Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

“UJI KUAT TARIK BAJA ”

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Bahan Bangunan

Disusun Oleh :
Kirana Hasti Wulan ( 5113415009 )

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Semua bahan padat akan berubah bentuk apabila diberi beban.
Perubahan bentuk tergantung pada besar beban, unsur kimia maupun
kondisi beban, bentuk benda uji, suhu, kecepatan pembebanan, dan
sebagainya. Suatu kurva yang menghubungkan antara beban dan
perubahan bentuk pada benda uji (deformasi) merupakan bagian utama
dari studi tentang sifat mekanika dari bahan benda uji itu. Akan tetapi,
biasanya pengujian itu agak berbeda bila bentuk geometrinya berbeda,
walaupun bahannya sama. Oleh karena itu bentuk benda uji dibuatkan
suatu standard yang sedemikian rupa sehingga kurva tegangan-tegangan
diperoleh juga merupakan standard pula.
Baja adalah logam paduan dengan besi (Fe) sebagai unsur dasar
dan karbon (C) sebagai unsur paduan utamanya. Kandungan karbon dalam
baja berkisar antara 0,2 % hingga 2,1 % berat sesuai grade-nya. Fungsi
karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengerasan pada kisi kristal atom
besi. Baja karbon adalah baja yang mengandung karbon lebih kecil 1,7
%daribaja, sedangkan besi mempunyai kadar karbon lebih besar dari 1.7
%daribaja.
Pada penelitian ini batang tekan akan diuji untuk mengetahui
kekuatan dari alat sambung yang akan dipilih, alat sambung yang akan
digunakan pada penelitian ini berupa baut yang akan di pasangkan pada
dua pelat baja.Baja merupakan salah satu bahan yang digunakan untuk
struktur bangunan. Suatu struktur baja merupakan komponen-komponen
individual yang dapat mendukung dan menyalurkan beban-beban ke
seluruh struktur dengan tepat berdasarkan konvigurasi struktural serta
beban-beban desain. Beban-beban yang akan ditanggung oleh struktur atau
elemen struktur tidak selalu dapat diramalkan dengan tepat sebelumnya.
Bahkan apabila beban-beban tersebut telah diketahui dengan baik pada
salah satu lokasi sebuah struktur tertentu, distribusi bebannya dari elemen
yang satu ke elemen yang lain pada keseluruhan struktur biasanya masih
membutuhkan asumsi dan pendekatan. Pada penelitian ini batang tekan
akan diuji untuk mengetahui kekuatan dari alat sambung yang akan
dipilih, alat sambung yang akan digunakan pada penelitian ini berupa baut
yang akan di pasangkan pada dua pelat baja.
Beberapa keuntungan yang diperoleh dari penggunaan baja sebagai
bahan struktur antara lain:
1. Baja mempunyai kuat tarik dan kuat desak cukup tinggi dan merata,
sehingga struktur yang terbuat dari baja pada umumnya mempunyai
berat sendiri yangrelatif lebih ringan jika dibandingkan dengan struktur
yang terbuat dari bahan lain.
2. Baja merupakan hasil produksi pabrik dengan standar mutu yang baku,
sehingga mutu baja dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditetapkan.
3. Baja tidak memiliki perbedaan nilai muai dan nilai susut.

Dalam pelaksanaan praktikum ini baja yang kami gunakan dalam


pengujian adalah jenis baja polos.

B. RumusanMasalah
1. Bagaimana langkah kerja pengujian mutu dan uji tarik baja ?
2. Bagaimana mutu antara baja polos ?
3. Bagaimana kuat tarik antara baja polos?

C. TujuanPraktikum
Tujuan praktikum kami adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui langkah kerja pengujian mutu dan uji tarik baja.
2. Untuk mengetahui mutu baja polos dan ulir.
3. Untuk mengetahui kuat tarik baja polos dan ulir.
4. Untuk mengetahui hubungan tegangan dan regangan baja.
D. Pelaksanaan Praktikum
Hari/ tanggal : Senin, 7 November 2016
Tempat :LaboratoriumStrukturdanBahan E4 Lt. 1
JurusanTeknikSipilUniversitasNegeri Semarang
Waktu : 10.00 WIB-selesai
BAB II
PEMBAHASAN

A. LandasanTeori
Baja merupakan bahan yang mempunyai daya tahan terhadap tarik
yang sangat besar. Dengan beban yang besar baja hanya akan mengalami
regangan yang kecil. Modulus elastisitas baja bernilai sekitar 200.000
MPa. Modulus elastisitas merupakan sudut yang dibentuk dibawah grafik
tegangan-regangan. Pada baja grade 60 mempunyai 3 bagian grafik yang
terlihat jelas, pertama adalah bagian grafik yang linear (mendekati garis
lurus) kemudian apabila tegangan batas linear (tegangan leleh) terlampaui
akan terjadi regangan yang besar hingga suatu nilai tegangan baja tersebut
akan naik lagi (disebut strain hardening) hingga akhirnya putus.
Untukbajapolos standard tegangantarikleleh (fy) yaitusebesar 240
MPadanuntukbajaulir standard tegangantarikleleh (fy) yaitusebesar 300
atau 400 MPa. Untuk baja mutu tinggi tidak nampak adanya strain
hardening, baja meleleh hingga akhirnya putus.
Struktur dirancang dengan kemampuan menahan beban tertentu.
Apabila beban tersebut telah dilampaui maka akan terjadi keruntuhan
struktur. Hal yang dihindari pada saat keruntuhan bangunan adalah
keruntuhan bangunan secara tiba tiba dan cepat. Keruntuhan bangunan
diharapkan terjadi dengan ada warning sebelumnya, sehingga orang orang
yang ada dalam bangunan dapat menyelamatkan diri untuk keluar dari
bangunan tersebut. Untuk baja grade 60 memiliki titik leleh yang agak
panjang sehingga ada jeda waktu sebelum bangunan runtuh. Akan tetapi
pada baja mutu tinggi regangan yang terjadi tidak terlalu besar dan
kemudian runtuh.
Uji tarik adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji
kekuatan suatu bahan/material dengan cara memberikan beban gaya yang
sesumbu [Askeland, 1985]. Hasil yang didapatkan dari pengujian tarik
sangat penting untuk rekayasa teknik dan desain produk karena
mengahsilkan data kekuatan material. Pengujian uji tarik digunakan untuk
mengukur ketahanan suatu material terhadap gaya statis yang diberikan
secara lambat.
Pengujian tarik adalah dasar dari pengujian mekanik yang
dipergunakan pada material. Dimana spesimen uji yang telah
distandarisasi, dilakukan pembebanan uniaxial sehingga spesimen uji
mengalami peregangan dan bertambah panjang hingga akhirnya patah.
Pengujian tarik relatif sederhana,murah dan sangat terstandarisasi
dibanding pengujianTegangan.

Gambar. Uji Tarik Baja dengan UTM

Tegangan yang digunakan pada kurva adalah tegangan membujur


rata-rata dari pengujian tarik. Tegangan teknik tersebut diperoleh dengan
cara membagi beban yang diberikan dibagi dengan luas awal penampang
benda uji. Dituliskan seperti dalam persamaan berikut

Keterangan :
σ: Besarnyategangan (kg/cm2)
P/F :Beban yang diberikan (kg)
A : Luaspenampangbendauji (cm2)

1. Regangan
Regangan yang digunakan untuk kurva tegangan-regangan teknik adalah
regangan linier rata-rata, yang diperoleh dengan cara membagi
perpanjangan yang dihasilkan setelah pengujian dilakukan dengan panjang
awal.

Keterangan :
ε : Besarnya regangan
∆L : Perubahan panjang benda ( mm )
Lo : Panjang awal benda uji ( mm )

Bentukdanbesaranpadakurvategangan-
regangansuatulogamtergantungpadakomposisi, perlakuanpanas,
deformasiplastik, lajuregangan, temperaturdankeadaantegangan yang
menentukanselamapengujian. Parameter-parameter yang
digunakanuntukmenggambarkankurvategangan-
reganganlogamadalahkekuatantarik, kekuatanluluhatautitikluluh,
persenperpanjangandanpenguranganluas. Dan parameter pertamaadalah
parameter kekuatan, sedangkandua yang
terakhirmenyatakankeuletanbahan.

B. AlatdanBahan
a. Alat
1. UTM ( Universal Testing Machine)
2. Dial indicator (mitutoyo)denganketelitian 0,01 mm
3. Alatukur (jangkasorong)
4. Penggarisdanmeteran
5. Gergajibesi
6. Alatdokumentasi ( handphone)
b. Bahan
1. Baja polosdenganpanjang 30 cm

D. LangkahKerja
1. Siapkanalatdanbahan
2. Sediakandanpotongbatanglogambajapolosdenganpanjang ± 30 cm
denganmenggunakangergajikemudianukurdenganmenggunakanpengga
ris.
3. Untukmengetahui diameter
darilogambajadigunakanalatukurjangkasorong yang
mempunyaiketelitian 0,01 mm
4. Menyalakan stop kontak UTM, bukakuncidansesuaikanmesin,
masukanbajadanaturpengaturan model sesuaisampelbaja
5. Menyalakanmesin manometer arahposisitekan
6. Catatdanamatidengantelitiperubahanangka yang terjadipadamesin
manometer dan dial indicator. Data ini yang
akandigunakandalammembuatgrafikhubunganantarategangandanregangan
.
7. Pastikanhinggabajaputus
8. Setelahselesaipengujian (bendaujitelahputus), catat diameter
padatempatputusdarikeadaanputusnyabendauji.
9. Rekaphasilpengujian

E. Data Praktikum
1. Data praktikumuntukmengetahuimutubaja

Gambar. Pertambahaanpanjangbaja
Keterangangambar :
L = Panjangmula-mulabaja (cm)
∆L = Pertambahanpanjangbaja (cm)
A = Luaspenampangbaja (cm2)
F = Gaya tekan
Diketahui :
Lo ( Panjangmula-mulabaja ) = 30,9 cm
d ( Diameter baja ) = 2,2 cm
Ao (Luas Penampang) = 3,14 x d2/4
= 3,7994cm2
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai