Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH SISTEM PROTEKSI

ARUS HUBUNG SINGKAT DAN PERGESERAN TITIK NETRAL

Disusun oleh :
Harry Indiarto : 21701053035
Shindu Purnama Jati : 21701053036

TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2020
ABSTRAK

Dengan semakin berkembangnya sistem tenaga listrik baik dalam ukuran jarak
(panjang) daya yang dikirim maupun tegangan, maka diperlukan sistem pengaman
yang handal untuk menjaga kelangsungan pengiriman daya dari sumber ke beban. Jaminan
ketersediaan pengiriman daya dapat lebih baik dengan cara memperbaiki desain sistem
proteksi pada saat sistem mengalami gangguan.
Gangguan hubung singkat yang terjadi pada sistem tenaga listrik dapat
mengakibatkan terputusnya penyaluran tenaga listrik kepada konsumen. Gangguan tersebut
bisa disebabkan dari gangguan internal dan gangguan eksternal. Salah satu upaya untuk
mengatasi gangguan hubung singkat tersebut dilakukan analisis hubung singkat sebagai tahap
awal untuk menanggulangi sehingga sistem proteksi yang tepat pada sistem tenaga listrik
dapat ditentukan. Terdapat beberapa gangguan yang terjadi di penyulang Kedonganan yang
menunjukan indikasi terjadinya gangguan hubung singkat dan kesalahan koordinasi sistem
proteksi.
Beberapa gangguan tersebut telah menyebabkan terjadinya trip, kegagalan kerja
recloser, relay penyulang serta pergeseran pada titik netral. Maka dari itu, salah satu upaya
membatasi arus gangguan yang dapat menimbulkan kerusakan pada peralatan utama,
dipasanglah sistem pentanahan pada transformator.Pengaman sistem tersebut,
digunakan pemutus dengan rele tanah untuk gangguan hubung singkat fasa ke tanah.
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tenaga Listrik disalurkan ke konsumen melalui Sistem Tenaga Listrik. Sistem Tenaga
Listrik terdiri dari beberapa subsistem, yaitu Pembangkitan, Transmisi, dan Distribusi.
Tenaga listrik disalurkan ke masyarakat melalui jaringan distribusi. Oleh karena itu, jaringan
distribusi merupakan bagian jaringan listrik yang paling dekat dengan masyarakat. Dalam
penyaluran energi listrik pada sistem distribusi baik dijaringan tegangan menengah maupun
jaringan tegangan rendah perlu dijaga kualitasnya. Setiap peralatan dapat mengalami
kegagalan dalam operasinya. Ada beberapa penyebab kegagalan operasi yaitu : kelalaian
manusia, perawatan yang buruk, kesalahan dalam penggunaan, kurangnya perlindungan
terhadap tekanan lingkungan yang berlebihan.
Akibat yang ditimbulkan oleh kegagalan ini bervariasi dari ketidaknyamanan hingga
kerugian biaya ekonomis yang cukup tinggi bahkan dapat menimbulkan korban jiwa.
Ketidaknyamanan akan sangat terasa pada fasilitas-fasilitas khusus seperti kampus sebagai
fasilitas pendidikan. Analisa gangguan hubung singkat diperlukan untuk mempelajari sistem
tenaga listrik baik waktu perencanaan maupun setelah beroperasi sistem tersebut. Analisa
hubung singkat digunakan untuk menentukan setting relay proteksi yang digunakan untuk
melindungi sistem tersebut dari kemungkinan adanya gangguan dari faktor external dan
internal. Tujuan dari perhitungan gangguan hubung singkat adalah untuk menghitung arus
maksimum dan minimum gangguan, dan tegangan pada lokasi yang berbeda dari sistem
tenaga untuk jenis gangguan yang berbeda sehingga koordinasi pengaman, relay dan pemutus
yang tepat bisa dipilih untuk melindungi sistem dari kondisi yang tidak normal dalam waktu
yang singkat.
Suatu gangguan distribusi hampir berupa hubung langsung atau melalui impedansi
yang menyebabkan penurunan tegangan dalam waktu yang relatif singkat. Peristiwa ini
meskipun berlangsung dalam waktu yang relatif singkat, dapat memberikan dampak tidak
berfungsinya peralatan elektronika yang sensitif dan peka terhadap variasi tegangan. Salah
satu upaya untuk mengatasi gangguan tersebut dilakukan analisis hubung singkat sebagai
tahap awal untuk menanggulangi sehingga sistem proteksi yang tepat pada Sistem Tenaga
Listrik dapat ditentukan (PLN,2015). Maka dari itu analisa gangguan hubung singkat
diperlukan untuk mempelajari sistem tenaga listrik baik waktu perencanaan maupun setelah
beroperasi sistem tersebut.
Analisa hubung singkat digunakan untuk menentukan setting relay proteksi yang
digunakan untuk melindungi sistem tersebut dari kemungkinan adanya gangguan dari faktor
external dan internal, agar memperoleh sistem kelistrikan yang lebih handal diharapkan bisa
meningkatkan pelayanan kelistrikan di area kampus Universitas Udayana Bukit Jimbaran dan
analisis koordinasi setting proteksi dilakukan agar peralatan proteksi tersebut dapat bekerja
sesuai dengan persyaratan pengaman dan melokalisir jaringan yang mengalami gangguan
hubung singkat. Dalam penelitian ini akan menggunakan software ETAP untuk mencari nilai
hubung singkat jaringan.
II. PEMBAHASAN

II.1 Arus Hubungan Singkat.

Hubung singkat merupakan suatu hubungan abnormal (termasuk busur api)


pada impedansi yang relatif rendah terjadi secara kebetulan atau disengaja antara dua
titik yang mempunyai potensial yang berbeda. Istilah gangguan atau gangguan
hubung singkat digunakan untuk menjelaskan suatu hubungan singkat. Untuk
mengatasi gangguan tersebut, perlu dilakukan analisis hubung singkat sehingga sistem
Proteksi yang tepat pada Sistem Tenaga Listrik dapat ditentukan. Analisis hubung
singkat adalah analisis yang mempelajari kontribusi arus gangguan hubung singkat
yang mungkin mengalir pada setiap cabang didalam sistem (di jaringan distribusi,
transmisi, trafo tenaga atau dari pembangkit) sewaktu gangguan hubung singkat yang
mungkin terjadi di dalam sistem tenaga listrik.

Hubung singkat terjadi akibat dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal dari gangguan adalah rusaknya peralatan listrik. Faktor eksternal adalah
antara lain cuaca buruk, seperti badai, hujan, dingin; bencana, seperti gempa bumi,
angin ribut, kecelakaan kendaraan; runtuhnya pohon; petir; aktivitas konstruksi, ulah
manusia, dan lain-lain. Sebagian besar gangguan terjadi karena cuaca buruk, yaitu
hujan atau badai, dan pohon.

Gangguan hubung singkat menyebabkan terjadinya interupsi kontinuitas


pelayanan daya kepada para konsumen apabi1a gangguan itu sampai menyebabkan
terputusnya suatu rangkaian (sircuit) atau menyebabkan keluarnya satu unit
pembangkit, penurunan tegangan yang cukup besar menyebabkan rendahnya kualitas
tenaga listrik dan merintangi kerja normal pada peralatan konsumen, pengurangan
stabilitas sistem dan menyebabkan jatuhnya generator, dan merusak peralatan pada
daerah terjadinya gangguan tersebut.

Gangguan dapat terdiri dari gangguan temporer atau permanent. Kebanyakan


gangguan temporer di amankan dengan circuit breaker (CB) atau pengaman lainnya.
Gangguan permanent adalah gangguan yang menyebabkan kerusakan permanent pada
sistem. Seperti kegagalan isolator, kerusakan penghantar, kerusakan pada peralatan
seperti transformator atau kapasitor. Pada saluran bawah tanah hampir semua
gangguan adalah gangguan permanen. Kebanyakan gangguan peralatan akan
menyebabkan hubung singkat. Gangguan permanen hampir semuanya menyebabkan
pemutusan/gangguan pada konsumen. Untuk melindungi jaringan dari gangguan
digunakan fuse, recloser atau CB.

Namun, berdasarkan kesimetrisannya, gangguan terdiri dari gangguan simetris


dan asimetris. Gangguan simetris adalah gangguan yang terjadi pada semua fasanya
sehingga arus dan tegangan pada masing-masing fasa bernilai sama, yaitu di
antaranya Hubung Singkat 3 fasa dan Hubung singkat 3 fasa ke tanah. Sedangkan
gangguan simetris adalah gangguan yang mengakibatkan arus yang mengalir pada
setiap fasa tidak seimbang, yaitu di antaranya hubung singkat 1 fasa ke tanah, hubung
singkat fasa ke fasa, dan hubung singkat 2 fasa ke tanah. Analisis Hubung Singkat
secara umum menggunakan persamaan hubung singkat sebagai berikut.

II.2 ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT

Analaisis Gangguan Hubung Singkat dilakukan dengan berdasarkan kesimetrisan


gangguan yang terjadi. Analisis gangguan Hubung Singkat dapat dilakukan pada keadaan
simetris. Pada gangguan asimetris perlu dilakukan metode komponen simetris untuk
melakukan analisis hubung singkat.

1. Komponen Simetris / Seimbang

Komponen simetris digunakan untuk menganalisis terutama sistem yang tidak


seimbang, misalnya saat terjadi hubung singkat tiga phasa, dua phasa dan satu phasa
ke tanah. Dimana sebuah sistem tak seimbang diubah menjadi tiga rangkaian
persamaan yaitu rangkaian urutan positif, urutan negatif, dan urutan nol. Menurut
teorema Fortescue, tiga fasor tak seimbang dari sistem tiga phasa dapat diuraikan
menjadi tiga sistem fasor yang seimbang. Himpunan seimbang komponen itu adalah
(Stevenson, 1982: 260):

 Komponen urutan positif, yang terdiri dari tiga fasor yang sama besarnya,
terpisah satu dengan yang lainnya dalam phasa sebesar 120o, dan
mempunyai urutan phasa yang sama seperti fasor aslinya.
 Komponen urutan negatif, yang terdiri dari tiga fasor yang sama
besarnya, terpisah satu dengan yang lainnya dalam phasa sebesar 120o,
dan mempunyai urutan phasa yang berlawanan dengan fasor aslinya.
 Komponen urutan nol, yang terdiri dari tiga fasor yang sama besarnya dan
dengan pergeseran phasa nol antara fasor yang satu dengan yang lain.

Tujuan lain adalah untuk memperlihatkan bahwa setiap phasa dari sistem tiga phasa tak
seimbang dapat di pecah menjadi tiga set komponen.

Gambar Vektor Diagram untuk Komponen Simetris.

Komponen simetris berpengaruh terhadap besarnya impedansi saluran.


Impedansi saluran suatu sistem tenaga listrik tergantung dari jenis konduktornya yaitu
dari bahan apa konduktor itu dibuat yang juga tentunya pula dari besar kecilnya
penampang konduktor dan panjang saluran yang digunakan jenis konduktor ini.
Komponen Simetris menyebabkan tegangan jatuh sesuai dengan urutan arusnya dan
tidak mempengaruhi urutan arus lainnya, berarti tiap urutan yang seimbang akan
terdiri dari suatu jaringan. Ketidakseimbangan arus atau tegangan ini akan
menimbulkan pula impedansi urutan positif, urutan negatif, dan urutan nol. Impedansi
urutan dapat didefinisikan sebagai suatu impedansi yang dirasakan arus urutan bila
tegangan urutannya dipasang pada peralatan atau pada sistem tersebut. Seperti juga
tegangan dan arus didalam metode komponen simetris dikenal tiga macam impedansi
urutan yaitu sebagai berikut.Impedansi urutan positif (Z1), adalah impedansi tiga
phasa simetris yang terukur bila dialiri oleh arus urutan positif.

1. Impedansi urutan negatif (Z2), adalah impedansi tiga phasa simetris yang terukur bila
dialiri oleh arus urutan negatif.
2. Impedansi urutan nol (Z0), adalah impedansi tiga phasa simetris yang terukur bila
dialiri arus urutan nol.
II.3 Jenis gangguan Hubung singkat
1. Gangguan Hubung Singkat 1 Fasa ke Tanah
Pada gangguan satu fasa ke tanah misal fasa A mengalami gangguan akan
menyebabkan kenaikan arus pada fasa A dan drop tegangan di phasa A (menjadi
nol) sedangkan arus pada phasa yang lain menjadi nol yang diikuti dengan
kenaikan tegangan fasa yang lain (phasa B dan Phasa C tidak sama dengan nol
sedangkan arus phasa B sama besarnya dengan phasa C yaitu nol ampere)
(Tjahjono, 2000)
Gangguan tidak simetris menyebabkan arus tidak seimbang dalam
sistem,sehingga dibutuhkan komponen simetris untuk perhitungannya.

2. Gangguan Hubung Singkat Fasa-Fasa ke Tanah

Pada gangguan antar fasa fasa B dan fasa C mengalami gangguan akan
menyebabkan kenaikan arus pada fasa B dan C, sedangkan tegangan untuk fasa
tersebut menjadi drop (menjadi nol).

3. Gangguan Hubung Singkat 3 Fasa ke Tanah


Misalnya gangguan terjadi pada fasa a, fasa b dan fasa c seperti gambar di bawah ini:

Gambar Gangguan 3 Fasa


Misalnya gangguan terjadi pada fasa a dan fasa b seperti berikut ini :
Ia+Ib+Ic = 0
Ia = 0
E = Eb = Ec
Karena sistemnya seimbang maka urutan negatif dan urutan nol tidak ada, sehingga
diperoleh persamaan di atas.

II.4 Pergeseran Titik Netral

Dalam sistem tiga fasa empat kawat jumlah arus dalam saluran sama dengan
arus netral yang kembali lewat kawat netral. Jika arus-arus fasanya seimbang maka
arus netralnya akan bernilai nol, tapi jika arus-arus fasanya tidak seimbang, maka
akan ada arus yang mengalir di kawat netral sistem (arus netral akan mempunyai nilai
dalam arti tidak nol).
Akibat pembebanan di tiap phasa yang tidak seimbang, maka akan mengalir
arus pada penghantar netral. Jika di penghantar netral terdapat nilai tahanan dan dialiri
arus, maka penghantar netral akan bertegangan yang menyebabkan tegangan pada
transformator tidak seimbang. Arus yang mengalir di sepanjang kawat netral, akan
menyebabkan rugirugi daya di sepanjang kawat netral Apabila arus akan mengalami
gangguan tidak seimbang, sehingga akan berdampak pada pergeseran titik netral.
Pergeseran terjadi tergantung pada besar kecilnya arus dari masing-masing fasa dan
akan mengakibatkan terjadinya tegangan titik netral dengan titik pentanahan.
Pentanahan sendiri adalah sistem dengan titik netral di tanahkan. Sistem yang
ditanahkan dengan tahanan adalah sistem yang titik netralnya dihubungkan dengan
tanah melalui tahanan.Pada umumnya nilai tahanan pentanahan lebih tinggi daripada
reaktansi sistem pada tempat dimana tahanan itu dipasang.

Metode pentanahan titik netral yang digunakan dalam hubungan dengan stasiun
pembangkit tenaga listrik antara lain adalah sebagai berikut :

1.  Pentanahan titik netral secara langsung.

2.  Pentanahan titik netral melalui tahanan.

3.  Pentanahan titik netral melalui transformator distribusi dengan tahanan pada kumparan
sekundernya.

4.  Pentanahan titik netral melalui reaktor.

5.  Pentanahan titik netral melalui kumparan Petersen.

6.  Pentanahan netral melalui transformator tegangan.


III. Penutup

III.1 Kesimpulan
Hubung singkat dapat berpengaruh besar pada sistem tenaga listrik oleh karena itu
diperlukan sistem pengaman yang handal untuk menjaga kelangsungan pengiriman daya dari
sumber ke beban. Jaminan ketersediaan pengiriman daya dapat lebih baik dengan cara
memperbaiki desain sistem proteksi pada saat sistem mengalami gangguan.
IV. Daftar Pustaka
http://asyeragrie.blogspot.com/2015/02/analis-pemilihan-pentanahan-titik.html

https://ikkholis27.wordpress.com/2013/11/12/analisis-gangguan-hubung-singkat/

https://id.scribd.com/doc/310573627/2-Pembumian-Netral-Sistem

http://andireztu15.blogspot.com/2017/09/penjelasan-lengkap-tentang-hubung.html

Anda mungkin juga menyukai