Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 3

1. Komang Purnama Sari (Pneumonia)


Pengkajian dilakukan pada 20 Juli 2020pukul 10.00 WITA di Ruang Anggrek RSU Bangli. Dari
hasil pengkajian didapatkan data umum : nama Tn.M, umur 50 tahun, jenis kelamin laki-laki,
pekerjaan petani, agama hindu, pendidikan SMP, alamat Ds. Siakin, Kec. Kintamani, Kabupten
Bangli. Klien masuk rumah sakit tanggal 20 Juli 2020dengan diagnosa medis Pneumonia.
Status Kesehatan
Pasien mengatakan mengeluh sesak napas. Pasien mengatakan sudah batuk selama 12 hari dan
mengeluh dada terasa sakit, pasien mengatakan sudah membeli obat batuk dan rutin minum obat
tetapi tidak ada perubahan pasien merasakan sesak napas semakin parah, kemudian pasien
dibawa ke IGD RSU Bangli pada tanggal 20 Juli 2020 pukul 06.00 WITA diantar oleh keluarga.
Setelah diberikan tindakan keperawatan pasien di diagnosa menderita pneumonia, sehingga
pasien disarankan untuk di rawat inap di ruang Anggrek untuk mendapatkan perawatan lebih
intensif. Pasien mengatakan untuk mengatasi rasa sakit yang dirasakan biasanya pasien minum
air hangat dan jika tidak berkurang pasien membeli obat hingga merasa lebih sehat. Pasien
mengatakan bahwa dirinya dan keluarga jika sakit hanya mengalami demam, batuk dan pilek.
Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah dirawat di rumah sakit. Pasien mengatakan tidak
memiliki riwayat alergi terhadap obat, makanan dan minuman. Pasien mengatakan tidak
memiliki riwayat penyakit keturunan seperti diabetes militus, asma, hipertensi.
Diagnosa Medis dan Therapy
Diagnosa Medis : Pneumonia
Tabel
Nama Obat, Dosis Dan Rute Tn. M Dengan Diagnosa Pneumonia Di Ruang Anggrek RSU Bangli 2019.

No. Nama Obat Dosis Rute


1. Infuse NaCl 20 tpm IV
2. Esomeprazole 2 x 40 mg IV
3. Ceftriaxone 2x1g IV
4. Combivent 3 x 2,5 ml Inhalasi
5. Pulmicort 3 x 2 ml Inhalasi

2. Luh Putu Dian Suryaningsih (PPOK)


1. Identitas Pasien
Nama : Ny. MS
Umur : 60 tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Gadungan Bresela, Payangan
Tanggal Masuk RS : 18 Juli 2020
Tanggal pengkajian : 19 Juli 2020
Tempat/Tanggal Lahir: Banjar Gadungan, 31 – 12 – 1959
No. Register :
Diagnosa Medis : PPOK
Status Kesehatan Saat Ini
Keluhan Utama (Saat MRS dan saat ini)
Mengeluh Sesak nafas dan mengeluh batuk yang susah di keluarkan

Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini


Pasien datang ke IGD RS Sanjiwani Gianyar pada tanggal 18 Juli 2020 diantar oleh keluarganya.
Pasien datang pukul 14.45 wita, datang dengan rujukan dari Puskesmas Payangan di diagnosa
penyakit paru obstruktif kronik (ppok). Keluarga pasien mengatakan pasien mengeluh sesak
nafas disertai batuk berdahak. Sesak dirasakan sejak 1 hari yang lalu tanggal 17 Juli 2020. Pada
saat di IGD dilakukan pemeriksaan tanda – tanda vital dan didapatkan hasil yaitu TD : 120/60
mmHg, Frekuensi nadi 90x/menit, Frekuensi pernafasan 8x/menit, suhu 36,2°C, SpO2: 76%.
Pada saat di IGD pasien mendapatkan penanganan terapi IVFD NaCl 0,9%, O2NRM 6 lpm,
nebul combivent (inhalasi), ceftazidine 1 gram (IV). Pukul 18.15 wita pasien tiba di ruang
Nakula untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut dan perbaikan kondisi.
Pada saat pengkajian, keluarga pasien mengatakan pasien mengeluh sesak nafas disertai batuk
berdahak dan dahaknya susah keluar. Batuk dirasakan ± sejak 2 minggu yang lalu. Sesak
dirasakan sejak 1 hari yang lalu secara tiba – tiba saat selesai berkebun, tidak ada keluhan nyeri
dada, tidak ada keluhan pusing. Pasien tampak lemas, tidak adanya penggunaan otot bantu nafas,
TD 130/80 mmHg, RR 28x/menit, Nadi 96x/menit, Suhu 36,5°C, SpO2 95%. Pasien terpasang
O2NRM 6 lpm. Diagnosa medis pasien saat ini yaitu PPOK.
Diagnosa Medis: Penyakit paru obstruktif kronik (Ppok)
Terapi:
- IVFD NaCl 0.9% 10 tpm
- Oksigen NRM 6 lpm
- Ceftazidime 3 x 1 gram vial (IV)
- Nebul Combivent (inhalasi) 3 x 1 amp (2,5 ml) @8 jam
- N-acetylcysteine 200 mg 3 x 1 tablet (PO)

3. Luh Putu Nanik Widiantari (Pneumoni)


Berdasarkan hasil pengkajian di ruang Ruang Oleg RS daerah Mangusada data Identitas
Pasien/Keluarga,kasus ini diambil di Ruang Oleg RS daerah Mangusada pada tanggal 18 Juli
2020. Pasien yang dirawat berinisial Ny. V berusia 22 tahun, tinggal di Perumahan Tegal Sari
B14 Dalung. Pasien merupakan karyawan swasta. Pasien beragama kristen khatolik, No
Register: 34.11.52.
Dengan diagnosa medis pneumonia.
3.1.1 Status Kesehatan
a) Keluhan utama saat MRS:
Pasien mengeluh sesak
b) Keluhan utama saat pengkajian:
Pasien mengatakan mengeluh sesak nafas dan batuk
c) Riwayat penyakit saat ini:
Pasien mengatakan datang kerumah sakit pada tanggal 17 Juli 2020 karena mengalami sesak
sejak 3 hari yang lalu, pasien mengatakan selama dirumah sudah diberikan nebulizer sebanyak 8
kali, tetapi karena pasien tidak kunjung membaik selanjutnya pasien diajak kerumah sakit
mangusada dan diagnosa mengalami Pneumonia, lalu pasien dirawat di ruang oleg.
Diagnosa Medis dan Therapy
Diagnosa Medis : Pneumonia
Tabel 3.1
Nama Obat, Dosis dan Rute Ny. V Dengan Diagnosa Pneumonia Di Ruang Oleg RS Daerah
Mangusada

No Nama Obat Dosis Rute Indikasi


1. NaCl 0,9% 16 IV Memenuhi kebutuhan
tetes/menit cairan tubuh
2. Furesemide 2 x 40 mg IV Membantu mengurangi
cairan daolam tubuh/
mengurangi sesak
3. Cefoperazone 2 x 1gr IV Antibiotik
Sulbactam
4. Ventolim 3 x 2,5 mg Inhalasi Membantu
mengencerkan dahak

4. Komang Wisnu Budi Kesuma (Anemia)


Pengkajian dilakukan oleh mahasiswa pada tanggal 25 Juni 2020 jam 10.00 WITA. Mahasiswa
menggunkan metode anamnesa, observasi dan pemeriksaan fisik dalam pengkajian keperawatan.
Pasien yang dikaji bernama An. A.S berusia 7 tahun dan berjenis kelamin perempuan. Saat ini
An. A.S berstatus sebagai seorang pelajar yang duduk di bangku sekolah dasar, agama Kristen
Protestan, bertempat tinggal di Boking. Pasien masuk UGD pada tanggal 21 Juni 2018 pukul
01.30 WITA dengan diagnosa medis anemia. Saat ini pasien dirawat diruang Kenanga dengan
diagnosa medis anemia. Saat di kaji keluhan yang rasakan pasien adalah badan terasa lemas.
Pasien mengatakan awal masuk rumah sakit karena mengalami muntah darah sudah tiga kali
sejak dirumah dan melena dua kali namun saat di UGD pasien sudah tidak mengalami melena
lagi. Saat pengkajian didapatkan data tanda-tanda vital dengan suhu 36.20C, nadi 62x/menit dan
lemah, pernapasan 28x/menit. Keluarga pasien mengatakan pada saat An. A.S berusia 3 tahun, ia
pernah dirawat dirumah sakit karena adanya masa di abdomen kanan bagian bawah. Saat itu An.
A.S lebih banyak diberikan obat tradisional dan jarang mengonsumsi obat-obatan medis. Pasien
mengatakan bahwa ia alergi terhadap makanan seperti ikan, telur dan mie instan.
Pada pemeriksaan laboratorium tanggal 21 Juni 2020pukul 03.27 Wita, didapatkan hasil
pemeriksaan APTT 44,8 detik, Hemoglobin 6,0g/dL, Eritrosit 2,71 10^6/uL, Hematokrit=19,0%,
Eosonofil=0,0%, Neutrofil=73,4%, Trombosit 71 10^3/uL. Pemeriksaan laboratorium tanggal 21
Juni 2018 pukul 13.24 didapatkan hasil hemoglobin 4.9 g/dL, jumlah eritrosit 2.23 10^6/uL,
hematokrit 15.7%, eosonofil 0.0%, 30 neutrofil 74.6%, limfosit 17.7%, jumlah trombosit 68
10^3/uL, PCT 0.07%. Pada pemeriksaan darah tepi didapatkan hasil eritrosit: normokrom
normositik, polikromatia (-) normoblast (-). Leukosit: kesan jumlah normal, dominasi netrofil
segmen, blast (-). Trombosit: kesan jumlah menurun, platelet berukuran besar (+). Kesimpulan
yang didapat: anemia normokromik, normositik ec suspect chronic disease, trombositopenia.
Sementara pada pemeriksaan laboratorium tanggal 23 Juni 2018 didapatkan hasil hemoglobin 6.7
g/dL, jumlah eritrosit 3.01 10^6/uL, hematokrit 21.2%, jumlah leukosit 1.02 10^3/uL, monosit
10.8%, jumlah neutrofil 0.42 10^3/uL, jumlah limfosit 0.49 10^3/uL, jumlah trombosit 24
10^3/uL. Saat perawatan, pasien mendapatkan obat-obatan D5 ½ NS 1000cc/24 jam (14 tetes per
menit), OAT (Isoniazid, Rifampicin, Pirazinamide), B6 1x0.6mg, paracetamol syrup 3x ½ ctg
per oral, amoxycilin 3x 1½ ctg per oral.

KELOMPOK 8
1. Ni Putu Linda Kusuma Wardani (DM)
Pengkajian dilakukan oleh Perawat dengan auto anamnesis pada hari selasa tanggal 16 Juli 2020.
Berawal dari puskesmas kemudian berlanjut di rumah keluarga Ny.I.T.H. Jln.Arbaru RT 14,RW
06, kelurahan Penfui.Data-data sebagai berikut .Nama Ny. I.T.H. Umur 54 tahun,Agama Katolik,
Pendidikan terakhir SD, Jenis Kelamin Perempuan, status janda, suku bangsa, ende, pekerjaan
IRT. 2) Riwayat Kesehatan Keluhan utama pandangan mata kabur kurang lebih satu tahun yang
lalu, gatal-gatal di seluruh tubuh, sering lapar,sering kencing,penurunan berat badan
(BB),gengaman kurang kuat, nyeri pinggang dan sendi kaki,sehabis makan kacang dan
kangkung,Ny I.T.H. mengatakan upaya yang dilakukan ialah pergi ke puskesmas untuk
berobat,tidak ada riwayat penyakit sebelumnya, riwayat alergi tidak ada, riwayat operasi tidak
ada, kebiasaan merokok ada, kurang lebih 1 bungkus 23 1 tahun yang lalu, minum alkohol sopi
satu hari satu sloki, tidak mengkonsumsi kopi dan obat-obatan lainnya.
Hasil Pemeriksaan Tanda-tanda vital : tekanan darah : 110/80 mmHg, pernapasan : 25 x/menit,
Nadi : 76x/menit, Suhu Badan : 36,5o c.Pemeriksaan dari kepala, untuk daerah kepala, mata,
hidung, telinga, mulut, dan leher melakukan pemeriksaan dengan metode inspeksi dan palpasi
saja. Data penunjang : GDA stik : 70-140, hasil pemeriksaan : tanggal 20 -05-2019 terakhir 256.
Obat –obat yang dikonsumsi : piroksikam 2x1,koemetason 2x1, gliben 3x1, metformin 3x1.

2. Ni Putu Merry Tasia Suryawa (Rematik)


Hari/tanggal : Selasa,3 Juli 2020 Jam : 10.00 WIB Tempat : Ruang Kirana RS. Tk.III dr.Soetarto
Yogyakarta Oleh : Herry Purwanto Sumber data : Pasien, keluarga pasien dan status rekam
medis pasien Metode : wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan studi dokumentasi A. Hasil
Studi Kasus 1. Identitas a. Pasien 1. Nama Pasien : Ny.E 2. Tempat/ Tanggal lahir : Magetan, 22
Mei 1966 3. Jenis Kelamin : Perempuan 4. Agama : Islam 5. Pendidikan : SLTA 6. Pekerjaan :
Ibu Rumah Tangga 7. Status Perkawinan : Kawin 8. Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia 32 9.
Alamat : Klitren Lor GK III No.479 Yogyakarta 10. Diagnosa Medis : 0steoartritis Genu Dextra
11. No. RM : 013634 12. Tanggal masuk RS: 3 Juli 2020 b. Penanggung Jawab / Keluarga 1.
Nama : Bp. S 2. Umur : 52 Tahun 3. Pendidikan : SLTA 4. Pekerjaan : Buruh Pabrik 5. Alamat :
Klitren Lor GK III No.479 Yogyakarta 6. Hubungan dengan Pasien: Suami 7. Status Perkawinan
: Kawin c. Riwayat Kesehatan
1. Kesehatan Pasien 1) Keluhan utama saat pengkajian Pasien mengatakan lutut kanan nyeri,
kemeng-kemeng, sakit,kalau ditekuk tidak bisa, kaku dan terasa sakit sekali. 2) Riwayat
Kesehatan Sekarang a) Alasan masuk RS : Pasien mengatakan lutut kanan nyeri, kemeng-
kemeng, sakit,kalau ditekuk tidak bisa sudah 1 minggunan, pada hari 33 Senin, 2 Juli 2020
pasien terpeleset jatuh dan saat itu lutut kanan merasakan sakit yang luar biasa. Kemudian pada
hari Selasa, 3 Juli 2020 dibawa ke Puskesmas Danurejan diperiksa Dokter dan selanjutnya diberi
rujukan ke RS. Dr. Soetarto ( DKT ) lalu opname. b) Riwayat Kesehatan Pasien ; Pasien
mengatakan sudah 1 minggunan lutut kanan nyeri, kemeng-kemeng, sakit untuk berjalan.

Tabel 4 pemeriksaan laboratorium Ny.E di Ruang Kirana RS. dr.Soetarto tanggal 3 Juli 2020
3. Ni Putu Yunita Diyantari (Apendik)
Pada tanggal 27-05-2020 mulai dilakukan pengkajian kasus di Ruangan Asoka D 2 RSUD. Prof.
Dr. W. Z. Johannes Kupang. Pasien berinisial Tn. H.S berusia 18 tahun, berdomisili di Alak .
Pendidikan terakhir SMA, belum menikah, status pelajar, beragama Kristen, Pasien masuk
rumah sakit pada tanggal 22-05-2020 dengan diagnosa medis Appendiksitis akut Akut Perforasi.
Sumber informasi didapat dari pasien sendiri, keluarga, catatan medic, dan catatan perawatan.
Pengkajian dilaksanakan setelah 3 hari perawatan post op.
Saat dikaji pasien mengatakan terasa Nyeri di bagian perut, karena akibat dari Luka post
op App hari ke 3. Nyeri terasa seperti tertikam pada area perut bagian kanan bawah dan bagian
tengah , dengan skala 6 (sedang), dan Nyeri hilang timbul biasanya muncul pada pagi dan malam
hari. Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah mengalami sakit berat, hanya, demam, batuk
pilek,. Pasien tidak pernah berobat ke fasilitas kesehatan karena kadang sakit sembuh/ hilang
sendiri. Pasien juga mengatakan tidak memiliki riwayat alergi. Pasien mengatakan kadang-
kadang mengkonsumsi kopi 2 gelas sehari, dan juga memiliki kebiasaan merokok, 1 bungkus
sehari, minum alkohol kurang lebih 10x dalam sebulan. Pada pengkajian fisik didapatkan data
berupa tanda-tanda vital: Tekanan Darah 120/80 mmHg, Nadi: 90x/menit, Pernapasan: 28
x/menit, Suhu tubuh: 37,2 oC. Selain itu saat pemeriksaan ditemukan: konjungtiva tidak anemi,
wajah tampak pucat, CRT < 3, minum dalam sehari dibatasi yaitu kurang lebih 250 cc ( 1 gelas
aqua)pasien dibatasi minum bertahap .
Cairan parental kurang lebih 500 cc, BAK terpasang kateter dalam sehari 1000 cc pada
urine bag dengan warna kuning kecoklatan. Dari data laboratorium, pada pemeriksaan darah
didapatkan Hemoglobin 14,8 g/dL (normalnya 13,0-18,0 g/dL), jumlah eritrosit: 5,34 10^6/ul
(normalnya 4,50-6,20 10^6/ul), hematokrit: 40.3 % (normalnya 40,0-54,0%), MCV: 76,9 fL
(normalnya 81,0-96,0 fL), RDW-CV:12,1 %(normalnya 11,0-16,0%), RDW-SD: 34,4 fL
(normalnya 37-54 fL ) jumlah Lekosit : 13,28 % 10^3/ul,(normalnya 4.0 – 10.0 ) Eosinofil 0,4
( normalnya 1,0 – 5,0 %) Netrofil 87,2 ( normalnya 50 -70 % ). Limfosit 6,2 % ( 20 – 40 % )
,Jumlah Netrofil 11.58 10^3/ul, Jumlah Limfosit 0,82 10^3/ul (normalnya 1.00 – 3.70 ), Jumlah
Monosit 0,79 10^3/ul (normalnya 0.00-0.70 10^3/ul) Dari pemeriksaan. Pengobatan yang
diberikan untuk pasien sejak pasien masuk pre operai dan post operasi sampai hari ini tanggal
27-05-2019 adalah IVFD Metrodinazol 100cc, 500 mg tiap 8 jam, 30 tpm, IVFD Ringer laktat
500 cc,20 tpm inj.Cefotaxime 2x 1 gr IV . Atrain 3x 1 gr. Iv. Ranitidi 2x 50 mg, Ketorolac 3x 30
mg.

4. Ni Wayan Novi Uliandari (GGK)


Pasien bernama Tn. KD, berumur 48 tahun, jenis kelamin laki – laki, suku Timor Leste,
menganut agama Katholik, pekerjaan pasien petani, pendidikan terakhir Sekolah Dasar dan
bertempat tinggal di Naibonat. Keluhan utama Tn. KD mengeluh mual, pusing; Tn. KD
mengatakan ia sudah menderita sakit gagal ginjal sejak bulan Februari tahun 2020 dan sementara
melakukan haemodialisa (HD) 2 kali seminggu yaitu setiap hari Selasa dan Jumat. Pada tanggal
12 Juli 2020saat akan melakukan HD pasien merasa pusing, mual dan lemah serta gatal – gatal
pada daerah perut. Pasien mengatakan ada bengkak pada punggung kaki kanan, nyeri saat buang
air kecil. Riwayat keluhan utama : mulai timbul keluhan sejak bulan februari, tahun 2020, pasien
didiagnosa CKD stadium V, terdapat oedema pada punggung kaki kanan, keluhan lain yang
menyertai Tn. KD batuk berdahak, sering sesak napas dan gatal – gatal di perut. Riwayat
penyakit sebelumnya : Tn. KD pernah menderita sakit darah tinggi sejak bulan februari tahun
2020 dan cara mengatasinya berobat jalan di Puskesmas.
Pasien alergi makan ikan segar sejak tahun 1993. Kebiasaan pasien merokok 2 bks/hari
sejak usia remaja dan baru berhenti merokok pada tahun 2018, pasien sering mengkonsumsi
alkohol jika diajak teman dan baru istirahat tahun 2004. Riwayat kesehatan keluarga : ayah dari
Tn. KD adalah penderita hipertensi sampai meninggal. Pemeriksaan fisik : saat dilakukan
pemeriksaan fisik TTV : tekanan darah 130/90 mmHg, nadi 82x/menit, pernapasan 20x/menit,
suhu badan 37,8°C. Pada pemeriksaan kepala dan leher, wajah terlihat pucat, konjungtiva
anemis, sklera tidak ikterik. Pada mulut, keadaan gigi geraham bawah kiri kanan berlubang. Pada
pemeriksaan sistim kardiovaskuler kesadaran/GCS : Compos Mentis.
Pada pemeriksaan sistim respirasi, Tn. KD mengeluh sering sesak napas. Pada sistim
pencernaan, pasien mengeluh mual, keadaan bibir lembab, warna mukosa merah muda. Keadaan
abdomen, warna kulit sawo matang. Pada pemeriksaan auskultasi, ada bising usus/peristaltic
10x/menit. Pada pemeriksaan palpasi, ada nyeri tekan pada daerah simpisis dengan skala nyeri 2.
Pada sistim persyarafan, tidak ada keluhan, tingkat kesadaran Compos Mentis, GCS (E/M/V) :
4/5/6. Pada pemeriksaan sistim Musculoskeletal, ada nyeri otot dan nyeri sendi, refleksi sendi
normal, kekuatan otot normal, turgor elastis. Pada pemeriksaan sistim perkemihan, pasien
kadang inkontinensia, pasien tidak menggunakan alat bantu (keteter), produksi urine 500 – 600
cc/hari, intake cairan : oral 1500 cc/hari, parenteral 100 cc/hari. Pola kegiatan sehari – hari :
sebelum sakit pola makan pasien nasi dan sayur dengan frekuensi makan sedang 3x/hari.
Makanan pantangan ikan segar. Banyaknya minuman dalam sehari 1500 – 2000 cc/hari. Berat
badan sebelum sakit 51 kg dan TB 162 cm. Selama sakit penurunan berat badan 6 kg sehingga
berat badan terakhir 45 kg. Selama sakit nafsu makan menurun. Pada pola eliminasi pasien KD
buang air kecil 3 – 4x/hari, warna kuning daun teh, bau amoniak dengan jumlah 1500 cc/hari.
Perbahan selama sakit, BAK sedikit, produksi urine 500 – 600 cc/hari. Pasien istirahat dan tidur
malam jam 20.00 Wita, bangun pagi jam 05.00 Wita. Pasien mudah terbangun dan sulit untuk
tidur lagi kecuali lingkungan tenang, dan sehari pasien tidur 8 - 9 jam. Pada pola interaksi sosial,
orang yang terpenting / terdekat adalah istri, jika ada masalah dalam keluarga selalu diskusi
bersama dan anggota keluarga berinteraksi dengan baik. Dalam kegiatan keagamaan, pasien taat
menjalankan ibadah, jika sehat setiap minggu ke gereja. Keadaan psikologis selama sakit, pasien
berharap selama pengobatan dan perawatan, ia dapat sembuh dan pulih kembali dan ingin
berkumpul kembali dengan istri dan anak – anaknya. Interaksi pasien dengan tenaga kesehatan
dan lingkungannya : pasien berinteraksi baik dengan tenaga kesehatan dan lingkungannya.
Pemeriksaan Laboratorium : pada tanggal 15 Juli 2019 jam 10.00 Wita didapati HB 7,7 g/dL
(nilai normal 13 – 18 g/dL). Jumlah eritrosit 2,84/ul (nilai normal 4,50 – 6,20). Hematocrit
21,9% (nilai normal 40% – 54%). Untuk pemeriksaan kimia darah : BUN 24 mg/dL (nilai
normal).

5. I Gede Endra Suryantha (Stroke)


Pasien datang dengan diantar oleh keluarga ke IGD RSUD Ambarawa pada tanggal 20 Juli 2020
dengan keluhan kelemahan pada tangan dan kaki kiri sejak 12 jam SMRS. Keluarga pasien
mengatakan sebelumnya pasien sedang tidak beraktivitas berat dan hanya menonton tv. Selain
itu keluarga juga mengatakan bahwa pasien tidak dapat berbicara dan muka perot. Pasien sudah
pikun dan sering berbicara ngelantur namun sejak 12 jam SMRS pasien lebih diam dan tidak
dapat diajak berkomunikasi. Keluarga pasien mengatakan pasien jadi lebih sering tertidur tapi
mudah dibangunkan. Riwayat pingsan, jatuh, mual, muntah, nyeri kepala serta nyeri dada
disangkal. 1,5 tahun SMRS, keluarga pasien mengatakan pasien pernah dirawat di rumah sakit
dan didiagnosis lemah jantung. Awalnya pasien sedang berdiri kemudian tibatiba terjatuh karena
badanya terasa lemas. Selain itu keluarga pasien juga mengatakan bicara pasien menjadi pelo.
Setelah itu pasien tidak dapat berjalan.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS E3M5VA dan tingkat kesadaran pasien adalah
somnolen. Tekanan darah pasien 110/ 70 mmHg, nadi 72 x/ menit, irama reguler, isi dan
tegangan cukup, pernafasan 20x/ menit berarti normobreathing, suhu 36,5 oC secara aksiler.
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan pada pemeriksaan motorik terdapat kelemahan pada tangan
dan kaki kiri dengan kekuatan 1/1, pada pemeriksaan refleks patologis didapatkan babinski (+)
dan Chaddock (+) pada kedua sisi ekstremitas. Pemeriksaan nervus kranialis sulit dinilai karena
pasien mengalami penurunan kesadaran. Pada pemeriksaan pernunjang pemeriksaan darah rutin
didapatkan Hb rendah, eritrosit menurun, hematokrit menurun, leukosit meningkat, glukosa
sewaktu meningkat, albumin rendah, natrium randah, dan chlorida rendah. Pada pemeriksaan
morfologi darah tepi didapatkan kesan Anemia normositik normokromik dengan kemungkinan
gangguan hepar dan ginjal DD/Anemia penyakit kronik, gambaran infeksi bakterial, RETIK
1,3%. CT Scan didapatkan kesan Infark luas lobus parieto-temporal kanan sesuai dengan tenlona
cerebri media kanan dan tak tampak perdarahan SOL maupun gambaran peningkatan tekanan
intrakranial pada MSCT scan kepala tanpa kontras saat ini.

Anda mungkin juga menyukai