Oleh:
Ayu Rahmawati
NIM. 20344020
Contoh izin:
Contoh izin mendirikan : Pasal 66
Izin Mendirikan diberikan untuk
mendirikan bangunan baru atau
mengubah fungsi bangunan lama
untuk difungsikan sebagai Rumah
Sakit.
Pasal 72 ayat 1
Untuk memperoleh Izin
Operasional, pengelola mengajukan
permohonan secara tertulis kepada
pejabat pemberi izin sesuai dengan
klasifikasi Rumah Sakit dengan Pasal 27
melampirkan dokumen: 1) Untuk mendapatkan izin
a. Izin Mendirikan Rumah Sakit, operasional, penyelenggara Klinik
bagi permohonan Izin harus memenuhi persyaratan teknis
Operasional untuk pertama kali; dan administrasi.
b. Profil RumahSakit, meliputi visi 2) Persyaratan teknis meliputi
dan misi, lingkup kegiatan, persyaratan lokasi, bangunan,
rencana strategi, dan struktur prasarana, ketenagaan, peralatan,
organisasi; kefarmasian, dan laboratorium.
c. Isian instrument self assessment 3) Persyaratan administrasi meliputi
sesuai klasifikasi Rumah Sakit izin mendirikan dan rekomendasi
yang meliputi pelayanan, dari dinas kesehatan
sumber daya manusia, peralatan, kabupaten/kota.
bangunan dan prasarana;
d. Gambar desain (blue print) dan
foto bangunan serta sarana dan
prasarana pendukung;
e. Izin penggunaan bangunan
(IPB) dan sertifikat fungsi;
f. Dokumen pengelolaan
lingkungan berkelanjutan;
g. daftar sumber daya manusia;
h. daftar peralatan medis dan non
medis;
i. daftar sediaan farmasi dan alat
kesehatan;
j. berita acara hasil uji fungsi
peralatan kesehatan disertai
kelengkapan berkas izin
pemanfaatan dari instansi
berwenang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan untuk peralatan
tertentu;
k. dokumen administrasi dan
manajemen.
2. Kegiatan/Pr PMK No.56 tahun 2014 tentang PMK No.9 tahun 2014 tentang
oses Klasifikasi dan Perizinan RS klinik utama
Izin mendirikan : Pasal 68 Izin medirikan : Pasal 26 ayat 1 dan 2
1) Pemberi izin harus 1) Izin mendirikan diberikan untuk
menerbitkan bukti penerimaan jangka waktu 6 (enam) bulan, dan
berkas permohonan yang telah dapat diperpanjang paling lama 6
lengkap atau memberikan (enam) bulan apabila belum dapat
informasi apabila berkas memenuhi persyaratan.
permohonan belum lengkap 2) Apabila batas waktu sebagaimana
kepada pemilik atau pengelola dimaksud pada ayat (2) habis dan
yang mengajukan permohonan pemohon tidak dapat memenuhi
Izin Mendirikan sebagaimana persyaratan, maka pemohon
dimaksud dalam Pasal 67 harus mengajukan permohonan
dalam jangka waktu paling izin mendirikan yang baru
lama 6 (enam) hari kerja sejak sebagaimana dimaksud pada ayat
berkas permohonan diterima. (1).
2) Dalam hal berkas permohonan
belum lengkap sebagaimana Izin operasional : Pasal 29
dimaksud pada ayat (2), (1) Apabila dalam permohonan izin
pemohon harus mengajukan operasional, pemohon dinyatakan
permohonan ulang kepada masih harus melengkapi
pemberi izin. persyaratan sesuai ketentuan
3) Dalam jangka waktu 14 (empat Pasal 29 ayat (3), maka
belas) hari kerja setelah bukti Pemerintah daerah
penerimaan berkas diterbitkan, kabupaten/kota atau kepala dinas
pemberi izin harus menetapkan kesehatan kabupaten/kota harus
untuk memberikan atau segera memberitahukan kepada
menolak permohonan Izin pemohon dalam jangka waktu 1
Mendirikan. (satu) bulan.
4) Dalam hal terdapat masalah (2) Pemohon sebagaimana dimaksud
yang tidak dapat diselesaikan pada ayat (1) dalam jangka waktu
dalam kurun waktu 60 (enam puluh) hari sejak
sebagaimana dimaksud pada pemberitahuan disampaikan,
ayat (3), pemberi izin dapat harus segera melengkapi
memperpanjang jangka waktu persyaratan yang belum dipenuhi.
pemrosesan izin paling lama (3) Apabila dalam jangka waktu
14 (empat belas) hari kerja sebagaimana dimaksud pada ayat
dengan menyampaikan (2) pemohon tidak dapat
pemberitahuan tertulis kepada memenuhi persyaratan,
pemohon. pemerintah daerah
5) Penetapan pemberian atau kabupaten/kota atau kepala dinas
penolakan permohonan Izin kesehatan kabupaten/kota
Mendirikan dilakukan setelah mengeluarkan surat penolakan
pemberi izin melakukan atas permohonan izin operasional
penilaian dokumen dan dalam jangka waktu 7 (tujuh)
peninjauan lapangan. hari.
6) Dalam hal permohonan Izin Pasal 30
Mendirikan ditolak, pemberi (1) Perpanjangan izin operasional
izin harus memberikan alasan sebagaimana dimaksud dalam
penolakan yang disampaikan Pasal 27 ayat (4) harus diajukan
secara tertuliskepada pemohon paling lama 3 (tiga)
pemohon. bulan sebelum habis masa
7) Apabila pemberi izin tidak berlaku izin operasional.
menerbitkan Izin Mendirikan (2) Dalam waktu 1 (satu) bulan sejak
atau tidak menolak permohonan perpanjangan izin
permohonan hingga sebagaimana dimaksud pada ayat
berakhirnya batas waktu (1) diterima, pemerintah daerah
sebagaimana dimaksud pada kabupaten/kota atau kepala dinas
ayat (3) dan ayat (4), kesehatan kabupaten/kota harus
permohonan Izin Mendirikan memberi keputusan berupa
dianggap diterima. penerbitan izin atau penolakan
izin.
Izin operasional : pasal 74 (3) Dalam hal permohonan
Ketentuan mengenai tata cara perpanjangan izin sebagaimana
proses pengajuan, penerimaan, dimaksud pada ayat (2) ditolak,
penerbitan,dan penolakan pemerintah daerah kabupaten/
IzinOperasional sebagaimana kota atau kepala dinas kesehatan
dimaksud dalam Pasal 72 ayat (1) kabupaten/kota wajib
sampai dengan ayat (10) berlaku memberikan alasan penolakan
secara mutatis mutandis terhadap secara tertulis.
tata cara proses pengajuan,
penerimaan, penerbitan, dan
penolakan atas permohonan
perpanjangan dan perubahan Izin
Operasional.
3. Hasil PMK No.56 tahun 2014 tentang PMK No.9 tahun 2014 tentang
Klasifikasi dan Perizinan RS klinik
Pasal 66 ayat 3 Pasal 28ayat 1
Izin Mendirikan diberikan untuk Pemerintah daerah kabupaten/kota
jangka waktu 1 (satu) tahun dan atau kepala dinas kesehatan
hanya dapat diperpanjang untuk 1 kabupaten/kota harus mengeluarkan
(satu) tahun. keputusan atas permohonan izin
Pasal 70 operasional, paling lama 1 (satu)
(1) Izin Operasional merupakan bulan sejak diterima permohonan izin.
izin yang diberikan kepada
pengelola rumah sakit untuk
menyelenggarakan pelayanan
kesehatan.
(2) Izin Operasional berlaku untuk
jangka waktu 5 (lima) tahun dan
dapat diperpanjang selama
memenuhi persyaratan.
KESIMPULAN
1. Izin Mendirikan Rumah Sakit diberikan oleh pejabat yang berwenang kepada instansi
Pemerintah, Pemerintah Daerah atau badan swasta yang akan mendirikan bangunan.
2. Izin Operasional Rumah Sakit diberikan oleh pejabat yang berwenang sesuai kelas
rumah sakit kepada penyelenggara/pengelola rumah sakit untuk menyelenggarakan
pelayanan kesehatan di rumah sakit.
3. Izin mendirikan Klinik diberikan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota.
4. Izin operasional Klinik diberikan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota atau kepala
dinas kesehatan kabupaten/kota.
5. Untuk mempercepat pelaksanaan berusaha di Indonesia, Pemerintah pada tanggal 26
september 2017 telah mengeluarkan Perpres no 91 tahun 2017 tentang percepatan
berusaha melalui instrument
- Pembentukan satuan tugas di kementrian/lembaga, Pemerintah Daerah Provinsi, dan
pemerintah daerah Kabupaten/kota yang bertugas mengawal pelaksanaan
investasi /berusaha dan membantu penyelesaian perizinan yang diperlukan.
- Menyederhanakan regulasi dan mempermudah birokrasi perizinan berusaha.
- Menggunakan data atau dokumen bersama dalam perizinan berusaha, serta
- Menyatukan pengajuan, proses, dan pengeluaran perizinan berusaha melalui system
pengelolaan perizinan secara terpadu secara elektronik (Online Single
Submission/OSS).