5
SEDIMEN
QS Q sD50
Q = water discharge
S = slope
Qs = bed material load
D50 = median size of the
bed material
Supply Limited
degradasi hulu
dan
Capacity Limited
agradasi
hilir
TRANSPORTASI Asal dan proses pembentukan sedimen
SEDIMEN Proses sedimentasi meliputi proses erosi, transportasi (angkutan),
pengendapan (deposition).
Proses tersebut berjalan sangat kompleks, dimulai dari
jatuhnya hujan yang menghasilkan energi kinetic yang
merupakan permulaan dari proses erosi. Begitu tanah
menjadi partikel halus, lalu menggelinding bersama aliran,
sebagian akan tertinggal di atas tanah sedangkan sebagian
lagi masuk ke dalam sungai terbawa aliran menjadi
Transportasi angkutan sedimen.
Partikel sedimen: bentuk, ukuran dan berat partikel sedimen/tanah
akan menentukan jumlah dan besarnya angkutan sedimen.
Kemampuan tanah itu untuk terkikis tidak hanya tergantung
pada ukuran particle-partikelnya tetapi juga pada sifat fisik
deposisi bahan organic dan anorganik yang terikat bersama-sama
partikel tersebut (Hadi, 2004).
CLASSIFICATION Measurement Transport Sediment
method mechanism source
OF SEDIMENT
LOAD
Unmeasured Bed load Bed material
load load
𝝉𝒐
𝐅∗ = = 𝟎, 𝟎𝟓𝟔
𝛄 𝐬 − 𝛄 𝐃𝐬
τo /ρgΔDs = 0,056 ∆=
𝛄
𝛄𝐬 − 𝛄
𝝉𝒐
Contoh 𝛄 𝐬 − 𝛄 𝐃𝐬
= 𝟎, 𝟎𝟓𝟔
US Bureau of
Reclamation
Critical shear
stress as a
function of grain
diameter (after
Lane, 1953)
Tractive force : τo = ρRS (gr/m2)
BANKFULL • Based on both theoretical and empirical
arguments, bank-full discharge is generally
DISCHARGE recognized as being the moderate flow that
best fits Wolman and Miller’s (1960)
dominant discharge concept for rivers in
dynamic equilibrium.
• Leopold et. al. (1964) proposed that the
bank-full discharge was responsible for
stream maintenance and form, and,
therefore, implied that it is equivalent to the
channel-forming discharge.
Discharge Recommended by
BANKFULL frequency
1 to 5 years Wolman and Leopold (1957)
DISCHARGE 1.5 year Leopold et. al. (1964), Leopold (1994)
τcr
= 0,056 τcr = ρgRS
∆ρgDs
Sungai sangat lebar ρRS
mempunyai kemiringan Ds =
0,056∆ρ
dasar 0,001, dan
kedalaman air 1,0 m. 1.000 ∗ 1 ∗ 0,001
Material dasar sungai Ds = = 0,0108 m
0,056 ∗ 1.650
berupa material dengan
rapat massa 2.650 kg/m3.
dimana:
qb = sedimen dasar persatuan lebar, kg/m-s
q = debit persatuan lebar, m3/s-m
Δ = rapat relatif sedimen dalam air (ϒs -ϒ)/ϒ
Ds = dimeter sedimen, m
τ = tegangan geser, N/m2
Persamaan di atas berlaku untuk 0,06 < Δ < 3,2 dan 1,56 mm < d
< 2,47 mm.
METODE 2. Persamaan Schoklistsch (1950)
PERHITUNGAN
q b 2500S q q cr
3
2
dimana:
qb = sedimen dasar dalam kg/m-s
qcr = debit persatuan lebar pada kondisi
threshold, m3/s-m
5 3
d3 2
q cr 0,26 7
S 6
q b 2500S q q cr
3 A = 13,75 m2
2
Sungai dengan penampang melintang dengan data sbb.:
P = 14,7 m
Lebar dasar, B = 12,5 m
5 3
R = 0,94 m
Kedalaman air, h = 1,1 m
d
3 2 v = 1,05 m/s
Kekasaran Manning, n = 0,025
q cr 0,26 7 Q = 14,41 m3/s
Kemiringan dasar S = 0,00075
Rapat massa material dasar = 2.650 kg/m3
S 6 q = 1,15 m3/s-m
Hitung angkutan sedimen dasar dengan Metode Shields, qcr = 0,255 m3/s-m
Schoklistsch, dan Kalinske.
qb = 0,04609 kg/s-m
Qb = 0,576 kg/s
Persamaan Schoklisch tidak homogen secara = 49.773 kg/hari
dimensi, sehingga hanya berlaku untuk qb dan qcr
dalam m3/s-m.
Persamaan Kalinske
CONTOH
A = 13,75 m2 U∗ = gRS
P = 14,7 m
R = 0,94 m τo = γRS
v = 1,05 m/s τc = 0,12 γs − γ Ds
Q = 14,41 m3/s
q = 1,15 m3/s-m
τo = 0,701530612 kg/m2
τc = 0,4158 kg/m2
𝜏𝑐
= 0,59
𝜏𝑜
Perlu dilakukan
kalibrasi dan/atau
validasi