Anda di halaman 1dari 2

Definisi

Ketoasidosis diabetik (KAD) adalah keadaan dekompensasi kekacauan metabolik yang ditandai
oleh trias hiperglikemia, asidosis, dan ketosis, terutama disebabkan oleh defisiensi insulin
absolut atau relatif. KAD dan Hiperosmolar Hyperglycemia State (HHS) adalah 2 komplikasi
akut metabolik diabetes mellitus yang paling serius dan mengancam nyawa (Gotera dkk, 2012)
Ketoasidosis diabetik adalah keadaan ketika terdapat defisiensi insulin absolut dan peningkatan
hormon kontra regulator (glukagon, katekolamin, kortisol dan hormon pertumbuhan). Hal ini
menyebabkan produksi glukosa hati mengalami peningkatan dan utilisasi glukosa sel tubuh
menurun. Hal ini disebut hiperglikemia. Trias KAD adalah hiperglikemi, asidosis, dan ketosis
(Prince & Wilson, 2006).American Diabetes Association juga mencirikan KAD dengan asidosis
metabolik ph <7,35; bikarbonat plasma <15mmol/L; glukosa plasma >250mg/dl; dehidrasi dan
hasil carik celup plasma (≥ +) atau urin (++). KAD sebagai keadaaan diabetes yang tidak
terkontrol berat disertai dengan konsentrasi keton tubuh >5 mmol/L yang membutuhkan
penanganan gawat darurat.
Ketoasidosis diabetikum (KAD) merupakan akibat dari defisiensi berat insulin dan disertai
dengan gangguan metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak. Ketoasidosis diabetik
merupakan komplikasi gawat pada pasien diabetes yang mengancam nyawa bila tidak dikenal
dan tidak mendapat pengobatan cepat (Black & Hawks, 2014). American Diabetes Association
juga mencirikan KAD dengan asidosis metabolik ph <7,35; bikarbonat plasma <15mmol/L;
glukosa plasma >250mg/dl; dehidrasi dan hasil carik celup plasma (≥ +) atau urin (++). KAD
sebagai keadaaan diabetes yang tidak terkontrol berat disertai dengan konsentrasi keton tubuh
>5 mmol/L yang membutuhkan penanganan gawat darurat.

Etiologi
Penyebab atau faktor pencetus terjadinya KAD menurut Black and Hawks (2014):
1.Infeksi berat
Infeksi dapat menyebabkan KAD pada pasien diabetes karena pada saat infeksi, metabolisme
meningkat sehingga terjadi peningkatan energi yang meningkatkan kebutuhan glukosa untuk
sel, hal ini mengakibatkan peningkatan kebutuhan sel akan insulin karena sel memerlukan
insulin untuk memenuhi kebutuhannya akan glukosa yang pada akhirnya menyebabkan
penurunan insulin yang berat.
2.Penurunan asupan insulin
Penurunan asupan insulin menyebabkan glukosa tidak bisa masuk ke dalam sel sehingga
tubuh berusaha mencari sumber glukosa dari protein dan lemak (glukoneogenesis).
Pemecahan lemak menghasilkan gliserol dan asam lemak bebas kemudian terbentuk benda-
benda keton, peningkatan keton dalam darah akan menambah keasaman darah sehingga pH
menurun dan pasien mengalami ketoasidosis.
3.Stress fisik dan emosional
Stress merangsang pengeluaran epineprin dan norepineprin yang menyebabkan peningkatan
denyut jantung sehingga metabolisme juga meningkat yang meningkatkan kebutuhan glukosa
untuk sel, hal ini mengakibatkan peningkatan kebutuhan sel akan insulin karena sel
memerlukan insulin untuk memenuhi kebutuhannya akan glukosa yang pada akhirnya
menyebabkan penurunan insulin yang berat.
Ada sekitar 20% pasien KAD yang baru diketahui menderita DM untuk pertama kali. Pada
pasien yang sudah diketahui DM sebelumnya, 80% dapat dikenali adanya factor pencetus.
Beberapa penyebab terjadinya KAD adalah:
1.Infeksi : pneumonia, infeksi traktus urinarius, dan sepsis. diketahui bahwa jumlah sel darah
putih mungkin meningkat tanpa indikasi yang mendasari infeksi.
2.Ketidakpatuhan: karena ketidakpatuhan dalam dosis
3.Pengobatan: onset baru diabetes atau dosis insulin tidak adekuat
4.Kardiovaskuler : infark miokardium
5.Penyebab lain: hipertiroidisme,pankreatitis,kehamilan, pengobatan kortikosteroid and
adrenergic (Spearing, 2009).

Daftar Pustaka
Black, J.M. & Hawks, J.H. 2014. Keperawatan medikal bedah : Manajemen klinis untuk hasil
yang diharapkan. Jakarta : EGC.
Gotera, W., & Budiyasa, D. G. A. (2012). Penatalaksanaan Ketoasidosis Diabetik (KAD).
Journal of Internal Medicine, 11, 126-138.
Wilson JF. 2010. In clinic. Diabetic ketoacidosis. Ann Intern Med. 152(1):ITC1-1-ITC1-15.
Wolfsdorf J, Glaser N, Spearing MA. 2009. Diabetic ketoacidosis in infants, children, and
adolescents: A consensus statement from the American Diabetes Association. Diabetes Care.
10(Suppl.12):118-183. doi: 10.1111/j.1399-5448.2009.00569.

Anda mungkin juga menyukai