NIM : 20204120004
Tugas : Biokimia Lanjutan
Sel Prokariot
Sel Eukariot
Kromosom 1 : Hipofosfatasia
Kromosom X
Kromosom X adalah sumber dari banyaknya penyakit genetik. Pada kelainan resesif,
konsekuensi buruknya lebih banyak terjadi pada laki-laki daripada perempuan. Kelainan
genetik dari penyakit bawaan kromosom X yakni memiliki penyebaran yang khas yaitu
silsilah keluarga. Contoh penyakit kromosom X yakni kekeliruan metabolisme bawaan
yaitu sindrom Lesch-Nyhan. Sindrom Lesch-Nyhan adalah salah satu penyakit genetik
yang paling menakutkan. Penyakit yang bersifat resesif ini ditandai dengan disfungsi
saraf yang dapat menimbulkan dorongam untuk muntah dan mutilasi diri. Anak-anak
yang pengidap yang selalu laki-laki sering memperlihatkan dorongan obsesif dan hasrat
tak yang terkendali untuk menyakiti dirinya. Contohnya seperti menggigit bibir dan jari,
menyiram diri dengan air panas, serta menikam wajah dan mata dengan benda tajam.
Meskipun anak-anak tersebut memiliki keterbelakangan mental, namun anak-anak
tersebut memiliki pandangan yang terang dan normal serta bisa merasakan sakit.
Kromosom Y
Dampak yang paling mendasar dari kromosom ini adalah penentuan jenis kelamin itu
sendiri. Gen yang bertanggung jawab (awalnya dinamakan faktor penentu testis / testis-
determining factor, TDF) belakangan ini diidentifikasi dan diketahui berada di ujung
kromosom Y. Sebenarnya, TDF mengawali rentetan peristiwa dalam perkembangan
embrio yang berpuncak pada terjadinya individu laki-laki. Faktor lingkungan atau genetis
apapun yang menghalangi diferensiasi testis bisa menggagalkan terjadinya laki-laki,
kembali ke keadaan awal yakni perempuan.
Satu kelompok kerusakan genetis pada Y, disgenesis gonad XY, terjadi pada daerah gen
TDF itu sendiri. Pasien penderita menunjukkan berbagai tingkat ambiguitas seksual,
yang berkisar dari fenotip laki-laki dengan mikroppenis hingga fenotip perempuan yang
sepenuhnya tak memiliki gonad laki-laki dan beragam tingkat perkembangan rahim dan
organ reproduktif eksternal perempuan.
Gen TDF menarik perhatian karena gen tersebut berperan pada bentuk anomali
kromosom seks lainnya. Studi sitogenetika tahap awal telah mengungkap kasus-kasus
langka, fenotipe laki-laki memiliki kromosom XX seperti yang normalnya dimiliki
perempuan. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa laki-laki XX sebenarnya punya
bagian-bagian kromosom Y yang pindah ke lengan pendek salah satu kromosom X-nya
(kemungkinan melalui peristiwa meiosis abnormal saat sang ayah memproduksi sperma).
Pengamatan pada banyak kasus semacam itu, mengarah pada identifikasi pemindahan
kromosom terkecil yang menghasilkan kondisi laki-laki dngan kromosom XX.
Pemindahan itu mencakup ujung kromosom Y. Individu XX yang punya bagian
kromosom Y lainnya, fenotipnya tetap perempuan.
Perempuan yang cuma punya satu kromosom X (genotip XO) mengalami sindrom
turner. Sindrom turner adalah kondisi kelaiann genetis dengan gejalanya anatara lain
perawakannya pendek, indung telur rusak, leher bergelambir, pembengkakan tangan dan
kaki, serta penyempitan aorta. Sindrom turner terjadi pada sekitar 1-2% kehamilan yang
diketahui secara klinis, tapi 99% janin dengan kondisi sindrom turner meninggal sebelum
dilahirkan (menjadikan sindrom turner sebagai anomali kromosom yang paling umum
dilaporkan pada kasus aborsin spontan). Dalam populasi umum, sidrom turner terjadi
pada sekitar satu per 5.000 kelahiran bayi perempuan hidup. Trisomi X (genotip XXX)
bahkan juga sering terjadi yakni sekitar satu per 1.000 kelahiran bayi hidup. Gejala
klinisnya antara lain terlihat ringan, tetapi sering mengalami kesulitan belajar bahkan
mengalami kemandulan parsial.