Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan pelajar merokok, bahaya merokok, dan
dampak negartif merokok.
OLEH:
MOHAMAD ANGGI FAURAHMASNYAH
X MIPA 5/19
SMA NEGERI 1 JEMBER
Jln. Letjend Panjaitan No. 55 Telp/Fax. 0331-338566 Jember 68121
http://www.sman1jember.sch.id – email : sekolah@sman1jember.sch.id
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................................
Kata Pengantar...........................................................................................................
Daftar Isi.....................................................................................................................
Daftar Tabel...............................................................................................................
Daftar Gambar............................................................................................................
Bab I :Pendahuluan
I.I Latar Belakang Masalah............................................................................
I.II Perumusuan Masalah...............................................................................
I.III Pertanyaan Penelitian..............................................................................
I.IV Tujuan Penelitian....................................................................................
I.V Kegunaan Penelitian................................................................................
Bab II : Kerangka Teori
II.I Tinjauan Pustaka......................................................................................
II.II Kerangka Teori.......................................................................................
Bab III : Metodologi
III.I Pendekatan Penelitian....................................................................................................................
III.II Jenis Penelitian.............................................................................................................................
III.III Subjek Penelitian........................................................................................................................
III.IV Teknik Pengumpulan Data.........................................................................................................
III.V Teknik Analisis Data....................................................................................................................
Bab IV : Hasil Penelitian................................................................................................................................
Bab V : Kesimpulan dan Saran
V.I Kesimpulan.....................................................................................................................................
V.II Saran..............................................................................................................................................
Penutup
VI.I Daftar Pustaka...........................................................................................................................................
DAFTAR TABEL
Gamaba II : Rokok
Gamabar IV : Pelajar Merokok
BAB I
PENDAHULUAN
1) Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70
hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter
sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah.
Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara
agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau
kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam
kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan
tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang
memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat
ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan
jantung(walapun pada kenyataanya itu hanya tinggal hiasan, jarang
sekali dipatuhi).
Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah
suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti
memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa
menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu
ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa
tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di
kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian
yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok
hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang
Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai
masuk negara-negara Islam.
2) Pelajar
Pelajar adalah orang-orang yang ikut serta dalam proses belajar.
Menurut Nasution, belajar merupakan kegiatan mengumpulkan dan
menambah sejumlah ilmu dan pengetahuan, sedangkan pelajar
adalah pelakunya. Sedangkan Sudjana mengemukakan pengertian
belajar secara lebih jelas, yakni setiap upaya yang sengaja diciptakan
agar terjadi suatu kegiatan yang edukatif antara peserta didik
(pelajar) dan pendidik (pengajar). Pelajar pada dasarnya adalah
konsumen dari jasa yang diberikan oleh pengajar.
Pelajar merupakan aset yang penting bagi suatu negara. Karena
generasi pelajar adalah bibit-bibit yang harus dikembangkan untuk
menjadi generasi yang dapat memajukan agama, nusa dan bangsa.
Tak hanya itu, dengan adanya pelajar maka pergaulan sosial juga
semakin baik. Seorang pelajar yang baik seharusnya mampu
menempatkan diri dengan baik pula di kalangan masyarakat. Karena
sebagai seorang peserta didik, secara tidak langsung pengetahuan
dan keterampilan yang dimiliki juga lebih baik dibandingkan yang
lain. Hal ini menuntut agar pelajar berperilaku sopan agar dapat
ditiru oleh masyarakat lain yang tidak berpendidikan atau
berpendidikan rendah.
3) Prestasi
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam
melakukan kegiatan. Gagne (1985:40) menyatakan bahwa prestasi
belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu : kemampuan
intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan
keterampilan. Menurut Bloom dalam Suharsimi Arikunto
(1990:110) bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek
yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
Prestasi merupakan kecakapan atau hasil kongkrit yang dapat
dicapai pada saat atau periode tertentu. Berdasarkan pendapat
tersebut, prestasi dalam penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai
siswa dalam proses pembelajaran.
4) Perilaku
Pengertian Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri
yang mempunyai bentangan arti yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara,
menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian
tersebut bisa disimpulkan bahwa perilaku manusia adalah semua kegiatan atau
aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati
oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003).
Sedangkan dalam pengertian umum perilaku adalah segala perbuatan atau
tindakan yang dilakukan oleh makhluk hidup.
Pengertian perilaku dapat dibatasi sebagai keadaan jiwa untuk berpendapat,
berfikir, bersikap, dan lain sebagainya yang merupakan refleksi dari berbagai
macam aspek, baik fisik maupun non fisik.
Perilaku juga diartikan sebagai suatu reaksi psikis seseorang terhadap
lingkungannya, reaksi yang dimaksud digolongkan menjadi dua, yakni :
5) Kecanduan
Kecanduan adalah sebuah sebuah tingkah laku yang dipengaruhi
oleh beberapa faktor, baik fisik, fisiologis maupun psikologis.
Secara historis, kecanduan telah didefinisikan semata-mata untuk
suatu hal yang berkenaan dengan zat adiktif (misalnya alkohol,
tembakau, obat-obatan) yang masuk melewati darah dan menuju ke
otak, dan dapat merubah komposisi kimia ke otak. Istilah kecanduan
sendiri berkembang seiring dengan perkembangan kehidupan
masyarakat, sehingga istilah kecanduan tidak selamanya melekat
pada obat-obatnya tetapi dapat juga melekat pada kegiatan atau suatu
hal tertentu yang dapat membuat seseorang ketergantungan secara
fisik atau psikologis. Kata kecanduan (adiksi) biasanya digunakan
dalam konteks klinis dan diperhalus dengan perilaku berlebihan
(excessive). Konsep kecanduan dapat diterapkan pada perilaku
secara luas, termasuk kecanduan teknologi komunikasi informasi
(ICT) (Yuwanto, 2010).
A. Rokok
B. Pelajar
C. Prestasi
D. Perilaku
E. Kecanduan
Gambar II
Bab III
Metodologi
Peneliti mendapati dua alasan pertama kali mereka merokok, yaitu sebagian besar
alasan mereka karena penasaran atau sekedar ingin coba-coba dan satu orang karena
depresi. Seperti pengakuan dari Andik, siswa yang diwawancarai, mengaku merokok
pertama kali karena coba-coba. “saya merokok karena ingin coba-coba saja, lagian juga
kata temen ga ngrokok ga gaul”. Dia merokok hanya satu tahun karena memiliki
motivasi untuk berhenti merokok. Setelah peneliti tanya apa motivasinya, dia menjawab
dengan senyum ringan “ya, motivasinya karena cewek”. Akhirnya sampai sekarang dia
tidak merokok lagi.
Peneliti mengkategorikan siswa menjadi 3 yaitu: Perokok pasif, perokok aktif, perokok
pecandu. Perokok pasif adalah orang yang tidak merokok tapi terpaksa ikut menghirup
asap rokok karena tidak bisa menghindar lagi. Adapun indikator dari [Tabel IV.I]
perokok pasif:
1. Belum pernah merokok.
2. Merasa terganggu dengan lingkungan perokok.
3. Mengetahui bahaya merokok.
Perokok aktif adalah orang yang merokok tetapi tidak merasa rokok menjadi kebutuhan.
Adapun indikator dari [Tabel IV.II]
perokok aktif:
1. Merokok tidak menjadi kebutuhan.
2. Tahan jika tidak merokok dalam sehari.
3. Dapat menahan diri jika tidak mempunyai rokok.
Perokok pecandu adalah orang yang merokok karena kecanduan dan sudah menjadi
kebutuhan. Adapun indikator dari [Tabel IV.III]
perokok pecandu:
1. Merokok merupakan kebutuhan.
2. Setiap hari pasti merokok.
3. Jika kehabisan rokok, maka tidak tahan sampai memperolehnya.
Salah satu perokok pasif adalah Rizky. Dia mengaku tidak pernah merokok karena
merokok dapat merusak kesehatan. Dia mengatakan “Merokok kan merusak kesehatan,
seperti merusak paru-paru, dan banyak sih, merugikan orang lain juga”. Dia merasa
terganggu apabila disekitarnya ada yang merokok. Sama halnya dengan Dian, yaitu Ilya.
Ilya juga tidak merokok karena mengetahui sebab-akibat merokok. Meskipun dia sering
diejek temannya karena tidak merokok, dia tetap bisa mengontrol diri untuk tidak
merokok.
Sedangkan siswa yang dikategorikan dalam perokok aktif adalah Bayu dan Andik.
Juhari pertama kali merokok karena coba-coba. Dia hanya merokok jika ditawari
temannya sebagai rasa menghargai. Pernyataan dia “Awalnya dulu nggak ngrokok, tapi
lihat temen-temen pada ngrokok ya jadi ikut-ikutan gimana rasanya ngrokok”. Andik
sama dengan Bayu, yaitu merokok karena mencoba-coba. Dia sempat mengatakan
“nggak ngrokok nggak gaul”, meskipun saat ini dia telah berhenti merokok.
Salah satu perokok pecandu adalah Anto. Dia setiap hari merokok. Bahkan dalam satu
hari minimal menghabiskan 6 batang rokok. Dia merasa lemas badannya dan sulit
berkonsentrasi jika menahan diri untuk tidak merokok. “Kalau nggak ngrokok rasanya
lemes, nggak kuat ngapa-ngapain” ujar dia. Dia menambahkan “Kalau di pelajaran ya
menjadi kurang konsen”. Merokok sudah menjadi kebiasaan rutinnya. “Kalau ngrokok
sih udah biasa” kata Anto.
2. Menikmati Merokok
Berdasarkan wawancara dengan siswa secara mendalam, didapati satu siswa yang
merasa merokok itu menyenangkan dan menyegarkan, yaitu Anto. Dia mengatakan
bahwa dengan merokok dia bisa lebih fresh dan bisa berkonsentrasi.
3. Merokok Ketika Marah
Sebagian remaja merokok ketika merasa marah. Hal ini menunjukkan merokok
merupakan jalan atau penenang bagi sebagian perokok yang mengalami rasa marah.
Dengan kata lain, merokok dapat mengurangi rasa marah bagi mereka.
4. Merokok Menambah Percaya Diri dan Mudah Bergaul
Merokok dapat menambah percaya diri dan mudah bergaul, seperti kata dari siswa yang
merokok yaitu Andik, “nggak ngrokok nggak gaul”. Ilya juga sering diejek temannya
kalau nggak ngrokok itu nggak gaul. Namun meskipun demikian Ilya tetap tidak
merokok. “nggak gaul kalau nggak ngrokok itu cuma masalah gengsi, kalau saya sih
nggak papa nggak gaul” kata Ilya. Kalimat nggak ngrokok nggak gaul benar adanya
bagi sepertiga siswa yang merokok
Gambar IV.1
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.I Kesimpulan
Melihat dari hasil dari penelitian saya, saya menyimpulkan bahwa dalam
kandungan sebatang rokok itu dapat membahayakan bagi siswa yang
mengkonsumsinya. Padahal mereka tahu bahwa yang mereka konsumsi itu sangat
berdampak negatif bagi mereka. Dari pada itu mereka juga tidak bisa hidup hemat.
Mereka lebih mementingkan menghabiskan uang jajannya untuk membeli rokok.
Padahal uang yang mereka buat untuk membeli rokok itu adalah uang yang harus di
bayarkan ke sekolah. Jadi yang dipentingkan bukan gaya tetapi prestasi kita. Sebaiknya
kita bangga dengan prestasi kita bukan dengan gaya gaul kita.
V.II Saran
Setelah membaca makalah ini, semoga makalah ini menjadi wacana bagi remaja
dan masyarakat agar sadar akan bahaya rokok bagi kesehatan mereka dan segera
meninggalkan kebiasaan merokoknya, supaya kesehatan mereka tetap terjaga dan
nantinya menjadikan tubuh mereka sehat bugar dan terhindar dari penyakit yang
mengancam jiwa mereka.
PENUTUP
Daftar Pustaka
http://www.google.com/doc/3282739/PENGERTIAN_ROKOK_BAGI_KEHIDUPAN_
REMAJA_SEKOLAH
http://sobatPC.com/journal/item/29/Bahaya_Merokok_Dan_Akibatnya