Pendahuluan
lembaga amal dan lembaga belas kasihan bermunculan, pekerjaan sosial dan
ekonomi ternyata keduanya tidak mengalami perubahan. Oleh karena itu, tujuan
secara luas yang merupakan proses pembangunan secara keseluruhan. Hal demikian
itulah yang ditekankan di dalam pembangunan, menyangkut berbagai hal dan fokusnya
Negara dalam semua aspek kesejahteraan. Meskipun dua pendekatan tersebut ada
sebagai bagian dari pembangunan ekonomi. Keduanya secara umum tergantung pada
persoalan ekonomi khususnya untuk pendanaan. Tidak satupun di antara keduanya
menekankan sumberdaya yang ada untuk kesejahteraan sosial yang bisa mengatasi
masalah keuangan yang terjadi sewaktu terjadi krisis ekonomi, sehingga di masyarakat
besaran di Negara berkembang yang biasa disebut dengan Negara dunia ketiga, yang
di Negara tersebut kedua kebijakan belum bisa berjalan sebagaimana mestinya, yang
yang ditekankan pada pentingnya intervensi sosial yang cocok dengan tujuan
pembangunan. Hal ini akan dibahas dalam bab terakhir dalam tulisan ini. Keserasian
antara pembangunan ekonomi dan sosial akan digambarkan dengan cara berbeda.
Gambaran pada abad XX sangatlah jelas yang memerlukan pendekatan baru untuk
dikonsepsikan pada masa lalu mendapat kritikan sangat luas, terutama dalam melihat
kenyataan yang masa itu terjadi krisis ekonomi yang berkepanjangan, pengangguran
struktural, dan berbagai kemunduran ekonomi lainnya. Sesuai dengan kenyataan yang
diuraikan seperti di atas para penganut kebijakan social minimalis dari kaum radikal,
melihat bahwa dengan mengurangi cadangan umum dalam suatu Negara selama tahun
1980-an tidak hanya membuat lebih buruk mengenai kebutuhan social, tetapi juga
yang dilakukan oleh Negara tentang program-program social sudah masuk akal dan
logis, merata, dan sesuai dengan kenyataan. Namun, jika sewaktu-waktu terjadi krisis
ekonomi yang meluas di seluruh dunia, program kesejahteraan social sesuai dengan
dalam hal ini pembangunan social mengupayakan suatu pendekatan tidak hanya
dengan kesadaran mengenai kenyataan ekonomi secara luas, tetapi juga secara terus-
pembangunan social dan langkah intervensi social akan menyelaraskan dengan tujuan
Istilah pembangunan digunakan secara luas sekarang ini. Sebagian besar orang
yang ditandai dengan adanya industrialisasi. Istilah pembangunan juga bisa berarti
suatu proses perubahan sosial yang menghasilkan urbanisasi, peniruan gaya hidup
modern/barat, dan sikap hidup yang baru. Selain itu pembangunan juga berkonotasi
dengan kesejahteraan yang maksudnya adalah bahwa pembangunan bisa
Resep pembangunan ekonomi yang diadopsi sepanjang abad lalu telah menghasilkan
suatu pertumbuhan ekonomi atau perubahan sosial yang luar biasa. Karena Negara-
negara barat dan Negara berkembang di dunia ketiga telah mengalami perubahan yang
luar biasa. Ada sesuatu yang berbeda secara signifikan yang berkaitan dengan
berkembang yang belum pernah terjadi diabad sebelumnya. Hal ini dikarenakan di
ekonomi, dan tidak ada satu Negara di dunia yang mengukur kemampuan negaranya
akhir abad XIX, pada tahun 1980-an banyak Negara yang pendapatan perkapitanya
lebih tinggi dari sebelumnya, standart hidupnya meningkat, usia harapan hidupnya lebih
panjang, hidup lebih sehat, lebih baik tingkat pendidikannya, memiliki akses kesehatan,
dan penanganan sosial dibandingkan dengan beberapa ratus tahun yang lalu. Laporan
resmi yang dipublikasikan oleh PBB dan Bank Dunia mengungkapkan bahwa hubungan
yang signifikan terjadi antara peningkatan kondisi sosial yang terjadi di Negara maju
dengan Negara dunia ketiga. Meskipun demikian, terjadi perampasan hak di Negara
dunia maju atas Negara dunia ketiga, tetapi harapan hidup masyarakat di Negara dunia
ketiga menjadi lebih panjang, tingkat pendidikan lebih tinggi, mendapatkan akses
kesehatan, sanitasi lingkungan terpenuhi, dan penyediaan air bersih cukup serta
Karena di banyak Negara Afrika, Asia, dan Amerika Latin kemiskinan masih melanda
pedesaan, anak-anak jalanan tanpa tempat tinggal, remaja meninggal karena hamil
muda, banyak eksploitasi pekerja anak dan remaja. Hal demikian itu juga menjadi
catatan penting di Negara Industri karena di Negara tersebut terjadi orang tuna wisma,
kerusakan lingkuan kota, timbul berbagai penyakit endemik. Kesemuanya itu menjadi
ekonomi dan sosial di akhir abad lalu, dan hal ini menjadi catatan penting dari
perubahan besar setelah terjadinya perang dunia kedua dan kepemimpinan yang
diktator yang pada masa tersebut terjadi kematian berjuta orang. Selain itu di Negara
maju juga terjadi pula pemusnahan kelompok masyarakat tertentu, kebencian rasial dan
suku secara brutal, kejahatan kemanusiaan yang menindas wanita dan anak-anak
terjadi di mana-mana.
Pembangunan yang selama ini telah berlangsung memang telah berhasil
meningkatkan kehidupan ekonomi dan sosial pada akhir abad lalu, tetapi
perkembangan ekonomi dan sosial di awal abad XX kenyataan di atas mulai ada
selama tahun 1980-an. Di Negara industri seperti Inggris dan Amerika Serikat banyak
penelitian menunjukkan bahwa proporsi orang yang hidup di bawah garis kemiskinan
bertambah secara signifikan selama akhir dekade ini. Data kemiskinan yang terjadi di
ekonomi tidak selalu diikuti dengan derajat perkembangan di bidang sosial. Kenyataan
dalam suatu Negara masalah demikian tidak bias hilang begitu saja melalui
pembangunan ekonomi dengan tujuan pembangunan social dan tidak bias menjamin
Negara industri seperti Inggris dan amerika Serikat. Di kedua Negara tersebut
pembangunan ekonomi gagal menghilangkan kemiskinan dan gagal meningkatkan
kesejahteraan social di semua lapisan masyarakat. Hal ini bukan berarti tidak ada suatu
mengalami kegagalan secara signifikan dari suatu pertumbuhan ekonomi yang luar
biasa itu. Di kedua Negara di atas masalah yang dihadapi adalah kerusakan lingkungan
kota dan pedesaan sangat mencolok. Kerusakan lingkungan kota bukan hanya berupa
kerusakan lingkungan fisik saja, tetapi juga kerusakan lingkungan social seperti
adalah wilayah Negara bagian Misissipi Amerika Serikat yang tingkat kemiskinannya
tertinggi di Negara tersebut, tingkat kematian bayinya lebih tinggi dibandingkan dengan
Negara dunia ketiga. Jadi wilayah ini bukan menunjukkan tidak adanya pembangunan
ekonomi, justru wilayah tersebut menjadi lalu lintas perdagangan minyak yang melalui
sungai Missisipi dari Baton menuju Ner Orleans. Tambahan lagi, alat pembersih
limbah lingkungan di wilayah itu karena ada perusahaan pupuk, kimia, dan produk
serupa lainnya. Di wilayah tersebut juga terdapat sejumlah kota besar yang menjadi
pusat transportasi, perdagangan, bisnis, wisata, kantor perusahaan. Di sana juga ada
wilayah pertanian yang cukup luas yang menggunakan teknologi pertanian yang sudah
modern bias menghasilkan beras, katon, kecap, gula, sayuran, dan banyak lagi hasil
pertanian lainnya untuk komoditi eksport. Ada juga wilayah pelabuhan yang kaya akan
hasil laut dan mempunyai kesempatan yang baik untuk pertanian modern. Barangkali
pembangunan ekonomi dan kondisi social di wilayah itu menjadi contoh klasik dari
hambatan (distorsi) yang serius. Barangkali bias menjadi contoh tidak harmonisnya
antara tujuan pembangunan ekonomi dengan tujuan pembangunan social juga dapat
kemiskinan dan perampasan hak-hak social sering terjadi di sana. Selain itu di Amerika
Serupa dengan apa yang terjadi di Amerika Latin distorsi pembangunan juga terjadi di
Afrika dan Negara Asia, khususnya di kedua wilayah tersebut kemajuan ekonomi berkat
itu dengan menggali kekayaan alam di dalam tanah (mineral) yang bias meningkatkan
standart hidup segelintir orang kulit putih, tetapi sebagian besar masyarakat Negara itu
dalam kondisi kemiskinan yang nyata. Demikian juga hal itu terjadi di Negara Gabon
yang terkenal dengan istilah Emir Afrika itu mempunyai sumber daya minyak yang
sangat banyak. Gabon menjadi Negara dengan pendapatan per kapita tertinggi di
benua Afrika, tetapi 70 persen rumah di ibukota Negara itu tidak tersedia air bersih
yang mencukupi dan proporsi anak yang masuk sekolah dasar lebih rendah
hak rakyat, tingkat kesehatan yang rendah, tidak tersedia rumah, tetapi juga rendahnya
kemiskinan dan dirampas hak-hak sosialnya dengan jalan rasialisasi, diskriminasi, dan
Contoh lain distorsi pembangunan adalah kekerasan terhadap wanita, dan pembatasan
hak azasi wanita yang mengurung jutaan wanita di seluruh dunia. Meskipun wanita
penghasilan mereka lebih rendah daripada kaum pria. Statusnya di pinggiran dan
banyak lagi kondisi ketidakadilan dan ketergantungan mereka. Berkaitan dengan
terjamin kesehatannya dan tidak terjamin masa depannya karena kemiskinan dan hak-
Serupa dengan hal di atas penghinaan dan kekerasan secara militer juga terjadi.
kebijakan secara militer baik secara halus maupun dengan menggunakan senjata.
Kejadian semacam itu bukan hanya membunuh generasi mendatang tetapi juga
ekspansi militer dilakukan, investasi di sector perusahaan dan industri, pendidikan, dan
berbagai bentuk lain dari peningkatan sumberdaya manusia terhenti, yang kemudian
Swedia, dan Swiss merupakan Negara yang mempunyai tingkat pendapatan per kapita
sangat tinggi sekarang ini karena Negara-negara itu mempunyai kemampuan ekonomi
yang tinggi dibarengi dengan upaya untuk terus menerus melaksanakan pembangunan
modal social, ada pendidikan yang menghasilan sumberdaya sangat tinggi kualitasnya,
perluasan program kesehatan dan pelayanan social dan sangat efektif pelayanan
jaminan social. Akhirnya, di ketiga Negara tersebut sedikit orang mengalami kemiskinan
dan ada penghargaan hak asasi manusia, yang ditandai dengan sedikitnya kejahatan
Costa Rika, Singapore, Taiwan yang melakukan upaya secara sistematik untuk menjadi
kecil dan merupakan Negara dunia ketiga, tetapi masalah distorsi pembangunan
tersebar luas di seluruh dunia ketiga. Distorsi pembangunan merupakan masalah yang
serius di Negara-negara Industri Eropa dan Uni Sovyet. Untuk memahami distorsi
waktu yang bersamaan untuk menjamin bahwa pembangunan social telah dilakukan
dengan prioritas yang besar. Akhirnya kesemuanya itu dibutuhkan pemahaman yang
agar menjadi suatu proses yang dinamis dan dapat dipahamai dan disadari semua
pihak.
1.2 Perlunya Pembangunan Sosial
dan berbagai interpretasi miring lainnya harusnya mulai sekarang mulai berkurang.
Ketika banyak orang percaya pada decade lalu bahwa kebangkinan kekuatan pasar
bias mengatasi masalah social, karena kepercayaan yang besar itu berasal dari solusi
kebutuhan sosia dapat dicapai dengan arti melakukan kebijakan berhasil guna dan
yang telah dipublikasikan di awal tahun 1990-an yang merupakan laporan tahunan oleh
pengakuan dari laporan PBB tersebut. Berdasarkan keputusan konferensi tingkat tinggi
PBB tentang Pembangunan Sosial pada tahun 1995 banyak Negara berjanji akan
diungkapkan bahwa setelah masa suram itu, kesejahteraan social kembali menjadi isu
penting di berbagai seminar internasional. Dengan disponsori Negara-negara maju
pendekatan untuk mempertinggi kesejahteraan social yang cocok karena tidak hanya
kkekurangan merupakan cirri di banyak Negara sekarang ini yang akan bias dikurangi
Bertambahnya jumlah kemiskinan yang terus berlangsung tidak bias diterima oleh
Negara maju, oleh karena itu mereka mengupayakan dan mengkombinasikan secara
social. Serupa dengan hal itu meluasnya kemiskinan yang berdampingan dengan
perkembangan dunia ketiga tidak bias dikurangi dengan hanya mengandalkan solusi
suatu pendekatan perubahan yang dinamis terencana, umum, yang kesemuanya itu
mengintegrasikan tujuan ekonomi dan social. Hal-hal demikian tidak disadari yang
pembangunan ekonomi hanya ingin mencapai taraf kehidupan yang lebih tinggi, tetapi
dinamis.
ekonomi, kemungkinan hal itu telah dilakukan oleh Negara Inggris pada masa colonial
baik di Afrika dan Negara lainnya di tahun 1940-an – 1950-an yang sekarang juga
Meskipun perspektif pembangunan social tidak begitu popular di Negara industri maju
dan belum berkembang sehingga kala itu masih membingungkan apa yang dimaksud
dengan pembangunan social serta untuk apa dirumuskan. Meskipun definisi masih
dirasa sangat kurang, namun sejumlah artikel dibahas tentang pembangunan social
yang serba sedikit. Di dalam bukunya Jones dan Pandey 1981 disebutkan bahwa tidak
ada suatu buku pun yang membahas pembungan social secara lengkap.
mulai dirumuskan, tetapi tidak seroangpun menerima konsep itu. Hal ini berkaitan
ddengan tidak adanya upaya yang dilakukan untuk menganalisis dan menyusun
sistematika mengenai pembangunan social kala itu dan hanya sekedar menjadi ucapan
belaka, sehingga pembangunan social menjadi tidak jelas dan tidak diperlukan.
Suatu yang sangat penting untuk menanggapi masalah distorsi pembangunan seperti
sosial menawarkan langkah yang unik untuk mengatasi masalah distorsi pembangunan.
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai berbagai konsep tentang pembangunan sosial.
Selain itu juga berusaha mencari definisi pembangunan sosial secara resmi dan
tentang pembangunan sosial, setelah itu berbagai ciri pembangunan sosial akan
Dalam bagian ini dimulai dengan menghubungkan antara konsep pembangunan sosial
dengan konsep kesejahteraan sosial dan juga dianalisis perbedaan pendekatan dalam
langkah efektif dalam mengatasi masalah sosial saat ini. Dengan menjelaskan
sosial yang merupakan alternatif unik tentang pendekatan yang lebih jelas tentang
pembangunan.
Selain itu dalam bab ini juga dirumuskan mengenai definisi resmi pembangunan sosial
yang merupakan kerangka bahasan dalam bab ini. Definisi ini diilhami oleh suatu
pandangan bahwa sekarang ini adanya pemikiran mengenai ekonomi modern yang
Akhirnya bab ini akan menjelaskan lebih mendalam tentang definisi lainnya mengenai
pembangunan sosial yang telah dirumuskan di berbagai bidang ilmu di masa lalu.
philantropi sosial, pekerjaan sosial, dan administrasi sosial atau pengelolaan sosial.
Kesemuanya itu telah melembaga yang merupakan suatu pendekatan dalam
pendekatan di atas, makna dari kata kesejahteraan sosial perlu dibahas terlebih dahulu.
Meskipun arti aslinya adalah suatu kemuliaan, menunjukkan suatu keadaan sosial yang
sosial lebih kepada belas kasihan, dan di Amerika Serikat, kesejahteraan sosial berarti
sosial lebih bermakna menjadi kesalahan atau pengkianatan. Jika seorang wanita
dikatakan sebagai orang malas, tidak mau mencari pekerjaan, dan hanya
mengandalkan pelayanan pemerintah. Hal ini merupakan kebalikan dari apa yang
Makna kesejahteraan dalam pembahasan ini diambil dari konotasi yang lebih
sekarang ini adalah kesejahteraan sosial yang merupakan kondisi sosial, yang bukan
bermakna amal yang diberikan kepada individu atau kelompok oleh pemerintah
Konsep kesejahteraan sosial selalu mengandung aspek subyektif dan positif karena
dapat didefinisikan secara deskriptif, kualitatif atau juga dengan menggunakan ukuran
dari kesejahteraan sosial biasanya menggunakan berbagai teknik untuk sampai pada
indikator dan statistik yang bisa digunakan untuk mengukur kondisi sosial. Statistik yang
berkenaan dengan hal itu disebut dengan indikator karena dapat memberikan indikasi
tingkat buta huruf, rendah umur harapan hidup, persentase lulusan sekolah,
kesejahteraan sosialnya.
itu ilmuwan sosial merumuskan definisi kesejahteraan sosial adalah standart hidup
dengan PQLI (Psysical Quality of Life Index) oleh D. M. Morris (1979), atau indek
perkembangan sosial (Index Social Progress, Richard Estes 1985), dan yang terakhir
oleh UNDP (United Nations Development Programme 1990) yang hanya sedikit
penelitian serupa yang dilakukan di masyarakat, wilayah, dan negara yang berbeda
Melalui cara demikian sangat mungkin ditemukan situasi sosial yang bisa dihubungkan
Dalam hal ini sangat mungkin membuat definisi dan konsep kesejahteraan sosial
dan berbagai definisi yang bermacam itu telah dirumuskan di masa lalu. Dalam tulisan
ini yang dimaksud dengan kondisi kesejahteraan sosial adalah menyusun dan
membandingkan tiga unsur. Unsur pertama adalah seberapa besar masalah sosial
dapat diatasi, kedua seberapa luas kebutuhan dapat terpenuhi, dan ketiga seberapa
besar kesempatan untuk berkembang tersedia. Ketiga hal di atas mencakup individu,
keluarga, kelompok, dan seluruh masyarakat. Selain itu tiga hal itu harus juga bisa
terjadi di tingkat sosial yang berbeda dan sampai kepada setiap tingkat masyarakat
tetapi besarnya bisa berbeda dan cara penanganannya juga berbeda. Contohnya
konflik dapat diatasi dengan baik oleh keluarga, tetapi terkadang konflik menimbulkan
dalam keluarga. Kekerasan dan kejahatan lebih efektif jika dicegah dengan
namun demikian masyarakat lainnya amat sulit memecahkan masalah sosial yang
masalahnya dan yang lain kesulitan karena masyarakat itu terpenuhi kesejahteraan
sosialnya dan lainnya tidak. Jika suatu masyarakat gagal dalam mengatasi masalah
umumnya merujuk kepada kebutuhan dasar yang diperlukan untuk bertahan hidup,
seperti misalnya gizi, air minum bersih, dan tempat berlindung, tetapi kebutuhan itu juga
terdapat di berbagai tingkat kelompok dan masyarakat. Sekarang ini hampir semuanya
setuju bahwa masyarakat mempunyai kebutuhan dasar yang juga berhubungan dengan
pendidikan, kesehatan, keharmonisan hubungan sosial, tersedia cukup air minum, dan
keamanan sosial. Jika suatu masyarakat dapat terpenuhi kebutuhan seperti di atas
potensinya dirinya. Jika masyarakat terkendala dalam mencapai suatu kemajuan dapat
dikatakan gagal mewujudkan kesejahteraan sosial. Selain itu jika suatu masyarakat
tidak bisa menyediakan pendidikan, lapangan kerja, dan lainnya dalam arti tidak bisa
banyak kejahatan dan kekerasan, sulit mencari alternatif, banyaknya anak haram
berbagai cara guna mencapai kesejahteraan sosial. Jika kesemuanya tersedia dengan
bermaksud untuk mengungkapkan konsep yang tepat dan standart bagi masyarakat
statistik sosial atau indikator yang dibahas sebelumnya hanyalah bermaksud untuk
membuat suatu keputusan. Walaupun demikan, definisi yang telah dikemukan tersebut
Sekarang ini tidak seorangpun yang tidak mengenal kesejahteraan sosial yang
akhir ini pemerintah di Eropa dan Amerika Utara memperluas penanganan sosial dan
kesejahteraan sosial. Dari sejarah kemanusiaan, indidvidu dalam keluarga akan dibantu
untuk mendapatkan apa yang dibutuhkannya. Serupa dengan hal di atas agama-agama
terkadang hal itu mencakup seluruh tanggung jawab terhadap semua kebutuhan.
philanthropy) yang mengandalkan dana pribadi, usaha sukarela, dan berbagai sumber
dana lainnya. Kedua, pekerjaan sosial yang mendasarkan diri pada pekerjaan
dan masyarakat. Ketiga, adalah pendekatan yang dilakukan oleh intervensi pemerintah
ketiga disebut dengan pendekatan administrasi kesejahteraan sosial atau biasa disebut
yang dilakukan di seluruh dunia. Hal ini kemungkinan berbeda dengan pendekatan
pembangunan sosial, yang sampai saat ini belum banyak diadopsi oleh banyak negara.
ekonomi.
kesejahteraan sosial telah dilakukan oleh manusia dalam bentuk amal, dan kegiatan
amal itu seringkali dilandasi dan didorong oleh keyakinan keagamaan. Di masa Judais
kuno, sebagai contohnya petani harus menyisakan hasil panennya bagi orang lain yang
sangat membutuhkan. Di jaman Kristen kuno, gereja memberikan hadiah bagi orang
miskin. Dan di Islam ada zakat yang merupakan kewajiban setiap umatnya sebagai
perbuatan amal. Tentu saja hal demikian di atas sekarang masih ada yang berjalan,
dan perbuatan amal yang dilandasi keagamaan masih banyak dilakukan untuk
khusus bagi orang sakit, tunawisma, dan anak terlantar. Sekarang lembaga yang
khusus menangani masalah tertentu juga tumbuh seperti lembaga orang jompo, rumah
sakit jiwa, dan anak yatim. Kesemuanya itu melaksanakan prinsip pendekatan
kedermawanan sosial.
kedermawanan sosial. Lembaga yang bukan panti juga ada. Lembaga semacam itu
dapat berkembang dengan baik di pertengahan abad yang lalu. Di pertengahan abad
lalu ada lembaga kedermawanan sosial yang sangat besar berkembang di Eropa dan
Amerika Utara. Kebanyakan menyediakan makanan bagi orang miskin, sandang, dan
berbagai kebutuhan materi lainnya. Selain itu juga mengupayakan bimbingan dan
alkohol, gelandangan dan prostitusi. Saat itu dibutuhkan koordinasi dari berbagai
aktivitas amal yang berbeda itu untuk tujuan kedermawanan sosial. Setelah itu muncul
society) yang tidak hanya mengkoordinasikan usaha kedermawanan sosial, tetapi juga
keagamaan kala itu didominasi kegiatan amal, banyak lembaga amal tanpa
sosial berciri sekuler, tentu saja lembaga-lembaga sosial yang berada di bawah
masyarakat. Kedermawanan sosial menitik beratkan pada masyarakat yang tidak dapat
sepantasnya ditolong dan mana yang tidak patut ditolong. Yang patut mendapatkan
pertolongan adalah mereka yang tergolong orang tua (jompo), orang cacat, anak-anak
atau lainnya yang tidak mampu menolong dirinya sendiri. Orang yang tidak patut
ditolong adalah orang yang kuat fisiknya tetapi menganggur, dan mereka tidak bisa
melepaskan diri dari ketergantungan karena berkaitan dengan masalah tingkah laku
pemerintah berupa dana dan sebagai tanggung jawab pemerintah telah menarik pajak
yang memang membutuhkan, selama abad ke sembilan belas, ketika kegiatan amal
berkembang pesat di Eropa dan Amerika Utara, kedermawanan sosial juga melakukan
untuk membantu mengatasi masalah sosial dengan kebijakan politik dan sosial. Selain
undang-undang yang bisa melindungi eksploitasi dan diskriminasi, dan juga melindungi
Banyak pengkritik yang bersifat ragu-ragu untuk bisa mereformasi usulan para
pemimpin berbagai lembaga amal kepada negara, karena usulan terkadang harus
disertai dengan kekuatan politik yang biasanya atas interes politik tertentu, reformasi
Meskipun demikian, keberhasilan dalam mereformasi tidak bisa ditunda lagi. Walaupun
sosial dan hubungannya dengan perilaku reformasi biasanya berkaitan dengan upaya
kemudian hari. Di Amerika Serikat akhir abad 19 yang dikenal dengan kemajuannya
tokohnya adalah Jane Adam, dia bisa mempengaruhi kebijakan politik dalam
pemerintahan masa itu. Karena dia mempunyai hubungan sangat baik dengan presiden
Teddy Rosevelt, dan kebijakan sang presiden banyak dipengaruhi Jane Adam itu. Di
Inggris, di masyarakat Febian seorang tokoh yang bernama Beatrice dan Sidney Webb
tetapi serupa dengan pembangunan sosial itu dapat pula terjadi di semua negara
ekonomi, sosial dan proyek di masyarakat. Beberapa lembaga seperti Oxfam misalnya
menjadi sangat besar, multinasional organisasi sehingga mempunyai banyak dana dan
program yang sangat luas. Ketika usaha amal berusaha keras untuk memperkenalkan
memecahkan masalah sosial. Pekerjaan sosial pertama kali muncul di negara industri
di akhir pertengahan abad ke 19. Pekerjaan sosial awalnya merupakan upaya dari
organisasi amal masyarakat yang didirikan di London pada tahun 1860. Organisasi ini
merupakan kegiatan amal yang sistematis. Pemimpin organisasi ini melakukan kritik
terhadap pemerintah tentang praktek amal yang tidak adil bagi masyarakat. Mereka
yang hati-hati terhadap keadaan sekitar klien yang telah mempengaruhi dirinya dan
klien itu memerlukan bantuan, dan bukannya orang yang tidak memerlukan bantuan.
Tambahan lagi, pekerja sosial yakin bahwa pertolongan itu diberikan dalam waktu yang
terbatas. Klien menerima bantuan agar mereka bisa mencari pekerjaan atau dengan
kata lain agar mereka bisa mandiri. Pengangguran akan menyebabkan orang tidak
penyandang masalah sosial untuk melakukan penyelidikan terhadap kondisi sekitar dari
rencana aksi berupa rehabilitasi para penerima bantuan itu. Mereka juga menyediakan
organisasi amal masyarakat setidaknya telah meletakkan dasar bagi adanya pekerjaan
sosial modern sekarang ini, dan pekerjaan sosial masih terus berlangsung dalam
usaha untuk menangani masalah sosial bagi orang yang membutuhkan sampai detik
ini.
perkembangan akademis dan profesional yang telah tersebar di seluruh dunia. Dari
bahwa pekerjaan sosial telah mendapatkan pengakuan secara luas. Ketika organisasi
amal semacam itu didirikan pada tahun 1928, hanya sedikit anggotanya, khususnya di
negara industri. Di tahun 1973 anggotanya telah menjadi lebih banyak yaitu 459 dan
tersebar di 66 negara di dunia. Di tahun 1983 bertambah lagi menjadi 476 anggota.
orang masih menganggap bahwa pekerjaan sosial merupakan bentuk usaha keras dari
praktek amal sosial yang dilakukan oleh sekelompok orang tertentu dan tidak
profesional. Anggapan semacam itu tidaklah benar, karena sekarang pekerjaan sosial
bisa mencari solusinya. Mereka juga mempelajari bagaimana fungsi kelompok dan
dalam menangani klien secara langsung. Pekerjaan sosial bercirikan pada intervensi
Sekarang ini, pekerja sosial telah tersebar di berbagai setting yang sangat luas
baik di sektor formal maupun non formal, ada di masyarakat maupun di berbagai
lembaga sosial. Walaupun demikian, banyak negara, yang mayoritas pekerja sosialnya
berbagai lembaga sosial seperti lembaga kesejahteraan anak, pekerja sosial sekolah,
pekerja sosial rumah sakit, bantuan sosial masyarakat, pekerjaan sosial medis, koreksi,
perumahan, genontologi, dan psikiatri sosial. Ada juga yang bekerja di organisasi sosial
nirlaba, dan sekarang ini banyak pekerja sosial yang bekerja di organisasi sosial seperti
fasilitas kesejahteraan sosial lainnya. Banyak negara maju seperti Amerika Serikat
misalnya telah ada yang membuka praktek konsultasi pribadi terhadap klien dengan
berusaha untuk mencari cara penyelesaian masalah individu, dan keluarga. Hal itu
ditekankan pada terapi sosial yang merupakan refleksi dari keberpihakan motif
kali, umumnya hanya menerima masalah seperti kemiskinan, gelandangan, orang sakit,
butahuruf, dan kejahatan yang umumnya disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian
individu. Banyak orang percaya bahwa sakit sosial dapat dikurangi dengan melakukan
sesungguhnya mereka tidak mandiri, dan mereka percaya bahwa orang yang
membutuhkan bantuan itu dapat dibantu dan diatasi agar mereka menjadi mandiri.
sosial harus mempunyai fokus, sehingga suatu pekerjaan dapat dilakukan dengan
bentuk lain yaitu dengan menyediakan berbagai layanan sosial. Bentuk pekerjaan
sosial, bimbingan sosial kelompok, perencanaan sosial lokal, dan gerakan sosial
masyarakat. Tambahan lagi, walaupun sifatnya kecil tetapi ada kelompok aktivis
yakni pekerjaan sosial. Mereka peduli dan fokus terhadap penyakit patologis sosial baik
masalah sosial yang muncul di masyarakat. Ketika banyak pekerja sosial ada di dalam
usaha nonremedial, pendekatan pekerjaan sosial berupaya untuk meningkatkan
Sebagaimana akan dibahas dalam bagian akhir ini, banyak pekerja sosial berusaha
demikian, banyak yang harus dilakukan sebelum kebenaran pembangunan sosial akan
menyediakan berbagai layanan sosial. Pendekatan ini disebut dengan kebijakan sosial
atau pendekatan layanan sosial. Agak berbeda dengan usaha amal sosial yang
kesejahteraan sosial. Walaupun demikian, ada yang lebih awal yakni yang dilakukan
sebagai intervensi pemerintah adalah Hammurabi’s pada zaman Babylon kuno dengan
upaya melindungi janda dan anak yatim. Meskipun demikian, UU kemiskinan Elizabeth
merupakan peraturan yang sangat lengkap sebagai bentuk intervensi sosial oleh
sosial yang bersifat lokal, tidak dikelola dengan baik, terbatas, bantuan terhadap orang
miskin juga pernah dilakukan. UU kemiskinan di Inggris itu menjadi dasar program
layanan sosial di era modern sekarang ini. Usaha membantu pendapatan dan bentuk
sumbangan lainnya kepada masyarakat yang tidak bekerja, atau hanya sedikit
atas usaha kesejahteraan sosial. Sebaliknya, pemerintah di abad ke 19 saat itu telah
mempunyai tanggung jawab yang sangat besar terhadap kesehatan masyarakat dan
pendidikan, membuat peraturan kerja di perusahaan pertambangan dan pabrik dan juga
melindungi eksploitasi terhadap wanita dan anak-anak. Atas dasar pengaruh para
seluruh pelosok dunia. Di tahun 1950-an menjadi meluas meliputi seluruh masyarakat.
negara industri mempunyai program layanan sosial secara luas dan negara
menerapkan hal itu yang sering disebut dengan istilah negara sejahtera (welfare state).
sekarang ini.
Hal itu juga dilakukan dengan menggunakan model pembangunan yang secara
dunia ketiga dilakukan tidak seluas di negara maju, tetapi keterlibatan pemerintah juga
mulai bertambah dan berkembang dalam usaha kesejahteraan sosial. Proses itu
pelayanan sosial masyarakat di zaman itu yaitu tahun 1930-an sampai tahun 1940-an.
Setelah banyak negara merdeka, negara dunia ketiga, pemerintahnya berusaha untuk
menyediakan layanan sosial. Meskipun layanan sosial tidak selalu dibutuhkan oleh
pemerintah di daerah, yang awalnya untuk masyarakat kota, tidak ada suatu komplin
masih jauh dari memuaskan layanan sosialnya, tetapi secara signifikan telah dirasakan
tersedianya layanan kesehatan, adanya pengendalian wabah penyakit, hal itu semua
yang berupa devisa menipis sehingga juga dilakukan penyesuaian dalam berbagai
merupakan ciri umum dari layanan pemerintah di abad ke XX. Dengan kebijakan yang
radikal, setelah itu pelayanan sosial oleh pemerintah akhirnya menurun intensitasnya.
Walaupun demikian, akhirnya juga muncul kekecewaan secara luas atas pendekatan
welfare state, yang menggunakan administrasi sosial itu. Para penganut pendekatan
hak radikal berpendapat bahwa dengan adanya pengurangan anggaran belanja negara
tetapi janji seperti itu justru yang terjadi adalah sebaliknya yakni bertambahnya
perkotaan, terjadinya banyak kejahatan dan kekerasan. Dengan kata lain, kelemahan
baru sedang diusahakan dan diuji. Pendekatan itu disebut dengan pendekatan
pembangunan sosial yang menawarkan suatu prospek tertentu yang ingin memperbaiki
secara keseluruhan.
dan juga administrasi sosial dalam berbagai segi. Tidak serupa dengan Pilantrophy,
pekerjaan sosial, serta administrasi sosial, pembangunan sosial tidak hanya menangani
rehabilitasi serta pemecahan masalah yang bersifat individu. Lebih dari itu
juga bersifat umum. Berbeda dengan philantrophy dan pekerjaan sosial, pembangunan
sosial tidak hanya menyediakan dan membantu orang miskin, tetapi juga mencari jalan
sosial disebut juga suatu pendekatan dinamis, dan mencakup proses pertumbuhan dan
memelihara tersedianya tingkat kesejahteraan, pembangunan sosial lebih dari itu bukan
merupakan bentuk statis, melainkan suatu pendekatan yang aktif di dalam upaya
proses pembangunan.
Dengan memahami kedua hal itu pembangunan sosial adalah sebagai upaya secara
sosial. Dengan proses pembangunan ekonomi dan sosial dapat diibaratkan sebagai
dua sisi dari mata uang. Pembangunan sosial tidak terwujud tanpa pembangunan
lainnya. Secara umum, pendekatan philantrophy dan pekerjaan sosial tidak tertuju pada
masalah yang berkaitan dengan isu ekonomi. Tentu saja beberapa pengecualian
dan diuraikan di dalam awal pembahasan ini beberapa pekerja sosial berusaha untuk
ekonomi. Penanganan sosial tergantung pada dana pemerintah yang berasal dari
pembayaran pajak masyarakat dan kegiatan ekonomi. Dana yang dikumpulkan itu
dengan kebijakan sosial. Lebih dari itu di banyak negara industri maju, hubungan antara
akan pelayanan sosial, dengan jalan mengatur upah minimum dalam rangka
kesejahteraan sosial secara standart, selain itu juga membantu orang lanjut usia, orang
bagian dari konsep penting ekonomi dan pelayanan sosial menjadi tergantung pada
tersedianya dana yang ada. Dana tersebut dikumpulkan dari berbagai wajib pajak
terutama pajak penghasilan dari pekerja dan dari berbagai usaha yang di suatu negera.
menjadi meningkat. Serupa dengan itu keperluan untuk pelayanan sosial sangat
dibutuhkan diwaktu krisis ekonomi terjadi dan banyak orang memerlukan pertolongan,
disebabkan adanya eksploitasi atas UU radikal yang dilaksanakan pada tahun 1970-an
dan 1980-an. Pelayanan sosial yang didefinisikan sebagai hak radikal justru
perluasan konsep welfare state itu sendiri. Tambahan lagi, pelayanan sosial tidak bisa
berkembang sedangkan orang jompo dan orang penyandang masalah sosial lainnya
sangat tergantung pada apa yang disediakan pemerintah. Masalah lainnya juga timbul
dengan kondisi lebih buruk karena berkurangnya pajak dan kesulitan ekonomi yang
berkepanjangan.
pembangunan sosial juga mempunyai ciri sama dengan pendekatan lainnya. Serupa
dengan pendekatan ini, pembangunan sosial berusaha selalau peduli untuk selalu
menekankan pada usaha intervensi itu. Intervensi tidak secara otomatis diterima
sebagai bagian dari proses alami usaha kesejahteraan sosial, dengan demikian
kelembagaan atau institusi yang telah banyak ditulis dalam banyak literatur
bagi orang miskin, orang yang memerlukan penghasilan. Taxonomi demikian dapat
digunakan juga untuk mengatasi masalah sosial yang bersifat residual yang
kemungkinan sangat terbatas itu. Usaha pemberian bantuan dan stigma ketika lembaga
kesejahteraan sosial adalah suatu lembaga universal dan normal, yang merupakan
sosial yang dijelaskan sebelumnya. Philantrophy dan pekerjaan sosial terkadang juga
seringkali nampak sebagai suatu lembaga. Walaupun demikian, model tersebut tampak
nyata dalam isu pembangunan. Tentu saja, asumsi di atas didasarkan bahwa biaya
usaha kesejahteraan sosial dapat dipenuhi dari adanya dana bidang ekonomi.
kesejahteraan sosial.
pembangunan sosial berasal dari penderitaan atau kelemahan. Tetapi, definisi tersebut
berupaya untuk menangkap esensi dari segi pembangunan itu sendiri. Dalam perspektif
umum yang lebih mendalam masalah ini akan dibahas dalam bab berikutnya, dalam hal
ini kunci pokoknya adalah definisi di atas akan dijelaskan serba terbatas di sini.
ekonomi. Hal ini merupakan aspek unik yang ada di dalam pembangunan sosial jika
sosial lainnya untuk mempertinggi kesejahteraan sosial yang berkaitan dengan proses
Hal tersebut akan dibahas lebih mendalam dalam bab ini nantinya.
dapat digambarkan dan masuk ke dalam berbagai bidang ilmu. Sebagaimana telah
politik modern saat ini. Gambaran dalam ekonomi politik , pembangunan sosial
sosial saat ini dan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial. Pembangunan sosial juga
internasional. Selain itu juga memperhatikan nilai, keyakinan dan ideologi. Dengan
sosial merupakan konsep dinamis yang merupakan gagasan dari perubahan dan
kondisi sosial tertentu yang pembangunan sosial berupaya untuk merubahnya. Kedua,
proses perubahan itu sendiri, dan ketiga, akhir dari kondisi yang tujuannya
pendekatan sosial, perubahan sosial merupakan proses yang alamiah. Ketika suatu
yang baik bagi kemanusiaan di masa mendatang. Banyak yang percaya bahwa tidak
ada alternatif lain, seperti keadaan sosial di banyak negara dunia akan menjadi lebih
buruk lagi seperti dekade lalu. Tetapi orang sinis menilai pembangunan tidak bermakna
apa-apa, tanpa harapan, sehingga tidak ada langkah apapun untuk memperbaiki
yang tidak bisa dihindari. Meskipun begitu, mereka yakin bahwa usaha secara
sosial. Mereka juga yakin bahwa manusia tidak akan membawa serta kegiatan turun-
naik, tetapi mereka akan mampu mempengaruhi masa depannya dalam konteks sosial,
ekonomi dan kekuatan politik secara luas. Proses pembangunan sosial dapatlah
khusus dan strategi tertentu untuk mencapi tujuan pembangunan sosial yang dicita-
citakan.
pembangunan sosial dapat diraih dengan baik. Berbagai ideologi itu umumnya saling
bertentangan satu dengan yang lain, selain itu juga teori dan strateginya seringkali
bertolak belakang. Namun demikian para pemikir pembangunan sosial saat ini telah
yakin bahwa perbedaan pendekatan secara ideologis semacam itu akan dapat
semacam itu mungkin akan menjadi semacam musim ideologi yang berkembang dan
diikuti banyak penganut. Hal demikian itu menjadi ciri dari perkembangan ideologi
setelah perang dunia kedua, dan akan tetap muncul di kemudian hari.
sosial yang tidak memfokuskan pada orang miskin. Walaupun begitu para pendukung
khusus hal di atas mereka justru menyangkal dengan pertumbuhan ekonomi atau
dampak dari pembangunan ekonomi tidak akan muncul adnya kemiskinan, kerusakan
adalah makna yang sangat luas yang berkonotasi sebagai suatu kondisi kesejahteraan
bagi umat manusia. Ketika itu masalah sosial muncul dalam kehidupan masyarakat
yang bisa diatasi secara memuaskan, terpenuhinya kebutuhan dasar, kesempatan kerja
universal, integrasi antara kebijakan ekonomi dan sosial, fokus antar masyarakat,
terpilih, pendekatan yang berhasil guna, tepat guna, sehingga akhirnya pembangunan
sosial bisa terbuka untuk semua pendekatan bagi peningkatan kesejahteraan sosial
saat ini.
V. Hubungan Konsep lainnya dengan pembangunan sosial
Definisi pembangunan sosial seperti yang telah dijelaskan dalam bab ini hanya
salah satu dari berbagai definisi yang banyak sekali dan dipergunakan. Definisi lainnya
dari pembangunan sosial adalah sudah dirumuskan di dalam berbagai bidang ilmu
seperti ilmu psikologi, sosiologi, pekerjaan sosial dan studi pembangunan. Untuk
memahami perbedaan yang telah digunakan itu akan bisa membantu tidak hanya untuk
kepentingan dalam menjelaskan bidang itu sendiri, tetapi definisi itu juga digunakan
politik telah memberi inspirasi tentang pemikiran pembangunan sosial. Selain itu di sini
juga akan dikemukakan kerangka ilmiah yang digunakan untuk menjelaskan hubungan
bidang ekonomi dan proses sosial yang ada untuk mempertinggi usaha kesejahteraan
sosial. Selain itu juga berbagai karakteristik interdisiplin itu juga telah memberikan
Di dalam ilmu psikologi, istilah pembangunan sosial secara umum digunakan
ketrampilan tertentu yang telah dikuasai anak. Ahli psikologi yang mengkhususkan diri
dalam bidang ini sering menyebutnya dengan ’psikologi perkembangan’. Seperti
diuaraikan dalam pemikiran psikologi, pekerja sosial yakin bahwa pembangunan sosial
individunya juga berkembang melalui pengalaman pribadi dan dengan belajar sesama
anggota masyarakat lainnya di dalam hal yang positif. Salah seorang pencetus dari
pendekatan ini adalah Henry Maas (1984), yang telah menulis sangat mendalam
Konsep pembangunan sosial tidak secara luas ada di dalam sosiologi, kecuali
digunakan di dalam konteks studi sosiologi adalah perubahan sosial, perubahan sosial
merupakan kajian sosiologis penting dalam sosiologi abad lalu. Para sosiolog terdahulu
merumuskan definisi perubahan sosial atau disebut dengan evolusi sosial adalah suatu
perubahan sosialnya, baik individu dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh proses
perubahan sosial itu. Banyak sosiolog saat ini berusaha untuk menolak upaya langsung
di dalam proses evolusi masyarakat. Sosiolog Inggris yang sangat terkenal yakni
Herbert Spencer, menentang intervensi pemerintah terhadap masalah sosial dan juga
menentang pemberian bantuan sebagai amal. Dia menjelaskan bahwa usaha manusia
untuk terlibat dalam proses perubahan sosial dapat terjadi secara alami dan jika ada
Spencer itu, mereka mengemukakan bahwa ada usaha untuk mempengaruhi evolusi
masyarakat. Di Amerika banyak kritik terhadap pemikiran Spencer itu, salah seorang di
masyarakat. Sosiolog lainnya juga ada yang tidak sepaham dengan Spencer, beliau
berjudul pembangunan sosial tahun 1924. bobhouse yakin bahwa tingkah laku manusia
itu rasional yang dapat dikendalikan melalui proses perubahan sosial dari berbagai
pandangan.
Meskipun begitu, dia yakin bahwa ilmu sosial akan merupakan alat untuk membangun
masyarakat seperti disarankan sebelumnya oleh filsof sosial dari Perancis yakni Count
Henry Saint Simon dan sahabatnya. Auguste Comte yang beliau sesungguhnya ahli
matematika yang kemudian disebut sebagai bapak sosiologi. Namun Bobhouse adalah
salah satu ilmuwan sosial yang mempergunakan istilah pembangunan sosial secara
sistematis. Dia juga merupakan salah satu orang yang membuat definisi pembangunan
sosial sebagau suatu proses yang pemerintah dapat mengambilnya sebagai
negara yang mereka yakin akan sangat berharga jika di dalam perencanaan ekonomi
dan sosial terintegrasi.
Paling tidak, Bobhouse telah meletakan dasar intervensi sosial sampai akhir abad
dua puluh lalu, sehingga sosiolog banyak yang menentang berbagai upaya melibatkan
terus berlanjut. Istilah perencanaan sosial dipopulerkan oleh Charles North (1932) dan
kemudian dapat diterima oleh sosiolog lainnya dan juga pekerja sosial. Para pendukung
lain tentang perencanaan sosial adalah Wonen Bennis dan kawan-kawannya yang
telah menerbitkan bukunya yang berjudul ’perubahan perencanaan’ tahun 1961, selain
perencanaan atau petunjuk perubahan, banyak yang lainnya membahas topik tersebut
mendefinisikan perubahan sosial sebagai penerapan teknologi sosial yang berasal dari
pengetahuan sistematis dan tepat untuk membuat perubahan dan tindakan logis
(1961). Meskipun demikian definisi yang dibuat tersebut diluar konteks, dan buku
terutama pendekatan teknologi sosial itu untuk membuat tindakan logis. Pemahaman
sosiologis lain juga berisi tentang perencanaaan atau pedoman pembangunan sosial
Tambahan lagi, hanya sedikit sosiolog yang menitik beratkan pada masalah
kesejahteraan sosial dan dapat digunakan sebagai pedoman perubahan sosial yang
Keberadaan definisi yang jelas tentang kebijakan dan program di dalam literatur
sosiolog bekerja di bidang pembangunan di negara dunia ketiga, istilah yang telah
dikenal itu, nama perubahan sosial oleh para sosiolog dan telah menjadi pemikian
sosiologis. Walaupun Hall dan Midley (1988) menyarankan, masih membutuhkan lebih
sosial tidak akan dikenal secara luas dalam perspektif pembangunan sekarang ini.
sosial di awal tahun 1980-an. Hal itu disebabkan atas usaha kelompok kecil pekerja
sosial di Amerika yang tergabung di dalam lembaga Internasional atau mereka bekerja
di negara berkembang. Publikasi pertama di bidang ini ditulis oleh Frank Faiva
(1977), John Jones dan Rama Pandey (1981) serta Daniel Sander (1982), tulisannya
abstrak sekilas dan telah menawarkan langkah ideal khusus untuk intervensi. Banyak
definisi pembangunan sosial dirumuskan oleh pekerja sosial terlalu luas, sehingga
kurang bermakna. Akibatnya definisi tersebut tidak jelas seperti apa yang dimaksudkan
Salima Umar (1979) yang membuat definisi pembangunan sosial sebagai suatu proses
berupa nilai, martabat kemanusiaan, kesamaan, dan keadilan sosial. Dia mengatakan
bahwa pembangunan sosial adalah menyeluruh (holistik), interdisiplin, antar sektor dan
semua orang. Definisi demikian merupakan model yang ideal dan mulia, yang Omar
mewujudkan atau memberikan peran pekerja sosial dalam proses pembangunan sosial.
Banyak definisi lainnya tentang pembangunan sosial yang para pekerja sosial
justru membuatnya terlalu luas, ideal, dan tidak jelas tentang masalah praktis. Kritik
semacam itu datang dari Gary Lloyd (1982) sangatlah jelas menggambarkan
bagaimana definisi itu dibuat samar-samar oleh para pekerja sosial. Lloyd
memperhatikan kebanyakan definisi gagal dalam menawarkan teori yang cocok untuk
literatur tentang pekerjaan sosial, nilai, aspirasi, dan kemuliaan tuhan, hal demikian
sosial muncul ketika literatur pekerjaan sosial berusaha untuk mewujudkan pekerjaan
sosial sebagai profesi individual di bidang itu, kemudian banyak definisi gagal
Meskipun kritik Lloyd sangat nyata, hal itu kemudian disadari oleh pekerja sosial
yang kemudian berusaha membuat definisi pembangunan sosial yang lebih khusus,
dan praktis. Di antaranya ada yang membuat definisi pembangunan sosial sebaga
perspektif psiko-sosial yaitu suatu proses pertumbuhan individu atau aktualisasi diri.
Para penulis mencatat bahwa proses merupakan upaya memperkuat fungsi individu
dan menghasilkan kemampuan diri dan juga masayarakat. Jadi pembangunan sosial
adalah Henry Maas (1984) yang telah membuat batasan pembangunan sosial sebagai
praktek yang di Amerika disebut dengan praktek pekerjaan sosial tidak langsung atau
tentang pekerjaan sosial makro tersebut disampaikan oleh Irving Spergel (1978) yang
membuat definisi pembangunan sosial sebagai praktek struktural makro yang peduli
menjelaskan secara rinci sejumlah kegiatan suatu lembaga yang diberi nama ED yang
pemuda yang menyimpang. Dengan menggunakan proyek ini sebagai studi kasus
sosial.
peranan praktek nyata bagi pekerja sosial, yang tidak berbeda dengan praktek pekerja
sosial sekarang ini, dan merupakan bentuk intervensi konvensional yang telah
berbeda jauh dengan kegiatan pekerjaan sosial yang sudah lazim itu yang caseworker
aktualisasi diri melalui bimbingan atau pengalaman dari kelompoknya. Hampir sama
dengan pendekatan Spergel, suatu pendekatan agak berbeda dari tanggung jawab
pekerja sosial yakni dengan menggantungkan pada organisasi masyarakat, kegiatan
sosial sebagai model baru pekerjaan sosial, berbagai kegiatannya masih merupakan
bagian dari pekerjaan sosial seperti beberapa tahun lalu. Untuk mendefinisikan
pembangunan sosial agar lebih sederhana daripada memberikan warna baru dan
masih dalam konsep pembangunan sosial sebagai padan kata dimaksudkan untuk
sosial yang bisa diterapkan dengan menyandarkan pada kemajuan pendekatan yang
sebelumnya telah diterapkan di dunia ketiga, yang telah diterima sebagai suatu jalan
publikasii oleh Frank Faiva (1977, 1982) John Jones dan Rama Pandey (1981), serta
Daniel Sander (1982) dan lainnya. Walaupun berbagai usaha itu kesemuanya berusaha
pekerjaan sosial.
Bisa dikatakan sebagai perspektif pekerjaan sosial unik jika telah banyak yang
sudah dilaksanakan. Juga sangat penting bahwa pekerjaan sosial tidak hanya suatu
idealismme dan pendekatan serampangan yang telah digunakan di masa lalu. Tetapi
pekerjaan sosial juga tertarik pada pembangunan sosial dan menjadi bagian dari
pembangunan sosial sebagai pendekatan unik merupakan langkah maju. Di lain pihak,
sumbangan pekerja sosial untuk pembangunan sosial patut juga dihargai. Pekerja
sosial telah memperkenalkan pembangunan sosial di negara maju dan juga pekerja
sosial telah menjadi bagian dari pendekatan pembangunan sosial. Tambahan lagi,
pekerja sosial yang mengkhususkan pada isu praktis telah memperkuat inti
sosial. Di masa depan, mereka mungkin akan mendorong keberadaan pendekatan ini
sekarang ini. Berbagai definisi itu juga digunakan di dalam buku ini.
kolonial dan para pendiri di berbagai negara yang baru merdeka. Pemerintah
pembangunan ekonomi.
Pelayanan pekerjaan sosial tradisional yang hanya menyediakan layanan bagi
pengemis, remaja nakal, orang cacat dan berbagai kelompok fakir miskin lainnya
di dalam kesejahteraan sosial. Kata pembangunan sosial muncul dari usaha seperti itu.
yang lebih dikenal dengan pelayanan pekerjaan sosial remedial, dan program
pembangunan masyarakat.
ke seluruh dunia di tahun 50 an dan 60-an. Istilah pembangunan sosial tidak bisa
diterima banyak pemerintah di dunia ketiga karena wujudnya berupa organisasi non
pemerintah yang sering disebut dengan NGO. Meskipun di Amerika aslinya digunakan
istilah itu sesuai dengan yang digunakan di Inggris yang mengkombinasikan pekerjaan
sosial remedial dan pembangunan masyarakat. Di tahun 1960-an, ketika pertama kali
di dunia ketiga, yang agak berbeda dengan sebelumnya. Banyak ahli menggunakan
istilah pembangunan sosial lebih spesifik yang merupakan penyediaan pelayanan sosial
oleh pemerintah yang dilaksanakan oleh menteri atau departemen sosial di negara
tanggung jawab dari suatu usaha dari lembaga pemerintah untuk merumuskan
program-program yang sesuai dan lebih tepat dengan kebutuhan atau keadaan negara
yang bersangkutan. Hal itu digunakan sebagai alasan seorang menteri atau
pekerjaan sosial tradisional seperti residual casework, probation, social casework, dan
Ahli lainnya menggunakan istilah pembangunan sosial lebih luas yakni meliputi
merupakan pelayanan sektor sosial umum, dan sering digunakan dalam konteks
sektor sosial dan menteri negara di bidang sosial, yakni suatu departemen yang
Hardiman dan Midley (1981 dan 1989) kebijakan sosial di dalam negara berkembang
meliputi pembahasan isu kebijakan yang dapat mempengaruhi pelayanan sosial
mencakup pelayanan sosial dan juga kebijakan sosial secara luas serta program-
masyarakat. Definisi yang luas ini berhimpitan dengan pendekatan ekonomi politik yang
ekonomi, ilmu politik dan teori sosial yang peduli terhadap kepentingan nasional dan
abad 20 lalu telah digantikan dengan ekonomi di jaman modern sekarang ini. Pada
awal abad 20 istilah ekonomi politik telah banyak digunakan untuk menjelaskan teori
ekonomi klasik dari Adam Smith, David Ricardo, dan Karl Marx. Dengan bangkitnya
ilmu sosial Marsist tahun 1960-an ekonomi politik menjadi suatu ilmu yang sedang
digemari dan digandrungi para ilmuwan sebagai suatu pendekatan pembangunan dan
banyak digunakan ilmuwan sosial untuk dipertimbangkan dalam membuat semua
keputusan politik.
Ekonomi politik tidak merupakan bidang yang tersendiri, sedikit universitas telah
ilmu ekonomi sesungguhnya ilmu ekonomi politik merupakan pendekatan antar disiplin
ilmu sosial. Lebih dari sekedar perspektif, atau model pemikiran ilmu sosial, melainkan
sebagai disiplin tertentu atau bagian disiplin tertentu. Ekonomi politik langsung berfokus
pada tema-tema sosial dan pertanyaan ekonomi, untuk menghadapi secara langsung
persoalan ekonomi yang berkaitan dengan nilai, ideologi yang bisa mendorong dan
Di dalam ekonomi politik, pembangunan sosial merupakan awal adanya lembaga
Bangsa-Bangsa (PBB) menerima definisi dari Inggris tentang pembangunan sosial yang
yang lebih luas yaitu suatu pendekatan yang lebih luas. Pembangunan sosial
Pendekatan demikian akan diuraikan secara luas pada pandangan ekonomi politik.
Pembangunan sosial menempatkan masalah yang bersifat tradisional ke dalam
bidang ekonomi politik. Ekonomi politik peduli terhadap kehidupan masyarakat karena
sebagai basis aktivitas ekonomi, dan juga kesejahteraan sosial, kemiskinan, kekayaan
terhadap masalah semacam itu. Ekonomi politik berisikan pandangan ilmu sosial yang
strategi untuk mengatasi masalah-masalah di atas. Ekonomi politik juga peduli terhadap
peranan negara dan lembaga besar di masyarakat lainnya untuk berperan dalam
nilai dan keyakinan seringkali menjadi suatu perdebatan yang tidak pernah
terselesaikan.
Pengetahuan ekonomi politik sekarang ini telah secara luas diterima dalam