Anda di halaman 1dari 19

ANALISA PERBANDINGAN NETWORK FILE SYSTEM (NFS)

DAN SAMBA SEBAGAI FILE SHARING

MENGGUNAKAN LINUX UBUNTU

Makalah

Program Studi Informatika

Fakultas Komunikasi dan Informatika

Diajukan oleh :

Muhammad Dian Pradana

Dr. Ir. Bana Handaga, M.T.

PROGRAM STUDI INFORMATIKA


FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
JUNI, 2015
ANALISA PERBANDINGAN NETWORK FILE SYSTEM (NFS)
DAN SAMBA SEBAGAI FILE SHARING
MENGGUNAKAN LINUX UBUNTU

Informatika, Fakultas Komunikasi dan Informatika


Universitas Muhammdiyah Surakarta
Email : muh.dian.pradana@gmail.com

ABSTRAKSI

Penelitian ini menjelaskan tentang perbandingan sistem file sharing antara


Network File System (NFS) dan Samba. Untuk mencapai tujuan, kedua sistem tersebut
digunakan pada sistem operasi Linux Ubuntu dengan spesifikasi komputer yang berbeda.
Penempatan kedua sistem tersebut diletakkan di komputer berbeda. Jadi, membutuhkan 2
komputer server sebagai tempat instalasi kedua sistem tersebut.
Sistem yang telah menjalani proses instalasi, kemudian dilakukan proses sharing
file dari folder yang telah di siapkan. Perbedaan dari kedua sistem tersebut dilihat dari segi
kecepatan dan kemudahan dalam penggunaan. Dari segi kecepatan, Network File System (NFS)
lebih unggul daripada Samba. Sedangkan kemudahan dalam penggunaan, Samba memiliki nilai
plus karena sistem tersebut memiliki Graphic User Interface (GUI) yang memudahkan
administrator jaringan untuk mengatur/mengkonfigurasi.
Pada file berukuran 679.5 MB, kecepatan rata-rata menggunakan sistem NFS
adalah komputer client-1 57.807 dan komputer client-2 57.794 detik sedangkan pada sistem
Samba adalah komputer client-3 76.173 detik dan komputer client-4 75.378 detik. Pada file
berukuran 2.9 GB, kecepatan rata-rata menggunakan sistem NFS adalah komputer client-1
244.587 detik dan komputer client-2 244.22 detik sedangkan sistem Samba komputer client-3
316.115 detik dan komputer client-4 320.199 detik.
This study describes the comparison of file sharing system between the
Network File System (NFS) and Samba. To achieve the goal, the two systems are used in
the Linux operating system Ubuntu with a different computer specifications. The
positioning of the system is placed in a different computer. So, requires two computer
servers as a second installation of the system.
Systems that have undergone the installation process, then performed the
process of sharing files from a folder that has been prepared. The difference of the two
systems in terms of speed and ease of use. In terms of speed, the Network File System
(NFS) is superior to Samba. While ease of use, Samba has a plus because the system has
a Graphic User Interface (GUI) that allows the network administrator to set / configure.
In the file size of 679.5 MB, the average speed of a computer system using
NFS is client-1 57.807seconds and client-2 57.794 seconds while the system is Samba
there is client-3 76.173 seconds and client-4 75.378 seconds. At 2.9 GB sized files, the
average speed of a computer system using NFS is a client-1 244 587 and the second
client-2 244.22 seconds while the system Samba client-3 316.115 seconds and client-4
320.199 seconds.

Kata kunci : File Sharing, Network File System, Samba


PENDAHULUAN Central Processing Unit (CPU) biasa

Zaman dahulu, saat komputer disebut memory internal sampai tempat

masih langka pada instansi atau penyimpanan yang portable biasa disebut

perusahaan, mereka menggunakan memory external. Memory eksternal yang

dokumen dengan mesin ketik tradisional. biasanya digunakan seperti flashdisk,

Setelah dokumen selesai, mereka floppy disk(diskette), hard disk external,

diharuskan untuk melaporkan dokumen compact disk (CD).

kepada orang lain dengan cara Tempat penyimpanan yang biasa

menyerahkan secara langsung apabila kita temukan memiliki kelemahan.

dokumen tersebut penting. Kelemahan dari tempat penyimpanan bisa

Pada tahun 2000 keatas, dimana karena tempat penyimpanan rusak, hilang,

komputer sudah mulai merambah pada atau karena penggunanya sendiri. Sebuah

instansi atau perusahaan, mereka mulai dokumen dalam tempat penyimpanan

meninggalkan cara tradisional yang biasa dapat rusak biasanya disebabkan oleh

mereka pakai dengan perangkat yang serangan virus. Virus menyerang sistem

lebih nyaman dan dapat digunakan tanpa penyimpanan sehingga dokumen yang

cemas dalam pembuatan dokumen. disimpan di tempat tersebut ikut terkena

Perangkat komputer memiliki tempat dampaknya. Tempat penyimpanan bisa

penyimpanan yaitu harddisk. Sehingga hilang karena dicuri perangkat

dokumen yang tidak langsung dicetak penyimpanannya atau isi dari perangkat

dalam disimpan di harddisk. penyimpanan tersebut. Dan, manusia juga

Tempat penyimpanan dewasa ini dapat menghilangkan dokumen secara

sudah mulai bermunculan jenis-jenisnya. tidak sengaja karena melakukan hal

Dari hard disk yang terdapat di dalam


ceroboh yang dapat merusak perangkat Salah satu fungsi jaringan

penyimpanan. komputer adalah kemampuannya untuk

Dewasa ini, kemampuan komputer file sharing dengan komputer lain yang

tidak hanya untuk bekerja sendiri tergabung dalam jaringan. Dengan file

(standalone) tapi dapat saling berinteraksi sharing, kemampuan komputer untuk

dengan komputer yang lain. Kemampuan meng-host file dapat meningkat karena

ini muncul sejak adanya jaringan secara praktis setiap komputer di jaringan

komputer. Menurut Wikipedia, jaringan dapat dimanfaatkan bersama-sama. File

komputer adalah sebuah sistem yang sharing merupakan sebuah sistem yang

terdiri dari atas komputer-komputer yang dapat berbagi berkas dan sumber daya

didesain untuk dapat berbagi sumber daya penyimpanan dengan konsep client-server

(printer, CPU), berkomunikasi (surel, melalui jaringan.

pesan instan), dan dapat mengakses Sistem file sharing dewasa ini

informasi (peramban web). Tujuan yang sering digunakan adalah Network

jaringan komputer adalah agar dapat File System dan Samba. Kedua sistem

mencapai tujuannya, setiap bagian dari tersebut sering dipakai dalam Local Area

jaringan komputer dapat meminta dan Network (LAN) karena ketangguhan

memberikan layanan (service). Pihak masing-masing sistem. Sehingga penulis

yang meminta/menerima layanan disebut tergerak untuk menganalisa kedua sistem

klien (client) dan yang tersebut dengan melakukan percobaan-

memberikan/mengirim layanan disebut percobaan.

server. Desain ini disebut dengan sistem

client-server, dan digunakan pada hampir

seluruh aplikasi jaringan komputer.


TELAAH PENELITIAN karena setiap siswa memiliki account

Wibowo dan Sulistyanto (2009) sendiri sehingga setiap siswa hanya bisa

dalam penelitiannya yang berjudul login pada account-nya sendiri dan bisa

“Membangun Samba File Server Beserta dibuka di komputer client manapun

Jaringannya Menggunakan Ubuntu 8.10 asalkan terhubung dengan LAN file

Server di SMP Negeri 2 Bojonegoro” server. Sistem operasi yang digunakan

menyatakan bahwa mereka membangun adalah Linux Ubuntu 8.10 Server. Lalu,

jaringan komputer yang menggunakan melakukan instalasi dan konfigurasi

topologi star. Karena menurut mereka dan libcupsys2 Samba Samba-common,

berdasarkan fakta lapangan, jaringan diharapkan agar bisa berfungsi sebagai

komputer yang dibentuk dengan file server yang nantinya digunakan untuk

menggunakan topologi star, apabila salah pusat penyimpanan data semua siswa.

satu komputer client tidak berfungsi, Menurut mereka, dengan menggunakan

maka tidak berdampak pada komputer Samba, data yang disimpan didalam file

client yang lain. Kemudian, setelah server akan aman, karena menggunakan

mereka membentuk jaringan komputer sistem login.

yang diterapkan di SMP Negeri 2 Aprilianto, Eko Wahyu (2010)

Bojonegoro, mereka membentuk sistem dalam penelitiannya yang berjudul

jaringan komputer yang memiliki account “Membangun Layanan Penyedia

login dan penyimpanan data terpusat. Penyimpanan File Online” mengatakan

Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dalam penelitiannya bahwa manusia di

dibuat file server menggunakan aplikasi zaman era globalisasi menginginkan

Samba, diharapkan agar penyimpanan segala sesuatunya efisien dan efektif.

data terpusat dan data siswa lebih aman Sehingga manusia berinovasi dalam
penyimpanan file yang kemudian tercipta mengolah dan menyimpan data sudah

penyimpanan file online, sehingga dapat menggunakan komputer, hamper semua

mengakses data dimanapun dan kapanpun ruangan sekolah sudah dilengkapi dengan

selama terhubung dengan internet. Dalam komputer, namun belum menerapkan

penelitiannya, analisa dan perancangan system jairngan komputer sehingga dalam

sistem layanan file sharing secara online keadaan tertentu menimbulkan masalah.

dibangun berbasis website. Dengan Terjadinya antri dalam penggunaan

menggunakan PHP (Hypertext komputer merupakan maslaah yang sering

Preprocessor) sebagai bahasa terjadi karena data tersimpan di komputer

pemrogramannya, Apache sebagai web tertentu. Penggunaan alat penyimpan

server, dan MySQL sebagai database eksternal masih digunakan untuk

server dapat membentuk sistem mengambil data dari komputer satu

penyimpanan file secara online. Tujuan dengan komputer yang lainnya serta

penelitian ini menurut Eko, dengan sulitnya mendapatkan informasi atau

adanya layanan penyedia penyimpanan referensi yang dibutuhkan.

file secara online, pendistribusian file dari Santoso dan Sumirat mengadakan

pengguna ke mesin server dan sebaliknya penelitian dengan tujuan dapat

secara aman serta manageable. membangun jaringan komputer di

Santoso dan Sumirat (2012) dalam Sekolah Menengah Pertama Negeri 2

penelitiannya yang berjudul Sumberlawang sehingga diadakan

“Pembangunan Jaringan Local Area penelitian ini diperoleh manfaat

Network SMP Negeri 2 Sumberlawang” diantaranya, tidak terjadi antrian dalam

bahwa pada Sekolah Menengah Pertama penggunaan komputer, tidak lagi

Negeri 2 Sumberlawang, Sragen dalam menggunakan alat penyimpan data


eksternal dan memudahkan mencari pada client NFS. Sedangkan pada Samba,

informasi atau referensi untuk keperluan penilti menggunakan tiga buah PC, satu

pendidikan. unit HUB dan kabel UTP. Software yang

Metode yang digunakan dalam diperlukan seperti sistem operasi

penelitiannya adalah : pustaka, observasi, menggunakan Linux Ubuntu 10.04 untuk

wawancara dan analisis. Setelah PC Samba server dan client 1 Samba,

dilaksanakan penelitian diperoleh sistem operasi Windows XP untuk client

kesimpulan dengan dibangun jaringan 2 Samba. Analisa perbandingan kecepatan

Local Area Network di SMP Negeri 2 akses menggukana software Wireshark

Sumberlawang membantu memudahkan yang di-install pada komputer server.

pekerjaan guru maupun siswa baik dalam Hasil perbandingan tersebut didapat yaitu

hal proses mengajar ataupun kinerja dari file sharing Network File

adminisitrasinya. System (NFS) lebih baik dibandingkan

Gede Wahyudi dan Trisna dengan kinerja file sharing Samba.

Hanggara (2013) dalam penelitian yang

berjudul “Analisa Perbandingan Kinerja METODE PENELITIAN

Antara Network File System (NFS) dan Dalam menyusun skripsi ini

Primary Domain Controller (PDC) penulis menggunakan beberapa metode

Samba” mengatakan bahwa penelitian penelitian yaitu :

menggunakan tiga unit PC dengan sistem 1. Studi Pustaka : Mengumpulkan data-

Linux Ubuntu 10.04, satu unit HUB, dan data penelitian dengan membaca dan

kabel UTP. Untuk software yang peneliti mempelajari buku-buku yang

gunakan adalah NFS server-kernel pada berkaitan dengan pembahasan dan

NFS server dan NFS common-portmap


permasalahan untuk tercapai tujuan langkah-langkah tersebut sudah dijelaskan

penelitian. secara gamblang pada BAB 3.

2. Metode Eksperimental : Melakukan Pada tahap analisa kecepatan

penelitian dengan melakukan akses terhadap waktu, menggunakan

percobaan secara langsung dengan stopwatch dan dilakukan sampai 10 kali

melakukan pengujian pada sistem berturut-turut untuk mendapatkan

operasi Linux Ubuntu terhadap sistem probabilitas mendekati 100 persen.

file sharing, yaitu Network File Komputer client mengakses file yang

System (NFS) dan Samba. telah disiapkan oleh komputer server

dengan beberapa file yang berbeda.


HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada tahap analisa kemudahan
Hasil
dalam pengguaan, melihat cara
Hasil dari penelitian ini adalah
konfigurasi antara NFS dan Samba, lalu
perbandingan sistem file sharing yaitu
membandingkannya.
Network File System (NFS) dan Samba
Pada tahap sistem kemanan
yang dilakukan melalui pengujian secara
dengan cara melihat dan menganalisa
langsung. Penelitian terhadap masing-
konfigurasi masing-masing sistem file
masing sistem file sharing dilakukan
sharing. Dengan melihat hal apa saja
mencakup beberapa tahap yang sesuai
yang terdapat pada konfigurasi masing-
dengan tujuan penulisan ini, yaitu
masing sistem.
menganalisa perbedaan kecepatan akses

terhadap waktu, kemudahan dalam Pembahasan

penggunaan, dan sedikit menyinggung Dari hasil analisa yang telah dilakukan,

tentang keamanan sistem, dimana terdapat hasil yang tertuang pada tabel 1

dan tabel 2.
Tabel 1 Hasil percobaan menggunakan file berukuran 679.5 MB

Percobaan ke Client 1 Client 2 Client 3 Client 4


1 57.84 detik 57.81 detik 76.16 detik 75.37 detik
2 57.78 detik 57.76 detik 76.18 detik 75.39 detik
3 57.80 detik 57.78 detik 76.19 detik 75.36 detik
4 57.76 detik 57.80 detik 76.18 detik 75.39 detik
5 57.83 detik 57.79 detik 76.17 detik 75.38 detik
6 57.80 detik 57.81 detik 76.17 detik 75.37 detik
7 57.82 detik 57.79 detik 76.17 detik 75.36 detik
8 57.81 detik 57.80 detik 76.16 detik 75.38 detik
9 57.80 detik 57.79 detik 76.18 detik 75.39 detik
10 57.83 detik 57.81 detik 76.17 detik 75.39 detik
Rata - rata 57.807 detik 57.794 detik 76.173 detik 75.378 detik

Tabel 2 Hasil percobaan menggunakan file berukuran 2.9 GB

Percobaan ke Client 1 Client 2 Client 3 Client 4


1 244.58 detik 244.22 detik 316.11 detik 320.23 detik
2 244.60 detik 244.20 detik 316.12 detik 320.20 detik
3 244.57 detik 244.23 detik 316.10 detik 320.19 detik
4 244.59 detik 244.24 detik 316.12 detik 320.20 detik
5 244.60 detik 244.22 detik 316.12 detik 320.18 detik
6 244.58 detik 244.21 detik 316.10 detik 320.20 detik
7 244.61 detik 244.24 detik 316.11 detik 320.19 detik
8 244.59 detik 244.20 detik 316.12 detik 320.20 detik
9 244.57 detik 244.23 detik 316.13 detik 320.21 detik
10 244.58 detik 244.21 detik 316.12 detik 320.19 detik
Rata - rata 244.587 detik 244.22 detik 316.115 detik 320.199 detik

Percobaan yang telah dilakukan data/file dengan menggunakan pengukur

dan tertuang pada BAB 3, menuntut untuk waktu yaitu stopwatch. Metode yang

melakukan pembahasan terhadap digunakan dengan cara mengambil

percobaan tersebut. Analisa pada data/file yang terdapat pada folder yang

pembahasan ini mengenai kecepatan yang disiapkan untuk mounting (mengikatkan)

diukur melalui serangkaian transfer antara komputer server dengan komputer


client, cara tersebut untuk sistem file Pada analisa hasil percobaan

sharing Network File Sharing (NFS). bagian kedua ini, menggunakan folder

Sedangkan pada sistem Samba, dapat berukuran 2.9 GB yang didalam terdapat 3

langsung menuju atau masuk pada file berekstensi “rar”. Hasil dari

direktori server yang digunakan untuk file percobaan tersebut tertuang pada tabel 2.

sharing. Dari gambar 2, terlihat bahwa

Pada analisa hasil percobaan client 3 dan client 4 memiliki waktu rata-

bagian pertama yaitu menggunakan file rata lebih banyak daripada client 1 dan

berukuran 679.5 MB. File tersebut adalah client 2. Pada client 1 dan client 2

file yang digunakan untuk menginstall menggunakan sistem file sharing NFS

sistem operasi Ubuntu. Pada komputer sedangkan client 3 dan client 4

client 1 dan client 2 menggunakan sistem menggunakan sistem file sharing Samba.

NFS sedangkan komputer client 3 dan Analisa berdasarkan kemudahan

client 4 menggunakan sistem Samba dari instalasi sampai perawatan pada

Berikut data hasil percobaan tertuang pada kedua sistem, sehingga didapat suatu

tabel 1. kesimpulan mana yang lebih baik.

Dari gambar 1, terlihat bahwa 1. Network File System (NFS)

client 3 dan client 4 memiliki waktu rata- Berdasarkan percobaan sistem

rata lebih banyak daripada client 1 dan NFS, penulis harus instalasi di kedua

client 2. Pada client 1 dan client 2 komputer. Pertama komputer server

menggunakan sistem file sharing NFS yaitu menggunakan nfs-kernel server.

sedangkan client 3 dan client 4 Lalu, melakukan instalasi pada

menggunakan sistem file sharing Samba. komputer client yaitu menggukana

nfs-common. Setelah instalasi telah


selesai, harus melakukan konfigurasi

baik pada komputer server maupun

komputer client. Sampai dengan

laporan ini selesai, belum ada layanan

konfigurasi yang telah dikemas dalam

bentu GUI (Graphical User Interface). Gambar 1 GUI Samba


2. Samba
Berikut ini adalah penjelasan
Berdasarkan percobaan sistem
mengenai pengamanan pada sistem file
Samba, penulis hanya melakukan
sharing yaitu Network File System (NFS)
instalasi pada komputer server.
dan Samba.
Setelah instalasi, penulis
1. Network File System
mengkonfigurasi hanya pada
Berikut ini adalah gambar
komputer server. Sedangkan komputer
konfigurasi NFS pada komputer server
client, hanya menggunakan perintah
dan menggunakan 1 buah komputer
smb://ip-server pada kotak pencarian
client.
pada Linux Ubuntu. Lain halnya

dengan NFS, Samba memiliki GUI

untuk konfigurasi sistem file sharing.

Berikut ini adalah tampilan GUI

Samba pada gambar 1.

Gambar 2 Konfigurasi NFS


Dari sebelah kiri merupakan

folder dari komputer server dimana

folder itu sebagai tempat menampung


file yang akan di sharing ke komputer sistem file sharing. Berikut adalah

client. Lalu, sebelah kanannya GUI dari konfigurasi Samba.

terdapat IP address, merupakan IP

address dari komputer client. IP

address tersebut diberi permission

oleh server yang terlihat pada tulisan

didalam kurung.

Setelah melakukan percobaan


Gambar 3 Konfigurasi Samba
dengan cara mengganti IP address
Percobaan tersebut
tersebut dengan IP address yang lain,
menggunakan 1 PC namun terdapat 2
namun IP address tersebut tidak ada di
sistem operasi sistem Linux Ubuntu.
dalam suatu jaringan, maka pada
Menurut gambar 4.3, terlihat pada
komputer client yang IP address-nya
bagian “Only allow access to specific
tidak tertulis pada konfigurasi di
users” dipilih user “budi”. Namun,
komputer server, tidak dapat
setelah melakukan percobaan pada
menerima file dari komputer server.
komputer client “budi”, tidak dapat
2. Samba
mengakses folder/direktori pada
Pada sistem file sharing
komputer server. Sehingga, pada
Samba, terdapat konfigurasi yang
analisa konfigurasi Samba untuk
menunjukkan komputer yang dapat
menentukan user mana saja yang
mengakses ke komputer server dengan
dapat mengakses tidak dapat
cara memenentukan komputer client
dilakukan.
mana saja yang dapat bergabung pada
Interpretasi Hasil Penelitian Menurut penulis, sistem file

Dari hasil penelitian maka penulis sharing yang cocok pada lingkungan LAN

memberikan beberapa intepretasi hasil (Local Area Network) yaitu sistem NFS,

dari penelitian yang dilakukan melalui karena meskipun konfigurasi masih

pengujian langsung. Pada sistem file manual, namun dalam hal konfigurasi

sharing Network File system (NFS), keamanan mudah dilakukan disamping

kecepatan akses untuk komputer client kecepatan akses lebih baik daripada

lebih cepat dibandingkan Samba. Samba.

Dikarenakan pada NFS memiliki sistem

UDP (User Datagram Protocol) yang KESIMPULAN

dimodifikasi menyerupai TCP Kesimpulan

(Transmission Control Protocol). Berdasarkan hasil analisa

Lalu, pada konfigurasi sistem file percobaan pada BAB 4, dimana

sharing, sistem Samba lebih mudah percobaan tersebut menggunakan sistem

dikarenakan terdapat fasilitas GUI file sharing yaitu Network File System

sedangkan NFS masih menggunakan (NFS) dan Samba. Hasil dari perhitungan

konfigurasi manual. rata-rata terhadap waktu ditampilkan pada

Sedangkan pada sistem keamanan, gambar 1 dan gambar 2.

penulis hanya bisa mengkonfigurasi NFS Perbedaan antara NFS dan Samba

dengan cara menambahkan IP address kemungkinan dikarenakan oleh sistem

komputer client pada komputer server, yang berbeda dari kedua aplikasi tersebut.

sehingga komputer yang akan mengakses Saat melakukan percobaan, NFS harus

pada komputer server sudah ditentukan membuat folder yang digunakan untuk

pada sisi server. tempat sharing antara server dan client.


Sedangkan Samba, penyiapan folder

hanya berada pada komputer server, client

bisa langsung mengakses melalui

“network”. Namun, pada sistem Samba,

file yang di letakkan pada folder yang

telah disiapkan, harus memberikan hak

akses yaitu dengan perintah “chmod 777”

pada “terminal” ubuntu.


DAFTAR PUSTAKA

Aprilianto, Eko Wahyu. 2010. Membangun Layanan Penyedia Penyimpanan File


Online. http:eprints.upnjatim.ac.id/945/1/file_1.pdf. 4 November 2014.

Santoso, Debyo Hendry. Sumirat, Estiarto Wahyu. 2012. Pembangunan Jaringan Local
Area Network SMP Negeri 2 Sumberlawang.
http://www.ijns.org/journal/index.php/ijns/article/view/85/82. 24 Juli 2015

Sahala, Aldo. 2014. Konsep & Implementasi Jaringan dengan Linux Ubuntu. Semarang
: Penerbit Andi.

Wahyudi, Gede. Trisna Hanggara. 2013. Analisa Perbandingan Kinerja Antara Network
File System (NFS) dan Primary Domain Controller (PDC) Samba.
http:ojs.unud.ac.id/index.php/jik/article/view/6483. 4 November 2014.

Wibowo, Agung Dwi; Sulistyanto, Dody. 2009. Membangun Samba File Server Beserta
Jaringannya Menggunakan Ubuntu 8.10 Server Di SMP Negeri 2 Bojonegoro.
http:karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/TE/article/view/6663.html. 4 November
2014.

\
BIODATA PENULIS

Nama : Muhammad Dian Pradana

Tempat dan Tanggal Lahir : Tulang Bawang, 04 Agustus 1992

Jenis Kelamin : Pria

Agama : Islam

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Alamat : Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan, Surakarta

Telp / Fax : (0271) 717417

Alamat Rumah : Desa Kelurahan Bener RT 002 RW 001, Wonosari,


Klaten, Jawa Tengah

No. HP : 085728844465

Alamat E-mail : muh.dian.pradana@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai