Laporan Praktikum Lalat Buah
Laporan Praktikum Lalat Buah
(DROSHOPHILA MELANOGASTER)
NIM 06111409013
FAKULTAS/JURUSAN : FKIP/PMIPA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PENDAHULUAN
Jantan Betina
Ukuran tubuh lebih kecil dari betina Ukuran tubuh lebih besar dari jantan
Sayap lebih pendek dari sayap betina Sayap lebih panjang dari sayap jantan
Terdapat sisir kelamin (sex comb) Tidak terdapat sisir kelamin (sex comb)
Ujung abdomen
Dari latartumpul dan lebih
belakang diatashitam Ujungbahwa
diketahui abdomen runcing memiliki sifat
Drosophila
sangat mudah berkembangbiak (hanya memerlukan waktu dua minggu untuk
menyelesaikan seluruh daur kehidupannya), mudah pemeliharaannya, serta
memiliki banyak variasi fenotipe yang relatif mudah diamati, sehingga dapat
digunakan sebagai bahan pembelajaran dalam mata kuliah genetika untuk
mempelajari siklus hidup organisme, pengamatan keturunan F1 dan sifat yang
diturunkan induk. Makalah ini diharapkan mampu memberikan informasi tentang
siklus hidup Drosophila beserta keturunanya dalam F1 dan perbedaan morfologi
lalat buah jantan dan betina.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
METODOLOGI
Pengamatan ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 - April 2014. Masing-
masing praktikan melakukan percobaan dan pengamatan sendiri-sendiri di rumah.
Botol kultur disimpan dalam ruangan dengan suhu 25°C - 27°C. Kondisi
lingkungan tersebut masih dalam rentang optimal untuk pertumbuhan dan
perkembangan lalat Drosophilla sp.
Subjek dalam penelitian ini adalah lalat Drosophilla sp. Supaya mendapatkan
lalat dewasa yang baru, maka dilakukan pembiakan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Disiapkan botol selai ukuran 300 ml, kemudian botol dicuci bersih untuk
disterilkan dengan cara merebusnya sampai mendidih. Setelah itu diangkat
dan ditiriskan. Lalu setelah kering, botol dimasukan dalam plastik bening
untuk menjaga kesterilannya.
2. Botol dikeluarkan dari plastik. Botol diberi label tanggal, nama praktikan
dan tempat pengamatan. Kemudian botol diisi dengan media sebagai
nutrient untuk pembiakan lalat yaitu campuran pisang dan tape dengan
perbandingan 8:1 yang telah diblender serta diberi kertas saring yang telah
disterilkan dengan alkohol. Setelah selesai sumbat tutup botol
menggunakan busa. Kemudian dimasukkan lalat buah sebanyak 10
pasang. Setelah itu botol diiletakkan diruangan yang bercahaya selama
±15 hari.
- Pisang ambon
- Tape
- Alkohol
- lalat buah
1. Botol kultur disentakkan pada buku agar semua lalat yang ada
dalam bagian atas botol jatuh ke bawah.
2. Sumbat busa dibuka dan mulut botol kultur dipertautkan dengan
botol eterisasi (botol pembiusan).
3. Botol kultur diputar perlahan-lahan sesuai dengan sumbunya untuk
merangsang lalat di dalam botol keluar ke arah botol eterisasi.
4. Setelah sebagian besar lalat masuk ke dalam botol eterisasi, botol
kultur dilepaskan dan disumbat kembali. Botol eterisasi juga disumbat.
Kapas yang sudah diteteskan diethyl eter sebanyak 3-4 tetes dimasukan ke
dalam botol eterisasi dan tunggu sampai semua lalat di dalam botol
eterisasi pingsan
2.5 Hasil Pengamatan
PEMBAHASAN
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Siklus hidup Drosophila memiliki 4 fase yaitu telur, larva, pupa dan
imago. Siklus hidup Drosophila berlangsung selama kurang lebih 9 hari.
Penggunaan Drosophila dalam percobaan ini karena daur hidupnya sangat cepat
dan lalat ini sangat subur yang betina dapat menghasilkan ratusan telur yang
dibuahi dalam hidupnya yang pendek. Siklus hidup Drosophila dipengaruhi
beberapa faktor yaitu suhu, intensitas cahaya, ketersediaan makanan dan tingkat
kepadatan tempat tinggal. Perbedaan Drosophila jantan dan Drosophila betina
dapat diketahui berdasarkan ukuran tubuh, ujung abdomen, segmen abdomen dan
ada tidaknya sex comb pada tungkai depan.
DAFTAR PUSTAKA