Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah flowmeter manual, kran air, selang air, batang pengaduk, gelas ukur 2000 ml, dan stopwatch. Sedangkan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah aquadest, kapur atau Ca(OH)2 dan asam oksalat atau H2C2O4 0,1N.
2.2. Prosedur Percobaan
2.2.1 Mengkalibrasi alat 1. Flowmeter dikalibrasi dengan menggunakan air kran yang dilewatkan pada flowmeter untuk menentukan laju alir cairan yang masuk pada speed setting 3 dan 6. 2. Stopwacth dihidupkan dan volume air yang keluar ditampung selama satu menit. 3. Mengukur volume air yang tertampung dan kemudian dicatat
2.2.2 Percobaan
1. Membuat larutan CaCO3 dengan kadar 1,5 % didalam 10 Liter air.
Kemudian diletakkan pada ketinggian tertentu. 2. Mengisi kolom adsorpsi dengan zeolit sampai tingginya 5 cm dan kemudian mencucinya dengan cara mengalirkan air. 3. Menghubungkan selang dari kran pada wadah yang berisi kapur dengan alat adsorpsi. Kemudian diatur bukaan krannya sehingga speed setting pada flowmeternya pada angka 3 dan 6. 4. Mengalirkan larutan kapur tersebut ke dalam kolom yang berisi zeolit, kemudian larutan yang keluar dari kolom diambil sebanyak 10 sampel dengan selang waktu 15 detik, dan diukur konduktivitynya dengan alat konduktometer. 5. Ulangi kembali langkah 1 sampai 4 dengan ketinggian zeolit 9 cm. 2.2.3 Megukur Kadar Ion dengan Titrasi 1. larutan asam oksalat 0,1 N dibuat. 2. Asam oksalat ditimbang dalam cawan petri sebanyak 0,63 gram. 3. Asam oksalat dilarutkan sedikit dengan aquadest dan dimasukkan kedalam labu takar 100 ml 4. Aquadest dimasukkan kedalam labu takar sampai batas garis dan dikocok. 5. Larutan asam oksalat 0,1 N sudah siap 6. Sampel dimasukkan kedalam labu takar sebanyak 10 ml, tambahkan indikator pp sebanyak 2 tetes dan sampel siap dititrasi. 7. Volume asam oksalat yang dibutuhkan dicatat sampai warna pink pada sampel hilang