cm , h = 30 cm)

D. Pengujian
E.1 Beton kubus 1
 Langkah-langkah
1.       Pertama-tama ukurpanjang, lebar, dan tinggi beton dengan menggunakan meteran, agar bisa
menentukan volume, dan luas penampang dari kubus beton tersebut.
2.       Timbang beton kubus menggunakan great scale agar bisa menentukan massa beton dengan
akurat.

3.       Setelah selesai melakukan pengukuran, kemudian ukur kuat tekan beton dengan
menggunakan alat ukur kuat tekan beton (compresive strength machine)

4.       Lakukan pembebanan sampai beton uji menjadi hancur dan catatlah beban maksimum selama
proses pengujian benda.

 
5.       Catatlah hasil tersebut.
 Data Praktikum
No.
1. Beratbeton 7. 96 Kg
2. Luas 225 cm2
3. Volume 3375 cm3
4. Tekanan 223. 120 kgf / cm2
5. KuatTekan    Ԏ =  0,843844 kg/cm2

E.2 Beton Silinder 1


 Langkah-langkah
1.       Pertama-tama ukur dimeter dan tinggi beton dengan menggunakan meteran, agar bisa
menentukan volume, dan luas penampang dari silinder beton tersebut.

2.       Timbang beton silinder menggunakan great scale agar bisa menentukan massa beton dengan
akurat.

 
3.       Setelah selesai melakukan pengukuran dan penimbangan, kemudian ukur kuat tekan beton
dengan menggunakan alat ukur kuat tekan beton (compresive strength machine)

5. Lakukan pembebanan sampai beton uji menjadi hancur dan catatlah beban maksimum selama
proses pengujian benda.
5.       Catatlah hasil tersebut.
 Data Praktikum
No.
1. Beratbeton 11.62 Kg
2. Luas  cm2
3. Volume 625 cm3
4. Tekanan 223. 120 kgf / cm2

5. KuatTekan    Ԏ =  0,843844 kg/cm2

E.3 Beton kubus 2


 Langkah-langkah
1.       Pertama-tama ukur panjang, lebar, dan tinggi beton dengan menggunakan meteran, agar bisa
menentukan volume, dan luas penampang dari kubus beton tersebut.

2.       Timbang beton kubus menggunakan great scale agar bisa menentukan massa beton dengan
akurat.
3.       Setelah selesai melakukan pengukuran, kemudian ukur kuat tekan beton dengan
menggunakan alat ukur kuat tekan beton (compresive strength machine)

4.       Lakukan pembebanan sampai beton uji menjadi hancur dan catatlah beban maksimum selama
proses pengujian benda.

 
5.       Catatlah hasil tersebut.
 Data Praktikum
No.
1. Beratbeton 7. 43 Kg
2. Luas 225 cm2
3. Volume 625 cm3
4. Tekanan 223. 120 kgf / cm2

5. KuatTekan    Ԏ =  0,843844 kg/cm2

E.4 Beton Silinder 2


 Langkah-langkah
1.       Pertama-tama ukur dimeter dan tinggi beton dengan menggunakan meteran, agar bisa
menentukan volume, dan luas penampang dari silinder beton tersebut.

2.       Timbang beton silinder menggunakan great scale agar bisa menentukan massa beton dengan
akurat.
3.       Setelah selesai melakukan pengukuran dan penimbangan, kemudian ukur kuat tekan beton
dengan menggunakan alat ukur kuat tekan beton (compresive strength machine)

6. Lakukan pembebanan sampai beton uji menjadi hancur dan catatlah beban maksimum selama
proses pengujian benda.

 
5.       Catatlah hasil tersebut.
 Data Praktikum
No.
1. Beratbeton 13.00 Kg
2. Luas  cm2
3. Volume 625 cm3
4. Tekanan 223. 120 kgf / cm2

5. KuatTekan    Ԏ =  0,843844 kg/cm2

H.    Kesimpulan
Pengujian ketahanan beton terhadap tekanan penting dilakukan sebelum beton tersebut
digunakan dalam pembangunan suatu konstruksi. Jika pada saat pengujian beton banyak yang
hancur setelah ditekan maka dilapangan pun juga akan begitu, sehingga semakin besar nilai kuat
tekan beton menandakan mutu beton yang semakin tinggi/ baik.

Anda mungkin juga menyukai