Penyusun
1
DAFTAR ISI
Pendahuluan
Kata Pengantar.............................................................................................1
Daftar Isi ......................................................................................................2
Penutup
Kesimpulan dan Saran...............................................................................26
Daftar Pustaka............................................................................................27
2
BAB 1
LATAR BELAKANG
Kingdom animalia adalah salah satu kingdom yang memiliki anggota yang
paling banyak dan bervariasi.Secara garis besar kingdom animalia dapat dikelompokkan
menjadi dua golongan, yaitu golongan vertebrata (hewan bertulang belakang) dan
golongan invertebrata (hewan tak bertulang belakang. Dan berikut akan dijelaskan
mengenai ciri-ciri, struktur lapisan tubuh, dan klasifikasi dari kingdom animalia.
3
BAB 2
ISI
B.
Struktur Tubuh Animalia
Dalam klasifikasi kingdom animalia, paling tidak ada dua ciri yang
membedakan struktur tubuh suatu hewan. Dua ciri tersebut antara lain berdasarkan
simetri tubuh dan lapisan tubuh.
1. Simetritubuh
Berdasarkan simetri tubuhnya, hewan dapat dibedakan menjadi hewan yang memiliki
simetri tubuh bilateral dan hewan yang memiliki simetri tubuh radial.
Simetri Bilateral, adalah hewan yang bagian tubuhnya tersusun bersebelahan
dengan bagian lainnya. Jika diambil garis memotong dari depan ke belakang, maka akan
terlihat bagian tubuh tubuh yang sama antara kiri dan kanan. Hewan yang bersimetri
bilateral selain memiliki sisi puncak (oral) dan sisi dasar (aboral), juga memiliki sisi atas
(dorsal) dan sisi bawah (ventral), sisi kepala (anterior) dan sisi ekor (posterior), serta sisi
samping (lateral).
Simetri Radial, adalah hewan yang memiliki lapisan tubuh melingkar (bulat).
Hewan dengan simetri radial hanya memiliki dua bagian, yaitu bagian puncak (oral) dan
bagian dasar (aboral).Hewan yang bersimetri radial disebut sebagai radiata, hewan yang
termasuk dalam kelompok ini antara lain porifera, cnidaria, dan echinodermata.
2. Lapisan Tubuh
4
Hewan Diploblastik, adalah hewan yang memiliki dua lapis sel tubuh. Lapisan
terluar disebut dengan ektoderma, sedangkan lapisan dalam disebut dengan
endoderma.Contoh dari hewan diploblastik adalah cnidaria.
Hewan Triploblastik, adalah hewan yang memiliki tiga lapis sel tubuh. Lapisan
terluar disebut eksoderma, lapisan tengah disebut mesoderma, dan lapisan dalam disebut
endoderma. Ektoderma akan berkembang menjadi epidermis dan sistem saraf,
mesoderma akan berkembang menjadi kelenjar pencernaan dan usus, sedangkan
endoderma akan berkembang menjadi jaringan otot.
Hewan triploblastik masih dapat diklasifikasikan lagi berdasarkan rongga tubuh (selom)
yang dimilikinya. Rongga tubuh pada hewan sendiri dapat dibedakan menjadi tiga jenis,
yaitu aselomata, pseudoselomata, dan selomata.
Aselomata, adalah hewan bertubuh padat yang tidak memiliki rongga antara
usus dengan tubuh terluar.Hewan yang termasuk aselomata adalah cacing pipih
(Platyhelmintes).
Pseudoselomata, adalah hewan yang memiliki rongga dalam saluran tubuh
(pseudoselom).Rongga tersebut berisi cairan yang memisahkan alat pencernaan dan
dinding tubuh terluar.Rongga tersebut tidak dibatasi jaringan yang berasal dari
mesoderma.Hewan yang termasuk pseudoselomata adalah Rotifera dan Nematoda.
Selomata, adalah hewan berongga tubuh yang berisi cairan dan mempunyai
batas yang berasal dari jaringan mesoderma.Lapisan dalam dan luar dari jaringan hewan
ini mengelilingi rongga dan menghubungkan dorsal dengan ventral membentuk
mesenteron.Mesenteron berfungsi sebagai penggantung organ dalam.Selomata sendiri
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu protoselomata dan deutroselomata. Contoh hewan
yang termasuk protoselomata antara lain Mollusca, Annelida, dan Arthropoda.
Sedangkan hewan yang termasuk dalam deutroselomata antara lain Echinodermata dan
Chordata.
5
C. Klasifikasi Kingdom Animalia
1. Porifera (hewan berpori).
A. Ciri-Ciri Porifera
6
C. Sistem Pencernaan Porifera
Pada hewan porifera, reproduksi dapat berlangsung melalui dua cara, yaitu
reproduksi secara seksual dan aseksual.
Reproduksi secara seksual, yaitu reproduksi yang terjadi saat sel sperma
bersatu dengan sel ovum. Pada dasarnya, porifera bersifat hemafrodit karena ovum dan
sperma dapat dihasilkan oleh satu individu yang sama. Namun sperma tidak akan dapat
membuahi sendiri ovum yang terdapat dalam tubuhnya sendiri, sehingga pembuahan
hanya akan dapat terjadi antara sperma dan sel telur antar individu yang berbeda.
Reproduksi secara aseksual, yaitu reproduksi yang terjadi tanpa proses
pembuahan sperma pada ovum. Reproduksi aseksual pada hewan porifera dapat terjadi
melalui dua cara, yaitu dengan cara pembentukan kuncup dan gemula (kuncup dalam).
Gemula adalah butir benih yang diproduksi oleh porifera di lingkungan yang tak
menguntungkan, misalnya terlalu dingin atau terlalu panas.
Sistem kanal atau saluran air pada porifera dapat dibedakan menjadi tiga jenis,
yaitu ascon, sycon, dan leucon.
Ascon, adalah tipe sistem saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya langsung
terhubung lurus ke spongosol.
Sycon, pada tipe saluran ini air akan masuk ke dalam ostium lalu melewati
saluran-saluran bercabang sebelum masuk ke dalam spongosol. Saluran bercabang ini
biasanya dilapisi oleh koanosit.
Leucon, adalah tipe saluran air yang ostiumnya dihubungkan dengan rongga-
rongga bercabang yang tidak terhubung langsung menuju spongosol.
Jenis-jenis saluran air porifera
(arahkan kursor ke gambar untuk memperbesar)
7
F. Klasifikasi Porifera
Terdapat tiga kelas yang dapat diklasifikasikan ke dalam filum porifera, yaitu
kelas Calcarea, Hexactinellida, dan Demospongiae.
Calcarea, merupakan kelas porifera yang memiliki spikula dari zat kapur.
Contoh spesies calcarea antara lain Sycon sp. dan Clathrinasp yang biasa hidup di
daerah laut dangkal.
Hexactinellida, memiliki spikula yang tersusun atas zat kersik (silikat). Contoh
spesies dari kelas hexactinellida antara lain Pheronema sp. dan Euplectella sp. yang
hidup di laut dalam.
Demospongiae, merupakan porifera bertulang lunak dengan spikula yang
tersusun dari zat kersik. Contoh spesies dari kelas demospongiae antara lain Euspongia
sp., Spongila sp., dan Callyspongia sp.
A. Ciri-Ciri Coelenterata
Terdapat sekitar 10.000 spesies Coelenterata yang sebagian besar hidup di laut.
Sebagian hidup secara soliter, sedangkan sebagian lain hidup berkoloni.
Memiliki simetri radial.
Memiliki rongga gastrovaskuler yang berfungsi untuk mencerna makanan.
Tubuhnya hanya memiliki satu lubang bukaan yanh berfungsi sebagai mulut
sekaligus anus.
Merupakan hewan diploblastik.
Mempunyai tentakel yang berfungsi untuk memasukkan makanan ke dalam
mulut.
Tentakel dilengkapi dengan sel penyengat yang disebut dengan knidosit
(cnidoblast).
Memiliki dua bentuk tubuh, yaitu polip dan medusa.
Coelenterata merupakan diploblastik, hewan ini mempunyai dua lapis sel yaitu
ektoderm yang merupakan lapisan sel luar dan endoderm yang merupakan lapisan
dalam.Coelenterata memiliki dua bentuk tubuh, yaitu polip dan medusa.Pada bentuk
polip (seperti tabung), coelenterata memiliki mulut di bagian dorsal yang dikelilingi
oleh tentakel.Sedangkan pada bentuk medusa yang berbentuk seperti cakram, mulut
coelenterata terletak di bagian bawah (oral) dan tubuhnya dikelilingi oleh tentakel.
8
C. Reproduksi Coelenterata
D. Klasifikasi Coelenterata
Coelenterata terdiri dari tiga kelas utama, yaitu Hydrozoa, Scypozoa, dan
Anthozoa.
a) Hydrozoa
Beberapa jenis hidrozoa mengalami dua siklus hidup yaitu tahap polip
yang aseksual dan tahap medusa yang seksual.Contohnya adalah spesies Obelia
sp. Ada pula yang selama hidupnya hanya berbentuk polip saja, misalnya Hydra.
Sebagian besar hydra hidup di perairan secara soliter (sendiri-
sendiri).Pada ujung tubuh hydra terdapat mulut yang dilengkapi oleh tentakel
yang berfungsi untuk menangkap makanan.Tentakel-tentakel ini dilengkapi
dengan sel knidosit yang mengandung nematosista, yaitu racun berbentuk sengat
untuk memburu mangsa.Hydra dapat bereproduksi secara seksual maupun
aseksual.Perkembangbiakan seksual terjadi saat sel sperma jantan membuahi sel
telur betina. Sedangkan perkembangbiakan aseksual terjadi dengan tunas
(kuncup) yang tumbuh di sisi tubuh hydra yang nantinya akan tumbuh menjadi
individu baru.
b) Scyphozoa
Contoh spesies yang termasuk dalam kelas ini adalah Aurelia aurita
(ubur-ubur).Hewan ini memiliki bentuk seperti mangkuk, kadang mempunyai
tubuh berwarna namun ada beberapa spesies yang tubuhnya transparan.Tubuh
Scyphozoa dilengkapi dengan tentakel yang mempunyai sel penyengat.Seluruh
spesies Scyphozoa hidup di perairan, baik tawar maupun laut.
c) Anthozoa
Memiliki ciri-ciri khusus yaitu tubuh yang menyerupai bunga.Contoh
spesies yang termasuk dalam kelas ini adalah Metridium (anemon laut).
Anthozoa hidup sebagai polip, salah satu ujung tubuhnya mempunyai mulut
yang dikelilingi tentakel lengkap dengan penyengatnya, sedangkan ujung yang
lain merupakan bagian tubuh yang berfungsi untuk melekatkan diri pada dasar
perairan.
9
E. Peran Coelenterata Bagi Manusia
A. Ciri-Ciri Platyhelminthes
C. Klasifikasi Platyhelminthes
Planaria sp. adalah salah satu contoh spesies yang termasuk dalam kelas
Turbellaria. Cacing ini bersifat karnivor dan hidup bebas di perairan seperti di sungai,
kolam, atau danau.Planaria memiliki panjang tubuh antara 5-25 mm. Hewan ini
bergerak dengan silia yang terdapat pada bagian epidermis tubuhnya.
Planaria memiliki sistem pencernaan yang masih sangat sederhana yang terdiri dari
mulut, faring, dan rongga gastrovaskuler (usus). Hewan ini tidak memiliki anus
sehingga sisa-sisa makanan yang tidak dicerna akan dikeluarkan kembali melalui mulut.
10
permukaan tubuhnya yang dilangkapi oleh sel api. Cacing ini memiliki sistem saraf
yang berpusat di ganglia pada bagian kepala yang kemudian bercabang-cabang
membentuk sistem syaraf tangga taali.Planaria dapat bereproduksi secara seksual
maupun aseksual.Perkembangbiakan secara seksual terjadi saat sel sperma membuahi
sel telur betina. Planaria bersifat hemafrodit, sehingga tak akan pernah tejadi
pembuahan sendiri. Reproduksi planaria secara aseksual terjadi melalui proses
fragmentasi atau memotong diri. Setiap potongan tubuh akan beregenerasi sehingga
akan membentuk individu baru.
Semua anggota kelas ini bersifat parasit yang hidup di dalam tubuh hewan
maupun manusia. Cacing ini mempunyai alat hisap (sucker) yang terdapat pada bagian
mulut atau ventral tubuhnya yang dilengkapi dengan gigi kitin.Permukaan tubuh
trematoda tidak dilengkapi dengan silia namun mempunyai kutikula untuk
mempertahankan diri.
Contoh spesies anggota trematoda adalah Fasciola hepatica (cacing hati). Cacing ini
mempunyai bentuk tubuh yang mirip seperti daun dengan ukuran panjang 2-5 cm dan
lebar 1 cm. Fasciola hepatica hidup sebagai parasit di dalam kantong empedu hati
ternak. Saluran pencernaan cacing ini terdiri atas mulut yang terdapat di bagian ujung
anterior dilengkapi dengan alat hisap bergigi kitin untuk melekatkan diri.
Daur Hidup Fasciola hepatica
Fasciola hepatica bersifat hemafrodit dan berkembang biak secara generatif. Daur hidup
cacing ini dimulai saat telur Fasciola hepatica dewasa yang berada di saluran empedu
hewan ternak keluar bersama feses. Pada tempat yang tepat, telur yang telah fertil
tersebut akan menetas sebagai larva bersilia yang disebut dengan mirasidium.
Mirasidium kemudian masuk ke dalam tubuh siput karena tidak bisa bertahan di alam
bebas lebih dari 8 jam. Di dalam tubuh siput, mirasidium akan tumbuh menjadi
sporosista, lalu berkembang menjadi redia (larva kedua), kemudian menjadi serkaria
(larva ketiga).
Serkaria mempunyai bentuk tubuh seperti berudu yang dapat berenang bebas.Serkaria
kemudian keluar tubuh siput lalu hidup menempel di rumput kemudian membentuk
metaserkaria. Jika rumput yang terdapat metaserkaria tersebut dimakan oleh hewan
ternak, maka metaserkaria akan tumbuh besar di organ hati. ulang kembali. Siklus pun
kemudian akan terUntuk lebih jelasnya silahkan perhatikan gambar di bawah ini.
Selain cacing hati, ada juga anggota kelas trematoda lain yang hidup sebagai parasit di
organisme lain yaitu Clonorchis sinensis dan Opisthorchis sinensis yang hidup sebagai
parasit di dalam tubuh manusia. Kedua cacing ini masuk ke dalam tubuh manusia
melalui inang perantara (sebagai tempat hidup larva) ikan air tawar dan keong yang
dimakan manusia.
Cacing pita memiliki ciri khusus berupa bentuk tubuhnya yang pipih dan
memanjang seperti pita. Cacing jenis ini tidak mempunyai saluran pencernaan karena
sari-sari makanan akan langsung bisa diserap melalui permukaan tubuhnya. Tubuh
Cestoda terdiri dari ruas-ruas yang disebut dengan proglotid.Setiap proglotid pada
11
cacing pita mempunyai sistem reproduksi dan ekskresinya sendiri, oleh karena itulah
cacing pita dianggap sebagai koloni individu.
Contoh cacing pita antara lain adalah Taenia solium dan Taenia saginata. Cacing ini
adalah parasit pada tubuh manusia dengan inang perantara hewan babi dan sapi.Cacing
ini masuk kedalam tubuh sapi atau babi melalui larva Taenia .sp yang termakan kedua
hewan tersebut. Larva yang tertelan kemudian akan berada di usus halus dan tumbuh
menjadi heksakan. Larva ini kemudian akan menembus usus halus lalu terbawa oleh
aliran darah dan masuk ke dalam daging. Jika daging babi atau sapi ini dimakan oleh
manusia, maka cacing ini akan masuk dan berkembang menjadi cacing dewasa di dalam
tubuh manusia. Cacing pita dewasa dapat mencapai ukuran panjang tubuh hingga 20
cm. Dan berikut adalah gambar ilustrasi daur hidup Taenia .sp.
4. Monogenea
Hewan monogenea umumnya adalah parasit yang hidup pada tubuh ikan.Hewan
ini tidak memiliki rongga tubuh dan mempunyai sistem pencernaan yang sangat
sederhana berupa mulut, usus, dan lubang anus.Monogenea adalah hewan hemafrodit,
hewan ini tidak mengalami fase aseksual. Telur Monogenea yang menetas akan
mengalami fase larva yang disebut dengan onkomirasidium. Contoh spesies yang
termasuk ke dalam kelas monogenea adalah Schistosoma mansoni.
Cacing Nematoda disebut juga cacing gilig.Tubuh dari cacing ini gilig, tidak
bersegmen, kulitnya halus, licin, dan dilapisi oleh kutikula. Apabila dipotong tubuhnya,
akan terlihat tubuhnya bersifat bilateral simetris dan termasuk golongan hewan yang
triplobastik pseudoselomata. Memiliki sistem pencernaan sempurna dan cairan tubuh
pada coelom yang berfungsi sebagai sistem peredaran darah.Phylum Nematoda ini
ditemukan di habitat air, tanah lembap, jaringan tumbuhan serta pada cairan dan
jaringan hewan lainnya. Menurut Campbell (1998: 602), sekitar 80.000 spesies
Nematoda telah diketahui. Nematoda yang ada, jumlahnya 10 kali lipat dari nematoda
yang telah diketahui.Ukuran nematoda berkisar dari yang berukuran kurang dari 1 mm
hingga lebih dari 1 m. Nematoda ada yang hidup bebas dan juga parasit pada hewan
lainnya.Nematoda umumnya bereproduksi secara seksual.Kelamin jantan dan betinanya
terpisah pada individu yang berbeda.Ukuran tubuh betina biasanya lebih besar dari
jantan.Fertilisasi terjadi secara internal dan betina mampu menghasilkan telur sebanyak
100.000 butir atau lebih setiap harinya.Cacing jantan umumnya lebih kecil daripada
cacing betina.Terlihat juga mulut dan anus di dalamnya juga terdapat usus, jadi sistem
pencernaannya sudah lengkap.Tahukah Anda cacing ini tidak memiliki sistem
pembuluh darah dan sistem pernapasan?Bagaimana dia melakukan pernapasan?
Contoh spesies filum ini, antara lain cacing gelang (Ascaris lumbricoides),
cacing tambang (Ancylostoma duodenale), cacing kremi (Oxyuris vermicularis), dan
cacing filaria (Wuchereria bancrofti). Cacing gelang atau yang disebut juga cacing
perut, merupakan parasit pada usus halus manusia. Cacing dengan panjang 15 cm –35
cm ini memiliki warna tubuh putih kekuning-kuningan, mulut di bagian anterior, dan
dilengkapi 3 buah bibir. Cacing betina mampu menghasilkan sekitar 200 ribu telur
dalam satu kali pengeluaran.Telur terbawa bersama feses dan dapat masuk tubuh
12
melalui makanan atau telapak kaki.Dalam usus halus, telur menetas dan menjadi larva
kecil.Setelah menembus dinding usus, larva terbawa aliran darah sampai jantung dan
paru-paru.Dalam paru-paru, larva dapat mencapai trakea sehingga tertelan kembali ke
usus halus dan tumbuh dewasa.Cacing gelang ini merupakan penyebab penyakit
ascariasis.Cacing tambang hidup di usus manusia dan dapat mengisap darah dan cairan
tubuh manusia.Cacing filaria (Wuchereria bancrofti) hidup di pembuluh darah dan dapat
menyebabkan penyumbatan pembuluh getah bening yang mengakibatkan penyakit kaki
gajah (elephantiasis) (Gambar 6.13).Cacing ini disebarkan oleh tusukan nyamuk Culex.
2) Perkembangbiakan Nemathelminthes
Pernahkah Anda melihat cacing tanah?Cacing tanah ada yang besar dan ada pula
yang kecil?Bila cacing tanah itu besar, berarti cacing ini adalah betina, sebaliknya bila
cacing tanah itu kecil, berarti merupakan cacing jantan. Jika Anda amati, cacing jantan
ini mempunyai bagian ekor (posterior) di dekat lubang anus yang terdapat tonjolan
disebut penial setae. Alat ini berguna untuk alat kopulasi, sedangkan cacing betina tidak
memilikinya.Dengan demikian reproduksinya hanya dilakukan secara seksual.
3) Jenis-Jenis Nemathelminthes
Selain cacing tanah yang hidup bebas dalam air dan tanah, sebagian besar cacing
ini hidup sebagai parasit pada makhluk hidup.Beberapa contohnya sebagai berikut.
a) Ciri-ciri Cacing Perut (Ascaris lumbricoides).
Cacing ini hidup sebagai parasit dalam usus manusia dan sering disebut sebagai
cacing usus atau cacing gelang, mempunyai panjang sekitar 20 cm, dengan kedua
ujungnya meruncing dan berwarna merah muda. Karena hidupnya di dalam usus
manusia, maka cacing ini mengisap sari makanan yang ada di dalam usus.
ambar 8.26 Ascaris lumbricoides
Pada penderita cacingan, kadang-kadang cacing ini akan keluar bersama feses (kotoran
manusia). Karena suhu badan penderita lebih panas, maka cacing tersebut tidak tahan
berada di dalam usus dan akan bergerak keluar, bahkan ada yang keluar melalui
kerongkongan. Telur yang telah membentuk embrio mula-mula keluar bersama feses
kemudian termakan oleh manusia bersama-sama makanan atau minuman. Selanjutnya,
akan menetas di dalam perut manusia dan larva tersebut menuju ke dinding usus masuk
dalam pembuluh darah menuju ke jantung. Dari jantung kemudian menuju paru-paru.
Larva akan bergerak ke faring/kerongkongan. Apabila larva tersebut tertelan, maka
masuk lagi ke dalam usus dan menetap hingga menjadi dewasa.Coba Anda pikirkan
bagaimana jika cacing ini sampai ke mata atau otak? Setelah Anda mengetahui daur
hidupnya, coba buatlah skema daur hidupnya agar Anda lebih jelas dan mudah untuk
mempelajarinya! Bagaimana cara kita menghindari penyakit cacing ini? Usaha yang
dapat kita lakukan adalah makan makanan yang bersih, tertutup rapat, agar terhindar
dari lalat dan debu yang mengandung telur cacing.Selain itu, kita harus menjaga
kebersihan dan kesehatan tubuh.Mengapa penyakit cacingan sering menyerang anak-
anak? Pikirkan!
13
b) Ciri-ciri Cacing Tambang (Ancylostoma duodenale).
Mengapa cacing ini disebut cacing tambang?Pada waktu itu, cacing tersebut
banyak menyerang orang-orang yang bekerja di daerah pertambangan yang menginfeksi
melalui kulit kaki.Cacing ini hidup di dalam usus manusia yang mempunyai alat kait
untuk mencengkeram dan mengisap darah. Daur hidupnya hampir sama dengan cacing
perut, hanya telurnya menetas di tempat yang becek. Apabila ada seseorang yang
menginjak tanah tersebut, maka larva akan menempel dan menembus kaki kemudian
masuk ke peredaran darah, selanjutnya akan mengalami daur hidup seperti cacing perut.
Seseorang yang menderita penyakit cacing ini bisa terserang anemia.Mengapa dapat
menyebabkan penyakit anemia? Coba pikirkan! Perlu Anda ketahui Ancylostoma
duodenale hidup di Afrika dan Necator americanus hidup di Amerika.
Pernahkah Anda menderita sakit cacing kremi?Penyakit ini sering diderita anak-
anak kecil.Penyakit ini menyebabkan rasa gatal terus-menerus di sekitar dubur.Apa
yang menyebabkan rasa gatal tersebut? Cacing tersebut bertelur di sekitar dubur. Saat
bertelur cacing itu akan mengeluarkan zat yang menyebabkan rasa gatal. Apabila
digaruk, maka telur tersebut akan menempel pada jari. Bagaimana jika penderitanya
lupa mencuci jarinya kemudian makan? Bila itu terjadi, maka telur akan masuk ke
dalam perut kemudian masuk ke dalam usus. Di sinilah telur itu akan menetas menjadi
dewasa. Mudah sekali cara penularannya, bukan?
14
telah berkembang dengan sempurna. Tubuhnya simetris bilateral dan permukaannya
tertutup lapisan kutikula nonchitinous serta dilengkapi pula oleh sejumlah bristle chitin
yang disebut setae. Memiliki alat tambahan berupa rambut kecil menyerupai
batang. Alat ekskresinya berupa nefridium.Cacing ini bersifat hermaprodit, memiliki
alat peredaran darah tertutup, dan belum mempunyai alat pernapasan khusus, sehingga
pernapasannya dilakukan oleh seluruh permukaan tubuh.Sistem sarafnya berupa
sepasang ganglion otak yang dihubungkan dengan tali saraf longitudinal. (Baca
juga : Hewan Tak Bertulang Belakang)
Berdasarkan jumlah setae dan tempat hidupnya, Annelida dikelompokkan ke
dalam 3 kelas yaitu Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea.Untuk lebih memahaminya
simaklah uraian berikut.
a. Kelas Polychaeta
b. Kelas Olygochaeta
15
c. Kelas Hirudinea
Anggota kelas ini banyak hidup di air laut, air tawar, dan
tempat lembab.Hirudinea umumnya disebut sebagai lintah. Tubuhnya
pipih (dorsiventral), mempunyai 1 prostomium dan 32 segmen tubuh, dan mempunyai
dua alat pengisap pada kedua ujung tubuhnya. Alat pengisap atas berdekatan dengan
mulut, dan alat pengisap bawah berdekatan de ngan anus.Cacing ini menghasilkan zat
hirudin sebagai zat anti koagulan, yaitu zat untuk mencegah darah inang agar
tidak cepat membeku di dalam rongga tubuhnya.Contoh anggota kelas ini adalah
Hirudo medicinalis dan Hirudinaria javanica.
Pengelompokkan Mollusca :
16
2. Kelas Gastropoda (Hewan Berkaki Perut)
Gastropoda berasal dari bahasa latin, yaitu gaster gastropoda berasal dari bahasa
latin, yaitu gaster yang berarti perut dan podos berarti kaki. Gastropoda berasal dai
bahasa latin yaitu, gaster yg berarti perut dan podos berarti kaki merupakan kelompok
Mollousca yang bergerak menggunakan perut. Seluruh tubuhnya mengandung lendir
yang berfungsi memudahkannya dalam pergerakkan.Gastropoda umumnya memiliki
cangkang yang berfungsi sebagai pelindung dari gangguan pemangsanya.Akan tetapi
ada juga yang tidak bercangkang, contoh Kimax.Umumnya Gastropoda memakan
ganggang.Hewan ini menggunakan gigi radulauntuk memotong dan mencerna
makanannya.Umumnya Gastropoda bersifat hemafrodit. Gastropoda memiliki bintik
mata sebagai fotoreseptor, biasanya terdapat di ujung tentakel yang panjang dan tentakel
pendek berfungsi sebagai kemoreseptor.Gastropoda bernafas dengan insang atau paru-
paru, di sesuaikan dengan habitatnya. Gastropoda darat bernafas dengan paru-paru,
sedangkan Gastropoda air bernafas dengan insang,contoh: achatina fulica
(bekicot),lymnaea javanica (siput air tawar),fissurella sp (siput laut),vaginulla sp (siput
telanjang).
17
5. Kelas Pelecypoda / bivalvia (Hewan Berkaki Pipih)
18
Ciri-ciri laba-laba adalah:
- tubuhnya dapat terbagi dua
- mempunyai dua pasang alat mulut
- mempunyai sepasang mata tunggal yang besar dan beberapa pasang mata tunggal
yang kecil
- mempunyai empat pasang kaki
- memiliki perut
- bernapas dengan menggunakan paru-paru buku
- mempunyai sepasang capit dan gigi catut yang berfungsi sebagai alat mulut.
Sedangkan laba-laba dapat digolongkan menjadi beberapa bagian, diantaranya adalah:
- laba-laba
- caplak (tungau)
- kala.
3. Udang-udangan (crustacea)
Ciri-ciri udang-udangan adalah:
- tubuhnya ada dua bagian yaitu kepala dan dada
- bernapas dengan menggunakan insang
- hidupnya di air
- mempunyai sepasang antena pendek dan lima pasang kaki
- hampir semua ruasnya ada perutnya dan mempunyai sepasang kaki.
Contoh udang-udangan adalah:
- kepiting
- udang
- rajungan
- ketam
- yuyu
- teritip.
4. Lipan (myriapoda)
Ciri-ciri lipan adalah:
- tubuhnya beruas-ruas dan panjang, dimana tiap ruasnya terdapat sepasang kaki
- tubuhnya terdiri dari kepala dan badan belakang
- mempunyai kaki banyak
- sistem sarafnya tangga tali
- bernapas dengan menggunakan trakhea
- mempunyai sepasang antena pada kepalanya
19
8. Echinodhermata (hewan berkulit duri).
Ciri-cirinya adalah:
- bentuk tubuhnya kaya tumbuhan
- ada yang mempunyai tangkai dan ada yang tidak mempunyai tangkai
- yang tidak bertangkai hidupnya bisa berpindah-pindah dan yang bertangkai
hidupnya menetap pada suatu tempat.
Ciri-cirinya adalah:
- tidak mempunyai lengan
- mempunyai duri banyak yang mudah digerakkan
- bernapas dengan menggunakan insang.
Ciri-cirinya adalah:
- bentuk tubuhnya seperti buah mentimun
20
- tidak mempunyai lengan
- mempunyai mulut
- mempunyai lubang kelamin dan anus
- kulitnya lunak.
21
D. Klasifikasi Hewan Vertebrata
Ciri-Ciri Vertebrata
Fitur utama yang dimiliki oleh semua Vertebrata ialah tulang belakang atau tulang
punggung, kolom vertebral melindungi sumsum tulang belang, ciri vertebrata yang
umum lainya termasuk :
1. Pisces ( Ikan )
Pisces merupakan hewan akuatik, bernapas dengan insang, kadang-kadang terdapat
gelembung renang / gelembung udara sebagai alat bantu pernapasan. Otak terbungkus
oleh kranium ( tulang kepala ) berupa tulang rawan atau tulang keras. Darah pisces
mengalir dari jantung melalui insang menuju ke seluruh jaringan tubuh dan kembali lagi
ke jantung. Alat geraknya berupa sirip, ginjal bertipe pronefros dan mesonefros. Tubuh
ditutupi oleh sisik-sisik yang sekaligus sebagai rangka luar tubuh ( eksoskeleton ),
pisces berkembang biak secara seksual, ovipar ( bertelur ).
Pisces terdiri dari tiga golongan yaitu : Agnatha, Chodrichthyes dan Osteichthyes.
Agnatha ( Cyclostomata )
Agnatha meliputi ikan-ikan yang tidak berahang, memiliki mulut bulat yang
berada di ujunga anterior. Tanpa sirip namun beberapa jensi Agnatha memiliki
sirip ekor dan sirip punggung. Contohnya : Mycine sp ( ikan hantu, ikan hag ),
Petromyzon sp ( lamprey, belut laut ).
Chondrichthyes ( Ikan bertulang rawan )
Chondrichthyes meliputi ikan yang bertulang rawan sepanjang hidupnya.
Memiliki rahang mulut di bagian ventral, kulitnya tertutup sisik placoid ( berasal
dari kombinasi mesoderm dan ectoderm ). Sirip dua pasang, serta ekor
heterocercal ( tidak seimbang ). Contohnya : Squalus sp ( ikan hiu ), Raja sp
( ikan pari ).
Osteichthyes ( ikan bertulang sejati )
Osteochthyes meliputi ikan yang bertulang keras, otak dilindungi oleh tulang
rawan, mulutnya memiliki rahang. Sisik bertipe ganoid, sikloid atau stenoid
yang semuanya berasal dari mesodermal. Insang dilengkapi operculum ( tutup
insang ). Jantung beruang dua yaitu atrium dan ventrikel. Contohnya : Ameiurus
22
melas ( ikan lele ), Aquila sp ( belut ), Scomber scombrus ( ikan tuna ),
Onchorhynchus sp ( ikan salmon ), Sardinops coerulea ( ikan sarden ).
2. Amphibia ( Amfibi )
Amfibi dikenal sebagai hewan yang hidup di dua alam, karena kemampuannya bertahan hidup baik di
darat maupun di air. tubuh ditutupi kulit yang selalu basah dan tidak bersisik, sebagian besar Amfibi
mengalami metamorfosis, fase larva bernapas dengan insang dan hidup di air, setelah dewasa bernapas
dengan paru-paru dan kulit dan hidup didarat.
Ordo Chelonia
Chelonia meliputi sebangsa penyu dan kura-kura. Tubuhnya lebar bagian dorsal
dilindungi oleh karapaks ( perisai dorsal ) dan plastron ( perisai ventral ).
Rahangnya tidak bergigi tapi dilapisi zat tanduk, rusuk-rusuknya bersatu denga
perisai dorsal. Contohnya : Chelonia myotas ( penyu ), Chelydra serpentine
( kura-kura air tawar ).
Ordo Squamata
Golongan reptilian bersisik tanpa rusuk abdominal. Pada ordo Squamata dibagi
menjadi du yaitu Subordo Lacertilia dan Subordo Ophidia / Serpentes. Untuk
contoh Subordo Lacertilian seperti Lacerta sp ( kadal ), Hemidactylus turcicus
( tokek ), Drao sp, Chameleo chameleon ( bunglon ), Varanus komodoensis
( komodo ). Sedangkan untuk contoh SubOrdo Ophidia / Serpentes yaitu Phyton
molurus, Phyton reticulates ( ular piton ), Natrix sp ( ular air ), Naja sp ( kobra ),
Anaconda sp.
Ordo Crocodilia
Untuk ordo ini meliputi golongan buaya. Hewan ini memiliki kulit yang tebal
dengan rusuk-rusuk abdominal. Tubuhnya memanjang, kepala besar dan panjang
dengan rahang dan gigi yang kuat. Contohnya : Crocodylus sp, Alligator sp.
23
4. Aves ( Burung )
Aves merupakan Vertebrata yang tubuhnya ditutupi bulu, bersayap dan dapat terbang.
Anggota gerak depan pada Aves berupa sepasang sayap dan anggota gerak belakng
berupa sepasan g kaki yang berfungsi untuk berjalan, bertengger atau berenang.
Ordo Struthioniformes
Contoh hewan Struthioniformes yaitu Struthio camelus ( burung unta ) dan
omnivora.
Ordo Casuariiformes
Contoh Ordo Casuariiformes yaitu Dromiceius sp ( burung kasuari ).
Ordo Apterygiformes
Contoh Apterygiformes yaitu hewan sejenis burung kiwi.
Ordo procellariiformes
Contoh Procellariiformes yaitu hewan sejenis burung albatros.
Ordo Pelecaniformes
OrdoPelecaniorfmes yaitu hewan sejenis burung pelican, burung ganet.
Ordo Ciconiiformes
Contoh Ordo Ciconiiformes yaitu hewan sebangsa burung blekok.
Ordo Anseriformes
Contoh Ordo Anseriformes yaitu golongan angsa, bebek, dan entok.
Ordo Falconiformes
Contoh Falconiformes yaitu elang, garuda, burung pemakan bangkai.
Ordo Galliformes
Contoh Ordi Galliformes yaitu ayam hutan, ayam kampung, merak dan kalkun.
Ordo Columbifomes
Contoh Ordo Columbifomes yaitu merpati dan perkutut.
Ordo Psittaciiformes
Contoh Ordo Psittaciiformes yaitu burung kakatua, betet, burung makao.
Ordo Strigiformes
Contoh Ordo Strigiformus yaitu Tyto alba, Bubo sp ( Burung hantu ).
24
Ordo Insektivora
Contoh : Scalopus sp, Scapanus sp, Echinosorex albus.
Ordo Dermoptera
Contoh : Gakopithecus sp.
Ordo Chiroptera
Contoh : Pteropus edulis ( kalong jawa ), Myotes sp, Desmodus sp ( vampire ),
pengisap darah kuda, sapi bahkan manusia.
Ordo Primata
Contoh : lemur, monyet, kera, orang utan, gorilla.
Ordo Rodentia
Contoh : tikus, tupai, landak dan hamster.
Ordo Carnivora
Contoh : tikus rumah, singa laut , serigala, anjing, singa harimau, dan anjing
laut.
Ordo Laghomorpha
Contoh : Oryctologus cuniculus ( kelinci ).
Ordo Cetacea
Contoh : Dolphinus delvis ( dolpin laut ), Phalenoptera musculus ( paus biru ).
Ordo Proboscidea
Contoh : Elephas maximus ( gajah di india dan Indonesia ), Loxodonta Africana
( gajah afrika ).
Ordo Perissodactyla
Contoh : Equus caballus ( kuda ), Equus asinus ( keledai ), Tapirus indicus
( tapir ).
Ordo Artiodactyla
Contoh : unta, kijang, kambing, banteng, sapi putih, dan jerapah.
25
PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
SARAN
Melihat ras-ras hewan yang sangat banyak jumlahnya, kita sebagai manusia sebaiknya
menjaga kelestariannya. Dengan begitu, populasi Animalia akan terjaga & siklusrantai
makanan tetap seimbang. Jadi kita harus bersyukur dengan apa yang telah Tuhan
berikan di dunia ini.
26
DAFTAR PUSTAKA
27