Anda di halaman 1dari 27

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb.


Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah biologi Ini.
Tidak lupa juga Saya capkan terima kasih kepada guru Biologi yaitu Bapak Andri
Sulistyono, S.Pd. yang telah membimbing Saya agar dapat mengerti tentang bagaimana
cara menyusun makalah ini. 
Makalah Ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Animalia, yang Saya
sajikan berdasarkan materi yang selama ini saya pelajari. Makalah ini disusun oleh:
MOHAMAD ANGGI FAURAHMANSYAH
 Dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya
Makalah  ini dapat terselesaikan. Semoga makalah saya dapat bermanfaat bagi Para
Pelajar, Umum Khususnya pada diri saya sendiri dan semua yang membaca makalah
ini, Dan  Mudah mudahan Juga  dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca .
Saya menyadari mungkin masih ada kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan
Makalah Ini.
Waalaikumsalam wr.wb.

Jember, 13 Mei 2017

                        Penyusun         

1
DAFTAR ISI

Pendahuluan
Kata Pengantar.............................................................................................1
Daftar Isi ......................................................................................................2

Bab 1. Latar belakang..............................................................................................3


Bab 2. Isi.................................................................................................................4
A. Ciri-ciri Kingdom Animalia.........................................................................4
B. Struktur Tubuh Animalia.............................................................................4
C. Klasifikasi Kingdom Animalia....................................................................6

Penutup
Kesimpulan dan Saran...............................................................................26
Daftar Pustaka............................................................................................27

2
BAB 1
LATAR BELAKANG
Kingdom animalia adalah salah satu kingdom yang memiliki anggota yang
paling banyak dan bervariasi.Secara garis besar kingdom animalia dapat dikelompokkan
menjadi dua golongan, yaitu golongan vertebrata (hewan bertulang belakang) dan
golongan invertebrata (hewan tak bertulang belakang. Dan berikut akan dijelaskan
mengenai ciri-ciri, struktur lapisan tubuh, dan klasifikasi dari kingdom animalia.

Peta konsep kingdom Animalia

3
BAB 2
ISI

A.                         Ciri-ciri Kingdom Animalia


Anggota kingdom animalia memiliki ciri-ciri yang yang membedakannya dengan
kingdom-kingdom lain, seperti:
 Hewan merupakan organisme eukariotik multiseluler.
 Bersifat heterotrofik, berbeda dengan tumbuhan yang bisa memproduksi
makanan sendiri lewat fotosintesis (autotrof), hewan tidak bisa memproduksi
makanan sendiri sehingga akan memakan bahan organik yang sudah jadi.
 Tidak memiliki dinding sel, komponen terbesar sel hewan tersusun atas protein
struktural kolagen.
 Memiliki jaringan saraf dan jaringan otot sehingga bisa aktif bergerak (bersifat
motil).
 Sebagian besar bereproduksi secara seksual.
 Siklus hidup didominasi oleh bentuk diploid (2n).

B.
                         Struktur Tubuh Animalia
Dalam klasifikasi kingdom animalia, paling tidak ada dua ciri yang
membedakan struktur tubuh suatu hewan. Dua ciri tersebut antara lain berdasarkan
simetri tubuh dan lapisan tubuh.

1. Simetritubuh

Berdasarkan simetri tubuhnya, hewan dapat dibedakan menjadi hewan yang memiliki
simetri tubuh bilateral dan hewan yang memiliki simetri tubuh radial.
Simetri Bilateral, adalah hewan yang bagian tubuhnya tersusun bersebelahan
dengan bagian lainnya. Jika diambil garis memotong dari depan ke belakang, maka akan
terlihat bagian tubuh tubuh yang sama antara kiri dan kanan. Hewan yang bersimetri
bilateral selain memiliki sisi puncak (oral) dan sisi dasar (aboral), juga memiliki sisi atas
(dorsal) dan sisi bawah (ventral), sisi kepala (anterior) dan sisi ekor (posterior), serta sisi
samping (lateral).
Simetri Radial, adalah hewan yang memiliki lapisan tubuh melingkar (bulat).
Hewan dengan simetri radial hanya memiliki dua bagian, yaitu bagian puncak (oral) dan
bagian dasar (aboral).Hewan yang bersimetri radial disebut sebagai radiata, hewan yang
termasuk dalam kelompok ini antara lain porifera, cnidaria, dan echinodermata.

2. Lapisan Tubuh

Dalam perkembangannya menjadi individu dewasa, hewan akan membentuk lapisan


tubuh. Berdasarkan jumlah lapisan tubuhnya, hawan dikelompokkan menjadi
diploblastik dan tripoblastik.

4
Hewan Diploblastik, adalah hewan yang memiliki dua lapis sel tubuh. Lapisan
terluar disebut dengan ektoderma, sedangkan lapisan dalam disebut dengan
endoderma.Contoh dari hewan diploblastik adalah cnidaria.

Hewan Triploblastik, adalah hewan yang memiliki tiga lapis sel tubuh. Lapisan
terluar disebut eksoderma, lapisan tengah disebut mesoderma, dan lapisan dalam disebut
endoderma. Ektoderma akan berkembang menjadi epidermis dan sistem saraf,
mesoderma akan berkembang menjadi kelenjar pencernaan dan usus, sedangkan
endoderma akan berkembang menjadi jaringan otot.

3. Rongga Tubuh (selom)

Hewan triploblastik masih dapat diklasifikasikan lagi berdasarkan rongga tubuh (selom)
yang dimilikinya. Rongga tubuh pada hewan sendiri dapat dibedakan menjadi tiga jenis,
yaitu aselomata, pseudoselomata, dan selomata.
Aselomata, adalah hewan bertubuh padat yang tidak memiliki rongga antara
usus dengan tubuh terluar.Hewan yang termasuk aselomata adalah cacing pipih
(Platyhelmintes).
Pseudoselomata, adalah hewan yang memiliki rongga dalam saluran tubuh
(pseudoselom).Rongga tersebut berisi cairan yang memisahkan alat pencernaan dan
dinding tubuh terluar.Rongga tersebut tidak dibatasi jaringan yang berasal dari
mesoderma.Hewan yang termasuk pseudoselomata adalah Rotifera dan Nematoda.
Selomata, adalah hewan berongga tubuh yang berisi cairan dan mempunyai
batas yang berasal dari jaringan mesoderma.Lapisan dalam dan luar dari jaringan hewan
ini mengelilingi rongga dan menghubungkan dorsal dengan ventral membentuk
mesenteron.Mesenteron berfungsi sebagai penggantung organ dalam.Selomata sendiri
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu protoselomata dan deutroselomata. Contoh hewan
yang termasuk protoselomata antara lain Mollusca, Annelida, dan Arthropoda.
Sedangkan hewan yang termasuk dalam deutroselomata antara lain Echinodermata dan
Chordata.

5
C. Klasifikasi Kingdom Animalia
                        

           
 1.     Porifera (hewan berpori).

A. Ciri-Ciri Porifera

 Merupakan hewan multiseluller (bersel banyak).


 Belum mempunyai organ pencernaan, sistem peredaran darah , sistem saraf, dan
otot; namun sel-sel tubuhnya dapat mengindra dan bereaksi terhadap perubahan
lingkungan.
 Mempunyai dua fase kehidupan, yaitu saat hidup berenang bebas (fase larva)
dan saat berbentuk sesil yang hidup menetap di dasar perairan (fase dewasa).
 Merupakan hewan diploblastik yang memiliki dua lapis sel pembentuk tubuh,
yaitu ektoderma (lapisan luar dan endoderma (lapisan dalam).
 Bentuk tubuh hewan ini ada yang seperti piala, jambangan, terompet, dan
bercabang-cabang seperti tumbuhan.
 Habitat utama di perairan (terutama di laut).

B. Struktur Tubuh Porifera

Pada bagian tengah tubuh porifera, terdapat spongosol (paragaster).Spongosol


adalah ruangan yang berfungsi sebagai saluran air.Pada bagian atas spongosol terdapat
oskulum, yitu lubang besar yang berfungsi sebagai tempat keluarnya air.
Dari luar ke dalam, porifera tersusun atas tiga lapisan dinding tubuh, yaitu
epidermis (lapisan terluar), mesoglea (lapisan pembatas), dan endodermis (lapisan
dalam).
Epidermis, adalah lapisan terluar tubuh porifera.Lapisan ini tersusun oleh sel-
sel epitelium pipih yang disebut dengan pinakosit. Beberapa sel ini membentuk lubang
kecil (ostium) tempat masuknya air .Pada ostium, terdapat porosit yang berfungsi untuk
mengendalikan buka atau tutupnya ostium.
Mesoglea, adalah lapisan yang berupa gelatin.Lapisan ini merupakan pembatas
antara lapisan dalam (endodermis) dengan lapisan luar (epidermis).Mesoglea
mengandung dua macam sel, yaitu sel ameboid dan skleroblas.Sel-sel ameboid
berfungsi sebagai pengangkut makanan dan zat-zat sisa metabolisme dari satu sel ke sel
yang lainnya.Sedangkan sel skleroblas berfungsi untuk membentuk spikula.Spikula
merupakan duri-duri berfungsi sebagai penguat dinding yang lunak.
Endodermis, adalah lapisan dalam tubuh porifera.Lapisan ini terdiri dari sel-sel
leher (koanosit) yang memiliki flagela dan berfungsi untuk mencerna makanan.

6
C. Sistem Pencernaan Porifera

Proses pencernaan pada porifera berlangsung pada bagian endodermis. Pada


bagian ini, flagel yang terdapat pada koanosit akan bergerak-gerak sehingga
menyebabkan air yang membawa oksigen dan makanan berupa plankton akan mengalir
dari ostium masuk masuk ke spongosol lalu masuk ke oskulum. Makanan ini lalu akan
dicerna di dalam vakuola makanan. Setelah dicerna, sari-sari makanan diangkut oleh
sel-sel amebosit untuk diedarkan keseluruh tubuh. Sedangkan sisa-sisa makanan yang
sudah tak terpakai lagi akan dikeluarkan oleh sel-sel leher (koanosit) melalui spongosol
sebelum akhirnya keluar dari tubuh melalui oskulum.

D. Sistem Reproduksi Porifera

Pada hewan porifera, reproduksi dapat berlangsung melalui dua cara, yaitu
reproduksi secara seksual dan aseksual.
Reproduksi secara seksual, yaitu reproduksi yang terjadi saat sel sperma
bersatu dengan sel ovum. Pada dasarnya, porifera bersifat hemafrodit karena ovum dan
sperma dapat dihasilkan oleh satu individu yang sama. Namun sperma tidak akan dapat
membuahi sendiri ovum yang terdapat dalam tubuhnya sendiri, sehingga pembuahan
hanya akan dapat terjadi antara sperma dan sel telur antar individu yang berbeda.
Reproduksi secara aseksual, yaitu reproduksi yang terjadi tanpa proses
pembuahan sperma pada ovum. Reproduksi aseksual pada hewan porifera dapat terjadi
melalui dua cara, yaitu dengan cara pembentukan kuncup dan gemula (kuncup dalam).
Gemula adalah butir benih yang diproduksi oleh porifera di lingkungan yang tak
menguntungkan, misalnya terlalu dingin atau terlalu panas.

E. Sistem Sirkulasi Air Porifera

Sistem kanal atau saluran air pada porifera dapat dibedakan menjadi tiga jenis,
yaitu ascon, sycon, dan leucon.
Ascon, adalah tipe sistem saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya langsung
terhubung lurus ke spongosol.
Sycon, pada tipe saluran ini air akan masuk ke dalam ostium lalu melewati
saluran-saluran bercabang sebelum masuk ke dalam spongosol. Saluran bercabang ini
biasanya dilapisi oleh koanosit.
Leucon, adalah tipe saluran air yang ostiumnya dihubungkan dengan rongga-
rongga bercabang yang tidak terhubung langsung menuju spongosol.
Jenis-jenis saluran air porifera
(arahkan kursor ke gambar untuk memperbesar)

7
F. Klasifikasi Porifera

Terdapat tiga kelas yang dapat diklasifikasikan ke dalam filum porifera, yaitu
kelas Calcarea, Hexactinellida, dan Demospongiae.
Calcarea, merupakan kelas porifera yang memiliki spikula dari zat kapur.
Contoh spesies calcarea antara lain Sycon sp. dan Clathrinasp yang biasa hidup di
daerah laut dangkal.
Hexactinellida, memiliki spikula yang tersusun atas zat kersik (silikat). Contoh
spesies dari kelas  hexactinellida antara lain Pheronema sp. dan Euplectella sp. yang
hidup di laut dalam.
Demospongiae, merupakan porifera bertulang lunak dengan spikula yang
tersusun dari zat kersik. Contoh spesies dari kelas  demospongiae antara lain Euspongia
sp., Spongila sp., dan Callyspongia sp.

G. Peranan Porifera Bagi Manusia

Tubuh porifera biasanya dimanfaatkan manusia sebagai alat penggosok badan


atau perabotan.Selain itu porifera juga banyak digunakan sebagai hisan akuarium.
Porifera kadang juga merugikan bagi manusia karena hidup melekat pada kulit tiram,
sehingga kualitas tiram yang dihasilkan oleh peternakan akan berkurang.

2.     Cnidaria (hewan berongga).

A. Ciri-Ciri Coelenterata

 Terdapat sekitar 10.000 spesies  Coelenterata yang sebagian besar hidup di laut.
 Sebagian hidup secara soliter, sedangkan sebagian lain hidup berkoloni.
 Memiliki simetri radial.
 Memiliki rongga gastrovaskuler yang berfungsi untuk mencerna makanan.
 Tubuhnya hanya memiliki satu lubang bukaan yanh berfungsi sebagai mulut
sekaligus anus.
 Merupakan hewan diploblastik.
 Mempunyai tentakel yang berfungsi untuk memasukkan makanan ke dalam
mulut.
 Tentakel dilengkapi dengan sel penyengat yang disebut dengan knidosit
(cnidoblast).
 Memiliki dua bentuk tubuh, yaitu polip dan medusa.

B. Struktur Tubuh Coelenterata

Coelenterata merupakan diploblastik, hewan ini mempunyai dua lapis sel yaitu
ektoderm yang merupakan lapisan sel luar dan endoderm yang merupakan lapisan
dalam.Coelenterata memiliki dua bentuk tubuh, yaitu polip dan medusa.Pada bentuk
polip (seperti tabung), coelenterata memiliki mulut di bagian dorsal yang dikelilingi
oleh tentakel.Sedangkan pada bentuk medusa yang berbentuk seperti cakram, mulut
coelenterata terletak di bagian bawah (oral) dan tubuhnya dikelilingi oleh tentakel.

8
C. Reproduksi Coelenterata

Coelenterata dapat bereproduksi baik dengan cara generatif (seksual) maupun


vegetatif (aseksual). Reproduksi secara generatif terjadi saat sel sperma jantan
membuahi sel telur (ovum) betina. Sedangkan perkembangbiakan secara aseksual
berlangsung dengan cara pembentukan tunas pada sisi tubuh coelenterata yang akan
tumbuh menjadi individu baru setelah lepas dari tubuh induknya.
Beberapa jenis coelenterata juga mengalami metagenesis (pergiliran keturunan),
yaitu perkembangbiakan seksual yang diikuti oleh perkembangbiakan aseksual pada
satu generasi. Pada coelenterata jenis ini, tubuh akan memiliki bentuk polip pada satu
fase hidupnya, kemudian berbentuk medusa pada tahap selanjutnya.

D. Klasifikasi Coelenterata

Coelenterata terdiri dari tiga kelas utama, yaitu Hydrozoa, Scypozoa, dan
Anthozoa.
a) Hydrozoa
Beberapa jenis hidrozoa mengalami dua siklus hidup yaitu tahap polip
yang aseksual dan tahap medusa yang seksual.Contohnya adalah spesies Obelia
sp. Ada pula yang selama hidupnya hanya berbentuk polip saja, misalnya Hydra.
Sebagian besar hydra hidup di perairan secara soliter (sendiri-
sendiri).Pada ujung tubuh hydra terdapat mulut yang dilengkapi oleh tentakel
yang berfungsi untuk menangkap makanan.Tentakel-tentakel ini dilengkapi
dengan sel knidosit yang mengandung nematosista, yaitu racun berbentuk sengat
untuk memburu mangsa.Hydra dapat bereproduksi secara seksual maupun
aseksual.Perkembangbiakan seksual terjadi saat sel sperma jantan membuahi sel
telur betina. Sedangkan perkembangbiakan aseksual terjadi dengan tunas
(kuncup) yang tumbuh di sisi tubuh hydra yang nantinya akan tumbuh menjadi
individu baru.

b) Scyphozoa 
Contoh spesies yang termasuk dalam kelas ini adalah Aurelia aurita
(ubur-ubur).Hewan ini memiliki bentuk seperti mangkuk, kadang mempunyai
tubuh berwarna namun ada beberapa spesies yang tubuhnya transparan.Tubuh
Scyphozoa dilengkapi dengan tentakel yang mempunyai sel penyengat.Seluruh
spesies Scyphozoa hidup di perairan, baik tawar maupun laut.

c) Anthozoa 
Memiliki ciri-ciri khusus yaitu tubuh yang menyerupai bunga.Contoh
spesies yang termasuk dalam kelas ini adalah Metridium (anemon laut).
Anthozoa hidup sebagai polip, salah satu ujung tubuhnya mempunyai mulut
yang dikelilingi tentakel lengkap dengan penyengatnya, sedangkan ujung yang
lain merupakan bagian tubuh yang berfungsi untuk melekatkan diri pada dasar
perairan.

9
E. Peran Coelenterata Bagi Manusia

Beberapa jenis cerlenterata dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kosmetik


bahkan bisa diolah menjadi agar-agar. Sebagian lain membentuk terumbu karang yang
bisa menahan gelombang. Beberapa spesies coelenterata juga memberikan
pemandangan indah di dasar lautan dengan warna dan bentu mereka yang unik.

3.     Platyhelmintes (cacing pipih).

A. Ciri-Ciri Platyhelminthes

 Mempunyai bentuk tubuh pipih.


 Tidak mempunyai rongga tubuh (selom).
 Simetris bilateral, tubuh triploblastik.
 Pencernaan dengan gastrovaskuler.
 Bernapas dengan seluruh permukaan tubuh.
 Tidak memiliki sistem peredaran darah.
 Mempunyai ganglion sebagai sistem syaraf.
 Memiliki sel api sebagai alat ekskresi.
 Pada umumnya bersifat hemafrodit, yang artinya terdapat dua jenis alat kelamin
yaitu jantan dan betina dalam satu individu namun jarang terjadi pembuahan
sendiri.

B. Struktur Tubuh Platyhelminthes

Platyhelminthes mempunyai tubuh berbentuk pipih tanpa ruas-ruas yang dapat


dibagi menjadi bagian anterior (kepala), posterior (ekor), dorsal (punggung), ventral
(daerah yang berlawanan dengan dorsal), dan lateral (bagian samping tubuh).
Platyhelmintes memiliki tubuh dengan simetri bilateral, hewan ini merupakan
triploblastik yang tersusun atas tiga lapisan jaringan yaitu ektoderm (lapisan luar),
mesoderm (lapisan tengah), dan endoderm (lapisan dalam).

C. Klasifikasi Platyhelminthes

Platyhelminthes dibagi menjadi empat kelas, yaitu Turbellaria (cacing berambut


getar), Trematoda (cacing isap), Cestoda (cacing pita), dan monogenea.

1. Turbellaria (Cacing Berambut Getar)

Planaria sp. adalah salah satu contoh spesies yang termasuk dalam kelas
Turbellaria. Cacing ini bersifat karnivor dan hidup bebas di perairan seperti di sungai,
kolam, atau danau.Planaria memiliki panjang tubuh antara 5-25 mm. Hewan ini
bergerak dengan silia yang terdapat pada bagian epidermis tubuhnya.

Planaria memiliki sistem pencernaan yang masih sangat sederhana yang terdiri dari
mulut, faring, dan rongga gastrovaskuler (usus). Hewan ini tidak memiliki anus
sehingga sisa-sisa makanan yang tidak dicerna akan dikeluarkan kembali melalui mulut.

Planaria mengeksresikan sisa metabolisme tubuh yang berupa nitrogen melalui

10
permukaan tubuhnya yang dilangkapi oleh sel api. Cacing ini memiliki sistem saraf
yang berpusat di ganglia pada bagian kepala yang kemudian bercabang-cabang
membentuk sistem syaraf tangga taali.Planaria dapat bereproduksi secara seksual
maupun aseksual.Perkembangbiakan secara seksual terjadi saat sel sperma membuahi
sel telur betina. Planaria bersifat hemafrodit, sehingga tak akan pernah tejadi
pembuahan sendiri. Reproduksi planaria secara aseksual terjadi melalui proses
fragmentasi atau memotong diri. Setiap potongan tubuh akan beregenerasi sehingga
akan membentuk individu baru.

2. Trematoda (Cacing Isap)

Semua anggota kelas ini bersifat parasit yang hidup di dalam tubuh hewan
maupun manusia. Cacing ini mempunyai alat hisap (sucker) yang terdapat pada bagian
mulut atau ventral tubuhnya yang dilengkapi dengan gigi kitin.Permukaan tubuh
trematoda tidak dilengkapi dengan silia namun mempunyai kutikula untuk
mempertahankan diri.

Contoh spesies anggota trematoda adalah Fasciola hepatica (cacing hati). Cacing ini
mempunyai bentuk tubuh yang mirip seperti daun dengan ukuran panjang 2-5 cm dan
lebar 1 cm. Fasciola hepatica hidup sebagai parasit di dalam kantong empedu hati
ternak. Saluran pencernaan cacing ini terdiri atas mulut yang terdapat di bagian ujung
anterior dilengkapi dengan alat hisap bergigi kitin untuk melekatkan diri.
Daur Hidup Fasciola hepatica
Fasciola hepatica bersifat hemafrodit dan berkembang biak secara generatif. Daur hidup
cacing ini dimulai saat telur Fasciola hepatica dewasa yang berada di saluran empedu
hewan ternak keluar bersama feses. Pada tempat yang tepat, telur yang telah fertil
tersebut akan menetas sebagai larva bersilia yang disebut dengan mirasidium.
Mirasidium kemudian masuk ke dalam tubuh siput karena tidak bisa bertahan di alam
bebas lebih dari 8 jam. Di dalam tubuh siput, mirasidium akan tumbuh menjadi
sporosista, lalu berkembang menjadi redia (larva kedua), kemudian menjadi serkaria
(larva ketiga).

Serkaria mempunyai bentuk tubuh seperti berudu yang dapat berenang bebas.Serkaria
kemudian keluar tubuh siput lalu hidup menempel di rumput kemudian membentuk
metaserkaria. Jika rumput yang terdapat metaserkaria tersebut dimakan oleh hewan
ternak, maka metaserkaria akan tumbuh besar di organ hati. ulang kembali. Siklus pun
kemudian akan terUntuk lebih jelasnya silahkan perhatikan gambar di bawah ini.
Selain cacing hati, ada juga anggota kelas trematoda lain yang hidup sebagai parasit di
organisme lain yaitu Clonorchis sinensis dan Opisthorchis sinensis yang hidup sebagai
parasit di dalam tubuh manusia. Kedua cacing ini masuk ke dalam tubuh manusia
melalui inang perantara (sebagai tempat hidup larva) ikan air tawar dan keong yang
dimakan manusia.

3. Cestoda (Cacing Pita)

Cacing pita memiliki ciri khusus berupa bentuk tubuhnya yang pipih dan
memanjang seperti pita. Cacing jenis ini tidak mempunyai saluran pencernaan karena
sari-sari makanan akan langsung bisa diserap melalui permukaan tubuhnya. Tubuh
Cestoda terdiri dari ruas-ruas yang disebut dengan proglotid.Setiap proglotid pada

11
cacing pita mempunyai sistem reproduksi dan ekskresinya sendiri, oleh karena itulah
cacing pita dianggap sebagai koloni individu.
Contoh cacing pita antara lain adalah Taenia solium dan Taenia saginata. Cacing ini
adalah parasit pada tubuh manusia dengan inang perantara hewan babi dan sapi.Cacing
ini masuk kedalam tubuh sapi atau babi melalui larva Taenia .sp yang termakan kedua
hewan tersebut. Larva yang tertelan kemudian akan berada di usus halus dan tumbuh
menjadi heksakan. Larva ini kemudian akan menembus usus halus lalu terbawa oleh
aliran darah dan masuk ke dalam daging. Jika daging babi atau sapi ini dimakan oleh
manusia, maka cacing ini akan masuk dan berkembang menjadi cacing dewasa di dalam
tubuh manusia. Cacing pita dewasa dapat mencapai ukuran panjang tubuh hingga 20
cm. Dan berikut adalah gambar ilustrasi daur hidup Taenia .sp.

4. Monogenea

Hewan monogenea umumnya adalah parasit yang hidup pada tubuh ikan.Hewan
ini tidak memiliki rongga tubuh dan mempunyai sistem pencernaan yang sangat
sederhana berupa mulut, usus, dan lubang anus.Monogenea adalah hewan hemafrodit,
hewan ini tidak mengalami fase aseksual. Telur Monogenea yang menetas akan
mengalami fase larva yang disebut dengan onkomirasidium. Contoh spesies yang
termasuk ke dalam kelas monogenea adalah Schistosoma mansoni.

4.     Nemathelmintes (cacing gilig).

1) Ciri-Ciri Umum Nemathelminthes

Cacing Nematoda disebut juga cacing gilig.Tubuh dari cacing ini gilig, tidak
bersegmen, kulitnya halus, licin, dan dilapisi oleh kutikula. Apabila dipotong tubuhnya,
akan terlihat tubuhnya bersifat bilateral simetris dan termasuk golongan hewan yang
triplobastik pseudoselomata. Memiliki sistem pencernaan sempurna dan cairan tubuh
pada coelom yang berfungsi sebagai sistem peredaran darah.Phylum Nematoda ini
ditemukan di habitat air, tanah lembap, jaringan tumbuhan serta pada cairan dan
jaringan hewan lainnya. Menurut Campbell (1998: 602), sekitar 80.000 spesies
Nematoda telah diketahui. Nematoda yang ada, jumlahnya 10 kali lipat dari nematoda
yang telah diketahui.Ukuran nematoda berkisar dari yang berukuran kurang dari 1 mm
hingga lebih dari 1 m. Nematoda ada yang hidup bebas dan juga parasit pada hewan
lainnya.Nematoda umumnya bereproduksi secara seksual.Kelamin jantan dan betinanya
terpisah pada individu yang berbeda.Ukuran tubuh betina biasanya lebih besar dari
jantan.Fertilisasi terjadi secara internal dan betina mampu menghasilkan telur sebanyak
100.000 butir atau lebih setiap harinya.Cacing jantan umumnya lebih kecil daripada
cacing betina.Terlihat juga mulut dan anus di dalamnya juga terdapat usus, jadi sistem
pencernaannya sudah lengkap.Tahukah Anda cacing ini tidak memiliki sistem
pembuluh darah dan sistem pernapasan?Bagaimana dia melakukan pernapasan?
Contoh spesies filum ini, antara lain cacing gelang (Ascaris lumbricoides),
cacing tambang (Ancylostoma duodenale), cacing kremi (Oxyuris vermicularis), dan
cacing filaria (Wuchereria bancrofti). Cacing gelang atau yang disebut juga cacing
perut, merupakan parasit pada usus halus manusia. Cacing dengan panjang 15 cm –35
cm ini memiliki warna tubuh putih kekuning-kuningan, mulut di bagian anterior, dan
dilengkapi 3 buah bibir. Cacing betina mampu menghasilkan sekitar 200 ribu telur
dalam satu kali pengeluaran.Telur terbawa bersama feses dan dapat masuk tubuh

12
melalui makanan atau telapak kaki.Dalam usus halus, telur menetas dan menjadi larva
kecil.Setelah menembus dinding usus, larva terbawa aliran darah sampai jantung dan
paru-paru.Dalam paru-paru, larva dapat mencapai trakea sehingga tertelan kembali ke
usus halus dan tumbuh dewasa.Cacing gelang ini merupakan penyebab penyakit
ascariasis.Cacing tambang hidup di usus manusia dan dapat mengisap darah dan cairan
tubuh manusia.Cacing filaria (Wuchereria bancrofti) hidup di pembuluh darah dan dapat
menyebabkan penyumbatan pembuluh getah bening yang mengakibatkan penyakit kaki
gajah (elephantiasis) (Gambar 6.13).Cacing ini disebarkan oleh tusukan nyamuk Culex.

2) Perkembangbiakan Nemathelminthes

Pernahkah Anda melihat cacing tanah?Cacing tanah ada yang besar dan ada pula
yang kecil?Bila cacing tanah itu besar, berarti cacing ini adalah betina, sebaliknya bila
cacing tanah itu kecil, berarti merupakan cacing jantan. Jika Anda amati, cacing jantan
ini mempunyai bagian ekor (posterior) di dekat lubang anus yang terdapat tonjolan
disebut penial setae. Alat ini berguna untuk alat kopulasi, sedangkan cacing betina tidak
memilikinya.Dengan demikian reproduksinya hanya dilakukan secara seksual.

3) Jenis-Jenis Nemathelminthes

Selain cacing tanah yang hidup bebas dalam air dan tanah, sebagian besar cacing
ini hidup sebagai parasit pada makhluk hidup.Beberapa contohnya sebagai berikut.
a) Ciri-ciri Cacing Perut (Ascaris lumbricoides).

Cacing ini hidup sebagai parasit dalam usus manusia dan sering disebut sebagai
cacing usus atau cacing gelang, mempunyai panjang sekitar 20 cm, dengan kedua
ujungnya meruncing dan berwarna merah muda. Karena hidupnya di dalam usus
manusia, maka cacing ini mengisap sari makanan yang ada di dalam usus.
ambar 8.26 Ascaris lumbricoides
Pada penderita cacingan, kadang-kadang cacing ini akan keluar bersama feses (kotoran
manusia). Karena suhu badan penderita lebih panas, maka cacing tersebut tidak tahan
berada di dalam usus dan akan bergerak keluar, bahkan ada yang keluar melalui
kerongkongan. Telur yang telah membentuk embrio mula-mula keluar bersama feses
kemudian termakan oleh manusia bersama-sama makanan atau minuman. Selanjutnya,
akan menetas di dalam perut manusia dan larva tersebut menuju ke dinding usus masuk
dalam pembuluh darah menuju ke jantung. Dari jantung kemudian menuju paru-paru.
Larva akan bergerak ke faring/kerongkongan. Apabila larva tersebut tertelan, maka
masuk lagi ke dalam usus dan menetap hingga menjadi dewasa.Coba Anda pikirkan
bagaimana jika cacing ini sampai ke mata atau otak? Setelah Anda mengetahui daur
hidupnya, coba buatlah skema daur hidupnya agar Anda lebih jelas dan mudah untuk
mempelajarinya! Bagaimana cara kita menghindari penyakit cacing ini? Usaha yang
dapat kita lakukan adalah makan makanan yang bersih, tertutup rapat, agar terhindar
dari lalat dan debu yang mengandung telur cacing.Selain itu, kita harus menjaga
kebersihan dan kesehatan tubuh.Mengapa penyakit cacingan sering menyerang anak-
anak? Pikirkan!

13
b) Ciri-ciri Cacing Tambang (Ancylostoma duodenale).

Mengapa cacing ini disebut cacing tambang?Pada waktu itu, cacing tersebut
banyak menyerang orang-orang yang bekerja di daerah pertambangan yang menginfeksi
melalui kulit kaki.Cacing ini hidup di dalam usus manusia yang mempunyai alat kait
untuk mencengkeram dan mengisap darah. Daur hidupnya hampir sama dengan cacing
perut, hanya telurnya menetas di tempat yang becek. Apabila ada seseorang yang
menginjak tanah tersebut, maka larva akan menempel dan menembus kaki kemudian
masuk ke peredaran darah, selanjutnya akan mengalami daur hidup seperti cacing perut.
Seseorang yang menderita penyakit cacing ini bisa terserang anemia.Mengapa dapat
menyebabkan penyakit anemia? Coba pikirkan! Perlu Anda ketahui Ancylostoma
duodenale hidup di Afrika dan Necator americanus hidup di Amerika.

c) Ciri-ciri Cacing Kremi (Enterobius vermicularis/Oxyuris vermicularis).

Pernahkah Anda menderita sakit cacing kremi?Penyakit ini sering diderita anak-
anak kecil.Penyakit ini menyebabkan rasa gatal terus-menerus di sekitar dubur.Apa
yang menyebabkan rasa gatal tersebut? Cacing tersebut bertelur di sekitar dubur. Saat
bertelur cacing itu akan mengeluarkan zat yang menyebabkan rasa gatal. Apabila
digaruk, maka telur tersebut akan menempel pada jari. Bagaimana jika penderitanya
lupa mencuci jarinya kemudian makan? Bila itu terjadi, maka telur akan masuk ke
dalam perut kemudian masuk ke dalam usus. Di sinilah telur itu akan menetas menjadi
dewasa. Mudah sekali cara penularannya, bukan?

d) Ciri-ciri Cacing Filaria (Wuchereria bancrofti).

Bentuk cacing ini gilig memanjang, seperti benang maka disebut


filaria.Pernahkah Anda mendengar penyakit kaki gajah (elephantiasis)? Cobalah Anda
perhatikan Gambar 8.27!
Gambar itu memperlihatkan penderita penyakit gajah.Terlihat kaki penderita menjadi
bengkak, mengapa hal tersebut dapat terjadi?Cacing ini hidup pada pembuluh limfe di
kaki.Jika terlalu banyak jumlahnya, dapat menyumbat aliran limfe sehingga kaki
menjadi membengkak. Pada saat dewasa, cacing ini menghasilkan telur kemudian akan
menetas menjadi anak cacing berukuran kecil yang disebut mikrofilaria. Selanjutnya,
mikrofilaria beredar di dalam darah.Larva ini dapat berpindah ke peredaran darah kecil
di bawah kulit.
Jika pada waktu itu ada nyamuk yang menggigit, maka larva tersebut dapat
menembus dinding usus nyamuk lalu masuk ke dalam otot dada nyamuk, kemudian
setelah mengalami pertumbuhan, larva ini akan masuk ke alat penusuk. Jika nyamuk itu
menggigit orang, maka orang itu akan tertular penyakit ini, demikian seterusnya.

5.     Annelida (cacing bersegmen).

Pengertian, Ciri-ciri, Klasifikasi, Reproduksi, Contoh - Kata Annelida berasal


dari bahasa Latin annulus (cincin kecil) dan oidus (bentuk).Annelida dapat diartikan
sebagai cacing yang tubuhnya bersegmen-segmen menyerupai cincin atau gelang,
sehingga disebut cacing gelang.Cacing ini merupakan kelompok hewan yang
sudah mempunyai rongga tubuh (coelom) yang sebenarnya.Alat pencernaan makanan

14
telah berkembang dengan sempurna. Tubuhnya simetris bilateral dan permukaannya
tertutup lapisan kutikula nonchitinous serta dilengkapi pula oleh sejumlah bristle chitin
yang disebut setae. Memiliki alat tambahan berupa rambut kecil menyerupai
batang. Alat ekskresinya berupa nefridium.Cacing ini bersifat hermaprodit, memiliki
alat peredaran darah tertutup, dan belum mempunyai alat pernapasan khusus, sehingga
pernapasannya dilakukan oleh seluruh permukaan tubuh.Sistem sarafnya berupa
sepasang ganglion otak yang dihubungkan dengan tali saraf longitudinal. (Baca
juga : Hewan Tak Bertulang Belakang)
Berdasarkan jumlah setae dan tempat hidupnya, Annelida dikelompokkan ke
dalam 3 kelas yaitu Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea.Untuk lebih memahaminya
simaklah uraian berikut.
a. Kelas Polychaeta

Cacing ini merupakan Annelida laut.Tubuhnya bersegmen, tiap segmen


dilengkapi parapodium (kaki). Kaki ditumbuhi rambut sehingga disebut cacing
berambut banyak, (poly: banyak, chaeta: rambut). Contoh anggota kelas ini adalah
cacing wawo (Lysidicea oele), cacing palolo (Palolo viridis). Perhatikan Gambar 1.

Gambar 1. Cacing Palolo (Palolo viridis) (berkeley.edu)

Cacing wawo banyak terdapat di Kepulauan Maluku.Penduduk setempat


menyebutnya sebagai ulat jatuh, dimanfaatkan sebagai bahan makanan.Kehidupannya
diawali ovum yang dibuahi sel spermatozoid dan berkembang dalam segmen-
segmen.Pada sekitar bulan Maret cacing tersebut menanggalkan segmen-segmen
posteriornya yang penuh dengan ovum dan spermatozoid yang telah masak.Cacing
ini muncul ke permukaan laut dalam jumlah yang sangat banyak, sambil melepaskan
ovum dan spermatozoid ke air.Penduduk setempat mengumpulkan penggalan-
penggalan cacing tersebut untuk dimakan. Seperti halnya dengan cacing wawo, cacing
palolo juga memiliki sifat yang sama, hanya berbeda waktu munculnya ke permukaan
laut, yaitu sekitar Oktober.

b. Kelas Olygochaeta

Kelompok ini beranggotakan jenis-jenis cacing yang hidup di air tawar atau di


darat. Ukuran bervariasi, berbentuk silindris, bersegmen jelas dan memiliki sedikit
rambut (oligos: sedikit, chaeta: rambut). Kepalanya disebut prostomium, namun tidak
dilengkapi mata, tentakel dan parapodia.Hewan ini tetap peka terhadap cahaya karena di
sepanjang tubuh terdapat seta yang berfungsi sebagai organ perasa. Contoh jenis cacing
anggota kelas ini adalah Lumbricus terrestris, cacing tanah (Pheretima sp.). 

15
c. Kelas Hirudinea

Anggota kelas ini banyak hidup di air laut, air tawar, dan
tempat lembab.Hirudinea umumnya disebut sebagai lintah. Tubuhnya
pipih (dorsiventral), mempunyai 1 prostomium dan 32 segmen tubuh, dan mempunyai
dua alat pengisap pada kedua ujung tubuhnya. Alat pengisap atas berdekatan dengan
mulut, dan alat pengisap bawah berdekatan de ngan anus.Cacing ini menghasilkan zat
hirudin sebagai zat anti koagulan, yaitu zat untuk mencegah darah inang agar
tidak cepat membeku di dalam rongga tubuhnya.Contoh anggota kelas ini adalah
Hirudo medicinalis dan Hirudinaria javanica.

6.     Mollusca (hewan bertubuh lunak).

Ciri-ciri Umum Mollusca :


1)      Habitat air laut, tawar dan darat
2)      Simeti  tubuh bilateral (simetri 2 belah pihak), lateral
3)      Triploblastik selom ( dinding tubuh pada cacing gelang yang terdiri dari 3 lapisan
yaitu endoderm adalah selaput dalam  yang terdiri dari sel-sel yang menyelubungi tubuh
hewan metazoa, mesoderm adalah selaput tengah, eksoderm adalah selaput luar)
4)      Perkembang biakan seksual dengan hemafrodit
5)      Ekskresi dengan nefridium ( alat pengeluaran yang terdapat pada Mollusca)
6)      Lunak dan tidak memiliki ruas
7)      Umumnya memiliki mantel yang dapat menghasilkan bahan cangkok berupa
kalsium karbonat. Cangkok tersebut berfungsi sebagai rumah(rangka luar) yang terbuat
dari zat kapur
8)      Alat pencer naan telah berkembang sempurna, terdiri atas mulut, kerongkongan
yang pendek, lambung, usus dan anus.
9)      kecuali Cephalopoda, peradaran darahnya terbuka.
10)   Memiliki kelenjar lendir yang terdapat pada kelenjar pembuat bahan cangkok
11)   Ada bagian tubuh yang berperan sebagai kaki
12)   Sekresi zat cangkang =  kalsium karbonat
13)   Kaki berbentuk pipih, lebar & berotot

Pengelompokkan Mollusca :

1.      Kelas Amphineura (Kiton)

Kiton merupakan hewan yang simetris bilateral, kaki vental panjang,


mempunyai ruang mantel yang mengandung insang, permukaan dorsal tertutup oleh
spikula berlendir, bersifat hemafrodit, hidup dilaut dan larva trokovor.Contohnya adalah
Cryptochiton sp. Hewan ini banyak ditemukan menempel pada batuan dengan
melingkarkan tubuhnya.Pembuahan dilakukan secara eksternal.Ada beberapa daerah
yang menjadikan kiton sebagai makanan.Kiton memiliki ciri tubuh berbentuk oval, pada
bagian dorsalterdapat cangkang yang berjumlah 8 keping, tetapi tidak membentuk
segmen pada tubuhnya.

16
2.      Kelas Gastropoda (Hewan Berkaki Perut)

Gastropoda berasal dari bahasa latin, yaitu gaster gastropoda berasal dari bahasa
latin, yaitu gaster yang berarti perut dan podos berarti kaki. Gastropoda berasal dai
bahasa latin yaitu, gaster yg berarti perut dan podos berarti kaki  merupakan kelompok
Mollousca yang bergerak menggunakan perut. Seluruh tubuhnya mengandung lendir
yang berfungsi memudahkannya dalam pergerakkan.Gastropoda umumnya memiliki
cangkang yang berfungsi sebagai pelindung dari gangguan pemangsanya.Akan tetapi
ada juga yang tidak bercangkang, contoh Kimax.Umumnya Gastropoda memakan
ganggang.Hewan ini menggunakan gigi radulauntuk memotong dan mencerna
makanannya.Umumnya Gastropoda bersifat hemafrodit.  Gastropoda memiliki bintik
mata sebagai fotoreseptor, biasanya terdapat di ujung tentakel yang panjang dan tentakel
pendek berfungsi sebagai kemoreseptor.Gastropoda bernafas dengan insang atau paru-
paru, di sesuaikan dengan habitatnya. Gastropoda darat bernafas dengan paru-paru,
sedangkan Gastropoda air bernafas dengan insang,contoh: achatina fulica
(bekicot),lymnaea javanica (siput air tawar),fissurella sp (siput laut),vaginulla sp (siput
telanjang).

3.      Kelas Cephalopoda (Hewan Berkaki Kepala)

Cephalopoda merupakan Mollusca yang memiliki kaki yang terletak pada


kepalanya(cephal berarti kepala, podos berarti kaki). Kelas ini memiliki bagian kepala
yang jelas, mata besar, telah berkembang biak baik seperti mata pada Vertebrata.
Memiliki tentakel di bagian kepala(berjumlah 8 atau 10 bauh) untuk menangkap
mangsa atau membela diri. Semua hewan Cephalopoda tidak bercangkang(kecuali
Naitilus sp), mamiliki kelenjar tinta yang menghasilkan cairan tinta hitam yang berguna
untuk mengalabui pemangsa. Jenis kelamin terpisah (dioesis), tidak mengalami fase
larva. Cephalopoda memiliki sel-sel khusus pembawa warna(kromotafora) yang dapat
mengubah warna benda di sekitarnya,contohnya: loligi sp (cumi-cumi),octopus sp
(gurita),Nautilus sp.

4.     Kelas Scaphopoda (Siput Gading Gajah)


Scaphopoda memiliki cangkang seperti gading gajah atau pena yang panjang.
Tubuhnya memanjang dorsofental, kepala rudimenter/menyusut, kaki lancip berguna
untuk menggali lumpur.Habitat di dalam laut sampai kedelaman 5000 meter. Jenis
kelaminnya bersifat diesis, mengalami bentuk larva trokovor . Di dekat mulut terdapat
semancam tentakel untuk alat peraba yang berfungsi sebagai menangkap mikroflora dan
mikrofauna(plankton). Scaphopoda bernafas menggunakan rongga mantel, dan tidak
memiliki insang.

17
5.     Kelas Pelecypoda / bivalvia (Hewan Berkaki Pipih)

Hewan ini disebut sebagai bivalvia karna tubuhnya dilindungi cangkangnya


yang stangkup, memiliki tubuh simetri bilateral. Hewan golongan ini bernafas
menggunakan insang yang berlapis-lapis yang berbentuka seperti lembaran sehingga
disebut juga sebagai Lamelibranchiata(lamela = lembaran, branchia = insang). Dari
celah cangkangnya akan keluar kaki yang pipih seperti mata kapk sehingga hewan ini
disebut juga Pelecypoda (pelecy = pipih, podos = kaki). Salah satu contoh hewan yang
termasuk dalam golongan ini adalah Malaegrina margaritivera(kerang mutiara), kerang
air tawar (Anadonta sp.) dan kima raksasa (Tridacna maxima).

Cangkang kerang terdiri atas 3 lapisan, yaitu :


a.      Periostrakum : lapisan paling luar tipis, dari zat tanduk, berwarna gelap.
b.      Prismatik        : lapisan tengah tebal, tersusun oleh kristak kalsium karbonat
(CaCO3) berbentuk prisma.
c.       C. Nakreas      : Lapisan dalam, penghasil mutiara.
Peranan / manfaat dari Mollusca :
            Umumnya mollusca menguntungkan bagi manusia,namun ada pula yang
merugikan.peran mollusca yang menguntungkan adalah:
·         Sumber makanan yang mengandung protein tinggi,misalnya:tiram batu (Aemaea
sp),kerang (Anadara sp),kerang hijau (Mytilus viridis), sotong (Sepia sp),cumi-cumi
(logio sp),remis (corbicula jjavanica),dan bekicot (Achatina fulica).
·         Perhiasan,misalnya tiram mutiara (pinchada margaritifera).
·         Hiasan dan Kancing,misalnya: dari cangkang tiram batu,Nautilus dan Tiram
mutiara.
·         bahan baku teraso,misalnya cangkang tridacna sp
Mollusca yang merugikan antara lain karena merupakan hama tanaman budidaya
organism perantara penyebab penyakit. Bekicot dan keong adalah hama dari tanaman
sawah.Siput air adalah inang dari perantara cacing Fasciola hepatica, cacing ini
merupakan parasit pada organ hati  manusia dan ternak

7.     Arthropoda (hewan berbuku).

Ciri-ciri hewan yang berbuku-buku adalah:


-    hidupnya bisa di laut, danau, darat dan sungai
-    tubuhnya terdiri dari buku-buku
-    tubuhnya terbungkus oleh kulit dari zat kitin sehingga keras
-    mempunyai alat indera yang terdapat pada kepala yang berfungsi sebagai peraba dan
mata
-    bernapas dengan menggunakan insang atau stigma
-    alat-alat tubuhnya telah berkembang baik.
Sedangkan hewan yang berbuku-buku diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok,
diantaranya adalah:
1.    Serangga (insecta)
2.    Laba-laba (arachnoidea)

18
Ciri-ciri laba-laba adalah:
-    tubuhnya dapat terbagi dua
-    mempunyai dua pasang alat mulut
-    mempunyai sepasang mata tunggal yang besar dan beberapa pasang mata tunggal
yang kecil
-    mempunyai empat pasang kaki
-    memiliki perut
-    bernapas dengan menggunakan paru-paru buku
-    mempunyai sepasang capit dan gigi catut yang berfungsi sebagai alat mulut.
Sedangkan laba-laba dapat digolongkan menjadi beberapa bagian, diantaranya adalah:
-    laba-laba
-    caplak (tungau)
-    kala.
3.    Udang-udangan (crustacea)
Ciri-ciri udang-udangan adalah:
-    tubuhnya ada dua bagian yaitu kepala dan dada
-    bernapas dengan menggunakan insang
-    hidupnya di air
-    mempunyai sepasang antena pendek dan lima pasang kaki
-    hampir semua ruasnya ada perutnya dan mempunyai sepasang kaki.
Contoh udang-udangan adalah:
-    kepiting
-    udang
-    rajungan
-    ketam
-    yuyu
-    teritip.
4.    Lipan (myriapoda)
Ciri-ciri lipan adalah:
-    tubuhnya beruas-ruas dan panjang, dimana tiap ruasnya terdapat sepasang kaki
-    tubuhnya terdiri dari kepala dan badan belakang
-    mempunyai kaki banyak
-    sistem sarafnya tangga tali
-    bernapas dengan menggunakan trakhea
-    mempunyai sepasang antena pada kepalanya

19
8.     Echinodhermata (hewan berkulit duri).

Ciri-ciri hewan yang berkulit duri adalah:


-    hidupnya di air laut
-    kulitnya berduri-duri dan mempunyai lempeng-lempeng kapur yang berfungsi
sebagai rangka
-    bentuk tubuhnya simetri radial
-    tidak mempunyai kepala yang jelas
-    mempunyai gigi catut
-    bergerak dengan menggunakan kaki ambulakral yang berbentuk tabung kecil
-    pada ujun kaki ambulakral terdapat alat penghisap yang berguna untuk melekatkan
dirinya pada suatu tempat.
Sedangkan hewan yang tergolong pada hewan yang berkulit duri adalah:

1.    Bintang laut (asteroidea)

Ciri-ciri bintang laut adalah:


-    mempunyai lima tangan dan bagian tangannya berupa cakram
-    bernapas dengan menggunakan kulit yang tipis
-    makanannya sebangsa kerang dan hewan lunak yang lainnya
-    mempunyai perut yang bercabang-cabang ke semua arah terutama di lengannya
-    mempunyai dubur yang berada di tengah-tengah sisi punggungnya
-    susunan sarafnya berupa saraf cincin di sekitar mulutnya
-    mempunyai daya regenerasi yang besar dan bila salah satu lengannya ada yang
putus, maka dapat kembali tumbuh lagi seperti semula
-    mempunyai kaki ambulakral yang digunakan untuk bergerak.
Contoh: bintang laut merah dan bintang laut biru.

2.    Lilia laut (crinoidea)

Ciri-cirinya adalah:
-    bentuk tubuhnya kaya tumbuhan
-    ada yang mempunyai tangkai dan ada yang tidak mempunyai tangkai
-    yang tidak bertangkai hidupnya bisa berpindah-pindah dan yang bertangkai
hidupnya menetap pada suatu tempat.

3.    Landak laut (echinoidea)

Ciri-cirinya adalah:
-    tidak mempunyai lengan
-    mempunyai duri banyak yang mudah digerakkan
-    bernapas dengan menggunakan insang.

4.    Tripang (holothuroidea)

Ciri-cirinya adalah:
-    bentuk tubuhnya seperti buah mentimun

20
-    tidak mempunyai lengan
-    mempunyai mulut
-    mempunyai lubang kelamin dan anus
-    kulitnya lunak.

5.    Bintang ular (ophiuroidea)

Ciri-ciri bintang ular adalah:


-    memiliki lima lengan yang digunakan untuk bergerak
-    memiliki satu lubang mulut
-    hidupnya di sela-sela bebatuan atau batu karang yang ada di laut
-    memiliki kaki ambulakral yang berada di sekitar mulutnya.

9.     Chordata (hewan bertulang).

Ciri-ciri umum chordata yaitu :


° mempunyai chorda dorsalis (penyokong tubuh) di punggung
° mempunyai batang syaraf dipunggung
° mempunyai beberapa celah insang didaerah faring
° bentuk tubuh simetri bilateral
° mempunyai coelom (rongga tubuh)
Sedangkan ciri-ciri khususnya yaitu : 
° tubuhnya terbungkung oleh lapisan epidermis dan dermis (bagian kulit) 
° indoskeleton pada hewan tingkat rendah berupa tulang rawan, sedangkan pada tingkat
tinggi berupa tulang keras.
° pada skeleton terdapat otot daging yang berfungsi untuk gerak atau berpindah tempat.
° sistem sirkulasi/sistem peredaran darah terdiri atas pembuluh darah dengan jantung
sebagai pusat atau sentral.
° sistem respirasi/pernafasan pada bentuk tubuh rendah berupa beberapa insang
sedangkan pada spesies yang hidup didarat sistem pernafasannya berupa paru-paru.
° sistem eskresi terdiri atas sepasang ginjal (ren), dengan saluran pembuang yang
bermuara didekat anus.
° sistem syaraf terdiri atas sistem syaraf pusat dan sistem syaraf tepi
° terdapat sejumlah kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon yang diangkut oleh
darah yang berperan dalam proses-proses dalam tubuh, seperti pertumbuhan dan
reproduksi.
° seks atau jenis kelaminnya terpisah masing-masing jenis kelamin memiliki sepasang
gonad dengan saluran penyalur yang bermuara di dekat anus.

21
D. Klasifikasi Hewan Vertebrata

 Ciri-Ciri Vertebrata
Fitur utama yang dimiliki oleh semua Vertebrata ialah tulang belakang atau tulang
punggung, kolom vertebral melindungi sumsum tulang belang, ciri vertebrata yang
umum lainya termasuk :

 Kranium ( tengkorak ) untuk melindungi otak, otak melekat ke sumsum tulang


belakang.
 Kerangka internal, kerangka internal mendukung hewan melindungi organ
internal dan memungkinkan untuk gerakan.
 Sebuah daerah kepala yang membatasi bagian otak daerah kepala memiliki
akumulasi organ indra.
 Hidup vertebrata berbagai ukuran dari spesies ikan mas sekecil 0,3 inci hingga
ikan paus biru yang bisa mencapai besar sepanjang 110 kaki.

1. Pisces ( Ikan )
Pisces merupakan hewan akuatik, bernapas dengan insang, kadang-kadang terdapat
gelembung renang / gelembung udara sebagai alat bantu pernapasan. Otak terbungkus
oleh kranium ( tulang kepala ) berupa tulang rawan atau tulang keras. Darah pisces
mengalir dari jantung melalui insang menuju ke seluruh jaringan tubuh dan kembali lagi
ke jantung. Alat geraknya berupa sirip, ginjal bertipe pronefros dan mesonefros. Tubuh
ditutupi oleh sisik-sisik yang sekaligus sebagai rangka luar tubuh ( eksoskeleton ),
pisces berkembang biak secara seksual, ovipar ( bertelur ).
Pisces terdiri dari tiga golongan yaitu : Agnatha, Chodrichthyes dan Osteichthyes.

 Agnatha ( Cyclostomata )
Agnatha meliputi ikan-ikan yang tidak berahang, memiliki mulut bulat yang
berada di ujunga anterior. Tanpa sirip namun beberapa jensi Agnatha memiliki
sirip ekor dan sirip punggung. Contohnya : Mycine sp ( ikan hantu, ikan hag ),
Petromyzon sp ( lamprey, belut laut ).
 Chondrichthyes ( Ikan bertulang rawan )
Chondrichthyes meliputi ikan yang bertulang rawan sepanjang hidupnya.
Memiliki rahang mulut di bagian ventral, kulitnya tertutup sisik placoid ( berasal
dari kombinasi mesoderm dan ectoderm ). Sirip dua pasang, serta ekor
heterocercal ( tidak seimbang ). Contohnya : Squalus sp ( ikan hiu ), Raja sp
( ikan pari ).
 Osteichthyes ( ikan bertulang sejati )
Osteochthyes meliputi ikan yang bertulang keras, otak dilindungi oleh tulang
rawan, mulutnya memiliki rahang. Sisik bertipe ganoid, sikloid atau stenoid
yang semuanya berasal dari mesodermal. Insang dilengkapi operculum ( tutup
insang ). Jantung beruang dua yaitu atrium dan ventrikel. Contohnya : Ameiurus

22
melas ( ikan lele ), Aquila sp ( belut ), Scomber scombrus ( ikan tuna ),
Onchorhynchus sp ( ikan salmon ), Sardinops coerulea ( ikan sarden ).

2. Amphibia ( Amfibi )

Amfibi dikenal sebagai hewan yang hidup di dua alam, karena kemampuannya bertahan hidup baik di
darat maupun di air. tubuh ditutupi kulit yang selalu basah dan tidak bersisik, sebagian besar Amfibi
mengalami metamorfosis, fase larva bernapas dengan insang dan hidup di air, setelah dewasa bernapas
dengan paru-paru dan kulit dan hidup didarat.

Ordo –Ordo Dalam Amfibi yaitu :

 Ordo Caudata ( Urodel )


Caudata bentuknya seperti kadal, berekor, bernapas dengan paru-paru, sebagian ada yang
bernapas dengan insang. Contohnya : Megalobatrachus japonius ( salamander raksasa ).
 Ordo Salientia ( Anura )
Anura merupakan bangsa katak, tidak berekor, pandai melompat. Contohnya : Bufo terrestris
( katak bangkong ), Rana pipiens ( katak hijau ).
 Ordo Apoda ( Gymnophiona )
Hewan semacam cacing, tanpa kaki, kulitnya lunak dan menghasilkan cairan yang merangsang.
Antara mata dan hidung pada terdapat tentakel yang isa ditonjolkan, hewan ini memiliki mata
tanpa kelopak dan ekornya pendek. Contohnya : Ichthyosis glutinosus.

3. Reptilian ( Hewan Melata )


Reptilian ( hewan melata ) memiliki kulit kering, tertutup oleh sisik-sisik atau papan
epidermal. Vertebrata berkembang biak, terbagi menjadi lima bagian yaitu servikal,
thorakal, lumbar, sacral dan ekor. Anggota gerak jari-jarinya bercakar mata memiliki
kelenjar air mata yang menjaga supaya mata tetap basah. Reptilias bernapas dengan
paru-paru dimana strukturnya lebih kompleks dari pada paru-paru amfibi. Jantung
beruang empat terdiri dua atrium ( serambi ) dan dua ventrikel ( bilik ).

Ordo-Ordo Dalam Reptilia yaitu :

 Ordo Chelonia
Chelonia meliputi sebangsa penyu dan kura-kura. Tubuhnya lebar bagian dorsal
dilindungi oleh karapaks ( perisai dorsal ) dan plastron ( perisai ventral ).
Rahangnya tidak bergigi tapi dilapisi zat tanduk, rusuk-rusuknya bersatu denga
perisai dorsal. Contohnya : Chelonia myotas ( penyu ), Chelydra serpentine
( kura-kura air tawar ).
 Ordo Squamata
Golongan reptilian bersisik tanpa rusuk abdominal. Pada ordo Squamata dibagi
menjadi du yaitu Subordo Lacertilia dan Subordo Ophidia / Serpentes. Untuk
contoh Subordo Lacertilian seperti Lacerta sp ( kadal ), Hemidactylus turcicus
( tokek ), Drao sp, Chameleo chameleon ( bunglon ), Varanus komodoensis
( komodo ). Sedangkan untuk contoh SubOrdo Ophidia / Serpentes yaitu Phyton
molurus, Phyton reticulates ( ular piton ), Natrix sp ( ular air ), Naja sp ( kobra ),
Anaconda sp.
 Ordo Crocodilia
Untuk ordo ini meliputi golongan buaya. Hewan ini memiliki kulit yang tebal
dengan rusuk-rusuk abdominal. Tubuhnya memanjang, kepala besar dan panjang
dengan rahang dan gigi yang kuat. Contohnya : Crocodylus sp, Alligator sp.

23
4. Aves ( Burung )
Aves merupakan Vertebrata yang tubuhnya ditutupi bulu, bersayap dan dapat terbang.
Anggota gerak depan pada Aves berupa sepasang sayap dan anggota gerak belakng
berupa sepasan g kaki yang berfungsi untuk berjalan, bertengger atau berenang.

Aves terdiri dari beberapa Ordo diantaranya :

 Ordo Struthioniformes
Contoh hewan Struthioniformes yaitu Struthio camelus ( burung unta ) dan
omnivora.
 Ordo Casuariiformes
Contoh Ordo Casuariiformes yaitu Dromiceius sp ( burung kasuari ).
 Ordo Apterygiformes
Contoh Apterygiformes yaitu hewan sejenis burung kiwi.
 Ordo procellariiformes
Contoh Procellariiformes yaitu hewan sejenis burung albatros.
 Ordo Pelecaniformes
OrdoPelecaniorfmes yaitu hewan sejenis burung pelican, burung ganet.
 Ordo Ciconiiformes
Contoh Ordo Ciconiiformes yaitu hewan sebangsa burung blekok.
 Ordo Anseriformes
Contoh Ordo Anseriformes yaitu golongan angsa, bebek, dan entok.
 Ordo Falconiformes
Contoh Falconiformes yaitu elang, garuda, burung pemakan bangkai.
 Ordo Galliformes
Contoh Ordi Galliformes yaitu ayam hutan, ayam kampung, merak dan kalkun.
 Ordo Columbifomes
Contoh Ordo Columbifomes yaitu merpati dan perkutut.
 Ordo Psittaciiformes
Contoh Ordo Psittaciiformes yaitu burung kakatua, betet, burung makao.
 Ordo Strigiformes
Contoh Ordo Strigiformus yaitu Tyto alba, Bubo sp ( Burung hantu ).

5. Mamalia ( Hewan Menyusui )


Mamalia merupakan anggota Vertebrata yang tubunya ditutupi rambut, mamalia betina
memiliki gladula mammae ( kelenjar susu ) yang berkembang. Anggota gerak pada
mamalia berfungsi untuk berjalan, memegang, berenag atau terbang. Pada jari-jarinya
terdapat kuku dan cakar. Gigi mamalia berkembang biak, meliputi gigi seri, taring,
geraham ( molar ), mamalia bernapas dengan paru-paru.

Beberapa Ordo dalam kelas mamalia :

 Ordo Marsupialia ( mamalia berkantung )


Contoh : Dendrolagus sp ( kanguru ), Phalanger sp ( kuskus ), Phascolarctus sp (
koala ), Didelphia marsupialia ( opossum ).

24
 Ordo Insektivora
Contoh : Scalopus sp, Scapanus sp, Echinosorex albus.
 Ordo Dermoptera
Contoh : Gakopithecus sp.
 Ordo Chiroptera
Contoh : Pteropus edulis ( kalong jawa ), Myotes sp, Desmodus sp ( vampire ),
pengisap darah kuda, sapi bahkan manusia.
 Ordo Primata
Contoh : lemur, monyet, kera, orang utan, gorilla.
 Ordo Rodentia
Contoh : tikus, tupai, landak dan hamster.
 Ordo Carnivora
Contoh : tikus rumah, singa laut , serigala, anjing, singa harimau, dan anjing
laut.
 Ordo Laghomorpha
Contoh : Oryctologus cuniculus ( kelinci ).
 Ordo Cetacea
Contoh : Dolphinus delvis ( dolpin laut ), Phalenoptera musculus ( paus biru ).
 Ordo Proboscidea
Contoh : Elephas maximus ( gajah di india dan Indonesia ), Loxodonta Africana
( gajah afrika ).
 Ordo Perissodactyla
Contoh : Equus caballus ( kuda ), Equus asinus ( keledai ), Tapirus indicus
( tapir ).
 Ordo Artiodactyla
Contoh : unta, kijang, kambing, banteng, sapi putih, dan jerapah.

25
PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN

 KESIMPULAN

Berdasarkan makalah berikut, dapat disimpulkan bahwa hewan merupakan makhluk


hidup yang sangat banyak jenisnya. Pembagian pengelompokan hewan memang sangat
tepat dalam membantu mengenal jenis-jenis hewan yang beranekaragan tersebut.

 Kingdom animalia adalah organisme yang memiliki ciri eukaryotik,


multiseluler, tidak memiliki klorofil dan dinding sel, hidup heterotrof
(memperoleh makanan dari organisme lain), dan  dapat bergerak pindah
tempat/bebas untuk memperoleh makanan dan mempertahankan hidupnya,
 Kingdom animalia terdiri dari kelompok invertebrata (hewan tidak bertulang
belakang) dan vertebrata (hewan bertulang belakang). 
 Pembagian kelompok hewan ini berdasarkan adanya : penyokong tubuh
(notocord), tulang belakang (vertebrae), jenis rongga tubuh, sistem tubuh, otot
dan pergerakan serta penutup tubuh.
 Terkait hal tersebut beberapa istilah yang berhubungan dengan dunia hewan,

 SARAN

Melihat ras-ras hewan yang sangat banyak jumlahnya, kita sebagai manusia sebaiknya
menjaga kelestariannya. Dengan begitu, populasi Animalia akan terjaga & siklusrantai
makanan tetap seimbang. Jadi kita harus bersyukur dengan apa yang telah Tuhan
berikan di dunia ini.

26
DAFTAR PUSTAKA

Ariyanto, Evi. 2011. Modul biologi animalia.   ; William Press


Dioened P Mawarti, et al.1993. ilmu pengetahuan alam  ; Dendikbud
Ricklefs, biologi SMA.com
Buku Palet Biologi Peminatan Kelas X SMA/Erlangga
Wikipedia/Animalia

27

Anda mungkin juga menyukai