Anda di halaman 1dari 2

Nama: Martin Nur Laela

NIM: 1812011051

Semester: 5

Laporan Kegiatan Studi Lapangan

Kegiatan Studi Lapangan dengan tema “Peluang dan Tantangan Menjadi Pekerja
Media” dilaksanakan pada tanggal 4 November 2020. Kegiatan ini dimulai pukul 09.00
WITA. Ada dua narasumber dalam kegiatan ini yaitu, Bapak Erwin Widyaswara
(jurnalis Tribun Bali dan akan membuka media baru pada tahun 2021) dan Ibu Desak
Ariani (reporter dan juga presenter Bali TV). Bapak Dr. I Wayan Artika, S.Pd., M.Hum.
selaku moderator mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendekatkan
pada kenyatan yang sebenarnya. Membuka wawasan mahasiswa tentang dunia kerja
media.

Narasumber pertama, Bapak Erwin menyampaikan bahwa jika ingin menjadi


jurnalis harus menyiapkan diri dari sekarang, karena saat terjun langsung menjadi
jurnalis banyak sekali tantangan yang harus dihadapi. Cara kerja jurnalis dan juga media
saat ini telah berubah, dahulu berita akan disebarluaskan apabila sudah lengkap 5W+1H
nya. Namun, saat ini berita akan tetap disebarluaskan meskipun hanya terdiri dari dua
W, karena media berlomba-lomba untuk mencari dan menayangkan berita yang sedang
ramai diperbincangkan masyarakat. Begitupula dengan medianya, dulu berita
disebarluaskan melalui media cetak (kertas), namun seiring perkembangan zaman dan
situasi berita lebih banyak disebarluaskan melalui media elektronik (digital). Menjadi
seorang wartawan harus kritis dan juga belajar untuk mengambil foto, membuat video
yang menarik, dan harus bisa menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang
dihadapi. tantangan terberat menjadi seorang jurnalis adalah tidak boleh menerima suap
(meskipun sedang tidak memiliki uang seorang jurnalis tidak boleh menerima suap)
agar berita yang dihasilkan sesuai dengan fakta dan informasi yang diterima di
lapangan.

Sejalan dengan Bapak Erwin, Ibu Desak selaku narasumber kedua juga
menyampaikan bahwa ketika turun langsung ke lapangan untuk melakukan peliputan,
banyak tantangan yang harus ditaklukkan. Hal terpenting untuk menjadi jurnalis adalah
membaca dan memegang teguh kode etik jurnalistik. Menurut Ibu Desak ada nilai +
menjadi jurnalis perempuan, karena perempuan lebih peka terhadap situasi dan juga
lebih teliti. Kemampuan dasar yang harus dimiliki jurnalis adalah mempunyai rasa ingin
tahu yang tinggi, pintar mengondisikan keadaan, dan bisa memverifikasi berita dengan
baik.

Setelah pemaparan materi, dilanjutkan dengan sesi diskusi. Diskusi berjalan


dengan dua termin, termin pertama ada empat orang penanya yaitu, Pandu, Sriasih,
Sugeng, dan Anton. Pertanyaan dari tiga penanya pada termin pertama ditanggapi
dengan baik oleh kedua narasumber. Selanjutnya, pada termin kedua ada tiga orang
penanya pula yaitu, Gion, Agus Setiawan, dan Sugeng. Seperti pada termin pertama,
pertanyaan dari ketiga penanya pada termin kedua ini juga ditanggapi dengan baik oleh
kedua narasumber. Kegiatan Studi Lapangan ini diakhiri dengan penyampaian pesan
(kata-kata) dari kedua narasumber, Bapak Dewa Gede Budi Utama selaku dosen di
prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, serta moderator.

Anda mungkin juga menyukai