Anda di halaman 1dari 2

PENCEGAHAN INFEKSI SALURAN KEMIH

No. Dokumen REVISI Halaman

……………………… 01 1 of 2
RSU WILLIAM BOOTH
SEMARANG
TANGGAL TERBIT Ditetapkan,
Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
20 Januari 2020
Drg. Erwita Dinarsari, MARS
PENGERTIAN Pencegahan Infeksi saluran kemih adalah kegiatan mencegah infeksi yang
dapat terjadi pada pasien yang dipasang kateter selama dirawat dirumah
sakit yang dilakukan oleh perawat di unit layanan. Saat pemasangan dapat
terjadi mekanisme masuknya flora diarea perineal dan urethra kedalam
kandung kemih. Infeksi ini dapat juga terjadi pada pemakaian kateter
dalam periode yang lama.

TUJUAN Sebagai langkah-langkah untuk melakukan pencegahan ISK oleh perawat


akibat pemasangan kateter di RSU William Booth Semarang.

KEBIJAKAN 1. PMK No 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan


Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
2. SK Direktur No : 134/RSUWB/KEP/DIR/V/2019 tentang Kebijakan
Manajemen dan Pelayanan RSU William Booth Semarang, pasal 19
tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
PROSEDUR 1. Memastikan semua peralatan yang akan dipakai dalam kondisi steril
dan sesuai dengan kondisi pasien.
2. Melakukan prosedur cuci tangan atau disinfeksi.
3. Prosedur pemasangan sesuai SOP di keperawatan.
4. Melakukan fiksasi dengan benar untuk menghindarkan mobilisasi
/pergerakan kateter di urethra.
5. Kantong urine harus diletakkan lebih rendah dari kandung kemih
pasien, close system dan jangan tergeletak dilantai.
6. Mengosongkan kantong urine setiap shift dengan menggunakan gelas
penampung yang bersih, jangan digunakan lebih dari satu pasien dan
segera lakukan dekontaminasi.
7. Pengambilan spesimen untuk kultur dilakukan bila ada tanda atau
gejala infeksi sistemik ( panas,hipotensi ).
8. Sampel dilakukan secara aseptik.
9. Bila irigasi diperlukan untuk membersihkan gumpalan darah harus
dilakukan secara aseptik.
10. Penggantian kateter dilakukan berdasarkan indikasi dan diikuti oleh
penggantian kantong urine.
11. Memelihara personal hygiene terutama area periurethral dua kali
sehari, penggunaan antiseptik tidak diperlukan.
12. Jangan menutup kateter (klem) karena dapat meningkatkan risiko
bakteriuria dan mungkin bakteriemia.
13. Bila tanda infeksi sistemik ditemukan yang diduga kateter sebagai
sumber infeksi maka ketika terapi antibiotika dimulai kateter harus
PENCEGAHAN INFEKSI SALURAN KEMIH
No. Dokumen REVISI Halaman

……………………… 01 2 of 2
RSU WILLIAM BOOTH
SEMARANG
dilepas. Untuk pengeluaran urine jangka pendek, gunakan kondom
kateter dan mengganti setiap 24 jam dan lakukan perawatan penis
( untuk pasien laki-laki ).
14. Pemakaian pampers dapat dilakukan sebagai alternative pada pasien
yang gelisah dan tidak kooperatif.
UNIT TERKAIT

Disiapkan oleh Diperiksa oleh


Nama Veny Kristine,SKep,Ns. Dr. Lindawaty Ramli,MM
Jabatan IPCN Ka Komite PPI
Tanda Tangan

Anda mungkin juga menyukai