Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENELITIAN SOSIOLOGI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan pelajar merokok, bahaya merokok, dan
dampak negartif merokok.

“Dampak Negatif Merokok Terhadap Prestasi Belajar


Siswa SMA di Jember”

OLEH:
MOHAMAD ANGGI FAURAHMASNYAH
X MIPA 5/19
SMA NEGERI 1 JEMBER
Jln. Letjend Panjaitan No. 55 Telp/Fax. 0331-338566 Jember 68121
http://www.sman1jember.sch.id – email : sekolah@sman1jember.sch.id

DISUSUN PADA TAHUN 2017


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb.


Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas Karya
Ilmiah  Sosilogi InI. Tidak lupa juga Saya capkan terima kasih kepada
guru Sosilogi yaitu ibu SRI SUNARWATI yang telah membimbing Saya agar dapat
mengerti tentang bagaimana cara menyusun karya tulis ilmiah Ini. 
Karya Ilmiah Ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Dampak
Merokok bagi Pelajar, yang Saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber. Karya Ilmiah ini di susun oleh :
MOHAMAD ANGGI FAURAHMANSYAH
 Dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya Karya
Ilmiah  ini dapat terselesaikan. Semoga Karya Ilmiah Kami Dapat bermanfaat bagi Para
Pelajar, Umum Khususnya pada diri Kami sendiri dan semua yang membaca Karya
Tulis Kami ini, Dan  Mudah mudahan Juga  dapat memberikan wawasan yang lebih
luas kepada pembaca .
Kami menyadari mungkin masih ada kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan
Karya Tulis Ilmiah Ini.
Waalaikumsalam wr.wb.

Jember, 10 Mei 2017

                        Penyusun         
DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................................
Kata Pengantar...........................................................................................................
Daftar Isi.....................................................................................................................
Daftar Tabel...............................................................................................................
Daftar Gambar............................................................................................................
Bab I :Pendahuluan
I.I Latar Belakang Masalah............................................................................
I.II Perumusuan Masalah...............................................................................
I.III Pertanyaan Penelitian..............................................................................
I.IV Tujuan Penelitian....................................................................................
I.V Kegunaan Penelitian................................................................................
Bab II : Kerangka Teori
II.I Tinjauan Pustaka......................................................................................
II.II Kerangka Teori.......................................................................................
Bab III : Metodologi
III.I Pendekatan Penelitian....................................................................................................................
III.II Jenis Penelitian.............................................................................................................................
III.III Subjek Penelitian........................................................................................................................
III.IV Teknik Pengumpulan Data.........................................................................................................
III.V Teknik Analisis Data....................................................................................................................
Bab IV : Hasil Penelitian................................................................................................................................
Bab V : Kesimpulan dan Saran
V.I Kesimpulan.....................................................................................................................................
V.II Saran..............................................................................................................................................
Penutup
VI.I Daftar Pustaka...........................................................................................................................................
DAFTAR TABEL

Tabel IV.I : Indikator Perokok Pasif


Tabel IV.II : Indikator Perokok Aktif
Tabel IV.III : Indikator Perokok Pecandu
DAFTAR GAMBAR

Gamaba II : Rokok
Gamabar IV : Pelajar Merokok
BAB I
PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang Masalah


Seperti yang kita ketahui rokok tidak asing lagi kita dengar dan kita lihat, kini
setiap toko atau warung sudah memperjual belikan rokok, hal ini sangat berpengaruh
terhadap Perekonomian siswa karena rokok dapat menyebabkan kanker, serangan
jantung, hipertensi, gangguan kehamilan dan janin.
Selain itu hal ini juga dapat merusak kadar – kadar jati diri bangsa. Sekarang banyak
siswa yang mengkomsumsi rokok. Ini semua membuktikan bahwa rokok sudah
merajalela dikalangan Pelajar. Mengkomsumsi rokok juga dapat mengakibatkan
rusaknya mental Siswa.
Mereka bisa saja membeli rokok dengan cara yang tidak halal. Seperti mengambil
uang SPP untuk membeli Rokok, ataupun bisa saja mereka mengambil uang orang tua
mereka untuk membeli sebatang rokok.
Hal ini menimbulkan dampak bagi prestasi belajar siswa. Dampak yang ditimbulkan
adalah dampak negatif. Jadi merokok dapat menurunkan prestasi belajar siswa.
I.II Perumusan Masalah
a) Apa Yang di maksud dengan rokok ?    
b)   Apa Dampak Perekonomian Dari Membeli Rokok ?     

c)   Apa Dampak Perilaku Bagi para siswa dalam mengkonsumsi Rokok ?

d) Apa Dampak Merokok Terhadap Prestasi Belajar Siswa?

I.III Pertanyaan Penelitian


1. Mengapa pelajar lebih suka membeli rokok dari pada buku pelajaran?
2. Apa alasan pelajar merokok?
3. Bagaimana semangat belajar dan prestasi belajar siswa yang kecanduan
merokok?

I.IV Tujuan Penelitian


1. Mengetahui siswa mengapa mengkonsumsi rokok.
2. Mengetahui tujuan siswa mengaa mereka sering membeli rokok daripada
kebutuhan belajar.
3. Mengetahui dampak negatif merokok terhadap prestasi dan semangat
belajar siswa.

I.V Kegunaan Penelitian


1. Sebagai wacana bagi pelajar agar dapat berperilaku baik.
2. Agar pelajat terbebas dari pengaruh rokok.
3. Menjadikan motivasi bagi pelajar agar dapat mandiri dan semangat dalam
belajar.
BAB II
KERANGKA TEORI

II.I Tinjauan Pustaka

1) Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70
hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter
sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah.
Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara
agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau
kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam
kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan
tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang
memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat
ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan
jantung(walapun pada kenyataanya itu hanya tinggal hiasan, jarang
sekali dipatuhi).
Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah
suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti
memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa
menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu
ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa
tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di
kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian
yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok
hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang
Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai
masuk negara-negara Islam.

2) Pelajar
Pelajar adalah orang-orang yang ikut serta dalam proses belajar.
Menurut Nasution, belajar merupakan kegiatan mengumpulkan dan
menambah sejumlah ilmu dan pengetahuan, sedangkan pelajar
adalah pelakunya. Sedangkan Sudjana mengemukakan pengertian
belajar secara lebih jelas, yakni setiap upaya yang sengaja diciptakan
agar terjadi suatu kegiatan yang edukatif antara peserta didik
(pelajar) dan pendidik (pengajar). Pelajar pada dasarnya adalah
konsumen dari jasa yang diberikan oleh pengajar.
Pelajar merupakan aset yang penting bagi suatu negara. Karena
generasi pelajar adalah bibit-bibit yang harus dikembangkan untuk
menjadi generasi yang dapat memajukan agama, nusa dan bangsa.
Tak hanya itu, dengan adanya pelajar maka pergaulan sosial juga
semakin baik. Seorang pelajar yang baik seharusnya mampu
menempatkan diri dengan baik pula di kalangan masyarakat. Karena
sebagai seorang peserta didik, secara tidak langsung pengetahuan
dan keterampilan yang dimiliki juga lebih baik dibandingkan yang
lain. Hal ini menuntut agar pelajar berperilaku sopan agar dapat
ditiru oleh masyarakat lain yang tidak berpendidikan atau
berpendidikan rendah.

3) Prestasi
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam
melakukan kegiatan. Gagne (1985:40) menyatakan bahwa prestasi
belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu : kemampuan
intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan
keterampilan. Menurut Bloom dalam Suharsimi Arikunto
(1990:110) bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek
yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
Prestasi merupakan kecakapan atau hasil kongkrit yang dapat
dicapai pada saat atau periode tertentu. Berdasarkan pendapat
tersebut, prestasi dalam penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai
siswa dalam proses pembelajaran.

4) Perilaku
Pengertian Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri
yang mempunyai bentangan arti yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara,
menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian
tersebut bisa disimpulkan bahwa perilaku manusia adalah semua kegiatan atau
aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati
oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003).
Sedangkan dalam pengertian umum perilaku adalah segala perbuatan atau
tindakan yang dilakukan oleh makhluk hidup.
Pengertian perilaku dapat dibatasi sebagai keadaan jiwa untuk berpendapat,
berfikir, bersikap, dan lain sebagainya yang merupakan refleksi dari berbagai
macam aspek, baik fisik maupun non fisik.
Perilaku juga diartikan sebagai suatu reaksi psikis seseorang terhadap
lingkungannya, reaksi yang dimaksud digolongkan menjadi dua, yakni :

 bentuk pasif (tanpa tindakan nyata atau konkrit), 


 dalam bentuk aktif (dengan tindakan konkrit), 

5) Kecanduan
Kecanduan adalah sebuah sebuah tingkah laku yang dipengaruhi
oleh beberapa faktor, baik fisik, fisiologis maupun psikologis.
Secara historis, kecanduan telah didefinisikan semata-mata untuk
suatu hal yang berkenaan dengan zat adiktif (misalnya alkohol,
tembakau, obat-obatan) yang masuk melewati darah dan menuju ke
otak, dan dapat merubah komposisi kimia ke otak. Istilah kecanduan
sendiri berkembang seiring dengan perkembangan kehidupan
masyarakat, sehingga istilah kecanduan tidak selamanya melekat
pada obat-obatnya tetapi dapat juga melekat pada kegiatan atau suatu
hal tertentu yang dapat membuat seseorang ketergantungan secara
fisik atau psikologis. Kata kecanduan (adiksi) biasanya digunakan
dalam konteks klinis dan diperhalus dengan perilaku berlebihan
(excessive). Konsep kecanduan dapat diterapkan pada perilaku
secara luas, termasuk kecanduan teknologi komunikasi informasi
(ICT) (Yuwanto, 2010).

II.II Kerangka Teori

A. Rokok
B. Pelajar
C. Prestasi
D. Perilaku
E. Kecanduan
Gambar II
Bab III
Metodologi

III.I Pendekatan Penelitian


Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif. Metode kualitatif adalah metode
yang dilakukan dengan mengumpulkan data yang sukar diukur dengan angka atau
dengan matematis, meskipun kejadian tersebut nyata dalam masyarakat. Yang tergolong
dalam metode studi kasus . Alat yang digunakan adalah wawancara dengan anak-anak
sd yang bermain permainan handphone(online) serta orang tuanya.
III.II Jenis Penelitian
Penelitian dilakukan dengan survei di lapangan dengan melakukan wawancara
terhadap narasumber.
III.III Subjek Penelitian
Subjeknya adalah Pelajar di sekitar Jalan Samanhudi 3 Kecamatan Kaliwates
Jember. Penelitian dilakukan pada bulan April - Mei 2017 dengan survei di lapangan
serta mewawancarai Pelajar serta Orang Tua pelajar tersebut.
III.IV Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, saya melakukan observasi di lapangan. Pertama-tama data
diperoleh dengan melakukan wawancara terhadap beberapa orang yang dijadikan
sampel penelitian.Kemudian hasil wawancara dari beberapa sampel dilihat dan
dianalisis untuk mengambil kesimpulan.
III.V Teknik Analisis Data
Pada hakikatnya analisis data adalah sebuah kegiatan untuk mengatur, mengurutkan,
mengelompokkan, memberi kode atau tanda, dan mengkategorikannya sehingga
diperoleh suatu temuan berdasarkan fokus atau masalah yang ingin dijawab. Melalui
serangkaian aktivitas tersebut, data kualitatif yang biasanya berserakan dan bertumpuk-
tumpuk bisa disederhanakan untuk akhirnya bisa dipahami dengan mudah.
Analisis yang kami gunakan adalah analisis tema kultural. Analisis Tema Kultural atau
Discovering Cultural Themes adalah analisis dengan memahami gejala-gejala yang khas
dari analisis sebelumnya. Analisis ini mencoba mengumpulkan sekian banyak tema,
fokus budaya, nilai, dan simbol-simbol budaya yang ada dalam setiap domain. Selain
itu, analisis ini berusaha menemukan hubungan-hubungan yang terdapat pada domain
yang dianalisis, sehingga akan membentuk satu kesatuan yang holistik, yang akhirnya
menampakkan tema yang dominan dan mana yang kurang dominan. Pada tahap ini yang
dilakukan oleh peneliti adalah: (1) membaca secara cermat keseluruhan catatan penting,
(2) memberikan kode pada topik-topik penting, (3) menyusun tipologi, (4) membaca
pustaka yang terkait dengan masalah dan konteks penelitian. Berdasarkan seluruh
analisis, peneliti melakukan rekonstruksi dalam bentuk deskripsi, narasi dan
argumentasi. Sekali lagi di sini diperlukan kepekaan, kecerdasan, kejelian, dan
kepakaran peneliti untuk bisa menarik kesimpulan secara umum sesuai sasaran
penelitian.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Sebab-sebab Perilaku Merokok
1. Faktor Penyebab Perilaku Merokok
Perilaku merokok merupakan perilaku yang berbahaya bagi kesehatan, tetapi masih
banyak orang yang melakukannya. Bahkan orang mulai merokok ketika mereka masih
remaja. Asal mulanya, orang yang mengisap rokok merasa tidak nyaman, misalnya
kepala pening, mulut kering dan bau. Akan tetapi lama kelamaan jika diteruskan
berkali-kali dan dibiasakan maka perokok akan merasa nikmat dan enak. Setelah itu
menjadi ketagihan, kecanduan, dan tergantung, baik secara fisik maupun psikis.
Ada berbagai alasan yang dikemukakan oleh para ahli untuk menjawab mengapa
seseorang merokok. Menurut Levy setiap individu mempunyai kebiasaan merokok yang
berbeda dan biasanya disesuaikan dengan tujuan mereka merokok. Pendapat tersebut
didukung oleh Smet yang menyatakan bahwa seseorang merokok karena faktor-faktor
sosio cultural seperti kebiasaan budaya, kelas sosial, gengsi, dan tingkat pendidikan.
Secara umum menurut Kurt Lewin, bahwa perilaku merokok merupakan fungsi dari
lingkungan dan individu, artinya perilaku merokok selain disebabkan oleh faktor dalam
diri, juga disebabkan olah faktor lingkungan.
Adapun faktor dari individu yaitu :
1. Faktor Biologis
Penelitian menunjukkan bahwa nikotin dalam rokok merupakan salah satu bahan kimia
yang berperan penting pada ketergantungan merokok.
2. Faktor Psikologis
Merokok dapat bermakna untuk meningkatkan konsentrasi, menghalau rasa kantuk,
mengakrabkan suasana sehingga timbul rasa persaudaraan,
juga dapat memberikan kesan modern dan berwibawa, sehingga bagi individu yang
sering bergaul dengan orang lain, perilaku merokok sulit untuk dihindari.
3. Faktor Demografis
Faktor ini meliputi umur dan jenis kelamin. Orang yang merokok pada usia dewasa
semakin banyak akan tetapi pengaruh jenis kelamin zaman sekarang sudah tidak terlalu
berperan karena baik pria maupun wanita sekarang sudah merokok.
Faktor lingkungan yaitu :
1. Faktor Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial berpengaruh terhadap sikap, kepercayaan dan perhatian individu
pada perokok.
2. Faktor Sosial-Kultural
Kebiasaan budaya, kelas sosial, tingkat pendidikan, penghasilan dan gengsi pekerjaan
akan mempengaruhi perilaku merokok pada individu.
3. Faktor Sosial Politik
Menambahkan kesadaran umum berakibat pada langkah-langkah politik yang bersifat
melindungi bagi orang-orang yang tidak merokok dan usaha melancarkan kampanye-
kampanye promosi kesehatan untuk mengurangi perilaku merokok. Merokok menjadi
masalah yang bertambah besar di negara-negara berkembang seperti Indonesia.

2. Remaja Rentan Terhadap Perilaku Merokok


Pada umumnya remaja memiiki rasa ingin tahu yang tinggi (high curiosity). Karena
didorong oleh rasa ingin tahu yang tinggi remaja cenderung ingin berpetualang
menjelajah segala sesuatu dan mencoba segala sesuatu yang belum pernah dialaminya.
Selain itu didorong juga oleh keinginan seperti orang dewasa, menyebabkan remaja
ingin mencoba melakukan apa yang sering dilakukan oleh orang dewasa. Akibatnya
tidak jarang secara sembunyi-sembunyi remaja pria mencoba merokok karena sering
meihat orang dewasa melakukannya. Seolah-olah dalam hati kecilnya berkata bahwa
remaja ingin membuktikan bahwa seebenarnya dirinya mampu berbuat seperti yang
dilakukan orang dewasa. Seringkali remaja melakukan perbuatan-perbuatan menurut
normanya sendiri karena terlalu banyak menyaksikan ketidakkonsistenan di masyarakat
yang dilakukan oleh orang dewasa atau orang tua antara apa-apa yang sering dikataan
dalam berbagai forum dengan kenyataan nyata dilapangan. Kata-kata moral
didengungkan dimana-mana tetapi kemaksiatan juga disaksikan dimana-mana oleh
remaja.
B. Perilaku Merokok di Kalangan Remaja Saat Ini
Berdasarkan penelitian melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan pengolahan
data angket terhadap pelajar di sekitar Jalan Samanhudi 3 Jember, pada hari Minggu
tanggal 7 Mei 2017, berikut ini adalah hasilnya:
1. Siswa yang Merokok

Peneliti mendapati dua alasan pertama kali mereka merokok, yaitu sebagian besar
alasan mereka karena penasaran atau sekedar ingin coba-coba dan satu orang karena
depresi. Seperti pengakuan dari Andik, siswa yang diwawancarai, mengaku merokok
pertama kali karena coba-coba. “saya merokok karena ingin coba-coba saja, lagian juga
kata temen ga ngrokok ga gaul”. Dia merokok hanya satu tahun karena memiliki
motivasi untuk berhenti merokok. Setelah peneliti tanya apa motivasinya, dia menjawab
dengan senyum ringan “ya, motivasinya karena cewek”. Akhirnya sampai sekarang dia
tidak merokok lagi.
Peneliti mengkategorikan siswa menjadi 3 yaitu: Perokok pasif, perokok aktif, perokok
pecandu. Perokok pasif adalah orang yang tidak merokok tapi terpaksa ikut menghirup
asap rokok karena tidak bisa menghindar lagi. Adapun indikator dari [Tabel IV.I]
perokok pasif:
1. Belum pernah merokok.
2. Merasa terganggu dengan lingkungan perokok.
3. Mengetahui bahaya merokok.
Perokok aktif adalah orang yang merokok tetapi tidak merasa rokok menjadi kebutuhan.
Adapun indikator dari [Tabel IV.II]
perokok aktif:
1. Merokok tidak menjadi kebutuhan.
2. Tahan jika tidak merokok dalam sehari.
3. Dapat menahan diri jika tidak mempunyai rokok.
Perokok pecandu adalah orang yang merokok karena kecanduan dan sudah menjadi
kebutuhan. Adapun indikator dari [Tabel IV.III]
perokok pecandu:
1. Merokok merupakan kebutuhan.
2. Setiap hari pasti merokok.
3. Jika kehabisan rokok, maka tidak tahan sampai memperolehnya.
Salah satu perokok pasif adalah Rizky. Dia mengaku tidak pernah merokok karena
merokok dapat merusak kesehatan. Dia mengatakan “Merokok kan merusak kesehatan,
seperti merusak paru-paru, dan banyak sih, merugikan orang lain juga”. Dia merasa
terganggu apabila disekitarnya ada yang merokok. Sama halnya dengan Dian, yaitu Ilya.
Ilya juga tidak merokok karena mengetahui sebab-akibat merokok. Meskipun dia sering
diejek temannya karena tidak merokok, dia tetap bisa mengontrol diri untuk tidak
merokok.
Sedangkan siswa yang dikategorikan dalam perokok aktif adalah Bayu dan Andik.
Juhari pertama kali merokok karena coba-coba. Dia hanya merokok jika ditawari
temannya sebagai rasa menghargai. Pernyataan dia “Awalnya dulu nggak ngrokok, tapi
lihat temen-temen pada ngrokok ya jadi ikut-ikutan gimana rasanya ngrokok”. Andik
sama dengan Bayu, yaitu merokok karena mencoba-coba. Dia sempat mengatakan
“nggak ngrokok nggak gaul”, meskipun saat ini dia telah berhenti merokok.
Salah satu perokok pecandu adalah Anto. Dia setiap hari merokok. Bahkan dalam satu
hari minimal menghabiskan 6 batang rokok. Dia merasa lemas badannya dan sulit
berkonsentrasi jika menahan diri untuk tidak merokok. “Kalau nggak ngrokok rasanya
lemes, nggak kuat ngapa-ngapain” ujar dia. Dia menambahkan “Kalau di pelajaran ya
menjadi kurang konsen”. Merokok sudah menjadi kebiasaan rutinnya. “Kalau ngrokok
sih udah biasa” kata Anto.
2. Menikmati Merokok
Berdasarkan wawancara dengan siswa secara mendalam, didapati satu siswa yang
merasa merokok itu menyenangkan dan menyegarkan, yaitu Anto. Dia mengatakan
bahwa dengan merokok dia bisa lebih fresh dan bisa berkonsentrasi.
3. Merokok Ketika Marah
Sebagian remaja merokok ketika merasa marah. Hal ini menunjukkan merokok
merupakan jalan atau penenang bagi sebagian perokok yang mengalami rasa marah.
Dengan kata lain, merokok dapat mengurangi rasa marah bagi mereka.
4. Merokok Menambah Percaya Diri dan Mudah Bergaul
Merokok dapat menambah percaya diri dan mudah bergaul, seperti kata dari siswa yang
merokok yaitu Andik, “nggak ngrokok nggak gaul”. Ilya juga sering diejek temannya
kalau nggak ngrokok itu nggak gaul. Namun meskipun demikian Ilya tetap tidak
merokok. “nggak gaul kalau nggak ngrokok itu cuma masalah gengsi, kalau saya sih
nggak papa nggak gaul” kata Ilya. Kalimat nggak ngrokok nggak gaul benar adanya
bagi sepertiga siswa yang merokok

5. Mengetahui Bahaya Rokok


Angga, siswa dari SMAN 1 Jember mengatakan bahwa dirinya tidak merokok karena
mengetahui bahaya rokok. Ironisnya mereka tahu kalau merokok tidak hanya
membahayakan diri perokok itu saja, tetapi juga membahayakan orang lain.
Angga, siswa dari SMAN 1 Jember mengatakan bahwa dirinya tidak merokok karena
mengetahui bahaya dari merokok. “Saya nggak ngorok karena tahu sebab-akibatnya.
Menurut pengalaman teman-teman saya, merokok bikin nafasnya sesak, dan juga
akibatnya sudah tertulis dibungkusnya itu ,” ujarnya. Selain itu dia menambahkan
bahwa merokok itu tidak hanya merugikan diri sendiri tetapi juga merugikan orang lain
yang disekitarnya.
Semua siswa mengetahui bahaya merokok tetapi masih saja ada yang merokok. Hal ini
membuktikan bahwa perilaku merokok dipengaruhi oleh individu dan lingkungan.
Secara individu, mereka tahu merokok itu berbahaya. Namun karena remaja merupakan
masa yang labil, mudah terpengaruh, dan masa pencarian identitas maka tetap saja
perilaku merokok dilakukan. Besarnya rasa ingin penasaran dan ingin mencoba-coba
sering mendorong remaja untuk melakukan hal yang baru, termasuk yang belum pernah
merokok ingin merasakan bagaimana merokok itu. Lingkungan teman yang merokok
kadang juga memancing diri mereka untuk merokok juga. Selain itu, nikotin dalam
rokok juga menyebabkan kecanduan sehingga sulit untuk berhenti merokok meskipun
ada keinginan untuk berhenti. Mengetahui bahaya merokok saja tidak cukup untuk
menghindarkan diri dari merokok.

Gambar IV.1
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

V.I Kesimpulan
Melihat dari hasil dari penelitian saya, saya menyimpulkan bahwa dalam
kandungan sebatang rokok itu dapat membahayakan bagi siswa yang
mengkonsumsinya. Padahal mereka tahu bahwa yang mereka konsumsi itu sangat
berdampak negatif bagi mereka. Dari pada itu mereka juga tidak bisa hidup hemat.
Mereka lebih mementingkan menghabiskan uang jajannya untuk membeli rokok.
Padahal uang yang mereka buat untuk membeli rokok itu adalah uang yang harus di
bayarkan ke sekolah. Jadi yang dipentingkan bukan gaya tetapi prestasi kita. Sebaiknya
kita bangga dengan prestasi kita bukan dengan gaya gaul kita.
V.II Saran

Setelah membaca makalah ini, semoga makalah ini menjadi wacana bagi remaja
dan masyarakat agar sadar akan bahaya rokok bagi kesehatan mereka dan segera
meninggalkan kebiasaan merokoknya, supaya kesehatan mereka tetap terjaga dan
nantinya menjadikan tubuh mereka sehat bugar dan terhindar dari penyakit yang
mengancam jiwa mereka.
PENUTUP

Daftar Pustaka

http://www.google.com/doc/3282739/PENGERTIAN_ROKOK_BAGI_KEHIDUPAN_
REMAJA_SEKOLAH
http://sobatPC.com/journal/item/29/Bahaya_Merokok_Dan_Akibatnya

Dampak dan Pengaruh Game terhadap Pelajar www.kompasiana.com

Laporan Penelitian Sosiologiwww.slideshare.net

Anda mungkin juga menyukai