DISUSUN :
KELOMPOK VI
DELINDRA MANGAWUHI
TRIVENA SAHIONGE
NOVIA BATAS
JEISIN KEBANGKITAN
THIRSA
Isolasi Sosial
Penyebab
C. Tindakan Keperawatan
Tindakan yang dilakukan perawat saat melindungi pasien dengan risiko bunuh
diri meliputi :
1. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
2. Perkenalkan diri dengan sopan
3. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
4. Jelaskan tujuan pertemuan
5. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
6. Perawat harus menemani pasien terus-menerus sampai pasien dapat
dipindahkan ke tempat yang lebih aman.
7. Perawat menjauhkan semua benda berbahaya (misalnya gnting, garpu,
pisau, silet, tali pinggang, dan gelas)
8. Perawat memastikan pasien telah meminum obatnya.
9. Perawat menjelaskan pada pasien bahwa saudara akan melindungi pasien
sampai tidak ada keinginan untuk bunuh diri.
D. Strategi Pelaksanaan
SP 1: Percakapan untuk melindungi pasien dari percobaan bunuh diri
Melindungi pasien dari percobaan bunuh diri.
ORIENTASI:
”Selamat pagi mbak, ini dengan mbak siapa?
“Senang dipanggil apa mbak?”
“Perkenalkan saya Annisa Dian, biasa di panggil Nisa, saya mahasiswa
Keperawatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta yang mendapat tugas
untuk praktek di ruang ini, saya dinas pagi dari jam 08.00 – 14.00 .”
“Bagaimana kalau hari ini kita berbincang-bincang mengenai apa yang
Dea rasakan selama ini, saya siap mendengarkan sesuatu yang ingin Dea
sampaikan dan saya akan menjaga kerahasiaannya. Bagaimana kalau kita
lakukan disini saja Dea? Jam berapa kita dapat berbincang – bincang?
KERJA
“Bagaimana perasaan Dea hari ini?
”Apa yang Dea rasakan setelah ini terjadi?
“Apakah dengan masalah ini Dea paling merasa menderita di dunia ini?
“Apakah Dea pernah kehilangan kepercayaan diri untuk mengahadapi
hidup ini?
“Apakah Dea merasa tidak berharga atau bahkan lebih rendah dari pada
orang lain?
“Apakah Dea merasa bersalah atau pernah mempersalahkan diri sendiri?
“Apakah Dea sering mengalami kesulitan berkonsentrasi?
“Apakah Dea berniat untuk menyakiti diri sendiri? Ingin bunuh diri atau
berharap bahwa Dea mati saja? Apakah Dea pernah mencoba bunuh diri?
Apa sebabnya, bagaimana caranya? Apa yang Dea rasakan setelah
mencoba melakukannya?”
“(Baiklah, tampaknya Dea membutuhkan pertolongan segera karena ada
keinginan untuk mengakhiri hidup. Saya perlu memeriksa seluruh isi
kamar Dea ini untuk memastikan tidak ada benda – benda yang
membahayakan Dea)”
”Karena Dea tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat untuk
mengakhiri hidup maka saya tidak akan membiarkan Dea sendiri”
”Apa yang Dea lakukan jika keinginan bunuh diri muncul?”
”Ya, saya setuju dengan Dea, kalau keinginan itu muncul maka Dea harus
langsung minta bantuan kepada perawat di ruangan ini dan juga keluarga
atau teman yang sedang membesuk. Jadi Dea jangan sendirian ya,
katakan kepada teman, perawat, atau keluarga jika ada dorongan untuk
mengakhiri hidup.”
”Saya percaya Dea dapat mengatasi masalah ini.”
TERMINASI :
“Bagaimana perasaan Dea setelah kita bincang – bincang ?
“Tadi kita sudah berdiskusi tentang cara mengatasi perasaan ingin bunuh
diri, coba sekarang Dea sebutkan cara tersebut ?
“Ya benar sekali Dea. Untuk pertemuan selanjutnya kita akan
membicarakan tentang meningkatkan harga diri ya Dea. Jam berapa Dea
bersedia berbincang-bincang seperti ini lagi? Mau dimana tempatnya
Dea?”
“Baik kalau begitu saya permisi dulu ya Dea, Selamat pagi Dea
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bunuh diri adalah suatu upaya yang disadari dan bertujuan untuk mengakhiri
kehidupan individu secara sadar berhasrat dan berupaya melaksanakan
hasratnya untuk mati. Prilaku bunuh diri meliputi isyarat-isyarat, percobaan
dan ancaman verbal yang akan mengakibatkan kematian, atau luka yang
menyakiti diri sendiri. Terjadinya bunuh diri dapat diakibatkan oleh depresi
maupun gangguan sensori seperti halusinasi. Penatalaksanaan dilakukan dari
segi medis dan keperawatan. Penatalaksanaan medis yang dapat dilakukan
adalah dengan menggunakan terapi farmakologi sedangkan penatalaksanaan
keperawatan yang dilakukan berfokus pada klien dan keluarga klien. Selain
penatalaksanaan, resiko bunuh diri dapat dicegah melalui upaya pencegahan,
baik upaya pencegahan dari diri sendiri tetapi juga upaya pencegahan yang
berasal dari lingkungan klien
B. Saran
Dengan disusunnya makalah ini, diharapkan para pembaca mengetahui
bagaimana cara mengenali dan merawat orang-orang dengan resiko bunuh diri
dengan baik. Karena dengan adanya manajemen yang baik, maka kejadian
bunuh diri dapat ditekan dan hidup masyarakat akan menjadi lebih baik pula.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Strategi Pelaksanaan Resiko Bunuh Diri. Diunduh pada
tanggal 18 Maret 2015 dari alamat web:
http://ahlinyajiwa.blogspot.com/2013/02/strategi-pelaksanaan-
resiko-bunuh-diri.html
Captain, C. (2008). Assessing suicide risk, Nursing made incredibly
easy, Volume 6(3).
Fitria,Nita.2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan
Pendahuluan dan Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
(LP & SP) untuk 7 Diagnosis Keperawatan Jiwa Berat bagi
Program S1 Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.