Referat Zenia
Referat Zenia
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
Medan, November 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
JUDUL................................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
2.5 Patofisiologi..........................................................................................................................11
2.7 penatalaksanaan....................................................................................................................13
2.8 Komplikasi......................................................................................................................15
BAB III KESIMPULAN
Daftar Pustaka................................................................................................................................20
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Gambar2.9 Tonsilektomi..................................................................................................................17
BAB I
PENDHAULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang atau tulang rawan yang
umumnya disebabkan oleh rudapaksa. Rusaknya kontinuitas tulang ini dapat disebabkan oleh
trauma langsung, kelelahan otot, atau karenakondisi-kondisi tertentu seperti degenerasi tulang/
osteoporosis.
Fraktur lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan dengan umur di bawah 45 tahun
dan sering berhubungan dengan olahraga, pekerjaan dan kecelakaan. Sedangkan pada usia lanjut
(usila) prevalensi cenderung lebih banyak terjadi pada wanita berhubungan dengan adanya
osteoporosis yang terkait dengan perubahan hormon. Tingginya angka kecelakaan menyebabkan
angka kejadian atau insidensi fraktur tinggi, dan salah satu fraktur yang paling sering terjadi
Fraktur pada tulang paha termasuk dalam kelompok tiga besar kasus fraktur yang disebabkan
karena benturan dengan tenaga yang tinggi (kuat) seperti kecelakaan sepeda motor atau mobil.
WHO (BadanKesehatan Dunia) mencatat, terdapat lebih dari 7 juta orang meninggal karena
insiden kecelakaan dan sekitar 2 juta orang mengalami kecacatan fisik. Chandra (2011)
menyebutkan bahwa kejadian fraktur di Indonesia sebesar 1,3 juta tahun setiap tahun dengan
jumlah penduduk 238 juta. Angka tersebut merupakan yang terbesar di Asia Tenggara. Fraktur
ekstremitas bawah memilik prevalensi sekitar 46,2% dari insiden kecelakan. Menurut Depkes RI
mengalami stress psikologis dan bahkan depresi, serta 10 % mengalami kesembuhan dengan
baik. Menurut Depkes RI (2007), kebanyakan kasus fraktur yang terjadi disebabkan oleh cedera.
Cedera tersebut berdasarkan berbagai hal yaitu karena jatuh, kecelakaan lalu lintas dan trauma
tajam/ tumpul. Pada 45.987 peristiwa terjatuh, terjadi fraktur sebanyak 1.775 orang (3,8 %), dari
20.829 kasus kecelakaan lalu lintas, terjadi fraktur sebanyak 1.770 orang (8,5 %). Sedangkan
pada 14.127 kasus trauma benda tajam / tumpul, yang mengalami fraktur sebanyak 236 orang
(1,7 %)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Pengertian
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya (Suzanne
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang yang ditandai oleh rasa nyeri, pembengkakan,
Fraktur adalah rusaknya kontuinitas tulang, yang diakibatkan oleh tekanan eksternal yang lebih
besar dari yang dapat diserap oleh tulang. Bila fraktur mengubah posisi tulang, struktur yang ada
disekitarnya (otot, tendon, saraf, dan pembuluh darah) mengalami kerusakan, cidera traumatik
paling banyak menyebabkan fraktur. Fraktur patologis terjadi tanpa trauma pada tulang yang
dapat disimpulkan data fraktur adalah terputusnya jaringan tulang. yang diakibatkan oleh tekanan
eksternal yang ditandai oleh rasa nyeri, pembengkakan, deformitas, gangguan fungsi pada area
fraktur .
1.Anatomi
Tulang ekstremitas bawah atau anggota gerak bawah dikaitkan pada batang tubuh dengan
a.Os Kosta (tulang pangkal paha) Terdiri dari 3 buah tulang ikat yang masing-masing
kanan yang satu sama lainnya berhubungan sangat rapat sekali sehingga persendian tersebut
tidak dapat digerakkan. Tulang tulang tersebut terdiri dari Os illium (tulang rawan), Os iski
Banyak 2 buah kiri dan kanan, bentuknya lebar dan gepeng serta melengkung menghadap ke
perut pada Os ilium ini terdapat sebuah tulang mangkok, sendi tempat letaknya kepala
sendiri dari paha tulang paha di sebut asetabulum.
Bentuknya setengah lingkar menghadap ke atas mempunyai tonjolan bertemu pada tempat duduk
Tulang bercabang 2 yang satu menuju kesamping atas dan satunya lagi menuju ke samping
bawah. Banyak 2 buah kiri dan kanan yang satu sama lain dihubungkan oleh tulang rawan
b. Os Femur
Merupakan tulang pipa terpanjang dan terbesar di dalam tulang kerangka pada bagian pangkal
yang berhubungan dengan asetubulum membentuk kepala senat yang disebut kaput femoris. Di
sebelah atas dan bawah dari kolumna femoris terdapat trankenter mayor dan trankonter minor. Di
bagian ujung membentuk persendian lutut, terdapat2 buah tonjolan yang disebut kondilus
lateralis, di anatara kedua kondilus ini terdapat lakukan tempat letaknya tulang tempurung lutut
Merupakan tulang yang terbesar sesudah tulang paha, yang membentuk persendian lutut dengan
Os femur, pada bagian ujungnya terdapat tonjolan yang disebut Os Maleolus lateralis atau mata
kaki luar.
d.Os Tibia
Bentuk lebih kecil pada bagian pangkal melekat pada Os fibula pada bagian ujung membentuk
persendian dengan tulang pangkal kaki dan terdapat laju yang disebut Os maleolus medialis.
Gambaran anatomi tibia dan fibula
Dihubungkan dengan tungkai bawah oleh sendi pergelangan kaki, terdiri dari tulang-tulang kecil
5)Kunai formi, terdiri dari 3 : kunaiformi lateralis, kunai formi intermedialis, kunai formi
medialis.
Terdiri dari tulang-tulang pendek yang banyaknya 5 buah. Yang masing-masing berhubungan
Merupakan tulang-tulang yang pendek masing-masing terdiri atas 3 ruas kecuali ibu jari,
ta torsilia bagian ibu jari terdapat dua buah tulang kecil bentuknya bundar yang disebut bijian
(Os sesarnoid).
2.Fisiologi
Sistem muskuskeletal adalah penunjang bentuk tubuh dan berperan dalam pergerakan. Sistem
terdiri dari tulang, sendi, otot, rangka, tendon, ligament, bursa dan jaringan-jaringan khusus yang
3.Patah karena keletihan, patah tulang karena otot tidak dapat mengabsorbsi energi, seperti
karena berjalan kaki terlalu jauh. Fraktur juga dapat terjadi karena kecelakaan lalu lintas. Jatuh
dari ketinggian atau jatuh di kamar mandi pada orang tua. Penganiayaan, tertimpa bendaberat,
kecelakaan pada kerja oleh karena mesin atau karena trauma olah raga (Rosjad, 1999)
a.Fraktur komplit
Patah pada seluruh garis tulang dan biasanya mengalami pergeseran dari posisinormal.
c.Fraktur tertutup
Patah tulang yang tidak menyebabkan robekan pada kulit. Patah tulang tertutup adalah patah
tulang dimana tidak terdapat hubungan antara fragmen tulangdengan dunia luar.
Patah tulang dengan luka pada pada kulit dan atau membran mukosa sampai patahan tulang.
2)Grade II: fraktur dengan luka lebih luas tanpa kerusakan jaringan extensive sekitarnya.
3)Grade III: fraktur dengan kondisi luka mengalami kerusakan jaringanlunak ekstensif dan
sangat terkontaminasi.
Menurut Feldman (1999),fraktur terbuka grade III dibagi lagi menjadi:
a)Grade IIIA: terjadi kerusakan soft tissuepada bagian tulang yang terbuka
b)Grade IIIB: trauma yang menyebabkan kerusakan periosteum ekstensif dan membutuhkan
1)Greenstick: salah satu sisi tulang patah dan sisi lainnya membengkok.
6)Kompresif: tulang mengalami kompresi/penekanan pada bagian tulang lainnya seperti (pada
tulang belakang)
2)Fraktur femur
6)Fraktur cruris
7)Frakturankle
8)Fraktur metatarsal
2.5 Patofisiolagi
Fraktur gangguan patah tulang biasanya disebabkan oleh trauma gangguan adanya gaya dalam
tubuh. yaitu stress fisik gangguan metabolik, patologik, kemampuan otot mendukung tulang
turun, baik yang terbuka ataupun tertutup. Kerusakan pembuluh darah akan mengakibatkan
perdarahan, maka volume darah menurun, COP menurun maka terjadi perubahan perfusi
jaringan. Hematoma akan mengeksudasi plasma dan proliferasi menjadi odema lokal maka
penumpukan didalam tubuh. fraktur terbuka atau tertutup akan mengenai serabutsaraf yang dapat
Selain itu dapat mengenai tulang dan dapat terjadi neural vaskular yang menimbulkan nyeri
fisik terganggu, di samping itu fraktur terbuka dapat mengenai jaringan lunak yang kemungkinan
fraktur baik terbuka ataupun tertutup akan dilakukan immobilisasi yang bertujuan untuk
mempertahankan program yang telah dihubungkan tetap pada tempatnya sampai sembuh.
dengan cara :
a)Gips
b)Bidai
c)Traksi
e)Penggandengan
3.Eksternal dan internal dengan kombinasi di atas membantu kenyamanan dan aktivitas
1.Nyeri
Setelah terjadi fraktur, bagian-bagian tidak dapat digerakkan dan cenderung bergerak secara
alamiah. Perseruan fragmen pada fraktur lengan / tungkai menyebabkan deformitas ekstrimitas
yang dapat diketahui dengan membandingkan ekstremitas yang dapat diketahui dengan
membandingkan
ekstrimitas normal.
Saat ekstremitas diraba dengan tangan, teraba adanya derik tulang dinamakan krepitas yang
Bengkak dan perubahan warna total pada kulit terjadi akibat trauma dan perdarahan yang
ini baru bisa terjadi setelah beberapa jam / hari setelah cidera.
7.Pergerakan abnormal
bagai berikut :
Mobilisasi saja tanpa reposisi, misalnya pemsanganan gips pada fraktur inkomplit dan fraktur
b.Reposisi tertutup dan fikasasi dengan gips. Reposisi dapat dalam anastesi umum atau lokal.
2.Terapi operatif
b.Reposisi tertutup kontrol radiologi diikuti interial Tetapi operatif dengan reposisi anatomis
diikuti dengan fiksasi internal. Tindakan pada fraktur terbuka harus dilakukan secepat mungkin,
penundaan waktu, dapat mengakibatkan komplikasi, waktu yang optimal untuk bertindak
sebelum 6-7jam berikan toksoid, antitetatnus serum(ATS) atau tetanus humaglobidin. Berikan
antibiotik untuk kuman gram positif dan negatif dengan dosis tinggi, lakukan pemeriksaan kultur
2.8 Komlikasi
a.Syok
b.Emboli lemak
c.Sindroma komportement
d.Infeksi
e.Trombo emboli
f.Emboli paru
2.Komlikasi lambat
KESIMPULAN
Fraktur lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan dengan umur di bawah 45 tahun
dan sering berhubungan dengan olahraga, pekerjaan dan kecelakaan. Sedangkan pada usia lanjut
(usila) prevalensi cenderung lebih banyak terjadi pada wanita berhubungan dengan adanya
osteoporosis yang terkait dengan perubahan hormon. Tingginya angka kecelakaan menyebabkan
angka kejadian atau insidensi fraktur tinggi, dan salah satu fraktur yang paling sering terjadi
YearBook; 2003.
Workup.Diaksesdihttp://emedicine.medscape.com/articl/1270717-workup.
Surgeons; 2004.
10. Wang AM, Yin X, Sun HZ, DU QY, Wang ZM.Damage control orthopaedics in
11. .Lee C, Porter KM. Prehospital Management of Lower Limb Fracture. Emerg
Med J2005;22:660–663
13. .Mangku G, Senapathi T.G.A. eds Wiryana I.M.W, Sinardja K, Sujana I.B.G,