Satuan Acara Penyuluan Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Keperawatan
Bencana yang Dibimbing Oleh :
OLEH
KELOMPOK: 6
/ Rematik
Sasaran : Lansia
Waktu : 40 menit
Hari/tanggal : 08-11-2020
Penyuluh : Kelompok 6
A. LATAR BELAKANG
Usia lanjut adalah proses alami yang tidak dapat dihindari. Salah satu dampak
yang perlu diperhatikan yaitu semakin bertambahnya usia seseorang dapat mempengaruhi
penurunan derajat kesehatan, yang mana organ-organ tubuh baik struktur maupun
fungsinya mengalami penurunan, sehingga lansia mudah terserang penyakit. Salah satu
penyakit yang sering di alami oleh lansia adalah penyakit osteoarthritis atau sering
disebut juga rematik.
Kelainan ini bersifat progresif lambat dan sampai saat ini masih tidak diketahui
penyebabnya secara pasti. Osteoartritis ini akan semakin memburuk seiring waktu dan
belum ada pengobatan yang dianggap mampu menangani penurunan fungsi tulang ini.
Pengobatan yang ada hanya untuk mengurangi nyeri yang terjadi dan menjaga aktifitas
saja. Osteoarthritis dapat dikategorikan menjadi salah satu penyakit yang dikaitkan
dengan geriartri. Penyakit lain yang termasuk dalam kategori ini adalah osteoporosis
yang prevalensinya lebih tinggi pada wanita, terutama pascamenopause. Hilangnya
hormon estrogen pascamenopause meningkatkan risiko terkena osteoporosis.
B. TUJUAN
a. Tujuan umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang penyakit rematik selama 40 menit,
diharapkan para lansia dapat memahami tentang penyakit rematik.
b. Tujuan khusus
1. Pengertian dan penyebab rematik
2. Tanda dan gejala rematik
3. Pencegahan, pengobatan dan penanggulangan rematik
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
D. ISI MATERI
1. Definisi Reumatoid Artritis
2. Jenis-jenis dari Reumatoid Artritis
3. Etiologi Reumatoid Artritis
4. Manifestasi klinis Reumatoid Artritis
5. Pencegahan Reumatoid Artritis
6. Pengobatan Reumatoid Artritis
7. Penanggulangan Reumatoid Artritis
E. METODE
1. Penyuluhan
2. Tanya jawab
F. MEDIA
Power poin dan Banner
G. PROSES KEGIATAN PENYULUHAN
3. 10 menit Evaluasi :
a. Menyimpulkan inti penyuluhan Mendengar, Ceramah
b. Menyampaikan secara singkat memperhatikan, dan tanya
materi penyuluhan bertanya dan jawab
c. Memberi kesempatan kepada menjawab
lansia untuk bertanya
d. Memberi kesempatan kepada
lansia untuk menjawab
pertanyaan yang dilontarkan
4. 5 menit Penutup :
a. Menyimpulkan materi Menyimak, Ceramah
penyuluhan yang telah mendengar dan
disampaikan menjawab salam
b. Menyampaikan terima kasih atas
perhatian dan waktu yang telah
di berikan kepada peserta
c. Mengucapkan salam
H. PENGORGANISASIAN
Fasilitator : Ns. I Nyoman Asdiwinata,M. Kep
Moderator : Ni Luh Juliantari
Penyaji : Ni Ketut Nopia Antari
Observer : Ni Kadek Dwi Nita Purnamayanti
Notulen : Ni Putu Hepina Tresnayanti
I. SETTING TEMPAT
MEDIA PENYULUHAN
MODERATOR
PENYAJI
OPERATOR
NOTULEN
PESERTA PENYULUHAN
OBSERVER
J. EVALUASI
1. Struktur
a. Penyuluhan berlangsung sesuai dengan rencana dan tepat waktu.
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilksanakan pukul 10.00-11.40 Wita.
c. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Br,metra yangapi tembuku bangli
d.
2. Proses
a. Peserta penyuluhan menyimak dengan baik
b. Peserta hadir di tempat penyuluhan
3. Hasil
a. Peserta mampu menjelaskan definisi dari Artritis Reumatoid
b. Peserta mampu menyebutkan penyebab Artritis Reumatoid
c. Peserta mampu menyebutkan tanda dan gejala Artritis Reumatoid
d. Peserta mampu menjelaskan penatalaksanaan Artritis Reumatoid
K. MATERI PENYULUHAN
1.1 Definisi
Reumatik adalah gangguan berupa kekakuan, pembengkakan, nyeri dan
kemerahan pada daerah persendian dan jaringan sekitarnya (Adellia, 2011)
1.2 Jenis reumatik :
Menurut Adelia, (2011) ada beberapa jenis reumatik yaitu:
a. Reumatik Sendi ( Artikuler )
Reumatik yang menyerang sendi dikenal dengan nama reumatik sendi
(reumatik artikuler). Penyakit ini ada beberapa macam yang paling sering
ditemukan yaitu:
1) Artritis Reumatoid
Merupakan penyakit autoimun dengan proses peradangan menahun yang
tersebar diseluruh tubuh, mencakup keterlibatan sendi dan berbagai organ
di luar persendian.Peradangan kronis dipersendian menyebabkan
kerusakan struktur sendi yang terkena.Peradangan sendi biasanya
mengenai beberapa persendian sekaligus. Peradangan terjadi akibat proses
sinovitis (radang selaput sendi) serta pembentukan pannus yang
mengakibatkan kerusakan pada rawan sendi dan tulang di sekitarnya,
terutama di persendian tangan dan kaki yang sifatnya simetris (terjadi pada
kedua sisi). Penyebab Artritis Rematoid belum diketahui dengan pasti.
Ada yang mengatakan karena mikoplasma, virus, dan sebagainya. Namun
semuanya belum terbukti. Berbagai faktor termasuk kecenderungan
genetik, bisa mempengaruhi reaksi autoimun. Bahkan beberapa kasus
Artritis Rematoid telah ditemukan berhubungan dengan keadaan stres
yang berat, seperti tiba-tiba kehilangan suami atau istri, kehilangan satu¬-
satunya anak yang disayangi, hancurnya perusahaan yang dimiliknya dan
sebagainya. Peradangan kronis membran sinovial mengalami pembesaran
(Hipertrofi) dan menebal sehingga terjadi hambatan aliran darah yang
menyebabkan kematian (nekrosis) sel dan respon peradangan pun
berlanjut. Sinovial yang menebal kemudian dilapisi oleh jaringan granular
yang disebut panus. Panus dapat menyebar keseluruh sendi sehingga
semakin merangsang peradangan dan pembentukan jaringan parut. Proses
ini secara perlahan akan merusak sendi dan menimbulkan nyeri hebat serta
deformitas (kelainan bentuk).
2) Osteoatritis
Adalah sekelompok penyakit yang tumpang tindih dengan penyebab yang
belum diketahui, namun mengakibatkan kelainan biologis, morfologis, dan
keluaran klinis yang sama.Proses penyakitnya berawal dari masalah rawan
sendi (kartilago), dan akhirnya mengenai seluruh persendian termasuk
tulang subkondrial, ligamentum, kapsul dan jaringan sinovial, serta
jaringan ikat sekitar persendian (periartikular). Pada stadium lanjut, rawan
sendi mengalami kerusakan yang ditandai dengan adanya fibrilasi, fisur,
dan ulserasi yang dalam pada permukaan sendi. Etiologi penyakit ini tidak
diketahui dengan pasti. Ada beberapa faktor risiko yang diketahui
berhubungan dengan penyakit ini, yaitu : Usia lebih dari 40 tahun, Jenis
kelamin wanita lebih sering, Suku bangsa, genetik, kegemukan dan
penyakit metabolik, cedera sendi, pekerjaan, dan olah raga, kelainan
pertumbuhan, kepadatan tulang, dan lain-lain.
3) Atritis Gout
Penyakit ini berhubungan dengan tingginya asam urat darah
(hiperurisemia) . Reumatik gout merupakan jenis penyakit yang
pengobatannya mudah dan efektif. Namun bila diabaikan, gout juga dapat
menyebabkan kerusakan sendi. Penyakit ini timbul akibat kristal
monosodium urat di persendian meningkat Timbunan kristal ini
menimbulkan peradangan jaringan yang memicu timbulnya reumatik gout
akut. Pada penyakit gout primer, 99% penyebabnya belum diketahui
(idiopatik). Diduga berkaitan dengan kombinasi faktor genetic dan faktor
hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat
mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat atau bisa juga
diakibatkan karena berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh.
Penyakit gout sekunder disebabkan antara lain karena meningkatnya
produksi asam urat karena nutrisi, yaitu mengkonsumsi makanan dengan
kadar purin yang tinggi. Purin adalah salah satu senyawa basa organic
yang menyusun asam nukleat (asam inti dari sel) dan termasuk dalam
kelompok asam amino, unsur pembentuk protein. Produksi asam urat
meningkat juga bisa karena penyakit darah (penyakit sumsum tulang,
polisitemia), obat-obatan (alkohol, kanker, vitamin B12). Penyebab
lainnya adalah obesitas (kegemukan), penyakit kulit (psoriasis), kadar
trigliserida yang tinggi. Pada penderita diabetes yang tidak terkontrol
dengan baik biasanya terdapat kadar benda-benda keton (hasil buangan
metabolisme lemak) yang meninggi. Benda-benda keton yang meninggi
akan menyebabkan asam urat juga ikut meninggi.
b. Reumatik Jaringan Lunak (Non-Artikuler)
Merupakan golongan penyakit reumatik yang mengenai jaringan lunak di luar
sendi (soft tissue rheumatism) sehingga disebut juga reumatik luar sendi (ekstra
artikuler rheumatism). Jenis – jenis reumatik yang sering ditemukan yaitu:
1) Fibrosis
Merupakan peradangan di jaringan ikat terutama di batang tubuh dan
anggota gerak. Fibrosis lebih sering ditemukan oleh perempuan usia
lanjut, penyebabnya adalah faktor kejiwaan.
2) Tendonitis dan tenosivitis
Tendonitis adalah peradangan pada tendon yang menimbulkan nyeri lokal
di tempat perlekatannya. Tenosivitis adalah peradangan pada sarung
pembungkus tendon.
3) Entesopati
Adalah tempat di mana tendon dan ligamen melekat pada tulang. Entesis
ini dapat mengalami peradangan yang disebut entesopati. Kejadian ini bisa
timbul akibat menggunakan lengannya secara berlebihan, degenerasi, atau
radang sendi.
4) Bursitis
Adalah peradangan bursa yang terjadi di tempat perlekatan tendon atau otot
ke tulang. Peradangan bursa juga bisa disebabkan oleh reumatik gout dan
pseudogout.
5) Back Pain
Penyebabnya belum diketahui, tetapi berhubungan dengan proses
degenerarif diskus intervertebralis, bertambahnya usia dan pekerjaan fisik
yang berat, atau sikap postur tubuh yang salah sewaktu berjalan, berdiri
maupun duduk. Penyebab lainnya bisa akibat proses peradangan sendi,
tumor, kelainan metabolik dan fraktur.
6) Nyeri pinggang
Kelainan ini merupakan keluhan umum karena semua orang pernah
mengalaminya. Nyeri terdapat kedaerah pinggang kebawah (lumbosakral
dan sakroiliaka) Yng dapat menjalar ke tungkai dan kaki.
7) Frozen shoulder syndrome
Ditandai dengan nyeri dan ngilu pada daerah persendian di pangkal lengan
atas yang bisa menjalar ke lengan atas bagian depan, lengan bawah dan
belikat, terutama bila lengan diangkat keatas atau digerakkan kesamping.
Akibat pergerakan sendi bahu menjadi terbatas. Tendonitis dan tenosivitis
Tendonitis adalah peradangan pada tendon yang menimbulkan nyeri lokal
di tempat perlekatannya. Tenosivitis adalah peradangan pada sarung
pembungkus tendon.
8) Tenosivitis de quervain
Mengenai otot abductor pollicis longus dan ekstensor pollicis brevis pada
pergelangan tangan yang searah dengan ibu jari. Tempat yang sakit bisa
tampak bengkak, terasa panas dan nyeri.
9) Jari pelatuk (stenosing tenosynovis)
Pada keadaan ini biasanya penderita mengeluh jari tanganyang ditekuk
sukar diluruskan kembali. Gerakan jari semakin lama semakin kaku
terutama pada malam hari sewaktu akan tidur. Suatu saat jari tidak bisa
ditekuk atau diluruskan kembali. Keadaan ini bisa timbul spontan akibat
trauma berulang pada telapak tangan ataupun terlalu banyak mengerjakan
pekerjaan tangan. Bisa terkait dengan osteoatritis atau reumatoid atritis
pada sendi tersebut atau disloksi tendon dapat menyebabkan gejala diatas.
10) Tendonitis Achilles
Tendon achilles merupakan tendon dari otot – otot betis yang melekat pada
tumit bagian belakang. Keadaan ini menimbulkan rasa nyeri bila kaki
digerakkan. Dalam keadaan lanjut, menampakkan kakipun sukar
dilakukan.
11) Carpal Tunnel Syndrome
Kelainan ini menyebabkan rasa baal (parestesia) pada telapak tangan dan
jari-jari, tanpa melibatkan jari kelima (ibu jari). Keadaan ini terjadi akibat
penekanan pada saraf medianus melalui terowongan karpal oseosa-fibrosa.
12) Sindrom fibromyalgia
Penyakit ini mungkin disebabkan oleh proses peradangan atau spasme
lokal otot. Namun faktor pencetus timbulnya fibromalgia adalah infeksi
oleh virus, kuman, atau parasit, trauma atau akibat beban kerja, postur
tubuh yang tidak normal, udara dingin dan lembab, serta ketegangan jiwa.
1.3 ETIOLOGI
Penyebab dari osteoartritis hingga saat ini masih belum terungkap, namun
beberapa faktor resiko untuk timbulnya osteoartritis antara lain adalah :
a. Umur
Dari semua faktor resiko untuk timbulnya osteoartritis, faktor ketuaan
adalah yang terkuat. Prevalensi dan beratnya orteoartritis semakin
meningkat dengan bertambahnya umur. Osteoartritis hampir tak pernah
pada anak-anak, jarang pada umur dibawah 40 tahun dan sering pada umur
diatas 60 tahun.
b. Jenis Kelamin
Wanita lebih sering terkena osteoartritis lutut dan sendi , dan lelaki lebih
sering terkena osteoartritis paha, pergelangan tangan dan leher. Secara
keeluruhan dibawah 45 tahun frekuensi osteoartritis kurang lebih sama
pada laki dan wanita tetapi diatas 50 tahun frekuensi oeteoartritis lebih
banyak pada wanita dari pada pria hal ini menunjukkan adanya peran
hormonal pada patogenesis osteoartritis.
c. Genetic
Faktor herediter juga berperan pada timbulnya osteoartritis missal, pada
ibu dari seorang wanita dengan osteoartritis pada sendi-sendi inter falang
distal terdapat dua kali lebih sering osteoartritis pada sendi-sendi tersebut,
dan anak-anaknya perempuan cenderung mempunyai tiga kali lebih sering
dari pada ibu dananak perempuan dari wanita tanpa osteoarthritis.
d. Suku
Prevalensi dan pola terkenanya sendi pada osteoartritis nampaknya
terdapat perbedaan diantara masing-masing suku bangsa, misalnya
osteoartritis paha lebih jarang diantara orang-orang kulit hitam dan usia
dari pada kaukasia. Osteoartritis lebih sering dijumpai pada orang – orang
Amerika asli dari pada orang kulit putih. Hal ini mungkin berkaitan
dengan perbedaan cara hidup maupun perbedaan pada frekuensi kelainan
kongenital dan pertumbuhan.
e. Kegemukan
Berat badan yang berlebihan nyata berkaitan dengan meningkatnya resiko
untuk timbulnya osteoartritis baik pada wanita maupun pada pria.
Kegemukan ternyata tak hanya berkaitan dengan osteoartritis pada sendi
yang menanggung beban, tapi juga dengan osteoartritis sendi lain (tangan
atau sternoklavikula).