Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH LANDASAN PENDIDIKAN

LINGKUNGAN PENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPU
Dr. Rita Kurnia, M. Pd

DISUSUN OLEH
ADEK DIAH MURTI
AULIA AGUSTHA
KARTIJA
PERTIWI DWI WAHYUNI
SITI ROGAYAH

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2016/2017
KATA PENGANTAR
i
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, inayah,
taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi para pembaca dalam pembelajaran Lingkungan
Pendidikan.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada Yth:
1. Ibu Dr. Rita Kurnia, M. Pd selaku dosen pengampu
2. Orang tua kami yang telah membantu baik moril maupun materi
3. Rekan-rekan satu kelas yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini jauh dari sempurna. Baik dari segi
penyusunan, bahasa, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen mata kuliah Landasan Pendidikan
guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik dimasa yang akan
datang.

Pekanbaru, …..…..2016

Penulis

DAFTAR ISI

ii
KATA PENGANTAR .........................................................................................................
DAFTAR ISI .......................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang....................................................................................................


1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................

BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Lingkungan Pendidikan....................................................................


2.2 Fungsi Lingkungan Pendidikan..........................................................................
2.3 Ragam Bentuk Lingkungan Pendidikan.............................................................
2.4 Peranan Lingkungan Pendidikan........................................................................

BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan............................................................................................................
3.2 Saran......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang


Manusia mempunyai kemampuan-kemampuan yang dapat dan perlu dikembangkan
melalui pengalaman yang terbentuk dalam berinteraksi antar individu dengan lingkungan
tempat tinggalnya yang dapat mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan, perkembangan,
serta proses dalam menjalani kehidupannya memalui lingkungan fisik dan lingkungan
sosialnya.
Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan
potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di
dalam masyarakat dan kebudayaan. Maka dari itu, pendidikan perlu ditunjang dengan
lingkungan pendidikan yang baik. Karena lingkungan pendidikan merupakan segala sesuatu
yang ada di sekitar manusia dalam berinteraksi baik berupa benda mati, makhluk hidup,
maupun hal-hal yang terjadi dan sebagai tempat dalam menyalurkan kemampuan-
kemampuan untuk membentuk perkembangan setiap individu yang mempunyai pengaruh
kuat kepada individu.

B.     Rumusan Masalah


Dari judul makalah ini, dapat di identifikasi ada beberapa yang akan dabahas yaitu

diantaranya :

1.      Apa pengertian lingkungan pendidikan ?

2.      Apa saja fungsi lingkungan pendidikan ?

3.      Apa saja yang termasuk dalam ragam bentuk lingkungan pendidikan ?

4.      Bagaimana peranan lingkungan pendidikan terhadap pendidikan ?

C.    Tujuan Pembahasan

Tujuan dari pembahasan makalah ini adalah untuk :


1.      Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari lingkungan pendidikan.

2.      Untuk mengetahui dan memahami fungsi dari lingkungan pendidikan.

1
3.      Untuk mengetahui dan memahami yang termasuk kedalam ragam bentuk lingkungan

pendidikan.

4.      Untuk mengetahui dan memahami peranan-peranan lingkungan pendidikan terhadap

pendidikan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Lingkungan Pendidikan


Kegiatan pendidikan selalu berlangsung di dalam suatu lingkungan. Dalam konteks
pendidikan, lingkungan dapat diartikan, sebagai segala sesuatu yang berada di luar diri anak.
Lingkungan dapat berupa hal-hal nyata, seperti tumbuhan, orang, keadaan, politik, sosial-
ekonomi, binatang, kebudayaan, kepercayaan, dan upaya lain yang dilakukan oleh manusia
termasuk di dalamnya pendidikan.
Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia, baik
berupa benda mati, makhluk hidup, ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi termasuk kondisi
masyarakat terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat kepada individu. Seperti
lingkungan tempat pendidikan berlangsung dan lingkungan tempat anak bergaul. Lingkungan
ini kemudian secara khusus disebut sebagai lembaga pendidikan sesuai dengan jenis dan
tanggungjawab yang secara khusus menjadi bagian dari karakter lembaga tersebut.
Dalam memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak, lingkungan ada yang
sengaja diadakan (usaha sadar) ada yang tidak usha sadar dari orang dewasa yang normatif
disebut pendidikan, sedang ynag lain disebut pengaruh. Lingkungan yang dengan sengaja
diciptakan untuk mempengaruhi anak ada tiga, yaitu : lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah, dan lingkungan masyarakat. Ketiga lingkunga ini disebut lembaga pendidikan atau
satuan pendidikan.
Lembaga pendidikan adalah organisasi atau kelompok manusia yang Karena satu dan
lain hal memikul tanggung jawab atas terlaksananya pendidikan. Badan pendidikan itu
bertugas memberi pendidikan kepada si terdidik (Marimba,1980). Secara umum fungsi
lembaga pendidikan adalah menciptakan situasi yang memungkinkan proses pendidikan
dapat berlangsung.
Menurut Hasbullah (2003) lingkungan pendidikan mencakup :
a. Tempat (lingkungan fisik), keadaan iklim, keadaan tanah, keadaan alam.
b. Kebudayaan (lingkungan budaya) dengan warisan budaya tertentu seperti bahasa, seni,
ekonomi, ilmu pengetahuan, pandangan hidup, dan pandangan keagamaan.
c. Kelompok hidup bersama (lingkungan sosial atau masyarakat) keluarga, kelompok
bermain, desa, perkumpulan dan lainnya.

3
Lingkungan serta lembaga pendidikan bersifat positif apabila memberikan pengaruh
sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan. Lingkungan bersifat negatif apabila berpengaruh
secara kontradiktif dengan arah dan tujuan pendidikan. Maka intensitas pengaruh lingkungan
terhadap peserta didik tergantung sejauh mana anak dapat menyerap rangsangan yang
diberikan lingkungannya dan sejauh mana lingkungan mampu memahami dan memberikan
fasilitas terhadap kebutuhan pendidikan peserta didik.

B.     Fungsi Lingkungan Pendidikan


Diantara fungsi lingkungan pendidikan adalah sebagai berikut.
1.      Lingkungan pendidikan dapat menjamin kehidupan emosional peserta didik untuk tumbuh
dan berkembang. Kehidupan emosional ini sangat penting dalam pembentukan pribadi anak.
2.      Lingkungan pendidikan membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai
lingkungan sekitarnya baik lingkungan fisik, sosial, maupun budaya, terutama berbagai
sumberdaya pendidikan yang tersedia agar dapat dicapai tujuan pendidikan secara optimal.
3.      Lingkungan pendidikan berfungsi sebagai wahana yang amat besar bagi perkembangan
individu dan masyarakat dalam memperluas dan mempercepat usaha mencerdaskan
kehidupan bangsa.
4.      Mengajarkan tingkah laku umum dan untuk menyeleksi serta mempersiapkan peranan-
peranan tertentu dalam masyarakat.
5.      Di dalam lingkungan pendidikan dapat mengembangkan kemampuan-kemampuan yang
dimiliki peserta didik baik dalam bentuk karier, akademik, kehidupan beragama, kehidupan
sosial budaya, maupun keterampilan lainnya.

C.    Ragam Bentuk Lingkungan Pendidikan


Lingkungan pendidikan adalah tempat seseorang memperoleh pendidikan secara
langsung dan tidak langsung. Oleh karena itu, lingkungan pendidikan ada yang bersifat sosial
dan material. Lingkungan pendidikan secara garis besarnya oleh Ki Hajar Dewantoro dibagi
menjadi tiga yang disebut denga Tri Pusat Pendidikan, yaitu keluarga, sekolah, dan
masyarakat.
a. Lingkungan Keluarga
Manusia ketika dilahirkan di dunia dalam keadaan lemah. Tanpa
pertolongan orang lain, terutama orang tuanya, ia tidak bisa berbuat banyak. Di
balik keadaannya yang lemah itu ia memiliki potensi baik yang bersifat jasmani
maupun rohani.

4
Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi anak, di lingkungan
keluarga pertama-tama anak mendapatkan pengaruh sadar. Karena itu keluaraga
merupaka kelompok primer yang terdiri dari sejumlah keluarga kecil karena
hubungan sedarah yang bersifat informal dan kodrati dan menjadi lembaga
pendidikan tertua. Keluarga bisa berbentuk keluarga inti (nucleus family : ayah,
ibu, dan anak), ataupun keluarga yang diperluas (di samping inti, ada orang lain
seperti kakek, nenek, ipar dan lain sebagainya).
Anak dalam menjalani pendidikan di lingkungan keluarga biasanya
menghadapi hambatan-hambatan. Hambatan-hambatan tersebut antara lain
sebagai berikut.
1. Anak kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orangtua.
2. Pigur orangtua yang tidak mampu memberikan keteladanan pada anak.
3.   Sosial ekonomi keluaraga yang kurang atau sebaliknya yang tidak bisa
menunjang belajar.
4. Kasih sayang orangtua yang berlebihan sehingga cenderung untuk
memanjakan anak.
5. Orangtua yang tidak bisa memberikan rasa aman kepada anak, tuntutan
orangtua yang terlalu tinggi.
6. Orangtua yang tidak bisa memberikan kepercayaan kepada anak.
7. Orangtua yang tidak bisa membangkitkan inisiatif dan kretifitas kepada
anak.
Keluarga sebagai lingkungan pendidikan yang pertama sangat penting
dalam membentuk pola kepribadian anak. Karena di dalam keluarga, anak
pertama kali berkenalan dengan nilai dan norma. Keluarga didasarkan pada
cinta kasih yang sangat natural, sehingga suasana pendidikan yang
berlangsung di dalamnya berdasarkan kepada suasana yang tanpa memikirkan
hak.
Pendidikan keluarga memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar,
agama, dan nilai moral, norma sosial dan pandangan hidup yang diperlukan
peserta didik untuk dapat berperan dalam keluarga dan dalam masyarakat.
Dasar-dasar tanggung jawab keluarga terhadap pendidikan anaknya,
meliputi hal-hal berikut.

5
1. Dorongan/motivasi cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua dengan
anak. Cinta kasih ini mendorong sikap dan tindakan rela menerima
tanggungjawab, dan mengabdikan dirinya untuk sang anak.
2. Dorongan/motifasi kewajiban moral, sebagai konsekuensi kedudukan
orangtua terhadap keturunannya. Tanggungjawab moral ini meliputi nilai-
nilai religius spiritual yang dijiwai ketuhanan Yang Maha Esa dan agama
masing-masing di samping didorong oleh kesadaran memelihara martabat
dan kehormatan keluarga.
3. Tanggungjawab sosial sebagai bagian dari keluarga, yang pada gilirannya
juga menjadi bagian dari masyarakat, bangsa dan negaranya, bahkan
kemanusiaan.
Di sisi lain tanggungjawab pendidikan yang menjadi beban orangtua
sekurang-kurangnya harus dilaksanakan dalam rangka hal-hal berikut.
1. Memelihara dan membesarkan anak.
2. Melindungi dan menjamin kesamaan baik jasmaniah maupun rohaniah
sesuai dengan falsafah hidup dan agama yang dianutnya.
3. Member pengajarandalam arti yang luas.
4. Membahagiakan anak baik di dunia dan akhirat.
Dasar-dasar pendidikan yang diberikan kepada anak dari orangtua
meliputi tujuh hal, yaitu dasar pendidikan budi pekerti, dasar pendidikan
sosial, dasar pendidikan intelek, dasar pembentukan kebiasaan pembinaan
kepribadian yang baik dan wajar, dasar pendidikan kekeluargaan, dasar
pendidikan nasionalisme, dan dasar pendidikan agama.
Lingkungan keluarga berpengaruh kepada anak dari sisi perlakuan,
keluarga terhadap anak, kedudukan anak dalam keluarga, keadaan ekonomi
keluarga, keadaan pendidikan keluarga, dan pekerjaan orangtua.
Dari lingkungan keluarga yang harmonis mampu memancarkan
keteladanan kepada anak-anaknya, karena dikatakan pendidikan pertama pada
bayi atau anak itu berkenalan dengan lingkungan serta mendapat pembinaan
pada keluarga.
b. Lingkungan Sekolah
Sebagai akibat dari perkembangan ilmu dan teknologi dan terbatasnya
orangtua dalam kedua hal tersebut, orangtua sangat penting dalam menyiapkan
anak-anak untuk kehidupan mansyarakat. Sekolah memegang peranan penting

6
dalam pendidikan karena pengaruhnya besar sekali pada jiwa anak. Karena itu di
samping keluagra sebagai pusat untuk pendidikan, sekolah pun mempunyai fungsi
sebagai pusat pendidikan untuk pembentukan kepribadian anak.
Pendidikan di sekolah mencakup pendidikan umum dalam mempersiapkan
peserta didik menguasai kemampuan dasar untuk melanjutkan pendidikan atau
memasuki lapangan kerja. Pendidikan sekolah biasanya disebut sebagai
pendidikan formal karena ia adalah pendidikan yang mempunyai dasar, tujuan,
isi, metode, alat-alatnya yang disusun secara eksplisit, sistematis, dan
distandarisasikan. Penjabaran fungsi sekolah sebagai pusat pendidikan formal,
terlihat pada tujuan instruksional, yaitu tujuan kelembagaan pada masing-masing
jenis da tingkatan sekolah.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menerima fungsi pendidikan
berdasarkan asas-asas tanggungjawab berikut ini.
1. Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan
yang ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku yaitu undang-
undang pendidikan.
2. Tanggungjawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi, tujuan dan tingkat
pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan negara.
3. Tanggungjawab fungsional ialah tanggungjawab profesional pengelola
dan pelaksana pendidikan.
Sekolah sebagai pendidikan formal dirancang sedemikian rupa agar
lebih efektif dan efisien, yaitu bersifat klasikal dan berjenjang. System klasikal
memungkinkan sejumlah anak belajar bersama dan dipimpin oleh seorang atau
beberapa orang guru sebagai fasilitator. Sekolah memiliki cirri jenjang dapat
dijelaskan sebagi berikut.
a) Jenjang lembaga, sekolah dirancang dengan berbagai tingkatan, dari
Taman Kanak-Kanak (TK) sampai perguruan tinggi (PT). sebagian
dikelola oleh Departemen Pendidikan Nasional dan sebagian lainnya
dikelola oleh Departemen Agama.
b) Jenjang kelas, berjenjang menurut tingkatan kelas, murid hanya bisa
mengikuti pendidikan pada kelas yang lebih tinggi apabila ia telah
mampu menyelesaikan pendidikan di tingkat sebelumnya. Jenjang
kelas ini bervariasi, yaitu di tingkat SD/MI terdiri dari enam kelas,
SMP/MTs terdiri dari tiga kelas, SMA/MA/sederajat terdiri dari tiga

7
kelas, sedangkan di Perguruaan Tinggi tidak ditentukan dengan jenjang
kelas.
Sekolah dianggap sebagai suatu lingkungan yang paling
bertanggungjawab terhadap pendidikan murid-muridnya, lebih-lebih bila
dikaitkan dengan pengabdian sumber daya manusia yang berkualitas untuk
dapat bersaing secara global. Maka pembangunan sekolah dianggap sebagai
investasi yang prosfektif demi menyongsong kemajuan bangsa.
c. Lingkungan Masyarakat
Pendidikan dalam lingkungan masyarakat tampaknya sudah lebih maju
dibandingankan dengan pendidikan dalam lingkungan keluarga dan lingkungan
sekolah. Karena masyarakat adalah salah satu lingkungan pendidikan yang besar
pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi seseorang. Pandangan hidup, cita-cita
bangsa, sosial budaya, dan perkembangan ilmu pengetahuan akan mewarnai keadaan
masyarakat tersebut.
Masyarakat turut serta memikul tanggungjawab pendidikan. Pendidika
kemasyarakatan merupakan wahana yang amat besar artinya bagi perkembangan
individu dan masyarakat sebagai gerakan yang memperluas dan mempercepat usaha
mencerdaskan bangsa.
Dalam menjalani pendidikan di lingkungan masyarakat biasanya akan
mengalami kesulitan-kesulitan, antara lain :
1) Lingkungan fisik dan nonfisik yang kurang menguntungkan. Lingkungan yang
demikian akan banyak menghambat anak dalam belajar.
2) Tugas yang diberikan lembaga terlalu berat/banyak, sehingga anak tidak dapat
menyelesaikan tugas tersebut dengan baik. Terlalu banyaknya kegiatan yang
diikuti dalam waktu yang terbatas, bisa menjadi penyebab kegiatan tersebut
tidak dilaksanakan dengan baik dan akan mengalami kesulitan, yang akhirnya
hasilnya akan kurang.
3) Apabila nilai dikembangkan oleh anak berbeda/bertentangan dengan nilai/adat
yang ada di masyarakat maka akan timbul konflik nilai. Kalau terjadi hal
demikian biasanya anak akan mengalami kesulitan dalam menyesuaikan
dalam diri terhadap lingkungan tersebut. Keadaan yang demikian biasanya
akan berpengaruh terhadap upaya belajar anak.
Setiap masyarakat mempunyai mempunyai cita-cita, peraturan-peraturan dan
sistem kekuasaan tertentu. Pendidikan dalam Lingkungan kehidupan.

8
Corak dan ragam pendidikan yang dialami seseorang dalam masyarakat
meliputi segala bidang, baik pembentukan kebiasaan-kebiasaan pembentukan
pengetahuan sikap dan minat, maupun pembentukan kesusilaan dan keagamaan.
Pendidikan dalam pergaulan masyarakat terutama banyak sekali lembaga-
lembaga pendidikan seperti masjid, surau atau langgar, musholla, madrasah, pondok
pesantren, pengajian, kursus, dan badan-badan pembinaan rohani.

D.    Peranan Lingkungan Pendidikan


Dalam memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak, lingkungan pendidikan
sangat berperan penting dalam memberikan penraguh tersebut. Diantara peranan lingkungan
pendidikan adalah sebagai berikut.
1.      Peranan Lingkungan Keluarga
Sangat besar peranan kelurga dalam pendidikan, karena keluarga adalah lingkungan
pertama yang memberikan pendidikan kepada anak. Peranan keluarga tersebut diantaranya
adalah :
a. Sebagai pembentuk pola pikir anak, karena di dalam keluarga, anak pertama kali
berkenalan dengan nilai dan norma.
b.   Sebagai pengalaman pertama bagi masa kanak-kanak, pengalaman ini merupakan
factor yang sangat penting bagi perkembangan berikutnya, khususnya dalam
perkembangan pribadinya.
c. Sebagai lingkungan pendidikan yang memberikan keteladanan, karena
keteladanan orangtua akan menjadi tolat ukur dan menjadi wahana pendidikan
moral.
d. Sebagai lingkungan pendidikan yang berperan dalam meletakkan dasar-dasar
pendidikan agama.
2.      Peranan Lingkungan Sekolah
Tugas sekolah sangat penting dalam menyiapkan anak-anak untuk kehidupan
masyarakat. Maka dari itu, sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan. Karena
pengaruhnya besar sekali pada jiwa anak dan sekolah pun berperan dalam pembentukan
kepribadian anak. Diantara peranan sekolah dalam pendidikan adalah sebagai berikut.
a. Sebagai pendidikan formal yang menumbuhkembangkan dalam ranah kognitif,
afektif, dan psikomotorik agar anak mampu menolong dirinya sendiri dalam hidup
sebagai makhluk individu dan makhluk sosial melalui pembekalan dalam semua
bidang studi.

9
b. Sebagai lingkungan pendidikan yang perlu memberikan pemahaman tentang
pendidikan pancasila, agama, dan pembinaan watak sesuai dengan nilai dan norma
yang hidup dan berkembang di masyarakat.
c. Sebagai lingkungan pendidikan yang haru mewujudkan cita-cita bangsa dalam hal
mencerdaskan kehidupan bangsa.
3.      Peranan Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat mempunyai andil yang besar dalam upaya mencapai tujuan
pendidikan nasional, dalam peranannya antara lain :
a. Pendidikan manusia sebagai makhluk individu, lingkungan masyarakat berperan
dalam membantu pembentukan manusia yang cerdas, sesuai dengan kondisi dan
fungsi dari masing-masing pendidikan tersebut.
b. Pendidikan manusia sebagai makhluk susila (kemasyarakatan), yang berkaitan dengan
nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila sebagai falsafah hidup bangsa, dan
pancasila sebagai dasar negara.
c. Pendidikan manusia sebagai makhluk sosial, lingkungan masyarakat baik secara
langsung maupun tidak langsung memang ditumbuhkembangkan sebagai makhluk
individu dan susila, yang secara bersama-sama mampu menciptakan kehidupan
bersama secara bertanggungjawab, untuk mencapai kesejahteraan sosial yang dinamis
dengan sikap makaryanya.
d. Pendidikan manusia sebagai makhluk religius, maka lingkungan masyarakat banyak
memberikan andil dalam pembekalan yang berhubungan dengan masalah keagamaan.

10
BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
Lingkungan pendidikan adalah tempat seseorang memperoleh pendidikan secara
langsung atau tidak langsung. Lingkungan pendidikan terdiri dari lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat..
Lingkungan keluarga adalah tempat anak dilahirkan. Disinilah pertama kali ia
mengenal nilai dan norma. Pendidikan di lingkungan keluarga berfungsi untuk memberikan
dasar dalam menumbuhkembangkan anak sebagai makhluk individu, sosial, susila,dan
religius.
Sekolah adalah lingkungan kedua bagi anak. Di sekolah ia mendapatkan pendidikan
yang intensif. Disinilah potensi anak akan ditumbuhkembangkan. Sekolah merupakan
tumpuan dan harapan orangtua dan masyarakat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Di lingkungan masyarakat anak akan mendapat pendidikan. Masyarakat merupakan
lingkungan pendidikan ketiga yang ikut bertanggungjawab dalam upaya mencerdaskan
kehidupan bangsa..
Semua lingkungan pendidikan sangat berperan besar dalam pelaksanaan pendidikan
dalam mencapai tujuan pendidikan itu sendiri baik bagi diri peserta didik sebagai makhluk
individu maupun sebagai makhluk sosial, susila, serta makhluk religius.
B.     Saran
Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mampu memberikan keteladanan
dalam hal berperilaku, memberikan fasilitas dalam hal mengembangkan dan melaksanakan
kegiatan pendidikan dan semua itu harus ditunjang dengan lingkungan pendidikan yang
kondusif.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ikhsan, Fuad. 2005. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Pidarta, Made. 1997. Landasan Kependidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Kiswan. 2012. Dasar-Dasar Pendidikan. Ciamis : Darussalam.

Hasbullah. 2003. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

TIM Dosen FIP-IKIP Malang. 1988. Pengantar Dasar-Dasar Kependidikan. Surabaya :

Usaha Nasional.

12

Anda mungkin juga menyukai