Anda di halaman 1dari 3

TRIASE GAWAT DARURAT

No Dokumen No Revisi Halama


0

Tgl Terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Pengertian Suatu proses seleksi pasien di instalasi gawat darurat agar
tindakan berikutnya atau tindakan selanjutnya sesuai dengan
kondisi pasien
Tujuan
Sebagai acuan untuk melakukan seleksi pasien IGD  

Kebijakan Triase dilaksanakan petama kali di IGD untuk dilakukan tindakan


berikutnya sesuai kondisi pasien sebagai upaya mengutamakan
keselamatan pasien sesuai ketentuan triase berdasar keputusan
kepala Rumah Sakit Anda nomor : ..../.../....RS Anda/ ...
tentang Kebijakan Akses Kepelayanan Dan Kontinuitas
Pelayanan di RS Anda. 

Prosedur 1.Pasien datang, di bawa oleh petugas ke ruang triase.


2.Lakukan seleksi pasien secara cepat dan tepat oleh dokter /
perawat, kemudian pasien di beri label warna yang sesuai
dengan level kegawat daruratannya.
3.Tempatkan pasien diruang sesuai dengan kasus untuk
mendapatkan tindakan pemeriksaan dan pengobatan
selanjutnya:
a. Luka-luka diruang tindakan bedah
b.Tindakan resusitasi diruang resusitasi
c. Non bedah diruang tindakan non bedah
d.Lakukan klasifikasi pasien pada ruang triase
Beberapa katagori TRIASE :
1)Kategori Resusitasi warna MERAH
Pemeiksaan pada kategori ini antara lain :
a. Ada sumbatan jalan nafas
b. Terjadi henti nafas, frekuensi nafas <10x /mnt, sianosis
c. GCS <9
d. Kejang

2)Kategori emergent warna ORANGE


Pemeriksaan pada ketegori ini antara lain:
a.Jalan nafas bebas ( tidak ada sumbatan) atau ada ancaman
sumbatan 
b.Frekuensi nafas >32x/menit, suara pernafasan mengi
c.Nadi teraba lemah, frekuensi nadi <50x atau >150x/menit,
pucat, akral dingin, dan CRT <2 detik.
d.GCS 9-12
e.Gelisah
f.Nyeri dada

3)Kategori urgent warna KUNING


Pemeriksaan pada kategori ini antara lain:
a.Jalan nafas bebas ( tidak ada sumbatan )
b.Frekuensi nafas >24-32x/menit. Suara pernafasan mengi.
c.Frekuensi nadi 120-150x/menit, TD sistole >160MmHg, Td
diastole >100MmHg.
d.GCS <12
e.Apatis
f.Somnolent

4)Kategori non urgent warna HIJAU


Pemeriksaan pada kategori ini antara lain :
a.Jalan nafas bebas 
b.Frekuensi nafas 20-24x/menit
c.Frekuensi nadi 100-120x/menit, TD sistole ≥120-140MmHg,
TD diastole ≥80-100MmHg
f.GCS 15
Selain hal tersebut di atas dilakukan pemeriksaan suhu tubuh,
riwayat alergi baik makanan, obat-obatan dan lain-lain. Untuk
kriteria FALSE EMERGENCY pemeriksaan yang dilakukan
antara lain:
1)Jalan nafas bebas ( tidak ada sumbatan )
2)Frekuensi nafas 16-20x/menit
3)Frekuensi nadi 80-100x/menit, TD sistole 120MmHg, TD
diastole 80MmHg.
4)GCS 15
Triase kejadian luar biasa (KLB) dan bencana
1)Prioritas I atau emergency – MERAH ( kasus berat ) 
Pasien dengan kondisi mengancam nyawa, memerlukan
evaluasi segera, perdarahan berat, pasien dibawa keruang
operasi waktu tunggu 30 menit. Misalnya: asfiksia, cedera
servikal, cedera pada maksila, trauma kepala dengan koma
dan proses syok yang cepat, fraktur terbuka, luka bakar >30%,
syok tipe apapun.

2)Prioritas II atau urgen – KUNING ( kasus sedang ) 


Pasien dengan penyakit yang akut, mungkin membutuhkan
brandkard, kursi roda atau jalan kaki waktu tunggu 30 menit
area critical care. Misalnya: trauma thorax non asfiksia, fraktur
tertutup pada tulang panjang, luka bakar terbatas < 30%,
cedera pada bagian atau jaringan lunak.

3)Prioritas III atau non urgent – HIJAU (kasus ringan) 


Pasien yang biasanya dapat berjalan dengan masalah medis
yang minimal, luka lama, kondisi yang timbul sudah lama

4)Prioritas 0 (nol) – HITAM (kasus meninggal) 


Pasien dengan tidak ada respon pada semua rangsang dan
tidak ada respirasi sepontan, tidak ada bukti aktifitas jantung,
tidak ada respon pupil terhadap cahaya.  

Unit Terkait 1.Rawat Inap 


2.Rawat Jalan 
3.IGD 
4.Pendaftaran dan informasi

Anda mungkin juga menyukai