1. Kompetensi Inti
2. Kompetensi Dasar
21
3. kelompok 3 : kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan dalam
rangka menjabarkan KI 3; dan
4. kelompok 4 : kelompok Kompetensi Dasar keterampilan dalam
rangka menjabarkan KI 4.
22
Kompetensi Inti Kompetensi Inti Kompetensi Inti
Kelas I Kelas II Kelas III
23
Kompetensi Inti Kompetensi Inti Kompetensi Inti
Kelas IV Kelas V Kelas VI
3. Mata Pelajaran
24
dapat ditambah dengan mata pelajaran keagamaan yang diatur oleh
Kementerian Agama.
Keterangan:
25
Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan
lokal yang berdiri sendiri.
Muatan lokal dapat memuat Bahasa Jawa, SSD, Pertanian
(Palawija)
Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 35 menit.
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri,
maksimal 40% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran
yang bersangkutan.
Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu
sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan
akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting.
Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya, satuan
pendidikan wajib menyelenggarakan minimal 2 aspek dari 4
aspek yang disediakan. Peserta didik mengikuti salah satu aspek
yang disediakan untuk setiap semester, aspek yang diikuti dapat
diganti setiap semesternya.
Khusus untuk Madrasah Ibtidaiyah struktur kurikulum dapat
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang diatur oleh
Kementerian Agama.
Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan
(wajib), BTA, Bahasa Inggris, Tari, Membatik, Olahraga dan
lainnya sesuai dengan kondisi dan potensi masing-masing satuan
pendidikan.
Pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran Tematik-
Terpadu kecuali mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti
Selama masa transisi menuju masa kebiasaan baru (new normal)
sesuai dengan surat edaran menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 4 tahun 2020 sekolah tidak melakukan pembelajaran tatap
muka, tetapi melanjutkan Belajar dari Rumah (BDR)
26
Belajar dari Rumah (BDR) dilaksanakan dalam dua pendekatan,
yaitu pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (daring) dan
pembelajaran jarak jauh luar jaringan (luring)
Kegiatan BDR dilaksanakan untuk memberikan pengalaman
belajar yang bermakna bagi peserta didik, tanpa terbebani
tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum.
BDR dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup, antara
mengenai pandemi Covid-19
Materi pembelajaran bersifat inklusif sesuai dengan usia/kelas,
konteks budaya, karakter dan jenis kekhususan peserta didik
Aktivitas dan penugasan BDR bervariasi
Hasil belajar peserta didik selama BDR diberikan umpan balik
yang bersifat kualitatif dan berguna dari guru tanpa diharuskan
memberi skor/nilai kuantitatif
Mengedepankan pola interaksidan komunikasi yang positif antara
guru dengan orang tua/wali (ada paguyuban kelas dan berungsi)
Pembelajaran tatap muka akan dilaksanakan setelah mendapatkan
ijin dari Pemerintah Kabupaten, terpenuhinya ceklist protokol
kesehatan, dan mendapat ijin dari komite dan orang tua.
Tahapan pembelajaran tatap muka akan disesuaikan dengan
panduan dari Pemerintah Daerah dan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
4. Beban Belajar
27
2) Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 35 jam pelajaran.
3) Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 37 jam
pelajaran.
4) Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan VI adalah 42
jam pelajaran.
b. Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester
paling sedikit 18 minggu minggu efektif.
28
KELAS I KELAS II KELAS III
7.Benda, hewan, dan tanaman 7.Merawat hewan dan 7.Energi dan perubahannya
di sekitarku tumbuhan
8.Peristiwa alam 8.Keselamatan di rumah dan 9.Bumi dan alam semesta
perjalanan
29
Integrasi multidisipliner dilakukan tanpa menggabungkan Kompetensi Dasar
tiap mata pelajaran sehingga tiap mata pelajaran masih memiliki Kompetensi
Dasarnya sendiri.
Pendekatan sains seperti itu terutama di Kelas I, II, dan III menyebabkan
semua mata pelajaran yang diajarkan akan diwarnai oleh Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Untuk kemudahan
pengorganisasiannya, Kompetensi Dasar kedua mata pelajaran ini
diintegrasikan ke mata pelajaran lain (integrasi interdisipliner).
30
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam diintegrasikan ke
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dan Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran Matematika.
Sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI, Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial masing-masing berdiri
sendiri, sehingga pendekatan integrasinya adalah multidisipliner, walaupun
pembelajarannya tetap menggunakan tematik terpadu.
C. Muatan Lokal
1. Bahasa Jawa
Bahasa Jawa merupakan muatan lokal wajib Provinsi Jawa
Tengah. Hal ini sesuai dengan surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah
Nomor 895.5/01/2005 tanggal 23 Februari 2005 dan Perbup No. 18 Th.
2013 tanggal 27 Mei 2013.
1) Tujuan
31
Mata pelajaran bahasa Jawa bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut :
a) Mengembangkan kemampuan dan keterampilan berkomunikasi
dengan menggunakan bahasa Jawa.
b) Meningkatkan kepekaan dan penghayatan terhadap karya sastra
Jawa.
c) Memupuk tanggung jawab untuk melestarikan hasil kreasi budaya
daerah sebagai salah satu unsur kebudayaan nasional.
d) Mengembangkan keterampilan sesuai karakteristik daerah sebagai
daerah jasa dan industri.
e) Mengembangkan karakter dan jati diri peserta didik sebagai bagian
dari masyarakat Jawa.
2) Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Jawa mencakup
komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang
meliputi aspek- aspek sebagai berikut.
a) Mendengarkan
b) Berbicara
c) Membaca
d) Menulis
32
Mulok Pertanian merupakan muatan lokal pilihan sekolah. Muatan
lokal ini wajib diberikan kepada siswa sejak kelas 4 sampai dengan kelas
6. namun demikian, untuk membekali siswa agar trampil dalam bidang
pertanian
1) Tujuan
Mata pelajaran Mulok Pertanian bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut :
a. Mengenalkan berbagai tanaman yang cocok untuk ditanam di tanah
kering
b. Membekali siswa untuk trampil cara bertani yang baik
2) Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Mulok Pertanian di SD/MI yang
meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
a. Jenis tanaman yang di tanam di lahan kering
b. Cara mengolah tanah pertanian
c. Cara merawat tanaman
d. Manfaat dari hasil pertanian
D. Bimbingan Konseling
Bimbingan Konseling merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa
dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan
merencanakan masa depan.
a) Bimbingan Belajar
Bimbingan yang diarahkan untuk membantu para individu dalam
menghadapi dan memecahkan masalah-masalah akademik, yaitu :
pengenalan kurikulum, cara belajar, penyelesaian tugas-tugas dan
latihan, pencarian dan penggunaan sumber belajar, perencanaan
pendidikan lanjutan.
33
b) Bimbingan Sosial
Bimbingan ini untuk membantu para individu dalam memecahkan
masalah-masalah sosial, meliputi masalah hubungan dengan sesama
teman, penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan dan
masyarakat mereka tinggal, dan penyelesaian konflik.
c) Bimbingan Pribadi
Bimbingan ini untuk membantu para individu dalam memecahkan
masalah-masalah pribadi, meliputi masalah hubungan dengan
sesama teman, pemahaman sifat dan kemampuan diri, penyesuaian
diri dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat mereka tinggal,
dan penyelesaian konflik.
d) Bimbingan karier
Bimbingan ini untuk membantu individu dalam memecahkan
masalah karier seperti : mengenalkan berbagai pekerjaan di
lingkungan, mengenalkan jenis-jenis keterampilan yang dikaitkan
dengan pekerjaan tertentu, melatih siswa melihat hubungan antara
minat dan kemungkinan pekerjaan.
34
c) Induvidu : yaitu pelayanan secara individual sesuai dengan keadaan
masalah dan karakteristiknya.
d) Dengan cara alih tangan: yaitu meminta bantuan pihak lain yang
dipandang lebih berwenang, misalnya : dokter, psikolog.
e) Kunjungan Rumah : untuk memperoleh data, keterangan, kemudahan
dan komitmen bagi terselesainya permasalahan peserta didik.
Kegiatan ini perlu adanya kerja sama dengan keluarga karena keluarga
memegang peran dalam perkembangan peserta didik.
3. Waktu Pelaksanaan
Alternatif waktu yang dapat digunakan untuk layanan bimbingan di SD
Negeri Wonorejo 01
E. Pengembangan Diri
Kegiatan pengembangan diri yang dilaksanakan di SD Negeri
Wonorejo 01 meliputi kegiatan bimbingan dan konseling siswa dan beragam
kegiatan ekstra kurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler ini yang bersifat wajib dan
35
bersifat pilihan. Ekstrakurikuler yang bersifat pilihan dilakukan dengan cara
siswa memilih sesuai dengan minat dan bakatnya. Pengembangan tersebut
diuraikan sebagai berikut :
a. Ekstrakurikuler wajib
1. Pramuka
Kegiatan Pramuka dilaksanakan berdasarkan dua kelompok
yaitu kelompok siaga dan penggalang. Kelompok siaga diikuti oleh
siswa yang berumur 7 s.d. 9 tahun atau siswa kelas 2, 3, dan 4. Namun
demikian, Pramuka merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh semua
siswa kelas tersebut. Kelompok penggalang diikuti oleh siswa berumur
10 s.d. 13 tahun atau siswa kelas 5 dan 6.
Pelaksanaan kegiatan Pramuka memerlukan waktu satu hari
yaitu Sabtu. Hari minggu I dan III untuk kelompok Siaga dan hari
Sabtu minggu II dan IV untuk kelompok Penggalang. Masing-masing
kelompok dibina oleh empat kakak pembina berdasarkan satuan
terpisah.
b. Ekstrakurikuler Pilihan
1. Baca Tulis Al Quran (BTA)
Tujuan:
1). Peserta didik memiliki kemampuan membaca dan menulis Al
Qur’an
2). Peserta didik menguasai ilmu tajwid
Pelaksanaan : Senin dan Selasa
Sistem Penilaian : Bentuk Tagihan
36
2. Bahasa Inggris
Mata Pelajaran bahasa Inggris dapat mengembangkan kompetensi
untuk mewujudkan kecakapan hidup dan keterampilan bahasa Inggris.
Tujuan :
3. Seni Tari
Tujuan :
1. Peserta didik dapat mempraktikkan seni tari
2. Peserta didik dapat berprestasi dalam bidang seni tari Jawa dan
klasik
3. Peserta didik menghargai dan mengapresiasi seni. Budaya Jawa dan
budaya Lokal
Pelaksanaan : setiap hari Selasa, pukul. 15.00 – 17.00 WIB
Sistem Penilaian : penilaian dilakuan dengan teknik praktik
4. Membatik
Tujuam :
1. Peserta didik dapat mempraktikkan cara membatik
2. Peserta didik dapat berprestasi dalam bidang membatik
3. Peserta didik menghargai dan mengapresiasi seni batik Indonesia
5. Olahraga
Cabang olahraga yang dikembangkan di SDN Wonorejo 01 meliputi :
a. Atletik
37
b. Sepak bola
c. Voli
d. Tenis Meja
e. Catur
Tujuan :
1) Peserta didik memiliki mempraktikkan olahraga atletik, sepakbola,
voli, tenis meja, maupun catur.
2) Peserta didik dapat berprestasi dalam cabang atletik, sepakbola,
voli, tenis meja,maupun catur
Pelaksanaan : Setiap hari Rabu, pukul 15.00 – 17.00
Sistem penilaian :
1) penilaian dilakukan dengan teknik praktik
2) meraih prestasi dalam setiap perlombaan
F. Kegiatan Pembiasaan
a. Pembiasaan Rutin
Pembiasaan rutin merupakan proses pembentukan akhlak dan
penanaman/ pengamalan ajaran agama dan semangat kebangsaan.
Adapun kegiatan pembiasaan meliputi:
1) Bersalaman
2) Membaca do’a asma’ul Husna
3) Menyanyikan lagu nasional
4) Mengisi bumbung kurban dan bumbung sosial
5) Upacara Bendera
b. Pembiasaan Terprogram
Pembiasaan terprogram merupakan proses pembentukan akhlaq dan
penanaman/ pengalaman ajaran agama dan semangat kebangsaan. Adapun
kegiatan pembiasaan meliputi :
1) Kegiatan Keagamaan :
Pesantren Kilat di bulan Ramadhan
Zakat fitrah
38
Pelaksanaan Idul Fitri (Halal Bihalal)
Pelaksanaan Idul Qurban
2) Kegiatan Keteladanan :
Pembinaan Ketertiban Pakaian Seragam Anak Sekolah
Pembinaan Kedisiplinan
Penanaman Nilai Akhlak Islami
(Mengucapkan salam, cium tangan terhadap orang tua dan
guru, makan dan minum tidak sambil berdiri, menjaga
kebersihan pribadi dan berdoa bersama sebelum dan sesudah
pelajaran, membuang sampah di tempah sampah)
Penanaman Budaya Minat Baca
(Membaca buku-buku pustaka di Perpustakaan dan dilaksanakan
setiap hari 15 menit sebelum / setelah KBM)
Penanaman Budaya Keteladanan yang meliputi :
a) Penanaman Budaya Bersih Diri (Pemeriksaan kuku, rambut,
bersama setiap seminggu sekali, setiap Jum’at sikat gigi
bersama)
b) Penanaman Budaya Bersih Lingkungan Kelas dan Sekolah
(membuang sampah di tempah sampah, setiap lima hari sekali
mencari jentik bersama dilaksanakan 15 menit sebelum
KBM )
c) Penanaman Budaya Lingkungan Hijau.
d) Peringatan Hari Bumi dan Lingkungan Hidup.
1) Kegiatan Nasionalisme dan Patriotisme :
Peringatan Hari Kemerdekaan RI.
Peringatan Hari Pahlawan.
Peringatan Hari Pendidikan Nasional dengan kegiatan :
Upacara Bendera.
Seminar Pendidikan.
Bedah Buku.
39
2) Pekan Kreativitas Siswa dengan kegiatan:
Lomba Kreativitas dan Karya cipta.
Ekskul on the road
5) Pembinaan dan Bimbingan Calon Siswa Berprestasi, OSN (Olimpiade
MIPA)
6) Outdoor Learning & Training :
Kunjungan Belajar.
Karyawisata
7) Gerakan Literasi Sekolah ( GLS )
GLS di SD dilaksanakan secara bertahap dengan mempertimbangkan
kesiapan masing-masing sekolah. Kesiapan ini mencakup kesiapan
kapasitas fisik sekolah (ketersediaan fasilitas, sarana, prasarana literasi),
kesiapan warga sekolah (peserta didik, tenaga guru, orang tua, dan
komponen masyarakat lain), dan kesiapan sistem pendukung lainnya
(partisipasi publik, dukungan kelembagaan, dan perangkat kebijakan
yang relevan).
40
teks Workbook, Skill warga sekolah
d. Memilih buku bacaan di SD Sheets (Triarama,
e. Pelibatan publik Easy slit book,
6. Indikator pencapaian di tahap One sheet book,
pembiasaan Flip flop book)
7. Ekosistem sekolah literat d. Mari berdiskusi
menjadikan guru literat dengan tentang buku
menunjukkan ciri kinerja sebagai e. Story-map outline
berikut. 6. Indikator pencapaian
a. Membaca buku di tahap
cerita/pengayaan selama 15 pengembangan
menit sebelum pelajaran dimulai
b. Memperkaya koleksi bacaan
c. Memfungsikan lingkungan fisik
seklah melalui pemanfaatan
sarpras
d. Melibatkan komunitas diluar
sekolah
e. Memilih buku bacaan yang baik
G. Beban Belajar
Beban belajar yang digunakan adalah sistem paket sebagaimana
tertera dalam struktur kurikulum yaitu sebagai berikut :
41
H. Ketuntasan Belajar
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL TIAP-TIAP KELAS
N Kreteria Ketuntasan Minimal
Mata Pelajaran
o I II III IV V VI
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 75 75 75 75 75 75
2 Pendd. Kewarganegaraan 73 72 70 73 70 75
3 Bahasa Indonesia 73 73 72 74 75 75
4 Matematika 70 71 70 70 70 70
5 Ilmu Pengetahuan Alam - - - 73 74 73
6 Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 72 70 70
7 Seni Budaya dan Prakarya 74 74 75 75 75 75
8 Pendd. Jasmani Olahraga dan 75 75 75 75 75 75
Kesehatan
9 Mulok :
a. Bahasa Jawa 67 70 70 68 69 70
b. SSD 70 70 70 69 68 70
c. Pertanian - - - 65 65 70
Kriteria Ketuntasan Minimal
Bila peserta didik belum mencapai KKM, guru kelas/mata pelajaran wajib
melaksanakan kegiatan pembelajaran remedi yang berbentuk pengulangan
materi yang belum dikuasai oleh peserta didik dan peserta didik
menempuh penilaian lagi dan peserta didik yang telah mencapai KKM
diberikan pengayaan.
42
Kriteria Ketuntasan Minimal Kelas I s.d VI
Penilaian pada kurikulum 2013 didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan. Kemampuan peserta didik tidak
dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap
kriteria yang ditetapkan.
43
a. Pramuka B B B B
b. BTA B B B B
c. Seni Tari B B B
d Membatik B B B
e.Olahraga B B B
f.Bahasa Inggris B B B
Bila peserta didik belum mencapai KKM, guru kelas/mata pelajaran wajib
melaksanakan kegiatan pembelajaran remedi yang berbentuk pengulangan
materi yang belum dikuasai oleh peserta didik dan peserta didik menempuh
penilaian lagidan peserta didik yang telah mencapai KKM diberikan
pengayaan.
Keterangan :
2) Untuk KD-KD yang terdapat pada KI-3 dan KI-4, peserta didik dinyatakan
tuntas belajar apabila menunjukkan pencapaian nilai ≥ 65 dari hasil tes
formatif.
3) Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, ketuntasan seorang peserta didik dilihat
dari sikap seluruh matapelajaran, jika profil sikap peserta didik secara
umum berada pada kategori baik (B) menurut standar yang ditetapkan
satuan pendidikan yang bersangkutan maka ia dinyatakan tuntas.
44
2. Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan kesempatan untuk melanjutkan
pelajarannya ke KD berikutnya kepada peserta didik yang memperoleh
nilai 65 atau lebih dari 65; dan
3. Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diadakan remedial klasikal sesuai dengan
kebutuhan apabila lebih dari 75% peserta didik memperoleh nilai kurang
dari 65
4. Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, peserta didik yang secara umum profil
sikapnya belum berkategori baik, maka dilakukan pembinaan secara
holistik (paling tidak oleh guru kelas, guru agama , dan orang tua). Secara
ringkas penjelasan tersebut disajikan dalam tabel berikut :
Capaian
Kompetensi
NO Rata-rata Tindakan
Dasar dari Individual
Kelas
1 KI3dan KI 4 65 Remidial secara individual
< 65 (75% Remedial secara klasikal
siswa)
Melanjutkan ke KD berikutnya
≥ 65 ≥ 65
45
b. Memiliki nilai minimal baik untuk aspek kepribadian.
Bila siswa belum mencapai KKM, guru kelas/mata pelajaran
wajib melaksanakan kegiatan remedial yang berbentuk pengulangan
materi yang belum dikuasai oleh siswa dan kegiatan pengayaan
dilaksanakan oleh guru yang berbentuk pemberian tugas-tugas
individual/klasikal untuk siswa yang telah mencapai KKM lebih cepat
dari siswa lainnya. Selain beban belajar dalam bentuk tatap muka
( pertemuan di kelas ) yang disajikan dalam bentuk tabel, beban belajar
diberikan juga dalam bentuk tugas terstruktur dan tugas mandiri tidak
terstruktur dan porsi waktu.
Contoh : Tugas terstruktur disajikan dalam bentuk antara lain :
Pengerjaan soal/ latihan di rumah ( PR )
Penugasan proyek secara berkelompok
Membuat hasil karya produk
Tugas mandiri tidak terstruktur diberikan sebagai pengayaan
dalam bentuk antara lain :
Membuat ringkasan buku / cerita pendek
Mengumpulkan/mengkliping berita tentang suatu topik
aktual
Mengikuti kegiatan di masyarakat dan melaporkan secara
tertulis
Porsi waktu untuk tugas-tugas tersebut maksimum 40 % dari
jumlah waktu tatap muka pada mata pelajaran yang
bersangkutan.
2. Kriteria Kelulusan
a. Kelulusan Ujian Sekolah.
1) Peserta didik dinyatakan lulus US apabila peserta didik telah
memenuhi kriteria kelulusan yang ditetapkan satuan pendidikan
berdasarkan perolehan nilai US.
46
2) Kriteria kelulusan US ditetapkan melalui rapat pendidik sebelum
pelaksanaan US yang mencakup :
a) Nilai minimal setiap mata pelajaran US
b) Nilai rata-rata minimal setiap mata pelajaran US
b.Kelulusan dari Satuan Pendidikan
1) Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah :
a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
b) Memperoleh nilai sikap/ perilaku minimal baik
c) Lulus US
2) Kriteria peserta didik telah menyelesaikan seluruh program
pembelajaran ditentukan oleh satuan pendidikan melalui rapat
dewan pendidik berdasarkan laporan hasil belajar dari kelas 1
semester 1 sampai kelas VI semester 2.
3) Kriteria nilai sikap/ perilaku peserta didik ditentukan oleh satuan
pendidikan melalui rapat dewan pendidik.
4) Kriteria peserta didik lulus dari US ditentukan satuan pendidikan
melalui rapat dewan pendidik.
STANDAR KELULUSAN UJIAN SEKOLAH
2. PKn 70
3. B.Indonesia 60
4. Matematika 45
5. IPA 55
6. IPS 60
47
9. Mulok
Bahasa Jawa 60
SSD 65
Pertanian 65
KUALIFIKASI NILAI
4. 0 – 40,0 Kurang
48
Mencari informasi dilakukan dengan kegiatan observasi, membaca,
bertanya, dan menganalisa.
2. Kecakapan Sosial meliputi :
a. Kecakapan berkomunikasi baik lisan maupun tulisan.
b. Kecakapan bekerja sama.
3. Kecakapan Akademik
Kecakapan akademik merupakan kecakapan untuk berpikir
rasional yaitu kecakapan mengidentifikasi, merumuskan hipotesa.
4. Kecakapan Vokasional
Kecakapan vokasional merupakan kecakapan yang diikutkan
dengan bidang pekerjaan
49
Menyikapi tantangan era globalisasi yang semakin besar,arus informasi
semakin cepat dan persaingan semakin kuat,maka dipersiapkan sejak dini
berbagai kegiatan yang menunjang diantaranya :
Pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional lebih
ditingkatkan :
a. Memberikan pemahaman dampak informasi dari media massa.
b. Pemahaman penggunaan media elektronik/ TI
c. Akses informasi lewat teknologi komunikasi/ E-Learning
Dalam pemahaman dan penguasaan di bidang teknologi Informatika dan
komputer supaya dapat mengakses ilmu pengetahuan sesara global sesuai
kemajuan jaman.
L. Pendidikan Kewirausahaan
Nilai-nilai Pokok dalam Pendidikan Kewirausahaan
Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan kewirausahaan adalah
pengembangan nilai-nilai dari ciri-ciri seorang wirausaha. Menurut para ahli
kewirausahaan, ada banyak nilai-nilai kewirausahaan yang mestinya dimiliki
oleh peserta didik maupun warga sekolah yang lain. Namun, di dalam
pengembangan model naskah akademik ini dipilih beberapa nilai-nilai
kewirausahaan yang dianggap paling pokok dan sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik. Beberapa nilai-nilai kewirausahaan beserta
diskripnya yang akan diintegrasikan melalui pendidikan kewirausahaan adalah
sebagai berikut :
50
NILAI DESKRIPSI
dalam menyelesaikan tugas dan mengatasi berbagai
habatan
4, Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara
atau hasil berbeda dari produk/jasa yang telah ada
5. Inovatif Kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka
memecahkan persoalan-persoalan dan peluang untuk
meningkatkan dan memperkaya kehidupan
6. Mandiri Sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung pada
orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas
7. Tanggungjawab Sikap dan perilaku seseorang yang mau dan mampu
melaksanakan tugas dan kewajibannya
8. Kerja sama Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya
mampu menjalin hubungan dengan orang lain dalam
melaksanakan tindakan, dan pekerjaan.
9. Kepemimpinan Sikap dan perilaku seseorang yang selalu terbuka terhadap
saran dan kritik, mudah bergaul, bekerjasama, dan
mengarahkan orang lain.
10. Ulet Sikap dan perilaku seseorang yang tidak mudah menyerah
untuk mencapai suatu tujuan dengan berbagai alternative
51
NILAI DESKRIPSI
14. Rasa ingin tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui secara mendalam dan luas dari apa yang yang
dipelajari, dilihat, dan didengar
15. Komunikatif Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara,
bergaul, dan bekerjasama dengan orang lain
16.Menghargai akan Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
prestasi menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan
mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain
52
Tidak nyontek hasil karya orang lain
Menjawab pertanyaan guru tentang sesuatu
berdasarkan apa yang diketahuinya
53
materi pelajaran
Bertanya atau membaca sumber di luar buku
teks tentang materi yang terkait dengan
pelajaran
Bertanya tentang sesuatu yang terkait
dengan materi pelajaran tetapi di luar yang
dibahas di kelas
54
j. Membersihkan sanitasi seperti toilet, wastafel, kamar mandi, dan/atau
saluran air sekolah;
k. Menjaga ketertiban dan kenyamanan layanan sekolah;
l. menyanyikan lagu-lagu bermuatan moral;
m. Setiap warga sekolah menjenguk warga sekolah lainnya yang
mengalami musibah, seperti sakit, kematian, dan sebagainya;
n. Siswa membiasakan membuat skala prioritas kebutuhan sesuai dengan
tingkat kepentingannya; dan
o. Siswa membiasakan diri untuk memiliki tabungan dalam berbagai
bentuk (misalnya bank, celengan, dan sejenisnya).
2. Pembiasaan Harian
a. siswa mencium tangan dan/atau memeluk orang tua/wali sebelum
berangkat ke sekolah;
b. Guru dan tenaga kependidikan datang lebih awal untuk menyambut
kedatangan siswa sesuai dengan tata nilai yang berlaku;
c. siswa berbaris menjelang masuk kelas yang dipimpin oleh satu orang
siswa secara bergantian;
d. Secara bersama siswa mengucapkan salam hormat kepada guru
sebelum pembelajaran dimulai, dipimpin oleh seorang siswa secara
bergantian;
e. Siswa berdoa bersama sebelum dan sesudah pembelajaran, dipimpin
oleh seorang siswa secara bergantian berdasarkan kesepakatan kelas;
f. Siswa dan warga sekolah harus membaca buku bacaan minimal 15
(lima belas) menit setiap hari sebelum/setelah selesai pembelajaran di
sekolah;
g. Siswa membiasakan diri untuk bertanya kepada guru selama proses
pembelajaran dan/atau setelah selesai pembelajaran, dengan
mengangkat tangan untuk memohon ijin terlebih dahulu;
55
h. Siswa selalu merapikan bangku masing-masing sebelum
meninggalkan ruang kelas diakhir proses pembelajaran;
i. warga sekolah menyanyikan lagu wajib nasional, lagu daerah, dan/
atau lagu patriotik, seperti Bagimu Negeri, Halo-Halo Bandung,
Pancasila Rumah Kita, Kebyar– Kebyar, Bendera, Garuda di Dadaku,
dan lain-lain;
j. Siswa melaksanakan piket kebersihan kelas secara beregu dan
bergantian regu;
k. warga sekolah menunaikan ibadah bersama di sekolah sesuai dengan
agama dan kepercayaannya; dan
l. setiap siswa dapat menjadi pemimpin dalam setiap kegiatan bersama,
seperti berbaris menjelang masuk kelas, membaca doa sebelum dan
sesudah belajar, piket kelas, kerja bakti.
3. Pembiasaan Mingguan
a. melaksanakan apel bendera setiap hari Senin dengan berpakaian
seragam sekolah;
b. melaksanakan senam nasional bersama dan/atau senam yang
diciptakan oleh daerah masing-masing;
c. pemeriksaan kebersihan pakaian, gigi, kuku, dan rambut oleh Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS);
d. pemeriksaan isi tas dan gawai (gadget) siswa secara acak;
e. menyelenggarakan kantin yang memenuhi standar kesehatan; dan
f. melaksanakan kegiatan bank sampah bekerja sama dengan dinas
kebersihan setempat.
4. Pembiasaan Bulanan
a. menjaga dan merawat tanaman di lingkungan sekolah;
b. melaksanakan kerja bakti;
c. penataan ruang kelas sesuai dengan kondisi dan kebutuhan kelas;
d. membuat buletin dan/atau majalah dinding;
56
e. Siswa melakukan diskusi kelompok dihadiri oleh guru dan tenaga
kependidikan; dan
f. Sekolah menyediakan ruang publik untuk berkreasi siswa secara bebas
dan bertanggung jawab.
5. Pembiasaan Tengah Tahunan
a. melaksanakan kerja bakti untuk lingkungan sekitar sekolah;
b. melaksanakan berbagai jenis lomba antar kelas;
c. menyelenggarakan forum diskusi siswa dengan narasumber berasal
dari siswa dihadiri oleh guru dan tenaga kependidikan;
d. memelihara bangku kelas dan fasilitas sekolah lainnya agar selalu
tetap bersih dari coretan dalam bentuk apapun; dan
e. siswa berlatih membuat produk kreatif yang dapat dijual.
6. Pembiasaan Tahunan
a. memperingati hari besar nasional dan keagamaan;
b. melaksanakan kerja bakti bersama warga lingkungan sekitar sekolah;
c. melaksanakan lomba kelas sehat secara berkelanjutan;
d. mengikutsertakan perwakilan siswa dalam penyusunan tata tertib
sekolah;
e. melaksanakan pentas seni dan/atau pameran karya siswa; dan
f. mengikuti kegiatan perlombaan dan festival di luar sekolah baik
tingkat sekolah, kecamatan, kabupaten/kota, propinsi, atau nasional.
57